11.07.2015 Views

VXK1TL

VXK1TL

VXK1TL

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

EKONOMIWARISAN MIGASSaya memberiguidance yangclear kepadasemua pejabatyang adasupaya merekamelaksanakantugasnya sampaiberakhir masapemerintahansekarang.Proyek yang paling diperhatikan masyarakatadalah Blok Mahakam. Di blok ini, PT Total EPIndonesie akan habis masa kontraknya pada2017, setelah mereka mulai menggarap pada1967. Blok itu masih berproduksi kencang sehinggaTotal tampak berkeberatan meninggalkannya.Sebagian suara menginginkan kontrak denganTotal tidak diperpanjang, Blok Mahakamdiambil alih Indonesia, dan Pertamina diserahiuntuk menggarapnya. Perusahaan asal Prancisitu sudah mengusulkan agar diberi masa transisi5 tahun sebelum pergi untuk “mengajari”pemegang blok baru.Kasus lain adalah tambang gas di Papua,Tangguh Train 3. Persoalannya adalah soalpembiayaan pembangunan kilang dengan polatrustee borrowing scheme. Melalui trustee ini,konsorsium perbankan menyalurkan dana pinjamankepada pemegang kontrak tambang gasitu.Yang menjadi masalah, pemerintah Indonesiaitu memiliki sistem cost recovery. Artinya,jika perusahaan berhasil memproduksi minyakatau gas di bloknya, biaya eksplorasi yang sudahdikeluarkan akan diganti pemerintah. Jikaeksplorasi gagal dan bloknya tidak menghasilkanapa pun, pemerintah tak perlu menggantibiayanya. Kebijakan ini digunakan agar perusahaandunia bersemangat mengeksplorasiwilayah Indonesia.Nah, dalam Peraturan Pemerintah Nomor79 Tahun 2010, disebutkan bahwa bunga pinjamanuntuk membangun kilang tidak masukcost recovery dan ini termasuk proyek Tangguh.Sedangkan menurut konsorsium pemegangkontrak Tangguh—British Petroleum, CNOOC,dan Inpex—peraturan itu tidak berlaku surut.Mereka sudah menggarap Tangguh sebelumperaturan pemerintah diterbitkan.Sampai sekarang pembahasan masalah inibelum mencapai titik temu. “Padahal pola trusteeini sudah dipakai juga pada proyek di Bontang,Arun, serta Tangguh Train 1 dan 2,” ujarSekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana KegiatanUsaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Migas(SKK Migas) Gde Pradnyana.Kemudian proyek East Natuna, yang melibatkankonsorsium operator Pertamina, Exxon-Mobil, PTTEP Thailand, dan Total E&P ActivitesPetrolieres, juga masih tertunda. Proyek ini belummencapai titik temu soal hitungan bagi hasilMAJALAH DETIK 6 - 12 OKTOBER 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!