12.07.2015 Views

Pendampingan Kegiatan Prima Tani - Pusat Sosial Ekonomi dan ...

Pendampingan Kegiatan Prima Tani - Pusat Sosial Ekonomi dan ...

Pendampingan Kegiatan Prima Tani - Pusat Sosial Ekonomi dan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

LAPORAN AKHIRPENELITIAN TA 2006PENDAMPINGAN KEGIATAN PRIMA TANIOleh :T. SudaryantoT. PranadjiR.S. RivaiSyahyutiI W. RusastraB. IrawanSunarsihSugiartoHendiartoK.M. NoekmanPUSAT ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIANDEPARTEMEN PERTANIAN2006


RINGKASAN EKSEKUTIFLatar Belakang <strong>Kegiatan</strong>(1) Secara umum, keberadaan kelembagaan diseminasi teknologi pertanian dalamkondisi lemah beberapa tahun terakhir ini, sehingga proses difusi hasil inovasi <strong>dan</strong>teknologi dari lembaga penelitian ke petani berjalan lambat. Karena itu, Ba<strong>dan</strong>Litbang Pertanian mengintroduksikan Pengembangan Model <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> (ProgramRintisan <strong>dan</strong> Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian) sebagailangkah terobosan untuk mempercepat <strong>dan</strong> memantapkan inovasi teknologi padakondisi nyata di lapangan dengan agroekosistem yang beragam. <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>merupakan wahana untuk pelaksanaan penelitian <strong>dan</strong> pengembangan partisipatifdalam rangka mewujudkan penelitian <strong>dan</strong> pengembangan berorientasikonsumen/pengguna (consumer oriented research and development). <strong>Kegiatan</strong> inibertolak dari kesadaran bahwa Program <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> merupakan sebuah bentukrekayasa sosial melalui pendekatan kelembagaan.Justifikasi <strong>Kegiatan</strong>(2) Konsep pendekatan <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> dirumuskan tahun 2004, <strong>dan</strong> mulai tahun 2005telah diimplementasikan secara langsung. Sebagai sebuah konsep yang tatarankonseptualnya dibangun di “atas meja” tentu akan menghadapi banyak kendala<strong>dan</strong> tantangan ketika diimplementasikan pada kondisi riel yang memilikikeragaman yang tinggi mulai dari karakteristik agroekosistemnya, sosial ekonomimasyarakatnya, kelembagaan birokrasi pelaksananya, serta ketersediaan sarana<strong>dan</strong> prasarana wilayahnya. Esensialitas kegiatan ini pada pokoknya bertolak darikesadaran tersebut. Selain itu, birokrasi pelaksana di daerah yang selama inisudah terbiasa bekerja menurut pendekatan proyek dengan ciri kegiatan-kegiatanyang parsial <strong>dan</strong> temporal, maka introduksi program <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> merupakansesuatu yang baru. Lebih jauh, proses difusi inovasi yang disatukan dalam kontekspengembangan agribisnis juga membutuhkan tidak hanya rekayasa sosial yangberbeda namun juga perlu dukungan sikap <strong>dan</strong> keterampilan dari pelaksana, yangpada umumnya belum mengenal pendekatan ini secara mendalam.Tujuan <strong>dan</strong> Keluaran <strong>Kegiatan</strong>(3) Tujuan kegiatan adalah untuk memberikan pengetahuan <strong>dan</strong> kemampuan kepadaseluruh unsur yang terlibat dalam pengembangan <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> mulai dari levelperencana dari tingkat nasional sampai lokal, <strong>dan</strong> terutama kepada pelaksana diRE-1


