17.04.2015 Views

6. PIDATO KETUA MAHKAMAH AGUNG - PT Bandung

6. PIDATO KETUA MAHKAMAH AGUNG - PT Bandung

6. PIDATO KETUA MAHKAMAH AGUNG - PT Bandung

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

pelayanan pengadilan yang terjangkau; serta (7) meningkatnya kepercayaan dan<br />

keyakinan masyarakat pada pengadilan.<br />

Adalah waktu yang tepat pula saya rasa, apabila kesempatan Rakernas ini kita<br />

juga melakukan refleksi ulang terhadap sejauh mana kita semua telah<br />

menggunakan waktu dan sumber daya kita selama ini dengan bijak demi<br />

perwujudan visi dan misi organisasi kita. Saya pikir ini kesempatan yang sangat<br />

baik untuk memikirkan ulang, tiga tahun telah berlalu, apakah kita puas dengan<br />

bagaimana cara kita menggunakan waktu dan semua daya upaya kita dalam<br />

mewujudkan visi dan misi badan peradilan?<br />

Saudara-saudara sekalian,<br />

Rakernas kali ini mengambil tajuk “Pemantapan Sistem Kamar untuk<br />

Mewujudkan Kesatuan Hukum dan Meningkatkan Profesionalisme Hakim”. Perlu<br />

dicatat, bahwa untuk mewujudkan visi Badan Peradilan Indonesia yang Agung<br />

yang didukung dengan kepecayaan publik yang tinggi diperlukan adanya<br />

pembenahan menyeluruh atas cara kerja sistem peradilan, atau lazimnya<br />

dikenal dengan istilah business process reengineering, sehingga cara kerja dan<br />

pelayanan peradilan kita bisa menjadi lebih optimal.<br />

Salah satu elemen penting dalam business process reengineering ini adalah<br />

sistem kamar yang efektif dan konsisten, yang akan menjamin kepastian hukum<br />

dan keadilan. Sistem kamar telah efektif dimulai sejak awal 2012. Sampai saat ini<br />

telah cukup banyak peraturan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung, diawali<br />

dengan SK KMA Nomor 142 tahun 2011 tentang Pedoman Implementasi Sistem<br />

Kamar disahkan pada September 2011, infrastruktur sistem kamar terus<br />

disempurnakan dengan antara lain, SK KMA 143 tahun 2011 tentang<br />

Penunjukan Ketua Kamar Dalam Sistem Kamar Pada Mahkamah Agung<br />

Republik Indonesia, SK KMA Nomor 144 tahun 2011 tentang Penunjukan Hakim<br />

Agung Sebagai Anggota Kamar Perkara Dalam Sistem Kamar Pada Mahkamah<br />

Agung Republik Indonesia, SK KMA Nomor 164 tahun 2011 tantang Pemberian<br />

Nama Tim Pada Kamar-Kamar Perkara Pada Mahkamah Agung Republik<br />

Indonesia, dan terakhir SK KMA 142 sendiri disempurnakan melalui SK KMA<br />

Nomor 017 tahun 2012 tentang Perubahan Pertama SK KMA Nomor<br />

142/KMA/SK/IX/2011 Tentang Pedoman Penerapan Sistem Kamar Pada<br />

Mahkamah Agung. Kesemuanya menunjukkan sebagai komitmen Mahkamah<br />

3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!