21.07.2013 Views

BAB II

BAB II

BAB II

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

TKE 3105<br />

ISYARAT DAN SISTEM<br />

B a b 2 – S i s t e m<br />

Indah Susilawati, S.T., M.Eng.<br />

Program Studi Teknik Elektro<br />

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer<br />

Universitas Mercu Buana Yogyakarta<br />

2009


Tujuan Instruksional<br />

1. Umum<br />

B A B I I<br />

S I S T E M<br />

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa dapat melakukan analisis dan<br />

sintesis sistem yang sangat bermanfaat untuk menunjang kreativitas perekayasaan<br />

terutama dalam desain sistem.<br />

2. Khusus<br />

Setelah menyelesaikan bab ini, diharapkan:<br />

- Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pengertian sistem.<br />

- Mahasiswa dapat membedakan jenis sistem waktu kontinyu dan sistem waktu<br />

diskrit.<br />

- Mahasiswa dapat memahami jenis-jenis interkoneksi sistem.<br />

- Mahasiswa dapat menjelaskan sifat-sifat sistem.<br />

- Mahasiswa dapat menerapkan teori untuk analisis sistem, terutama yang<br />

berhubungan dengan bidang teknik elektro.<br />

2.1. Pengertian Sistem<br />

Sistem dapat diartikan sebagai suatu proses dimana isyarat masukan akan diubah<br />

menjadi isyarat keluaran. Suatu sistem terdiri atas komponen-komponen, piranti-piranti,<br />

atau bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut subsistem.<br />

Dipandang dari sifat isyarat masukan dan keluarannya, sistem dapat dibedakan<br />

menjadi dua jenis, yaitu:<br />

1. Sistem waktu kontinyu<br />

Pada sistem waktu kontinyu, masukan berupa isyarat waktu kontinyu dan akan<br />

dihasilkan keluaran yang merupakan isyarat waktu kontinyu pula. Isyarat masukan<br />

sistem waktu kontinyu biasanya dinotasikan dengan x(t), dan isyarat keluarannya<br />

dinotasikan dengan y(t). Hubungan masukan-keluaran dalam sistem waktu kontinyu<br />

akan dinotasikan dengan pernyataan:<br />

51


x(t) → y(t)<br />

Hubungan ini juga dapat diperlihatkan dengan ilustrasi pada gambar 2.1.<br />

Sistem waktu<br />

x(t) kontinyu<br />

y(t)<br />

2. Sistem waktu diskrit<br />

Gambar 2.1 Sistem waktu kontinyu<br />

Pada sistem waktu diskrit, masukan berupa isyarat waktu diskrit dan akan dihasilkan<br />

keluaran yang merupakan isyarat waktu diskrit pula. Isyarat masukan sistem waktu<br />

diskrit biasanya dinotasikan dengan x[n], dan isyarat keluarannya dinotasikan dengan<br />

y[n]. Hubungan masukan-keluaran dalam sistem waktu diskrit akan dinotasikan<br />

dengan pernyataan:<br />

x[n] → y[n]<br />

Hubungan ini juga dapat diperlihatkan dengan ilustrasi pada gambar 2.2.<br />

Sistem waktu<br />

x[n] diskrit<br />

y[n]<br />

2.2. Interkoneksi Sistem<br />

Gambar 2.2 Sistem waktu diskrit<br />

Seperti telah dikemukakan di atas, sistem dapat tersusun atas beberapa subsistem<br />

yang lebih sederhana. Untuk membentuk sistem ini, dibutuhkan hubungan antara<br />

subsistem-subsistem tersebut yang biasanya disebut interkoneksi sistem. Adanya<br />

interkoneksi sistem ini juga akan memudahkan analisis, karena sistem dapat dipecah<br />

menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana.<br />

Ada beberapa jenis interkoneksi sistem yang sering dijumpai, yaitu:<br />

1. Interkoneksi seri (cascade)<br />

Interkoneksi ini diilustrasikan pada gambar 2.3.<br />

52


masukan keluaran<br />

Sistem 1<br />

Sistem 2<br />

2. Interkoneksi paralel<br />

Gambar 2.3 Interkoneksi seri<br />

Interkoneksi ini diilustrasikan pada gambar 2.4.<br />

Sistem 1<br />

masukan + keluaran<br />

3. Interkoneksi seri - paralel<br />

Sistem 2<br />

Gambar 2.4 Interkoneksi paralel<br />

Interkoneksi ini diilustrasikan pada gambar 2.5.<br />

Sistem 1 Sistem 2<br />

x(t) ⊕ Sistem 4 y(t)<br />

Sistem 3<br />

Gambar 2.5 Interkoneksi seri – paralel<br />

Antara sistem 1 dan sistem 2 terhubung seri, sistem 1 dan sistem 2 terhubung paralel<br />

dengan sistem 3. Sedangkan sistem 1, 2, dan 3 terhubung seri dengan sistem 4.<br />

4. Interkoneksi umpan balik (feedback)<br />

53


Interkoneksi umpan balik menghubungkan keluaran kembali ke masukannya.<br />

Hubungan semacam ini biasanya digunakan dalam pengendalian (kontrol).<br />

Interkoneksi ini diilustrasikan pada gambar 2.6.<br />

masukan keluaran<br />

⊕<br />

Sistem 1<br />

Sistem 2<br />

Gambar 2.6 Interkoneksi umpan balik<br />

Keluaran sistem 1 merupakan masukan sistem 2, sedangkan keluaran sistem 2<br />

diumpan-balik dan ditambahkan ke masukan eksternal untuk menghasilkan masukan<br />

yang aktual.<br />

2.2.1. Contoh Soal dan Penyelesaian<br />

1. Untuk rangkaian seperti gambar 2.7 berikut ini, maka tentukan bagaimana hubungan<br />

antara Vs(t) sebagai masukan dan Vc(t) sebagai keluaran.<br />

Vs<br />

R<br />

i(t)<br />

C<br />

Gambar 2.7 Rangkaian RC untuk contoh soal no. 1<br />

Penyelesaian:<br />

Arus i(t) yang mengalir dalam rangkaian dapat dinyatakan dengan:<br />

Vs<br />

(t) − Vc<br />

(t)<br />

i(t) =<br />

R<br />

V C<br />

54


atau dapat juga dinyatakan sebagai:<br />

d<br />

= C V (t)<br />

dt<br />

i(t) c<br />

Sedangkan pada rangkaian berlaku hubungan:<br />

RC<br />

d<br />

dt<br />

d<br />

dt<br />

V (t) + V (t) = V (t)<br />

V (t) +<br />

C<br />

C<br />

V + V<br />

i(t) R+<br />

V<br />

1<br />

RC<br />

R<br />

C<br />

= V<br />

= V<br />

V (t) =<br />

C<br />

C<br />

C<br />

S<br />

S<br />

S<br />

1<br />

RC<br />

V (t)<br />

Persamaan yang terakhir inilah yang menyatakan hubungan antara VS(t) sebagai<br />

masukan dan VC(t) sebagai keluaran pada rangkaian RC tersebut.<br />

2. Sebuah bank memberikan bunga sebesar 10% setiap akhir bulan. Nyatakan hubungan<br />

antara y[n] dan x[n], jika y[n] adalah saldo akhir bulan ke-n dan x[n] adalah<br />

simpanan bersih bulan ke-n.<br />

Penyelesaian:<br />

x[n] adalah simpanan bersih pada bulan ke-n<br />

y[n] adalah saldo akhir bulan<br />

y[n-1] adalah saldo akhir bulan ke-[n − 1]<br />

maka<br />

y[n] = x[n] + 1,1 y[n − 1]<br />

3. Untuk gambar rangkaian 2.8 di bawah ini, gambarkan diagram blok yang<br />

mengilustrasikan interkoneksi sistem yang mewakilinya.<br />

i1(t)<br />

i(t)<br />

C<br />

i2(t)<br />

S<br />

R V(t)<br />

Gambar 2.8 Rangkaian untuk soal no. 3<br />

55


Penyelesaian:<br />

i(t) + i1(t) t<br />

1<br />

v(t)<br />

v ( t)<br />

= i1<br />

( t)<br />

dt<br />

-<br />

C<br />

2.2.2 Soal-soal Tambahan<br />

i2(t)<br />

∫ ∞<br />

−<br />

v(<br />

t)<br />

i2<br />

( t)<br />

=<br />

R<br />

Gambar 2.9 Diagram blok untuk soal no. 3<br />

1. Sebuah sistem terdiri atas dua buah subsistem yang terhubung dengan interkoneksi<br />

seri seperti terlihat pada gambar 2.3. Berikut adalah hubungan masukan dan keluaran<br />

