12.07.2015 Views

Download It - PGN

Download It - PGN

Download It - PGN

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

EDISI 49/FEBRUARI-MARET/2011CAKRAWALATour de TerbanggiBUDAYA KERJAMonitoring Pelaksanaan Budaya ProCISE201, Perkuat Pondasi Menuju VisiPELANGIPemenang ProCISE dan InnovationAward Benchmarking ke JepangJob Evaluation :Memberi Harga PekerjaanAnda Secara Fair


CAKRAWALATour de TerbanggiBUDAYA KERJAPerkuat Budaya Kerja ProCISE,Pondasi Menuju World Class CompanyPELANGIMonitoring Pelaksanaan Budaya ProCISE201, Perkuat Pondasi Menuju VisiEDISI 49/FEBRUARI-MARET/2011MANAJEMENMENYAPATidak PernahAda Kata“Selesai”Karyawan adalah kunci dari terbentuknya suatu organisasidan pusat dari pergerakan organisasi tersebut. Apapunbentuk dan jenis organisasinya, sudah dapat dipastikanbahwa seluruh organisasi dibentuk untuk kepentingankaryawan dan hanya dapat dilaksanakan oleh karyawan.Oleh sebab itu pengembangan nomor satu yang harus diberikanadalah kepada karyawan yang ada pada organisasi tersebut. Bukankepada segala aset kekayaan yang ada serta segala sistem danteknologi yang canggih. Dapat dipastikan bahwa tidak ada suatuorganisasi apapun yang dapat berkembang apabila tidak ada perhatiankhusus yang diberikan kepada sumber daya manusia yang dimiliki.Oleh karena itu pengembangan Sumber Daya Manusia di<strong>PGN</strong> tidak akan pernah sampai pada kata “selesai”. Selalu danharus selalu dicari cara untuk mengembangkannya. Apabilasebuah organisasi atau katakanlah sebuah perusahaan inginberkembang maka haruslah ada tim yang senantiasa memikirkanpengembangan Sumber Daya Manusia yang ada dari waktu ke waktu.Selain itu <strong>PGN</strong> juga selalu memperhatikan masalah kompensasi yangdiberikan kepada karyawan. Kompensasi ini mengandung arti tidaksekedar hanya dalam bentuk finansial saja. Bentuk finansial langsungberupa upah, gaji, komisi dan bonus. Sementara yang tidak langsungberupa asuransi, bantuan kesehatan, uang cuti, uang pensiun, pelatihandan sebagainya. Selain itu, bentuk non finansial dapat berupa unsurunsurjenis pekerjaan dan lingkungan pekerjaan. Bentuk unsurpekerjaan meliputi tanggung jawab, perhatian dan penghargaan daripimpinan, sementara bentuk lingkungan pekerjaan berupa kenyamanankondisi kerja, distribusi pembagian kerja dan kebijakan perusahaan.Setiap insan <strong>PGN</strong> diharapkan mampu untuk mempertahankankeunggulan kompetitifnya dalam segala keadaan, sekalipun menghadapisaat-saat krisis. Kita harus mampu mengatasi berbagai permasalahanyang ada tentunya dengan kerjasama yang baik dan memberdayakankapabilitas kita masing-masing. Kita juga harus terus belajar dan jugaharus bersedia mendengarkan masukan dari orang lain. Masingmasingkita diharapkan untuk mampu memancarkan energi positifyang mampu membangkitkan semangat dan menggerakkan rekankita untuk bersama-sama memajukan perusahaan yang kita cintai ini.Salam dari kamiDARIREDAKSIBerbahagia sekali, kami dapat kembali menghadirkanBerita Gas ke hadapan para pembaca sekalian. BeritaGas kali ini adalah edisi yang ke-49. Ini menjadi buktikeseriusan dan komitmen kami untuk menghadirkansebuah media yang dapat menjadi jembatan informasidan komunikasi bagi kalangan karyawan <strong>PGN</strong>Berita Gas berusaha menghadirkan informasi-informasiterbaru di lingkungan perusahaan kita tercinta. Padaedisi kali ini, dikupas perihal Job Evaluation sebagaialat yang digunakan manajemen untuk mengukur nilaisetiap posisi di lingkungan <strong>PGN</strong>. Sosok para karyawanunit kerja di Terbanggi juga ditampilkan untukmenyemangati setiap Insan <strong>PGN</strong> agar selalu berbuatyang terbaik.Kami terus berharap masukan dari segenap pembacaBerita Gas baik berupa kontribusi artikel atau informasikegiatan di unit kerja rekan-rekan, ataupun saran dankritik.RedaksiJob Evaluation :Memberi Harga PekerjaanAnda Secara FairFoto:Group of People IndicatorsIllustration:R.KSusunan RedaksiPelindung:Direktur UtamaPembina:Direksi & Sekretaris PerusahaanPengarah:Kepala Divisi Komunikasi KorporatKetua Penyunting:Manajer Humas & MediaEdisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas I 3


CONTENT5 Sajian UtamaSistem Pengupahan BaruJob Evaluation :Memberikan Harga PekerjaanAnda Secara Fair10 CakrawalaTour de TerbanggiInspeksi dan PemeliharaanSUBSEA VALVE14 ProfilPenjaga Stasiun GasTerbanggi18 Budaya KerjaMonitoring PelaksanaanBudaya ProCISE 201, PerkuatPondasi Menuju Visi20 Berita CSRRumah Kompos AirlanggaTingkatkan Standar MutuKehidupan Masyarakat26 PelangiLove Your JobBersikap Ramah StrategiMenuju SuksesPemenang ProCISEdan Innovation AwardBenchmarking ke JepangHumor4 I Beritagas I Edisi 49 I Februari - Maret 2011


SAJIANUTAMASistemPengupahanBaruSelain lingkungan kerja yang nyaman, faktor gaji ataupenghasilan tak pelak merupakan elemen pentinguntuk memelihara motivasi dan kepuasan kerjakaryawan. Melalui pemberian penghasilan yangatraktif dan memenuhi asaz fairness, diharapkanakan terus dapat tumbuh spirit kerja yang kian produktif.Dalam kaitannya dengan hal itulah, maka secara periodik jugaperlu dilakukan proses perbaikan terus menerus (continousimprovement) atas kebijakan pemberian gaji kepadakaryawan, atau juga tentang kebijakan remunerasi. Melaluiproses penyempurnaan sistem remunerasi ini, diharapkanakan terbangun win-win synergy : artinya, proses perbaikankebijakan remunerasi mampu meningkatkan produktivitasdan kesejahteraan karyawan, sehingga dengan demikian jugadapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnisperusahaan.Dengan spirit semacam itulah, Perusahaan memutuskanuntuk menerapkan sistem pengupahan baru. Dalam prosespenyusunan sistem pengupahan yang baru ini, terdapattiga aspek yang menjadi perhatian utama atau faktor yangmempengaruhi upah yang dibayar Perusahaan kepada Pekerja.Ketiga aspek itu adalah sebagai berikut :1) bobot jabatan yang diemban seseorang, yang dinilai melaluievaluasi jabatan;2) nilai yang berlaku di pasar tenaga kerja atau sesuai denganaturan pemerintah;3) kemampuan pekerja, yang di antaranya terlihat dari hasilpenilaian kinerja dan assessment kompetensi.Nilai Bobot JabatanNilai bobot jabatan diperoleh melalui proses jobevaluation. Dalam proses ini setiap jabatan dinilaiberdasar 8 kriteria/dimensi, yang secara ringkas dapatdikelompokkan dalam 3 faktor yaitu : Accountability(kriteria untuk mengukur wewenang dan tanggungjawab sebuah posisi); Problem Solving (kriteria untukmenilai seberapa rumit proses problem solving yangharus dilakukan oleh posisi tersebut); atau faktor KnowHow (yakni kriteria yang mengukur seberapa tinggipengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan oleh satuposisi).Dari hasil evaluasi jabatan tersebut kemudian disusunlahjob grade atau tingkat jabatan. Job grade ini disusunberdasar bobot nilai setiap jabatan yang diukur dengantiga faktor diatas. Sejumlah jabatan yang memilikibobot nilai yang sama atau sebanding kemudiandikelompokkan dalam satu job grade.Setelah melalui proses pengukuran bobot nilai untuksetiap jabatan yang ada di <strong>PGN</strong>, maka dihasilkanpengelompokkan sebanyak 16 grade (yaitu job grade8 sampai dengan 23, dimana 8 adalah terendah dan 23tertinggi).Setiap job grade ini kemudian mendapatkan semacampenyebutan, dimana terdapat nama “Staf” untukkelompok paling bawah dan sebutan “Vice President”untuk kelompok job grade yang paling tinggi.Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas I 5


SAJIANUTAMADengan adanya sistem baru ini diharapkanmampu membawa perubahan positif bagiproses pengembangan SDM. Pada arahselanjutnya, sistem pengupahan yang baruini diharapkan akan mampu mendorongproduktivitas segenap Pekerja, dan juga bagipeningkatan kinerja perusahaan.Salary SurveySetelah masing-masing jabatan mendapatkan bobot nilai berdasarkanproses job evaluation, dan kemudian dikelompokkan dalam kelompokjob grade yang sesuai, maka tahapan berikutnya adalah menentukanberapa besar penghasilan yang “pas” untuk setiap job grade yang ada.Disini Perusahaan kemudian melakukan semacam “salary survey”untuk melihat berapa besar gaji yang diberikan untuk job grade yangsebanding. Misal berapa sih rata-rata gaji untuk grade Vice Presidentdi perusahaan lain yang sejenis (atau berada pada industri yang kuranglebih sama). Atau berapa besar gaji Manajer di perusahaan lain.Melalui salary survey diatas maka akan diperoleh informasipembanding yang dapat dijadikan sebagai referensi. Tentu saja disiniPerusahaan berupaya agar rata-rata gaji yang diberikan bisa lebihkompetitif dibanding yang ada di pasar (atau dibanding yang diberikanoleh rata-rata perusahaan lain, untuk grade yang sebanding).Kemampuan PekerjaSelain melalui proses pembobotan nilai jabatan dengan job evaluationdan juga dengan memperhatikan hasil salary survey, maka aspeklain yang menjadi pertimbangan penetapan gaji adalah kemampuanpekerja. Aspek kemampuan pekerja ini diukur berdasar hasil penilaiankinerja dan juga assessment kompetensi. Dalam hal ini, para pekerjayang hasil penilaiannya baik tentu saja bisa mendapatkan penyesuaianupah yang lebih tinggi.6 I Beritagas I Edisi 49 I Februari - Maret 2011


