Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Terbit Setiap Senin, ECERAN Rp 2.500, HARGA LANGGANAN Rp 10.000 TELEPON : Iklan/Redaksi/Sirkulasi 031-5633456, 5668432, 7317457<br />
Faksimile : 031 - 5675240<br />
www.bisnissurabaya.com<br />
Referensi <strong>Bisnis</strong> Anda EDISI <strong>282</strong>/TAHUN 06, 17 - 23 OKTOBER 2016<br />
Beli Obat<br />
di Kampung<br />
Herbal<br />
<strong>Bisnis</strong> Utama 2<br />
Kemana Aset Badan<br />
Usaha Jatim?<br />
Opini 4<br />
Kembangkan Jamur Tiram<br />
Suara Jawa 16<br />
Facebook : bisnissurabaya Email : editor_bisnis@yahoo.co.id Twitter : @bisnissby_news Instagram : bisnis_surabaya Website : www.bisnissurabaya.com
2 <strong>Bisnis</strong> Utama<br />
EDISI <strong>282</strong>/TAHUN 06, 17 - 23 OKTOBER 2016<br />
Beli Obat di Kampung Herbal<br />
Ditengah maraknya peredaran obat palsu dan tingginya<br />
harga obat yang dijual di apotek, masyarakat mencari<br />
pengobatan alternatif. Obat herbal menjadi pilihan<br />
masyarakat. Pasalnya, obat herbal yang diolah dari bahan<br />
baku tumbuhan atau tanaman serta hewan mudah<br />
didapat dan harganya relatif murah.<br />
Selain itu, kualitas dan<br />
khasiatnya tak jauh berbeda<br />
dengan obat kimia<br />
dalam menyembuhkan<br />
penyakit. Karena itu, pengolahan<br />
dan pemasaran<br />
obat herbal marak. Salah<br />
satu, yang menjadi pusat<br />
pengolahan obat herbal di<br />
<strong>Surabaya</strong> adalah kampung<br />
Genteng Ngadirejo.<br />
Gang ini masuk wilayah<br />
RT 2/RW 8.<br />
Ada 15.000 ibu rumah tangga<br />
di kampung yang terletak di belakang<br />
Pasar Genteng ini, menjadi<br />
pengolah utama obat herbal.<br />
Untuk mencari kampung tersebut<br />
tidak terlalu sulit. Di belakang<br />
Pasar Genteng ini ada gang buntu<br />
Genteng Ngadirejo. Di depan gang<br />
tersebut tertera sebuah taulisan<br />
besar Gang Genteng Ngadirejo.<br />
Pengobatan herbal menjadi alternative di tengah<br />
maraknya obat palsu. Sebab industri farmasi<br />
bukan saja menjadi ladang karena harganya<br />
sangat mahal. Untuk menghindari obat palsu dan<br />
mahalnya harga obat di apotek, masyarakat cenderung<br />
memilih obat alternative. Yakni, pengobatan<br />
secara herbal.<br />
Dari data badan pengawas obat dan makanan<br />
(BPOM) peredaran obat ilegal sepanjang 2013<br />
hingga 2016 terjadi peningkatan. Temuan peredaran<br />
obat ilegal sebanyak 71 item dengan nilai<br />
sekitar Rp 5,67 miliar. Pada 2014 sebanyak 3.656<br />
item dengan nilai Rp 31,6 miliar. Kemudian pada<br />
2015 sebanyak 3.671 dengan nilai Rp 20,8 miliar.<br />
Yang terbaru mulai periode Februari-Maret 2016<br />
sebanyak 4.441 item dengan nilai mencapai Rp 49,<br />
8 miliar.<br />
Kepala BPOM Roy Sparringga mengaku lebih<br />
dari setengah produk farmasi ilegal yang ditemukan<br />
berasal dari Pulau Jawa. “Sumber obat<br />
beredar di <strong>Surabaya</strong>, kemudian beberapa obat<br />
yang dipalsukan yakni paracetamol, dexametason<br />
dan fenilbutazon,” kata Roy. Temuan di Jawa<br />
Timur/Jatim sebesar 55 persen dan 96 sarana,<br />
di Jawa Barat 14 persen dan 24 sarana, DKI<br />
Jakarta 22 persen dan 38 sarana, Sumatera Utara<br />
2 persen dan wilayah lainnya sebesar 7 pesen dan<br />
12 sarana.<br />
Antara Gengsi dan Manfaat<br />
Sementara obat herbal cenderung lebih murah<br />
dibandingkan obat kimia. Hal ini disebabkan obat<br />
herbal tak perlu membayar biaya paten dan dana<br />
rilis untuk melakukan penelitian. Bahkan, harga<br />
obat herbal bisa jauh lebih murah jika diproduksi<br />
dengan skala yang lebih efisien. Namun obat<br />
herbal yang beredar di Indonesia tidak boleh mengandung<br />
Bahan Kimia Obat (BKO) karena dapat<br />
Begitu masuk ke gang sepanjang<br />
sekitar 100 meter ini, terdapat<br />
berbagai tanaman keluarga (Toga)<br />
yang menjadi bahan baku<br />
untuk herbal. Kiri-kanan<br />
gang tersebut nampak<br />
hijau dan berseri oleh<br />
tanaman toga. Terdapat<br />
berbagai jenis, antara lain<br />
blimbing wulu, blimbing,<br />
jahe, pohon asem dan<br />
sebagainya.<br />
Buah, daun dan kulit dari tanaman<br />
tersebut menjadi bahan baku<br />
untuk pembuatan obat herbal.<br />
Karena jumlah toganya sedikit<br />
dan areanya terbatas, banyak diantara<br />
pengelola herbal membelinya<br />
di pasar tradisional dibeberapa<br />
wilayah di <strong>Surabaya</strong>. “Kami sering<br />
pergi membeli bahan baku di pasar<br />
tradisional disejumlah daerah di<br />
<strong>Surabaya</strong>,” kata Koordinator UKM<br />
Herbal di Genteng Ngadirejo,<br />
Wiwik Sri Hayati, kepada <strong>Bisnis</strong><br />
<strong>Surabaya</strong>, pekan lalu.<br />
Menurut pengakuan ibu Wiwi,<br />
sapaan akrab Wiwik Sri Hayati,<br />
sekarang terdapat 15.000 ibu rumah<br />
tangga di gang tersebut yang aktif<br />
mengelola atau membuat herbal.<br />
Setiap ibu mempunyai<br />
kekhasan herbal dengan namanya<br />
sendiri. Bu Wiwi memberi merek<br />
produknya dengan nama Kendi 42.<br />
Nama ini, diambil dari nama gang<br />
Genteng Ngadirejo yang disingkat<br />
dengan Kendi. Sedangkan nomor<br />
42 diambil dari normor rumahnya.<br />
Mereka masing-masing sudah<br />
mempunyai pemasaran tersendiri<br />
baik di <strong>Surabaya</strong>, maupun di luar<br />
kota. Bahkan hingga ke Sumatera,<br />
Bali dan daerah lain di Indonesia.<br />
Ibu dua putera itu, mengaku<br />
hingga saat ini pihaknya sudah<br />
berhasil mengolah 11 jenis herbal<br />
dari berbagai jenis tanaman dengan<br />
khasiatnya masing-masing.<br />
Menurut Wiwi, bahan tumbuhan<br />
itu, diolah dengan cara direbus<br />
dan kemudian diambil sarinya dan<br />
diisi dalam botol lalu dimasukkan<br />
ke kulkas agar dingin. Sehingga<br />
Banyak Obat Palsu, Herbal Solusinya?<br />
membahayakan kesehatan dan berakibat fatal.<br />
Contoh BKO yang dimaksud adalah<br />
paracetamol sebagai obat pereda rasa sakit atau<br />
sildenafil sebagai obat penambah stamina. Hal ini<br />
diperkuat anjuran BPOM tegas melarang masyarakat<br />
mengonsumsi obat herbal dengan kandungan<br />
BKO. Wajar bila obat herbal di Indonesia<br />
marak. Karena, berhubungan dengan kekayaan<br />
tumbuhan yang tersimpan di negeri ini. Indonesia<br />
tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki<br />
kekayaan tumbuhan yang melimpah.<br />
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan<br />
Kota <strong>Surabaya</strong>, Febria Rahmanita, mengatakan,<br />
pantauan atau supervisi yang dilakukan menyasar<br />
semua toko obat . Mulai herbal termasuk toko<br />
obat Cina. Semua jenis obat yang beredar, kata<br />
Febria, tentu harus mengantongi izin.<br />
Apabila dalam pengawasan ditemukan obat<br />
palsu, pihaknya akan memberi sanksi berupa<br />
penutupan. “Karena pemalsuan dalam bentuk<br />
apapun itu pidana. Jadi, sanksinya langsung<br />
tutup,” katanya ketika disinggung termasuk beredarnya<br />
obat herbal.<br />
Selama melakukan pemantauan di lapangan,<br />
pihaknya belum menemukan adanya peredaran<br />
obat palsu di toko obat di <strong>Surabaya</strong>. Baik yang<br />
kimia maupun herbal. Saat ini, pihaknya terus<br />
melakukan pemantauan. Tidak saja melihat<br />
izin dari Kementerian Kesehatan, namun juga<br />
meneliti faktur pembeliannya. Pengambilan obat<br />
itu harus mengambil dari distributor yang legal.<br />
Apabila obat yang diperjualbelikan adalah<br />
produk impor, mekanismenya harus tetap melewati<br />
pemeriksaan Kementerian Kesehatan dan<br />
Badan POM. Karena, produsen harus mengambil<br />
nomor registrasi di Badan POM sebelum mendistribusikannya.<br />
(ton)<br />
ketika diminum rasanya segar dan<br />
nikmat.<br />
Ia menjelaskan, pemasaran<br />
herbal hasil olahannya tidak terlalu<br />
sulit. Karena banyak yang membutuhkan.<br />
Baik di <strong>Surabaya</strong> hingga<br />
luar kota dan luar pulau. Dirinya<br />
sering mengirim herbalnya ke<br />
Lampung dan Bali. Sedangkan di<br />
dalam <strong>Surabaya</strong> dia selalu melayani<br />
pembelian dari ITS, Pemerintah<br />
Kota/Pemkot <strong>Surabaya</strong>, Kodam,<br />
Hotel Weta dan Depdikbud Jawa<br />
Timur.<br />
“Dalam sebulan, saya mendapat<br />
uang Rp 7 juta dari hasil penjualan<br />
berbagai herbal tersebut,”<br />
ujarnya sambil tersenyum ramah.<br />
Herbal yang diproduksi Ibu Wiwik adalah:<br />
Hingga sekarang herbalnya selalu<br />
diproduksi dalam bentuk cair dan<br />
ada juga yang dalam bentuk padat.<br />
Peminat herbal akhir-akhir ini<br />
semakin meningkat, apalagi kalau<br />
ada yang merasa penyakitnya bisa<br />
sembuh setelah minum herbal.<br />
Selain Wiwi, ada juga Sunarti<br />
yang berhasil membuat sari susu<br />
kedele dan jumlahnya relatif banyak<br />
dan pembelinya sangat banyak.<br />
Sehingga hasil yang diperolehnya<br />
cukup banyak.<br />
Pengembangan herbal ini dapat<br />
berjalan lancar berkat bantuan<br />
dan bimbingan dari Telkomsel,<br />
Dinas Perdagangan dan Pertanian<br />
Provinsi Jawa Timur/Jatim. Kebanyakan<br />
mereka bantu dalam bentuk<br />
peralatan untuk pengolahan herbal<br />
dan juga memberi pelatihan tentang<br />
teknik mengolah herbal yang benar<br />
dan baik.<br />
Sementara itu, Saada, yang<br />
mendapat tugas untuk mengelola<br />
Taman Baca yang terletak persis<br />
sebelah kiri mulut gang Genteng<br />
Kampung herbal Genteng Candirejo<br />
Ngadirejo tersebut. Buku yang<br />
terdapat di Taman Baca ini sebanyak<br />
1.000 buku dan mereka terus<br />
mengharapkan bantuan buku dan<br />
majalah dari mana saja.<br />
Saat ini terdapat 1.000 buku di<br />
Taman Baca dan hampir setiap hari<br />
ada ibu-ibu dan anak-anak disini<br />
yang datang baca. “Terus terang<br />
kami masih membutuhkan banyak<br />
buku bacaan dan kalau ada yang<br />
berminat untuk membantu, silakan<br />
kirim kesini,” ujar Saada didampingi<br />
para pengurus taman bacaan<br />
tersebut.<br />
Menurut dia, keterlibatan warga<br />
dalam pengolahan herbal ini sebenarnya<br />
berawal dari prestasi yang<br />
1. Beras Kencur untuk anti biotik.<br />
2. Temu Lawak dan kunyit putih<br />
untuk anti kanker.<br />
3. Kunyit asem untuk lancarkan<br />
mens.<br />
4. Sinom Luntas untuk lancarkan<br />
mens dan hilangkan bau amis.<br />
5. Rosela untuk anti oksidan<br />
6. Jahe secang untuik cegah masuk<br />
angin<br />
7. Sari blimbing wulu untuk vitamin<br />
C dan menurunkan tekanan<br />
darah.<br />
8. Lemon teh untuk anti oksidan.<br />
9. Sere apel untuk sembuhkan<br />
asem urat.<br />
10. Jeruk selasi untuk mencegah<br />
bau badan.<br />
11. Sari jagung manis untuk protein.<br />
diraih kampung ini saat lomba toga<br />
tingkat Jatim. Dalam lomba tersebut,<br />
warga gang Genteng Ngadirejo<br />
ini berhasil meraih juara pertama<br />
dan kemudian diikut sertakan dalam<br />
lomba toga tingkat nasional di Jakarta<br />
pada 2010 dan berhasil meraih<br />
juara ketiga.<br />
Sejak itu, semangat ibu-ibu<br />
sepertinya terpacu untuk menanam<br />
toga sebanyak-banyaknya dan<br />
kemudian mengolahnya menjadi<br />
herbal. Selama enam tahun ini, sudah<br />
banyak yang berhasil membuat<br />
herbal dan memasarkannya baik<br />
