<strong>Teknik</strong> <strong>Listrik</strong>3. Kegiatan Belajar 3HUKUM ARUS SEARAHa. Tujuan Kegiatan Belajar 3 :- Siswa memahami hukum-hukum dasar arus searah dan dapat menerapkannyapada rangkaian listrikb. Uraian Materi 3 :3.1 Resistansi dan KonduktansiGaya gerak listrik (ggl) pada suatu rangkaian tertutup akan menekan elektronelektrobebas dari atomnya dan membuatnya bergerak sepanjang penghantar. Jalanelektron di dalam penghantar amat berliku-liku di antara berjuta-juta atom dan salingbertumbukan satu dengan yang lainnya termauk juga dengan atom. Rintangan yangterdapat di dalam penghantar ini disebut : tahanan atau resistansi dari penghantartersebut. Besar kecilnya tahanan tersebut diukur dengan suatu alat ukur ohmmeterdalam satuan ohm, disingkat dengan ? yang diambil dari huruf besar Yunani : omega,sebagai penghargaan kepada seorang ahli fisika Jerman bernama George Simon Ohm.Satu ohm adalah tahanan satu kolam air raksa yang panjangnya 1,063 m denganpenampang 1mm 2 pada suhu 0 O celcius.Penghantar yang mempunyai tahanan yang kecil amat mudah dialiri arus listrik,artinya daya kemampuan menghantarkan arus listriknya besar. Besarnya daya kemampuanuntuk menghantarkan arus ini dinamakan daya antar arus atau konduktansi. Jadipenghantar yang mempunyai tahanan kecil berarti mempunyai daya-antar arus kecil.Satuan untuk daya-antar arus adalah siemens atau mho (kebalikan ohm), disingkat ?(omega dibalik). Tahanan atau resistansi diberi simbol R, sedangkan daya antar ataukonduktandi diberi simbol G. Berdasarkan keterangan di atas, maka tahanan itukebalikan dari daya-antar arus. Jadi1R ? danGG ?1R20
<strong>Teknik</strong> <strong>Listrik</strong>Jika tahanan suatu kawat besarnya 5 ohm, maka daya-antar arus listriknya 1/5 siemens.Penghantar listrik seperti tembaga, aluminium, dan perak mempunyai tahanan yangkecil atau mempunyai daya-antar yang besar dan mudah dilalui arus listrik, sedangkanpenyekat listrik seperti porselin, karet, dan mika mempunyai tahanan yang besar sekaliatau daya-antar yang kecil, sehingga sulit dialiri arus listrik.3.2 GGL dan Tegangan <strong>Listrik</strong>Tegangan listrik dapat dimisalkan dengan tekanan air di dalam menara air. Diatas menara itu air disimpan dalam bak air dan dihubungkan dengan pipa melalui suatukeran pembuka dan penutup. Apabila makin tinggi penempatan bak air makin besartekanannya, begitu pula bila makin rendah posisi bak air makin rendah pula tekanan airtersebut. Menurut teori elektron, jika sebuah benda bermuatan positif kalau bendatersebut kehilangan elektron dan jika bermuatan negatif kalau benda tersebut kelebihanelektron. Dalam keadaan perbedaan muatan inilah timbul tenaga/energi potensial yangberada di antara benda-benda tersebut. Tenaga potensial tersebut dapat menunjukkankemampuan untuk melaksanakan kerja, sehingga bila sepotong kawat penghantardihubungkan di antara kedua benda yang berbeda muatan tersebut akan menyebabkanterjadinya perpindahan energi di antara benda-benda itu. Peralihan energi ini akanberlangsung terus menerus selama ada perbedaan tegangan. Terjadinya deba tegangandisebabkan karena setiap muatan mempunyai tenaga potensial untuk menggerakansuatu muatan lain dengan cara menarik (untuk muatan yang tidak sama atau tidaksejenis) atau menolak (untuk muatan yang sama atau sejenis).Beda tegangan dapat juga dihasilkan dengan memberikan tekanan listrik darisuatu pembangkit listrik kepada salah satu penghantar. Baterai atau generator dapatbertindak sebagai pompa listrik untuk menghasilkan tegangan di antra dua titik. Satuanuntuk mengukur tegangan ini adalah volt (ditulis dengan notasi huruf V), yanagdiambil dari nama seorang sarjana Italia Alessandro Volta (1775 – 1827). Bedategangan di antara dua terminal dapat berubah-ubah, mulai dari seperjuta volt sampaibeberapa juta volt. Beda tegangan di antara terminal-terminal pada PLN ada yang 110volt, 220 volt, 380 volt, 20 kVolt, 150 kvolt, 500 kvolt, dan lain-lain. Beda tegangandiantara terminal-terminal aki adalah 6 volt, 12 volt, 24 volt, dan lain-lain, sedangkanbeda tegangan pada terminal baterai umumnya 1,5 volt.21