Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
PENGANTAR PENULIS<br />
diasah, tajam, tapi dibiarkan berkarat tak terpakai. Mereka yang berhak mengayunkannya<br />
tak bisa berbuat apa-apa. Mereka seolah terhipnotis dengan sebuah<br />
mantra. Tak berani mengayunkannya, mungkin karena takut mengenai diri<br />
sendiri.<br />
Di tengah pesimisme rakyat yang semakin menebal karena pemimpin mereka<br />
tak dapat lagi bisa dipercaya, muncullah Ahok seolah membawa harapan<br />
baru. Ia mencoba mengurai benang kusut<br />
yang menggumpal itu. Memulainya<br />
dari Negeri Laskar Pelangi hingga ke<br />
Ibu Kota Negara. Kemunculan Ahok<br />
menyentak banyak orang tapi tak sedikit<br />
juga yang memandangnya sinis.<br />
Meremehkannya. Tapi Ahok tak peduli.<br />
Ia mencoba menarik ‘pedang’ yang<br />
berkarat itu. Mengayunkannya dengan penuh keberanian, sehingga mereka<br />
yang tak berpihak pada kebenaran menjadi berang, tapi akhirnya lari terbiritbirit.<br />
Ahok bersama Jokowi terus berusaha mengurai benang kusut itu di atas<br />
jalan yang bercadas tajam dan dihuni ular berbisa. Merajutnya menjadi sebuah<br />
kekuatan yang memihak pada kebenaran demi keadilan. Tak ayal, duet yang<br />
menyebut dirinya pelayan rakyat ini sedikit demi sedikit mulai membangkitkan<br />
harapan dan semangat rakyat yang telah lama meredup. Dampaknya, siapapun<br />
yang menghujat duet ini, rakyat bereaksi membela mereka. Siapapun yang<br />
mencemooh akan ‘kualat,’ terhempas oleh kekuatan rakyat sebagai pemegang<br />
‘suara Tuhan.’<br />
Kini harapan baru itu membesar menjadi sebuah gerakan yang tak dapat<br />
dibendung. Rakyat banyak menginginkan Jokowi dan Ahok melangkah lebih<br />
besar lagi membenahi Indonesia. Menjadikan Indonesia ‘rumah’ yang nyaman<br />
dihuni. Mengayomi semua dalam harmoni keberagaman.<br />
Semoga asa yang menggebu-gebu itu tak padam di tengah jalan, karena<br />
9