di <strong>Surabaya</strong> maupun di luar kota<br />
bahkan luar pulau.<br />
“Kampung ini sekarang menjadi<br />
terkenal dengan ikon blimbing wulu<br />
dan hampir setiap hari selalu ada<br />
tamu dari luar yang datang kesini,”<br />
ujarnya. Jumlah rumah yang ada di<br />
gang ini sebanyak 55 unit namun<br />
jumlah kepala keluarga (KK) jauh<br />
lebih banyak karena dalam satu<br />
rumah ada yang dihuni dua atau<br />
lebih dari dua KK. (jos)
EDISI <strong>282</strong>/TAHUN 06, 17 - 23 OKTOBER 2016<br />
The Big Bad Wolf Book Sale Digelar di <strong>Surabaya</strong><br />
Minat Baca Masyarakat Rendah<br />
Pameran buku terbesar di kawasan<br />
Asia Tenggara bertema: The Big<br />
Bad Wolf Book Sale bakal digelar di<br />
<strong>Surabaya</strong> selama 12 hari mulai 20 hingga 31<br />
Oktober. “Saat ini minat membaca masyarakat<br />
masih rendah dan kita perlu membina generasi<br />
muda<br />
dan masyarakat luas secara konsisten untuk<br />
meningkatkan minat baca. Buku sejak dulu<br />
terbukti sebagai media yang ampuh untuk<br />
mengasah daya pikir manusia dan hingga kini<br />
tak bisa digantikan oleh kemajuan teknologi,”<br />
kata Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. Saifullah<br />
Yusuf.<br />
Pameran ini rencananya akan digelar di<br />
JX International, dengan penawaran diskon<br />
mulai dari 60 hingga 80 persen untuk semua<br />
jenis buku. Pameran yang dibuka 24 jam ini<br />
memberikan kenyamanan bagi para pelanggan<br />
untuk berkunjung kapan saja.<br />
Sementara itu, Presiden Direktur PT Jaya<br />
Ritel Indonesia, Uli Silalahi, mengatakan,<br />
kedudukan Indonesia berada pada peringkat<br />
nomor 60 dari 61 negara di dunia yang memiliki<br />
daftar literature. Tujuan Big Bad Wolf di<br />
Indonesia adalah untuk turut mencerdaskan<br />
bangsa karena membaca adalah jendela dunia.<br />
“Kami sangat apresiasi atas dukungan<br />
Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam melancarkan<br />
kegiatan book sale nanti. Kami pun<br />
mendapatkan banyak sekali dukungan dari<br />
berbagai institusi dari seluruh Indonesia, seperti<br />
Bank Mandiri, Decolith dan Mizan serta<br />
Metro TV yang merupakan media partner<br />
kami,” tegas Uli Silalahi.<br />
Acara pameran buku Big Bad Wolf pertama<br />
yang diadakan di Jakarta telah mendapatkan<br />
sambutan dan antusiasme yang sangat<br />
besar dari masyarakat.<br />
Acara itu, dihadiri lebih dari 350.000 pengunjung<br />
yang tidak hanya berasal dari wilayah<br />
Jabodetabek saja, tetapi juga dari Bandung,<br />
Semarang, Lampung dan Palembang. Dari<br />
sekian banyak genre buku, kategori yang<br />
paling banyak terjual merupakan koleksi<br />
buku anak-anak, referensi, arsitektur, hobi dan<br />
novel.<br />
Untuk Big Bad Wolf Book Sale <strong>Surabaya</strong> ini<br />
pun diharapkan dapat dihadiri oleh sekitar<br />
350,000 pengunjung dari <strong>Surabaya</strong> dan kotakota<br />
lain di sekitarnya.<br />
Selain Pemprov Jatim, acara ini didukung<br />
juga Bank Mandiri dengan memberikan customer<br />
experience lebih dengan penawaran<br />
tambahan diskon sebesar 20 persen atau<br />
cicilan 0 persen bagi pelanggan yang menggunakan<br />
fiestapoin, e-cash atau kartu kredit dari<br />
Bank mandiri.<br />
SEVP Bank Mandiri Regional <strong>Surabaya</strong>,<br />
Agus Haryoto Widodo, mengatakan, Bank<br />
Mandiri sangat mendukung segala bentuk<br />
kegiatan ini karena sejalan dengan spirit bank<br />
madiri yaitu spirit memakmurkan negeri.<br />
(dona)<br />
XL Gandeng LG Tawarkan Bundling Paket Data<br />
Smartphone LG X Power dan LG G5 SE<br />
Operator telekomunikasi<br />
terus melangkah maju.<br />
Misalnya, XL menggandeng<br />
LG menawarkan program<br />
bundling paket<br />
data XL dengan LG<br />
seri terbaru. Yakni,<br />
LG X Power dan LG<br />
G5 SE bekerjasama<br />
dengan Apollo<br />
Gadget Store.<br />
Vice President<br />
XL East Region,<br />
Desy Sari Dewi,<br />
mengatakan,<br />
pelanggan dan<br />
masyarakat saat ini<br />
beralih kelayanan<br />
4G LTE untuk memenuhi<br />
permintaan pelanggan XL<br />
atas kartu pendukung dan<br />
smartphone terbaru. “Kami<br />
tak mau ketinggalan untuk<br />
menyediakan program bundling<br />
disertai dengan bonusbonus<br />
tambahan yang bisa<br />
dinikmati oleh pelanggan,”<br />
kata Desy Sari Dewi.<br />
Selain itu, pelanggan juga<br />
dapat merasakan pengalaman<br />
yang lebih baik dalam<br />
mengakses layanan Data/<br />
Internet XL karena didukung<br />
dengan ketersediaan jaringan<br />
yang semakin luas dan andal,<br />
yang juga memungkinkan<br />
pelanggan untuk mengoptimalkan<br />
fitur-fitur canggih<br />
yang ada di LG X<br />
Power dan LG G5 SE.<br />
Desi menambahkan<br />
XL sengaja meluncurkan<br />
produkproduk<br />
layanan<br />
yang menawarkan<br />
manfaat ekstra. Bundling<br />
paket Data XL<br />
ini sangat menguntungkan,<br />
bertepatan<br />
di Hari Ulang Tahun<br />
XL yang ke 20 Tahun.<br />
Masyarakat dan<br />
pelanggan bisa mendapatkan<br />
program bundling menarik ini<br />
dengan mengunjungi depan<br />
South Atrium GALAXY MALL<br />
1, <strong>Surabaya</strong> yang berlangsung<br />
10 – 16 Oktober. (bw/jos)<br />
Perusahaan asuransi terus melakukan<br />
inovasi. Tujuannya, untuk menarik calon<br />
konsumen mengikuti program yang ditawarkan.<br />
Diantaranya, PT Chubb Life<br />
Insurance Indonesia (Chubb Life), yang<br />
menawarkan produk asuransi jiwa Loyalty<br />
Link dan fund berbasis syariah terbaru yaitu<br />
Global Equity<br />
Fund (Syariah).<br />
Loyalty<br />
Link merupakan<br />
produk asuransi<br />
jiwa unit link<br />
untuk memenuhi<br />
kebutuhan nasabah<br />
dengan<br />
memberikan perlindungan<br />
tanpa<br />
memerlukan<br />
pemeriksaan medis.<br />
Produk ini<br />
juga menawarkan<br />
sejumlah<br />
perlindungan<br />
dan juga potensi<br />
investasi maksimal<br />
melalui beragam pilihan fund.<br />
Presiden Direktur Chubb Life, William<br />
O’Brien Johnston (Bill Johnston), mengatakan,<br />
Chubb Life senantiasa berupaya<br />
untuk memperluas dan memfokuskan diri<br />
dalam merebut peluang pasar dengan melahirkan<br />
produk-produk asuransi berkualitas<br />
yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan<br />
akan perlindungan jiwa sekaligus investasi.<br />
Oleh : Bagus Supomo<br />
Pangamat Pariwisata dan Perhotelan Jatim<br />
Ekonomi<br />
Jangan Urung ke Kawah Wurung<br />
Mengunjungi kawah Ijen di perbatasan<br />
Situbondo - Banyuwangi tidak lengkap jika<br />
tidak mengunjungi satu kawah yang menarik,<br />
Kawah Wurung. Kawah ini merupakan<br />
sebuah kawasan perbukitan yang memiliki<br />
hamparan padang rumput yang hijau dengan<br />
cerukan yang berbentuk seperti kawah gunung.<br />
Perbukitan tersebut dikelilingi sebuah<br />
lubang raksasa seperti kaldera. Kawah Wurung<br />
berarti kawah yang tak jadi atau bisa diartikan<br />
kawah yang telah mati. Kalau sebuah<br />
kawah umumnya terdapat air atau endapan<br />
belerang dengan buih-buihnya, maka di sini<br />
sepanjang mata memandang yang terlihat<br />
hanyalah perbukitan yang diselimuti rerumputan<br />
hijau diselingi dengan sedikit pepohonan<br />
dibeberapa bagiannya.<br />
Secara administratif, letak geografis<br />
Kawah Wurung berada di Desa Jampit,<br />
Kecamatan Sempol, Bondowoso. Atau<br />
berada di sebelah barat Kawah Ijen. Untuk<br />
mencapai kawasan perbukitan yang berjuluk<br />
Highland Paradise ini, traveler bisa<br />
menggunakan mobil maupun sepeda motor.<br />
Medan jalan menuju lokasi Kawah Wurung<br />
memang belum beraspal semua. Terutama<br />
memasuki kawasan Sempol akan melewati<br />
jalanan yang tidak begitu berat. Namun, tantangannya<br />
terletak pada kondisi jalan yang<br />
bergelombang dan sempit.<br />
Kawah Wurung tidak selalu tampil dengan<br />
pesona hijaunya. Ini hanya bisa disaksikan<br />
di musim hujan. Sedangkan, jika traveler<br />
datang pada saat musim panas, pemandangan<br />
padang savananya berubah menjadi<br />
merah muda merona sampai kekuningan.<br />
Tidak cukup itu saja, bagi yang masih<br />
haus akan keindahan alam, bisa melanjutkan<br />
penjelajahan ke Kawah Ilalang. Kawah<br />
Ilalang ini letaknya di Desa Curah Macan,<br />
Kecamatan Sempol. Disekitar perbukitan<br />
yang membentuk seperti kawah ini ditumbuhi<br />
tanaman ilalang. Hal ini yang membuat<br />
kawah ini disebut dengan kawah Ilalang.<br />
Sama seperti Kawah Wurung, pemandangan<br />
alam di Kawah Ilalang ini berubah<br />
sesuai musimnya. Jika Anda datang pada<br />
musim hujan, antara Januari sampai Maret,<br />
ilalang di tempat ini akan tumbuh kehijauan<br />
dan berbunga, terlihat dari atas bukit bak<br />
hamparan salju yang lembut. Sebaliknya,<br />
pada musim kemarau Kawah Ilalang bagaikan<br />
hamparan emas yang menyelimuti setiap<br />
sisi kawah. Yang unik, pada saat angin<br />
bertiup kencang di Kawah Ilalang ini akan<br />
terdengar suara seperti auman singa. Jangan<br />
kuatir, itu adalah efek pantulan angin yang<br />
mengarah ke lembah Kawah Ilalang.<br />
Bersiaplah para traveler, siapkan waktu<br />
yang panjang untuk mengunjungi Bondowoso<br />
dan Banyuwangi, karena banyak<br />
sekali destinasi wisata yang bisa dikunjungi.<br />
Satu hari tak akan cukup untuk menghabiskan<br />
keindahan di kota-kota ini.<br />
3<br />
Bill Johnston :<br />
Tawarkan Asuransi Berpotensi Investasi<br />
Ia menjelaskan, keunggulan produk ini<br />
mencakup pemberian loyalty bonus kepada<br />
pemegang polis. Memberikan perlindungan<br />
dengan total uang pertanggungan hingga Rp<br />
10 miliar, perlindungan kematian karena sebab<br />
apapun sampai dengan usia 100 tahun,<br />
perlindungan kematian karena kecelakaan,<br />
cacat tetap dan total sampai usia 65 tahun.<br />
Fund ini, kata Bill Johnston, akan membantu<br />
nasabah memperoleh pertumbuhan<br />
modal melalui investasi untuk Efek Luar<br />
Negeri yang memenuhi Prinsip Syariah<br />
di Pasar Modal. Sebesar 85% persen dana<br />
investasi di Global Equity Fund (Syariah)<br />
akan dialokasikan pada Efek Syariah Luar<br />
Negeri, yang dimuat dalam Daftar Efek<br />
Syariah. (bw)
4 Opini<br />
Kolom Amak Syariffudin<br />
Kemana Aset Badan Usaha Jatim?<br />
SEBENARNYA sudah lewat<br />
lebih kurang sepuluh tahun lewat.<br />
Tak ada yang “mengurusinya” dan<br />
tidak ada (atau tidak berani) media<br />
massa yang memberitakan ke mana<br />
aset Badan Usaha Milik Daerah<br />
(BUMD) Provinsi Jawa Timur dan<br />
<strong>Surabaya</strong>. Kabar burung, ada orang/<br />
pihak yang memberi upeti tetap pada<br />
pelaksana hukum di provinsi ini, sehingga<br />
permasalahan soal aset tersebut<br />
tidak diusut. Katanya, upeti itu<br />
mencapai sekitar Rp 250 jutaan. Itu<br />
kabar burung. Nampaknya Komisi<br />
Pemberantasan Korupsi (KPK) juga<br />
terbendung menerima informasi “keganjilan<br />
hilangnya” aset yang berupa<br />
eks bangunan dan lahan industri<br />
seperti eks PT Iglas dan kompleks<br />
perumahan karyawannya di Jalan A.<br />
Yani, eks Pabrik Kulit Wonocolo dan<br />
kompleksnya juga di Jalan A. Yani<br />
