You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
BANDAR LAMPUNG 3<br />
Rabu, <strong>27</strong> <strong>April</strong> <strong>2016</strong><br />
• Polemik Gugatan Bambu Kuning<br />
APSI-PT Gunung Pesagih Sama-sama Ngotot<br />
Direktur Utama :<br />
Donald Harris Sihotang.<br />
Direktur:<br />
Rospita Uli Sitorus<br />
Pemimpin Perusahaan:<br />
Donald Harris Sihotang.<br />
Pemimpin Redaksi/<br />
Penanggungjawab :<br />
Donald Harris Sihotang.<br />
Pemimpin Perusahaan:<br />
Suhaili<br />
Redaktur Pelaksana :.<br />
Safwanto.<br />
Redaktur :<br />
Suhaili, S. Sanjaya, Tampan P,<br />
Rizky Polii.<br />
Asred: Herwanda Pratama,<br />
Oscar, Meza Swastika.<br />
Liputan Bandar Lampung :<br />
Oscar, Herwanda Pratama, Bong<br />
Bongan, Tampan P,<br />
Metro :<br />
Johansyah (Ka.Biro)<br />
Lampung Tengah:<br />
Sutowo, Yoga Pratama.<br />
Lampung Timur :<br />
K. Naenggolan (Kabiro),Aris<br />
Lampung Selatan :<br />
Sodugaon Sinaga (Ka.Biro),<br />
Desi Habibi, Dirsah Dwi<br />
Natalia<br />
Pesawaran :<br />
Zainal Hidayat (Ka.Biro),<br />
Erlian, Reza Utama<br />
Tanggamus :<br />
Sunaryo, S.Pd (Ka.Biro), Yusuf.<br />
Pringsewu :<br />
Tutor Manalu.<br />
Lampung Barat : Dafri Danuarsa.<br />
Lampung Utara : Jhon (Ka.Biro).<br />
Mesuji : Fiter (Ka.Biro).<br />
Tulang Bawang :<br />
Erwin (Ka. Biro), Edwin.<br />
Tulang Bawang Barat :<br />
Kadarsyah (Ka. Biro), Ari Irawan.<br />
Way Kanan :<br />
Fito Aliesetiady (Ka. Biro), Indro<br />
Wibowo.<br />
Koordinator Dokumentasi: -<br />
Pracetak : Triadi (Kepala),<br />
Tri Firdaus , Widya Firmadana,<br />
Damar Singgih Wicaksono,<br />
M Imam Syafii<br />
Korektor :-<br />
Sekretaris Redaksi :<br />
Manager Keuangan : I Gusti Putu<br />
Andi Wiranata.<br />
Staf Keuangan : Linda Rosmala Dewi<br />
Perwakilan Jakarta : Erwin Kurai.<br />
Manager Marketing dan Iklan:<br />
Amin Nainggolan.<br />
Staf Marketing : Anna<br />
Customer Service :-<br />
Redaktur Online : Meza Swastika.<br />
Staf Online : Handoko, Dara, Iip.<br />
Bagian Umum: -<br />
Pemasaran : Gunawan (Kepala),<br />
Marozi, Armiji, Hendra, Andika,<br />
Sigit Darmaji, Dodi, Amroni.<br />
Polemik antara<br />
pedagang Pasar<br />
Bambu Kuning dan<br />
pihak pengelola, PT<br />
Gunung Pesagih, kian<br />
memanas. Kali ini,<br />
Asosiasi Pengacara<br />
Syariah Indonesia<br />
(APSI) Lampung yang<br />
mewakili pedagang,<br />
sedang<br />
mengumpulkan bukti.<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
KETUA Advokasi APSI<br />
Lampung, Fedhli Faisal, menjelaskan<br />
bukti tersebut berupa<br />
surat jual beli dan kuitansi dari<br />
pedagang saat renovasi Pasar<br />
Bambu Kuning dari pengembang,<br />
PT Sanjaya Mas.<br />
"Saat ini kami sedang mengumpulkan<br />
tanda bukti setoran<br />
dan surat pembayaran,"<br />
ujar Fedhli, Selasa (26/4).<br />
Dirinya menambahkan, setelah<br />
mengumpulkan bukti<br />
setoran, maka pihaknya segera<br />
menggugat pengembang<br />
Pasar Bambu Kuning ke pengadilan.<br />
"Kami segera laporkan ke<br />
penegak hukum," ucapnya.<br />
