You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
hukum<br />
Milla dan pengacaranya, David Tobing<br />
detikfoto<br />
an mobil March itu sebesar Rp 159 juta. Tapi, pihak<br />
Nissan hanya bersedia membeli sesuai harga second<br />
sebesar Rp 138 juta. Pembelian kembali itu pun bukan<br />
pengakuan kesalahan dari Nissan, melainkan semata-mata<br />
untuk menghormati kekecewaan konsumen.<br />
Akhirnya, BPSK mengambil jalan tengah. Nissan<br />
harus membeli kembali mobil milik Milla seharga Rp<br />
150 juta.<br />
“Saya bilang, kalau cuma Rp 138 juta saya nggak<br />
akan ke BPSK. Mending saya jual saja sendiri,” ucap<br />
Milla.<br />
Namun, rupanya putusan<br />
BPSK tak seketika<br />
membuat uang Milla<br />
kembali. Nissan yang<br />
menudingnya berbuat<br />
tipu muslihat, mengajukan<br />
banding. Di PN Jaksel,<br />
Milla tak sendiri lagi.<br />
Pengacara publik David<br />
Tobing mendampinginya<br />
untuk memberi bantuan<br />
hukum. Di samping itu, muncul dukungan dari pengguna<br />
March lainnya yang mengeluhkan hal sama.<br />
Kepada majalah detik, Aryo, yang juga pemilik<br />
March mengatakan, saat baru naik mobilnya selama<br />
empat hari, ia merasa March sangat boros. Ia pernah<br />
menguji konsumsi mobilnya itu dengan meluncur dari<br />
Depok, Monas, dan kembali ke Depok. Hasilnya, ratarata<br />
mobil itu menghabiskan BBM 1 liter per 10 km.<br />
Aryo pun sudah mengajukan komplain ke bengkel<br />
Nissan maupun ke Kantor Pusat NMI di Jl. TB Simatupang,<br />
Jaksel. Sama seperti Milla, ia juga tak mendapat<br />
jawaban yang memuaskan. Bedanya, bila Milla<br />
menempuh jalur hukum, Aryo melakukan aksi gila<br />
dengan menempelkan stiker boros BBM di mobil dan<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012