SAJIANUTAMAKomposisi Upah BulananUnsur perubahan lain dalam kebijakan upah yang baruini adalah adanya perubahan komponen upah bulanan.Dalam hal ini, upah bulanan yang tadinya terdiri dari tigakomponen (upah dasar, tunjangan kehadiran dan insentifprestasi) menjadi hanya dua komponen saja (upah dasardan tunjangan posisi).Dengan hanya dua komponen, maka besaran upahdasar cenderung menjadi lebih besar. Hal ini tentu akanmemberikan dampak positif dalam jangka panjang.Sebab pemberian uang pensiun seperti PembayaranPurna Bhakti (PBB), DPLK ataupun Jamsostekakan menggunakan upah dasar sebagai basis untukmenghitung besarnya uang pensiun. Dengan demikianupah dasar yang tinggi akan mampu memberikan efekpositif bagi besarnya uang purna bhakti yang kelak akanditerima oleh pekerja.ComparatioUnsur lain yang ada dalam kebijakan upah yang baru iniadalah penggunaan comparatio sebagai dasar kenaikanupah pekerja. Comparatio merupakan perbandinganantara nilai nominal upah dasar yang diterima pekerjadengan nilai tengah skala upah dalam job grade-nya.Comparatio yang rendah artinya upah dasar pekerjasaat ini lebih rendah dibanding nilai tengah (median)skala upah untuk job grade-nya. Dengan kata lain, upahpekerja tersebut lebih rendah dibanding rata-rata upahyang diterima rekan-rekannya, meski mereka semuatergolong dalam job grade yang sama.Sebaliknya, angka comparatio yang tinggi menunjukanupah dasar pekerja saat ini lebih tinggi dibandingnilai tengah (median) skala upah untuk job gradenya.Artinya, upah pekerja tersebut relatif lebih tinggidibanding rata-rata upah yang diterima oleh rekanrekannya,meski mereka semua terkelompokkan dalamjob grade yang sebanding.Nah, nanti pada saat konversi dari sistem lama ke dalamsistem pengupahan baru, aspek comparatio ini akanjuga digunakan sebagai masukan untuk penyesuaianupah dasar bagi Pekerja. Pekerja yang mempunyaicomparatio rendah akan mempunyai kemungkinanuntuk mendapatkan penyesuaian upah dasar yang lebihtinggi dibandingkan dengan Pekerja dengan comparatioyang tinggi.Tentu saja usaha perbaikan tidak berhenti pada hal-halyang telah dibahas di atas, masih banyak hal yang masihharus diperbaiki sehingga sistem pengupahan dapatmenjadi lebih baik lagi. Dengan adanya sistem baru inidiharapkan mampu membawa perubahan positif bagiproses pengembangan SDM. Pada arah selanjutnya,sistem pengupahan yang baru ini diharapkan akanmampu mendorong produktivitas segenap Pekerja danjuga bagi peningkatan kinerja perusahaan.Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas I 7


SAJIANUTAMAUntuk memenuhi elemenfairness yang kokoh, selamaini dikenal sebuah tahapanyang disebut sebagai prosesjob evaluation : atau sebuahproses untuk memberikan“value” untuk setiap posisi/pekerjaan yang ada dalamsatu perusahaan.Job Evaluation :Memberikan HargaPekerjaan AndaSecara Fair8 I Beritagas I Edisi 49 I Februari - Maret 2011


Ditengah dinamika pertumbuhanbisnis yang terus melaju, ada kalanyadiperlukan sejumlah perubahan sistemdan proses kerja ke arah yang lebihbaik. Disitu dibentangkan sejumlahinisiatif-inisiatif baru yang lebihresponsif terhadap pekembangan bisnisterkini. Upaya penyempurnaan prosesini juga seringkali terjadi dalam bidangremunerasi pegawai atau employeeremuneration.Pengelolaan dan perbaikan sistemremunerasi selalu diniatkan untukmenjangkau dua unsur penting yakni;kompetitif (tentu saja ini merupakanfaktor penting supaya segenappegawai bisa terus meningkatkan levelkesejahteraannya) dan fair (sebuahelemen yang memastikan bahwa setiapposisi diberi harga secarara fair sesuaidengan bobot pekerjaannya).Untuk memenuhi elemen fairnessyang kokoh, selama ini dikenal sebuahtahapan yang disebut sebagai prosesjob evaluation atau sebuah prosesuntuk memberikan “value” untuksetiap posisi/pekerjaan yang ada dalamsatu perusahaan. Hasil dari prosesini biasanya kemudian muncul dalambentuk job grade atau level pekerjaanyang bersifat hirarkis sesuai denganharga atau nilai pekerjaan itu.Pertanyaannya kemudian adalahbegini : lalu bagaimana cara untukmenimbang-nimbang dan memberikanbobot untuk setiap posisi yang ada,secara fair? Disini lalu kita dikenalkandengan compensable factorsatau semacam faktor dan kriteriayang sebaiknya digunakan untukmemberikan atau menghargai sebuahpekerjaan.Faktor atau kriteria tersebut sangatpenting, sebab dengannya kita lalu bisamenilai sebuah pekerjaan dengan lebihsistematis dan tidak sekedar denganberdasar perasaan belaka. Lalu faktorapa saja yang lazim digunakan untukmenilai sebuah pekerjaan? Dalamdunia praktek manajemen remunerasi,ada sejumlah faktor yang biasanyadigunakan untuk menimbang-nimbangharga/nilai sebuah pekerjaan.Faktor itu antara lain adalahAccountability (kriteria untukmengukur wewenang dan tanggungjawab sebuah posisi); Problem Solving(kriteria untuk menilai seberapa rumitproses problem solving yang harusdilakukan oleh posisi tersebut); ataufaktor Know How (yakni kriteria yangmengukur seberapa tinggi pengetahuandan pengalaman yang dibutuhkan olehsatu posisi).Demikianlah faktor-faktor yang akandigunakan untuk menilai posisi tersebutkemudian dipetakan dalam skalatingkatan – dari level rendah sampaiyang tertinggi. Misal untuk faktorproblem solving, dipetakan dalamlima level, mulai dari level 1 (tingkatproblem solving yang dibutuhkan relatifsederhana) sampai level 5 (tingkatproblem solving yang membutuhkananalisa yang kompleks dan dalamkondisi yang tidak menentu – uncertaincondition).Berdasarkan kriteria yang telahdipetakan dalam skala itulah, kemudiansetiap posisi dianalisa dan kemudiandiberi skala nilai yang sesuai cakupanpekerjaan yang disandangnya. Sebagaimisal, seorang operator data entrymungkin akan mendapatkan level satuuntuk faktor problem solving (karenapekerjaan dia bersifat repetitif dan tidakbanyak memerlukan proses analisa yangkompleks). Sebaliknya seorang analisriset pasar dan industri mungkin akanmendapat skala 4 dalam aspek problemsolving (sebab posisi itu membutuhkandaya analisa yang tinggi dan kompleks).Begitulah, berdasar faktor atau kriteriayang disepakati (lengkap denganberagam tingkatannya), setiap posisidianalisa dan dinilai harganya. Prosesanalisa ini tentu saja dengan mengacupada job descriptioan dan key resultareas dari masing-masing posisi.Selain itu, proses perhitungan nilaiposisi ini sebaiknya juga melibatkantim eksternal yang bersifat independendan memiliki referensi yang kayadalam area manajemen remunerasi.Mengapa harus independen? Sebabkalau proses ini dilakukan oleh parapemegang posisi saat ini, analisanyabarangkali akan menjadi bias. Bisajadi orang tersebut akan memberikanharga yang relatif tinggi untuk posisinyasendiri, meskipun bobot pekerjaandan informasi dari common practices(praktek di perusahaan lain yangsejenis) menunjukkan nilai untuk posisitersebut sebenarnya lebih rendah.SAJIANUTAMADengan bantuan tim eksternalyang independen, yang ditopangdengan basis informasi dari beragamindustri dan juga praktek di beragamperusahaan sejenis, diharapkananalisa untuk menilai value posisiitu menjadi lebih obyektif dan pashasilnya.Tentu saja, ada kalanya sejumlahkaryawan kurang puas dengan hasilpenilaian tersebut dan menggerutu:wah grade saya kok sekarang jadicuman segini, padahal selama inisaya sudah kerja mati-matian lho.Atau begini : waduh, grade posisiitu kok lebih tinggi dibanding gradesaya, padahal perasaan bebanpekerjaannya sama aja.Sekali lagi, sebenarnya penilaianharga pekerjaan ini mengacu padafaktor/compensable factors besertaskala tingkatannya yang telahditetapkan sejak awal. Dan prosesanalisa harga pekerjaan ini benarbenarmengacu pada job des dan keyresult areas posisi tersebut. Artinyahasil penilaian pekerjaan yangdidapatkan diupayakan semaksimalmungkin merepresentasikan nilai dangrade yang paling pas untuk posisitersebut.Memang, rasanya manusiawi danwajar juga jika kita mengharapkangrade yang tinggi (sebab siapa sihyang tidak ingin grade dengan gajiyang lebih tinggi, ya nggak?). Namunada kalanya perasaan yang bersifatsubyektif ini tidak kompatibeldengan kriteria obyektif yang telahdirumuskan dengan beragampertimbangan yang seksama,berdasar best practices yang lazim dipraktekkan.Pada akhirnya, proses jobevaluation ini memang kadang akanmemberikan percikan ketidakpuasandisana-sini (sebuah proses yangjuga lazim terjadi di perusahaan/organisasi lain). Namun barangkali,ada sekeping sikap bijak yang lebihlayak dikedepankan: kita tetap layakbersyukur dengan segenap tantanganyang ada, sembari terus ikhlasmenjalankan tugas yang diemban.Sebab dengan itu, mungkin kitabisa memberikan yang terbaik bagiperusahaan. Juga bagi keluarga kitadi rumah.Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas I 9


CAKRAWALAStasiun TransmisiTerbanggi Besar:Unjuk Kerjadi TengahKebun NanasStasiun Penerima danPenyalur <strong>PGN</strong> diTerbanggi Besar bisadisebut sebagai sebuah“keterpencilan” lokasikerja. Keberadaannya memangcuma berjarak sekitar 4 Kmdari keramaian Desa BandarAgung, Kecamatan TerusanNunyai, Kabupaten LampungTengah, Lampung. Namun,untuk mencapai lokasi StasiunTransmisi Gas <strong>PGN</strong> itu sungguhperlu “perjuangan” tersendiri.Dari “pertigaan” di sampingMasjid Al-Muhajirin yang beradadi sisi barat jalan raya yang melintasiDesa Bandar Agung, kita menemuijalan perkampungan yang masihberupa bebatuan sepanjang 1 Km.Setelah itu, kita menemui jalanantanah yang membelah hamparanperkebunan nanas di kanan jalan danladang singkong milik masyarakatdi sisi kiri jalan. Hamparan kebunnanas seluas 30.000 hektar itumilik perusahaan asing (PMA) PTGreat Giant Pineapple Corp (GGPC).Selebihnya, penelusuran jalan tanahsepanjang 3 Km harus dilakukan untukmencapai lokasi Stasiun TerbanggiBesar.Bila tidak sedang diguyur hujan,perjalanan akan diselimuti oleh derudebu. Sebaliknya, jika sedang musimpenghujan, jalanan menjadi licindan di sana-sini tampak kubanganlumpur. Hanya truk serta mobildouble gardan dan motor trail yangsedikit leluasa bisa mencapai StasiunTerbanggi Besar. Kantor dan bangunanStasiun Terbanggi Besar seluas 2hektar, dengan luas keseluruhan lahanmencapai 16 hektar.Sejauh mata memandang, yangterlihat hanyalah hamparan nanas.Hanya di sisi selatan area stasiun yangsedikit berdekatan dengan pepohonanbambu yang juga berada di kawasanperkebunan nanas. Pada siang hari,Karyawan yangbertugas diStasiun Terbanggiberjumlah 34orang.Empat belas orang diantaranya bertugasdi bagian facility,metering danpemeliharaan jaringanpipa, yang bekerjadalam 2 shift: Siang(07.00-19.00) danmalam (19.00-07.00).10 I Beritagas I Edisi 49 I Februari - Maret 2011


CAKRAWALASebuah stasiuntransmisi yangmerupakan bagianpenting daribentangan panjangaliran gas Sumatera-Jawa. Sebuah stasiunyang terletak diantara StasiunKompresor Pagardewadi Sumatera Selatandan Stasiun TransmisiLabuhan Maringgaidi pinggiran pantaiLampung Timur.Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas I 11