Dirinya pun membantah,<br />
pernyataan pengembang<br />
yang mengatakan pedagang<br />
yang menggugat adalah Pedagang<br />
Kaki Lima (PKL),<br />
bukan yang menempati kios.<br />
Sementara itu, Direktur PT<br />
Gunung Pesagih, Budi Laksono,<br />
tetap dengan pernyataannya<br />
kalau pedagang yang<br />
menggugat tersebut adalah<br />
bukan pedagang lantai satu.<br />
"Pedagang yang mana,<br />
pedagang lantai satu saat ini<br />
sudah diberikan AC semua, jadi<br />
tidak ada masalah," kata dia.<br />
Terkait dengan gugatan<br />
pedagang, dirinya pun mengikuti<br />
sesuai prosedur yang<br />
ada. "Kita persilakan saja<br />
kalau ada yang mengajukan<br />
gugatan. Kita ikutin alurnya<br />
saja," tandasnya. (Wanda)<br />
RAPAT PANSUS - PANSUS<br />
DPRD Bandar Lampung<br />
bersama Dishub Bandar<br />
Lampung melakukan hearing<br />
Pansus Laporan dan Kerja<br />
Pertanggung Jawaban (LKPJ)<br />
Walikota DPRD Kota Bandar<br />
Lampung di ruang lobi DPRD<br />
Bandar Lampung, Selasa (26/4).<br />
Foto : Wanda/Kupas Tuntas<br />
Wartawan Kupas Tuntas disertai tanda pengenal dan<br />
dilarang meminta atau menerima imbalan dalam<br />
bentuk apapun yang berkaitan dengan tugas jurnalisnya.<br />
Alamat Redaksi : Jl. Turi Raya Gang Printis Kecamatan Tanjung Senang<br />
Bandarlampung. Telp. 0721 - 773331 Fax 0721-773028,<br />
E-MAIL:redaksi_kupastuntas@yahoo.co.id,<br />
ktedisi@yahoo.co.id, Website : www.kupastuntas.co<br />
Rekening Bank : Bank Lampung. Cabang Utama. No. Rek.<br />
3800304097944. Bank Mandiri 114-00-0666470-3, Bank BCA 0200-883-<br />
608, Atas Nama : Donald Harris Sihotang. Penerbit : PT Yobel<br />
Irene Media Percetakan: PT Masa Kini Mandiri<br />
Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan<br />
Lucu, Randis Dishub<br />
Belum Bayar Pajak 3 Tahun<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
ALIH-ALIH mendesak<br />
masyarakat rajin membayar<br />
pajak, Pemerintah<br />
Kota Bandar Lampung justru<br />
dihadapkan pada kenyataan<br />
kendaraan operasional<br />
di salah satu dinasnya<br />
menunggak pajak<br />
hingga 3 tahun.<br />
Fakta tersebut terungkap<br />
dalam rapat Panitia Khusus<br />
(Pansus) Laporan dan Kerja<br />
Pertanggungjawaban (LKPj)<br />
Walikota Bandar Lampung<br />
dengan Dinas Perhubungan<br />
(Dishub) yang digelar di lobi<br />
DPRD Bandar Lampung,<br />
Selasa (26/4).<br />
Pasalnya, ada enam<br />
unit kendaraan dinas (randis)<br />
milik Dishub yang<br />
belum bayar pajak selama<br />
tiga tahun. Dishub sendiri<br />
mengklaim kendaraan dinas<br />
yang menunggak pajak<br />
ada lima, dengan rincian<br />
tiga unit roda empat<br />
dan dua unit roda dua.<br />
“Kendaraan operasional<br />
Dishub ini minim, dan<br />
banyak yang tidak layak.<br />
Untuk mobil operasional<br />
saja ada dua, dan semuanya<br />
pajaknya belum dibayar,"<br />
ujar Kepala Dishub<br />
Kota Bandar Lampung, I<br />
Kadek Sumartha, dalam<br />
rapat dengan pansus LKPj.<br />
Sementara itu, Ketua<br />
Pansus LKPj Walikota,<br />
Barlian Mansyur meminta<br />