lapangan. Tujuan secara khusus adalah untuk: (1) Mempelajari <strong>dan</strong> sekaligusmemperkuat seluruh tahapan proses pengembangan model <strong>Prima</strong>tani di seluruhlokasi <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>, <strong>dan</strong> secara intensif di Propinsi NTB, Sulut, <strong>dan</strong> DIY; (2)Melakukan monitoring <strong>dan</strong> evaluasi (secara kritis) terhadap proses pengembanganProgram <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> di seluruh lokasi, <strong>dan</strong> secara intensif di NTB, Sulut, <strong>dan</strong> DIY;serta (3) Merumuskan penyempurnaan model pengembangan sistem agribisnis<strong>dan</strong> proses diseminasi teknologi melalui Program <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>, sebagai masukanuntuk pelaksana lapangan maupun rancangan progam secara nasional.(4) Keluaran kegiatan terdiri dari dua hal yaitu: (1) Masukan <strong>dan</strong> rumusan pola,pendekatan, <strong>dan</strong> strategi pengembangan model <strong>Prima</strong>tani, terutama di PropinsiNTB, Sulut, <strong>dan</strong> DIY; <strong>dan</strong> (2) Model pengembangan sistem agribisnis <strong>dan</strong> prosesdiseminasi teknologi melalui Program <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>.Kerangka Pemikiran(5) Berbagai konsep <strong>dan</strong> pendekatan penyampaian teknologi kepada petani telahdiprogramkan pemerintah selama ini, namun hasil yang diperoleh belummemuaskan. <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> merupakan suatu model atau konsep baru diseminasiteknologi yang bertujuan untuk mempercepat <strong>dan</strong> mengefektifkan informasi <strong>dan</strong>teknologi kepada petani. Berbeda dengan pendekatan-pendekatan sebelumnya,<strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> dilaksanakan dengan empat strategi, yaitu: menerapkan teknologiinovatif tepat-guna melalui penelitian <strong>dan</strong> pengembangan partisipatif (ParticipatoryResearch and Development) berdasarkan paradigma Penelitian untukPembangunan, membangun model percontohan sistem <strong>dan</strong> usaha agribisnisprogresif berbasis teknologi inovatif dengan mengintegrasikan sistem inovasi <strong>dan</strong>sistem agribisnis, mendorong proses difusi <strong>dan</strong> replikasi model percontohanteknologi inovatif melalui ekspose <strong>dan</strong> demonstrasi lapang, diseminasi informasi,advokasi serta fasilitasi, <strong>dan</strong> basis pengembangan dilaksanakan berdasarkanwilayah agroekosistem <strong>dan</strong> kondisi sosial ekonomi setempat.(6) Pada intinya, <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> berupaya membangun model percontohan sistem <strong>dan</strong>usaha agribisnis progresif berbasis teknologi inovatif yang memadukan sisteminovasi <strong>dan</strong> sistem agribisnis, sehingga mampu meujudkan suatu model terpaduPenelitian – Penyuluhan – Agribsinis – Pelayanan Pendukung (Research –Extention – Agribusiness – Supporting Service Linkages). Penerapan teknologioleh petani mestilah dipan<strong>dan</strong>g sebagai aktifitas dari sebuah sistem. Keputusanuntuk mengadopsi suatu jenis teknologi tidaklah semata-mata aspek teknis belaka,karena merupakan dependent variable dari kondisi sumber daya alam, sosialekonomi, kelembagaan <strong>dan</strong> kebudayaan masyarakat setempat. Atas dasar inilah,sebagai bentuk penghargaan kepada seluruh aspek tersebut, perluRE-2


