Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Terdapat beberapa sumber sejarah yang menceritakan penyebaran Islam di Indonesia,<br />
di antaranya sebagai berikut.<br />
a. Dinasti Tang; Dinasti Tang dari Cina bahwa pada abad ke-7 M, telah ada permukiman<br />
pedagang Arab di Baros, kota kecil di pantai barat laut Sumatra.<br />
b. Catatan Marcopolo; Pada akhir abad ke-13 M terdapat masyarakat Muslim di Perlak.<br />
c. Tulisan pada batu Nisan di Leran, Gresik, yang memberitakan wafatnya seorang<br />
wanita Muslim bernama Fatimah Binti Maemun sekitar abad ke-11M.<br />
d. Suma Oriental dari Tome Pires, penyebaran agama Islam sudah ada di daerah Sumatra,<br />
Kalimantan, Jawa, sampai Maluku sekitar abad ke-16 M.<br />
2. Peranan Ulama dan Wali dalam Penyebaran Islam<br />
Selain para pedagang, masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia juga dilakukan<br />
oleh para ulama dan wali. Mereka menyebarkan Islam melalui langgar, surau, atau madrasah.<br />
Setiap daerah yang mereka lewati senantiasa didirikan pusat-pusat pendidikan Islam berupa<br />
surau atau madrasah. Di tempat tersebut, penduduk sekitar khususnya pemuda dididik<br />
ajaran Islam. Terdapat beberapa madrasah yang cukup dikenal dalam sejarah, di antaranya<br />
madrasah di Kudus, Tuban, dan Demak.<br />
Di tanah Jawa pada abad ke-17 dikenal ada Walisongo atau Walisanga. Mereka<br />
tinggal di tiga wilayah penting pantai utara Pulau Jawa, yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan<br />
di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat.<br />
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Buddha dalam budaya<br />
Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran<br />
Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun,<br />
peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa. Juga,<br />
pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung,<br />
membuat para Walisongo ini lebih banyak disebut dibandingkan yang lain.<br />
Tahukah kamu arti Wali songo? Terdapat beberapa pendapat mengenai arti<br />
Walisongo. Pertama adalah wali yang sembilan, yang menandakan jumlah wali yang ada<br />
sembilan, atau sanga dalam bahasa Jawa. Pendapat lain menyebutkan bahwa kata songo/<br />
sanga berasal dari kata tsana yang dalam bahasa Arab berarti mulia. Pendapat lainnya lagi<br />
menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yang berarti tempat.<br />
Pendapat lain yang mengatakan bahwa Walisongo ini adalah sebuah dewan yang<br />
didirikan oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel) pada tahun 1474. Saat itu dewan Walisongo<br />
beranggotakan Raden Hasan (Pangeran Bintara); Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang, putra<br />
pertama dari Sunan Ampel); Qasim (Sunan Drajad, putra kedua dari Sunan Ampel); Usman<br />
Haji (Pangeran Ngudung, ayah dari Sunan Kudus); Raden Ainul Yaqin (Sunan Giri, putra<br />
dari Maulana Ishaq); Syekh Suta Maharaja; Raden Hamzah (Pangeran Tumapel) dan<br />
Raden Mahmud.<br />
148 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah <strong>Kelas</strong> <strong>VII</strong>