KEBIJAKAN KABUPATEN KONSERVASI - Tropenbos International
KEBIJAKAN KABUPATEN KONSERVASI - Tropenbos International
KEBIJAKAN KABUPATEN KONSERVASI - Tropenbos International
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
17<br />
dari insentif Kabupaten Konservasi tidak segera terwujud, dan sisi lain para investor<br />
terus melakukan lobi-lobi, maka pilihan kebijakan akan cenderung mengarah ke<br />
bentuk-bentuk ‘eksploitative investment’ yang tidak ramah lingkungan, dan ini<br />
tentunya akan merusak citra Kabupaten Malinau sebagai Kabupaten Konservasi.<br />
Gambar 4. Poster Malinau Kabupaten Konservasi di Kantor Kabupaten Malinau<br />
(Photo: Yonky Indrajaya)<br />
Hal lain yang perlu dijelaskan dengan dikeluarkannya Perda Kabupaten Konservasi<br />
ini adalah hubungannya secara signifikan dengan Perda RTRW Kabupaten Malinau<br />
dan Rancangan Perda RTRW Provinsi Kaltim yang telah dikeluarkan sebelumnya.<br />
Dalam kedua Perda tersebut lebih banyak memuat tentang arah pembangunan<br />
wilayah Kabupaten Malinau yang bertujuan untuk mewujudkan rencana pemanfaatan<br />
ruang wilayah Kabupaten Malinau yang serasi dan optimal sesuai dengan kebijakan<br />
pembangunan nasional dan daerah. Berkaitan dengan Perda Kabupaten Konservasi<br />
maka RTRW Kabupaten Malinau seharusnya menyediakan ruang khusus bagi<br />
pemanfaatan ruang yang jelas bagi Perda Kabupaten Konservasi dalam hal ini<br />
ruang pemanfaatan, pengelolaan dan pelestarian dalam konteks konservasi dan<br />
pembangunan berkelanjutan.<br />
Dari aspek RTRW baik secara nasional maupun daerah (provinsi dan kabupaten/<br />
kota), hanya membahas mengenai struktur dan pola pemanfaatan ruang yang lebih<br />
mengarah pada perspektif pengembangan wilayah. Relevansi antara RTRW dengan<br />
Kabupaten Konservasi adalah bagaimana kebijakan pola pemanfaatan ruang harus<br />
sesuai dengan status dan peruntukan dari ruang-ruang yang tersedia. Dengan<br />
kepatuhan terhadap peruntukan ruang tersebut maka akan menjamin keberlanjutan<br />
fungsi kawasan tersebut, atau dengan kata lain menempatkan kegiatan investasi pada<br />
tempat yang semestinya, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.