dipertimbangkan sikap, kebutuhan, <strong>dan</strong> keinginan masyarakat tersebut. Ini dapatmenjadi indikator sederhana untuk memahami keseluruhan sistem tersebut yangtentu membutuhkan waktu lama untuk mempelajarinya.(7) <strong>Kegiatan</strong> <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> dapat pula dipan<strong>dan</strong>g sebagai sebuah rekayasakelembagaan dengan segala aspeknya. Proses penghantaran teknologi dalamkonsep pengembangan sistem agribisnis wilayah, pada pokoknya dilakukan olehsekumpulan manusia dengan beragam latar belakang, peran, tanggung jawab,kemampuan, <strong>dan</strong> motivasi. Artinya, ini dapat dipan<strong>dan</strong>g sebagai sebuah aksi yangberada dalam konteks situasi sosial (social situation). Karena itu, hubunganhubungansosial merupakan bagian penting yang akan menentukan levelkeberhasilan secara keseluruhan. Aksi sekelompok orang dalam jejaring sosialyang dapat diidentifikasi batas-batasnya, dengan satu tujuan yang sama, <strong>dan</strong>diikat oleh etika <strong>dan</strong> komitmen yang sama; pada pokoknya adalah sebuahkelembagaan.Metodologi <strong>Kegiatan</strong>(8) <strong>Kegiatan</strong> pendampingan ini dilakukan di atas prinsip-prinsip partisipatif denganpelaksana kegiatan di lapangan. Dalam kegiatan mengumpulkan data <strong>dan</strong> kondisikegiatan, diterapkan prinsip-prinsip triangulasi untuk memperoleh kehandalaninformasi yang dikumpulkan. Dalam kegiatan pendampingan, Tim terlibat secarapenuh dalam seluruh tahapan kegiatan. <strong>Pendampingan</strong> difokuskan kepadapengembangan kelembagaan ekonomi pedesaan, khususnya kelembagaankelembagaanyang tercakup dalam Laboratorium Agribisnis di lokasi kegiatan<strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>.(9) Pada pokoknya yang menjadi objek utama kegiatan ini adalah seluruh komponenkelembagaan yang terlibat, serta seluruh tahapan pelaksanaan <strong>dan</strong> aspekmanajemen pelaksanaan di lapangan. Dalam aspek perencanaan dipelajariorganisasi pelaksana <strong>dan</strong> rencana kerjanya, serta dokumen-dokumen yangbersesuaian. Beberapa kegiatan pokok yang menjadi objek pendampingan adalahpelaksanaan studi pendasaran dengan metode PRA, analisis <strong>dan</strong> penyusunanlaporan PRA, pelaksanaan baseline survey, serta penyusunan rancang bangunlaboratorium agribisnis di desa lokasi <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>. Selain itu, pada hakekatnyadilakukan pendampingan dalam seluruh kegiatan, sehingga termasuk kegiatansosialisasi maupun koordinasi di berbagai level.<strong>Kegiatan</strong> <strong>dan</strong> Hasil <strong>Kegiatan</strong>RE-3


(10) <strong>Pendampingan</strong> secara intensif dilakukan di tiga propinsi ( Propinsi NTB, DIY, <strong>dan</strong>Sulut), serta kurang intensif di tiga propinsi lain (Propinsi Gorontalo, Jawa Tengah<strong>dan</strong> Riau). <strong>Kegiatan</strong> pendampingan dilakukan baik untuk kegiatan yangsudah berjalan (2005 <strong>dan</strong> 2006), maupun pada lokasi-lokasi yang pelaksanaannyabaru diimplementasikan di tahun 2007. <strong>Pendampingan</strong> untuk lokasi yangkegiatannya dimulai tahun 2007 adalah berupa pendampingan pelaksanaan <strong>dan</strong>penyusunan hasil PRA serta Rancang Bangun Kelembagaan <strong>dan</strong> TeknologiLaboratorium Agribisnis di lokasi <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>, serta<strong>Kegiatan</strong> di Provinsi Nusa Tenggara Barat(11) <strong>Kegiatan</strong> <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> di NTB telah mulai tahun 2005 di dua desa, yaitu di desaJurumapin (Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa) <strong>dan</strong> Desa Songgajah(Kecamatan Kempo, kabupaten Dompu). Khusus untuk tahun 2005, berbagaikegiatan yang yang telah dilakukan adalah sosialisasi <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> ditingkatkabupaten sampai propinsi, pembentukan organisasi <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> di tingkatkabupaten berupa Tim Pembina maupun Tim Teknis, melakukan survai denganpendekatan PRA, melakukan perencanaan atau rancang bangun <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>,melakukan Base Line survey, membentuk Posko di tiap desa, memobilisasikelompok tani, serta menyiapkan ruang untuk Klinik Agribisnis.(12) Untuk tahun 2006, khususnya di Sumbawa, karena kurang sesuainya struktur <strong>dan</strong>personil anggota dalam SK Tim Pembina <strong>dan</strong> Tim Teknis <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>, maka padaawal tahun 2006 kedua SK tersebut direvisi <strong>dan</strong> disesuaikan dengan personil dariDinas terkait. Telah dilakukan temu lapang yang dihadiri oleh Bupati Sumbawa,serta panen raya palawija yang diatanam di antara tanaman buah-buahan, denganhasil yang cukup baik. Selanjutnya dilakukan temu usaha dengan calon mitrapetani yang akan membeli hasil jagungnya, sehingga disepakati harga beli jagungdi tingkat petani. Pengembangan <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> di desa Jurumapin, terintegrasidengan Program Agropolitan kabupaten Sumbawa yang mengembangkan konsep“Agro Tamase” (lebih dikenal dengan nama Agrowisata), dengan basis promosiadalah tanaman buah-buahan yang dikembangkan melalui program <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>.Program <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> di desa Jurumapin akan berhasil, bila pembangunanAgropolitan dengan mengembangkan agro wisatanya berhasil. Dalam rangkamengembangkan agrowisata di desa Jurumapin, diperlukan perancang landscapeyang professional, untuk menata <strong>dan</strong> merancang secara baik <strong>dan</strong> menarik semuatanaman, jalan, fasilitas umum <strong>dan</strong> tempat/fasilitas rekreasi lainnya di lokasipengembangan.(13) Rapat Tim Teknis <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> di kabupaten Sumbawa dilakukan dua kali, di tingkatkabupaten <strong>dan</strong> di tingkat kecamatan. Pada rapat di tingkat kecamatan disepakatiRE-4