untuk masing-masing sistem.<br />

Subsistem 1 : y1[n] = 2x1[n] + 4x1[n − 1]<br />

Subsistem 2 : y2[n] = x2[n] + 0,5x2[n − 3]<br />

Dengan x1[n] dan x2[n] melambangkan isyarat masukan sistem 1 dan sistem 2,<br />

sedangkan y1[n] dan y2[n] adalah isyarat keluaran masing-masing subsistem.<br />

Tentukanlah:<br />

a. Hubungan masukan dan keluaran sistem secara keseluruhan.<br />

b. Apakah keluaran sistem akan berubah jika urutan interkoneksi kedua subsistem<br />

dibalik? Jika berubah, tentukan hubungan masukan dan keluaran sistem yang<br />

baru.<br />

2. Ulangi soal no. 1 jika antara subsistem 1 dan subsistem 2 terhubung dengan<br />

interkoneksi paralel.<br />

56


2.3. Sifat-sifat Sistem<br />

Pada subbab ini akan dibahas tentang sifat-sifat dasar sistem yang mempunyai<br />

interpretasi fisik yang penting.<br />

1. Sistem dengan dan tanpa memori<br />

Pada sistem tanpa memori, keluaran sistem pada suatu waktu tertentu hanya<br />

bergantung pada masukan pada waktu yang sama. Contoh sistem tanpa memori<br />

adalah sistem yang mempunyai hubungan keluaran dan masukan sebagai berikut:<br />

y[n] = 2 x[n]<br />

v(t) = R i(t)<br />

y(t) = x(t)<br />

Contoh terakhir biasa disebut dengan sistem identitas, yaitu suatu sistem yang<br />

keluarannya sama dengan masukannya.<br />

Sistem dengan memori mempunyai mekanisme untuk menyimpan informasi<br />

harga masukan yang bukan saat ini, masukan ini mempengaruhi sistem. Contoh<br />

sistem dengan memori adalah sistem yang mempunyai hubungan keluaran dan<br />

masukan sebagai berikut:<br />

y[n] = x[n − 1]<br />

y[<br />

n ] =<br />

n<br />

∑<br />

1<br />

v ( t ) =<br />

C<br />

k = ∞<br />

t<br />

∫<br />

− t<br />

x[<br />

n ]<br />

i(<br />

t ) dt<br />

2. Sistem inversi<br />

Sebuah sistem disebut invertibel jika masukan yang tertentu menghasilkan<br />

keluaran yang tertentu pula. Dengan kata lain bahwa masukan sistem dapat diperoleh<br />

kembali dengan cara inversi. Contoh sistem invertibel adalah sistem yang mempunyai<br />

hubungan keluaran dan masukan sebagai berikut:<br />

y(t) = 2 x(t), maka masukan x(t) dapat diperoleh dengan cara inversi, yaitu<br />

x(t) = 0,5 y(t)<br />

Contoh sistem non invertibel adalah sistem yang mempunyai hubungan keluaran dan<br />

masukan sebagai berikut:<br />

y[n] = 0<br />

57


y(t) = {x(t)} 2<br />

Pada kedua contoh sistem ini, masukan yang menghasilkan keluaran tertentu tidak<br />

dapat ditentukan secara pasti.<br />

3. Kausalitas<br />

Suatu sistem disebut kausal jika keluaran sistem hanya bergantung pada harga<br />

masukan saat ini dan masukan yang telah lalu (sebelumnya). Sistem yang seperti ini<br />

juga disebut sistem nonantisipasif (yaitu sistem yang tidak dapat meramalkan<br />

masukan yang akan datang). Contoh sistem kausal adalah sistem yang mempunyai<br />

hubungan keluaran dan masukan sebagai berikut:<br />

t<br />

∫<br />

−t<br />

1<br />

v ( t)<br />

= i(<br />

t)<br />

dt<br />

C<br />

Contoh sistem non-kausal adalah sistem yang mempunyai hubungan keluaran dan<br />