CAKRAWALA12 I Beritagas I Edisi 49 I Februari - Maret 2011


CAKRAWALAyang tampak dari kejauhan hanyalah menarakomunikasi stasiun yang menjulang tinggi di atasbelantara nanas yang sangat luas. Di malam hari,dengan sorot terang lampunya Stasiun Terbanggilaksana mercusuar di tengah lautan nanas yangdiliputi oleh kegelapan malam.Sebuah stasiun transmisi yang merupakanbagian penting dari bentangan panjang aliran gasSumatera-Jawa. Sebuah stasiun yang terletak diantara Stasiun Kompresor Pagardewa di SumateraSelatan dan Stasiun Transmisi Labuhan Maringgaidi pinggiran pantai Lampung Timur. Sebuah stasiuntransmisi yang bekerja nonstop sepanjang tahunsehingga setiap saat prosesnya harus dipastikanstabil dan aman. Di situlah, di tengah kesunyianbelantara kebun nanas, segenap insan StasiunTerbanggi harus berunjuk kerja.Karyawan yang bertugas di Stasiun Terbanggiberjumlah 34 orang. Empat belas orang diantaranya bertugas di bagian facility, metering danpemeliharaan jaringan pipa, yang bekerja dalam2 shift: Siang (07.00-19.00) dan malam (19.00-07.00). Kemudian 15 orang sekuriti yang bekerjadalam 3 shift per 8 jam: pagi, sore dan malam. Plus5 orang office boy. Semua karyawan harus bekerjasesuai peran dan fungsinya.Karyawan bagianfacility, meteringdan pemeliharaanjaringan pipa,bekerja selama duaminggu tanpa liburdengan pembagianseminggu shift siangdan seminggu shiftmalam. Setelah itu,mereka memperolehhak libur selamaseminggu.Karyawan bagian facility, metering danpemeliharaan jaringan pipa, bekerja selama duaminggu tanpa libur dengan pembagian seminggushift siang dan seminggu shift malam. Setelah itu,mereka memperoleh hak libur selama seminggu.Selama bekerja, mereka wajib tinggal di messkaryawan. Dalam hal ini, <strong>PGN</strong> mengontrak 2buah rumah untuk dijadikan mess. Satu messuntuk bagian facility berada di Bandar Agungyang jaraknya dengan stasiun sekitar 5 Km, dansatunya lagi untuk bagian maintenance danpipeline di Bandar Jaya yang berjarak belasankilometer. Perjalanan dari mess ke stasiun pergipulangmenggunakan mobil dinas double gardan.Mereka semua bekerja dalam tim yang solid gunamengontrol segala sesuatu yang ada di stasiun,baik facility, peralatan, aliran gas, tekanan gasdan suhunya serta stabilitas pasokan lisrik. Untuklistrik, stasiun menggunakan generator gas (Senin-Jum’at) dan generator diesel (Sabtu-Minggu).Supaya konsentrasi dalam bekerja tidak terganggu,semua karyawan dilayani dengan katering untuksarapan, makan siang dan makan malam. Untukmenjaga kesehatan karyawan, setiap hari Kamisdilakukan senan kesegaran jasmani, kemudiandilanjutkan dengan pemeriksaan dokter. Di sini,perusahaan berusaha memperhatikan kesehatandan keamanan kerja para karyawan yang beradadi “garis depan” itu. Mereka bekerja siang-malamdi tengah hamparan ribuan hektar kebun nanas,dalam sebuah keterpencilan yang jauh dari hirukpikukkehidupan masyarakat itu.Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas I 13


PROFILJUVINUS SEMBIRING,Kasubsi Operasi dan Pemeliharaan FasilitasWilayah Terbanggi Besar SBU TransmisiWalaupunlokasinyaterpencil,tapi rasanyanyamandan aman. Alasannya, pertama,daerah ini memang amanterkendali. Masyarakat sekitartidak pernah bertindak yanganeh-aneh. Ini merupakanperkampungan transmigranpurnawirawan TNI-AD dari Jawa,sehingga faktor keamanan relatifterjamin. Kedua, lokasi stasiunterletak di area perkebunannanas, sehingga kebisingandari proses kerja stasiun tidakmengganggu masyarakat.Jarak antara stasiun denganperkampungan masyarakat cukupjauh.Sejak Mei 2009, saya bertugas disini. Jam kerja saya sama sepertiketika masih di bertugas Jakarta,Senin-Jum’at, dari pukul 07.00sampai 16.00. Sabtu-Minggulibur. Awalnya memang terasatidak nyaman karena jauh darikeluarga. Namun, saya jalanidan nikmati saja. Dan sekarangnyaman-nyaman saja. Ya,manusiawi sajalah kalau sayasering merasa rindu kepadakeluarga dengan anak-anakyang masih kecil. Jarak Jakarta-Lampung tidak terlalu jauh,sehingga keluarga saya yang adadi Cikarang (Jawa Barat) tidakperlu dipindahkan ke Lampung.Setiap Jum’at sore saya pulangke Jakarta dan Senin pagi sudahtiba kembali di Terbanggi. Selamahari kerja saya tinggal di messkaryawan di Bandar Agung.Yang jelas, saya menikmati tugaskerja di lokasi terpencil ini. Sayateringat kampung halaman,sewaktu kecil saya sering bermaindan bekerja di ladang atau sawah,karena saya memang anak seorangpetani sayuran di Brastagi, SumateraUtara. Dan bagi saya, ini bukan halbaru bertugas di daerah terpencil.Sebelum di Terbanggi, saya memangbertugas di Jakarta bertempat diSBU Distribusi Wilayah I. Tapi jauhsebelumnya, saat awal saya bekerjadi <strong>PGN</strong> (1997), saat saya masihkuliah di Medan, saya bertugas dikantor <strong>PGN</strong> Medan. Tahun 2001,saya disekolahkan ke Cepu (JawaTengah). Ketika pembangunanStasiun Pagardewa, selama 3 bulansaya bertugas di sana. Makanya, saatditempatkan di Terbanggi ini sayatidak terkejut karena sudah punyapengalaman di Pagardewa yang lebihterpencil lagi.Selama bertugas di Terbanggi, kamipernah mengalami permasalahankrusial. Dua kali (2009 dan 2010)terjadi kebakaran di sekitar areastasiun, akibat musim kemaraupanjang. Wilayah sekitar stasiunini memang ditumbuhi pepohonanbambu dan rerumputan. Panasnyasinar matahari membuat dedaunankering mudah terbakar. Jadi,kebakaran yang terjadi bukandisebabkan dari Stasiun Terbanggi,melainkan dari luar stasiun.Saat itu, kami sudah siap denganperalatan yang kami punya. Tapi,karena luasnya area yang terbakarmembuat kami kewalahan juga.Beruntung ada bantuan dariPT Great Giant Pineapple Corp(GGPC) dan pemadam kebakaransetempat, sehingga kebakarandapat dipadamkan. Makanya,untuk mengantisipasi kemungkinankebakaran terulang kembali dimasa datang, kami membuat lahanpembatas beradius aman 10 meter mengelilingistasiun. Di area pengaman itu diletakkan kerikilkerikilbatu.Yang mungkin masih jadi permasalahan jikamusim penghujan adalah rekan-rekan kerjakami seperti sekuriti dan office boy. Merekamenghadapi kesulitan menuju ke lokasi stasiunkarena jalanan yang licin, rusak, becek danbanjir. Sedangkan untuk karyawan lainnya tidakmasalah karena mereka diantar jemput denganmobil double gardan. Ya, kita berdoa danbekerja dengan lebih baik agar <strong>PGN</strong> bertambahbagus sehingga perhatian manajemen terhadapkenyamanan karyawan dalam bekerja bisamenjadi semakin baik.HERSAN ESWANDI,Koordinator Sekuriti StasiunTerbanggi Besar14 I Beritagas I Edisi 49 I Februari - Maret 2011


PROFILSebagai pelaksana facility,kami bertugas memonitorjalannya operasi stasiun gasagar tetap terkendali dantidak ada gangguan. Kamimenjaga seluruh fasilitas yang ada distasiun, baik instalasi dan jaringanpipa gas maupun fasilitas yang ada digedung/kantor.Saya lahir dan besar di Jakarta. LulusanPoliteknik Negeri Jakarta tahun 2006.Saya masuk <strong>PGN</strong> tahun 2008 dandiangkat jadi karyawan tahun 2009.Ketika ditempatkan di daerah terpencilseperti Terbanggi ini, awalnya memangkaget. Namun, saya coba jalani tugaskerja ini dengan penuh tanggung jawab.Ternyata, saya pun terbiasa. Jadi,dalam hal tugas kerja dan lokasi kerjadi Stasiun Terbanggi yang terpencil ini,saya tidak ada masalah.Struktur kerja di sini sudah berjalansistemik sehingga jika terjadi masalahmasing-masing orang dapat berperansesuai fungsinya. Pengaturan pola kerjajuga sudah tertata dengan baik: duaNANDA ADITYA PRADANA,Staff Pemeliharaan FasilitasTerbanggi Besar SBU Transmisiminggu kerja dan seminggu libur. Kadang sayamemang merasa jenuh. Untuk itu, biasanya sayasibukkan diri dengan internet. Di situ saya bisaberkomunikasi dengan sesama insan <strong>PGN</strong>. Dimess karyawan pun tersedia hiburan TV kabeldan karaoke. Untuk urusan konsumsi jugatidak ada masalah. Kami mendapatkan kateringuntuk makan pagi, siang dan malam hari.Menunya cukup enak dan bergizi. Ketika sedanglibur, saya pulang ke Jakarta.Saya merasa bersyukur dan menikmatipekerjaan ini. Selain bisa dikatakan sejalandengan latar belakang pendidikan saya diteknik elektro, dalam pekerjaan ini saya jugamemperoleh banyak pengalaman baru. Sayaberharap kemajuan saya dan teman-temandalam bekerja bisa memberi manfaat bagiperusahaan agar terus berkembang sebagaiperusahaan gas yang lebih bagus. Dengan begitukami semua juga bisa mendapatkan manfaatkesejahteraan yang lebih baik dari perusahaan.Saya bergabung dengan <strong>PGN</strong> sejak Maret 2008.Untuk sekuiti dipercayakan kepada PT BimaJaya Security (BJS). Oleh BJS, saya ditugaskansebagai koordinator sekuriti dengan wilayahtugas mengawasi jaringan pipa mulai dariKilometer Point (KP) 82 di perbatasan Sumatera Selatandengan Lampung sampai pinggir pantai di LabuhanMaringgai (KP272). Wilayah kami sejauh 190 Km. Untukmengamankannya saya dibantu oleh 36 personil, denganpembagian 15 orang di Stasiun Terbanggi Besar, 15 orangdi Stasiun Labuhan Maringgai, dan 6 orang di KantorWilayah <strong>PGN</strong> di Bandar Lampung.Dalam melaksanakan tugas, kami melakukan 3 macampatroli. Pertama, patroli jalur atau patroli ROW. Kedua,patroli deteksi dini atau penyelidikan. Dan ketiga, patroliwilayah.Di daerah ini sering terjadi pencurian papan plang pipa<strong>PGN</strong> (papan warning) yang ada di beberapa titik jalur pipagas yang terbuat dari plat besi. Orang mencuri papan itulalu dijual ke lapak besi rongsokan. Karenanya, kami terusmelakukan sosialisasi dengan berbagai pihak, baik tokohmasyarakat, para preman maupun lapak-lapak rongsokan.Syukurlah kejadian pencurian itu sudah berkurang.Dulu hampir setiap bulan papan besi kami hilang dicuri.Perusahaan juga sudah mengantisipasi dengan menggantipapan besi itu dengan papan yang terbuat dari beton cor.Dalam tugas kerja, secara umum tidak ada masalah.Hanya saja, setiap hari kami harus bertempur denganmenggunakan kendaraan pribadi, motor. Jika musimkemarau bertempur dengan deru debu, sedangkanpada musim penghujan bertempur dengan jalanan yanglicin, becek dan di sana-sini terdapat kubangan besar.Ini rasanya yang perlu mendapatkan perhatian dariperusahaan. Saya sendiri, selama hari kerja tinggal di messkaryawan Bandar Jaya. Pada Jum’at sore pulang ke BandarLampung untuk berkumpul dengan keluarga. Senin pagisudah siap menunaikan tugas kerja lagi.Latar belakang saya adalah personil polisi. Tahun 2005saya minta pensiun dini. Kemudian saya bekerja di BankLampung sebagai koordinator sekuriti. Keberadaan saya di<strong>PGN</strong> melalui BJS. Saya tidak tahu apakah tahun 2011 sayamasih di <strong>PGN</strong> atau tidak. Sebab, masa kontrak BJS habisDesember 2010. Saya berharap, semoga saya tetap diberikesempatan untuk menjaga Stasiun <strong>PGN</strong> di TerbanggiBesar ini. Rasanya, saya ini sudah seperti anggota keluargabesar <strong>PGN</strong>.Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas I 15


