Panduan tentang Perubahan Iklim dan Masyarakat Adat - LifeMosaic
Panduan tentang Perubahan Iklim dan Masyarakat Adat - LifeMosaic
Panduan tentang Perubahan Iklim dan Masyarakat Adat - LifeMosaic
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
pengetahuan tradisional, inovasi <strong>dan</strong> praktik mereka, dengan menyesuaikan diri terhadap<br />
kondisi-kondisi yang berubah secara sangat cepat ini. Di bawah ini sejumlah studi kasus<br />
<strong>dan</strong> contoh langkah-langkah adaptasi inovatif dalam wilayah-wilayah yang berbeda yang<br />
terdokumentasi, 8 memakai pengetahuan tradisional mereka, dalam menghadapi<br />
perubahan iklim:<br />
Afrika<br />
• Para petani lokal melakukan praktik tidak-membajak tanah dalam bercocok tanam,<br />
pemulsaan, <strong>dan</strong> teknik-teknik pengelolaan tanah lainnya. Kegiatan-kegiatan ini dikenal<br />
mengurangi temperatur tanah, menekan penyakit <strong>dan</strong> hama yang merugikan <strong>dan</strong><br />
melestarikan kelembaban tanah. Para petani skala kecil juga menggunakan bahanbahan<br />
tanaman adat seperti agrokimia untuk melawan hama yang biasanya<br />
menyerang tanaman pangan.<br />
• Petani ternak beradaptasi terhadap iklim yang ekstrem dengan memanfaatkan pakan<br />
ternak darurat, menjagal ternak yang lemah untuk dimakan, <strong>dan</strong> menjaga keragaman<br />
spesies komposisi ternak mereka untuk bertahan terhadap iklim yang ekstrem.<br />
Mereka juga mencoba berpindah dari daerah utara yang kering ke daerah selatan<br />
yang lebih basah selama musim kemarau untuk mempertahankan hidup mereka <strong>dan</strong><br />
hewan peliharaan.<br />
• Kaum perempuan menanam tanaman yang lebih tahan terhadap kekeringan <strong>dan</strong><br />
hama, yang menyediakan pasokan dalam periode kesulitan ekonomi yang<br />
berkepanjangan. Mereka juga menyeleksi <strong>dan</strong> menyimpan benih untuk ditanam setiap<br />
tahun. Mereka melestarikan berbagai jenis benih yang akan memastikan ketahanan<br />
terhadap berbagai macam kondisi yang mungkin timbul dalam musim tanam apapun. 9<br />
• Strategi-strategi adat lainnya termasuk pembukaan semak secara terkendali;<br />
penggunaan ilalang untuk memperbaiki gizi permukaan lapisan tanah yang telah<br />
terbawa hanyut oleh limpasan; kendali erosi untuk mengurangi efek dari limpasan;<br />
pemulihan lahan dengan menggunakan pupuk kan<strong>dan</strong>g/ramah lingkungan;<br />
pembangunan tanggul batu; pengelolaan lahan yang letaknya rendah <strong>dan</strong><br />
perlindungan bantaran sungai. 10<br />
• Provinsi Bara yang terletak di Su<strong>dan</strong> bagian barat se<strong>dan</strong>g melakukan adaptasi<br />
terhadap degradasi tanah <strong>dan</strong> dampak-dampak lain dari kekeringan yang kembali<br />
terjadi melalui Community-based Rangeland Rehabilitation (CBRR) atau rehabilitasi<br />
tanah peternakan berbasis komunitas yang se<strong>dan</strong>g diterapkan di 17 desa. Proyek ini<br />
mampu membangun sebuah kantor lokal yang mengkoordinasi masalah pembangunan<br />
komunitas, regenerasi <strong>dan</strong> stabilisasi bukit pasir sepanjang 5 km untuk menghentikan<br />
meluasnya gurun pasir, membangun penahan angin untuk melindungi pertanian dari<br />
erosi lapisan tanah, <strong>dan</strong> menggantikan kambing-kambing dengan domba yang lebih<br />
punya daya tahan <strong>dan</strong> kurang merusak, serta mengelola dengan lebih baik sumursumur<br />
<strong>dan</strong> persiapan rencana jika terjadi kekeringan.<br />
Asia<br />
• <strong>Masyarakat</strong> adat Asia menanam berbagai jenis varietas tanaman untuk meminimalkan<br />
risiko kegagalan panen <strong>dan</strong> hal ini dilengkapi dengan perburuan <strong>dan</strong> penangkapan<br />
ikan.<br />
• <strong>Masyarakat</strong> adat lainnya mencukupi kebutuhan hidupnya dengan membuat kerajinan<br />
tangan, menjual jasa sebagai buruh <strong>dan</strong> mengandalkan produk hasil hutan atau<br />
dengan menjual kelebihan panen ke pasar. Dalam beberapa contoh lainnya,<br />
masyarakat adat beralih pekerjaan membuat tepung dari tanaman sagu liar selama<br />
39