Kertas Posisi Kasus Abepura - Elsam
Kertas Posisi Kasus Abepura - Elsam
Kertas Posisi Kasus Abepura - Elsam
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
BAB I.<br />
GAMBARAN KASUS<br />
Dalam satu rangkaian reaksi atas peristiwa penyerangan Mapolsek <strong>Abepura</strong>, Kantor Dinas<br />
Otonom Kotaraja, dan pembakaran ruko, 25 aparat kepolisian terbukti kuat terlibat dalam<br />
penyisiran brutal masyarakat sipil di Asrama Ninmin, Yapen Waropen, dan Ikatan Mahasiswa<br />
Ilaga (IMI), serta pemukiman Kobakma Mamberamo, Suku Lani dan Yali. Dalam pengejaran<br />
dan penyisiran telah terjadi penangkapan dan penahanan sewenang-wenang (arbitrary arrest and<br />
detention) terhadap 105 orang, pembunuhan kilat (summary execution) terhadap Elkius<br />
Suhuniap di daerah Skyline, Jayapura Selatan. Aparat juga melakukan penyiksaan (torture)<br />
berulang-ulang terhadap 9 perempuan dan 96 laki-laki. Akibatnya Orry Doronggi dan Johni<br />
Karunggu meninggal (dead in custody), pengungsian secara tidak sukarela (involuntary<br />
displaced persons), dan pelanggaran atas hak milik terhadap masyarakat setempat.” (Siaran pers<br />
Koalisi Masyarakat Sipil Untuk <strong>Kasus</strong> <strong>Abepura</strong> 3 Desember 2002)<br />
1. Latar Belakang Peristiwa<br />
Peristiwa <strong>Abepura</strong>, yang terjadi pada awal pekan bulan Desember tahun 2000 itu, adalah satu-satunya kasus<br />
pelanggaran hak asasi manusia di Papua yang diakui oleh negara. Meski memakan waktu yang cukup panjang,<br />
akhirnya Kejaksaan Agung menyelesaikan penyidikannya hingga mengeluarkan dua tersangka pada akhir<br />
November 2002. Prestasi itu bukanlah hal yang memuaskan, karena sebagaimana biasa, pelanggaran hak asasi<br />
manusia selalu saja hanya menyentuh pelaku-pelaku lokal tanpa mengusik ketenangan para petinggi di Jakarta,<br />
yang justru merupakan pemberi perintah dan pengambil kebijakan.<br />
8