30.06.2013 Views

PROVINSI NAD DALAM RTRW NASIONAL - BAPPEDA Aceh

PROVINSI NAD DALAM RTRW NASIONAL - BAPPEDA Aceh

PROVINSI NAD DALAM RTRW NASIONAL - BAPPEDA Aceh

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>RTRW</strong> <strong>PROVINSI</strong> <strong>NAD</strong><br />

BAB II<br />

<strong>PROVINSI</strong> <strong>NAD</strong> <strong>DALAM</strong> <strong>RTRW</strong> <strong>NASIONAL</strong><br />

Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional menurut PP 26/2008 yang secara eksplisit<br />

terkait dengan wilayah Provinsi <strong>NAD</strong> meliputi: (i) rencana struktur ruang wilayah nasional, (ii)<br />

rencana pola ruang wilayah nasional, dan (iii) penetapan kawasan strategis nasional. Dengan<br />

demikian, untuk melihat penetapan <strong>RTRW</strong>N yang terkait dengan wilayah Provinsi <strong>NAD</strong> adalah<br />

berdasarkan ketiga komponen rencana tersebut.<br />

2.1 Provinsi <strong>NAD</strong> Dalam Rencana Struktur Ruang Wilayah Nasional<br />

Rencana struktur ruang wilayah nasional (SRWN) meliputi:<br />

a. sistem perkotaan nasional;<br />

b. sistem jaringan transportasi nasional;<br />

c. sistem jaringan energi nasional;<br />

d. sistem jaringan telekomunikasi nasional; dan<br />

e. sistem jaringan sumber daya air.<br />

Pada Gambar 2.1.1 ditunjukkan Rencana Struktur Ruang Wilayah Nasional yang berkenaan<br />

dengan wilayah Provinsi <strong>NAD</strong>, yaitu berdasarkan Lampiran I (Peta Struktur Ruang Wilayah<br />

Nasional) dalam <strong>RTRW</strong>N.<br />

2.1.1 Provinsi <strong>NAD</strong> dalam Sistem Perkotaan Nasional<br />

Berdasarkan PP 26/2008 Pasal 11 sistem perkotaan nasional terdiri atas PKN (Pusat Kegiatan<br />

Nasional), PKW (Pusat Kegiatan Wilayah), dan PKL (Pusat Kegiatan Lokal). Untuk PKN dan<br />

PKW telah ditetapkan dalam PP 26/2008 tersebut, sementara untuk PKL ditetapkan dengan<br />

Peraturan Daerah (Qanun) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (<strong>RTRW</strong>P).<br />

Selain sistem perkotaan nasional tersebut di atas, dalam PP 26/2008 Pasal 13 ditetapkan pula<br />

PKSN (Pusat Kegiatan Strategis Nasional). Pengembangan PKSN ini untuk mendorong<br />

perkembangan kawasan perbatasan negara.<br />

Penetapan sistem perkotaan nasional yang terkait dengan wilayah Provinsi <strong>NAD</strong>, selain dapat<br />

ditunjukkan pada Gambar 2.1.1, juga dikemukakan pada Tabel II.1.1. Ada 3 catatan penting<br />

dalam konteks sistem perkotaan tersebut, yaitu:<br />

- Sabang, selain ditetapkan sebagai PKW juga ditetapkan sebagai PKSN. Konteks<br />

pengembangan Sabang ini selain berkenaan dengan revitalisasi dan percepatan<br />

pengembangan kota-kota pusat pertumbuhan nasional, juga berkenaan dengan<br />

percepatan pengembangan kota-kota utama kawasan perbatasan.<br />

- Banda <strong>Aceh</strong> dan Meulaboh, yang keduanya ditetapkan sebagai PKW, dalam konteks<br />

pengembangannya selain berkenaan dengan revitalisasi dan percepatan<br />

pengembangan kota-kota pusat pertumbuhan nasional, juga berkenaan dengan<br />

pengendalian kota-kota berbasis mitigasi bencana.<br />

- Pusat-pusat lainnya: Lhokseumawe (PKN), Langsa dan Takengon (PKW),<br />

dikembangkan dalam konteks pengembangan/peningkatan fungsi dan revitalisasi kotakota<br />

yang telah berfungsi.<br />

II - 1


<strong>RTRW</strong> <strong>PROVINSI</strong> <strong>NAD</strong><br />

Gambar 2.1.1<br />

Provinsi <strong>NAD</strong> Dalam Rencana Struktur Ruang Wilayah Nasional<br />