untuk pembangunan beberapa fasilitas berupa jalan lingkar dengan fondasi batuyang direncanakan akan diaspal oleh Dinas Kimpraswil Tk I, saluran irigasimeliputi hampir seluruh lokasi <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>, saluran atau pipa ledeng untukkeperluan rumah tangga. Namun, masih dibutuhkan tambahan fasilitas pariwisatalainnya, misalnya berupa Camping ground, jalan aspal, <strong>dan</strong> kolam pancing. Timteknis kecamatan sepakat untuk mengadakan pertemuan rutin setiap hari Sabtupada minggu ganjil di Posko atau Klinik Agribisnis untuk meningkatkaan koordinasiberbagai pihak. Antusiasme yang tinggi dari Tim Teknis merupakan modal awalyang sangat penting untuk pengembangan <strong>Prima</strong>tani ke depan.(14) <strong>Kegiatan</strong> di Buer telah diupayakan untuk dikomunikasikan secara luas kemasyaralat setempat, untuk memperkenalkan berbagai teknologi yang diterapkanmaupun konsep <strong>dan</strong> pendekatan <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> itu sendiri. Untuk itu telah dilakukanekspose melalui media televisi lokal setempat di samping melalui media massatercetak lainnya.(15) Di Dompu juga telah diadakan pertemuan Tim teknis <strong>dan</strong> Tim Pembina di tingkatkabupaten maupun kecamatan. Tim PSE-KP terlibat aktif sebagai peserta <strong>dan</strong>nara sumber dalam kegiatan ini, selain melakukan pendampingan terhadap tenagalapang di lokasi. Dalam pertemuan dipaparkan berbagai hasil kegiatan yang telahdilakukan sepanjang tahun 2005. Secara umum, pelaksanaan <strong>Prima</strong>tani diakuitelah mampu memberi perbaikan terutama dalam aspek teknologi terutama untukusahatani jagung. Keberhasilan penerapan teknologi jagung hibrida yangdikombinasikan dengan pemupukan terbukti memberi hasil yang lebih baik,sehingga Bupati setempat bersedia melakukan panen raya di Desa Songgajah.(16) Untuk <strong>Prima</strong>tani 2007 (6 lokasi), kegiatan pendampingan yang dilakukan Timmasih dalam konteks persiapan. Tim terlibat dalam mendampingi kegiatansosialisasi di Pemda setempat, mendampingi pelaksanaan PRA <strong>dan</strong> penyusunanlaporan hasil PRA, serta dalam penyusunan rancang bangun kelembagaan <strong>dan</strong>teknologi untuk laboratorium agribisnis di setiap lokasi kegiatan.<strong>Kegiatan</strong> di Propinsi DI Yogyakarta(17) <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> 2006 di DIY hanya memilih satu lokasi yaitu di Desa Semin,Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul. Lokasi ditetapkan dengan berbagaipertimbangan, termasuk mempertimbangkan hasil diskusi dengan Pemdasetempat. <strong>Kegiatan</strong> studi secara menyeluruh telah dilakukan dengan metode PRA.Dari hasil ini, dirumuskan rancang bangun laboratorium agribisnis sebagai wujudkesepakatan antara masyarakat dengan pelaksana. Tim PSE-KP terlibat mulai daripelaksanaan PRA di lapangan, penyusunan rancang bangun, sampai denganpelaksanaan sosialisasi. Sampai dengan akhir 2006, telah beberapa kegiatanRE-5