dan beberapa eks bangunan dan areal<br />
industri lainnya lagi. Tentu nilainya<br />
waktu itu (apalagi sekarang) mencapai<br />
ratusan miliar hingga triliunan<br />
rupiah. Kalau tak salah, tidak pernah<br />
Super Holding<br />
Oleh :<br />
Adig Suwandi<br />
Pemerhati Sosial-Ekonomi<br />
terdengar penjualan aset-aset itu ditawarkan<br />
secara lelang terbuka kepada<br />
umum.<br />
Baru dalam Oktober ini, tiba-tiba<br />
mantan Ketua DPRD Kota <strong>Surabaya</strong>,<br />
WW, ditahan Kejaksaan Tinggi (Kejati)<br />
Jatim. Tuduhan: urusan “hilangnya”<br />
aset milik pemerintah (Provinsi<br />
Jatim & Pemkot <strong>Surabaya</strong>). Waktu<br />
itu dia “bekerjasama” dengan saksi<br />
kunci atau saksi utama, DI, yang di<br />
kala itu oleh Gubernur dan Walikota<br />
ditunjuk selaku ketua semacam<br />
Badan Usaha Milik Daerah Jatim<br />
selain profesianya sendiri sebagai<br />
penerbit media massa cetak dan televisi<br />
di Jatim.<br />
Pengaruhnya (tentu berikut ‘biayanya’)<br />
menjadikannya pimpinan<br />
perusahaan negara energi dan kemudian<br />
menjadi menterinya era Presiden<br />
Susilo Bambang Yudhoyono.<br />
Meskipun dia gagal ingin masuk ke<br />
kabinet Presiden Jokowi-JK. Kementeriannya<br />
justru dipegang oleh Rini<br />
Sumarno.<br />
Sayangnya, sudah dua kali dipanggil<br />
Kejati Jatim, tetapi sudah<br />
hengkang ke Amerika Serikat. Karenanya,<br />
instansi tersebut sudah minta<br />
ke Dit. Imigrasi guna mencekalnya<br />
ke luar negeri. Untuk panggilan ketiga<br />
bila tak hadir, katanya bakal<br />
dipanggil paksa. Kabar kasus yang<br />
melilitnya hanya disiarkan oleh surat<br />
kabar besar kedua di Jatim/<strong>Surabaya</strong>,<br />
dan televisi swasta pun cuma lewat<br />
CNN Indonesia. Lainnya ‘sungkan’<br />
menyiarkannya, meski menyebut<br />
dirinya mereka menyiarkan ‘beritanya<br />
yang obyektif’.<br />
Beberapa orang menganggap<br />
tokoh itu sebagai motivator dan kritikus<br />
tajam yang melalui karya-karya<br />
tulisnya. Namun, ternyata sebagai<br />
pengusaha muda, kurang afdol kalau<br />
tidak sekaligus menjadi semacam<br />
‘perantara’ urusan bisnis dari mereka<br />
yang punya duit di Indonesia dengan<br />
kalangan bisnis dan beberapa pejabat<br />
di Tiongkok. Maklum, nampaknya<br />
ada ‘keluarga’ di daratan itu.<br />
Kita patut mempedulikan kasus<br />
itu. Bukan karena soal siapa yang<br />
EDISI <strong>282</strong>/TAHUN 06, 17 - 23 OKTOBER 2016<br />
dianggap tersangkut kasusnya, akan<br />
tetapi tentang bagaimana nasib nilai<br />
aset milik pemerintah itu, yang semestinya<br />
untuk kepentingan rakyat<br />
atau digunakan guna pemasukan<br />
dana pemerintah daerah, bukan<br />
menjadi milik pribadi atau bisnisnya.<br />
Karenanya, demi kepercayaan<br />
rakyat kepada instansi Kejati guna<br />
mengusut dan atau demi meluruskan<br />
permasalahan itu secara jelas dan<br />
profesional, sehingga rakyat juga menyoroti<br />
Kejati Jatim agar ‘tidak boleh<br />
sungkan-sungkan’ untuk bertindak<br />
tegas menuntaskan kasus tersebut.<br />
Kalau bisnis orang-orang yang<br />
bersangkutan menjadi berkembang<br />
perlu kita hargai, karena ada pengusaha<br />
nasional yang maju. Tetapi<br />
satu hal, bahwa modal kemajuannya<br />
sebenarnya didapat dengan cara sifat<br />
dan sikap ‘kerakusan’ mentang-mentang<br />
sedang menguasai opini publik.<br />
Itu saja!<br />
WACANA pembentukan super holding untuk menaungi sejumlah<br />
BUMN berujung pembubaran Kementerian BUMN sebenarnya bukan<br />
konsep baru. Jauh hari sebelum Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno<br />
melemparnya ke ranah diskusi publik, gagasan itu sudah lama muncul dan<br />
kemudian timbul tenggelam. Untuk pertama kalinya gagasan super holding<br />
mengemuka saat Tanri Abeng menjabat Menteri BUMN pada era pemerintahan<br />
Presiden BJ Habibie (1997-1999). Pembentukan super holding<br />
diawali dari pengelompokan beberapa BUMN ke dalam perusahaan induk<br />
(holding company) berdasarkan kesamaan bidang usaha.<br />
Adanya super holding diyakni memungkinkan keberadaan pemerintah<br />
tak lebih dari pemegang saham (shaholders) yang dalam pelaksanaan pengurusan<br />
korporasi terwakili oleh organ dewan komisaris. Pemegang saham<br />
untuk holding company adalah super holding. Dengan demikian, semua<br />
BUMN bisa lebih fokus pada perbaikan daya saing yang ditunjukkan<br />
dengan performa, baik secara teknis, managerial maupun finansial, terus<br />
meningkat dari waktu ke waktu. Pengelompokan perusahaan pelat merah<br />
berdasarkan bidang usaha dibangun dari persepsi tidak hanya berpeluang<br />
memperbesar skala usaha, tetapi juga sekaligus membangun kerja sama<br />
lebih baik melalui pemanfaatan keterbasan sumber daya pada masing-masing<br />
anggota untuk kepentingan bersama yang lebih besar. Kegiatan riset<br />
dan pengembangan yang menjadi inti kemajuan perusahaan dapat ditangani<br />
secara bersama-sama tanpa masing-masing anggota harus melakukannya<br />
sendiri. Demikian pula pengembangan industri hilir dan penunjang yang<br />
sangat penting dalam penciptaan nilai (value chain) dapat dilakukan secara<br />
simultan.<br />
Meski dalam 6 tahun terakhir kondisi ekonomi dan arah kebijakan telah<br />
berubah, ada baiknya disimak kembali pemikiran Tanri Abeng. Dalam<br />
disertasi untuk meraih gelar doktor pada Sekolah Pascasarjana Universitas<br />
Gadjah Mada di Yogyakarta yang dipertahankan 17 Juli 2010 lalu,<br />
dikatakannya bahwa BUMN harus lebih diberdayakan agar mampu memberikan<br />
kontribusi bagi perekonomian negara. Tiga jalan dipilihnya melalui<br />
program restrukturisasi, profitisasi, dan privatisasi. Dari ketiga program ini,<br />
BUMN terbukti mampu memberikan dukungan cukup signifikan terhadap<br />
pengembangkan pasar modal, bahkan peran pentingnya lebih terlihat<br />
strategis di tengah tekanan krisis global sebagaimana pernah terjadi.<br />
Peran penting BUMN dalam mengerakkan perekonomian negara terlihat<br />
dari pertumbuhan belanja investasi yang melonjak, dari Rp 32 triliun<br />
(2004) menjadi 128 triliun bahkan bisa meningkat ke posisi Rp 152 triliun<br />
(2008). Kontribusi dividen terhadap penerimaan negara melonjak hampir<br />
300%, dari kurang Rp 10 triliun (2004) menjadi Rp 29 triliun (2008),<br />
sementara laba bersih pada periode sama juga tumbuh 77%, dari Rp 44<br />
triliun menjadi Rp 78 triliun pada tahun 2008.<br />
Tercatat kapitalisasi pasar 15 BUMN terbuka di Bursa Efek Indonesia<br />
periode April 2009 mencapai Rp 373,74 triliun padahal pada tahun 2005<br />
hanya sekitar Rp 260 triliun atau menguasai 32,4% dari total kapitalisasi<br />
pasar di bursa. Dari 132 BUMN, terdapat 22 BUMN dinilai masih bermasalah<br />
karena tidak mempunyai nilai komersial, di samping adanya intervensi<br />
kebijakan politis dari pemerintah dan DPR. Untuk membenahinya<br />
harus ditangani secara khusus, karena ada campur tangan kebijakan politis<br />
terkait penentuan tarif, sehingga seharusnya 22 BUMN itu ditangani secara<br />
khusus dan sisanya dijadikan holding company.<br />
Juga diusulkan agar lembaga legislatif, seperti DPR, tidak mengintervensi<br />
BUMN namun memberikan solusi pembenahan agar menjadi lebih<br />
baik. Kegiatan restrukturisasi diharapkan dapat terwujud suatu badan<br />
usaha berdaya saing tinggi yang pada akhirnya mampu menciptakan laba<br />
tinggi pula. Langkah profitisasi diarahkan untuk meningkatkan secara<br />
agresif efisiensi perusahaan sehingga dapat mencapai profitabilitas dan<br />
nilai perusahaan optimum. Program ini dititikberatkan pada konsolidasi<br />
internal, yakni melakukan fokus ulang kegiatan usaha, melakukan peningkatan<br />
pendapatan, dan melakukan pengurangan biaya. Sedangkan, privatisasi<br />
berupa peningkatan penyebaran kepemilikan kepada masyarakat baik<br />
pihak asing maupin dalam negeri guna memperoleh akses pendanaan,<br />
akses pasar, teknologi serta keterampilan untuk bersaing di tingkat global.<br />
Pemikiran bahwa BUMN harus bebas dari intervensi politik tampaknya<br />
tidak berjalan mulus. Meski konsep tersebut dinilai bagus untuk meningkatkan<br />
performa, kontribusi terhadap penerimaan negara, dan sumber daya<br />
manusia internal lebih fokus pada profesionalisme, rupanya banyak orang<br />
yang merasa berkepetingan dengan BUMN merasa tersinggung. Dengan<br />
kemasan beragam, privatisasi seringkali tidak berjalan mulus. Usaha<br />
memasukkan unsur swasta ke dalam kepemilikan sekaligus pengelolaan<br />
korporasi menimbulkan kegamangan. Mereka tidak dapat lagi menempatkan<br />
orang-orangnya ke dalam BUMN, misalnya menjadi direksi atau<br />
anggota dewan komisaris. Jamak difahami bahwa kekuatan politik sering<br />
mengincar kursi BUMN dengan harapan bisa membantunya mencapai<br />
tujuan tertentu. Anehnya banyak orang juga meminta bantuan politisi agar<br />
bisa menjadi pengelola BUMN.<br />
Untuk menghadapi kompetisi berskala global, tidak ada cara lain selain<br />
memanfaatkan keunggulan kompetitif BUMN agar menjadi pilar penting<br />
dalam perekonomian negara sekaligus menjadi penyeimbang di antara<br />
pelaku ekonomi lain, yakni swasta dan koperasi serta asing dan domestik.<br />
BUMN harus menjadi pelopor kemajuan. Bahkan atas nama terpenuhinya<br />
hajat hidup orang banyak, negara masih akan mempertahankan mayoritas<br />
dan bahkan 100% kepemilikan saham pada BUMN kelompok tersebut.<br />
Privatisasi secara selektif hanya bisa dilakukan untuk anak perusahaan<br />
yang secara tidak langsung terkait penguasaan hajat hidup orang banyak.<br />
Namun banyak orang mengingatkan kalau sebuah bidang usaha sudah bisa<br />
dillakukan masyarakat dengan kinerja jauh lebih produktif dan efisien, mengapa<br />
harus harus ditangani negara secara langsung melalui BUMN? Konsekuensi<br />
logisnya, sejumlah bidang usaha dengan kadar penguasaan hajat<br />
hidup orang banyak minimal seharusnya bisa diprivatisasi. Kontrol negara<br />
bisa dilakukan melalui regulasi dan keberadaan wakil di dewan komisaris.<br />
Pembentukan super holding dengan pro dan kontranya diharapkan bisa<br />
memberikan solusi tentang arah pengelolaan BUMN yang lebih mengedepankan<br />
tata kelola yang baik (good corporate governance). Transparansi<br />
dan akuntabilitas menjadi bagan integral pengelolaan untuk bisa menghadapi<br />
gelombang perubahan besar dalam tatanan ekonomi dunia yang sarat<br />
ketidakpastian. Bagi publik, apa pun bentuk perusahaan, tidak menjadi persoalan<br />
selama mampu menyediakan produk (barang dan jasa) berkualitas<br />
prima, harga bersaing, layanan cepat, mengedepankan nilai, dan berorientasi<br />
pada customer satisfactions. Hanya bidang usaha atas nama penguasaan<br />
hajat hidup orang banyak bisa dimonopoli negara, tetapi itu pun harus tetap<br />
produktif, efisien, berdaya saing, dan mengedepankan layanan prima.<br />
TABLOID<br />
Pemimpin umum<br />
Nyoman Sudapet<br />
Pemimpin Redaksi/<br />
Penanggung Jawab<br />
Bambang Wiliarto<br />
Redaktur Pelaksana<br />
Samudera Ghozuwan<br />
Wartawan Senior<br />
HM Taufiq<br />
Koordinator Liputan<br />
Ghozuwan, Yosef Sintar<br />
