Persepsi dan Apresiasi Masyarakat terhadap Multifungsi Pertanian
Persepsi dan Apresiasi Masyarakat terhadap Multifungsi Pertanian
Persepsi dan Apresiasi Masyarakat terhadap Multifungsi Pertanian
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Persepsi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Apresiasi</strong> <strong>Masyarakat</strong> Terhadap <strong>Multifungsi</strong> <strong>Pertanian</strong><br />
manfaat tersebut. Manfaat lingkungan lahan pertanian, khususnya lahan sawah antara<br />
lain sebagai pengendali banjir, pemasok ca<strong>dan</strong>gan air tanah, pencegah erosi, pencegah<br />
longsor, penyerap sampah organik, tempat rekreasi, <strong>dan</strong> penyejuk udara.<br />
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi, pengetahuan, <strong>dan</strong><br />
apresiasi masyarakat <strong>terhadap</strong> multifungsi pertanian.<br />
METODE PENELITIAN<br />
Penelitian dilaksanakan di Propinsi Jawa Barat <strong>dan</strong> Jawa Tengah dengan target<br />
masyarakat dari kalangan peneliti, penyuluh, birokrat atau pengambil kebijakan<br />
pertanian, birokrat non-pertanian <strong>dan</strong> masyarakat lainnya selain petani. Pemilihan<br />
responden dilakukan secara bertahap. Tahap pertama memilih instansi, yakni berbagai<br />
instansi yang terkait dengan penelitian pertanian, penyuluhan pertanian, pengkajian<br />
teknologi pertanian, perencanaan daerah, dinas teknis pertanian, dinas teknis nonpertanian,<br />
statistik tingkat kabupaten, kantor kecamatan <strong>dan</strong> desa (Lampiran 1).<br />
Kriteria pemilihan responden dari tiap instansi didasarkan atas status atau profesi<br />
responden (struktural, fungsional, <strong>dan</strong> jenis kelamin). Jumlah responden dari kedua<br />
propinsi tersebut adalah 538 orang (Tabel 1).<br />
Penelitian menggunakan metode survei dengan alat bantu kuesioner untuk<br />
mewawancarai responden. Kuesioner yang digunakan bersifat struktur <strong>dan</strong> dirancang<br />
untuk menggali informasi mengenai pengetahuan, persepsi, <strong>dan</strong> apresiasi masyarakat<br />
<strong>terhadap</strong> multifungsi pertanian. Khusus untuk mengetahui tingkat apresiasi<br />
masyarakat <strong>terhadap</strong> multifungsi pertanian digunakan pendekatan kesediaan untuk<br />
membayar atau WTP (willingness to pay). Pendekatan WTP merupakan salah satu<br />
teknik CVM (contingen valuation method) dalam metode valuasi ekonomi sumber<br />
daya alam (SDA) <strong>dan</strong> lingkungan (PSLH UGM, 2001). Metode valuasi ekonomi<br />
dengan pendekatan WTP ini merupakan metode penilaian SDA <strong>dan</strong> lingkungan<br />
dengan cara menanyakan secara langsung kepada konsumen tentang nilai manfaat<br />
suatu SDA, baik berupa jasa maupun produk. Dalam penelitian ini, SDA yang<br />
dimaksud adalah multifungsi lahan pertanian, khususnya lahan sawah. Teknik ini<br />
dilakukan dengan survei melalui wawancara langsung dengan responden yang<br />
diasumsikan merasakan manfaat multifungsi pertanian. Dengan cara ini diharapkan<br />
dapat diperoleh preferensi responden <strong>terhadap</strong> manfaat multifungsi pertanian yang<br />
diwujudkan dengan kesediaan membayar jasa lahan pertanian dalam bentuk nilai uang<br />
(monetisasi). A<strong>dan</strong>ya kesediaan untuk membayar (WTP) dijadikan patokan sebagai<br />
a<strong>dan</strong>ya persepsi <strong>dan</strong> apresiasi yang baik <strong>terhadap</strong> multifungsi pertanian.<br />
25