20.02.2014 Views

ED PSAK 19 (revisi 2009): Aset Tidak Berwujud - Blog Staff UI

ED PSAK 19 (revisi 2009): Aset Tidak Berwujud - Blog Staff UI

ED PSAK 19 (revisi 2009): Aset Tidak Berwujud - Blog Staff UI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Aset</strong> <strong>Tidak</strong> <strong>Berwujud</strong> <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> No. <strong>19</strong> (<strong>revisi</strong> <strong>2009</strong>)<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

6<br />

7<br />

8<br />

9<br />

10<br />

11<br />

12<br />

13<br />

14<br />

15<br />

16<br />

17<br />

18<br />

<strong>19</strong><br />

20<br />

21<br />

22<br />

23<br />

24<br />

25<br />

26<br />

27<br />

28<br />

29<br />

30<br />

31<br />

32<br />

33<br />

34<br />

35<br />

36<br />

37<br />

38<br />

diketahui publik.<br />

79. Frekuensi revaluasi tergantung dari volatilitas nilai<br />

wajar aset tidak berwujud yang direvaluasi. Jika nilai wajar<br />

aset yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah<br />

tercatatnya, dibutuhkan adanya revaluasi lebih lanjut.<br />

Beberapa aset tidak berwujud mungkin mengalami perubahan<br />

nilai wajar yang signifikan, untuk itu dibutuhkan revaluasi<br />

tahunan. Revaluasi secara rutin tidak diperlukan untuk aset<br />

tidak berwujud dengan perubahan nilai wajar yang tidak<br />

signifikan.<br />

80. Jika suatu aset tidak berwujud direvaluasi, akumulasi<br />

biaya penyusutan pada tangal revaluasi adalah:<br />

(a) disajikan kembali secara proporsional dengan perubahan<br />

jumlah tercatat bruto aset sehingga nilai aset setelah<br />

revaluasi sama dengan nilai revaluasinya; atau<br />

(b) dihapuskan berlawanan dengan jumlah tercatat bruto aset<br />

dan jumlah neto disajikan kembali sesuai dengan nilai<br />

revaluasi aset.<br />

81. Jika suatu aset tidak berwujud dalam sekelompok<br />

aset yang direvaluasi tidak dapat direvaluasi karena tidak<br />

terdapat pasar aktif untuk aset tersebut, maka harus dicatat<br />

pada harga perolehannya dikurangi akumulasi penyusutan<br />

dan akumulasi kerugian penurunan nilai.<br />

82. Jika nilai wajar dari aset tidak berwujud yang<br />

direvaluasi tidak lagi dapat ditentukan dengan referensi<br />

pasar aktif, jumlah tercatat aset haruslah nilai revaluasi<br />

pada tanggal terakhir kali revaluasi dilakukan dengan<br />

referensi (nilai) pasar aktif dikurangi akumulasi biaya<br />

penyusutan dan akumulasi biaya kerugian penurunan<br />

nilai.<br />

83. Kenyataan bahwa tidak ada lagi pasar aktif bagi<br />

aset yang direvaluasi dapat menjadi indikator bahwa aset<br />

mengalami penurunan nilai dan harus diuji menurut <strong>PSAK</strong> 48<br />

<strong>19</strong>.30<br />

Hak Cipta © <strong>2009</strong> Ikatan Akuntan Indonesia

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!