Redaktur/Ass Korlip<br />
Yosep Sintar,<br />
Antonius Andhika<br />
Anggota Redaksi<br />
Antonius Andhika, Romadhona,<br />
Samudera, Yenny Noer R,<br />
Yosef Sintar<br />
Gresik<br />
Samudera Ghozuwan<br />
Sidoarjo<br />
Yosef Sintar<br />
Mojokerto<br />
Nyoto Eko Sudarmanto<br />
Malang & Batu<br />
Erno<br />
Lamongan<br />
Samudra<br />
Blitar<br />
Khoirul Abadi<br />
Tuban<br />
Imam Suroso<br />
Madiun<br />
Ajun Ally<br />
Ngawi & Magetan<br />
Eko Setiyowati<br />
Fotografer<br />
Romadhona Yulian BW<br />
Marketing<br />
Noor NH<br />
Desain Grafis<br />
M. Hadi Widjaja<br />
Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi<br />
- Raya Darmo Permai III A5-A8<br />
<strong>Surabaya</strong><br />
Telp. 031-7317457 Fax. 031-7315994<br />
- Permata Darmo Bintoro 22 -23 Jalan<br />
Ketampon <strong>Surabaya</strong><br />
Telp. 031 5668432, 5633456. Fax. 031<br />
5675240.<br />
Email<br />
editor_bisnis@yahoo.co.id<br />
Penerbit :<br />
PT <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong> Pos<br />
Rekening Bank Jatim<br />
075-1004-753<br />
a/n PT Tarukan Media Dharma<br />
Pencetak :<br />
PT Percetakan Bali Post<br />
Jl. Kebo Iwa 63A Denpasar Barat<br />
Perwakilan :<br />
Jalan Kepundung 67 A, Telp. 0361<br />
225764, 225765. Fax. 0361 227418<br />
Denpasar, Jalan Palmerah Barat 21 F,<br />
Telp. 021 5357602. Fax. 021 5357605<br />
Jakarta.<br />
Iklan Peluang Emas Tarif Iklan<br />
Mini/Baris : Rp 11.000 (30 Karakter)<br />
minimum 2 baris, maksimum 10 baris<br />
(bayar dimuka),<br />
Iklan Display Full Colour : Rp<br />
15.000/mmk<br />
Advertorial Colour : Rp 10.000/mmk<br />
Iklan Keluarga/Sosial : Rp 5.000/<br />
mmk<br />
Informasi dan Pemasangan Iklan<br />
Hubungi : 031 5668432/5633456,<br />
Fax. 031 5675240<br />
“ Jika pers merugikan,<br />
jangan main hakim sendiri,<br />
gunakan hak jawab atau<br />
adukan ke Dewan Pers”<br />
( Pesan ini disampaikan <strong>Bisnis</strong><br />
<strong>Surabaya</strong> dan Dewan Pers )<br />
Gedung Dewan Pers, Lantai 7-8, Jl.<br />
Kebon Sirih 34, Jakarta 10110 Tel.<br />
(021) 3521488, 3504874, 3504874 -<br />
75, Fax (021) 3452030,<br />
E-mail : dewanpers@cbn.net.id<br />
Twitter : @dewanpers<br />
Website : www.dewanpers.or.id /<br />
www.presscouncil.or.id<br />
WARTAWAN BISNIS SURABAYA SELALU<br />
MEMBAWA TANDA PENGENAL , DAN<br />
TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/<br />
MEMINTA APAPUN DARI NARASUMBER
EDISI <strong>282</strong>/TAHUN 06, 17 - 23 OKTOBER 2016<br />
Bank<br />
5<br />
TANGGAL<br />
AUD EUR HKD JPY SGD USD<br />
Permudah Pengusaha<br />
Bank Jatim Buka Cabang di Batam<br />
Sumber : BI(ton)<br />
PT Bank Pembangunan Daerah<br />
Jawa Timur Tbk (Bank Jatim)<br />
berencana membuka kantor cabang<br />
di wilayah Kepulauan Riau, yakni<br />
di Batam, Pembukaan kantor cabang<br />
tersebut untuk memudahkan<br />
kegiatan bisnis para pengusaha<br />
Jawa Timur di Batam.<br />
Terlebih, potensi perdagangan<br />
ke wilayah tersebut cukup besar.<br />
Direktur Utama Bank Jatim R<br />
Soeroso, mengatakan rencana itu<br />
telah disiapkan dan pada kuartal IV<br />
2016 akan dibuka kantor cabang<br />
Bank Jatim di Batam, karena potensi<br />
dana dari Batam juga banyak<br />
diincar dari WNI yang bekerja di<br />
Singapura dan Malaysia.<br />
“Kami akan buka kantor cabang<br />
konvensional di Batam, karena banyak<br />
pengusaha Jatim berbisnis dan<br />
banyak proyek di Riau. Diharapkan<br />
ini bisa mendukung pengusaha dan<br />
masyarakat di sana. Izinnya juga<br />
sudah di OJK hanya tinggal readynya<br />
saja,” katanya.<br />
Ditambahkan Soeroso, potensi<br />
perdagangan Jatim dengan Kepulauan<br />
Riau khususnya Batam ratarata<br />
mencapai Rp280 triliun per<br />
tahunnya. Sehingga dengan pembukaan<br />
cabang diharapkan mampu<br />
membiayai perdagangan di Batam,<br />
dan ini bisa melebihi (pembiayaan)<br />
kantor cabang di Jawa belum lagi<br />
akses funding-nya.<br />
Secara umum, lanjut ia, Bank<br />
Jatim memang terus mengincar<br />
pembiayaan perdagangan antar<br />
pulau karena, pasar tersebut tidak<br />
banyak diambil oleh perbankan<br />
umum lainnya.Dalam membuka<br />
Suasana pelayanan nasabah di bank jatim<br />
kantor cabang, Bank Jatim mempertimbangkan<br />
data-data perdagangan<br />
dari pengusaha asal Jawa Timur terlebih<br />
dahulu. Tujuannya adalah agar<br />
bisnis yang dijalankan perseroan<br />
ketika ekspansi di luar Jawa Timur<br />
dapat diterima dengan baik.<br />
“Saat ini ada sekitar 85 persen<br />
pembiayaan perdagangan antar<br />
pulau di Jatim itu berasal dari Bank<br />
Jatim.Karena kami punya jaringan<br />
kantor cabang setiap kota dan<br />
kabupaten, dan memang kami harus<br />
mendukung upaya Pemda untuk<br />
mendongkrak pendapatan masyarakat<br />
dan perekonomian Jatim,” jelas<br />
Soeroso ini.<br />
Selain Batam, ada beberapa<br />
Dirut Bank Jatim R Soeroso<br />
wilayah lain yang juga tengah<br />
dilirik Bank Jatim untuk membuka<br />
kantor cabang. Yaitu wilayah yang<br />
potensial antara lain Kupang dan<br />
Banjarmasin. “Kupang dan Banjarmasin<br />
kami masih kami melakukan<br />
survei, waktunya belum tahu karena<br />
masih menunggu hasil kajian survei<br />
tersebut” terangnya.<br />
Seperti diketahui, Bank Jatim<br />
bukan saja membidik pedagang<br />
yang diincar, namun pembeli<br />
(buyer) dari luar Jatim turut menjadi<br />
pangsa pasar strategis untuk menyalurkan<br />
pembiayaan perdagangan<br />
yang dicanangkan sesuai program<br />
bank berplat merah itu. (ton)<br />
Inflasi September Terkendali<br />
Sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia,<br />
Indeks Harga Konsumen (IHK)<br />
pada bulan September 2016 mencatat<br />
inflasi sebesar 0,22 persen (mtm). Inflasi<br />
IHK bulan ini cukup terkendali dan sesuai<br />
dengan pola historisnya. Dengan perkembangan<br />
tersebut, inflasi IHK<br />
secara year to date (ytd) dan<br />
tahunan (yoy) masing-masing<br />
mencapai 1,97 persen<br />
(ytd) dan 3,07 persen (yoy).<br />
Inflasi di bulan September<br />
bersumber dari inflasi<br />
pada komponen administered prices (AP)<br />
dan komponen inti. Inflasi komponen AP<br />
tercatat sebesar 0,14 persen (mtm) atau<br />
secara tahunan mengalami deflasi sebesar<br />
0,38 persen (yoy). Inflasi AP secara<br />
bulanan tersebut terutama bersumber<br />
dari kenaikan harga rokok kretek filter,<br />
tarif listrik, rokok kretek, rokok putih,<br />
dan tarif air minum PAM. Sementara itu,<br />
inflasi komponen inti tercatat sebesar 0,33<br />
persen (mtm) atau 3,21 persen (yoy), lebih<br />
rendah dari rata-rata inflasi historis pada<br />
September, sejalan dengan masih terbatasnya<br />
permintaan domestik, terkendalinya<br />
ekspektasi inflasi dan relatif stabilnya<br />
nilai tukar rupiah. Beberapa komoditas<br />
penyumbang inflasi inti adalah tarif pulsa<br />
ponsel, tarif sewa rumah, uang kuliah<br />
akademi/perguruan tinggi, mobil, nasi dengan<br />
lauk, dan tarif kontrak rumah. Di sisi<br />
lain, kelompok volatile food<br />
(VF) tercatat mengalami<br />
deflasi sebesar 0,09 persen<br />
(mtm) atau secara tahunan<br />
mengalami inflasi sebesar<br />
6,51 persen (yoy). Deflasi<br />
tersebut terutama bersumber<br />
dari koreksi harga komoditas telur<br />
ayam ras, daging ayam ras, wortel, cabai<br />
rawit, bayam, kangkung, dan kentang.<br />
Ke depan, inflasi diperkirakan tetap<br />
terkendali dan berada pada batas bawah<br />
sasaran inflasi 2016, yaitu 4%±1 persen<br />
(yoy). Koordinasi kebijakan Pemerintah<br />
dan Bank Indonesia dalam mengendalikan<br />
inflasi akan terus dilakukan, khususnya<br />
mewaspadai tekanan inflasi VF akibat<br />
dampak fenomena La Nina. Koordinasi<br />
Pemerintah dan Bank Indonesia akan<br />
difokuskan pada upaya menjamin pasokan<br />
dan distribusi, khususnya berbagai bahan<br />
kebutuhan pokok, dan menjaga ekspektasi<br />
inflasi.(ton)
6<br />
EDISI <strong>282</strong>/TAHUN 06, 17 - 23 OKTOBER 2016<br />
Maudy Ayunda<br />
Terinspirasi Sosok Trinity<br />
Gadis cantik ini bukan hanya bersuara merdu dan<br />
piawai memainkan instrumen musik. Tetapi, juga<br />
cerdas dan peduli terhadap pendidikan. Tak heran,<br />
sekalipun kariernya di dunia hiburan melejit, namun<br />
tak ragu untuk meninggalkan sejenak demi meneruskan<br />
pendidikannya kejejang yang lebih tinggi.<br />
Itulah Maudy Ayunda, pemeran<br />
film ‘Tendangan<br />
dari Langit’, yang akhir<br />
September lalu diwisuda sebagai<br />
sarjana Philosophy, Politics and<br />
Economics (PPE) di Oxford University,<br />
Inggris. “Aku bangga<br />
dan lega berhasil menyelesaikan<br />
studiku disana,” kata Maudy yang<br />
menamatkan pendidikannya dalam<br />
tempo tiga tahun.<br />
Menurut gadis bernama lengkap<br />
Ayunda Faza Maudya ini, ada<br />
banyak hal yang akan dilakukannya<br />
setelah menyelesaikan pendidikan<br />
S1. Setidaknya, kata anak pertama<br />
pasangan Didit Jasmedi-Muren<br />
Murdjoko, dia memiliki banyak<br />
waktu untuk kegiatannya di dunia<br />
entertainment yang sempat ditinggalkannya.<br />
“Setidaknya, aku punya waktu<br />
dua tahun untuk melakukan berbagai<br />
kegiatan sebelum meneruskan<br />
pendidikan S2. Aku sudah sempat<br />
mengkonsultasikan tentang kemungkinan<br />
mengambil S2, namun<br />
harus memberi jeda antara S1 dan<br />
S2 setidaknya selama dua tahun,”<br />
tambahnya.<br />
Kebetulan, kata dia, course<br />
yang aku rencana mau ambil mengharuskan<br />
itu. Juga harus magang<br />
bekerja seperti yang disyaratkan.<br />
Karena aku ingin melakukan banyak<br />
hal di sini, main film, menyanyi<br />
serta lainnya,” ungkap Maudy yang<br />
belum memutuskan mengambil<br />
jurusan apa pada saat melanjutkan<br />
studi S2-nya nanti.<br />
Maudy seperti tak mau berlamalama<br />
nganggur. Kerinduannya pada<br />
dunia film, sudah begitu memuncak.<br />
Tak heran, setelah dinyatakan<br />
lulus ujian tertulis Juni lalu, Maudy<br />
langsung kembali ke<br />
Jakarta. Ia hanya istirahat<br />
sejenak sekaligus merayakan<br />
kelulusannya, kemudian<br />
tancap gas lagi,<br />
yakni syuting film.<br />
Saat ini pelantun<br />
tembang ‘By My Side’<br />
ini sedang proses syuting<br />
film ‘The Nekad<br />
Traveler’ , sebuah film<br />
garapan sutradara Rizal<br />
Mantovani yang menceritakan<br />
tentang petualangan seorang<br />
traveler bernama Trinity (Maudy<br />
Ayunda) keberbagai daerah di<br />
Indonesia. Diantaranya Lampung,<br />
Makassar, Labuhan Bajo dan NTT,<br />
juga kesejumlah negara seperti<br />
Maldives dan Filipina.<br />
Film tersebut sangat menantang.<br />
Kebetulan dia senang traveling.<br />
“Aku benar-benar terinspirasi<br />
dengan cerita dan sosok Trinity,<br />
meski tidak senekad yang dilakukan<br />
Trinity. Baginya, film ini sangat<br />
menantang, dan harus melakukan<br />
traveling keberbagai lokasi dan<br />
mengeksplore keindahan alam Indonesia,”<br />
tuturnya.<br />
Dalam film ini, Maudy kebagian<br />
peran utama akan beradu<br />
akting dengan Ayu Dewi, Farhan,<br />
Cut Mini, Rachel Amanda, Hamis<br />
Daud, Anggika Bolsteril dan Babe<br />