CAKRAWALADalam rangka menjagakehandalan jaringan,terutama tugas operasionaldan pemeliharaan jaringandi SBU Transmisi SumateraJawa, khususnya wilayah 3yang mengoperasikan pipabawah laut, maka secararutin tim operasional danpemeliharaan wilayah 3melaksanakan pemeliharaandan inspeksi Subsea Valvedi KP. 139,527 jalur transmisipipa gas Labuhan Maringgai-Muara Bekasi.Kurang lebih sudah4 tahun sejakdikonstruksi padatahun 2006 yanglalu, maka sudahwaktunya subsea valve ini untukdibersihkan dari benda-bendayang bisa menghambat kinerjaoperasionalnya. Adapun bendabendayang dapat mempengaruhikinerja valve tersebut adalah jaringnelayan yang tersangkut, baniclesatau sejenis karang yang menempelpada body valve, sampah-sampahplastik yang tersangkut, marinegrowth (tumbuh-tumbuhanlaut) yang menempel dan lainsebagainya. Selain itu, pada saatbersamaan dilakukan pengecekanpotential proteksi katodik padajaringan pipa offshore serta padaguard frame subsea valve tersebut.Tujuan dari inspeksi danpemeliharaan ini adalah memeriksasejauh mana kondisi fisik dankinerja atau fungsi subsea valveyang ada, apakah masih bisadioperasikan dengan baik ataubutuh dilakukan perbaikan.Idealnya untuk pembersihan fisikadalah 3 tahun sekali, tetapi untukinspeksi cukup setahun sekali.Untuk itu, kurang lebih dari 3 tahunsejak pemasangan pada tahun 2006yang lalu, maka subsea valve inidilakukan pemeriksaan.Pelaksanaan pemeliharaan daninspeksi ini dilakukan oleh pihakketiga, yaitu PT. Jaya SalvageIndonesia, dimana perusahaan inimenyediakan pelayanan dibidangsalvage dan pekerjaan inspeksi dilepas pantai.Pekerjaan inspeksi danpemeliharaan ini dilakukandalam 2 hari, yang dilakukansecara bertahap. Hari pertama,inspeksi dan pemeliharaan subseavalve dan hari berikutnya adalahinspeksi crossing pipe BP-<strong>PGN</strong>.Pada tiap-tiap pelaksanaanpekerjaan, <strong>PGN</strong> TSJ wilayah IIImengikutsertakan 2 personilnyauntuk memantau kegiatan inisecara langsung, atau disebut <strong>PGN</strong>Representative, yang diwakilioleh personil bagian operasi danpemeliharaan jaringan pipa bawahlaut (offshore pipeline) secarabergantian.Sebelum pekerjaan inspeksi danpemeliharaan subsea valve inidilaksanakan, terlebih dahuludilakukan rapat yang membahasmengenai tahapan pekerjaanyang akan dilakukan dan analisakemungkinan resiko yang terjadi,yang dirangkum dalam laporanberbentuk Standard OperationProcedure dan Job SafetyAnalysis. Dari sini diketahuisegala kemungkinan bahaya yangInspeksi danPemeliharaanSUBSEA VALVEOleh : Anang Wahyudi, SST(Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan JaringanWilayah III SBU Transmisi)bisa timbul sebelum, selama dansesudah pekerjaan. Untuk itu, segalakemungkinan yang ada diantisipasidan dilakukan pencegahan sedinimungkin, serta apa saja yang harusdilakukan bila dalam keadaan darurat,semua dicatat dan dijadikan prosedurtetap pekerjaan. Setelah JSA danProsedur Standar ini disepakati dandisetujui oleh <strong>PGN</strong>, maka kontraktorbaru boleh melaksanakan pekerjaantersebut.Tahapan-tahapan yang dilaksanakansebelum pelaksanaan inspeksi danpemeliharaan subsea valve ini adalahsebagai berikut :1.Tim berkumpul di Dermaga MarinaAncol, untuk melakukan koordinasidan setting alat. Selanjutnya datakoordinat subsea valve dicek ulang,untuk memastikan supaya tim bisalangsung datang tepat di sasaran. Datakoordinat ini didapat dari hasil surveySide Sonar Scan terakhir. Walaupunpada saat konstruksi awal sudahada data koordinatnya, tetapi yanglebih meyakinkan adalah data surveyterakhir. Hal ini diperlukan gunamengantisipasi perubahan koordinatsubsea valve didasar laut akibat aruslaut dan perubahan seabed.16 I Beritagas I Edisi 49 I Februari - Maret 2011


BUDAYAKERJAMonitoring Pelaksanaan Budaya ProCISE2010, Perkuat Pondasi Menuju VisiTiada hari tanpa sosialisasi (internalisasi) budaya unggulperusahaan modern. Tidak saja dilakukan melalui brosur,baliho, media internal dan spanduk, tapi juga contoh nyatadari para pimpinan manajemen puncak, pimpinan divisi,manajer hingga kepala satuan kerja. Juga sharing forumdan diskusi-diskusi kelompok kecil dalam setiap satuan/unit kerja.<strong>It</strong>ulah yang dilakukan oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbkdalam usaha menerapkan budaya kerja ProCISE (Professionalism,Continuous Improvement, Integrity, Safety, Excellent Service).Karena itu, kini, Divisi Organisasi dan Proses Bisnis <strong>PGN</strong> (OPB)semakin intensif melakukan serangkaian sosialisasi budaya perusahaanProCISE dalam lingkup internal <strong>PGN</strong>. Dari lapis atas dan menengahsebagai teladan, hingga para pekerja di level bawah. Tidak saja dalamkomunitas karyawan di kantor pusat, tapi juga di kantor-kantor cabangatau SBU (Strategic Business Unit) yang tersebar di seluruh Indonesia.“Kita bertekad menjadi the world class company. Dan, budaya unggulkita dalam bekerja menjadi prasyarat untuk mencapai predikat theworld class company itu,” ujar Titi Mihartati, Manager BudayaPerusahaan Divisi Organisasi dan Budaya Perusahaan (OPB) <strong>PGN</strong>.Tentunya, Divisi OPB <strong>PGN</strong> bukan saja intensif melakukankampanye budaya perusahaan ProCISE kepada segenap insandan lingkup kerja <strong>PGN</strong>. Namun, Divisi OPB juga ingin memastikanbahwa prinsip dan nilai-nilai ProCISE itu telah diterapkan dalamkeseharian kerja insan dan lingkup kerja <strong>PGN</strong>. Tidak saja dalamwacana, tapi nilai-budaya ProCISE yang digulirkan sejak lebih 2tahun lalu itu diharapkan semakin menyatu dalam benak, sikap,perilaku dan karakter kerja insan <strong>PGN</strong> sehari-hari.Salah satu ramuan sukses perusahaan kelas dunia memang terletakpada budaya unggul perusahaan. Dari situlah kemudian terbangunnilai perusahaan (corporate value) yang terus meningkat secaraberkesinambungan. Pada perusahaan kelas dunia, budaya unggul itusudah menjadi ruh dan ritme kerja mereka sehari-hari. Tanpa harusdikatakan (action without saying), budaya unggul tadi sudah menjadibagian integral dalam manajemen-organisasi kerja. Walhasil, merekatidak sekadar mampu bertahan hidup, tapi juga terus tumbuh danberkembang dalam kurun waktu yang panjang. Bahkan, mereka dapatterus hidup sepanjang masa (living company). Mereka tidak sajamampu menjadi ikon dan perusahaan kebanggaan karyawan, namunjuga mampu berperan sebagai salah satu motor ekonomi masyarakatdan bangsa-negaranya bagi percaturan bisnis-ekonomi dunia.Sekadar contoh, setiap tahun majalah ekonomi-bisnis kenamaanFortune rutin meliris The Best 500 Companies. Di situ mata kita selalusaja menyaksikan sejumlah perusahaan yang disebutkan sebagai worldclass company alias multinational company (MNC) bertengger padaranking puncak. Nama-nama living companies itu sudah demikianakrab di benak kita. Bahkan, produk-produk mereka telah melekat20 I Beritagas I Edisi 49 I Februari - Maret 2011


BUDAYAKERJAakrab menyertai keseharian hidup kita. Dari Jepang,misalnya, ada Matsushita, Honda, Toyota, Sony danToshiba. Dari Amerika Serikat (AS) ada Exxon, Wal-Mart, General Electric (GE), Citigroup, IBM, DuPontdan Microsoft. Dari Eropa ada Unilever dan MarksSpencer (Inggris); Nokia (Finlandia); Total danCarrefour (Perancis); Daimler-Chrysler, Siemens danAllianz (Jerman); Nestle (Swiss); dan lainnya. DariKorea Selatan, kini Samsung dan LG mulai masukdalam kelas global.Karena itu, menurut Titi, <strong>PGN</strong> meneguhkankomitmen dan membulatkan langkahnya untukmenjadikan nilai-nilai utama budaya unggul ProCISEtadi ke dalam aktivitas kerja seluruh insan <strong>PGN</strong>.Nilai Professionalism berarti setiap insan <strong>PGN</strong> haruskompeten dan bertanggung-jawab dalam bidangkerjanya. Nilai Continous Improvement bermaknabahwa setiap insan <strong>PGN</strong> harus kreatif, inovatifdan adaptif dalam setiap bidang kerjanya. NilaiIntegrity berarti harus jujur, terbuka dan berpikirpositif serta disiplin dan konsisten. Nilai Safetymaksudnya harus mengutamakan keselamatan dankesehatan kerja serta peduli kepada lingkungansosial dan alam sekitar. Nilai Excellent Serviceberarti harus mengutamakan kepuasaan mitrakerja dan stakeholders (internal maupun eksternalperusahaan) serta proaktif dan cepat tanggap.Setelah ProCISE dirumuskan, pemahaman(awareness), sosialisasi dan internalisasi. Setelahberjalan setahun, pada November-Desember2009, TIB (Tim Implementasi Budaya) melakukanmonitoring dan evaluasi untuk melihat sampaisejauh mana budaya kerja ProCISE telah dipahami.Dengan pertimbangan bahwa semua insan <strong>PGN</strong>sudah cukup memahaminya, maka memasuki tahun2010 <strong>PGN</strong> mulai mengimplementasikan ProCISE.Dimulai dari hal-hal kecil seperti Sapa dan Salam,penerapan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3) serta Budaya Kerja Industrial 5R (Ringkas,Rapih, Resik/Bersih, Rawat dan Rajin).Dalam membangun budaya unggul perusahaanberkelas dunia, kualitas karyawan tidak hanyaditentukan oleh IQ (Intelligence Quotient) yangtinggi. Tapi, juga oleh kecerdasan hati (EQ,Emotional Quotient) dan spiritualnya (SQ, SpiritualQuotient). Perumusan nilai-budaya ProCISEdilakukan dengan mengkristalisasi unsur IQ, EQdan SQ. Bahwa insan <strong>PGN</strong> harus kompeten, kreatifdan inovatif dalam bekerja, harus berintegritas danbertanggung-jawab, serta tidak sombong, selalumenjaga kerendahan hati dan memberi hormatkepada sesamanya. Termasuk untuk hal-hal sepeleseperti menyapa dan memberi salam kepada oranglain, santun dalam bertindak dan bertutur kata, tidakmalas mengangkat telepon yang tengah berdering,menjawab email, mau bekerja sama dengan oranglain, dan sebagainya.Begitu pula dengan nilai-nilai K3 dan 5R, harus pulamenyatu dalam aktivitas kerja karyawan sehari-hari.Prinsip K3 bermakna bahwa healthy and safety isour life. Sedangkan “budaya kerja industrial” 5Rsenafas dengan budaya kerja industri berstandardunia. Di Jepang, 5R dikenal dengan sebutan 5S(Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke). Di AmerikaSerikat, disebut 5C (Clear out, Configure, Clean,Conform, Custom). Dan di Jerman dinamakan5A (Aussortieren Unnotiger Dinge, Auraraumen,Arbeisplatz Sauber Harten, Anordnungen ZurRegelmachen, Alle Punkte Einhalten und StandigVerbesern). Sasaran pokok pengembangan budayakerja industri modern ini antara lain kualitas diri,kualitas kerja dan keselamatan kerja.Pada tahun 2010, sebagai pemompa semangatsekaligus sebagai contoh keteladanan, TIB dankonsultan independen melakukan implementasisecara langsung di lokasi kerja. Maksudnya adalahuntuk menilai unit/satuan kerja serta CA (ChangeAgent) terbaik berdasarkan usulan Kantor Cabang/SBU dan Kantor Pusat. Beberapa aspek yangdinilai meliputi: sosialisasi program “BudayaPerusahaan (<strong>PGN</strong>) 2010” pada masing-masingunit/satuan kerja; penerapan program budayaperusahaan; dokumentasi/pelaporan penerapanprogram budaya perusahaan; program kerja (khususuntuk CA). Hasilnya, untuk lingkungan KantorPusat tampil sebagai Satuan Kerja Terbaik adalahDivisi Pembangunan dan Retno Kadarini (DivisiPembangunan) sebagai CA terbaik.Sementara itu, dari daerah tampil terbaik adalah SBUDistribusi II (Area Sidoarjo, Jawa Timur); disusulSBU Distribusi I (Area Bekasi); dan SBU Transmisidengan skor. Kemudian, untuk CA terbaik, tercatatnama Bambang Purwanto dari SBU Distibusi I.Disusul oleh Achmat Hidayat (SBU Distibusi II),Iwan Yuli dan Ahmad Cahyadi dari SBU Distribusi I.Lalu, Anisyah R. dari SBU TSJ dan Yudiasni dari SBUDistribusi III.Pendek kata, seiring dengan penerapan budayaperusahaan ProCISE, kinerja dan performa <strong>PGN</strong>juga terus meningkat dan semakin bagus. Karenaitu, untuk meningkatkan kuantitas dan kualitasnya,implementasi budaya kerja ProCISE yang akandimonitoring pada November-Desember 2011nanti siap dikembangkan lebih jauh dan lebihkomprehensif lagi.Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas I 21


