BAB II TINJAUAN PUSTAKA - USU Institutional Repository ...
BAB II TINJAUAN PUSTAKA - USU Institutional Repository ...
BAB II TINJAUAN PUSTAKA - USU Institutional Repository ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
sel-sel tubuh. Hal ini mempercepat turunnya glukosa darah, sebagai akibatnya<br />
glukagon diproduksi untuk mempertinggi glukosa darah, sebagai akibatnya<br />
dilepaskan insulin, demikian seterusnya. Jika masukan karbohidrat ditiadakan,<br />
aksi hormon-hormon ini secara perlahan menghilang karena glikogen hati habis<br />
(Faigin, 2001).<br />
Pada keadaan terjadi diabetes melitus semua proses tersebut terganggu,<br />
glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel sehingga energi terutama diperoleh dari<br />
metabolisme protein dan lemak (Handoko dan Suharto, 1995).<br />
2.6 Terapi farmakologi<br />
Dalam penatalaksanaan diabetes, hal penting yang harus dilakukan adalah<br />
berupa pengaturan diet dan olahraga (Depkes RI, 2005). Obat hipoglikemik oral<br />
perlu diberikan bila pengaturan nutrisi secara maksimal tidak berhasil<br />
mengendalikan kadar gula darah. Segala program pengobatan bertujuan untuk<br />
mengendalikan hiperglikemia dengan pengelolaan gizi dan latihan, baik dengan<br />
tambahan obat hipoglikemik oral maupun insulin (Drury, 1979).<br />
2.6.1 Terapi insulin<br />
Terapi insulin merupakan satu keharusan bagi penderita diabetes melitus<br />
tipe 1. Pada diabetes melitus tipe 1, sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas<br />
penderita rusak, sehingga tidak lagi dapat memproduksi insulin. Sebagai<br />
penggantinya, maka penderita harus mendapat insulin eksogen untuk membantu<br />
agar metabolisme karbohidrat didalam tubuhnya dapat berjalan dengan normal<br />
(Depkes RI, 2005).<br />
Universitas Sumatera Utara