Cabita. “Ini momentum penting<br />
bagi aku setelah lama menghilang<br />
dari dunia perfilman. Kemarin aku<br />
lebih fokus menyanyi, dan sekarang<br />
main film lagi,” ucapnya.<br />
Ada banyak hal yang ingin<br />
dilakukannya setelah menyelesaikan<br />
pendidikan, bukan hanya<br />
ingin main film tapi juga menggarap<br />
sejumlah proyek menyanyi.<br />
“Pokoknya aku kepengen banget<br />
ngerasain yang namanya full time<br />
menjalani dunia hiburan. Selama<br />
ini aku double, pendidikan dan<br />
karier di dunia hiburan. Nah sekarang<br />
pendidikan—untuk sementara<br />
sudah selesai—jadi aku bisa fokus<br />
pada karier. “<br />
“Film akan tayang akhir tahun.<br />
Aku juga pingin nyanyi. Tahun<br />
ini aku akan ngeluarin single lagi,<br />
tahun depan launch album baru.<br />
Aku punya banyak kerjaan di<br />
‘dapur’, kayak ‘behind the screen’<br />
lah. Misalnya, bikin lagu, syuting<br />
film, dll. Semuanya mungkin akan<br />
menggebrak tahun depan. Semoga<br />
semuanya lancar ya,” ungkap gadis<br />
kelahiran Jakarta 1994 ini.<br />
Mengekplore Diri<br />
Saat ini, ungkap Maudy, adalah<br />
kesempatan untuk mengeksplore<br />
dirinya. “Aku pengen mencoba itu<br />
(eksplore diri), misalnya from writing<br />
side sebagai seorang musisi.<br />
Dibidang film, aku ingin mencoba<br />
peran-peran yang lebih menantang.<br />
Aku sekarang ini kan sudah lebih<br />
dewasa, jadi mungkin peran-peran<br />
(film) yang aku dapat nanti akan<br />
lebih berbeda . Pokoknya aku ingin<br />
melakukan banyak hal,” ucap ambasador<br />
sebuah produk kecantikan<br />
ini.<br />
Maudy mengaku tidak bisa<br />
diam. Dia terbiasa aktif melakukan<br />
kegiatan. Sejak usia 4 tahun<br />
ia sudah les piano, kemudian<br />
saat SMP mulai mempelajari<br />
gitar secara otodidak.<br />
Sejak dia menguasai permainan<br />
gitar, dia pun mulai mencoba-coba<br />
membuat lagu, compose, dll.<br />
Saat SMA, gadis<br />
cantik ini bukan hanya<br />
sibuk sekolah, tapi juga<br />
mulai berkarier di dunia<br />
akting maupun tarik suara.<br />
Saking sibuknya, ia<br />
mengaku tak punya banyak<br />
kesempatan bermain<br />
seperti teman-teman<br />
seusianya. Betapa tidak,<br />
selain sibuk belajar—<br />
apalagi dia berkeinginan<br />
kuliah di luar negeri---<br />
ia juga sudah mulai<br />
menekuni karier di dunia<br />
entertainment.<br />
“Saat SMA, temanteman<br />
aku pulang sekolah<br />
bisa main, hangout,<br />
tapi aku nggak bisa. Aku<br />
sempat merasa bagaimana.<br />
Rasanya, kepengin,<br />
tetapi tidak bisa karena<br />
ada kegiatan lain yang harus<br />
aku kerjakan. Terus terang saja,<br />
dulu ada banyak hambatan yang<br />
harus aku alami,“ ujar Maudy yang<br />
selain diterima di Oxford University<br />
juga diterima kuliah di universitas<br />
ternama lainnya yakni; Columbia<br />
University, AS, dan Brown University,<br />
NYU.<br />
Disatu sisi ia ingin bermain<br />
dengan teman-teman. Disisi lain<br />
aku harus melakukan kegiatan tertentu<br />
yang sudah di-schedule-kan.<br />
Jadi saat itu aku sudah harus<br />
memilih apa yang prioritas.<br />
Sebagai anak muda, memang<br />
pada masa itu aku merasakan<br />
sesuatu yang berat. Tapi ada<br />
orangtua yang membantu<br />
memberi pemahaman. Akhirnya<br />
hal-hal yang dibawah<br />
itu terkikis, seperti misalnya<br />
social life.<br />
Saat ini, kata Maudy,<br />
adalah momen yang<br />
sudah lama ditunggu-tunggu. Fokus<br />
sepenuhnya pada karier di dunia<br />
hiburan. Dulu, katanya, dia harus<br />
menjalani dua hal sekaligus pendidikan<br />
dan karier di dunia hiburan,<br />
dan itu bukan hal mudah. Apalagi,<br />
dia kuliah di luar negeri.<br />
“Aku memang harus membagi<br />
waktu sebaik-baiknya untuk bisa<br />
menjalani semuanya dengan baik.<br />
Beruntung aku sangat dibantu<br />
managemen, juga pihak label.<br />
Karena kuliah jauh, aku tidak bisa<br />
main film tetapi bisa mengerjakan<br />
project-project lagu saat libur ke<br />
Indonesia. “<br />
“Jadi ketika di Inggris, semaksimal<br />
mungkin untuk belajar. Saat<br />
aku di Indonesia berusaha melupakan<br />
kehidupan disana dan konsentrasi<br />
dengan project yang dikerjakan.<br />
Tapi, begitulah, aku menerima banyak<br />
bantuan dari managemen dan<br />
pihak label, sehingga semua bisa<br />
berjalan,” ungkap gadis yang bukan<br />
hanya fasih berbahasa Inggris tapi<br />
juga Mandarin dan Spanyol.<br />
Dan memang keseriusan Maudy<br />
tak sia-sia. Karena dia termasuk<br />
salah satu mahasiswa yang berprestasi<br />
juga aktif di kegiatan kampus.<br />
Di kampusnya, ia aktif di Ofxord<br />
Economics Society, dan sempat<br />
menjabat sebagai head of speakers<br />
yang memiliki tugas mengundang<br />
para pembicara untuk programprogram<br />
yang ada.<br />
Maudy yang menjadi satu-satunya<br />
mahasiswa asal Indonesia di jurusan<br />
PPE ini, juga pernah menjadi<br />
pembicara termuda dalam forum<br />
global The Regional Conference<br />
Evaluate the Millennium DevelopmentGoals<br />
and Looks to Creating a<br />
Foundation for the Post2015 yang<br />
berlangsung di Nusa Dua Bali. Di<br />
hadapan para pemimpin dunia, dia<br />
mempresentasikan tentang pembangunan<br />
dan pertumbuhan ekonomi.<br />
(diana runtu)
EDISI <strong>282</strong>/TAHUN 06, 17 - 23 OKTOBER 2016<br />
<strong>Bisnis</strong> Madiun<br />
Butuh Pendamping Atasi SKPD Trobel<br />
BAPPEDA Kab Madiun Selenggarakan Munap<br />
7<br />
Bidang Pendataan dan<br />
Statistik Badan Perencanaan<br />
Pembangunan<br />
Daerah (BAPPEDA) Kabupaten<br />
Madiun menyelenggarakan dua<br />
kegiatan yakni program Pengendalian<br />
Pembangunan (PP) serta Musyawarah<br />
Nasional Pembangunan<br />
(Munap).<br />
Kegiatan ini berlangsung di<br />
ruang rapat BAPPEDA Kabupaten<br />
Madiun, Selasa (11/10).<br />
Kegiatan PP ini dihadiri 35<br />
orang perwakilan Satuan Kerja<br />
Perangkat Daerah (SKPD) baik dari<br />
dinas, badan maupun bagian. Sedangkan<br />
kegiatan Munap dihadiri<br />
oleh semua SKPD, baik dari<br />
Kecamatan maupun Bagian.<br />
Dalam kegiatan itu, Bidang<br />
Pendataan dan Statistik<br />
menghadirkan Sucipto,<br />
sebagai tenaga pendamping<br />
programer untuk admin.<br />
Kedua kegiatan itu yakni<br />
PP dan Munap yang dibuka<br />
langsung oleh Kepala<br />
Bidang (Kabid) Pendataan<br />
dan Statistik BAPPEDA<br />
Kabupaten Madiun, Ir. Sri<br />
Utami, MSi.<br />
Sementara itu Kepala Subbidang<br />
Pendataan, Susmartoyo<br />
Budi Setiawan mewakili Kabid<br />
Pendataan dan Statistik BAPPEDA<br />
Kabupaten Madiun, menambahkan<br />
program PP yaitu salah satunya<br />
evaluasi kinerja Rencana Pembangunan<br />
Jangka Menengah Daerah/<br />
RPJMD. Dan secara umum dijelaskan,<br />
evaluasi kinerja RPJMD sesuai<br />
dengan Permendagri Nomor 54<br />
yang disyaratkan untuk mengevaluasi<br />
pelaksanaan kinerja RPJMD.<br />
Pelaksanaan itu, rutin dilaksanakan<br />
setiap tahun. Tahun 2013<br />
berupa indikator kinerja, juga sudah<br />
laksanakan. Kemudian menginjak<br />
2014, selanjutnya 2015 dan<br />
menjelang akhir 2016. Karena<br />
berkaitan bersamaan dengan pergantian<br />
Struktur Organisasi Tata<br />
Kerja (SOTK) yang baru.<br />
“Sehingga, kita memprediksi<br />
untuk Satuan Kerja (Satker) itu<br />
segera mengisi kegiatan evaluasi<br />
kinerja tahun 2016. Itu, segera masuk.<br />
Walaupun, itu berupa prediksi,”<br />
jelas Sismartoyo Budi Setiawan<br />
disela-sela kegiatan.<br />
Peserta pelatihan mempraktekan program (atas). Peserta pelatihan mendengarkan penjelasan programer<br />
Menurut dia, setiap<br />
tahun Bidang Pendataan<br />
dan Statistik BAPPEDA<br />
Kabupaten Madiun<br />
menggunakan tenaga<br />
pendamping yakni untuk<br />
Program Munap. Karena biasanya<br />
program ini tanpa didampingi untuk<br />
penyerapannya ada saja SKPD yang<br />
trobel.<br />
“Maka, kita yang kebingungan.<br />
Oleh sebab itu, kita tetap mengadakan<br />
pendampingan dari konsultan<br />
swasta sebagai programer untuk<br />
program tersebut. Sosialisasi Munap,<br />
dilakukan secara rutin atau<br />
triwulan. Sedangkan untuk evaluasi<br />
RPJMD, dilakukan tiap tahun<br />
sekali,” tambah Susmartoyo.<br />
Ia mengatakan evaluasi kinerja<br />
RPJMD tahun 2016, menjadi<br />
catatan untuk tolak ukur tahun<br />
2017. Pada 2017 nanti, ada pergantian<br />
SOTK baru. Nanti menata<br />
kembali, karena ada sebagian yang<br />
bergabung di dalam SKPD dan ada<br />
juga yang tidak. Sehingga indikator<br />
itu akan dirubah, yang sudah masuk<br />
seperti contoh Dinas PU Bina<br />
Marga dan Cipta Karya.<br />
“Itu bergabung dengan Dinas<br />
PU Pengairan pada saat tahun 2016,<br />
mereka inputnya indikatorkan<br />
berdiri sendiri-sendiri. Sekarang,<br />
jadi bergabung. Nah, nanti akan kita<br />
privasi,” tandasnya.(jun)<br />
Sidak, Tak Ingin Proyek Molor<br />
Bupati Madiun Berharap Tepat Waktu<br />
Berbagai proyek sedang dikerjakan di kota Brem ini. Untuk memastikan<br />
hasil pekerjaan proyek pembangunan Pendopo, Masjid<br />
Agung, Gasibu serta Taman Alun-Alun Mejayan, Madiun, petinggi<br />
kota ini adakan sidak.<br />
Bupati Madiun H. Muhtarom, mengadakan sidak ke beberapa<br />
proyek yang hingga ini pengerjaannya belum rampung. Proyek<br />
masih dikebut oleh masing-masing kontraktor, Selasa (11/10).<br />
Dilokasi proyek, Bupati H. Muhtarom meminta kepada setiap<br />
kontraktor agar selalu memperhatikan kualitas bangunan. “Proyek<br />
agar dikerjakan sesuai tahapan, dan secepatnya dikerjakan agar<br />
selesai tepat waktu yakni sebelum batas akhir tahun 2017 mendatang,”<br />
pesan bupati.<br />
Setidaknya pengerjaan proyek itu dipercepat, namun tetap<br />
menjaga kualitas serta memperhatikan prosedur yang telah ditentukan<br />
dan disepakati bersama.<br />
Turut mendampingi bupati, Kepala Dinas Pekerjaan Umum<br />
(PU) Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Ir. Arnowo Widjaja,<br />
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Anang Sulistijono<br />
S.Sos, serta pihak kontraktor.(jun)<br />
H. Muhtarom (tiga dari kanan) meninjau proyek<br />
pembangunan Masjid Agung
8 <strong>Bisnis</strong> Pantura<br />
EDISI <strong>282</strong>/TAHUN 06, 17 - 23 OKTOBER 2016<br />
Yatim Mandiri Gresik<br />
Beri Beasiswa 1.350 Anak<br />
Pembangunan pompa air untuk mengurangi banjir di Babat<br />
Harapkan Pembangunan<br />
Pompa Banjir Babat Dipercepat<br />
Kecamatan Babat mendapat perhatian khusus<br />
dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan<br />
terkait kesiapan antisipasi bencana<br />
banjir. Pengerjaan rumah pompa banjir yang baru diharapkan<br />
segera dirampungkan.<br />
“Musim hujan sudah datang lebih cepat, rumah<br />
pompa ini harusnya dipercepat penyelesaiannya. Jangan<br />
sampai nanti saat curah hujan sudah tinggi, sarana tidak<br />
siap, “ kata Fadeli Bupati Lamongan saat melihat progress<br />
pengerjaan rumah pompa yang baru di Kecamatan<br />
Babat, Selasa (11/10).<br />
“Rumah pompa ini menurut jadwal dalam pengerjaannya<br />
memang belum waktunya selesai. Tapi demi<br />
kepentingan umum, ini harus dipercepat. Kita tidak<br />
