6. PIDATO KETUA MAHKAMAH AGUNG - PT Bandung
6. PIDATO KETUA MAHKAMAH AGUNG - PT Bandung
6. PIDATO KETUA MAHKAMAH AGUNG - PT Bandung
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Saudara-saudara sekalian,<br />
Tidak lama setelah pengesahan SEMA ini, tanggal 19 September lalu Menteri<br />
Dalam Negeri telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 471-11/3647-SJ tentang<br />
Penetapan Pencatatan Kelahiran yang pada intinya menekankan komitmen<br />
pemerintah untuk memberikan dukungan terhadap operasionalisasi SEMA ini,<br />
melalui penyiapan data yang diperlukan, termasuk pendanaan yang dibutuhkan,<br />
sampai ke pelaporannya.<br />
Saya mendapat laporan, bahwa di beberapa pengadilan- ternyata dimungkinkan<br />
untuk dilakukan pelayanan satu atap berikut pelayanan hari yang sama (one<br />
stop-one day service) untuk pelayanan akta kelahiran yang terlambat ini, dalam<br />
artian pemohon cukup datang satu hari dan pulang sudah membawa akta<br />
kelahiran. Saya sangat mendukung terobosan dan inovasi ini, dan saya pikir<br />
tidak bertentangan dengan kebijakan SEMA 06 Tahun 2012, bahkan apabila<br />
memungkinkan, praktek terbaik seperti ini bisa cepat direplikasi. Karena hal ini<br />
akan sangat penting untuk terus menumbuhkan kepercayaan masyarakat<br />
terhadap peran badan peradilan.<br />
Saya instruksikan agar setiap Ketua Pengadilan Tinggi memastikan bahwa hal ini<br />
dilaksanakan di pengadilan tingkat pertama di bawah yurisdiksinya. Selanjutnya<br />
saya minta kepada Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum agar memberikan<br />
dukungan secara optimal serta memonitor dan melaporkan kepada saya<br />
pelaksanaan dan kendala-kendala dari pelaksanaan SEMA ini<br />
Saudara-saudara sekalian,<br />
Terkait dengan masalah akses terhadap keadilan, maka segenap badan<br />
peradilan hendaklah untuk benar-benar bisa memahami dan mempersiapkan diri<br />
menyambut keberlakuan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang<br />
Bantuan Hukum. Dengan Undang-undang tersebut, maka kewenangan untuk<br />
mengelola pendanaan bantuan hukum secara resmi beralih ke pemerintah<br />
melalui Kementrian Hukum dan HAM, hal mana akan efektif berlaku pada tahun<br />
2013 yang akan datang. Namun perlu dicatat, bahwa pengelolaan bantuan<br />
hukum hanyalah satu diantara beberapa aspek bantuan hukum yang diatur dan<br />
dikelola oleh pengadilan. Pasal 57 Undang-undang No. 48 tahun 2009 jo pasal<br />
68 C ayat (1) UU No. 49 tahun 2009 jo pasal 60 C ayat (1) UU No. 50 tahun 2009<br />
jo pasal 144 D UU No. 51 tahun 2009 menegaskan bahwa pada setiap<br />
11