PKN 1. LHOKSEUMAWE I/C/1<br />

(Pusat Kegiatan Nasional)<br />

PKW 1. SABANG I/C/1<br />

(Pusat Kegiatan Wilayah) 2. BANDA ACEH I/C/1, I/D/1<br />

3. LANGSA II/C/3<br />

4. TAKENGON II/C/1<br />

5. MEULABOH I/D/1, II/C/3<br />

PKSN 1. SABANG I/A/1<br />

(Pusat Kegiatan Strategis Nasional)<br />

Keterangan:<br />

I - IV : Tahapan Pengembangan<br />

TABEL II.1.1<br />

SISTEM PERKOTAAN <strong>NASIONAL</strong><br />

DI WILAYAH <strong>PROVINSI</strong> <strong>NAD</strong><br />

A : Percepatan Pengembangan kota-kota utama kawasan perbatasan<br />

A/1 : Pengembangan/Peningkatan fungsi<br />

C : Revitalisasi dan percepatan pengembangan kota-kota pusat pertumbuhan nasional<br />

C/1 : Pengembangan/Peningkatan fungsi<br />

C/3 : Revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi<br />

D : Pengendalian kota-kota berbasis mitigasi bencana<br />

D/1 : Rehabilitasi kota akibat bencana alam<br />

Sumber: Lampiran I & II, PP 26/2008 tentang <strong>RTRW</strong>N<br />

II - 2


<strong>RTRW</strong> <strong>PROVINSI</strong> <strong>NAD</strong><br />

2.1.2 Provinsi <strong>NAD</strong> dalam Sistem Jaringan Transportasi Nasional<br />

Dalam rencana jaringan transportasi nasional yang terletak di wilayah Provinsi <strong>NAD</strong> terdapat<br />

rencana-rencana: jalan bebas hambatan, jalan arteri primer, jalan kolektor primer, jaringan jalur<br />

kereta api, pelabuhan penyeberangan, pelabuhan laut, dan bandar udara. Pada Tabel II.1.2<br />

dikemukakan rencana sistem jaringan transportasi nasional tersebut.<br />

TABEL II.1.2<br />

RENCANA SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI <strong>NASIONAL</strong><br />