Dishub untuk membayar<br />
pajak, karena selaku dinas<br />
di bidang lalu lintas harus<br />
menjadi contoh yang baik<br />
dalam membayar pajak.<br />
"Malulah tidak membayar<br />
pajak, apalagi Dishub<br />
ini punya pengelolaan<br />
retribusi pajak. Masa<br />
pajak mobil dinasnya mati,"<br />
kata Barlian.<br />
Berlian menyatakan,<br />
ke depan pihaknya akan<br />
mendukung Dishub untuk<br />
menambah anggaran<br />
randis operasional.<br />
“Pajak ini harus dibayar,<br />
karena apa kata dunia<br />
kalau Dishub aja gak bayar<br />
pajak kendaraan,”<br />
kata Barlian. (Wanda)<br />
Pemkot akan Bangun Flyover Kemiling<br />
• Warga Minta Ganti Rugi Rp3 Juta/ Meter<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
Bandar Lampung<br />
(Kupas Tuntas)<br />
PEMERINTAH Kota<br />
(Pemkot) Bandar Lampung<br />
bersikap tegas terhadap Koperasi<br />
Mitra Mikro Mina (M3).<br />
Koperasi yang berada di Kampung<br />
Ujung Bom, Gudang<br />
Lelang, Bumi Waras, akan digusur<br />
Kamis (28/4).<br />
Keputusan tersebut diambil<br />
berdasarkan kesimpulan<br />
dari rapat koordinasi tim penertiban<br />
yang diketuai Asisten<br />
I Bidang Pemerintahan, Dedi<br />
Amrullah.<br />
“Rumusan dari hasil kesimpulan<br />
rapat tim, telah memutuskan<br />
untuk membongkar<br />
Koperasi Mitra Mikro<br />
Mina, Kamis (28/4),” ungkap<br />
Dedi Amrullah, Selasa (26/4).<br />
Menurut dia, ketegasan<br />
dari kesimpulan rapat diambil<br />
karena pengurus koperasi<br />
tersebut dinilai tidak memiliki<br />
itikad baik untuk mengurus<br />
perizinan.<br />
Selain itu, keberadaan koperasi<br />
tersebut juga memicu<br />
konflik antarnelayan. Karena<br />
ada dua koperasi di tempat<br />
yang sama, yang bergerak di<br />
bidang pelelangan ikan.<br />
“Kalau mau benar, harus<br />
samakan persepsi, jangan ada<br />
tandingan. Kita tidak mau ada<br />
keributan,” imbuhnya.<br />
Dedi menegaskan, Pemkot<br />
telah menutup peluang buat<br />
Koperasi M3. Karena menurutnya,<br />
pihak koperasi tidak<br />
ada itikad baik untuk memenuhi<br />
kewajibannya.<br />
BELUM lagi jalan layang<br />
(Flyover) Gajah Mada-Antasari<br />
dikerjakan, Pemerintah<br />
Kota (Pemkot) Bandar Lampung<br />
sudah mulai mempersiapkan<br />
pembangunan Flyover<br />
Kemiling. Pembangunan<br />
Flyover Kemiling yang akan<br />
menghubungkan Jalan Pramuka<br />
dan Jalan Teuku Cik<br />
Ditiro, sudah masuk dalam<br />
tahap pembebasan lahan.<br />
Ketua tim pembebasan<br />
lahan Pemkot Bandar Lampung,<br />
Dedy Amarullah, mengatakan<br />
saat ini pihaknya<br />
masih melakukan negosiasi<br />
kepada warga yang terkena<br />
dampak pembangunan flyover<br />
keenam di Bandar Lampung<br />
ini.<br />
Menurutnya, warga yang<br />
terkena pembebasan lahan<br />
meminta ganti rugi sebesar<br />
Rp3 juta per meter. Sedangkan<br />
Nilai Jual Objek Pajak<br />
(NJOP) di wilayah tersebut<br />
masih sebesar Rp590 ribu.<br />
"Dalam hal pembebasan<br />
lahan ini, Pemkot tidak menyediakan<br />
sejumlah anggaran.<br />
Karena, anggaran yang<br />
