10.07.2015 Views

Desentralisasi tata kelola hutan - Center for International Forestry ...

Desentralisasi tata kelola hutan - Center for International Forestry ...

Desentralisasi tata kelola hutan - Center for International Forestry ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

192 Pemungutan dan Pemanfaatan Kayu di Malinaudesa Setulang telah menerima dua penghargaan semenjak mereka mulai mengaturTane’ Olen mereka: penghargaan hibah untuk menghadiri World Water Forum Kyotopada tahun 2003, dan Kalpataru (Penghargaan Lingkungan Indonesia) juga padatahun 2003.Beberapa organisasi telah memberi masukan guna mendukung usaha penduduk desatersebut:• <strong>Center</strong> <strong>for</strong> <strong>International</strong> <strong>Forestry</strong> Research (CIFOR): penelitian dan kunjungan daribanyak peneliti yang masih berlangsung dan tetap memfokuskan pembahasan padakonservasi, konsesi konservasi dan pengelolaan kawasan konservasi, serta potensimanfaat dari kawasan konservasi.• Seoul National University ( Republik Korea) mengirim mahasiswa untuk melakukandiskusi dengan penduduk desa tentang ketergantungan masyarakat Dayak terhadap<strong>hutan</strong>.• Departemen Ke<strong>hutan</strong>an merencanakan beberapa penelitian di daerah tersebut.• Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membuat sebuah petak penelitian untukmeneliti potensi dan keragaman spesies tumbuhan di kawasan itu. Hasilnya akanmenambah in<strong>for</strong>masi dan menjadi panduan bagi Badan Pengelola Tane’ Olen yangdidirikan masyarakat Setulang.Berbagai kunjungan wisatawan dan peneliti memberikan dukungan moral untukmasyarakat. Selama kunjungan itu, warga desa sering diundang untuk membahas berbagaiaspek dan kemungkinan pengelolaan <strong>hutan</strong>. Semua pembahasan itu semakin meyakinkanmasyarakat akan pentingnya pertimbangan keberlanjutan dalam perencanaan pengelolaandemi generasi hari ini dan masa mendatang di Setulang dan desa-desa sekitarnya.Selain itu, Tane’ Olen Setulang telah menjadi subjek beberapa laporan media di televisinasional dan internasional.Hingga kini, Tane’ Olen telah didukung secara luas, dan banyak orang telah terlibatdalam pengelolaannya. Namun, satu generasi baru sedang tumbuh dengan kebutuhandan gagasan yang berbeda untuk masa depan. Kebutuhan dasar juga berkembang. Uangtunai, misalnya, semakin menjadi kebutuhan dasar, dan mungkin tidak sepenuhnya bisadipenuhi oleh surplus beras. Dahulu, anak-anak muda bekerja beberapa tahun di tempatlain, seperti Malaysia, untuk mencari uang. Kini, persyaratan administratif untuk bekerjadi negara lain lebih rumit.Meski pendirian Tane’ Olen merupakan keputusan bersama, ada beberapa individu yangberharap bisa memperoleh keuntungan pribadi dari pengelolaannya. Hal ini memunculkandiskusi tentang apakah diperlukan penerapan aturan yang lebih tegas dalam pengelolaanTane’ Olen. Hingga saat ini hal itu belum terjadi; namun ketika masyarakat semakin seriustentang melestarikan sumberdaya, ini mungkin akan menjadi kebutuhan nyata.Perkembangan baru seputar Tane’ OlenKekuatan masyarakat Setulang telah menjadikan mereka mampu mempertahankan <strong>hutan</strong>lindung mereka. Meski masih disengketakan oleh masyarakat sekitarnya dan tidak diakuisecara hukum oleh pemerintah, Tane’ Olen mereka telah diakui secara de facto. Cukupkahkelebihan ini untuk menghadapi berbagai tantangan baru? Mampukah masyarakat Setulang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!