DI WILAYAH <strong>PROVINSI</strong> <strong>NAD</strong><br />

A. Jalan Bebas Hambatan / Tol 1. (Binjai/Sumut) - Langsa<br />

(Lamp. III & XI - PP26/2008) 2. Langsa - Lhokseumawe<br />

3. Lhokseumawe - Sigli<br />

4. Sigli - Banda <strong>Aceh</strong><br />

B. Jalan Arteri Primer 1. Jalan Lintas Timur Pulau Sumatera:<br />

(Lamp. I & XI - PP26/2008) (Medan/Sumut) - Langsa - Lhokseumawe -<br />

Sigli - Banda <strong>Aceh</strong><br />

2. Jalan Lintas Tengah Pulau Sumatera:<br />

Banda <strong>Aceh</strong> - Jantho - Tangse - Takengon -<br />

Kutacane - (Sidikalang/Sumut)<br />

3. Jalan Lintas Barat Pulau Sumatera:<br />

Banda <strong>Aceh</strong> - Meulaboh - Tapaktuan -<br />

Subulussalam - (Sibolga/Sumut)<br />

C. Jalan Kolektor Primer 1. Bireuen - Takengon<br />

(Lamp. I & XI - PP26/2008) 2. Meulaboh - Takengon<br />

3. Peureulak - Blangkejeren<br />

4. Keliling Pulau Simeulue<br />

D. Jaringan Jalur Kereta Api 1. Lintas Timur Pulau Sumatera bagian utara:<br />

(Lamp. I & XI - PP26/2008) (Medan/Sumut) - Langsa - Lhokseumawe -<br />

Sigli - Banda <strong>Aceh</strong> (Revitalisasi)<br />

2. Lintas Barat Pulau Sumatera bagian utara:<br />

Banda <strong>Aceh</strong> - Meulaboh - Tapaktuan - Subulussalam<br />

- (Sibolga/Sumut) (Pengembangan)<br />

E. Pelabuhan Penyeberangan 1. Sabuk Utara Nasional:<br />

(Lamp. I & XI - PP26/2008) Banda <strong>Aceh</strong> - Sabang<br />

2. Intra-regional (dalam Provinsi):<br />

Meulaboh - Sinabang (Simeulue)<br />

III/6<br />

(Pengembangan)<br />

I<br />

(Pemantapan)<br />

I,II,III<br />

(Pengembangan)<br />

II,III,IV<br />

(Pengembangan)<br />

I<br />

(Pemantapan)<br />

I<br />

(Revitalisasi)<br />

I<br />

(Pengembangan)<br />

I<br />

(Pemantapan)<br />

F. Pelabuhan Laut 1. Pelabuhan Laut Internasional:<br />

(Lamp. IV & XI - PP26/2008) - Sabang I/2 (Pengembangan)<br />

2. Pelabuhan Laut Nasional:<br />

- Lhokseumawe I/3 (Pemantapan)<br />

- Meulaboh I/4 (Pengembangan)<br />

G. Bandar Udara 1. Pusat Penyebaran Tersier:<br />

(Lamp. V & XI - PP26/2008)<br />

Sumber: PP 26/2008 - <strong>RTRW</strong>N<br />

- Sultan Iskandar Muda (Banda <strong>Aceh</strong>) III/5 (Pemantapan)<br />

II - 3


<strong>RTRW</strong> <strong>PROVINSI</strong> <strong>NAD</strong><br />

2.1.3 Provinsi <strong>NAD</strong> dalam Sistem Jaringan Energi Nasional<br />

Baik pada Lampiran I (Peta Struktur Ruang Wilayah Nasional) maupun pada Lampiran XI<br />

(Indikasi Program Utama Lima Tahunan) dalam <strong>RTRW</strong>N tidak ada penetapan secara eksplisit<br />

mengenai sistem jaringan energi nasional yang berkenaan dengan wilayah Provinsi <strong>NAD</strong>.<br />

Dengan asumsi bahwa petunjuk lokasi dalam Indikasi Program yang diidentifikasikan sebagai<br />

Sumatera Utara tercakup juga Provinsi <strong>NAD</strong>, maka dapat diindikasikan rencana untuk sistem<br />

jaringan energi nasional, yaitu:<br />

1. Perwujudan Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional, yang meliputi :<br />

(a) optimalisasi dan pengembangan jaringan pipa transmisi dan distribusi gas bumi<br />

nasional, serta (b) pengembangan infrastruktur untuk peningkatan pasokan gas bumi di<br />

Jawa Timur, Jawa Barat dan Sumatera Utara (LNG Receiving Terminal).<br />

2. Rehabilitasi jaringan transmisi tenaga listrik (jaringan Sumatera Timur).<br />

3. Pengembangan jaringan transmisi tenaga istrik (jaringan transmisi di pulau-pulau pantai<br />

barat Sumatera.<br />

2.1.4 Provinsi <strong>NAD</strong> dalam Sistem Jaringan Telekomunikasi Nasional<br />

Berdasarkan Lampiran I (Peta Struktur Ruang Wilayah Nasional) dan Lampiran XI (Indikasi<br />

Program Utama Lima Tahunan) dalam <strong>RTRW</strong>N, rencana untuk sistem jaringan telekomunikasi<br />

nasional yang berkenaan dengan wilayah Provinsi <strong>NAD</strong> adalah:<br />

