Vol. 3, 2010 PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP EKUITAS MEREK ES KRIM 75Cara yang paling kuat dalammemperoleh merek yang dominan adalahdengan iklan, terutama di televisi. Belanjaiklan televisi yang dihabiskan oleh Wallshingga bulan Oktober 2006 adalahRp 80 Milyar <strong>dan</strong> diikuti oleh Campinasebesar Rp 20 Milyar, se<strong>dan</strong>gkan IndoeskrimMeiji hanya menghabiskan Rp 5 Milyar. Haltersebut sebenarnya dapat menjadi alasanakan pangsa pasar yang diraih. Namundengan terbatasnya kemampuan tiapperusahaan dengan a<strong>dan</strong>ya visi untukmenguatkan merek di pasar, maka bagiIndoeskrim Meiji yang memiliki jumlahbelanja iklan terkecil ingin mencobamengevaluasi bagaimanakah ekuitas merekIndoeskrim Meiji di pasar. Fakta di pasar,Indoeskrim Meiji menggunakan merek yangin line dengan merek-merek besar lainnyadalam satu holding (Salim Group) antara lainIndomie, Sambal Indofood, <strong>dan</strong> SusuIndomilk yang seharusnya dapatmenguatkan ekuitas merek. Yoo et al. (2000)menyatakan bahwa ekuitas merek selaindibentuk oleh dimensi-dimensi ekuitasseperti kesadaran merek, asosiasi merek,kesan kualitas, <strong>dan</strong> loyalitas merek jugadibentuk oleh usaha-usaha pemasaran atauyang dikenal dengan antecendents dariekuitas merek seperti harga, citra toko,intensitas distribusi, pengeluaran iklan <strong>dan</strong>potongan harga (Gambar 1). Menurutnya,usaha-usaha pemasaran yang dilakukanoleh perusahaan dapat meningkatkan ataubahkan mengurangi ekuitas merek. Olehkarenanya penelitian ini ingin menganalisiskontribusi yang diberikan oleh masingmasingdimensi ekuitas merek produkproduktersebut yang meliputi brandawareness, brand perceived quality, brandassociation, <strong>dan</strong> brand loyalty terhadapekuitas merek Indoeskrim Meiji. Penelitian inidilakukan dengan membangun sebuahmodel hipotesis yang terdiri atas datavariabel dimensi-dimensi ekuitas merek yangmeliputi kesadaran merek dengan asosiasimerek yang kuat, kesan kualitas <strong>dan</strong> loyalitasmerek, serta variabel-variabel usahapemasaran yang diukur melalui persepsiresponden terhadap harga, intensitas iklan,<strong>dan</strong> intensitas distribusi.Gambar 1. Model Hipotetis Struktural Ekuitas Merek Indoeskrim Meiji(Model dimodifikasi dari Yoo et al. (2000))
76 FITRAHDINI ET AL Jur. Ilm. Kel. <strong>dan</strong> Kons.METODEDesain, Lokasi, <strong>dan</strong> WaktuPenelitian ini dilakukan di pusat-pusatperbelanjaan di Kota Bogor, Jawa Baratpada bulan April hingga Mei 2006. Desainyang digunakan dalam penelitian ini yaitucross-sectional study.Jumlah <strong>dan</strong> Teknik Penarikan ContohResponden yang disertakan dalampenelitian ini berjumlah 150 orang. Teknikpengambilan contoh dalam penelitian iniadalah teknik non probability sampling.Pemilihan Kota Bogor <strong>dan</strong> pusat perbelanjaannon probability sampling (purposive),se<strong>dan</strong>gkan penentuan responden dilakukansecara non probability sampling(convinience).Jenis Data, Cara Pengumpulan Data, <strong>dan</strong>PengukuranJenis <strong>dan</strong> sumber data berupa dataprimer <strong>dan</strong> sekunder. Data primer diperolehdari hasil wawancara responden denganmenggunakan daftar pertanyaan terstrukturatau kuesioner. Responden yang ditemuiadalah responden yang se<strong>dan</strong>g melakukanaktivitas belanja di pusat perbelanjaan yangcukup ramai yaitu Ada Swalayan <strong>dan</strong> Hero,Ekalokasari Plaza, Ngesti Pajajaran, NgestiSukasari, Ramayana Pasar Bogor, BogorTrade Mall, Warung Jambu, <strong>dan</strong> YogyaCimanggu dengan pertimbangan jumlahresponden yang bisa ditemui lebih banyak<strong>dan</strong> mewakili seluruh bagian Kota Bogor.Skala pengukuran yang digunakan adalahskala ordinal dimana skala ini mengurutkandata dari tingkat yang paling rendah ketingkat yang paling tinggi atau sebaliknyadengan interval yang tidak harus sama.Skala 1 = Sangat jelek, diberi bobot 1Skala 2 = Jelek, diberi bobot 2Skala 3 = Cukup, diberi bobot 3Skala 4 = Baik, diberi bobot 4Skala 5 = Sangat baik, diberi bobot 5Analisis Data VariabelStructural Equation Model (SEM).Structural Equation Model (SEM) merupakansekumpulan teknik statistika yangmenjelaskan pengaruh dari dimensi-dimensiekuitas merek serta usaha-usaha pemasaran<strong>dan</strong> memungkinkan suatu pengujianrangkaian hubungan yang relatif rumit secarasimultan (Ferdinand 2005). Ferdinand (2005)juga menyebutkan indeks Goodness of Fitdari SEM yang dikembangkan seperti tersajipada Tabel 2.Tabel 2. Indeks Goodness of FitGoodness of Fit Index Cut-off-ValueChi-Square (X 2 Diharapkan)kecilDegree of Freedom (df) PositifSignificancy Probability (Pvalue)≥ 0,05RMSEA ≤ 0,08GFI ≥ 0,90AGFI ≥ 0,90CFI ≥ 0,95Sumber: Ferdinand (2005).Tujuan SEM adalah menduga validitassuatu model yang berlandaskan suatu teorimelalui pola ketergantungan <strong>dan</strong> salingketergantungan ganda antara variabel bebas(eksogen) <strong>dan</strong> variabel terikat (endogen).SEM memiliki kemampuan dalammenganalisis faktor yang tak terukur(variabel laten) <strong>dan</strong> mampu memperhitungkankesalahan pengukuran dalam prosespendugaan koefisien untuk meningkatkanketepatan hasil dugaan (Suharjo 2004).Terdapat tiga komponen pada modelpersamaan struktural, yaitu analisis lintas,konsep variabel laten <strong>dan</strong> model pengukuranserta penguraian pengaruh variabel laten.Pada diagram lintas dipresentasikan sebuahpersamaan simultan. Salah satu keuntungandari penggunaan diagram lintas adalah dapatmenggambarkan hubungan antar variabelseperti yang dapat dilhat pada Gambar 2.Gambar 2. Model Teoritis Diagram LintasVariabel laten digambarkan dengansimbol lingkaran se<strong>dan</strong>gkan indikatordigambarkan dengan simbol persegi. Tandapanah menggambarkan sebab akibat,dimana variabel pada pangkal panahmengakibatkan variabel pada ujung panah. γadalah koefisien pengaruh variabel latenbebas (eksogen) terhadap variabel laten takbebas (endogen), se<strong>dan</strong>gkan λ adalah faktormuatan (loading factor).