teknologi pencelupan dan pencapan jilid 1 smk
teknologi pencelupan dan pencapan jilid 1 smk
teknologi pencelupan dan pencapan jilid 1 smk
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
yang lebih rendah pada perendamperasan pertama, mengingat penetrasi akan<br />
lebih mudah untuk larutan dengan viskositas lebih rendah. Di ujung stenter satu<br />
unit pencucian yang bekerja berdasarkan sistem alur balik (gambar 6- 5<br />
counterflow) untuk mengurangi kandungan alkali pada bahan. Pada bagian ini,<br />
yang juga sering disebut bagian penstabilan, pencucian kain berlangsung masih<br />
dengan tegangan <strong>dan</strong> baru boleh dilepaskan bila kandungan alkali telah mencapai<br />
kurang dari 5% agar tidak terjadi mengkeret lanjutan saat pencucian akhir yang<br />
bisa mengurangi kestabilan di mesin kain. Pengeringan biasanya dilakukan<br />
dengan silinder pengering suhu sekitar 110°C.<br />
Gambar 8 - 5 Sistem Alir Balik<br />
pada Pencucian<br />
Sistem alir balik memungkinkan pabrik melakukan penghematan cukup berarti<br />
dalam pemakaian air maupun zat-zat kimia. Prinsipnya adalah dengan<br />
memanfaatkan kembali larutan yang berasal dari tiap tahap pencucian (berupa<br />
campuran air <strong>dan</strong> alkali yang semula tedapat pada bahan) untuk pencucian pada<br />
tahap sebelumnya. Dengan bantuan pompa sirkulasi <strong>dan</strong> penyedotan larutan<br />
tersebut disirkulasikan balik berlawanan arah dengan jalannya kain sehingga alkali<br />
akan terakumulasi secara bertahap mengikuti aliran larutan <strong>dan</strong> mencapai<br />
maksimum pada bak penampung terakhir (pada gambar adalah bak III). Larutan<br />
yang terkumpul pada bak III selanjutnya dibawa ke unit daur ulang soda kostik, <strong>dan</strong><br />
hasilnya dapat digunakan kembali untuk berbagai proses yang menggunakan<br />
alkali.<br />
Gambar berikut di bawah ini adalah skema sederhana mesin merserisasi jenis<br />
rantai.<br />
126