boleh leha-leha, apalagi untuk wilayah yang jadi langganan<br />
banjir, “ tambah Fadeli.<br />
Terkait kapasitas pompa banjir baru yang mencapai<br />
1.500 liter perdetik tersebut, Fadeli menyebut secara<br />
teori, harusnya sudah mampu untuk menanggulangi<br />
banjir di Babat. Meski demikian, sebagai antisipasi, dia<br />
masih berencana untuk bisa meningkatkan kapasitas<br />
pompa banjir itu hingga mencapai 2.500 liter perdetik.<br />
Agar bisa berfungsi efektif, Fadeli meminta Dinas<br />
PU Pengairan membuat SOP terkait pengaturan penggunaan<br />
pompa banjir. Dia tidak ingin, pompa banjir itu<br />
baru dinyalakan ketika sudah ada banjir.<br />
“Babat ini persimpangan lalu lintas yang sangat padat.<br />
Jangan sampai terjadi banjir parah lagi. Saya minta<br />
dibuat SOP, agar pompa banjir sudah dinyalakan ketika<br />
musim hujan sudah mulai, jangan menunggu banjir datang,<br />
“ perintah Fadeli.<br />
Pompa banjir itu menggunakan tenaga listrik. Terdiri<br />
dari 3 unit pompa, dengan kapasitas masing-masing<br />
sebesar 500 liter perdetik. Sementara pompa lama yang<br />
berkapasitas 2 x 125 liter perdetik rencananya akan<br />
dipindah ke Desa Mungli Kecamatan Kalitengah.<br />
Selain rumah pompa banjir, Fadeli juga melihat progress<br />
pengerjaan saluran drainase sepanjang 300 meter<br />
di Jalan Gotong Royong di Kecamatan Babat. Dia berencana<br />
membangun saluran drainase di sepanjang Jalan<br />
Gotong Royong yang panjangnya mencapai sekitar 1<br />
kilometer tersebut. (sam)<br />
Berbagi dengan sesama untuk meringankan beban merupakan sikap<br />
terpuji. Adalah Yatim Mandiri Gresik memberi bantuan beasiswa kepada<br />
1.350 anak yatim dan dhuafa se-Kabupaten Gresik Jawa Timur.<br />
Lembaga ini menyalurkan di Ramayana Departemen Store setempat,<br />
Minggu (9/10). Total bantuan yang diserahkan sebesar Rp 415 juta. Acara<br />
dikemas dengan kegiatan “Melukis Doa dan Cita-cita.”<br />
Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Drs. Sumarno Direktur Yatim<br />
Mandiri Pusat, didampingi Mustain Pimpinan Yatim Mandiri Cabang<br />
Gresik. Turut hadir Drs. Shobiron Kabid di Diknas Gresik, dan sejumlah undangan.<br />
Direktur Yatim Mandiri Pusat Sumarno, menekankan peran Yatim<br />
Mandiri lebih fokus memandirikan anak yatim dibidang pendidikan dan<br />
kesehatan.<br />
“Kami mengharapkan agar para pengasuh anak yatim lebih semangat<br />
membimbing hingga anak berhasil meraih cita-citanya dengan sukses,”<br />
ujarnya.<br />
Lebih lanjut dikatakan para anak yatim harus bisa menuntut ilmu setinggi-tingginya.<br />
Mengingat yatim Mandiri telah menyediakan sarana dari<br />
SD hingga perguruan tinggi. “Jangan sampai motol (putus sekolah-red) ya,<br />
tuntutlah ilmu setinggi-tingginya, kalau terdapat masalah tehnis ayo dibicarakan,”<br />
pesan Sumarno.<br />
Selain bantuan beasiswa, kegiatan lain Yatim Mandiri adalah sanggar<br />
jenius, bimbingan baca Al Quran, pelayanan kesehatan keliling di sekolah,<br />
beasiswa pendidikan unggulan SMP dan SMA gratis serta diklat kemandirian<br />
untuk anak SMP dan SMA.<br />
Sementara itu Mustain Pimpinan Yatim Mandiri Cabang Gresik menambahkan<br />
dengan kegiatan yang dikemas dengan melukis ini bertujuan<br />
antara lain untuk menggali bakat anak. (sam)<br />
Pengurus Koni Tuban Periode 2016 – 2020 Dikukuhkan<br />
Dihadiri Menpora Imam Nahrawi<br />
Pengurus Komite Olahraga<br />
Nasional Indonesia<br />
(KONI) Kabupaten<br />
Tuban 2016-2020 dikukuhkan.<br />
Bahkan, pengukuhan pengurus<br />
KONI Tuban yang dilakukan<br />
Wakil Ketua III KONI Jawa<br />
Timur, Sucipto, S. Sos, di Pendopo<br />
Krido Manunggal Tuban,<br />
Minggu lalu dianggap istimewa.<br />
Sebab acara pengukuhan disaksikan<br />
langsung Menpora, Imam<br />
Nahrawi.<br />
Selain Menpora pengukuhan<br />
pengurus KONI juga disaksikan<br />
anggota DPR RI Hj. Anna<br />
Mu’awanah , dan Forpimda Tuban<br />
serta Kepala SKPD Tuban. Pengukuhan<br />
pengurus KONI juga bersamaan<br />
dengan pembukaan Porkab<br />
IV Tuban 2016.<br />
Pengukuhan tersebut sesuai<br />
dengan Surat Keputusan KONI<br />
Jawa Timur, Nomor 821.2/ SK.36<br />
/ 601.1 / 2016. Pengurus KONI<br />
Tuban 2016-202 dinahkodai Mirza<br />
Ali Mansur dan Sekretaris Zainal<br />
Maftuchien serta sejumlah divisi<br />
sesuai bidang masing-masing.<br />
“Kami ucapkan selamat dan<br />
semoga pengurus bisa menjalankan<br />
tugas dengan sebaik<br />
mungkin untuk kemajuan olahraga<br />
di Tuban,” ungkap Sucipto dihadapan<br />
pengurus.<br />
Dengan pengurus baru ini,<br />
Sucipto berpesan agar pengurus<br />
menjalankan tugas dan tanggung<br />
jawab dengan baik. Serta pengurus<br />
dapat membina, mencetak dan<br />
melahirkan bibit – bibit atlet yang<br />
baik di semua cabang olahraga.<br />
“Mari kita kibarkan semangat<br />
merah putih demi bangsa Indonesia<br />
untuk kemajuan olahraga,”<br />
ajak Sucipto. (adv/oso)
EDISI <strong>282</strong>/TAHUN 06, 17 - 23 OKTOBER 2016<br />
Hindari Investasi Abal-abal<br />
Satgas Waspada Investasi Malang Dikukuhkan<br />
Tim Kerja Satuan Petugas<br />
(Satgas) Waspada<br />
Investasi Kabupaten<br />
Malang dikukuhkan. Bertindak<br />
sebagai pengukuh Prof. Dr.<br />
Ilya Avianti, SE, M.Si selaku<br />
Ketua Dewan Audit yang juga<br />
merangkap sebagai Anggota<br />
Dewan Komisioner Otoritas<br />
Jasa Keuangan (OJK) Republik<br />
Indonesia. Tim terdiri dari 39<br />
orang.<br />
Pengukuhan berlangsung di<br />
Pendopo Agung Malang, Kamis<br />
(29/9) lalu. Bupati Malang<br />
H. Rendra Kresna turut hadir<br />
menyaksikan pengukuhan tersebut,<br />
sekaligus menandatangani<br />
komitmen bersama terkait waspada<br />
investasi.<br />
Ilya dalam sambutannya,<br />
banyak masyarakat diimingimingi<br />
investasi dengan tingkat<br />
bunga yang sangat tinggi. “Kepada<br />
masyarakat saya harapkan tidak<br />
terperosok kedalam investasi yang<br />
tidak jelas dan abal-abal. Kita harus<br />
pasang strategi agar masyarakat<br />
tidak terbuai dengan hal itu,”<br />
himbau Ilya.<br />
Lebih lanjut dikatakan di<br />
Malang banyak sekali UKM yang<br />
bermunculan, perlu dicari cara<br />
supaya UKM-UKM bisa dijadikan<br />
bisnis yang terintegrasi. Misalkan<br />
dari segi pariwisata, tonjolkan<br />
bisnis kuliner dengan kerajinan<br />
tangan menjadi satu paket komplit<br />
apalagi disini potensi wisatanya<br />
sangat bagus. Jangan berikan kesan<br />
bahwa mencari uang itu sulit.<br />
Ia berharap pada Satgas yang<br />
telah dikukuhkan, tidak hanya<br />
sekedar menunggu dan bekerja<br />
setelah ada pengaduan dan setelah<br />
adanya masyarakat yang dirugikan.<br />
Ketika masyarakat resah hendaknya<br />
Satgas sigap menanggapi hal itu,<br />
“Jadi saya minta selalu ada<br />
evaluasi dalam setiap tindakan<br />
yang dilakukan dengan harapan<br />
tipuan berbentuk iming-iming yang<br />
terlanjur beredar di masyarakat<br />
jangan lagi ditularkan kepada<br />
yang lain. Seandainya ada gejala<br />
diluar akal silahkan kontak OJK,”<br />
pesannya.<br />
Pihaknya sudah mendapat<br />
info ada 163 perusahaan yang<br />
Gerbang Jatim<br />
9<br />
masuk dalam kelompok investasi<br />
dan ditemukan 47 diantaranya<br />
termasuk perusahaan abal-abal<br />
apalagi ada yang memberikan<br />
embel-embel syariah.<br />
Sementara itu BupatiRendra<br />
Kresna menyampaikan yang<br />
melatarbelakangi komitmen<br />
bersama ini adalah maraknya<br />
kasus penipuan ataupun tindakan<br />
melawan hukum lainnya terkait<br />
dengan penghimpunan dana<br />
masyarakat dan pengelolaan<br />
investasi.<br />
“Dunia investasi itu sendiri<br />
seringkali dimanfaatkan oleh<br />
oknum-oknum yang tidak<br />
bertanggungjawab karena memang<br />
ketertarikan masyarakat pada sektor<br />
ini cukup tinggi,” papar Bung<br />
Rendra panggilan akrab Bupati<br />
Malang ini.<br />
Tim yang dikukuhkan<br />
merupakan tim yang terdiri<br />
dari unsur OJK Malang, Polres<br />
Malang, Kejaksaan Negeri,<br />
Kantor Kementerian Agama, dan<br />
Pemerintah Kabupaten Malang.<br />
Untuk lingkup Pemerintah<br />
Kabupaten Malang yang secara<br />
khusus terlibat adalah Dinas<br />
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan<br />
Menengah, Dinas Perindustrian,<br />
Perdagangan dan Pasar, Dinas<br />
Perhubungan, Komunikasi dan<br />
Informatika, Badan Pelayanan<br />
Perizinan Terpadu dan Kantor<br />
Penanaman Modal. (er)<br />
Tingkatkan SDM<br />
Petrokimia Gresik Adakan FGD<br />
Pada era globalisasi seperti saat ini dengan berbagai regulasi dan kebijakan<br />
pemerintah di sektor industri pupuk, mengharuskan PT Petrokimia<br />
Gresik (PG) untuk dapat merespon dengan baik.<br />
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perpupukan tetunya<br />
harus cepat tanggap terhadap segala perubahan yang ada. Khususnya<br />
dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM)<br />
Untuk menghadapi tantangan tersebut PT PG dengan menggandeng PT<br />
Daya Dimensi Indonesia (DDI) mengadakan focus group discussion (FGD)<br />
di hotel JW Marriot <strong>Surabaya</strong>, Kamis (13/10).<br />
Acara ini dihadiri karyawan PG grade I dan II serta yang terkait. Tampak<br />
hadir juga Pardiman, Direktur Keuangan (Dirkeu) PT PG, juga Wahjudi<br />
Sekertaris Perusahaan.<br />
Dirkeu Pardiman menyampaikan melalui FGD yang sedang dilakukan<br />
ini diharapkan dapat mereview sistem pengelolaan SDM yang ada dan<br />
menghasilkan cara antisipasi terhadap perubahan-perubahan. Sehingga<br />
nantinya dapat mendukung pencapaian visi, misi dan obyektivitas perusahaan.<br />
Lebih lanjut ditambahkan dengan mengadakan pemetaan (mapping)<br />
fit gap dalam pengelolaan SDM diharapkan gap yang ada diketahui dan<br />
dapat dilakukan perbaikan secara berkelanjutan. Pada akhirnya dapat<br />
mendukung pencapaian strategi perusahaan, strategi bisnis dan strategi<br />
fungsional. (sam)<br />
Beternak Puyuh, 40 Hari<br />
Telur puyuh belakangan menjadi komoditi<br />
yang banyak diburu. Selain murah, telur<br />
puyuh memiliki rasa gurih, lezat. Peluang ini<br />
yang dimanfaatkan Winarno (32), asal Desa Kembiritan,<br />
Genteng membuka usaha beternak puyuh.<br />
Berawal dari coba –coba, mengikuti saudaranya<br />
yang sukses menekuni budidaya puyuh, dia membuka<br />
usaha ini. Mulailah ia menekuni budidaya ini.<br />
Saat membuka usaha, dia menghabiskan modal Rp<br />
20 juta. Bersama sang istri, dia menekuni usaha ini.<br />
Bibit puyuh dipilih jenis Jatianom. Meski banyak jenis<br />
puyuh di pasaran, dia memilih jenis ini. Alasannya,<br />
meski bentuknya kecil, namun kuat, tahan terhadap<br />
semua jenis penyakit.<br />
Kini dia memiliki 1000 ekor puyuh. Menurut Winarno,<br />
proses beternak puyuh sangat mudah. Bahkan,<br />
dalam waktu 40 hari sudah bisa panen. Syaratnya, bisa<br />
memperhatikan suhu, pakan dan kebersihan kandang.<br />
Kemudian untuk mendongkrak produksi telur, dia<br />
memberikan pakan sentrat. “ Pakan ini bisa mempercepat<br />
proses bertelur,” katanya kepada <strong>Bisnis</strong> Banyuwangi,<br />
pekan lalu.<br />
Meski mudah, merawat ternak puyuh harus ekstra<br />
hati-hati. Sebab, burung mungil ini paling gampang<br />