1. Rehabilitasi jaringan terestrial (jaringan pelayanan pusat pertumbuhan di pantai timur<br />

Sumatera).<br />

2. Pengembangan jaringan terestrial (jaringan pelayanan pusat pertumbuhan di pantai<br />

barat Sumatera).<br />

3. Jaringan pelayanan feeder dan pulau-pulau (pulau-pulau di barat Sumatera).<br />

2.1.5 Provinsi <strong>NAD</strong> dalam Sistem Jaringan Sumber Daya Air<br />

Sistem jaringan sumber daya air merupakan sistem sumber daya air pada setiap wilayah sungai<br />

dan cekungan air tanah. Berdasarkan Lampiran VI (Wilayah Sungai) dalam <strong>RTRW</strong>N, di wilayah<br />

Provinsi <strong>NAD</strong> ditetapkan pada wilayah sungai (WS):<br />

a. Meureudu – Baro (I-IV/A/1), yang merupakan WS strategis nasional;<br />

b. Jambo Aye (I-IV/A/1), yang merupakan WS strategis nasonal;<br />

c. Woyla – Seunagan (I-IV/A/1), yang merupakan WS strategis nasional;<br />

d. Tripa – Bateue (I-IV/A/1), yang merupakan WS strategis nasional); dan<br />

e. Alas – Singkil (I-IV/A/1), yang merupakan WS lintas provinsi (<strong>NAD</strong> dan Sumatera Utara).<br />

Catatan untuk (I-IV/A/1) berarti:<br />

- dikembangkan pada tahapan lima tahunan I s/d IV (atau selama 20 tahun);<br />

- konservasi SDA, pendayagunaan SDA, dan pengendalian daya rusak air.<br />

II - 4


<strong>RTRW</strong> <strong>PROVINSI</strong> <strong>NAD</strong><br />

2.2 Provinsi <strong>NAD</strong> Dalam Rencana Pola Ruang Wilayah Nasional<br />

Pada Gambar 2.2.1 digambarkan Rencana Pola Ruang Nasional yang berkenaan dengan<br />

wilayah Provinsi <strong>NAD</strong>, yaitu berdasarkan Lampiran VII (Peta Pola Ruang Wilayah Nasional)<br />

dalam <strong>RTRW</strong>N.<br />

Gambar 2.2.1<br />

Provinsi <strong>NAD</strong> Dalam Rencana Pola Ruang Wilayah Nasional<br />

2.2.1 Kawasan Lindung Nasional di Wilayah Provinsi <strong>NAD</strong><br />

Berdasarkan Lampiran VII, yaitu seperti Gambar 2.2.1 di atas, dapat diidentifikasikan kawasan<br />

lindung nasional yang terletak di wilayah Provinsi <strong>NAD</strong> meliputi: Hutan Lindung dan Hutan<br />

Konservasi (Suaka Alam, Pelestarian Alam).<br />

Dari Gambar 2.2.1 tersebut, untuk hutan lindung diidentifikasikan terdapat di bagian tengah<br />

wilayah Provinsi <strong>NAD</strong> dan pulau-pulau di bagian barat wilayah (Simeulue dan Kepulauan<br />

Banyak).<br />

Khusus untuk Hutan Konservasi, diidentifikasikan pada Gambar 2.2.1 di atas dan dari Lampiran<br />

VIII (Kawasan Lindung Nasional) dalam <strong>RTRW</strong>N yang mempunyai luas lebih dari 1.000 (seribu)<br />

