12.07.2015 Views

Tata Cara Sujud Sahwi – Pdf File - Guru Indonesia

Tata Cara Sujud Sahwi – Pdf File - Guru Indonesia

Tata Cara Sujud Sahwi – Pdf File - Guru Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Judul AsliPenulis: The Prostration of Forgetfulness: Syaikh Muhammad bin Shalihal-UtsaiminJudul Terjemahan : <strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>Alih Bahasa : Ummu Abdillah al-ButhoniyahEditor: Muhammad RivaiSampul: MRM GraphDisebarlauaskan melalui:Website:http://www.raudhatulmuhibbin.orge-Mail: redaksi@raudhatulmuhibbin.orgApril, 2009Buku ini adalah online e-Book dari MaktabahRaudhah al Muhibbin yang diterjemahkan darion-line e-Book versi Bahasa Inggris dari situswww.islamhouse.com. Diperbolehkan untukmenyebarluaskannya dalam bentuk apapun,selama tidak untuk tujuan komersil


رسالةفي سجود الس هو


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong> . Segala puji bagi Allah Rabbul ‘alamin, semogashalawat dan salam tercurah kepada Nabi kitaMuhammad yang membawa pesan yang jelas,kepada keluarganya, para sahabatnya, dan orangorangyang mengikuti mereka hingga HariKemudian. Amma ba’du.Banyak orang yang tidak mengetahui sebagian darihukum sujud sahwi didalam shalat. Iantara merekameninggalkan sujud sahwi di tempat yang wajibbagi mereka, sebagian yang lain melakukan sujudsahwi bukan pada saat yang tepat, sebagianmelakukannya sebelum salam meskipun padakeadaan dimana mereka harus melakukannyasetelah salam; sebagian lain melakukannya setelahsalam meskipun sebenarnya ia harus melakukannyasebelum salam. Karenanya sangat penting untukmengetahui hukum-hukum yang barkaitan dengansujud sahwi terutama bagi para imam yang diikutiorang-orang di dalam shalat mereka, yang_____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org1


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>bertanggung jawab mengikuti syari’at yang benardalam shalatnya serta memimpin kaum musliminiatasnya. Oleh karena itu saya berkeinginanmenempatkan di hadapan saudara-saudarakubeberapa hukum berkenaan dengan ini (sujudsahwi), semoga Allah Ta’ala memberikan manfaatdengannya bagi para hamba-Nya yang beriman.Maka saya memohon pertolongan kepada AllahTa’ala, dan memohon kepada-Nya untuk membimbingkita dan menganugerahi kita sesuatu yangbenar.<strong>Sujud</strong> sahwi adalah: dua sujud yang dilakukanoleh orang yang shalat untuk menggantikankesalahan yang terjadi dalam shalatnya karenalupa (sahw).Penyebabnya ada tiga: menambahkan sesuatu (azziyaadah),menghilangkan sesuatu (an-naqsh), dandalam keadaan ragu-garu (as-syak).I. MENAMBAHKAN SESUATU (Az-Ziyaadah)Jika seseorang shalat menambahkan sesuatudengan sengaja dalam berdiri, duduk, ruku, atausujud, maka shalatnya batal. Namun jika iamelakukannya karena lupa dan tidak ingat ataspenambahan tersebut sampai ia menyelesaikannya,maka tidak ada sesuatu atasnya kecuali sujud_____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org2


