teknik struktur bangunan jilid 2 smk - UNS
teknik struktur bangunan jilid 2 smk - UNS
teknik struktur bangunan jilid 2 smk - UNS
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
1. lingkup pekerjaan dan peraturan <strong>bangunan</strong><br />
Gambar 3.40. Balok dua dudukan dengan beban gabungan<br />
Sumber: Hasil penggambaran<br />
3.6. Analisis Rangka Batang (Truss) Sederhana<br />
Bentuk <strong>struktur</strong> rangka batang (truss) dipilih karena mampu menerima<br />
beban <strong>struktur</strong> relatif besar dan dapat melayani kebutuhan bentang <strong>struktur</strong><br />
yang panjang. Bentuk <strong>struktur</strong> ini dimaksudkan menghindari lenturan pada<br />
batang <strong>struktur</strong> seperti terjadi pada balok. Pada <strong>struktur</strong> rangka batang ini<br />
batang <strong>struktur</strong> dimaksudkan hanya menerima beban normal baik tarikan<br />
maupun beban tekan. Bentuk paling sederhana dari <strong>struktur</strong> ini adalah<br />
rangkaian batang yang dirangkai membentuk bangun segitiga (Gambar<br />
3.41). Struktur ini dapat dijumpai pada rangka atap maupun jembatan.<br />
Gambar 3.41. Tipikal <strong>struktur</strong> rangka batang<br />
Sumber: Schodek, 1999<br />
Titik rangkai disebut sebagai simpul/ buhul atau titik sambung.<br />
Struktur rangka statis umumnya memiliki dua dudukan yang prinsipnya<br />
sama dengan dudukan pada <strong>struktur</strong> balok, yakni dudukan sendi dan<br />
dudukan gelinding atau gelincir.<br />
Gambar 3.42 menunjukkan <strong>struktur</strong> rangka batang yang tersusun<br />
dari rangkaian bangun segitiga yang merupakan bentuk dasar yang memiliki<br />
169