02.07.2013 Views

tata kecantikan rambut jilid 3 smk

tata kecantikan rambut jilid 3 smk

tata kecantikan rambut jilid 3 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

perlu diingat bahwa harga tidak berarti nilai rupiah semata, akan tetapi<br />

juga nilai dari fungsi dan spesifikasi peralatan yang dijual oleh<br />

pengusaha. Pengusaha harus dapat meyakinkan bahwa harga dari<br />

produk suatu perusahaan tersebut layak bernilai tinggi.<br />

Di samping uraian di atas kata-kata “tidak” bisa juga berartil mungkin<br />

pelanggan dari usaha yang dijalankan masih belum melihat keyakinan<br />

dari dalam dari pengusaha itu sendiri terhadap produk/jasa yang<br />

ditawarkan bahkan bisa jadi pada perusahaan yang dijalankan. Bila<br />

bentuk usaha yang dilakukan itu belum berhasil berarti sipengusaha<br />

dapat mengambil nilai positifnya bahwa kata “tidak” atau penolakan yang<br />

diterima belum saatnya. Satu hal yang perlu diberikan adalah hal-hal<br />

yang simpel dan langsung ke tujuan, jangan sekali-kali membuat<br />

pendengar sebagai calon pelanggan jadi bosan.<br />

Bila dicermati uraian di atas, maka seorang pengusaha akan sering<br />

mendengar dan menerima kalimat-kalimat penolakan sebagai berikut:<br />

1. “Maaf”, saya belum memerlukan jasa anda !.<br />

2. “Ah”, saya sedang mencari barang lain.<br />

3. “Rasanya hanya”, anda terlalu mahal untuk kami.<br />

4. “Usulan”, anda sangat menarik, akan tetapi kami belum siap untuk itu.<br />

5. “Sorry”, sayang kami telah memiliki apa yang anda tawarkan.<br />

Seorang pengusaha yang bergerak di dalam bidang apapun baik<br />

bergerak dalam bentuk produk <strong>kecantikan</strong> atau di dalam bidang salon<br />

<strong>kecantikan</strong> seperti pelayanan jasa terhadap para pelanggan maka ada<br />

beberapa hal yang harus diperhatikan seperti:<br />

1. Cara Menawarkan<br />

Jika lawan bicara sudah mengucapkan salah satu dari kalimat-kalimat<br />

penolakan seperti di atas, maka sipengusaha akan merasakan dunia<br />

akan runtuh. Timbul rasa marah, kecewa, malu, sakit hati dan bahkan<br />

rasa rendah diri. Semuanya itu langsung menyelimuti hati. Biasanya sifat<br />

seorang manusia, bila terjadi hal seperti itu, rasanya ingin cepat-cepat<br />

menyudahi pembicaraan dan segera berlalu dari suasana tersebut.<br />

Semua ini cenderung dirasakan setiap pengusaha sebaliknya lakukan jika<br />

menganggap penolakan sebagai suatu kegagalan. Padahal, seperti juga<br />

kegagalan, penolakan juga merupakan bahagian tak terpisahkan dari<br />

suatu kesuksesan. Hasil sebuah penelitian yang merekam penjualan<br />

melalui telepon mengungkapkan bahwa, penjualan yang sukses justru<br />

terjadi setelah melalui berbagai “penolakan”.<br />

2. Mengapa Ada Penolak<br />

Ada banyak hal yang mungkin menjadi alasan terjadinya penolakan<br />

dalam dunia bisnis atau di dalam kehidupan sehari-hari. Namun, jika<br />

dikelompokkan, ada 3 alasan utama, mengapa sebuah penolakan terjadi.<br />

Tidak percaya, dasar sebuah penerimaan adalah kepercayaan. Tanpa<br />

adanya kepercayaan, tidak akan ada hubungan bisnis, apalagi<br />

penerimaan. Jadi penolakan paling sering terjadi karena<br />

428

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!