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>sahwi dan shalatnya menjadi benar. Namun jika iamengingatnya ketika sedang melakukan penambahantersebut, maka wajib baginya untuk meninggalkan(membatalkan) penambahan tersebutkemudian melakukan sujud sahwi (yakni di akhirshalat) dan shalatnya menjadi benar.Contohnya seseorang yang shalat zhuhur limaraka’at, tetapi ia tidak mengingat bahwa ia telahmenambah (raka’at) kecuali ketika (ia dalamkeadaan) tasyahud. Maka ia harus menyelesaikantasyahud tersebut lalu melakukan salam kemudiansujud sahwi lalu melakukan salam lagi. Namun jikaia tidak mengingat penambahan tersebut kecualisetelah salam, maka ia harus melakukan sujudsahwi kemian melakukan salam lagi (ketika ia ingatsetelah melakukan salam setelah shalat). Dan jikaia mengingat penambahan tersebut pada saat iaberdiri pada saat raka’at kelima, maka ia harusduduk kemudian tasyahud dan salam, kemudiansujud sahwi lalu salam lagi.Dalilnya adalah hadits Abdullah bin Mas’udRadhiyallahu‘anhu yang berkata: “Nabi shalatZhuhur lima rakaat, maka seseorang bertanya,“Apakah ada penambahan dalam shalat?” Beliauberkata, “Kenapa begitu?” Mereka berkata,“Engkau shalat lima (raka’at)”. Maka beliausujud dua kali setelah salam.” Dalam saturiwayat “…maka beliau melipat kedua kakinya_____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org3


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>dan menghadap Kiblat, lalu melakukan duasujud, kemudian salam.” (HR Jama’ah) 1SALAM SEBELUM SHALAT SEMPURNASalam sebelum shalat sempurna adalahpenambahan di dalam shalat. Maka barangsiapayang salam sebelum menyempurnakan shalatsecara sengaja, maka shalatnya batal.Namun jika hal tersebut dilakukan karena lupaatau ia tidak ingat sampai waktu yang lama makaia harus mengulangi shalatnya kembali. Jika iamengingatnya sesaat kemudian, misalnya setelahdua atau tiga menit kemudian, maka ia harusmenyempurnakan shalatnya lalu salam dankemudian sujud shawi dan melakukan salam lagi.Dalilnya adalah hadits Abu Hurairah :“Bahwasannya Nabi shalat Dzhuhur atau Asharbersama mereka dan melakukan salam setelahdua raka’at. Kemudian beliau memisahkan diridengan cepat ke salah satu pintu masjid, danorang-orang berkata bahwa shalat telahdiqashar. Sementara itu Nabi berdiri disamping sebatang kayu yang ada di dalammasjid, berandar padanya seolah beliau sedangmarah. Maka salah seorang berdiri dan berkata,“Ya Rasulullah, apakah engkau lupa atau shalat1 Yakni Al-Bukhari, Muslim dan keempat Penulis Sunan._____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org4


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>telah diqashar?” Nabi berkata: “Aku tidak lupadan shalat tidak diqashar” Maka laki-lakitersebut berkata, “Tidakkah engkau telah lupa?”Nabi berkata kepada para sahabat: “Apakah iaberkata benar?” Mereka menjawab: “Ya.” MakaNabi kembali dan melakukan shalat yangtersisa dan kemudian salam, lalu beliau sujuddua kali, kemudian melakukan salam.” (Mutafaqalaihi).Dan apabila Imam salam sebelum menyempurnakanshalatnya dan ada sebagaian makmum yangtertinggal sebagian shalat dan berdiri untukmenyelesaikan bagian shalat yang tertinggal, dankemudian imam ingat bahwa ada sesuatu yangtidak sempurna dalam shalatnya yang harusdisempurnakannya, kemudian ia berdiri untukmenyempurnakannya, maka dalam keadaan inimakmum yang telah berdiri untuk menyempurnakanbagian shalat yang tertinggal memiliki pilihanantara melanjutkan melaksanakan apa yangterlewatkan oleh mereka dan melakukan sujudsahwi; dan (atau) kembali mengikuti imam - danmelakukan salam untuk menyelesaikan bagianshalat yang terlewatkan – dan kemudian sujudsahwi setelah melakukan salam, dan ini lebihsesuai dan lebih berhati-hati._____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org5


