BAB I PENDAHULUAN - KontraS
BAB I PENDAHULUAN - KontraS
BAB I PENDAHULUAN - KontraS
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Sebuah Laporan Investigasi Kasus Tanjung Priok<br />
A. PERISTIWA DAN KORBAN<br />
Dari fakta-fakta yang didapat, baik melalui data-data primer, sekunder<br />
maupun tersier berhasil disusun pola pelanggaran HAM yang terjadi pada<br />
peristiwa Tanjung Priok adalah sebagai berikut:<br />
1. PELARANGAN ATAS KEBEBASAN UNTUK MENGEMUKAKAN<br />
PENDAPAT (RIGHT TO FREEDOM OF EXPRESSION)<br />
a. Kejadian yang memicu terjadinya peristiwa 12 September 1984<br />
adalah ketika seorang Babinsa bernama Sertu Hermanu merobek<br />
dan membasahi dengan air got beberapa pamflet yang ditempel pada<br />
dinding pagar Mushalla As-Sa’adah Tanjung Priok pada tanggal 7<br />
September 1984.<br />
b. Penerapan atas tulisan-tulisan dalam pamflet merupakan hak dari<br />
setiap manusia dalam mengemukakan pendapatnya. Sehingga<br />
kebebasan memiliki dan mengemukakan pendapat tersebut<br />
merupakan hak asasi manusia, yang dijamin dalam berbagai<br />
instrumen hukum Internasional. 70<br />
2. PEMBUNUHAN DI LUAR PROSES HUKUM ATAU<br />
PEMBUNUHAN SEKETIKA (EXTRAJUDICIAL OR SUMMARY<br />
KILLING)<br />
a. Pada tanggal 12 September 1984 telah terjadi berbagai tindak<br />
kekerasan yang menyebabkan terbunuhnya sejumlah orang,<br />
walaupan tidak semua korban meninggal dunia. Pembunuhan yang<br />
terjadi berupa penembakan yang bersifat summary killing.<br />
Pembunuhan seketika yang terjadi adalah pada saat peristiwa 12<br />
September 1984, yang terjadi di Jl. Yos Sudarso, di depan Polres<br />
Metro Jakarta Utara berupa penembakan yang membabi buta (random<br />
shooting) yang dilakukan oleh aparat militer. Pembunuhan<br />
seketika juga terjadi akibat pembakaran terhadap ruko milik Tan<br />
Leu Kim yang menyebabkan meninggalnya 9 orang anggota<br />
keluarga tersebut.<br />
23