diimplementasikan di lapangan, yaitu pembangunan dam kecil, introduksi benihpadi baru, introduksi tanaman garut, <strong>dan</strong> lain-lain. Sementara dari sisikelembagaan, telah diresmikan beroperasinya Klinik Agribisnis sebagai lembagapelayanan informasi <strong>dan</strong> komunikasi.(18) Untuk pendampingan PRA <strong>dan</strong> Rancang Bangun di lokasi baru (2007), terdapat 4lokasi <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> baru di DIY. <strong>Kegiatan</strong> pendampingan yang dilakukan Tim masihdalam konteks persiapan. Tim terlibat dalam mendampingi kegiatan sosialisasi diPemda setempat, mendampingi pelaksanaan PRA <strong>dan</strong> penyusunan laporan hasilPRA, serta dalam penyusunan rancang bangun kelembagaan <strong>dan</strong> teknologi untuklaboratorium agribisnis di setiap lokasi kegiatan.(19) Dalam kegiatan PRA, Tim melakukan diskusi awal rencana pelaksanaan PRA<strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> di empat Kabupaten yang menjadi target implementasi <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>tahun 2007. Secara intensif, dilakukan supervisi PRA <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> disetiap dusun didesa Hargobinangun, kecamatan Pakem <strong>dan</strong> membantu pengumpulan data diKabupaten Sleman bersama dengan Tim <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> kabupaten Sleman. Selainitu, juga diakukan supervisi PRA <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> dibeberapa dusun di desa Banaran,kecamatan Galur, kabupaten Kulon Progo <strong>dan</strong> wawancara dengan beberapa calonpeserta kegiatan <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> bersama dengan Tim <strong>Prima</strong>tani kabupaten KulonProgo. Tim juga melakukan survai <strong>dan</strong> observasi lapangan di calon lokasi <strong>Prima</strong><strong>Tani</strong> Kota Yogjakarta bersama dengan Tim <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> BPTP.<strong>Kegiatan</strong> di Propinsi Sulawesi Utara(20) Untuk tahun 2006 hanya ada satu lokasi kegiatan <strong>Prima</strong>tani di Sulut yaitu diKabupaten Minahasa Selatan. Sepanjang tahun 2006, beberapa kegiatan<strong>Prima</strong>tani yang telah dilakukan di propinsi Sulutadalah sosialisasi Program<strong>Prima</strong>tani di tingkat propinsi <strong>dan</strong> kabupaten, studi pendasaran dengan metodePRA, menyusun rancang bangun laboratorium agribisnis, serta sosialisasi rancangbangun di tingkat lapang <strong>dan</strong> kabupaten. Selain itu, kegiatan baseline survey jugatelah dilaksanakan pada bulan Juni 2006. Tim PSE-KP sebagaipendamping/superviser terlibat mulai dari sosialisasi, pelaksanaan PRA,penyusunan rancanag bangun, serta pelaksanaan baseline survey. Tim jugamendampingi dalam kegiatan baseline survey yang dilakukan bersama-samadalam sebuah tim studi. Dalam hal ini Tim berperan sebagai konsultan khususnyadalam aspek metodologi studi, karena hal ini sangat penting untuk menghindarikesalahan maupun bias dalam pemilihan responden, pengumpulan data(wawancara) maupun dalam analisis <strong>dan</strong> penulisan laporan.(21) Lokasi <strong>Prima</strong> tani di Sulut adalah di Desa Ongkaw, yang sesungguhnya terdiri atasdua desa, yaitu Desa Ongkaw 1 <strong>dan</strong> Ongkaw 2. Desa ini termasuk ke dalamRE-6