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>II. PENGURANGAN (An-Naqsh)1). Pengurangan rukun shalat:Jika seseorang mengurangi salah satu rukun dalamshalatnya seperti takbir awal (takbiratul ihram),maka tidak ada shalat baginya. Baik dilakukandengan sengaja atau lupa, karena sesungguhnyashalatnya belum didirikan.Dan jika yang ditinggalkan itu adalah rukun shalatselain takbiratul ihram, dan ditinggalkan dengansengaja, maka shalatnya batal. Namun jikaditinggalkan karena lupa, lalu ia meneruskanshalatnya dan mendapatinya (rukun yang ditinggalkantersebut -pent. ) pada raka’at berikutnya, maka iamelaksanakan raka’at yang dilupakannya pada saatitu dan yang mengikutinya pada tempatnya. Jika iabelum mencapai tempatnya pada raka’at berikutnya,maka wajib baginya untuk kembali pada rukunyang ditinggalkannya dan melakukannya danapapun yang datang setelahnya. Dalam setiapkeadaan ini, wajib baginya untuk melakukan sujudsahwi setelah salam.Misalnya seseorang yang lupa sujud kedua padaraka’at pertama, namun mengingatkan pada saatduduk diantara dua sujud pada raka’at kedua.Maka ia harus membuang raka’at pertama danraka’at kedua menempati tempatnya (menggantikanraka’at pertama -pent. ), maka ia menghitungnyasebagai raka’at yang pertama danmenyempurnakan shalatnya berdasarkan hal_____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org6


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>tersebut. Kemudian ia salam lalu sujud sahwi dansalam lagi.Contoh lain, seseorang yang lupa sujud kedua danduduk diantara dua sujud pada raka’at pertama.Namun ia mengingatnya setelah berdiri dari ruku’pada raka’at kedua. Ia harus kembali duduk dansujud, dan kemudian melanjutkan shalatnya darisitu. Kemudian ia salam, sujud sahwi dan salam.2) Pengurangan kewajiban:Jika seseorang yang shalat meninggalkan suatukewajiban diantara kewajiban di dalam shalatsecara sengaja, maka shalatnya batal. Tetapi jikahal itu dilakukannya karena lupa dan ia mengingatnyasebelum melanjutkan dari tempatnya padashalat tersebut, maka ia harus melakukannya dantidak ada sesuatu atasnya.Jika ia mengingatnya setelah melanjutkan daritempatnya di dalam shalat, tetapi belum mencapairukun yang mengikutinya, maka ia harus kembali(pada apa yang ditinggalkannya) dan melakukannya,lalu ia menyempurnakan shalatnya hinggasalam, lalu sujud sahwi dan salam. Akan tetapi jikaia mengingatnya setelah mencapai rukun shalatyang mengikutinya, maka hal tersebut batal dan iatidak boleh kembali untuk melaksanakannya. Akantetapi setelah ia menyelesaikan shalatnya ia sujudsahwi terlebih dahulu sebelum salam._____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org7


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>Contohnya ketika seseorang bangkit dari sujudkedua pada raka’at kedua untuk melakukanraka’at ketiga, tertapi ia lupa melaksanakantasyahud. Dan ia mengingatnya sebelum benarbenarberdiri untuk melaksanakan raka’at ketiga,maka ia harus kembali pada posisi duduk untukmelakukan tasyahud dan menyempurnakanshalatnya. Maka dalam hal ini tidak ada sesuatu(kewajiban) atasnya (melakukan sujud sahwi).Namun demikian, apabila ia mengingatnya setelahberdiri namun sebelum tegak, maka ia haruskembali ke posisi duduk dan melakukan tasyahud,kemudian menyelesaikan shalatnya hingga salam,lalu sujud sahwi dan salam lagi.Jika ia mengingatnya setelah berdiri tegak, makatasyahud tersebut batal baginya. Kemudian iaharus meneruskan dan menyempurnakan shalatnya,lalu sujud sahwi sebelum salam.Dalilnya adalah apa yang telah diriwayatkan olehAl-Bukhari dan yang lainnya dari Abdullah binBuhainah : “Bahwasannya Nabi memimpinmereka dalam shalat Dzhuhur. Beliau langsungberdiri setelah dua raka’at pertama dan tidakduduk (untuk tasyahud awal), para jama’ah punberdiri mengikutinya. Kemudian ketika hampirmenyempurnakan shalat dan orang-orang menunggusalam beliau, beliau bertakbir dalam_____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org8


