17.11.2014 Views

Lihat Isi - Badan Pusat Statistik

Lihat Isi - Badan Pusat Statistik

Lihat Isi - Badan Pusat Statistik

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

112 S U P L E M E N : M E T O D O L O G I<br />

XVIII.<br />

SUPLEMEN: METODOLOGI<br />

1. Inflasi<br />

Tingkat inflasi merupakan indikator yang menggambarkan perubahan positif<br />

Indeks Harga Konsumen (IHK). Sebaliknya, perubahan negatif IHK disebut deflasi.<br />

IHK dihitung dengan menggunakan formula Modified Laspeyres, yaitu :<br />

IHK<br />

n<br />

<br />

k<br />

<br />

i1<br />

P<br />

P<br />

ni<br />

( n1)<br />

i<br />

k<br />

<br />

i1<br />

Inflasi dihitung dengan menggunakan formula :<br />

I<br />

n<br />

<br />

IHK<br />

n<br />

P<br />

P<br />

oi<br />

( n1)<br />

i<br />

Q<br />

IHK<br />

IHK<br />

( n1)<br />

oi<br />

Q<br />

( n1)<br />

oi<br />

100<br />

100<br />

Bahan dasar penyusunan IHK adalah hasil Survei Biaya Hidup (SBH) atau Cost of<br />

Living Survey. SBH diadakan antara 5-10 tahun sekali. SBH terakhir diadakan tahun<br />

2007, mencakup sekitar 115 ribu rumahtangga di Indonesia ditanya dan diikuti<br />

tingkat pengeluarannya serta jenis dan nilai barang/jasa apa saja yang dikonsumsi<br />

selama setahun penuh.<br />

Berdasar hasil SBH diperoleh paket komoditas yang representatif, dapat dicari<br />

harganya, dan selalu ada barang/jasanya, yaitu secara nasional sebanyak 774<br />

barang dan jasa sejalan dengan pola konsumsi masyarakat. Bobot awal setiap<br />

komoditas merupakan nilai konsumsi setiap komoditas tersebut berdasarkan hasil<br />

SBH. Untuk mendekati pola pengeluaran bulan terkini, bobot awal disesuaikan<br />

dengan formula Modified Laspeyres. Sejak Juni 2008, penghitungan inflasi mulai<br />

menggunakan tahun dasar 2007 (sebelumnya menggunakan tahun dasar 2002)<br />

berdasarkan hasil SBH 2007. Cakupan kota bertambah dari 45 menjadi 66 kota.<br />

Jumlah komoditas yang dicakup bervariasi antarkota, yang terkecil terdapat di<br />

Kota Tarakan sebanyak 284 komoditas, sedangkan yang terbanyak terdapat di<br />

Jakarta (441 komoditas). Pengelompokan IHK didasarkan pada klasifikasi<br />

internasional baku yang tertuang dalam Classification of Individual Consumption<br />

According to Purpose (COICOP) yang diadaptasi untuk kasus Indonesia menjadi<br />

Klasifikasi Baku Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga.<br />

EDISI 30 D A T A S O S I A L E K O N O M I NOVEMBER 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!