17.11.2014 Views

Lihat Isi - Badan Pusat Statistik

Lihat Isi - Badan Pusat Statistik

Lihat Isi - Badan Pusat Statistik

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

S U P L E M E N : M E T O D O L O G I 117<br />

8. Harga Produsen Gabah<br />

Survei Monitoring Harga Gabah dilaksanakan di 25 propinsi di Indonesia yang<br />

meliputi 149 kabupaten terpilih (sampel). Dari masing-masing kabupaten terpilih<br />

diambil tiga kecamatan tetap dan satu kecamatan tidak tetap. Responden adalah<br />

petani produsen yang melakukan transaksi penjualan gabah. Karena unit<br />

penggilingan bukan merupakan responden, harga di penggilingan ditentukan dari<br />

hasil penjumlahan harga di petani dan besarnya biaya ke penggilingan terdekat.<br />

Pencatatan harga dilaksanakan setiap bulan, tetapi saat panen raya (Maret s.d.<br />

Mei dan Agustus) pencatatan harga dilakukan setiap minggu. Panen dengan<br />

sistem tebasan tidak termasuk dalam pencatatan ini.<br />

9. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)<br />

IHPB adalah angka indeks yang menggambarkan besarnya perubahan harga pada<br />

tingkat harga perdagangan besar/harga grosir dari komoditas-komoditas yang<br />

diperdagangkan di suatu negara/daerah. Komoditas tersebut merupakan produksi<br />

dalam negeri yang dipasarkan di dalam negeri ataupun di ekspor dan komoditas<br />

yang berasal dari impor.<br />

IHPB Konstruksi adalah salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk<br />

keperluan perencanaan pembangunan yang dapat menggambarkan<br />

perkembangan statistik harga bahan bangunan/konstruksi nasional maupun<br />

regional. IHPB Konstruksi dapat digunakan sebagai dasar untuk penghitungan<br />

eskalasi nilai kontrak sesuai dengan Keppres No.8 Tahun 2003, dan telah<br />

direkomendasikan dalam Peraturan Menteri Keuangan No.105/PMK.06/2005<br />

tanggal 9 November 2005, serta didukung oleh Surat Edaran Menteri Pekerjaan<br />

Umum No.11/SE/M/2005 tanggal 16 Desember 2005.<br />

Penghitungan IHPB mencakup 315 jenis komoditas untuk tahun dasar 2005 dan<br />

dikelompokkan menjadi 5 (lima) sektor/kelompok barang, yaitu: pertanian,<br />

pertambangan dan penggalian, industri, impor, dan ekspor. Data harga yang<br />

digunakan dalam penghitungan IHPB dikumpulkan dari 188 kota di 33 provinsi di<br />

Indonesia setiap bulannya. Formula yang digunakan untuk menghitung IHPB<br />

adalah formula Modified Laspeyres. Penimbang (weight) yang digunakan dalam<br />

penghitungan IHPB adalah nilai barang yang dipasarkan untuk setiap komoditas<br />

terpilih yang diolah dari Tabel Input-Output 2005.<br />

10. Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen<br />

Indeks Tendensi Bisnis (ITB) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang<br />

datanya diperoleh dari Survei Tendensi Bisnis (STB) yang dilakukan oleh BPS<br />

bekerja sama dengan Bank Indonesia. Survei ini dilakukan setiap triwulan di<br />

NOVEMBER 2012 D A T A S O S I A L E K O N O M I EDISI 30

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!