masukan sebagai berikut:<br />

y[n] = x[n] – x[n +1]<br />

y(t) = x(t +1)<br />

Sistem-sistem tanpa memori merupakan sistem kausal.<br />

4. Stabilitas<br />

Sistem yang stabil merupakan sistem yang dengan masukan kecil namun tetap<br />

menghasilkan keluaran yang tidak menyimpang. Sebagai contoh adalah jarum<br />

pendulum jam. Masukan x(t) berupa gaya tarikan, sedangkan keluaran y(t) berupa<br />

deviasi sudut yang dihasilkan. Meskipun masukan x(t) cukup kecil, pendulum akan<br />

tetap kembali pada posisi awalnya (gambar 2.10a). Sistem yang tidak stabil<br />

diperlihatkan pada gambar 2.10b.<br />

x(t) y(t)<br />

y(t) x(t)<br />

(a) (b)<br />

Gambar 2.10 (a) Sistem stabil (b) Sistem tidak stabil<br />

58


5. Invariansi waktu (time invariance)<br />

Sebuah sistem disebut waktu invarian jika perilaku sistem tersebut tidak<br />

terpengaruh oleh waktu. Sebagai contoh misalnya sebuah rangkaian RC; rangkaian<br />

RC pada eksperimen hari ini akan menghasilkan tanggapan yang sama dengan<br />

tanggapan yang dihasilkan pada eksperimen pada hari sebelumnya.<br />

Sifat waktu invarian sebuah sistem, secara matematis dapat dinyatakan sebagai<br />

berikut.<br />

Untuk sistem waktu diskrit:<br />

Jika y[n] adalah keluaran untuk masukan x[n], maka y[n − n0] adalah keluaran<br />

untuk masukan x[n − n0].<br />

x[n] → y[n]<br />

x[n − n0] → y[n − n0]<br />

Untuk sistem waktu kontinyu:<br />

Jika y(t) adalah keluaran untuk masukan x(t), maka y(t − t0) adalah keluaran<br />

untuk masukan x(t − t0).<br />

x(t) → y(t)<br />

x(t − t0) → y(t − t0)<br />

6. Linearitas<br />

Jika sebuah sistem mempunyai keluaran y1(t) untuk masukan x1(t) dan keluaran<br />

y2(t) untuk masukan x2(t), maka sistem tersebut linear jika:<br />

a. Masukan x1(t) + x2(t) menghasilkan keluaran y1(t) + y2(t)<br />

b. Untuk sebuah konstanta c, maka masukan cx1(t) akan menghasilkan keluaran<br />

cy1(t)<br />

Dengan kata lain, sebuah sistem disebut linear jika memenuhi syarat:<br />

Untuk sistem waktu kontinyu:<br />

c x1(t) + d x2(t) → c y1(t) + d y2(t)<br />

Untuk sistem waktu diskrit:<br />

c x1[n] + d x2[n] → c y1[n] + d y2[n]<br />

59


Sistem linear mempunyai sifat superposisi, yaitu jika masukan sistem<br />

merupakan kombinasi yang dinyatakan oleh<br />

x[<br />

n]<br />

= ∑ a<br />

k<br />

= a x [ n]<br />

+ a x [ n]<br />

+ ...<br />

1<br />

1<br />

k<br />

x [ n]<br />

k<br />

2<br />

2<br />

maka tanggapan sistem dinyatakan sebagai jumlahan<br />

y[<br />

n]<br />

= ∑a<br />

= a y [ n]<br />

+ a y [ n]<br />

+ ...<br />

1<br />

1<br />

y [ n]<br />

dengan k = 1, 2, 3, ….<br />

k<br />

k<br />

k<br />

2<br />

2<br />

Sifat superposisi juga berlaku untuk sistem waktu kontinyu.<br />

2.3.1. Contoh Soal dan Penyelesaian<br />

1. Sebuah sistem waktu kontinyu dinyatakan dengan persamaan<br />

y(t) = sin {x(t)}<br />

Tentukanlah apakah sistem tersebut adalah sistem yang waktu invarian.<br />

Penyelesaian:<br />

Misalkan x1(t) adalah masukan sebarang sehingga akan diperoleh keluaran<br />

y1(t) = sin { x1(t) }<br />

Jika x1(t) digeser sebesar t0 ke arah kanan sehingga menjadi x2(t) sebagai berikut<br />