BERITACSRRumah KomposAirlanggaTumpukan sampah dari kegiatan rumah tangga dan sisa-sisa makananyang tidak ditangani dengan baik tentu dapat mengganggu lingkungandan kesehatan masyarakat. Selain tidak sedap dipandang mata, sampahjuga menyebarkan bau busuk, yang lama-kelamaan akan menjadi sarangberbagai sumber penyakit. Dari tumpukan sampah itulah yang kinimenjadi salah satu masalah utama yang dihadapi oleh Kota Surabaya.Tidak terkecuali sampah di Kelurahan Airlangga, kawasan yang antaralain menjadi lokasi Universitas Airlangga (Unair) itu.Untuk melengkapi kegiatan RumahKompos Airlangga, <strong>PGN</strong> jugamenyediakan 8 unit kendaraan roda tigaHari demi hari, sampahyang ada di KelurahanAirlangga semakinmenggunung danmengeluarkan bau taksedap. Dari sanalah, LaboratoriumPengembangan Bisnis dan Manajemen(LPMB) Fakultas Ekonomi dan BisnisUnair lantas berinisiatif untuk mengolahtumpukan sampah agar bernilaiekonomis melalui penanganan danpemrosesan menjadi pupuk organikkompos. Sebagai langkah kongkretnya,LPMB mengajak <strong>PGN</strong> untuk mendirikanrumah kompos. Tentu saja, <strong>PGN</strong> yangmemang peduli pada lingkungan,dengan senang hati menyambut ajakanitu.Pendirian rumah kompos terealisasipada 4 Oktober 2010, dan diberi nama“Rumah Kompos Airlangga”. Di sini,<strong>PGN</strong> memberikan bantuan sebesar Rp308 juta. Rumah Kompos Airlanggayang dibangun di Jalan Srikana,Kelurahan Airlangga, Surabaya, itudilengkapi dengan taman umum danMCK (Mandi Cuci Kakus). RumahKompos Airlangga memiliki kapasitasproduksi satu ton pupuk organikkompos. Pemrosesan sampah menjadipupuk organik kompos menggunakanAlat Pengolah Pupuk Organik (APPO)dan Mikro Organisme Lokal (MOL).untuk mengangkut sampah-sampah yangada di 8 Rukun Warga (RW) KelurahanAirlangga. Pihak LPMB Unair sendiritelah melatih dan memberdayakan70 warga masyarakat sekitar gunamengangkut dan memilah-milah sampahorganik dan sampah non-organik.Sampah organik kemudian diolahmenjadi kompos, setelah itu dimasukkanke dalam kantong-kantong berukuran10 Kg dan dijual dengan harga Rp 7.500per kantong. Kehadiran rumah komposmerupakan buah kerjasama antaraUnair-<strong>PGN</strong> ini benar-benar memberikanmanfaat kesehatan dan ekonomisbagi warga masyarakat di KelurahanAirlangga.22 I Beritagas I Edisi 49 I Februari - Maret 2011


BERITACSRTingkatkan Standar MutuKehidupan MasyarakatPrinsip peduli dan berbagi untuk peningkatanstandar mutu kehidupan masyarakat danlingkungan sekitar, telah menjadi bagianintegral dalam manajemen <strong>PGN</strong>. Secaratersurat, prinsip peduli dan berbagai ituterwujud nyata dalam organisasi <strong>PGN</strong>, yakniberupa bagian khusus yang menanganiTanggung Jawab Sosial Perusahaan(Corporate Social Responsibility, CSR).Secara nyata, sudah banyak yang telahdilakukan <strong>PGN</strong> berkenaan dengan penerapanCSR. Di mana dan kapan pun <strong>PGN</strong> hadir,memang harus memberi kemanfaatan bagimasyarakat dan lingkungannya.Secara legal formal, CSR itu sendiri telahdiatur dalam pasal 74 UU No.40/2007tentang Perseroan Terbatas (PT). Di situ tegasdisebutkan bahwa setiap perseroan wajibmengalokasikan sebagian laba bersihnyauntuk melaksanakan tanggung jawab sosial.Perseroanyang tidakmelaksanakanakan dikenaisanksi hukum.CSR adalah suatu bentuk kepeduliaanyang wajib dilaksanakan oleh sebuahDirektur Keuangan <strong>PGN</strong>,M. Riza Pahleviperusahaan. Makanya, sebagai perusahaannasional yang bagus dan sehat, <strong>PGN</strong> selalupatuh hukum. Tidak terkecuali dalampelaksanaan kewajiban CSR.Berkenaan dengan CSR, <strong>PGN</strong> telahmewujudkannya dalam tiga programutama. Pertama, pemberdayaanekonomi masyarakat. Ini bertujuanuntuk meningkatkan taraf kehidupan24 I Beritagas I Edisi 49 I Februari - Maret 2011


BERITACSRperekonomian masyarakat kecil. <strong>PGN</strong>membantu mereka agar mereka bisamandiri dalam berusaha sehinggamendapatkan penghasilan yanglebih layak. <strong>PGN</strong> yakin, apabilakehidupan masyarakat kecil sudahmandiri, secara otomatis kehidupanperekonomian nasional juga akanbertambah baik.Kedua, peningkatan taraf kehidupanmasyarakat melalui programbantuan dibidang pendidikan dankesehatan. Sejak dulu, <strong>PGN</strong> peduliterhadap pendidikan anak-anakagar kelak menjadi generasi penerusbangsa yang cerdas dan berkarakter.Usia anak-anak merupakan masakeemasan (golden age). Pada usiaitulah kecerdasan dan karakter anakyang baik harus dibentuk. Jadi,kita memang harus memberikanpendidikan yang tepat serta baik danbenar kepada anak-anak sehinggaketika tumbuh dewasa bisa menjadimanusia yang cerdas dan berkarakter.Secara rutin, <strong>PGN</strong> juga memberikanbantuan beasiswa kepada anak-anakberprestasi dari keluarga kurangmampu. Begitu pula bantuan bagikegiatan pemberdayaan dan pelatihanpara pengajar (guru) sehingga merekamemiliki kompetensi dan ketrampilanyang memadai. Para guru adalahsemacam perangkat (tools). Bilamanaperangkatnya kurang memilikikompetensi dan ketrampilan yangmemadai, tentu standar mutu siswaatau anak didik akan kurang baguspula.<strong>PGN</strong> pun sadar bahwa kualitaskesehatan merupakan salah satufaktor penting bagi kehidupan wargamasyarakat. Karenanya, dalamrangka meningkatkan standar mutukesehatan masyarakat, terutamamasyarakat lapis bawah, <strong>PGN</strong>aktif memberikan bantuan kepadaPuskesmas, klinik-klinik kesehatandan pelayanan kesehatan lainnya.<strong>PGN</strong> selalu berupaya untuk sebisamungkin mengurangi beban ekonomisdengan memberikanfasilitas kesehatan yang lebih baikkepada masyarakat, terutama wargamasyarakat di sekitar wilayah operasi<strong>PGN</strong>. Selain itu, <strong>PGN</strong> juga telahmeluncurkan layanan kesehatankepada masyarakat yang dioperasikanmelalui mobilitas ”Mobil Sehat<strong>PGN</strong>” lengkap dengan tim medisdan peralatan yang relatif memadai.Layanan ”Mobil Sehat <strong>PGN</strong>” telahberoperasi hingga daerah-daerahterpencil. Masyarakat secara gratisdapat memanfaatkan layanan ”MobilSehat <strong>PGN</strong>” tersebut.Ketiga, pelestarian lingkungan.Mengingat kondisi bumi yang semakinpanas akibat pemanasan global (globalwarming) dan perubahan iklim(climate change), udara di TanahAir pun menjadi semakin kotor danpolutif. Di sini, <strong>PGN</strong> aktif melakukankegiatan penghijauan untuk membuatudara kita kembali bersih dan segar.Sesuai dengan program dan kebijakanpemerintah tentang gerakan nasionalpenanaman 1 miliar pohon, misalnya,<strong>PGN</strong> berusaha ikut andil dalampenanaman pohon di berbagai tempatantara lain bekerjasama denganDinas Kehutanan Provinsi Lampung,Perum Perhutani dan lainnya. Jikalingkungan alam Indonesia lestari(Indonesia yang hijau, lingkunganyang bersih dan udaranya yang sehat)bisa terwujud, tentu saja manfaatnyajuga akan dinikmati oleh generasipenerus dan anak cucu kita.Sepanjang 2010 <strong>PGN</strong> sudah banyakmelakukan program CSR. Dan nantimemasuki 2011, <strong>PGN</strong> akan terusberupaya meningkatkan berbagaibantuan program CSR serta berperanaktif bagi ketiga program CSR tadi.Termasuk serangkaian kegiatan CSRyang terkait dengan hari-hari besarnasional dan keagamaan. Harapan<strong>PGN</strong>, semoga ke depan semakinbanyak pihak yang mengikuti danbekerjasama dalam berbagai programCSR <strong>PGN</strong> sehingga kemaslahatanyang dirasakan oleh masyarakat bisabertambah banyak dengan jangkauanyang semakin luas. ***Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas I 25