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>keadaan duduk dan melakukan dua sujud duakali sebelum salam, kemudian beliau salam.” 2III. RAGU-RAGU (Syak)Ragu adalah tidak yakin terhadap dua keadaanyang timbul, dan keraguan tidak diperhitungkandalam perkara ibadah dalam tiga hal:1) Jika hal tersebut hanya merupakan hayalanseseorang yang bukan merupakan kenyataanseperti was-was.2) Jika hal tersebut muncul secara terus-meneruspada seseorang bahwa ia tidak melakukan suatuibadah kecuali bahwa ia meragukannya.3. Jika hal tersebut muncul setelah menyempurnakanibadah. Maka yang demikiantidak diperhitungkan selama ia tidak yakinatasnya, dan dalam hal ini ia harus beramalterhadap apa yang ia yakini.Contohnya seseorang mengerjakan shalat Dzhuhur.Setelah menyelesaikan shalatnya ia ragu apakah iashalat tiga atau empat raka’at. Dan ia tidakmemperdulikan keraguan ini kecuali ia yakinbahwa ia hanya shalat tiga raka’at. Dalam hal ini iaharus menyempurnakan shalatnya hingga2 HR Bukhari dan Muslim_____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org9


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>melakukan salam kemudian sujud sahwi dan salam,jika keraguan tersebut segera timbul setelahshalat. Namun jika keraguan tersebut timbulsetelah selang waktu yang lama, maka ia harusmengulangi shalat tersebut.Adapun keraguan diluar dari tiga keadaan ini,maka hal tersebut harus diperhitungkan. Keraguandi dalam shalat terdiri dari dua macam:1) Salah satu dari dua hal lebih berat dalampikirannya, maka ia bertindak atas apa yanglebih kuat baginya. Kemudian ia menyelesaikanshalatnya berdasarkan hal tersebut dansetelahnya hingga ia salam, kemudianmelakukan sujud sahwi dan salam.Contohnya, jika seseorang shalat Zhuhur danmengalami keraguan dalam suatu raka’atapakah ini raka’at kedua atau ketiga. Namunyang paling kuat dalam pikirannya adalahraka’at ketiga, maka ia menjadikan raka’attersebut sebagai raka’at ketiga danmenyelesaikan sesudahnya hingga ia salam,kemudian sujud sahwi lalu salam.Dalilnya apa yang telah tsabit dalam keduakitab Shahih dan yang lainnya dari haditsAbdulah bin Mas’ud bahwa Nabi bersabda:_____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org10


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong> “Apabila salah satu dari kalian ragu dalamshalatnya, hendaknya ia memilih yang palingmendekati kebenaran, kemudian menyempurnakanshalatnya, lalu melakukansalam lalu sujud dua kali.” 3 Ini adalah lafazhal-Bukhari.2) Tidak ada dari salah satu dari dua kemungkinanyang lebih condong dalam pikirannya. Yangdemikian ia harus mengambil sikap terhadapapa yang telah pasti, yaitu yang jumlahkanlebih sedikit. Kemudian ia meneruskan shalatnyadan sujud sahwi sebelum salam, lalu salam.Contohnya jika seseorang shalat ashar dan iaragu dalam suatu raka’at apakah ini raka’atkedua atau ketiga, yang mana tidak adadiantara keduanya yang ia condong kepadanya.Maka ia menjadikan shalatnya tersebut sebagairaka’at kedua lalu melakukan tasyahud danbertasyahud pada dua raka’at setelahnya.Kemudian ia sujud sahwi sebelum salam, lalusalam.3 HR Bukhari_____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org11


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>Dalilnya adalah sebagaimana yang diriwayatkanoleh Muslim dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwasannya Nabi bersabda: “Apabila salah seorang dari kamu ragu dalamshalatnya dan tidak mengetahui berapa(raka’at) shalat yang dikerjakannya apakahtiga atau empat, hendaklah ia membuangkeraguannya dan condong kepada apa yangdiyakininya. Kemudian ia melakukan sujuddua kali sebelum salam. Jika ia telah shalatlima (raka’at), maka ia (sujud sahwi -pent ) telahmenggenapkannya baginya, dan apabila iamenyelesaikan empat raka’at, maka ia adalahpenghinaan bagi syaithan.” 4Dan dari contoh keraguan adalah seseorang yangtiba ketika Imam sedang ruku’. Maka ia melakukantakbiratul ihram ketika ia berdiri tegak, dan4 HR Muslim_____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org12


