29.10.2012 Views

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - USU Institutional Repository ...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - USU Institutional Repository ...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - USU Institutional Repository ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

eberapa hari setelah pengobatan dihentikan. Efek hipoglikemik maksimal<br />

dosis tunggal terjadi kira-kira 10 jam setelah obat itu diberikan.<br />

4. Glipizid<br />

Kekuatan 100 kali lebih kuat daripada tolbutamid, tetapi efek hipoglikemia<br />

maksimal mirip dengan sulfonilurea lain. Glipizid diabsorpsi lengkap sesudah<br />

pemberian oral dan dengan cepat dimetabolisme dalam hati menjadi tidak aktif.<br />

Metabolit dan kira-kira 10% obat yang utuh diekskresi melalui ginjal (Handoko<br />

dan Suharto, 1995).<br />

b. Golongan biguanida<br />

Berbeda dengan sulfonilurea, obat ini tidak menstimulasi pelepasan<br />

insulin dan tidak menurunkan kadar gula darah pada orang sehat. Zat ini juga<br />

menekan nafsu makan hingga berat badan tidak meningkat, maka layak diberikan<br />

pada penderita yang kegemukan (Tjay dan Kirana, 2007).<br />

Kerja derivat biguanid tidak bergantung pada fungsi pankreas. Sediaan<br />

biguanid tidak dapat menggantikan fungsi insulin endogen dan digunakan pada<br />

terapi diabetes dewasa. Penyerapan oleh usus baik sekali, obat ini dapat digunakan<br />

bersamaan dengan insulin atau sulfonilurea (Handoko dan Suharto, 1995).<br />

Contoh obat golongan ini adalah metformin. Metformin bekerja terutama<br />

dengan jalan mengurangi pengeluaran glukosa hati, sebagian besar dengan<br />

menghambat glukoneogenesis. Metformin mudah diabsorpsi secara peroral, tidak<br />

terikat dengan protein serum dan tidak dimetabolisme, ekskresinya melalui urin<br />

(Mycek, et al., 2001).<br />

Universitas Sumatera Utara

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!