PELANGIOleh : Andi Khrisna A - Senior Engineer Proyek Distribusi (PPJPGB)Pemenang ProCISE danINNOVATION AWARDBenchmarking ke JEPANGSetelah terpilihnya pemenang ProCISEdan Innovation Award di tahun 2010,tibalah saat untuk merealisasikan rewardyang dijanjikan, yaitu : Benchmarkingke luar negeri! Tema benchmarking kaliini adalah melakukan kunjungan ke perusahaangas terkemuka di Jepang, Tokyo Gas, untuk melihatbagaimana mereka menjalankan bisnis gas diJepang. Selain itu, peserta juga diajak dan diberikankesempatan untuk jalan-jalan dan melihat keindahankota-kota di Jepang yang akan dikunjungi. Mengutipstatement dari salah satu peserta, “Bekerja denganbaik, berinovasi, itu semua adalah kewajiban kitasebagai pekerja. Kalau untuk ini diberikan rewarddari perusahaan maka itu adalah hal yang luar biasa.”Ya, kegiatan ini menunjukan besarnya komitmen<strong>PGN</strong> untuk terus mendorong tumbuhnya budayaProCISE dan Inovasi di perusahaan.Rombongan berjumlah 16 orang termasuk perwakilanpanitia dan tour leader. Mereka adalah AriefDjunaedi selaku ketua panitia seleksi ProCISEdan Innovation Award, Agus Diharjo selaku ketuadewan juri dan penilai, Basori dan Agung Ariantoyang mewakili SBU II Jabati, Heni Mahmudah yangmewakili Divisi Pembangunan, Suseno, Iqbal Fuadydan Adam Nur Bawono sebagai pemenang ProCISEAward, selain itu juga Ibnu Azka, Andi Irawan, SitiNurmaya, Andi Krishna dan Adityo Triwinarko26 I Beritagas I Edisi 49 I Februari - Maret 2011


PELANGIsebagai pemenang Innovation Award, serta Titi Mihartati danNurwulan Eka Wahyuni selaku perwakilan dari panitia. Apasaja yang dilakukan oleh rombongan saat di sana? mari kitasimak bersama ulasannya berikut ini.Briefing! Briefing! Briefing!If you fail to plan, you plan to fail. Sebelum kegiatanbenchmarking dijalankan, aura persiapan telah terasa jauhsebelumnya. Mulai dari penyusunan Visa, sosialisasi jadwalkegiatan hingga pengenalan tour agency yang digunakan.Hal yang paling menarik adalah ketika briefing sekilastentang budaya Jepang oleh tour guide, “Di Jepang semuaorang-orangnya berjalan dengan cepat, jarang yang berhentiuntuk melihat-lihat, dan kalau menggunakan eskalatorharus di sisi kiri karena sisi kanan digunakan untuk orangyang menyusul”. Hmm, kelihatannya bakal menarik, apalagiperjalanan ini melibatkan kelompok besar berjumlah kuranglebih enam belas orang.Arrival: Welcome to TokyoRush.. Rush.. Rush.. Dari mulai mendarat di Narita pukul09.00 WBJ (Waktu Bagian Jepang) betapa padatnya jadwalkegiatan ini mulai terasa. Setelah kurang lebih tujuh jambadan dibuat kaku di bangku pesawat, kita langsung menujufirst destination: Disneyland. Yup, bukan hotel atau tempatistirahat lainnya, kita langsung mengunjungi salah satudari tiga international Disneyland di dunia itu. Setelahmendapatkan tiket masuk, dan wow..!! rasa lelah perjalananseperti hilang seketika. Rasanya seperti masuk ke dalamfilm kartun Disney yang kita tonton selama ini. Dekorasibangunan, jalan, hiasannya sangat khas Disney. TokohtokohDisney banyak berkeliaran di sepanjang jalan, Donald,Paman Gober, Snir, Snar, Snor si Tiga Babi, Mickey, danbanyak lagi. Khusus untuk Mickey, dia adalah tokoh kartunpaling terkenal di Jepang, untuk sekedar berfoto dengannyakita harus antri panjang. Dan begitu banyak anak-anak yangmeminta tanda tangan Mickey Mouse, layaknya selebriti.Hanya bedanya, antrian disini sangat tertib.Benchmarking Tokyo Gas CompanyHari kedua kita mengunjungi Tokyo Gas Company dalamrangka benchmarking. Ini adalah kegiatan utama darikunjungan ini. Setelah sarapan hotel yang bernuansa Jepang– apalagi kalau bukan ikan-ikan segar yang kita sebut sushi– kita langsung meluncur ke Tokyo Gas Company denganmengenakan setelan jas formal. “Jika kita ingin dihargaiorang, kita harus menghargai diri sendiri.” Begitu ujar AriefJunaidi tentang hal ini.Berkunjung ke Tokyo Gas kita fokus ke dua hal, LNGreceiving terminal, dan system SCADA. Tidak henti-hentinyakita dibuat kagum dengan apa yang mereka tunjukan.Sebagai gambaran, panjang pipa distribusi Tokyo GasCompany sepuluh kali panjang pipa distribusi <strong>PGN</strong>! danitu semua dapat dikendalikan dengan baik melalui systemSCADA (Supervisory Control And Data Acquistion) mereka.Kesiapan mereka menyambut kunjungan <strong>PGN</strong> terlihatsangat baik. Sempat terlintas bahwa mereka pasti telahmelakukan beberapa kali koordinasi dan persiapan untuk ini.Namun ternyata tidak, mereka telah memiliki suatu paketprogram kunjungan seperti ini. Apa yang ditampilkan dalampresentasi, ruangannya, bis yang digunakan, rute kunjunganEdisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas I 27


PELANGIhingga souvenir yang diberikan, telahtersusun dalam suatu Standard OperationProsedur (SOP).Ada satu hal menarik mengenai prosesregasifikasi LNG mereka. Sebelum diregasifikasi,LNG yang temperaturnyamencapai -162°C, dimanfaatkan sebagaipendingin ruangan penyimpan ikan tuna,mungkin temperatur ruang penyimpanantersebut mencapai -80°C. Kita diberikankesempatan untuk masuk kedalamruangan pendingin tersebut beberapasaat, hanya beberapa saat. Brr… selainsuhu yang sangat dingin, nafas terasa agaksesak, pandangan kabur dan kulit terasakering, membuat tidak terekspresikansensasinya. Diingatkan juga bagipeserta yang memakai kacamata, untukmenyimpan kacamatanya di dalam tas ataukantong jas, agar tidak beku dan pecah.Setelah itu kita juga dibawa untukmengunjungi pusat penanggulanganbencana milik Tokyo Gas Company,dimana di tempat ini seluruhjaringan pipa gas milik salah satuperusahaan gas terbesar di Jepangini dikendalikan. “Disaster meansearth quake!,” tegas salah satuperwakilan Tokyo Gas Company,saat menjelaskan bagaimana sistemtanggap darurat ini dijalankan.Ada yang aneh ketika kita melihatke bagian Call Center-nya, hampirsemua penerima panggilan keluhanpelanggan adalah pria lanjut usiayang sudah melewati usia pensiun.Ketika ditanyakan alasannya,ternyata sederhana, biasanya prialebih tenang daripada wanita,dan usia yang sudah tidak mudamenandakan mereka memilikipengalaman yang cukup banyaksehingga dapat memberikan responyang tenang dan tepat. Mobiltanggap darurat yang digunakan punsangat berteknologi tinggi dengandilengkapi dengan fasilitas GPS danCPU sehingga dapat memberikanrespon yang cepat dan tepat kepadapelanggan.Selepas dari Tokyo Gas Companyrombongan langsung bertolakmenuju Yokohama, di malam itulahkita berkesempatan merasakankereta api listrik super cepat yangbegitu terkenal yaitu Shinkansen.Dikenal juga sebagai bullet train,karena bentuknya seperti peluru dankecepatan maksimumnya mencapai581 km/jam, sebagaimana yangtercatat di Guinness Book of WorldRecords. Dan mau tahu rasanyanaik di dalamnya? Entah apa karenamalam hari sehingga pemandangandi luar gelap, atau memang karenakondisi kereta yang nyamansehingga perjalanan di dalamShinkansen terasa seperti perjalankereta biasa.Kiyomizu TempleLagi-lagi berpindah tempat.Kunjungan ke Jepang ini setiaphari selalu berganti hotel, dan hotelbenar-benar hanyalah tempat tidursemata. Jadwal yang cukup padatmengakibatkan rombongan selalusampai di hotel sudah larut malamdan berangkat ketika masih pagi.Kali ini saatnya mengunjungidaerah wisata. Pilihannyaadalah Kiyomizu Temple. Untukmencapainya, terlebih dahulu kitaharus berjalan menanjak lumayanjauh. Cukup membutuhkanperjuangan, namun cuaca danudara yang segar membuat halitu menjadi tidak terlalu berat.Kiyomizu dalam bahasa Jepangadalah air suci. Di temple ini,ada sebuah mata air, yang kononkatanya, kalau diminum akanmemberikan umur panjang.Kitapun sempat meminum airini, rasanya segar. Awalnya sayasempat ragu karena gelas untukmeminumnya bergantian denganpara pengunjung yang lain. Tapiternyata tidak perlu khawatir sebab28 I Beritagas I Edisi 49 I Februari - Maret 2011


PELANGIsebelum digunakan gelas tersebuttelah terlebih dahulu di sterilkandengan sinar UV. Di sekitar lokasitemple ini pula kita berkesempatanmembeli souvenir khas jepang.Malamnya kita menginap di sekitarShinsaibashi, area yang katanyashopping center di Jepang. Tadinyasaya mengharapkan tempat belanjakaki lima yang menjual berbagaisouvenir Jepang. Ternyata yangdimaksud shopping center adalahoutlet dari merk yang terkemuka.Tas, Pakaian, Elektronik, semuanyayang bermerk. Hmm.. kelihatannyakesempatan untuk memperolehsouvenir khas Jepang adalah diKiyomizu Temple tadi. Akhirnya sayapribadi mengakhiri sesi belanja itudengan agak kecewa.Last Day : Universal Studio.Bagi saya Universal Studio sebagaipenutup adalah pilihan yang pas. MemangUniversal Studio adalah sebuah wahanapermainan yang dibuat dengan temaHollywood, namun bisa dikatakan auraJepang masih sangat terasa. Untuk ikutsebuah wahana favorit disini kita harusantri sekitar 30-45 menit. Sekali lagisaya katakan, antriannya sangat tertibdan tidak perlu khawatir diserobot.Di setiap wahana terdapat penunjukwaktu digital yang menunjukan berapalama kita harus mengantri. Dan jangancoba-coba anggap remeh wahana disiniseperti apapun penampilannya. Hampirsemua wahana memicu adrenalin. Hal inidialami oleh rombongan kita saat menaikisebuah wahana bernama space fantasy.Suasananya yang sangat childish, penuhwarna, dan diikuti oleh sebagian besaranak kecil- membuat kita merasa akanmenikmati sebuah kunjungan santaike ruang angkasa. Namun ternyata,“Benar-benar membuat jantung maucopot!” ujar Pak Basori yang awalnyaiseng mencoba.Saatnya pulangSeeing is believing, kesempatankunjungan ke Jepang yang diberikanoleh perusahaan adalah sebuahpengalaman yang luar biasa berharga.Sedikit waktu benchmarkingmungkin dirasakan tidak akan terlalusignifikan, namun kesempatankita untuk mengenal budaya, carahidup, serta aktivitas Jepang yangmerupakan salah satu macan Asiaadalah modal besar untuk diambilmanfaatnya. See you Japan, terimakasih <strong>PGN</strong>.Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas I 29