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>kemudian ruku, dan hal ini akan berakibat padatiga keadaan:1) Ia yakin bahwa ia telah menemui Imam ketikaia ruku’ sebelum ia bangkit darinya. Maka iatelah mendapatkan raka’at dan bacaan suratAl-Fatihah tidak diwajibnkan baginya dalamkeadaan ini.2) Ia yakin bahwa Imam telah bangkit dari ruku’sebelum ia mencapainya, maka ia kehilanganraka’at tersebut.3) Ia ragu apakah ia mendapatkan imam ketika iamengerjakan ruku’ – sehingga ia mendapatkanraka’at tersebut, atau Imam telah bangkit dariruku’ sebelum ia mendapatkannya sehingga iakehilangan raka’at tersebut. Maka apa yanglebih condong dari salah satu diantarakeduanya didalam pikirannya, ia beramalatasnya dan menyempurnakan shalatnyaberdasarkan hal itu sampai salam, kemudianmelakukan sujud sahwi dan salam. Kecuali jikaia tidak kehilangan sesuatu dalam shalatnyamaka tidak perlu baginya sujud sahwi.Namun jika tidak ada sesuatu yang lebihcondong dalam pemikiannya maka ia beramalatas apa yang telah pasti (yakni ia telahkehilngan satu raka’at), maka ia menyempurnakanshalatnya berdasarkan hal itu dan sujud_____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org13


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>sahwi sebelum melakukan salam dan kemudiansalam.Faidah:Jika ia ragu di dalam shalatnya ia harus beramalterhadap apa yang ia yakini atau atas apa yanglebih condong dalam pikirannya sesuai denganpenjelasan rinci sebelumnya. Kemudian jikajelas baginya bahwa tindakan yang diambilnyatelah berkesesuaian dengan kenyataan dan iatidak menambah atau mengurangi sesuatu darishalatnya, maka ia tidak perlu lagi melakukansujud sahwi menurut apa yang dikenal darimadzhab karena keraguan yang timbul sudahtidak ada.Pendapat yang lain mengatakan bahwa sujudsahwi tetap dilakukan untuk menghinakansyaithan, berdasarkan sabda Nabi : “Dan jikaia telah menyempurnakan shalatnya, dua sujuditu akan menjadi penghinaan bagi syaithan.”Dan juga karena ia telah melakukan suatubagian dari shalatnya dalam keadaan ragu-ragumengenai pelaksanaannya, dan ini adalahpendapat yang lebih kuat.Contohnya adalah jika seseorang shalat danragu dalam salah satu raka’at apakah ituraka’at kedua atau ketiga. Tidak satupun darikedua kemungkinan ini yang lebih berat dalampikirannya, maka hendaklah ia menjadikan_____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org14


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>raka’at tersebut sebagai raka’at kedua danselesaikanlah shalatnya berdasarkan hal itu.Tetapi ketika melanjutkan (shalatnya), menjadijelas baginya bahwa hal itu benar raka’atkedua. Dalam keadaan seperti ini tidak adasujud sahwi yang diwajibkan atasnya menurutpendapat madzhab yang masyhur. Akan tetapisujud sahwi sebelum salam diwajibkan atasnyamenurut pendapat kedua yang menurut kamilebih disukai.<strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong> bagi Makmum.Apabila Imam lupa (dalam shalatnya) maka wajibbagi orang yang bermakmum dalam shalat untukmengikutinya dalam melakukan sujud sahwiberdasarkan sabda Nabi : “Imam ditunjuk untukdiikuti, maka tidak boleh menyelisihi imam…,”sampai perkataan beliau “…maka apabila ia sujudmaka sujudlah” Hadits ini Mutafaqun ‘Alaihi dariAbu Hurairah .Baik Imam tersebut sujud sahwi sebelum salamataupun sesudahnya, wajib bagi orang-orang yangbermakmum di belakangnya untuk mengikutinya.Kecuali bagi orang yang datang terlambat danharus mengganti raka’at yang ditinggalkannya. Iatidak boleh mengikuti Imam melakukan sujudsahwi setelah salam, karena hal tersebut tidakmungkin baginya. Hal ini karena ia tidakmelakukan salam bersama dengan Imam, maka apa_____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org15