stres. Usia produktif puyuh bisa mencapai 1,5 – 2 tahun.<br />
Masa bertelur akan berlangsung terus menerus dan tak<br />
terputus.<br />
Biasanya setiap 1.000 ekor puyuh bisa menghasilkan<br />
9-10 kilogram telur. “ Setiap pagi, kita bisa panen.<br />
Wuiih rasa capek hilang melihat panen telur melimpah,”<br />
jelasnya.<br />
Dari usaha ini, Winarno bisa mendapatkan omzet<br />
rata-rata Rp 1,5 juta per bulan. Penghasilan ini bisa<br />
menopang kebutuhan hidup sehari-hari. Permintaan<br />
telur puyuh ini akan melonjak ketika hari besar, seperti<br />
Idul Fitri dan Idul Adha.<br />
Melihat peluang usaha ternak telur puyuh yang<br />
terbuka lebar, Winarno berniat menambah 10.000 ekor<br />
Sudah Panen<br />
lagi burung puyuh. Apalagi, hasil panen telur puyuh<br />
selalu ludes diburu para pengepul. “ Kalau waktu panen,<br />
pengepul datang sendiri. Jadi, kita tak perlu susah memasarkan,”<br />
pungkasnya. (ida)
10 Gerbang Jatim<br />
EDISI <strong>282</strong>/TAHUN 06, 17 - 23 OKTOBER 2016<br />
Bupati dan Walikota Blitar Kompak<br />
Turut Sukseskan Program Tax Amnesty Periode II<br />
Memasuki periode kedua program<br />
Tax Amnesty atau Pengampunan<br />
Pajak, Kantor Pajak<br />
Pratama (KPP) Blitar, Jawa Timur semakin<br />
gencar mengejar target. Yaitu target realisasi<br />
jumlah Wajib Pajak yang ada di Blitar Raya.<br />
Meskipun secara nominal telah melampaui<br />
target awal yang ditetapkan. Sebelumnya,<br />
KPP Blitar mentargetkan Rp 25 Miliar<br />
untuk periode pertama. Tak lama kemudian,<br />
target sebesar itu, langsung diralat oleh Kepala<br />
KKP Pratama Blitar, Teguh Pribadi Parsetya,<br />
menjadi Rp 40 Miliar. Atau ada kenaikan<br />
Rp 15 Miliar dari target sebelumnya.<br />
Perubahan target tersebut, bukan tanpa<br />
alasan. Karena banyaknya perorangan<br />
maupun badan usaha yang memanfaatkan<br />
program Tax Amnesty tersebut. Dari data<br />
yang ada, per tanggal 9 Oktober 2016 ini,<br />
tercatat hanya 824 orang dari total 100.979<br />
Wajib Pajak yang terdaftar. Baik perorangan<br />
maupun badan usaha yang menyebar di Kota<br />
maupun Kabupaten Blitar.<br />
Dari jumlah tersebut, uang tebusan yang<br />
diperoleh KPP Pratama Blitar pada akhir<br />
periode pertama dan berakhir pada 30 September<br />
2016 kemarin, mencapai Rp 51,8<br />
Miliar, dari target awal sebesar Rp. 40 Milyar.<br />
Yang secara kuantitatif telah memenuhi<br />
target yang ditentukan.”Alhamdulillah, ini<br />
menunjukkan animo masyarakat Blitar Raya<br />
dalam mengikuti program pengampunan<br />
pajak begitu besar. Dan, ini patut dihargai,”<br />
ujar Teguh bangga.<br />
Diantara Wajib Pajak yang menyetor<br />
dana tebusan di KPP Pratama Blitar tersebut,<br />
terdapat nama Bupati Blitar H. Rijanto<br />
dan Walikota Blitar Muhamad Samanhudi<br />
Anwar. Hal tersebut menjadi bukti bahwa<br />
program Tax Amensty ini, tidak hanya wajib<br />
diikuti oleh beberapa golongan tertentu yang<br />
bermasalah dengan pajaknya. Tetapi juga<br />
semua lapisan masyarakat dalam wujud bela<br />
negara dan cinta tanah air, semua individu<br />
wajib mengikuti program pemerintah pusat<br />
ini.<br />
Teguh mengungkapkan, pihaknya sangat<br />
mengapresiasi keikutsertaan para pemimpin<br />
daerah untuk mengikuti program Tax Amnesty<br />
sebagai bagian dari kepedulian membangun<br />
bangsa dan menjadi teladan bagi<br />
PNS dan aparatur lain di bawahnya.<br />
Dalam kesempatan tersebut Kepala KPP<br />
Pratama Blitar memberikan apresiasi kepada<br />
Bupati Blitar H. Rijanto beserta Walikota<br />
Blitar Muhamad Samanhudi Anwar yang<br />
hadir langsung untuk menerima penghargaan<br />
sebagai peserta Tax Amnesty. Penyerahan<br />
penghargaan dan disaksikan oleh Kapolres<br />
Blitar dan Dandim 0808.<br />
Sementara itu, Bupati Blitar H. Rijanto<br />
mengungkapkan dirinya mengikuti program<br />
Tax Amnesty ini sebagai wujud kepeduliannya<br />
sebagai warga negara yang taat pajak.<br />
Dan, ke depannya diharapkan dapat menjadi<br />
contoh bagi bawahannya untuk turut mengikuti<br />
program yang bertujuan untuk menambah<br />
pendapatan negara tersebut. “Sebagai<br />
warga negara yang baik, tentu saya ikuti,”<br />
paparnya.<br />
Untuk mensukseskan program Tax Amnesty<br />
periode dua, sebagai kepala daerah<br />
Rijanto berjanji akan mengumpulkan semua<br />
PNS termasuk guru. Yaitu untuk mensosialisasikan<br />
dan mendorong agar ikut program<br />
Tax Amnesty ini, yang sebelumnya sudah<br />
dilakukan terlebih dulu oleh Pemerintahan<br />
Kota Blitar. (rul)<br />
Perhutani dan Wartawan<br />
Gelar Program<br />
“Journalist Trip to Forest”<br />
Perhutni Divisi Regional Jatim dan komunitas Jurnalis Pecinta<br />
Lingkungan (KJPL) menggelar acara “Journalist Trip to Forest” yang<br />
diselenggarakan di wilayah KPH Bondowoso.<br />
Kerjasama ini bertujuan untuk mensosialisasikan ke masyarakat<br />
agar bersama-sama menjaga dan melestarikan hutan.<br />
Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan atau Administratur (ADM)<br />
Perhutani Bondowoso,<br />
Adi<br />
Winarno mengatakan<br />
tidak<br />
semua kebakaran<br />
hutan itu berdampak<br />
negatif.<br />
Pasalnya dampak<br />
kebakaran justru<br />
bisa membantu<br />
kesuburan tanaman<br />
itu sendiri<br />
dan sekitarnya.<br />
“Kecuali hutan<br />
pinus, karena jika<br />
terjadi kebakaran memang akan menghancurkan semuanya, termasuk<br />
humus di sekitarnya,” ucapnya, Selasa (11/10)<br />
Adi juga mengatakan bahwa KPH Perhutani Bondowoso sedang<br />
mengembangkan tanaman kop, jenis arabica dan merupakan salah<br />
satu komoditi unggulan di wilayah Jatim. Peran Perhutani memberikan<br />
fasilitas lahan kepada petani kopi dengan sistem sharing<br />
atau pembagian keutungan.<br />
Sementara itu, Abdul Gani, Kahumas Perhutani Bondowoso,<br />
mengatakan jika nilai sharingnya adalah 70 persen untuk petani<br />
dan 30 persen untuk Perhutani. Hasil yang kembali ke Perhutani<br />
digunakan untuk pembiayaan reboisasi, pembayaran pajak serta<br />
kewajiban pelestarian hutan lainnya.<br />
“Terutama soal penyediaan lahan, karena produksi kopi membutuhkan<br />
lahan yang cukup luas, namun tetap mempertahankan<br />
fungsi kawasan hutan dan tidak merusak bentang alam,” tambahnya.<br />
Hal senada juga dikatakan Mohammad Ajib, Wakil ADM Bondowoso.<br />
Menurut dia Perhutani bekerja berdasarkan PP 72 tahun<br />
2010 tentang kewenangan Perhutani, dan pihaknya berharap kepada<br />
para jurnalis untuk lebih mengenal fenomena hutan.<br />
“Sehingga tidak hanya mengenal soal kebakaran hutan, lonsor<br />
atau banjir saja, karena sebenarnya banyak yang bisa dipelajari,”<br />
tandasnya. (dona)<br />
Puluhan Hektar Padi di Blitar Terancam Gagal Panen<br />
Banjir Lumpur Terjang Gandusari<br />
Hujan deras yang berlangsung<br />
selama 5 jam, menyebabkan ratusan<br />
rumah di Desa Ngaringan,<br />
Kecamatan Gandusari, Kabupaten<br />
Blitar, diterjang banjir lumpur. Tak<br />
heran kejadian pada malam dini<br />
hari itu, membuat warga panik.<br />
Karena dikagetkan dengan suara<br />
aliran air yang sedikit keras dari<br />
utara.<br />
“Saya langsung beranjak<br />
bangun. Bagitu kaki<br />
menginjak lantai,<br />
langsung terasa dingin,”<br />
terang Siswanto<br />
Giono warga sekitar<br />
yang menceritakan<br />
kepanikannya pada<br />
<strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong>, Selasa<br />
(4/10).<br />
Setiba di ruang<br />
tamu, bapak tiga anak<br />
ini, langsung menyalakan<br />
lampu. Begitu<br />
byar, Giono tambah<br />
terkejut. Karena seluruh<br />
ruangan dipenuhi<br />
dengan air lumpur. Bahkan, sebagian<br />
kaki meja dan kursi sudah<br />
terendam banjir. “Sekilas seperti<br />
lahar dingin. Airnya hitam, tapi<br />
tidak ada kerikil, hanya lumpur<br />
biasa,” ujar lelaki yang rambutnya<br />
mulai memutih ini.<br />
Pada saat kejadian, kata Giono,<br />
tak ada satu pun warga Ngaringan<br />
yang berani tidur. Mereka semua<br />
bangun karena merasa cemas.<br />
Takut jika debit banjir lumpur<br />
tersebut semakin tinggi. Karena<br />
pada saat itu intensitas hujan masih<br />
tinggi. Paginya, ratusan warga mulai<br />
membersihkan air lumpur yang<br />
masuk ke dalam rumah mereka.<br />
Yang mengejutkan, beberapa<br />
unggas dan hewan ternak milik<br />
warga banyak yang hilang dari<br />
kandangnya. Diantara 13 ekor<br />
ayam dan bebek milik Paniyem,<br />
tiba-tiba hilang dari kandang, enam<br />
ekor kambing milik Supriono<br />
hilang dan sampai saat ini belum<br />
ditemukan.<br />
Sementara, sapi milik Usmani,<br />
yang sempat hilang saat terjadi<br />
banjir, kini ditemukan kembali<br />
yang tak jauh dari pemukiman<br />
warga. “Nggak tahu, hilangnya.<br />
Tahu-tahu dikandang sudah tidak<br />
ada,” kenang Giono.<br />
Tidak hanya itu, banjir lumpur<br />
ini ternyata juga menghayutkan<br />
jembatan Kalisat, yang menghubungkan<br />
antara dua Desa, yakni<br />
Desa Gadungan dengan Garingan.<br />
Jembatan beton dengan ukuran<br />
panjang 10 meter dan lebar 3 meter<br />
yang dibangun pada 1990 itu<br />
ambrol dan hanyut terbawa arus<br />
air. Akibatnya, aktivitas warga dua<br />
Desa ini terisolir. Mereka tidak<br />
dapat kemana-mana, karena jembatan<br />
Kalisat tersebut satu-satunya<br />
akses jalan yang bisa dilewati.<br />
Sementara itu Agus Trijayanto,<br />
Kades Ngaringan, menuturkan,<br />
selama ini desanya belum pernah<br />
terkena banjir, meski terjadi hujan<br />
yang cukup lama. Namun, hujan<br />
seharian kemarin itu tiba-tiba air<br />
masuk ke perkampungan. Itu tak<br />
lain air kiriman dari lokasi Perkebunan<br />
Nusantara Tegar Abadi, yang<br />
lokasinya di atas permukiman<br />
warga. “Bener, baru sekarang ini<br />
terjadi banjir. Sebelumnya amanaman<br />
saja,” tegas Agus.<br />
Diperkirakan, itu karena banyak<br />
pohon besar, seperti Mahoni<br />
dan Sengon, yang ada di<br />
perkebunan seluas 300<br />
hektare, banyak yang<br />
ditebang dan diganti<br />
dengan tanaman tebu<br />
dan pisang.<br />
“Karena semua pohon<br />
besar di atas perkebunan<br />
itu ditebang dan<br />
diganti tanaman lunak<br />
seperti tebu dan pisang,<br />
sehingga tak mampu menyerap<br />
air hujan,” kata<br />
Agus berargumen.<br />
Kejadian ini, membuat<br />
ratusan warga Desa<br />
Ngaringan bersedih. Sebab, selain<br />
rumah terendam banjir lumpur,<br />
hanyutnya jembatan Kalisat, puluhan<br />
hektar sawah mereka juga<br />
terendam banjir lumpur.<br />
Dengan demikian, tanaman<br />
padi yang diperkirakan panen<br />
dalam satu bulan ke depan, dipastikan<br />
gagal panen. “Kami masih<br />
koordinasi dengan BPBD setempat,<br />
mudah-mudahan ada bantuan yang<br />
dapat meringankan warga,” pungkas<br />
Agus. (rul)
EDISI <strong>282</strong>/TAHUN 06, 17 - 23 OKTOBER 2016<br />
Daihatsu Jual 149 Unit<br />
Kehadiran mobil-mobil Daihatsu selama pameran<br />
Gaikindo International Auto Show<br />
(GIIAS) 2016 di Grand City <strong>Surabaya</strong>,<br />
ternyata berdampak positif pada penjual mobil milik<br />
Astra Daihatsu Motor (ADM) tersebut.<br />
Buktinya, selama pameran yang berlangsung lima<br />
