02.07.2013 Views

teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk

teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk

teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

456<br />

menjaga tegangan normal<br />

<strong>benang</strong> lusi. Suatu rancangan<br />

yang baik <strong>dan</strong> akurat pada<br />

gerakan pengukur, lusi harus<br />

dapat menjaga keseragaman<br />

tegangan lusi mulai dari awal<br />

menenun, pada saat diameter<br />

gulungan besar sampai <strong>benang</strong><br />

lusi pada beam habis.<br />

Sepanjang sejarah mesin tenun<br />

telah dirancang sejumlah<br />

gerakan penguluran lusi yang<br />

beraneka <strong>dan</strong> telah mengalami<br />

pengembanganpengembangan.<br />

Pada dasarnya ada dua<br />

kelompok yaitu :<br />

1. penguluran lusi dengan<br />

putaran beam yang<br />

terputus-putus<br />

2. penguluran lusi dengan<br />

putaran beam yang konstan<br />

8.6.2.1 Penguluran Lusi<br />

dengan Kendali<br />

Pengungkit<br />

Penguluran lusi otomatis masih<br />

tetap manggunakan sestem<br />

Roper <strong>dan</strong> Barlet yang telah<br />

berjalan puluhan tahun. Sistem<br />

ini terbagi menjadi dua<br />

kelompok :<br />

1. penguluran yang bar<br />

penariknya dikendalikan<br />

oleh pawl (cakar) pada<br />

setiap pergantian langkah x<br />

dari bagian penggerak<br />

penguluran lusi. Langkah x<br />

akan berkurang ketika<br />

gandar belakang (back rest),<br />

ketika <strong>benang</strong> lusi kendor<br />

akan turun. Hasilnya adalah<br />

saat penguluran akan lebih<br />

lama. Tipe penguluran lusi<br />

ini dapat dilihat pada<br />

gambar 8.14A. Benang lusi<br />

dari beam lusi (1) ke rol<br />

back rest (2). lengan back<br />

rest rol 3 ditahan oleh pegas<br />

daun atau pegas spiral,<br />

yang menghasilkan gaya<br />

momen menurut arah M.<br />

Tarikan bar (4) dihubungkan<br />

dengan pengungkit (tuas)<br />

lengan gandar (5). pada<br />

saat <strong>benang</strong> kendor, rol G<br />

mendekati cam (7) <strong>dan</strong> jarak<br />

berkurang karena posisi<br />

cam (7) tetap, langkah bar<br />

penarik (8) semakin<br />

berkurang <strong>dan</strong> lusi diulur<br />

lebih cepat. Gerakan<br />

penguluran diperoleh<br />

perputaran gigi cacing (10)<br />

yang digerakan oleh sebuah<br />

cakar (pawl) pada gigi<br />

rachet oleh kopling rol (9).<br />

cara kerja sistem ini akan<br />

dijelaskan lebih rinci.<br />

Gerakan penguluran<br />

diteruskan oleh gigi cacing<br />

(10), (11) <strong>dan</strong> roda (12) <strong>dan</strong><br />

(13) ke beam lusi (1). poros<br />

gigi cacing tertahan oleh<br />

sebuah rem untuk<br />

mencegah putaran balik.<br />

Ketika kuku kopling ( claw<br />

cluth) telah lepas, beam lusi<br />

dapat diputarkan kedepan<br />

<strong>dan</strong> kebelakang dengan<br />

roda putar tangan.<br />

2. gerakan penguluran lusi<br />

yang gerakan bar<br />

penariknya oleh pawl (cakar)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!