x2(t) = x1(t − t0)<br />

Maka dengan masukan x2(t) akan diperoleh keluaran<br />

Sehingga<br />

y2(t) = sin {x2(t)}<br />

= sin { x1(t – t0)}<br />

x1(t) → sin {x1(t)}<br />

x1(t – t0) → sin {x1(t – t0)}<br />

Nilai sinus suatu masukan tergeser adalah versi tergeser dari keluaran, atau<br />

pergeseran waktu pada masukan menghasilkan pergeseran yang sama pada sisi<br />

keluaran. Dengan demikian, sistem yang dinyatakan dengan persamaan y(t)=sin{x(t)}<br />

merupakan sistem yang mempunyai sifat waktu invarian.<br />

60


2. Sebuah sistem waktu kontinyu dinyatakan dengan persamaan<br />

y(t) = x(2t)<br />

Tentukanlah apakah sistem tersebut adalah sistem yang waktu invarian.<br />

Penyelesaian:<br />

Misalkan isyarat masukan x1(t) adalah sebagai berikut:<br />

x1(t)<br />

1<br />

-2 2 t<br />

Gambar 2.11 Masukan x1(t) untuk soal no.2<br />

maka keluaran sistem adalah<br />

y1(t) = x1(2t)<br />

1<br />

-1 1 t<br />

Gambar 2.12 Keluaran y1(t) untuk soal no.2<br />

Sebuah sistem disebut mempunyai sifat waktu invarian jika pergeseran waktu pada<br />

masukan akan menghasilkan pergeseran yang sama pada keluaran. Dengan demikian,<br />

penggeseran masukan pada gambar 2.11 menjadi x2(t) = x1(t – 2) maka akan<br />

menggeser keluaran pada gambar 2.12 menjadi y2(t) = y1(t – 2). Dengan masukan<br />

x2(t), keluaran sistem diperlihatkan pada gambar 2.13b.<br />

Sistem mempunyai sifat waktu invarian jika dipenuhi syarat y2(t) = y1(t – 2), yang<br />

berarti gambar 2.13b harus sama dengan gambar 2.13c. Ternyata syarat ini tidak<br />

dipenuhi, sehingga dengan demikian sistem yang dinyatakan dengan persamaan<br />

y(t)=x(2t) adalah sistem yang tidak waktu invarian.<br />

61


x2(t) = x1(t - 2)<br />

1 (a)<br />

0 4 t<br />

y2(t)<br />

1 (b)<br />

0 2 t<br />

y1(t – 2)<br />

0 1 2 t<br />

Gambar 2.13 (a) Masukan x2(t) = x(t – 2)<br />

2.3.2. Soal-soal Tambahan<br />

(b) Keluaran y2(t)<br />

(c) Keluaran y1(t) versi tergeser<br />

1. Buktikan bahwa sistem yang mempunyai hubungan masukan dan keluaran y[n] = 0<br />

merupakan sistem yang non-invertibel.<br />

2. Buktikan bahwa sistem yang mempunyai hubungan masukan dan keluaran y[n] =<br />

{x(t)} 2 merupakan sistem yang non-invertibel.<br />

3. Jelaskan mengapa sistem tanpa memori juga merupakan sistem yang kausal.<br />

(c)<br />

62


4. Sebuah sistem waktu kontinyu dinyatakan dengan persamaan<br />

y(t) = cos {x(t)}<br />

Tentukanlah apakah sistem tersebut adalah sistem yang waktu invarian.<br />

5. Sebuah sistem waktu kontinyu dinyatakan dengan<br />

y(t) = x(t - 2) + x(2 - t)<br />

Tentukanlah apakah sistem tersebut mempunyai memori atau tanpa memori.<br />

6. Sebuah sistem waktu diskrit dinyatakan dengan<br />

y[n] = x[t – 2] - 2x[n – 8]<br />

Tentukanlah sifat-sifat apa saja yang melekat pada sistem tersebut.<br />

63

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!