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>yang harus dilakukannya adalah mengganti apa(raka’at) yang ditinggalkannya kemudian salam,lalu sujud sahwi kemudian salam.Contohnya apabila seorang seseorang mendatangishalat dan menjumpai Imam mengerjakan raka’atterakhir dan imam wajib mengerjakan sujud sahwisetelah shalat. Maka ketika imam salam, orangyang masbuk tersebut harus berdiri menyempurnakanapa yang ia tinggalkan dan tidaksujud bersama Imam. Kemudian ketika ia telahmenyelesaikan apa yang ia tinggalkan dan telahmelakukan salam, maka ia harus melakukan sujudsahwi setelah salam.Akan tetapi jika makmum yang lupa ketika shalatbersama imam namun tidak ada (raka’at) darishalat yang ia tinggalkan, maka tidak ada sujudsahwi yang diwajibkan atasnya. Hal ini karenasujud (sujud sahwi) yang dilakukannya akanmenyebabkan dirinya menyelisihi Imam danmerusak keadaannya yang bermakmum kepadaImam. Sebagaimana para sahabat meninggalkantasyahud ketika Nabi lupa, mereka berdiribersama beliau dan tidak duduk tasyahud dalamrangka memenuhi kewajiban mengikuti serta tidakmenyelisihi Imam.Dan apabila ia kehilangan bagian dari shalat karenaia sendiri lupa ketika shalat di belakang Imam atauketika mengerjakan (bagian) yang ia tinggalkan,maka ia harus sujud sahwi setelah menyelesaikan_____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org16


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>yang ia tinggalkan. <strong>Sujud</strong> ini dapat dilakukansebelum atau sesudah salam, tergantungpenyebabnya sebagaimana yang telah dijelaskansebelumnya.Contohnya ketika seorang makmum lupamengucapkan ‘Subhana rabbial adzim’ pada saatruku’, namun ia tidak ketinggalan apapun di dalamshalat, maka ia tidak perlu melakukan sujud sahwi.Akan tetapi jika ia sampai kehilangan satu raka’atatau lebih, maka ia harus menggantikannya dankemudian sujud sahwi sebelum salam.Contoh selanjutnya jika seorang makmum shalatDzhuhur dibelakang Imam, maka ketika Imamberdiri untuk raka’at keempat, sang makmumtetap duduk karena mengira itu adalah raka’atterakhir. Tetapi manakala ia mengetahui Imamtelah berdiri dan ia pun berdiri serta tidakmenyebabkan ia kehilangan sesuatu dari shalattersebut, maka tidak wajib atasnya sujud sahwi.Dan apabila hal tersebut menyebabkan iaketinggalan satu raka’at atau lebih maka ia harusmengerjakannya sampai salam lalu sujud sahwi,kemudian salam.<strong>Sujud</strong> ini dikarenakan duduk yang dilakukannyatersebut telah menambah sesuatu di dalam shalatketika Imam telah berdiri untuk raka’at keempat._____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org17


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>Catatan:Dari apa yang telah dipaparkan sebelumnya, telahjelas bahwa sujud sahwi kadang-kadang dilakukansebelum salam dan kadang-kadang dilakukansetelahnya.<strong>Sujud</strong> sahwi dilaksanakan sebelum salam padadua keadaan:1) Apabila terjadi pengurangan, berdasarkanhadits Abdullah bin Burainah bahwa Nabi sujud sahwi sebelum salam ketika beliaumeninggalkan tasyahud pertama, sebagaimanalafadz hadits yang telah disebutkan terdahulu.2) Jika hal tersebut karena ragu ketika ia tidakdapat membedakan mana dari dua kemungkinanyang lebih condong dalampikirannya. Berdasarkan hadits Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu mengenai seseorang yangragu-ragu dalam shalatnya dan tidak tahuberapa raka’at yang telah dikerjakannya,apakah tiga atau empat. Maka Nabi memerintahkan orang yang mengalami keadaanyang demikian untuk melakukan sujud sahwisebelum salam, sebagaimana hadits besertalafadznya telah disebutkan sebelumnya._____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org18