Ha, seperti ditunjukkan pada Tabel II.2.1.<br />

II - 5


<strong>RTRW</strong> <strong>PROVINSI</strong> <strong>NAD</strong><br />

Jenis Kawasan Lindung<br />

TABEL II.2.1<br />

PENETAPAN KAWASAN LINDUNG <strong>NASIONAL</strong> (KLN)<br />

DI WILAYAH <strong>PROVINSI</strong> <strong>NAD</strong><br />

Penetapan Kawasan Lindung Nasional<br />

Di Wilayah Provinsi <strong>NAD</strong><br />

Usulan Program Utama*)<br />

1. Suaka Margasatwa (SM) 1. SM Rawa Singkil I/B/2: Pengembangan Pengelolaan SM<br />

2. Cagar Alam (CA) 1. CA Hutan Pinus Jantho I/B/3: Pengembangan Pengelolaan CA<br />

3. Taman Nasional (TN) 1. TN Gunung Leuser I/A/4: Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi TN<br />

4. Taman Hutan Raya (Tahura) 1. Tahura Cut Nyak Dhien (Pocut II/B/5: Pengembangan Pengelolaan Tahura<br />

Muerah Intan)<br />

6. Taman Wisata Alam Laut 1. TWAL Pulau Weh I/A/6: Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi TWAL<br />

(TWAL) 2. TWAL Kepulauan Banyak II/A/6: Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi TWAL<br />

3. TWAL Perairan Pulau Pinang, Siumat, I/A/6: Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi TWAL<br />

dan Simanaha (Pisisi)<br />

7. Taman Buru (TB) 1. TB Lingga Isaq I/F: Pengembangan & Pengelolaan TB<br />

Keterangan: *) Angka I dan II dalam Usulan Program Utama adalah Tahap Lima Tahunan I dan II dalam Indikasi Program Utama.<br />

Sumber: PP 26/2008 tentang <strong>RTRW</strong>N, LAMPIRAN VII & VIII.<br />

2.2.2 Kawasan Budidaya Nasional (Kawasan Andalan)<br />

Berdasarkan Gambar 2.2.1, dapat diindikasikan Kawasan Lindung di wilayah Provinsi <strong>NAD</strong>,<br />

dengan sebaran utamanya adalah di bagian timur wilayah, di bagian barat wilayah, dan di<br />

bagian tengah wilayah (yang dilingkungi oleh kawasan lindung).<br />

Untuk pengembangan kawasan budidaya ini ditetapkan Kawasan Andalan, yang terdiri atas<br />

Kawasan Andalan darat dan Kawasan Andalan laut, seperti ditetapkan dalam Lampiran IX<br />

(Kawasan Andalan) dalam <strong>RTRW</strong>N. Kawasan Andalan Nasional yang berkenaan dengan<br />

wilayah Provinsi <strong>NAD</strong> dikemukakan dalam Tabel II.2.2. Dalam penetapan kawasan andalan<br />

tersebut, ternyata terdapat 3 kawasan andalan di daratan dan 1 kawasan andalan laut.<br />

