tata kecantikan rambut jilid 3 smk
tata kecantikan rambut jilid 3 smk
tata kecantikan rambut jilid 3 smk
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Dari kelima faktor yang tersebut di atas, masing-masing mempunyai<br />
bobot tersendiri dalam menciptakan kepuasan pelanggan, sesuai dengan<br />
bidang usaha apa yang digeluti. Misalnya, usaha yang bergerak dibidang<br />
industri yang bersifat komoditas tentu faktor harga adalah sangat penting.<br />
Produk-produk, seperti koran, tabloid dan media cetak, kualitas produk<br />
sangatlah dominan. Sedangkan usaha salon <strong>kecantikan</strong>, usaha<br />
perhotelan, perbankan ataupun rumah sakit, maka kualitas pelayanan<br />
yang paling dominan. Biasanya bobot masing-masing faktor bisa<br />
diketahui dari survei pasar.<br />
Perusahaan yang menganggap kepuasan pelanggan adalah hal yang<br />
penting, maka sebaiknya membuat program pengukuran kepuasan<br />
pelanggan adalah yang penting, maka sebaiknya membuat program<br />
pengukuran kepuasan pelanggan secara berkala. Pengukuran kepuasam<br />
pelanggan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain memberi<br />
pertanyaan sederhana secara langsung tentang kepuasan terhadap<br />
suatu produk, hingga kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan.<br />
Cara lain adalah dengan memberikan angket atau daftar pertanyaan<br />
secara tertulis.<br />
Ada hal yang penting selain pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu<br />
perusahaan hendaknya memberi tempat untuk pelanggan yang ingin<br />
menyampaikan kritik, ataupun saran, serta komplain. Hal itu dapat<br />
digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam rangka<br />
memberi kepuasan pelanggan. Pelanggan yang senang memberi kritik<br />
ataupun komplain adalah lebih baik daripada pelanggan yang<br />
memendam kekecewaan, kemudian diam-diam pindah ke perusahaan<br />
lain atau menceritakan kepada pelanggan lain dan bukan ke perusahaan.<br />
C. Mengatasi Penolakan<br />
Menghadapi penolakan bagi pengusaha adalah suatu hal yang biasa<br />
dan tidak perlu membuat kecewa yang berlebihan, seperti penolakan<br />
pada saat melakukan closing suatu penjualan baik dibidang produk<br />
maupun pada bidang jasa. Kita tidak perlu takut dengan kata “tidak” dari<br />
seorang pelanggan pada saat proses closing suatu penjualan. Kata tidak<br />
bukan berarti akhir dari presentasi/penjelasan yang diberikan oleh<br />
pengusaha. Apabila seseorang pengusaha bisa menentukan arti<br />
sebenarnya dari pendekatan yang telah dikerjakan, maka kata “tidak” tadi<br />
akan dapat merupakan jalan buat para pengusaha untuk memulai<br />
presentasi yang sukses.<br />
Kata “tidak” merupakan pilihan yang diberikan oleh pengusaha,<br />
dengan tujuan supaya pelanggan akan menjatuhkan pilihan kepada<br />
produk atau jasa yang dijual. Ternyata hal ini tidak sanggup menggugah<br />
pertimbangan mereka. Seandainya terjadi hal seperti itu, berarti<br />
pengusaha belum dapat meyakinkan manfaat dari produk atau jasa yang<br />
akan dapat memberikan solusi dari permasalahan mereka.<br />
Selain dari hal-hal di atas, kata-kata “tidak” bisa juga berarti dalam<br />
masalah “harga” yang ditawarkan pengusaha terlalu tinggi. Satu hal yang<br />
427