jurnal - KPPU
jurnal - KPPU
jurnal - KPPU
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Karakteristik Harga dan Pengawasan <strong>KPPU</strong> Terhadap Industri Oligopoli<br />
dari upaya curang penjual daripada penjualan yang seringkali dilakukan,<br />
memerlukan harga premium yang tinggi untuk menjada kualitas. Implikasi<br />
penting dari argumentasi tersebut adalah bahwa memproduksi produk<br />
berkualitas pada dasarnya akan menguntungkan. Keuntungan relatif<br />
dari memproduksi produk berkualitas dapat, dalam kondisi tertentu,<br />
dijaga meskipun persiangan telah mendorong keuntungan pada tingkatan<br />
keseimbangan dalam jangka panjang. Alasan dibaliknya adalah karena<br />
potongan harga merupakan cara yang efektif untuk menarik konsumen,<br />
sehingga persaingan pada sarnya akan dalam bentuk investasi pada modal<br />
yang tidak akan terdepresiasi (nonsalvageable capital) seperti iklan atau tempat<br />
bisnis yang menarik. Jika beberapa perusahaan memiliki keuntungan dalam<br />
biaya produksi dalam melakukan investasi tersebut (mungkin dikarenakan<br />
skala ekonomi atau pengelaman), maka perusahaan tersebut dapat mengambil<br />
keuntungan (lebih tepatnya rent) yang tidak dapat disaingi oleh perusahaan<br />
lain yang masuk ke pasar dengan biaya yang lebih tinggi.<br />
Salah satu perkembangan penting dalam hubungan antara informasi<br />
dan strategi penetapan harga yang dilakukan oleh pelaku usaha adalah<br />
mengenai self enforcing agreement yaitu bahwa suatu penjual menetapkan<br />
suatu harga jualnya secara independen sesuai dengan kualitas produk yang<br />
dipasarkannya. Dalam analisis persaingan harga oligopoly, perjanjian<br />
independen dalam melakukan suatu strategi penetapan harga menjadi<br />
suatu ancaman yang dilakukan secara independen. Setiap perusahaan akan<br />
berupaya untuk menghambat pesaingnya saat ini atau potensi pesaingnya<br />
di masa mendatang untuk mengambil pangsa pasarnya dengan mengancam<br />
untuk menetapkan harga serendah mungkin untuk menjaga tingkat<br />
penjualan dari perusahaan tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan oleh<br />
perusahaan untuk menegaskan sikapnya tersebut adalah dengan melakukan<br />
investasi permanen dalam asset tetap (fixed asset) 2 , bahkan pada tingkatan<br />
yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pasar. Hal tersebut dilakukan<br />
karena dengan menciptakan struktur biaya dimana porsi biaya sunk<br />
cost tinggi maka perusahaan meningkatkan kerugian yang akan dialami<br />
jika gagal mencapai target penjualan yang diharapkan karena adanya<br />
persaingan yang baru. Dengan menetapkan suatu target persaingan yang<br />
strategis sebagai upaya menegaskan kredibilitasnya di pasar, perusahaan<br />
menghambat persaingan agresif dan mencegah adanya kebutuhan untuk<br />
melakukan strategi yang baik terhadap ancaman tersebut.<br />
II.C. Strategi Harga dan Proses Mendapatkan Informasi oleh Konsumen<br />
Konsep penting dalam strategi menetapkan harga adalah elastisitas harga, yang<br />
mengukur persentasi penjualan yang berkurang atau bertambah dari suatu<br />
persentase peningkatan atau penurunan harga. Suatu perusahaan mungkin<br />
2 Spence (1977), Salop (1979), and Dixit (1980)<br />
10 Jurnal Persaingan USaha