wilayah Kecamatan Sinon Sayang, Kabupaten Minahasa Selatan. Desa ini dipilihdengan pertimbangan bahwa memiliki agroekosistem Lahan Kering DataranRendah Iklim Basah (LKDR-IB), jarak cukup dekat (+ 125 km dari ibukota Provinsi<strong>dan</strong> + 60 Km dari ibukota kabupaten,terletak pada Jalan Trans Sulawesi,agroindustri pedesaan berbasis kelapa namun lahan di bawah kelapa kurangdioptimalkan, potensial untuk pengembangan AIP berbasis tanaman pangan <strong>dan</strong>ternak (sapi, babi, <strong>dan</strong> kambing <strong>dan</strong> ayam buras).(22) Studi PRA dilakukan pada awal April 2006, dengan berpedoman kepada bukupedoman yang dikeluarkan oleh Tim <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> pusat. Dari hasil pelaksanaanPRA, telah disusun rancang bangun <strong>dan</strong> rancangan kegiatan <strong>Prima</strong>tani selama 5tahun, yaitu dari tahun 2006 sampai dengan 2010.(23) Untuk <strong>Prima</strong>tani 2007, dalam upaya untuk memberikan pemahaman yang lebihmendasar <strong>dan</strong> menyeluruh, Tim PSE-KP melakukan diskusi mendalam denganseluruh staf <strong>dan</strong> jajaran struktural di BPTP Sulut, termasuk staf senior <strong>dan</strong> seluruhcalon Manajer <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>. Dalam kegiatan ini dibahas persiapan PRA <strong>dan</strong>rencana sosialisasi <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> ke Stake holders, terutama kepada GubernurSulawesi Utara <strong>dan</strong> Bupati Minahasa Selatan, Bupati Bolaang Mongondow, WaliKota Tomohon <strong>dan</strong> Bupati Talaud, bersama dengan seluruh staf peneliti <strong>dan</strong>penyuluh BPTP Sulawesi Utara untuk pelaksanaan kegiatan <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>.(24) Tim juga mendampingi pemilihan calon lokasi <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> di Kota Tomohon yangsekaligus pengumpulan data <strong>dan</strong> informasi awal dari calon lokasi <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>;advokasi <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> kepada Bupati Minahasa Selatan; <strong>dan</strong> pembahasan Rencana<strong>dan</strong> Persiapan PRA <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> di Kota Tomohon, sebagai ajang pembelajaranbagi semua pelaksana <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> di Sulawesi Utara. Dalam mendiskusikanpersiapan pelaksanaan <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> tahun 2007, terutama membicarakan persiapanpelaksanaan PRA yang merupakan titik sentral <strong>dan</strong> langkah awal yang sangatmenentukan.(25) Meskipun sebagian staf telah diberikan pelatihan, namun terlihat mereka tidakdapat menggali secara detil bagaimana melakukan PRA di lapangan.Pemahaman para calon manager <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> masih seperti melakukan PRA untukmenyusun rencana penelitian <strong>dan</strong> pengkajian,belum mengerti secara detilbagaimana melakukan PRA untuk <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>. Untuk itu, disusun materi untukpersiapan PRA <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> di BPTP Sulut yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :(1) Ruang lingkup PRA sebagai pengantar diskusi umum dalam rangka reviewmateri yang difokuskan untuk penyusunan rancang bangun <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>, termasukpersamaan persepsi; (2) Metoda PRA yang menguraikan teknik <strong>dan</strong> alat-alat PRAyang perlu digunakan dalam menggali suatu informasi <strong>dan</strong> fakta <strong>dan</strong> (3) Metodawawancara semi terstruktur serta menggali informasi data sekunder dari berbagaisumber informasi. Selain teknik <strong>dan</strong> metoda PRA tersebut, juga dibahasRE-7


