Cover Teknik Listrik - e-Learning Sekolah Menengah Kejuruan
Cover Teknik Listrik - e-Learning Sekolah Menengah Kejuruan
Cover Teknik Listrik - e-Learning Sekolah Menengah Kejuruan
- No tags were found...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Teknik</strong> <strong>Listrik</strong>dilukiskan lengkung kemagnetan atau kurva karakteristik suatu bahan bersangkutan(seperti gambar 6.2).Bba0HGambar 6.2 Lengkung kemagnetan atau kurva karakteristik suatu bahanBerdasarkan gambar di atas, dapat dijelakan : ketika gaya pemagnet H mulai diberikan,daerah (domain) dalam bahan mulai bersikap mengarahkan kemagnetannya ke arahgaya pemagnet. Jadi bahan mulai bersifat magnet sedikit. Kenaikkan B sedikit karenagaya pemagnet dipakai untuk mempersiapkan daerah 9domain) yang banyak itu(lengkung : 0a). kalau H dinaikkan sedikit saja, daerah (domain) mengarahkankemagnetannya searah dengan gaya-pemagnet, sehingga dengan kenaikkan H sedikitsaja kenaikkan B besar. Ini terjadi sampai bahan jenuh (saturated), yaitu semua daerah(domain) telah mempunyai arah kemagnetan sama dengan arah gaya pemagnet(lengkung a – b). sesudah titik b (titik jenuh), jalan lengkung tidak menanjak lagi.6.4 Kejenuhan dan HysteresisApabila dari point 6.3 di atas diteruskan sampai di titik C pada gambar 6.3, dansesudah itu gaya pemagnet dikurangi, maka karena keterlambatan lepasnya daerah(domain), harga induksi kemagnetan (B) untuk tiap nilai gaya pemagnet (H) tertentuselalu lebih besar daripada ketika gaya-pemagnet naik. Misal apabila gaya pemagnettelah diturunkan sampai nol, maka induksi kema gnetan turun menurut lengkung cd, jadisebesar 0d. nilai induksi kemagnetan 0d ini disebut kemagnetan-sisa (kemagnetanremanen). Untuk membuat kerapatan garis gaya B menjadi nol, gaya pemagnet harusdibalik arahnya dan dinaikkan (arah negatif) sampai harga 0e atau He. Harga pemagnetitu disebut gaya koersif.45