JPCC ALIVE May 2016

WISDOM/MARRIAGE
REKAN
SEPENANGGUNGAN
Roma 15:1-2, TB
“Kita, yang kuat, wajib
menanggung kelemahan
orang yang tidak kuat dan
jangan kita mencari
kesenangan kita sendiri. Setiap
orang di antara kita harus
mencari kesenangan sesama
kita demi kebaikannya untuk
membangunnya”
WORDS Ihsan & TinnY Gani
“Itu kan gampang banget... masa ngga bisa?”
“Kenapa sih berulang-ulang seperti ini terus? ‘Kan sudah
diajarkan berkali-kali? Kamu sudah seharusnya bisa
melakukannya!”
Mungkin itu adalah beberapa reaksi spontan ketika
kita melihat pasangan melakukan hal-hal yang
menjengkelkan, apalagi ketika dilakukan berulangulang.
Mungkin tidak terucap, namun dapat terlintas di
pikiran ataupun terpancar di raut muka kita. Mengapa hal
yang begitu mudah untuk kita lakukan sangat sulit untuk
dilakukan oleh pasangan?
Kekuatan yang kita miliki memberikan kita kemudahan.
Ibarat sebuah mobil yang diperlengkapi dengan power
steering, mengendalikan kemudi menjadi mudah dan
ringan. Tanpa power steering, akan jadi berat dan
melelahkan. Sama seperti power steering yang dibuat
untuk memudahkan orang dalam mengendalikan kemudi,
setiap power yang Tuhan tempatkan dalam diri kita
memiliki tujuan. Bukan sekedar untuk memudahkan kita
untuk menjalankan tujuan hidup kita sendiri, namun lebih
jauh lagi, untuk bisa membantu dan mendukung orang lain,
terutama pasangan kita.
Tuhan menempatkan suami dan istri dengan kekuatan
masing-masing yang unik dan berbeda. Kekuatan yang
berbeda memperkaya dan memperlengkapi satu sama lain
untuk menghadapi tantangan. Berdua memampukan kita
melakukan hal-hal yang jauh lebih besar dan memberikan
hasil yang lebih banyak, karena di dalamnya kita saling
menanggung beban dan menutupi kelemahan yang kita
miliki.
Ecclesiastes 4:9-10, NET
Two people are better than one, because they can
reap more benefit from their labor. For if they
fall, one will help his companion up, but pity the
person who falls down and has no one to help
him up.