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong><strong>Sujud</strong> sahwi dilaksanakan setelah salam:1) Apabila terjadi penambahan di dalam shalat,berdasarkan hadits Abdullah bin Mas’ud ketika Nabi shalat Dzhuhur lima raka’at danmereka mengatakan kepada beliau setelahshalat, maka beliau melakukan dua sujud dankemudian salam. Dan beliau tidakmenjelaskan bahwa sujud yang beliau lakukansetelah salam tersebut disebabkan beliau barumengetahui adanya penambahan setelah haltersebut dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwahukum ini bersifat umum dan sujud karenapenambahan harus dilaksanakan setelah salam,tidak memandang apakah ia mengetahuipenambahan tersebut sebelum salam atausesudahnya.Juga termasuk seseorang yang lupa danmelakukan salam sebelum menyempurnakanshalat lalu ia mengingatnya dan menyempurnakannya.(Ini berarti) ia telahmenambah salam dalam shalat, maka ia harussujud setelah salam berdasarkan hadits AbuHurairah bahwa Nabi salam pada shalatDzhuhur atau Ashar setelah dua raka’at. Merekamemberitahukan kepada beliau, maka beliaumenyempurnakan shalat kemudian salam, lalusujud sahwi. Sebagaimana hadits besertalafazhnya telah disebutkan sebelumnya._____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org19


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>2) Jika hal itu karena lupa ketika salah satu daridua kemungkinan lebih condong dalam pikiranseseorang, berdasarkan hadits Ibnu Mas’ud bahwa Nabi memerintahkan orang yang lupadalam shalatnya untuk mengikuti apa yangtelah pasti. Kemudian menyelesaikan shalatnyaberdasarkan hal tersebut sampai salamkemudian sujud. Sebagaimana hadits besertalafazhnya telah disebutkan.Jika kedua keadaan yang disebabkan kelalaianmuncul baginya dalam satu shalat, yang salahsatunya mengharuskan ia sujud sebelum salam danyang lain mengharuskan ia sujud setelah salam.Maka menurut pendapat ulama bahwa sujudsebelum salam terlebih dahulu, maka ia harussujud terlebih dahulu sebelum salam.Contohnya, seseorang yang shalat Zhuhur berdiriuntuk raka’at ketiga tanpa duduk untuk tasyahudpertama. Kemudian ia duduk di raka’at ketiga, dania mengira bahwa itu adalah raka’at kedua. Lalu iaingat bahwa itu adalah raka’at ketiga, maka iaharus berdiri melaksanakan raka’at yang berikutnya,dan sujud sahwi kemudian salam. Namunorang tersebut meninggalkan tasyahud awal yangmengharuskan ia sujud sebelum salam danmenambahkan duduk di raka’at ketiga yangmengharuskan ia sujud setelah salam. Maka sujudsebelum salam mendahului, Wallahu A’lam._____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org20


<strong>Tata</strong> <strong>Cara</strong> <strong>Sujud</strong> <strong>Sahwi</strong>Saya memohon kepada Allah agar DIamengaunerahkan kepada kita dan suadara-saudaramuslim pemahaman terhadap Kitab-Nya danSunnah Rasul-Nya dan agar kita beramal atasnyasecara batin dan secara lahir dalam perkaraperkaraaqidah, ibadah dan muamalah. SemogaAllah menganugerahi kita kesudahan yang baik.Sesungguhnya Ia Maha Memberi dan MahaPemurah. . Ditulis dan disusun oleh seseorangyang membutuhkan Allah Ta’ala.Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin4/3/1400 H_____________________________________________http://www.raudhatulmuhibbin.org21

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!