Pearl 25 (Dec 2014 - Jan 2015)
Majalah Pearl is a free online Christian magazine for Indonesian women.
Majalah Pearl is a free online Christian magazine for Indonesian women.
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Single<br />
Selama ini kita menganggap ayat<br />
di atas berbicara tentang pelayanan<br />
tapi bukankah Maria dan Marta juga<br />
sedang menyambut Kristus di rumah<br />
mereka? Itu berarti Tuhan sedang<br />
mengatakan keramahan seperti apa<br />
yang Dia inginkan dari mereka yang<br />
melayani Dia dan melayani sesama<br />
mereka.<br />
Ketika aku dipercayakan untuk<br />
merawat sebuah rumah dan saat ada<br />
tamu yang berkunjung ke rumahku,<br />
hal pertama yang kupikirkan adalah:<br />
“Lantainya sudah bersih atau<br />
belum?”<br />
“Sudah ada makanan di atas meja<br />
atau belum?”<br />
“Debunya sudah dibersihkan?”<br />
“Gimana dengan taman?”<br />
“Penampilanku udah oke?”<br />
Dan sebagainya…<br />
Hmm… mirip dengan seseorang<br />
dari cerita di atas bukan? Ketika<br />
menerima Kristus, Marta sibuk<br />
mempersiapkan rumahnya. Dia<br />
memasak, bersih-bersih, menyediakan<br />
handuk hangat dan lain-lain.<br />
Pada akhirnya, Marta kehilangan<br />
sesuatu yang menjadi makna<br />
hospitality yang sebenarnya yaitu<br />
membagikan kasih dengan siapapun<br />
yang Tuhan utus ke dalam rumah<br />
kita untuk kita layani.<br />
Bukan, ini bukan berarti kita<br />
membiarkan rumah kita berantakan,<br />
penampilan kita acak kadut lalu<br />
mengaku bahwa yang penting<br />
adalah keramahan. Maria, sebelum<br />
dia menyambut Kristus yang<br />
menjadi tamu, aku yakin dia sudah<br />
membereskan rumahnya dengan<br />
baik. Setidaknya tidak tertulis bahwa<br />
rumah Maria dan Marta seperti kapal<br />
pecah.<br />
Maria, di atas segala persiapannya<br />
untuk menyambut Kristus, dia<br />
memilih untuk membangun<br />
hubungan dengan Dia yaitu dengan<br />
duduk dan mendengar.<br />
Sederhana bukan? Loh, jadi hospitality<br />
bukan hanya kalau ada tamu yang<br />
berkunjung ke rumah? Hmm... kalau<br />
dengan pengertian seperti itu… aku<br />
rasa tidak harus.<br />
Kita bisa kemanapun sambil<br />
membawa kasih dan keramahan.<br />
Kita bisa mendengar siapapun yang<br />
butuh didengar, menyampaikan<br />
kasih Kristus kepada siapapun yang<br />
membutuhkan, melayani mereka<br />
yang ingin rasa aman bahkan di luar<br />
batasan tembok rumah kita, namun<br />
bila kita diizinkan untuk melayani<br />
mereka di dalam zona kita mengapa<br />
kita tidak memberikan yang lebih<br />
lagi?<br />
Menyediakan makanan, pakaian dan<br />
tempat perlindungan bagi siapapun<br />
yang membutuhkan.<br />
www.majalahpearl.com