PELANGIJOBLOVE YOUROleh : Linda Saragih(Kepala Seksi PenyelenggaraanDiklat Divisi SDM)atau melaksanakan kewajiban suatuniat atau nazar (to discharge of fulfill;as vow) ; (3) melaksanakan ataumenyempurnakan tanggung jawab (toexecute or complete an understaking); dan (4) melakukan sesuatu yangdiharapkan oleh seseorang atau mesin(to do what is expected of a personmachine).Berikut adalah beberapa pengertianlain mengenai kinerja dari beberapaahli.Kinerja adalah hasil atautingkat keberhasilanseseorang secarakeseluruhan selamaperiode tertentu di dalammelaksanakan tugas dibandingkandengan berbagai kemungkinan, sepertistandar hasil kerja, target atau sasaranatau kriteria yang telah ditentukanterlebih dahulu dan telah disepakatibersama. Jika dilihat dari asal katanya,kata “Kinerja” adalah terjemahan darikata performance, yang menurut TheScriber-Bantam English Dictionary,berasal dari kata “to perform” denganbeberapa “entries” yaitu : (1) melakukan,menjalankan, melaksanakan (to do orto carry out, execute) ; (2) memenuhi1. Kinerja merupakan suatu fungsidari motivasi dan kemampuan. Untukmenyelesaikan tugas atau pekerjaan,seseorang harus memiliki derajatkesediaan dan tingkat kemampuantertentu. Kesediaan dan keterampilanseseorang tidaklah cukup efektifuntuk mengerjakan sesuatu tanpapemahaman yang jelas tentang apayang akan dikerjakan dan bagaimanamengerjakannya (Hersey andBlanchard: 1993).2. Kinerja merujuk kepada tingkatkeberhasilan dalam melaksanakantugas serta kemampuan untukmencapai tujuan yang telah ditetapkan.Kinerja dinyatakan baik dan sukses jikatujuan yang diinginkan dapat tercapaidengan baik (Donnelly, Gibson andIvancevich: 1994).30 I Beritagas I Edisi 49 I Februari - Maret 2011


PELANGI3. Kinerja sebagai kualitas dan kuantitasdari pencapaian tugas-tugas, baik yangdilakukan oleh individu, kelompokmaupun perusahaan (Schermerhorn,Hunt and Obsorn: 1991).4. Kinerja sebagai fungsi interaksiantara kemampuan atau ability (A),motivasi atau motivation (M) dankesempatan atau opportunity (O), yaitukinerja = f (A x M x O). Artinya kinerjamerupakan fungsi dari kemampuan,motivasi dan kesempatan (Robbin;1996).Dengan demikian, kinerja ditentukanoleh faktor-faktor kemampuan, motivasidan kesempatan. Kesempatan kinerjaadalah tingkat-tingkat kinerja yangtinggi yang sebagian merupakan fungsidari tiadanya rintangan-rintangan yangmengendalikan karyawan itu. Meskipunseorang individu mungkin bersedia danmampu, bisa saja ada rintangan yangmenjadi penghambat.Dengan demikian, secara garis besarmaka kinerja dapat didefinisikansebagai sebuah kesediaan seseorangatau kelompok orang untukmelakukan sesuatu kegiatan danmenyempurnakannya sesuai dengantanggung jawabnya dengan hasil sepertiyang diharapkan.Dan untuk mengukur kinerja dariseseorang atau kelompok orang ini,banyak perusahaan menggunakanpenilaian berbasis kompetensi.Kompetensi digunakan sebagai sesuatuyang membedakan dengan jelas antaraseseorang yang mempunyai kinerjatinggi dan kinerja yang biasa-biasa saja,atau sesuatu yang membedakan antarakarakteristik individu yang memilikikinerja yang efektif dengan sebaliknya.Bila melihat kegunaannya makakompetensi sangat berguna bagiperusahaan untuk membantumembedakan mana karyawan yangberkinerja tinggi dan mana yang tidak.Tetapi kompetensi tidak mengukurapakah karyawan tersebut suka atautidak suka dengan pekerjaan yangdilakukannya, selama ia mampumengerjakan pekerjaan dengan baikmaka karyawan tersebut dinilai telahmemenuhi kompetensi yang telahditetapkan perusahaan.Abah Rama penemu Talents Mappingdalam bukunya “Memanfaatkan Bakatuntuk Sukses” mengatakan bahwaseseorang yang bekerja berdasarkankompetensi termasuk dalam kategori3E ( Easy, Excellent dan Earn ). Artinyamereka mudah (easy), sempurna(excellent) dan mendapatkan hasil(earn) tetapi ada satu yang kurang yaituenjoy. Enjoy yang dimaksud adalahmenikmati pekerjaan yang merekalakukan.Tetapi seseorang karyawan yang bekerjaberdasarkan Strength yang dimilikinya,maka mereka masuk dalam kategori4E (Easy, Excellent,Earn dan Enjoy).Artinya selain mereka kompeten dalammelakukan tugas yang dilakukanmereka menikmati (enjoy) dalammelakukan pekerjaan tersebut.Sebenarnya apakah yang dimaksuddengan Strength itu? Dalam bukuNow Discover Your Strength, MarcusBuckingham menjelaskan bahwaStrength adalah “suatu hal yangmembuat kita merasa bergairah danberenergi ketika kita melakukannya danmendekati hasil yang sempurna.”Artinya ketika seseorang melakukanpekerjaan berdasarkan Strength yangdimilikinya, maka ia akan bergairah ketikamengerjakannya, berenergi dan hasilyang didapat akan mendekati sempurna.Dan seseorang yang mempunyai passionterhadap apa yang dikerjakannya makasecara otomatis akan menghasilkan kinerjayang tinggi.Warren Buffett orang terkaya no 2 di duniajuga pernah mengatakan “If there is anydifference between you and me, it maysimply be that I get up every day and havea chance to do what I love to do, everyday. If you want to learn anything fromme, this is the best advice I can give you.”Choose a job you love, and you willnever have to work a day in yourlife.Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas I 31


PELANGI“Selamat pagi” atau “ Terimakasih”adalah kata-kata yang jarang kitadapatkan dari seorang Bos, sehinggapada akhirnya bayangan kita tentangsikap seorang bos adalah, Tegas? Ya.Disiplin? Ya, Galak? Ya, Dingin? Ya,Ramah? Hmm…..Tak heran bila kitaragu menjawab pertanyaan terakhir ini.Selama ini banyak orang beranggapan bahwakunci menjadi “bos” yang sukses adalah apabilakita mempunyai kemampuan, kemauan untukbelajar, memiliki jiwa kepemimpinan, dankriteria lain yang memang diperlukan dalamdunia kerja.Sikap ramah bukan dianggap ciri otentik bosyang sukses juga bukan strategi untuk mencapai posisipuncak.Barangkali ada baiknya kita melihat beberapa tips, sebagaisalah satu strategi untuk mencapai kesuksesan menjadi“bos” yang berhasil, sekaligus dicintai oleh anak buah danorang-orang disekelilingnya.Bisa menghindarkan kita dari kecenderungan mengibarkan“bendera perang” terhadap rekan kerja atau orang-orangdisekitar kita. Bersikap ramah mendorong energi positifdalam diri kita untuk mengerti dan memahami orang lain,bersikap ramah dapat menciptakan suasana gembira,mencairkan ketegangan dan permusuhan.Kata seorang pakar ahli dibidang ketenagakerjaan,“bertengkar merupakan cara tercepat untuk menghilangkankesempatan, karena dengan bertengkar anda bukanmengembangkan sesuatu, melainkan menggunakan energiuntuk menjatuhkan orang lain”.Daripada bertengkar, tidak ada salahnya kita mencobamencari cara lain, misalnya dengan mencari tahu sesuatuyang positif tentang rekan kerja yang membuat kesal,mengajak bicara dengan baik dan mencoba mengenalidirinya. Lebih baik kita menunjukkan sikap yang positif,ramah daripada menunjukkan rasa bermusuhan ataumenyepelekan.Benar bahwa untuk menjadi sukses dan memenangkankompetisi, kita harus gesit merebut kesempatan, namunmencari kesempatan bukan berarti kita merebut pekerjaanrekan lain atau mengambil ide atau gagasan milik oranglain atau sebaliknya menyimpan ide itu sendiri. Lebihbaik kita mengembangkan ide itu secara bersamasama,karena itu berarti kita menciptakan komunitasyang akan mengembangkan ide dasar tersebut menjadisesuatu yang lebih besar. Apa salahnya kalau 10 orangmenganggap ide itu milik mereka ?Hasilnya mungkin 10 kali lebih besar daripada kitamenyimpan dan mengembangkannya sendiri.Seperti kata mantan presiden Amerika Serikat “HarryTruman” yang terkenal rendah hati, “Anda dapatmencapai sesuatu yang luar biasa kalau anda tidakpeduli siapa yang kelak mendapat pujian”Jadi kenapa harus rebutan dengan rekan sekerja atauanak buah ?Berterus terang langsung kepada orang yang berbuatsalah dengan cara penyampaian yang mudah diterima,ramah dan tidak menyinggung perasaan, sehinggaorang tersebut menyadari akan kesalahannya tanpadipermalukan adalah lebih bijak, dibandingkanapabila kita mendiamkan hal tersebut, sehingga orangakan melakukan kesalahan yang sama karena tidakdiberitahu atau menyampaikan kejelekan tersebutkepada rekan kerja lain yang bisa saja menimbulkankesalahpahaman.Orang ramah biasanya juga rendah hati. Bersikaprendah hati bisa jadi merupakan taktik paling cerdas didunia bisnis. Memberi kesempatan kepada orang lainuntuk menganggap dirinya lebih pandai daripada kita,akan mendorong orang tersebut untuk memberi sarandan berbagi pengetahuan. Dia juga akan mengganggapkita sebagai orang yang layak diajak bekerja samadan dia akan selalu mendukung kita apabila kitamemerlukan bantuannya.Mencoba memahami orang lain dan turut merasakanapa yang dirasakan oleh orang lain adalah bentukempati yang seharusnya kita tunjukkan. Jangankita tertawa melihat rekan kerja kebingungankarena kesulitan menyelesaikan pekerjaannya,bahkan seringkali cenderung menyalahkan karenaketidakmampuannya, bersikap masa bodoh dantidak tahu. Namun jangan juga bentuk empati kitahanya sekedar basa-basi supaya terlihat bahwa kitamempunyai perhatian terhadap penderitaan oranglain.Empati artinya memahami orang lain dengansikap tulus dan tidak dibuat-buat. Seberapa pintar kitaberempati pada orang lain, maka sejauh itulah kita bisamenjadi kawan yang baik buat orang lain. Demikianjuga apabila kita seorang pemimpin, anggaplah temantemanyang kita pimpin sebagai kawan, bukan anakbuah apalagi pembantu, hormati mereka dan berikanmereka tugas menurut kemampuan mereka. <strong>It</strong>ulah32 I Beritagas I Edisi 49 I Februari - Maret 2011


PELANGIempati seorang pemimpin kepada orang yangdipimpin.Jadi keramahan bisa dimulai dari kehidupankita sehari-hari, mulai dari mengucapkan“selamat pagi” dengan senyum mengembangdipagi hari saat kita berada di kantor,mengucapkan terima kasih kepada satpamyang membukakan pintu mobil, kepada officeboy yang membawakan minuman, tertawamenanggapi gurauan rekan kerja atau memberidorongan kepada anak buah yang sedang tidakbersemangat.Nah…..siapa bilang bersikap ramah bukansuatu strategi sukses ?(dari berbagai sumber)Oleh : Susi Hermawati (Kepala Seksi Kesekretariatan Divisi LUPP)Bersikap RamahStrategi MenujuSUKSESEdisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas I 33


