02.07.2013 Views

teknik struktur bangunan jilid 2 smk - UNS

teknik struktur bangunan jilid 2 smk - UNS

teknik struktur bangunan jilid 2 smk - UNS

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

1. lingkup pekerjaan dan peraturan <strong>bangunan</strong><br />

lempeng, jenis tanah ini bersifat stabil, sangat dipengaruhi<br />

kandungan pori dan jumlah air yang mengisi pori tanah lempung.<br />

• Humus (peat). Humus dan jenis tanah organik lain tidak<br />

diperkenankan untuk menerima beban pondasi. Karena banyak<br />

mengandung bahan organik, butiran tanah ini tidak kekal dan mudah<br />

berubah volume karena dipengaruhi oleh faktor biologis dan usia.<br />

Untuk kepentingan bidang <strong>teknik</strong> sipil deskripsi tersebut masih<br />

kurang untuk dapat menggambarkan jenis, simbol dan sifat tanah.<br />

Karenanya, dilakukanlah sistem klasififikasi tanah oleh sekelompok ahli atau<br />

lembaga mulai dari bidang pertanian hingga bidang tranportasi. Unified Soil<br />

Classification System (USCS) dan American Association of State Highway<br />

Transportation Officials System (AASHTO) adalah sistem klasifikasi yang<br />

banyak dirujuk dan relevan untuk kepentingan bidang <strong>teknik</strong> sipil, seperti<br />

tercantum pada Tabel 5.1.<br />

Tabel 5.1. Klasifikasi Tanah Menurut USCS<br />

Sumber: Brockenbrough dkk, 2003<br />

Prosedur Klasifikasi Symbol Nama Jenis Identifikasi Lab<br />

Tanah Berbutir Kasar<br />

(Lebih dari 50% tertahan pada ayakan No. 200 / ∅ 0.075 mm)<br />

240<br />

Kerikil (lebih dari 50% tertahan pada ayakan<br />

No. 4 / ∅ 4.75 mm<br />

Pasir (lebih dari 50% lolos pada ayakan<br />

No. 4 / ∅ 4.75 mm)<br />

Kerikil Murni<br />

(Tanpa – sedikit<br />

butir halus)<br />

Kerikil Berbutir Halus<br />

(Terdapat sejum;llah<br />

butiran halus)<br />

Pasir Bersih<br />

(Tanpa / sedikit<br />

biutiran halus)<br />

Pasir Berbutir Halus<br />

(Terdapat sejumlah<br />

butiran halus)<br />

GW<br />

GP<br />

GM<br />

GC<br />

SW<br />

SP<br />

SM<br />

SC<br />

Kerikil bergradasi baik, kerikil<br />

bercampur sedikit pasir tanpa / tak<br />

ada butiran halus<br />

Kerikil bergradasi buruk, kerikil<br />

bercampur pasir mengandung<br />

sedikit butira halus<br />

Kerikil berlanau, kerikil mengandung<br />

mengandung pasir – lanau<br />

bergradasi buruk<br />

Kerikil berlempung, kerikil<br />

mengandung pasir dan lempung<br />

bergradasi buruk<br />

Pasir bergaradasi baik, Pasir<br />

dengan sedikit pasir tanpa butiran<br />

halus<br />

Pasir bergradasi buruk, dengan<br />

sedikit butiran halus<br />

Pasir berlanau, pasir bercampur<br />

lanau lanau bergradasi buruk<br />

Pasir berlempung, pasir bercampur<br />

lempung bergradasi buruk<br />

Tabel 5.1. Klasifikasi Tanah Menurut USCS (lanjutan)<br />

CU = D60/D10 =1 – 4<br />

CC = D30 2/D10 = 1-3<br />

Tidak memenuhi syarat CU<br />

maupun CC untuk GW<br />

Indek Plastisitas kurang dari 7<br />

Indek Plastisitas lebih dari 7<br />

CU = D60/D10 > 6<br />

CC = D30 2/D10 = 1-3<br />

Tidak memenuhi syarat CU<br />

maupun CC SW<br />

Indeks Plastisitas lebih dari 7<br />

Ratioindeks plastisitas PI dan<br />

batas cair LL < 2.25<br />

Indeks plastisitas lebih dari 7<br />

Ratioindeks plastisitas PI dan<br />

batas cair LL > 2.25

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!