Kawasan Andalan darat meliputi:<br />

- Kawasan Banda <strong>Aceh</strong> dan sekitarnya;<br />

- Kawasan Lhokseumawe dan sekitarnya;<br />

- Kawasan Pantai Barat Selatan.<br />

Sementara Kawasan Andalan Laut adalah:<br />

- Kawasan Andalan Laut Lhokseumawe – Medan dan sekitarnya.<br />

II - 6


<strong>RTRW</strong> <strong>PROVINSI</strong> <strong>NAD</strong><br />

TABEL II.2.2<br />

PENETAPAN KAWASAN ANDALAN <strong>NASIONAL</strong><br />

DI WILAYAH <strong>PROVINSI</strong> <strong>NAD</strong><br />

Kawasan Andalan (KA)<br />

Sektor Unggulan<br />

Usulan Program Utama*)<br />

1. Kawasan Banda <strong>Aceh</strong> dsk.<br />

- pertanian I/A/1: Pengendalian KA untuk pertanian pangan abadi.<br />

- pariwisata II/E/1: Rehabilitasi KA untuk pariwisata.<br />

- industri II/D/1: Rehabilitasi KA untuk industri pengolahan.<br />

- perikanan laut I/G/1: Rehabilitasi Ka untuk kelautan.<br />

2. Kawasan Lhokseumawe dsk.<br />

- industri I/D/1: Rehabilitasi KA untuk industri pengolahan.<br />

- pertanian III/A/2: Pengembangan KA untuk pertanian.<br />

- pertambangan I/C/1: Rehabilitasi KA untuk industri pertambangan.<br />

- perikanan I/F/2: Pengembangan KA untuk perikanan.<br />

- perkebunan II/B/2: Pengembangan KA untuk perkebunan.<br />

3. Kawasan Pantai Barat Selatan<br />

- pertanian IV/A/2: Pengembangan KA untuk pertanian.<br />

- perikanan II/F/2: Pengembangan KA untuk perikanan.<br />

- pertambangan III/C/2: Pengembangan KA untuk pertambangan.<br />

- perkebunan I/B/2: Pengembangan KA untuk perkebunan.<br />

4. KA Laut Lhokseumawe -<br />

Medan dsk.<br />

- perikanan I/F/2: Pengembangan KA untuk perikanan.<br />

- pertambangan I/C/2: Pengembangan KA untuk pertambangan.<br />

Keterangan: *) Angka I, II, III dan II dalam Usulan Program Utama adalah Tahap Lima<br />

Tahunan I, II, III, dan IV dalam Indikasi Program Utama.<br />

Sumber: PP 26/2008 tentang <strong>RTRW</strong>N, LAMPIRAN IX.<br />

2.3 Provinsi <strong>NAD</strong> Dalam Penetapan Kawasan Strategis Nasional<br />

Dalam Lampiran X <strong>RTRW</strong>N diidentifikasikan Penetapan Kawasan Strategis Nasional. Kawasan<br />

Strategis Nasional yang terletak di wilayah Provinsi <strong>NAD</strong> ditunjukkan pada Tabel II.3.1.<br />

Kawasan strategis nasional yang ditetapkan yang berkenaan dengan wilayah Provinsi <strong>NAD</strong><br />

berdasarkan sudut kepentingannya terdiri atas:<br />

- sudut kepentingan pertahanan keamanan;<br />

- sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi; dan<br />

- sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan.<br />

II - 7


<strong>RTRW</strong> <strong>PROVINSI</strong> <strong>NAD</strong><br />

TABEL II.3.1<br />

PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS <strong>NASIONAL</strong> (KSN) DI WILAYAH <strong>PROVINSI</strong> <strong>NAD</strong><br />

Usulan Program Utama*)<br />

Sudut Kepentingan Kawasan Strategis Kawasan Strategis Nasional di Prov.<strong>NAD</strong><br />

1. Pertahanan keamanan1. Kawasan perbatasan laut RI dengan negara India/ I/E/2: Pengembangan/Peningkatan Kualitas KSN dari<br />

Thailand/Malaysia, termasuk 2 pulau kecil terluar, sudut kepentingan Hankam.<br />

yaitu Pulau Rondo (<strong>NAD</strong>), Pulau Berhala (Sumut).<br />

2. Kawasan perbatasan negara termasuk 19 pulau I/E/2: Pengembangan/Peningkatan Kualitas KSN dari<br />

kecil terluar. Pulau-pulau kecil terluar yang terle- sudut kepentingan Hankam.<br />

tak di Provinsi <strong>NAD</strong>: P.Simeuluecut, P.Salaut<br />

Besar, dan P.Raya.<br />

2. Pertumbuhan ekonomi 1. Kawasan Industri Lhokseumawe. I/A/2: Pengembangan/Peningkatan Kualitas KSN dari<br />

sudut kepentingan ekonomi.<br />

2. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan I/A/2: Pengembangan/Peningkatan Kualitas KSN dari<br />

Bebas Sabang. sudut kepentingan ekonomi.<br />

3. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu I/A/2: Pengembangan/Peningkatan Kualitas KSN dari<br />

(KAPET) Banda <strong>Aceh</strong> Darussalam. sudut kepentingan ekonomi.<br />

3. Sosial budaya -<br />

4. Pendayagunaan sumber daya alam dan/ -<br />

atau teknologi tinggi<br />

5. Fungsi dan daya dukung lingkungan 1. Kawasan Ekosistem Leuser. I/B/1: Rehabilitasi/Revitalisasi KSN dari sudut kepentingan<br />

lingkungan hidup.<br />

Keterangan: *) Angka I dalam Usulan Program Utama adalah Tahap Lima Tahunan I dalam Indikasi Program Utama.<br />

Sumber: PP 26/2008 tentang <strong>RTRW</strong>N, LAMPIRAN X.<br />

II - 8

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!