09.01.2015 Views

keanekaragaman dan pola distribusi longitudinal kerang air tawar

keanekaragaman dan pola distribusi longitudinal kerang air tawar

keanekaragaman dan pola distribusi longitudinal kerang air tawar

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

sebagai konsumen yang mengonsumsi<br />

organisme-organisme berukuran lebih kecil<br />

<strong>dan</strong> komponen tersuspensi dalam <strong>air</strong> (filter<br />

feeder). Kerang <strong>air</strong> <strong>tawar</strong> juga memiliki nilai<br />

komoditas ekonomi yang tinggi karena <strong>kerang</strong><br />

<strong>air</strong> <strong>tawar</strong> sering dimanfaatkan oleh masyarakat<br />

sebagai makanan se<strong>dan</strong>gkan sisa cangkangnya<br />

digunakan sebagai salah satu materi hiasan<br />

dinding, campuran kapur bangunan, hasil<br />

kerajinan, atau bahkan sebagai campuran<br />

pakan ternak (Wahyuni, 2007).<br />

Kerang <strong>air</strong> <strong>tawar</strong> cocok sebagai<br />

organisme indikator yang mana keberadaannya<br />

di suatu per<strong>air</strong>an dapat digunakan untuk<br />

mengukur kondisi lingkungan di sekitarnya<br />

(Naimo, 1995 dalam Grabarkiewicz <strong>dan</strong><br />

Wayne, 2008) karena memiliki karakter yang<br />

khas di antaranya masa hidup yang panjang,<br />

fase juvenil <strong>dan</strong> dewasa bersifat immobile,<br />

bersifat filter feeder, memiliki bagian tubuh<br />

lunak yang dapat digunakan untuk analisis<br />

kimia, <strong>dan</strong> cangkang yang dapat digunakan<br />

sebagai rekaman sejarah (Grabarkiewicz <strong>dan</strong><br />

Wayne, 2008).<br />

Kerang memiliki kadar sensitivitas<br />

yang beragam terhadap kontaminan beracun<br />

yang masuk ke dalam ba<strong>dan</strong> <strong>air</strong> sehingga<br />

<strong>kerang</strong> sangat potensial digunakan sebagai<br />

biomonitoring lingkungan. A<strong>dan</strong>ya<br />

kontaminan beracun yang masuk ke dalam<br />

ba<strong>dan</strong> <strong>air</strong> mengakibatkan penurunan jumlah<br />

populasi <strong>kerang</strong> di suatu per<strong>air</strong>an (Baker, 1928<br />

dalam Grabarkiewicz <strong>dan</strong> Wayne, 2008).<br />

Master et al. (2000 dalam Grabarkiewicz <strong>dan</strong><br />

Wayne, 2008) mengatakan bahwa saat ini 37<br />

spesies <strong>kerang</strong> <strong>air</strong> <strong>tawar</strong> diduga mengalami<br />

kepunahan disebabkan oleh kerusakan habitat,<br />

penurunan kualitas <strong>air</strong>, introduksi spesies<br />

eksotis, <strong>dan</strong> perubahan hidrologi.<br />

A<strong>dan</strong>ya pemanfaatan yang berbedabeda<br />

di tiap bagian sungai dari hulu hingga ke<br />

hilir menyebabkan per<strong>air</strong>an Sungai Brantas<br />

banyak mengalami perubahan. Perubahan itu<br />

lebih condong ke arah penurunan kualitas<br />

sungai yang bertahap dari hulu hingga hilir.<br />

Oleh karena itu perlu a<strong>dan</strong>ya penjelasan atau<br />

data mengenai kondisi terkini <strong>kerang</strong> <strong>air</strong> <strong>tawar</strong><br />

yang hidup di per<strong>air</strong>an Sungai Brantas. Studi<br />

yang mengungkap jenis (spesies) <strong>kerang</strong> <strong>air</strong><br />

<strong>tawar</strong> yang hidup di per<strong>air</strong>an Brantas masih<br />

jarang dilakukan. Informasi <strong>dan</strong> data tentang<br />

spesies <strong>kerang</strong> <strong>air</strong> <strong>tawar</strong> di per<strong>air</strong>an Brantas<br />

terakhir kali disajikan oleh Jutting pada tahun<br />

1953. Untuk itu, penelitian ini bertujuan<br />

mengungkap macam spesies, kelimpahan <strong>dan</strong><br />

dominansi masing-masing spesies, serta<br />

keberadaan tiap spesies <strong>kerang</strong> <strong>air</strong> <strong>tawar</strong> yang<br />

hidup di sepanjang Sungai Brantas.<br />

METODE PENELITIAN<br />

Penelitian dilakukan di sepanjang<br />

Sungai Brantas meliputi kabupaten/ kota<br />

Surabaya, Gresik, Mojokerto, Jombang,<br />

Kertosono, Kediri, <strong>dan</strong> Tulungagung.<br />

Pengambilan sampel dilakukan pada bulan<br />

April-Mei 2011. Penyortiran, pengamatan, <strong>dan</strong><br />

identifikasi sampel dilakukan pada bulan<br />

April-Mei 2011 di Laboratorium Ekologi <strong>dan</strong><br />

Biosistematika Departemen Biologi Fakultas<br />

Sains <strong>dan</strong> Teknologi Universitas Airlangga.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!