- 36 -Contoh 2KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCEKementerian negara/lembagaUnit Eselon IProgramHasilUnit Eselon II/SatkerKegiatanIndikator Kinerja KegiatanSatuan Ukur dan Jenis KeluaranVolume: Kementerian Keuangan: <strong>Direktorat</strong> <strong>Jenderal</strong> <strong>Anggaran</strong>: Pengelolaan <strong>Anggaran</strong>: Pengelolaan <strong>Anggaran</strong> Negara Yang Transparan danKredibel: <strong>Direktorat</strong> Sistem Penganggaran: Pengembangan Sistem Penganggaran: Tersusunnya PMK di Bidang Sistem Penganggaran: PMK, Peraturan Bidang Penganggaran: 4 (empat)A. Latar Belakang1. Dasar HukumDasar Hukum yang mendasari pelaksanaan kegiatan ini adalah PMK Nomor 100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan dalam pasal 182menyatakan “<strong>Direktorat</strong> <strong>Jenderal</strong> <strong>Anggaran</strong> mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakankebijakan dan standardisasi teknis di bidang penganggaran sesuai dengan kebijakan yangditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yangberlaku”.2. Gambaran Umum<strong>Direktorat</strong> Sistem Penganggaran melaksanakan perumusan, penyiapan, standarisasi,pembangunan dan pengembangan sistem penganggaran yang transparan dan kredibel. Untuksetiap tahunnya dalam rangka menunjang pencapaian hal-hal tersebut diatas, diterbitkanperaturan dibidang sistem penganggaran yang meliputi :a. PMK Tentang Standar Biaya Umum;b. PMK Tentang Standar Biaya Khusus;c. PMK Tentang Tata Cara Revisi <strong>Anggaran</strong>;d. PMK Tentang Tata Cara <strong>Penyusunan</strong> dan Penelaahan RKAKL;Dengan tersusunnya keempat peraturan di bidang sistem penganggaran tersebut di atas, prosesperencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan anggaran bagi seluruh K/L dapat lebih transparandan kredibel.B. Penerima ManfaatPenerima manfaat dari kegiatan pengembangan sistem penganggaran ini adalah seluruhkementerian negara/lembaga.C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode PelaksanaanMetode pelaksanaan kegiatan ini adalah kombinasi antara swakelola dan pelaksanaan olehpihak ketiga.2. Tahapan PelaksanaanUntuk rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun anggaran 2011, pelaksanaannya diatur sebagai berikut :
- 37 -a. Peraturan Menteri Keuangan Tentang Standar Biaya Umum, tahapan-tahapanpelaksanaan/komponen masukan sebagai berikut :1) Pembahasan Awal PMK SBU (Biaya Utama)Pelaksanaan Pembahasan Awal <strong>Penyusunan</strong> SBU dilakukan dengan konsinyering yangdilaksanakan di luar kantor dengan peserta 35 orang, terdiri dari para pegawai yangmewakili <strong>Direktorat</strong> Sistem Penganggaran, <strong>Direktorat</strong> <strong>Anggaran</strong> I, II, dan III dannarasumber dari luar Ditjen <strong>Anggaran</strong>2) <strong>Penyusunan</strong> Norma Standar Biaya Umum (Biaya Utama)Pelaksanaan penyusunan norma SBU melalui dua tahap pertemuan, tahap awaldilakukan pertemuan dengan mengundang 4 (empat) orang sebagai perwakilan dari 12kementerian negara/lembaga. Tahap akhir dilaksanakan pembahasan norma denganmelalui konsinyering yang dilaksanakan di luar kantor dengan peserta 35 orang, terdiripara pegawai yang mewakili <strong>Direktorat</strong> Sistem Penganggaran, <strong>Direktorat</strong> <strong>Anggaran</strong> I,II, dan III dan narasumber dari luar <strong>Direktorat</strong> <strong>Jenderal</strong> <strong>Anggaran</strong>.3) Survei Uji Petik/Pengumpulan Data Standar Biaya Umum (Biaya Utama)Pelaksanaan uji petik dilakukan untuk memperoleh data dari 33 Provinsi yangdiperlukan dalam penyusunan SBU, yang dilakukan melalui identifikasi danpenyusunan daftar pertanyaan (kuesioner), serta pembekalan yang akan menghadirkannarasumber Badan Pusat Statistik. Data diperoleh melalui pelaksanaan uji petik yangmelibatkan para pegawai dari <strong>Direktorat</strong> Sistem Penganggaran dan Sekretariat Ditjen<strong>Anggaran</strong>. Para pegawai yang ditunjuk akan bertugas mengumpulkan data selama 4(empat) sampai dengan 5 (lima) hari ke masing-masing provinsi/kabupaten/kota dengansasaran misalnya: tarif hotel, harga pakaian kerja, harga bahan makanan, hargabangunan per meter, UMR/UMP, harga kendaraan dan spare part-nya.4) Pembahasan <strong>Penyusunan</strong> Standar Biaya Umum (Biaya Utama)Dalam tahapan ini pelaksanaan pembahasan SBU dilakukan dengan cara konsinyeringyang dilaksanakan di luar kantor dengan peserta 50 orang, terdiri dari parapejabat/pegawai yang mewakili <strong>Direktorat</strong> Sistem Penganggaran, <strong>Direktorat</strong> <strong>Anggaran</strong>I,II, dan III, Biro Hukum Departemen Keuangan serta narasumber yang berasal dari luarDitjen <strong>Anggaran</strong>5) Finalisasi PMK Standar Biaya Umum (Biaya Utama)Pelaksanaan finalisasi SBU berupa pencetakan peraturan tentang SBU sebanyak 1.800eksemplar yang akan dilaksanakan oleh pihak ketiga. Hasil cetakan tersebut akandidistribusikan kepada seluruh Kementerian Negara/Lembaga dan pihak-pihak terkaitlainnya.6) Bimbingan <strong>Teknis</strong> Standar Biaya Umum kepada Pejabat/pegawai Ditjen <strong>Anggaran</strong>(Biaya Pendukung)Pelaksanaan bimbingan teknis sosialisasi dilaksanakan di kantor dengan mengundang400 pegawai yang ada di lingkungan Ditjen <strong>Anggaran</strong> dilakukan untuk menyamakanpemahaman materi seputar penerapan SBU.7) Sosialisasi Standar Biaya Umum kepada Kementerian Negara/Lembaga (BiayaPendukung)Pelaksanaan sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada +/- 600peserta dari Kementerian Negara/Lembaga seputar penerapan SBU yang dilaksanakandi luar kantor dengan menyewa gedung pertemuan dan perlengkapan.8) Monitoring dan Evaluasi Standar Biaya Umum (Biaya Pendukung)Pelaksanaan Monev dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang realistis di lapanganatas sampel item SBU di 33 Provinsi. Hasil monitoring tersebut akan dikaji dandievaluasi bersama dalam kegiatan konsinyering yang melibatkan petugas monitoringdan perwakilan dari <strong>Direktorat</strong> <strong>Anggaran</strong> I, II, dan III serta mengundang narasumberyang kompeten dalam pengolahan dan interpretasi data.