disediakan nantinya berdasarkan<br />
harga negosiasi dengan<br />
warga," ujar Dedy, Selasa<br />
(26/4).<br />
Dedy mengaku luas lahan<br />
yang akan dibebaskan tidak<br />
terlalu banyak, hanya sekitar<br />
200 hingga 300 meter.<br />
“Jadi yang dibebaskan dari<br />
belakang PDAM, atau lampu<br />
merah Jalan Cik Ditiro sampai<br />
dengan Jalan Pramuka.<br />
Khusus di Jalan Cik Ditiro,<br />
kemungkinan tidak banyak<br />
yang terkena dampak. Paling<br />
hanya terkena imbasnya saja,<br />
sekitar setengah sampai satu<br />
meter saja,” bebernya.<br />
Sementara itu, Walikota<br />
Bandar Lampung Herman<br />
HN<br />
memastikan<br />
pembangu-<br />
nan flyover yang menghubungkan<br />
Jalan Pramuka-Jalan<br />
Cik Ditiro di Kecamatan<br />
Kemiling ini akan dilakukan<br />
secara multi years atau bertahap.<br />
Langkah ini ditempuh,<br />
sambung dia, adalah untuk<br />
menyeimbangkan kemampuan<br />
keuangan daerah dengan<br />
pengeluaran.<br />
Terlebih, saat ini Pemkot<br />
sedang kekurangan dana di<br />
kas daerah, seiring dengan<br />
pemotongan anggaran dari<br />
pusat. Faktor Pendapatan<br />
Asli Daerah (PAD) yang tidak<br />
mencapai target pada tahun<br />
lalu, juga turut berperan.<br />
“Iya, pembangunan Flyover<br />
Kemiling akan kita<br />
lakukan secara multi years.<br />
Itu instruksi langsung<br />
dari saya. Langkah ini<br />
ditempuh supaya pembangunan<br />
yang direncanakan<br />
di tahun 2015, tetap<br />
dapat direalisasikan, namun<br />
menyesuaikan dengan<br />
keuangan Pemda saat<br />
ini,” tandasnya. (Wanda)<br />
Besok, Koperasi Mitra Mikro Mina Digusur<br />
“Tidak ada itikad baik<br />
mereka, kalau mau datang<br />
dulu ke kita. Yang pasti kita<br />
juga tidak mau ada konflik di<br />
lapangan, sebagai dampak<br />
pendirian koperasi tersebut,”<br />
tandasnya.<br />
Sementara itu, Walikota<br />
Bandar Lampung Herman<br />
HN menegaskan akan membongkar<br />
koperasi di Kampung<br />
Ujung Bom itu.<br />
"Mana yang tidak ada izin<br />
harus kita gusur. Dan juga di<br />
sana ada pasar double jadi<br />
tidak dibolehkan," kata Herman<br />
HN.<br />
Menurutnya, pasar yang<br />
dibangun oleh pemerintah<br />
adalah pasar yang resmi dan<br />
dapat digunakan. "Pasar<br />
yang didirikan perorangan<br />
tidak boleh. Karena yang bangun<br />
pemerintah harus ada<br />
izin serta ada mekanismenya<br />
dan aturannya," tambahnya.<br />
Sebelumnya, ratusan nelayan<br />
Kampung Ujung Bom,<br />
Gudang Lelang menolak rencana<br />
Pemkot Bandar Lampung<br />
menggusur Koperasi<br />
Mitra Mikro Mina. Penggusuran<br />
tersebut dikarenakan<br />
bangunan yang baru saja<br />
dipergunakan sejak 2 bulan<br />
lalu itu tak memiliki Izin<br />
Mendirikan Bangunan (IMB).<br />
Salah satu perwakilan nelayan,<br />
Adimun (50), membenarkan<br />
kabar rencana penggusuran<br />
yang akan dilakukan<br />
Dinas Tata Kota (Distako) dan<br />
Badan Polisi Pamong Praja<br />
(Banpol PP). Pihaknya juga<br />
telah menerima surat teguran<br />
sebanyak 3 kali. (Wanda)