PELANGIInternet SamaKhawatirnyaDengan Ibu-IbuPara ibu-ibu yang mengkhawatirkanperilaku anaknya terhadap pengaruhinternet yang dianggap merugikansebenernya memiliki kesamaan dalam halini. Internet juga merasakan hal yang samadirasakan oleh para ibu-ibu itu.Kalau anak-anak merasa jengkel denganpertanyaan dari ibu mereka masingmasingseharusnya tidak perlu jengkel. Halini dikarenakan anak-anak yang bermaindi internet juga ditanya dengan pertanyaanyang sama.Ibu bertanya ketika mencari anaknya:“Nak, kamu sedang ada dimana?”Pertanyaan yang sama juga ditanyakanoleh Foursquare kepada kalian.“Where are you?”Ibu bertanya ketika sesuatu telah terjadipada anaknya yang ngambek :“Apa yang terjadi?”Di Twitter sering bertanya dan selalu kamujawab.“What’s happening?”Ibu bertanya ketika anaknya sedang galaudan diajak untuk curhat:“Apa yang bikin gelisah di pikiranmu ?”Facebook : “What’s on your mind?”Jadi, internet itu juga sama-sama rewelnyayang selalu bertanya yang macam-macamseperti ibu-ibu yang khawatir padaanaknya. Tanya-tanya mulu kerjaannya.FotograferTersesatKarena asyik memotret sunset dan mengeksplorasi wilayah yang baru pertamakali dia kunjungi, seorang travel fotografer baru menyadari bahwa dia sudahtersesat dan ditinggal oleh rombongannya. Dan tanpa disangka-sangka, hujanbadai turun! Spontan fotografer itu bete abis... udah tersesat, gelap, hujanpula...Tapi akhirnya timbul harapan... Di ujung jalan dia melihat lampu mobilperlahan-lahan mendekat. Tidak mau kehilangan kesempatan, diamelambaikan tangannya untuk meminta tumpangan.Ketika mobil tersebut mendekat, tanpa mau membuang waktu, sang fotograferlangsung naik ke mobil, duduk dan kaget!!! Karena dia baru menyadari bahwamobil tersebut tidak ada yang mengemudikan.Tapi daripada bete, fotografer tersebut tetap bertahan berada di dalam mobil,sambil berdoa.Dalam perjalanan di dalam mobil yang berjalan dengan pelan sekali, ketikamobil sepertinya akan menabrak pohon atau jatuh ke jurang, tiba-tiba munculsebuah tangan dan mengendalikan setir agar mobil tidak menabrak atau jatuh.dan hal tersebut terus terjadi berulang kali.Akhirnya, ketika mobil mendekati sebuah warung kopi, fotografer tersebutburu-buru turun dan memesan secangkir kopi. Sambil menangis terisak-isak,fotografer tersebut menceritakan kejadian seram yang baru saja dia alami.34 I Beritagas I Edisi 49 I Februari - Maret 2011Setelah selesai bercerita, fotografer tersebut akhirnya pingsan kelelahan danjuga karena menahan rasa takut.Mendadak, dua orang berpakaian kotor dan basah kuyup masuk ke dalamwarung kopi dan melihat sang fotografer yang sedang pingsan. Spontan salahsatu dari mereka berkata, “<strong>It</strong>u dia kampret yang numpang di mobil yang lagikita dorong!”


Tahapan TanggaTangga Pembayaran MelaluiMelaluiATMATM Tagihan “TUNAI”“TUNAI” Gas BCABCA RumahTangga Melalui ATM “TUNAI” BCAPembayaran Tagihan Gas Pelanggan RumahTangga Dapat Dilakukan di ATM BCAMasukkan Kartu ATMMasukkan Kartu ATMMasukkan Kartu ATMMasukkan PIN ATM AndaMasukkan PIN ATM AndaMasukkan PIN ATM AndaMasukkan Tahapan Kartu ATM Pembayaran Masukkan Tagihan Tagihan PIN ATM Gas Anda Rumah GasRumahMasukkan Tahapan Tangga TanggaKartu Pembayaran ATMMelalui MelaluiMasukkan Tagihan ATM ATMPIN“TUNAI” “TUNAI”Gas ATM Anda RumahBCA BCATahapanTangga PembayaranMelalui ATM Tagihan“TUNAI” GasBCARumahTangga Melalui ATM “TUNAI” BCAPilih “TIDAK” untukMengakhiri Pilih “TIDAK” TransaksiuntukPilih Mengakhiri “TIDAK” Transaksi untukMengakhiri Pilih “TIDAK” Transaksi untukTahapan Tahapan Pembayaran Pilih Mengakhiri “TIDAK” Transaksi Tagihan untukTagihan Gas Gas RumahRumah TahapanMengakhiri TransaksiTahapan Tangga Tangga Melalui PembayaranPembayaran Melalui ATM ATM “NON TagihanTagihan “NON TUNAI” GasGas TUNAI” Rumah BCARumah BCATahapan Tangga Pembayaran Melalui ATM Tagihan “NON TUNAI” Gas Rumah BCATahapan Tangga Pembayaran Melalui ATM Tagihan “NON TUNAI” Gas Rumah BCATangga Melalui ATM “NON TUNAI” BCATangga Melalui ATM “NON TUNAI” BCAPilih “YA” untukMembayarPilih “YA” untuPilih Membayar “YA” untukMembayar Pilih “YA” untuPilih Membayar “YA” untukMembayarPilih Menu TransaksiLainnyaPilih Pilih Menu Menu Transaksi TransaksiLainnya LainnyaMasukkan Kartu ATMPilih Masukkan Menu Transaksi Kartu Kartu ATM ATMATMLainnyaPilih Menu TransaksiLainnyaMasukkan Kartu ATMPilihMenuPilihPembayaranPilih Menu MenuPembayaranMasukkan PIN ATM AndaPilihMasukkan PIN MenuATM AndaPilih MenuPembayaranPembayaranMasukkan PIN ATM AndaPilih “TIDAK” untukMengakhiri Pilih TransaksiMasukkan Kartu PilihATM “TIDAK”Masukkan untukPIN ATMMasukkan Kartu Mengakhiri ATM TransaksiAnda Masukkan PIN ATM AndaMasukkan Kartu Pilih ATM “TIDAK” Masukkan untuk PIN PIN ATM ATMTahapan Pembayaran Mengakhiri TransaksiTagihan AndaGas RumahMasukkan Tahapan Kartu Pembayaran ATM Tagihan Masukkan Gas PIN RumahATMMasukkan Kartu ATM Masukkan PIN ATMTangga Melalui ATM “NON TUNAI” BCAAndaTahapanTangga Melalui PembayaranATM Anda “NON TagihanTUNAI” Gas RumahBCATangga Melalui ATM “NON TUNAI” BCAPilih “TMengakhPilihPilih“TPilih “YA” untukPilih MembayarPilih “YA” MengakMenguntuk PilihMembayarPilih “MengSetelah Pilih “YA” transaksMengakuntukMembayarSetelah struk transakssebagaiSetelahSetelah struk struk sebagatransaktransastruk struk sebaga sebaTekan Pilihan PAM/GASTekan Tekan Pilihan Pilihan Menu PAM/GASTransaksiPilih LainnyaPilih Menu TransaksiPilih LainnyaMenu Transaksi LainnyaTekan Tekan Pilihan Pilihan PAM/GASPilih Menu TransaksiLainnyaTekan Pilihan <strong>PGN</strong>Tekan Tekan Pilih Pilihan <strong>PGN</strong>MenuPilih PembayaranPilih MenuPilihPembayaranMenu PembayaranTekan Pilihan <strong>PGN</strong>PilihMenuPembayaranPilih Menu PembayaranTekan Pilihan PAM/GASPilih Menu PembayaranTekan Pilihan PAM/GASPilih Menu Pembayaran Tekan Pilihan PAM/GASPilih Masukkan Menu PembayaranKartu ATM Tekan Masukkan Pilihan PAM/GASPIN ATMMasukkan Kartu ATM ATM Masukkan AndaPIN PIN ATMATMAndaMasukkan Kartu ATM Masukkan PIN ATMAndaPilih “T“Mengakh Pilih Pilih ““MengakPilih “MengakSetelah transaksSetelah struktransakssebagaistruk sebagaSetelah transakstruk sebagaMasukkan ID PelangganAnda dan Cek Kembali. JikaBenar Masukkan Tekan “BENAR” ID PelangganMasukkan Anda Tekandan PilihanCek ID Kembali. PelangganPAM/GASJikaAnda Benar Tekan dan Tekan CekPilihan Kembali. “BENAR” PAM/GASJikaMasukkan Benar Tekan Pilihan ID “BENAR” ID PelangganPAM/GASAnda Anda dan Cek Tekandan Cek PilihanKembali. PAM/GASJikaBenar Benar Tekan “BENAR”Pilih “YA” untukMembayarPilih “YA” untukPilih Membayar “YA” untukMembayarTekan Pilihan <strong>PGN</strong>Tekan Pilihan <strong>PGN</strong><strong>PGN</strong>Pilih Tekan “YA” Pilihan untuk<strong>PGN</strong>MembayarTekan Pilihan <strong>PGN</strong>Tekan Pilihan <strong>PGN</strong> Masukkan ID PelangganAnda dan cek kembali. JikaTekan Pilihan <strong>PGN</strong> benar Masukkan tekan “BENAR”ID PelangganTekan Pilihan <strong>PGN</strong> Pilih Menu PembayaranAnda Masukkan dan cek ID kembali. Pelanggan JikaTekan Pilihan PAM/GASPilih Pilih Menu Pembayaranbenar AndaTekan tekan danPilihan “BENAR” cekPAM/GASkembali. JikaTekan Pilihan <strong>PGN</strong> Masukkan benar tekan ID “BENAR” ID PelangganPelangganAnda dan cek cek kembali. Jika JikaPilih Menu PembayaranAnda Tekan dan Pilihan Cek Kembali. PAM/GASbenar tekan “BENAR”JikaBenar Tekan “BENAR”7PEMBAYARAN: GA S NEGA R A8ID PELA NGGA N : 12345678912345NA M A: PANJI AGUSTIANP E R IO DE : 3101VOL PEMAKAIAN : 00000000000JUMLAH : RP. 7,000,000BIAYA ADMIN : RP. 2,500SILAKANMEMASUKANPIN A NDAMasukkan ID ID PelangganMasukkan Anda dan Cek ID ID Kembali. PelangganJikaAnda Benar dan Tekan dan Cek Cek “BENAR” Kembali. JikaJikaBenar Masukkan Tekan ID Masukkan “BENAR” IDPelangganAnda dan Cek Kembali. JikaBenar Pelanggan Tekan “BENAR” Anda danCek Kembali. Jika BenarTekan “BENAR”Pilih “YA” untukPilih MembayarPilih “YA” untukMembayarPilih Pilih “YA” “YA”untukMembayaruntuk MembayarAPAKAH ANDA INGIN MEMBAYAR ?YA >"JAGALAH KERAHASIAAN PIN"Tekan Pilihan <strong>PGN</strong> Masukkan ID ID PelangganT IDA K >Tekan <strong>PGN</strong>UNTUK MEMBATALKAN Pilihan TRANSAKSI <strong>PGN</strong> Masukkan Anda dan cek ID kembali. UNTUK MEMBATALKAN ID TRANSAKSI PelangganJikaT EKA N ' C A NC EL'T EKA N ' C A NC EL'Anda benar dan tekan dan cek cek“BENAR” kembali. JikaJikaTekan Pilihan <strong>PGN</strong> benar Masukkan tekan “BENAR”Pilih “YA”MasukkanID PelangganAnda dan cek kembali. Jikauntuk Membayarbenar PIN tekan ATM “BENAR” AndaSetelah transaksi selesai akan tercetakstruk sebagai bukti pembayaran9TRANSAKSI ANDA SUDAH SELESAI99/99/99 99:99:990001-BCA THAMRIN** ATM BCA **APAKAH ANDA INGIN MELAKUKANTRANSAKSI LAIN ?YA >Pilih “TIDAK”untuk MengakhiriTransaksi!PEMBAYARAN : GAS NEGARA: 12345678912345ID. PELANGGANNA MA: STEVANI JANE CHONG: 123456791XXXXPERIODE000000088XXXXXXXXXXVOL PEMAKAIAN :JUMLA H : RP. 200,000.00BIAYA ADMIN : RP. 2,500.00REF NO. :NO. URUT : 111HARAP TANDA TERIMA INI DISIMPANSEBAGAI TANDA BUKTI PEMBAYARANPilih “TIDAK”untuk MengakhiriTransaksiT I D A K >

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!