agaimana menggali informasi yang dibutuhkan dalam menyusun rancang bangun<strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> sesuai dengan yang disajikan dalam Panduan Umum Tim Teknis<strong>Pusat</strong>.<strong>Kegiatan</strong> di Propinsi Gorontalo(26) Keberadaan BPTP di Propinsi Gorontalo masih terhitung baru, karena propinsi inipun merupakan propinsi baru yang dimekarkan dari propinsi Sulawesi Utara.<strong>Kegiatan</strong> <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> juga merupakan kegiatan yang baru, karena baru tahun 2007akan dilaksankan. Dengan latar belakang kondisi seperti ini, maka pendampingandari Tim bersifat agak mendasar <strong>dan</strong> lebih mendalam, jika dibandingkan dengankegiatan pendampingan di propinsi-propinsi lain. Dalam kegiatan pendampingan,Tim berdiskusi dengan seluruh jajaran BPTP, beberapa Staf seniora, serta calonmanajer<strong>dan</strong> staf pelaksana yang lain. Telah diberikan materi untuk bahanpembahasan metodologi PRA yang disesuaikan dengan kebutuhan sertamembahas metodologi PRA bersama dengan seluruh staf peneliti <strong>dan</strong> penyuluhBPTP. Secara khusus dilakukan pula diskusi dengan Kelompok Peneliti <strong>Sosial</strong><strong>Ekonomi</strong> untuk persiapan survai Pendasaran (Base line survey).(27) Pembahasan persiapan PRA dilakukan sekaligus untuk kedua lokasi <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>yaitu di Kabupaten Gorontalo <strong>dan</strong> Kabupaten Pohuwatu. Serta membahas calonlokasi <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> di kedua kabupaten tersebut, berikut persiapannya. Dalamkesempatan tersebut juga telah dilakukan advokasi <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> kepada BupatiPohuwatu sebagai salah satu lokasi <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>, serta survai pemilihan desa lokasi<strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> di Kabupaten Gorontalo.<strong>Kegiatan</strong> di Propinsi Jawa Tengah(28) Sebagaimana di propinsi Gorontalo, kegiatan pendampingan oleh Tim PSE-KP diJawa Tengah bersifat kurang intensif. <strong>Pendampingan</strong> Tim PSE-KP di JawaTengah hanya di kabupaten Banjarnegara yang memulai kegiatannya di tahun2006. Kehadiran Tim di lokasi ini dilatarbelakangi dari un<strong>dan</strong>gan oleh panityaPelaksana Padu Pa<strong>dan</strong> <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> Jawa Tengah yang mengun<strong>dan</strong>g Puslit, BalaiBesar <strong>dan</strong> Balit terkait untuk memperbaiki rancang bangun kelembagaan <strong>dan</strong>teknologi meskipun telah mereka susun sebelumnya. Dalam kegiatan ini dilakukansupervisi <strong>dan</strong> diskusi dengan petani kooperator sebagai pelaksana <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong>;mendiskusikan <strong>dan</strong> membahas kendala, potensi <strong>dan</strong> masalah yang dihadapi olehbaik petugas pelaksana, terutama para petani kooperator; serta merencanakanpengembangan <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> di kabupaten Banjar Negara bersama –sama denganseluruh peserta padu pa<strong>dan</strong>. Dari hasil kunjungan lapang, wawancara dengankelompok petani kooperator <strong>dan</strong> diskusi dengan Pengurus KUAT telah diberikanRE-8


eberapa masukan terhadap masing-masing kegiatan yang akan dilakukan,terutama dalam pengelolaan lembaga KUAT.<strong>Kegiatan</strong> di Propinsi Riau(29) Untuk memantapkan <strong>dan</strong> menyempurnakan rancang bangun laboratoriumagribisnis <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> di propinsi Riau, BPTP Riau mengun<strong>dan</strong>g instansi-instansiterkait untuk mendiskusikan secara langsung draft rancang bangun yang sudahdisusun oleh staf BPTP. Dalam kesempatan ini, Tim PSE-KP melakukanpresentasi <strong>dan</strong> diskusi dengan seluruh pelaksana <strong>Prima</strong>tani di BPTP Riau,terutama dengan Tim <strong>Prima</strong>tani di Kabupaten Kampar, Pelalawan, <strong>dan</strong> RokanHulu; yang dihadiri oleh Pemda ketiga kabupaten serta beberapa instansi tingkatpropinsi (paper presentasi terlampir). Selanjutnya juga didiskusikan <strong>dan</strong>disempurnakan laporan PRA <strong>dan</strong> menyusun rancang bangun bersama-samadengan seluruh staf yang terlibat dalam Tim <strong>Prima</strong>tani. Acara ini dihadiri pula olehTim Penyelia (BB Pasca Panen) <strong>dan</strong> Tim dari Balitra Banjar Baru. Selain itu,dilakukan kunjungan lapang ke lokasi <strong>Prima</strong> <strong>Tani</strong> di kabupaten Kampar yaitu diDesa Kualu Nenas Kecamatan Tambang. Kunjungan dilakukan dalam bentukdiskusi dengan para tokoh tani (pengurus kelompok <strong>dan</strong> aparat pemerintahan desa<strong>dan</strong> dusun) bersama-sama dengan Tim Pelaksana <strong>Prima</strong>tani <strong>dan</strong> Tim Penyelia(BB Pasca Panen).RE-9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!