28.06.2016 Views

JPCC ALIVE May 2016

Jakarta Praise Community Church monthly news.

Jakarta Praise Community Church monthly news.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Serunya Jadi Pengacara<br />

Latar Belakang<br />

Sebenarnya bukanlah keinginan awal saya untuk menjadi<br />

pengacara. Namun saya mempunyai kecintaan terhadap<br />

hal-hal yang berbau ilmu sosial, khususnya tata negara,<br />

akhirnya sekolah hukum menjadi pilihan pertama saya dalam<br />

menetapkan jurusan.<br />

Tata negara sangatlah menarik... Karena di dalamnya ada pembelajaran<br />

tentang: Apa itu politik? Apa itu negara? Bagaimana<br />

negara terbentuk? Apa unsur yang diperlukan untuk menjadi<br />

sebuah negara? Bagaimana negara diatur? Dan begitu<br />

mempelajari ilmu hukum, semuanya menjadi kombinasi yang<br />

tepat. Karena hukum adalah fondasinya. Lihat saja Presiden<br />

Bill Clinton dan Barack Obama yang dulunya adalah seorang<br />

pengacara. Orang-orang dengan latar belakang hukum inilah,<br />

yang menurut saya memahami bagaimana mengatur sebuah<br />

negara, mengatur masyarakat.<br />

Memasuki tahun keempat di perguruan tinggi, saya merasa<br />

ilmu yang saya pelajari tidaklah cukup. Inilah penyebab saya<br />

mengambil keputusan bergabung dalam Lembaga Bantuan<br />

Hukum. Di sinilah saya belajar praktek, tanpa ada kepentingan<br />

untuk mendapatkan uang (penghasilan). Saya mulai melakukan<br />

konsultasi, memberi masukan kepada orang-orang, melihat<br />

persidangan dan banyak belajar tentang bagaimana hukum itu<br />

diterapkan. Passion saya pun bertambah, saya jadi makin suka<br />

belajar hukum dan sejarahnya dan makin mengetahui strength<br />

saya, yaitu suka untuk mengomunikasikan pengetahuan saya<br />

dengan orang lain, seorang persuader, senang untuk build the<br />

bridge dengan orang lain.<br />

Fungsi Pengacara<br />

Salah satu fungsi pengacara adalah membela kepentingan<br />

kliennya; memastikan bahwa hak dan kewajiban kliennya terpenuhi;<br />

membantu membuat perjanjian, dan membantu klien<br />

dengan menjelaskan mengenai hukum yang berlaku dalam hal<br />

yang dihadapi oleh kliennya. Jadi ketika bertemu pengacara,<br />

pastikan bahwa kita memiliki informasi (fakta) yang jelas<br />

mengenai hal yang kita sedang atau akan hadapi karena hukum<br />

ditentukan dari faktanya.<br />

WORDS<br />

Ellrico Situmorang<br />

“Dulu kita berpikir pengacara cuma di pengadilan. Begitu seseorang menggugat atau menjadi<br />

tergugat, dilaporkan ke polisi atau melaporkan, barulah pengacara dibutuhkan. Namun<br />

sekarang, konteksnya telah meluas. Saat ini, hampir di semua aspek membutuhkan pengacara.<br />

Itu sebabnya, melakukan pembicaraan dengan pengacara sedini mungkin, sangat dianjurkan.”<br />

Sebelum kita berkonsultasi dengan pengacara, pertamatama<br />

yang harus kita lakukan adalah mengetahui usaha/bisnis<br />

yang akan kita lakukan. Lalu, beritahukan semuanya kepada<br />

pengacara. Karena ketika kita mengatakan faktanya, maka di<br />

pikiran pengacara akan muncul peraturan-peraturan yang terkait<br />

dengan rencana usaha/bisnis yang akan kita lakukan. Seperti<br />

mau membuat PT, berarti akan ada Undang-undang yang<br />

mengatur pembuatan PT ini; mau melakukan bisnis importexport,<br />

berarti akan ada ketentuan soal import-export; atau, mau<br />

ada penanam modal, ada juga ketentuan mengenai penanam<br />

modal, dan seterusnya.<br />

Jadi, semakin spesifik atau semakin penuh informasinya,<br />

semakin spesifik juga peraturan yang akan kita dapatkan dari<br />

pengacara kita. Sebaliknya, kalau fakta sedikit, maka hukum yang<br />

bisa dijelaskannya juga sedikit.<br />

Pengacara pun mempunyai spesialisasi, agar tepat sasaran.<br />

Dengan maraknya bisnis/usaha sekarang ini, spesialisasi<br />

pengacara pun beragam, ada pengacara khusus intelektual<br />

property (Hak Kekayaan Intelektual) yang mengerti perihal<br />

semisal paten dan merk; ataupun pengacara di bidang aviasi<br />

(penerbangan), kesehatan, kepailitan dan likuidasi, corporate/<br />

perusahaan, dan lainnya.<br />

Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Pengacara<br />

Hal dasarnya adalah ia harus mudah bergaul. Seorang pengacara<br />

tidak bisa kaku, tapi bukan berarti juga membocorkan rahasia<br />

klien. Ia harus pegang rahasia sampai mati. Kedua, harus banyak<br />

baca, seperti buku hukum, koran, sastra, dan lain-lain. Supaya<br />

kaya akan pengetahuan, juga dalam membuat perjanjian,<br />

gugatan, pembelaan. Ketiga, jangan gampang menyerah,<br />

harus gigih karena di sini kita membela kepentingan klien.<br />

Keempat, jangan mudah percaya terhadap setiap fakta yang<br />

diperhadapkan. Alangkah baiknya setiap informasi yang diterima,<br />

dianalisa dulu, berpikir, bersikap kritis. Dan yang tak kalah<br />

penting, seorang pengacara harus bisa bekerja di dalam team<br />

work. Kalau pengacara punya temboknya sendiri, tidak butuh<br />

waktu lama, ia tidak akan berkembang.<br />

YOUNGADULTS/LIFESTYLECORNER<br />

29<br />

Misal, kita mau berdagang dan bermitra dengan orang asing,<br />

tapi tidak tahu market Indonesia dan bagaimana hukum<br />

Indonesia mengaturnya, di sinilah pengacara punya peranan<br />

untuk menjelasan setidaknya mengenai pendirian perusahaan<br />

di Indonesia dan syarat-syarat kemitraan dengan orang asing di<br />

Indonesia.<br />

Merupakan lulusan dari Universitas Katolik Parahyangan, Ellrico Situmorang atau<br />

biasa dipanggil Rico, telah menjalani profesinya sebagai pengacara selama lebih<br />

dari 10 tahun. Dia mendirikan dan saat ini mengepalai kantor hukum Parulian<br />

Situmorang & Partners (PS&P).<br />

<strong>ALIVE</strong>MAY16

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!