06.02.2015 Views

uu2004 http://www.pu.go.id/itjen/hukum/uu1-04.htm 1 of 28 1/16 ...

uu2004 http://www.pu.go.id/itjen/hukum/uu1-04.htm 1 of 28 1/16 ...

uu2004 http://www.pu.go.id/itjen/hukum/uu1-04.htm 1 of 28 1/16 ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>uu2004</strong><br />

<strong>http</strong>://<strong>www</strong>.<strong>pu</strong>.<strong>go</strong>.<strong>id</strong>/<strong>itjen</strong>/<strong>hukum</strong>/<strong>uu1</strong>-<strong>04.htm</strong><br />

17 <strong>of</strong> <strong>28</strong> 1/<strong>16</strong>/2007 11:<strong>28</strong> AM<br />

b. Pres<strong>id</strong>en untuk jumlah lebih dari Rp10.000.000.000,00 (se<strong>pu</strong>luh miliar rupiah) sampai<br />

dengan Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah);<br />

(3)<br />

c. Pres<strong>id</strong>en dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat untuk jumlah lebih dari<br />

Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).<br />

Pengha<strong>pu</strong>san sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sepanjang menyangkut piutang<br />

Pemerintah Daerah, ditetapkan oleh:<br />

(4)<br />

(5)<br />

a. Gubernur/bupati/walikota untuk jumlah sampai dengan Rp5.000.000.000,00 (lima miliar<br />

rupiah);<br />

b. Gubernur/bupati/walikota dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk<br />

jumlah lebih dari Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).<br />

Perubahan atas jumlah uang, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan<br />

dengan undang-undang.<br />

Tata cara penyelesaian dan pengha<strong>pu</strong>san piutang negara/daerah sebagaimana dimaksud<br />

pada ayat (2) dan ayat (3) serta dalam Pasal 36 ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan peraturan<br />

pemerintah.<br />

Bagian Kedua<br />

Pengelolaan Utang<br />

Pasal 38<br />

(1)<br />

(2)<br />

(3)<br />

(4)<br />

Menteri Keuangan dapat menunjuk pejabat yang diberi kuasa atas nama Menteri Keuangan<br />

untuk mengadakan utang negara atau menerima hibah yang berasal dari dalam negeri<br />

atau<strong>pu</strong>n dari luar negeri sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam<br />

Undang-undang APBN.<br />

Utang/hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diteruspinjamkan kepada<br />

Pemerintah Daerah/BUMN/BUMD.<br />

Biaya berkenaan dengan proses pengadaan utang atau hibah sebagaimana dimaksud pada<br />

ayat (2) dibebankan pada Anggaran Belanja Negara.<br />

Tata cara pengadaan utang dan/atau penerimaan hibah baik yang berasal dari dalam negeri<br />

mau<strong>pu</strong>n dari luar negeri serta penerusan utang atau hibah luar negeri kepada Pemerintah<br />

Daerah/BUMN/BUMD, diatur dengan peraturan pemerintah.<br />

Pasal 39<br />

(1)<br />

(2)<br />

(3)<br />

(4)<br />

Gubernur/bupati/walikota dapat mengadakan utang daerah sesuai dengan ketentuan yang<br />

ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang APBD.<br />

Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah menyiapkan pelaksanaan pinjaman<br />

daerah sesuai dengan ke<strong>pu</strong>tusan gubernur/bupati/walikota.<br />

Biaya berkenaan dengan pinjaman dan hibah daerah dibebankan pada Anggaran Belanja<br />

Daerah.<br />

Tata cara pelaksanaan dan penatausahaan utang negara/daerah diatur lebih lanjut dengan<br />

peraturan pemerintah.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!