April 2013 - Sysmex Indonesia
April 2013 - Sysmex Indonesia
April 2013 - Sysmex Indonesia
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
protein S juga berperan sebagai faktor independen yang<br />
meningkatkan aktivasi TFPI (tissue factor pathway<br />
inhibitor). Protein S berikatan dengan fosfolipid dan<br />
membantu melokalisir kerja APC pada domain faktor Va<br />
dan VIIIa. Kadar protein S di sirkulasi adalah sekitar 350<br />
nM. 4,7<br />
Panduan ISLH (International Society of Laboratory<br />
Hematology) tahun 2012 tentang protein C dan protein S<br />
menyatakan bahwa kadar protein C bervariasi dan<br />
umumnya rendah pada bayi dan anak dan semakin<br />
meningkat pada usia dewasa. Umumnya kadar protein C<br />
akan meningkat sekitar 20% pada wanita hamil dan<br />
pasca melahirkan. Oleh sebab itu untuk interpretasi hasil<br />
pemeriksaan kadar protein C mesti menyertakan identitas<br />
dan usia subyek. Sedangkan protein S sendiri sekitar 60-<br />
70% terikat pada protein komplemen yaitu C4bBP<br />
(complement 4b binding protein) dan sisa yang tidak<br />
terikat (bebas) digunakan untuk menentukan aktivitas<br />
protein S sebagai kofaktor APC. Oleh sebab itu protein S<br />
bebas merefleksikan protein S aktif di plasma. Aktivitas<br />
protein S bebas dipengaruhi oleh proses pra analitik<br />
sehingga sampel darah yang terlambat dianalisis, waktu<br />
inkubasi yang terlalu lama serta kesalahan pengenceran<br />
akan menyebabkan peningkatan palsu aktivitas protein S<br />
terutama pada kasus sampel penderita defisiensi protein<br />
S. Selain itu karena protein S dihasilkan di hati dan<br />
merupakan kelompok protein koagulasi tergantung<br />
vitamin K maka pemeriksaan protein S pada kelompok<br />
penderita gangguan fungsi hati dan pemakai antagonis<br />
vitamin K tidak akurat. Oleh sebab itu pemeriksaan<br />
immunoassay untuk deteksi akivitas protein S lebih<br />
disarankan karena adanya variasi aktivitas protein S yang<br />
cukup lebar. 5,6,7<br />
PRO version<br />
PT <strong>Sysmex</strong> <strong>Indonesia</strong> memiliki reagen untuk deteksi<br />
aktivitas protein C yang dikenal dengan nama<br />
Berichrom® Protein C dan deteksi aktivitas protein S yang<br />
dikenal dengan nama Protein S Ac. Berichrom ® Protein C<br />
Are you a developer Try out the HTML to PDF API<br />
pdfcrowd.com