hari, 28 September hingga 2 Oktober itu, berhasil<br />
menjual 149 unit.“Luar biasa selama GIIAs <strong>Surabaya</strong><br />
ini kami berhasil menjual 149 unit mobil,” ujar Budhy<br />
Lau, Regional Head Jawa Timur, PT Astra International<br />
Tbk. – Daihatsu Sales Operation saat dikonfirmasi<br />
pekan lalu.<br />
Dijelaskannya, dari 149 unit tersebut, sebagian<br />
besar didominasi oleh mobil keluaran terbaru Daihatsu<br />
yakni mobil Sigra, Xenia dan Ayla.<br />
Mobil Sigra sebanyak 61 unit, Xenia 45 unit dan<br />
Ayla 35 unit. Menyusul grand max pick up empat unit<br />
dan Terios empat unit.<br />
Menurut Budhy, pada pameran ini, Daihatsu<br />
menampilkan produk terbarunya yang diluncurkan<br />
di GIIAS 2016 pada Agustus yang lalu di Tangerang.<br />
“Kami tampilkan sebanyak tujuh unit mobil terbaru<br />
yang menempati area seluas 312 meter persegi,” ujar<br />
Budhy.<br />
Mobil tersebut terdiri dari tiga unit Sigra yang<br />
<strong>Surabaya</strong> Lifestyle<br />
Beli Kuota Data, Gratis HP<br />
Ditengah persaingan telekomunikasi yang ketat, PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren),<br />
melakukan terobosan bisnis terbaru. Bentuknya adalah “Dengan membeli kuota data,<br />
gratis mendapatkan Handphone, atau sebaliknya, membeli HP, gratis kuota data internet.<br />
Heade of Regional East Java, Bali, Lombok, PT Smartfren Telecom, Muhammad<br />
Cahyadi, mengatakan program ini sebenarnya sudah diluncurkan pada 1 Oktober. “Intinya<br />
program ini untuk membantu warga masyarakat agar mereka lebih mudah melakukan akses<br />
internet,” katanya.<br />
Ia membantah kalau program ini bukan bertujuan untuk menghabiskan kuota data yang<br />
ada dalam perusahaannya, mengingat akhir tahun tinggal beberapa bulan lagi. Cahyadi<br />
menambahkan kesemua paket kuota internet baik 65 GB maupun 100 Gb berlaku selama<br />
30 hari dan dapat langsung diaktifkan melalui aplikasi My Smartfren yang terdapat pada<br />
smarfren Andromax pilihan masing-masing pelanggan.<br />
Sebelum masa berlaku paket habis, pelanggan<br />
dapat menggunakan atau membeli paket<br />
My Smartfren lainnya dan sisa kuota internet<br />
yang didapat dari pembelian bundling Andromax<br />
otomatis terakumulasi dengan kuota internet yang<br />
didapatkan dari paket My Smartfren yang baru<br />
dibeli, masa berlaku kita pun akan mengikuti masa<br />
berlaku paket My Smartfren yang baru diberi<br />
tersebut.<br />
Ia mengatakan, pelanggan Smartfren yang<br />
sudah menggunakan 4 G LTE mencapai 2,5 juta<br />
pelanggan. “Kami harapkan agar para pelanggan<br />
smartfren semuanya menggunakan 4G LTE dan<br />
kepada pelanggan yang belum menggunakan 4G<br />
LTE, disarankan untuk segera migrasi,” harapnya.<br />
(jos)<br />
telah mendapat sambutan positif dari seluruh Sahabat<br />
Daihatsu di Indonesia. Selain itu, satu unit Daihatsu<br />
Great New Xenia, satu unit Daihatsu Sirion, satu unit<br />
Daihatsu Terios, dan satu unit Ayla.<br />
Budhy menambahkan ruang pameran ini dibangun<br />
dengan konsep nyaman dan bersahabat, yang tercermin<br />
pada pilihan warna dan tata ruang dengan konsep<br />
wooden block. Konsep ini diadaptasi dari booth<br />
Daihatsu pada GIIAS 2016 di Tangerang Agustus lalu.<br />
“Dengan hadirnya Daihatsu di GIIAS <strong>Surabaya</strong><br />
Auto Show 2016 ini, membuat Sahabat Daihatsu dapat<br />
mengenal lebih dekat model dan varian kendaraan yang<br />
dimiliki Daihatsu.<br />
Selain itu, bisa mendapatkan kemudahan untuk memiliki<br />
Daihatsu idamannya dengan berbagai program<br />
penjualan menarik yang telah disediakan,” ungkap<br />
Budhy Lau.<br />
Sementara itu, Hendrayadi Lastiyoso, Marketing &<br />
CR Division Head, PT Astra International Tbk. – Daihatsu<br />
Sales Operation, dikonfirmasi terpisah, menjelaskan<br />
selama pameran ini, Daihatsu juga memberi promo<br />
angsuran mulai Rp. 1 Jutaan/bulan untuk seluruh tipe<br />
mobil Daihatsu dan berkesempatan untuk mendapatkan<br />
berbagai hadiah menarik lainnya.<br />
Hendrayadi Lastiyoso menambahkan sebagai<br />
ajang pameran otomotif terbesar di Jawa Timur, GIIAS<br />
<strong>Surabaya</strong> Auto Show 2016 menjadi sarana yang<br />
sangat efektif untuk penjualan produk-produk<br />
Daihatsu.<br />
“Berbagai produk unggulan<br />
Daihatsu yang kami tampilkan diharapkan<br />
dapat terus memberikan<br />
kontribusi bagi<br />
pertumbuhan pasar<br />
dan industri otomotif,<br />
khususnya<br />
di kota <strong>Surabaya</strong><br />
yang merupakan<br />
pasar otomotif<br />
terbesar di Jawa<br />
Timur,” ujar<br />
Hendrayadi<br />
Lastiyoso. (jos)<br />
Dalam usia ke-20 tahun, PT XL Axiata<br />
serius menyiapkan layanan mobile<br />
broadband (MBB). Selain telah<br />
menyiapkan jaringan 4G LTE secara khusus<br />
untuk memastikan kualitas koneksi, XL juga telah<br />
menyiapkan stok paket MBB dalam jumlah yang<br />
memadai.<br />
Tidak kurang dari 250.000 paket MBB telah<br />
siap dipasarkan melalui berbagai outlet penjualan<br />
di seluruh kota 4G. Dalam waktu dekat XL akan<br />
meluncurkan layanan MBB.<br />
VP East Region East, Desy Sari Dewi, mengatakan,<br />
semua lini di XL telah siap mendukung<br />
produk layanan MBB ini. Bahkan perusahaan juga<br />
telah menyiapkan layanan purna jualnya seperti<br />
apa nanti.<br />
“Misalnya, jika router atau MiFi ternyata<br />
tak mampu menangkap sinyal 4G hingga sekian<br />
Mbps, maka apa yang bisa dilakukan pelanggan?<br />
Apakah bisa mengembalikan barang itu? Semua<br />
sudah kami siapkan,” kata Desy Sari Dewi.<br />
Desy mengatakan, layanan MBB merupakan<br />
layanan terbaru dari XL yang akan segera diluncurkan<br />
ke pasar. Layanan ini menggunakan perangkat<br />
router atau MiFi untuk membagi koneksi<br />
internet cepat 4G secara Wifi ke 10-32 smartphone<br />
atau laptop. Dengan demikian, akan semakin mudah<br />
masyarakat dalam mendapatkan akses internet<br />
cepat 4G, meski belum memiliki ponsel 4G.<br />
Dia menjelaskan perangkat router atau MiFi<br />
Otomotif<br />
Selama GIIAS 2016<br />
11<br />
Suzuki Usung Konsep<br />
“Urban Sport”<br />
Selama pameran otomotif, Gaikindo Indonesia International Auto Show<br />
(GIIAS) 2016 di <strong>Surabaya</strong>, Suzuki mengusung konsep urban sport. Dalam<br />
konsep ini, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menampilkan menampilkan<br />
jajaran produk andalannya seperti, Karimun GS AGS, New Ertiga Dreza<br />
GS serta produk crossover terbarunya New SX4 S-Cross dengan transmisi<br />
manual dan otomatis. Tak hanya itu Suzuki juga turut menghadirkan Jimny<br />
4×4 sebagai reference model.<br />
Dalam GIIAS 2016 <strong>Surabaya</strong> ini, SIS menempati lahan stand seluas<br />
264 meter persegi<br />
dan menonjolkan<br />
konsep dengan<br />
tema utama urban<br />
sport. Dimelza<br />
Sharindradini,<br />
Corporate Public<br />
Relation Strategic<br />
Planning Departement<br />
PT SIS,<br />
menyampaikan<br />
tujuan mengikut<br />
sertakan para Main<br />
Dealer Suzuki di<br />
<strong>Surabaya</strong> adalah untuk<br />
memperkuat brand image Suzuki khususnya di wilayah <strong>Surabaya</strong> dan<br />
sekitarnya, selain itu juga untuk lebih mendekatkan produk- produk mobil<br />
Suzuki kepada masyarakat dan konsumen Suzuki di wilayah Jatim.<br />
Dalam GIIAS 2016 <strong>Surabaya</strong> ini, SIS mengambil lahan stand seluas<br />
264 meter persegi dengan mengusung tema “Urban Sport”’ yang menampilkan<br />
jajaran produk andalannya seperti, Karimun GS AGS, New<br />
Ertiga Dreza GS serta produk crossover terbarunya New SX4 S-Cross<br />
dengan transmisi manual dan otomatis. Tak hanya itu Suzuki juga turut<br />
menghadirkan Jimny 4×4 sebagai reference model.<br />
Donny Saputra, Marketing Director PT SIS, ditemui di lokasi pameran,<br />
Sabtu (1/10) mengatakan dalam GIIAS <strong>Surabaya</strong> 2016 kali ini Suzuki<br />
menghadirkan ragam produk dan salah satunya yang baru saja diluncurkan<br />
pada 27 Agustus lalu yakni New SX4 S-Ccross.<br />
“Selain itu pula kami menghadirkan produk legendaris kami yaitu Suzuki<br />
Jimny sebagai reference model di ajang GIIAS <strong>Surabaya</strong> 2016. Seperti<br />
yang kita ketahui Suzuki Jimny adalah bagian dari sejarah Suzuki yang<br />
merupakan salah satu pioneer SUV di Indonesia,” Jelasnya.<br />
Sementara itu, Corporate Public Relation Strategic Planning Departement<br />
PT SIS, Dimelza Sharindradini, menyampaikan tujuan utama<br />
mengikut sertakan para Main Dealer Suzuki di <strong>Surabaya</strong> adalah untuk<br />
memperkuat brand image Suzuki khususnya di wilayah <strong>Surabaya</strong> dan<br />
sekitarnya.<br />
Selain itu, juga untuk lebih mendekatkan produk- produk mobil Suzuki<br />
kepada masyarakat dan konsumen Suzuki di <strong>Surabaya</strong>. (han)<br />
XL Fokus Kembangkan <strong>Bisnis</strong> Layanan Data<br />
dalam paket MBB memiliki spesifikasi teknis<br />
terbaik di kelasnya untuk dapat digunakan secara<br />
maksimal pada jaringan 4G LTE.<br />
Didukung oleh jaringan 4G yang berkualitas<br />
yang dilengkapi dengan teknologi 4T4R dan<br />
alokasi spektrum selebar 15 MHz, MBB akan<br />
mampu memberikan kestabilan dan kecepatan<br />
akses internet hingga 150 Mbps. (jos)
12 Aneka <strong>Bisnis</strong><br />
EDISI <strong>282</strong>/TAHUN 06, 17 - 23 OKTOBER 2016<br />
Pelukis yang Hidup dari<br />
Hasil Warung Kopi<br />
Sulistyono ampas kopi (40), penyair dan pelukis yang kerap<br />
meladeni pelanggan warung kopinya di pinggiran kota<br />
<strong>Surabaya</strong>. Seniman yang tak mau mengexplor dirinya lebih<br />
dalam ini mengatakan “saya lebih memilih fokus di warung kopi dari<br />
pada memperdalam kesenian karena warung kopi yang menghidupi<br />
saya dan keluarga,” kata Sulistyono.<br />
Padahal bapak dua anak ini bisa menjual karya-karyanya dan<br />
bisa melebihi dari hasil warung kopinya setiap bulannya dengan<br />
bakat yang dimiliki sejak kecil itu. Tetapi Sulistyono, tetap bersikukuh<br />
dengan warung kopinya.<br />
Menurut dia, kopi mempunyai<br />
arti yang dalam ketika kopi<br />
tersebut sudah menjadi<br />
ampas. Sebab, sisa kopi<br />
tersebut lebih berarti dari<br />
segalanya. Ampas kopi<br />
memiliki arti filosofi sebuah<br />
proses perjuangan<br />
yang panjang rasa sakit<br />
yang tak dirasakan, dan<br />
mengering menjadi<br />
endapan. Tetapi ampas<br />
tersebut bisa menjadi<br />
tinta yang sangat luar<br />
biasa dengan perjalanan<br />
waktu yang sangat luar biasa.<br />
(Dona)<br />
Safira Ishami :<br />
Pernah Diremehkan Sebagai Anak Magang Fotografi<br />
Fotografi semakin diminati. Mulai dari anak muda<br />
hingga dewasa. Fotografi seakan menjadi gaya hidup<br />
bagi mayoritas orang. Tak sedikit pula, yang menjadikan<br />
fotografi sebagai bisnis yang cukup menjanjikan.<br />
Salah satunya Safira Ishami. Berawal dari hobi, kini ia<br />
bersama dua temannya mencoba peruntungan sebagai<br />
fotografer profesional. Selain memotret pre wedding,<br />
Fira juga melayani jasa pemotretan foto produk, keluarga,<br />
event dan yang lain.<br />
“Saya hobi foto sejak dari SMA. Waktu itu punya<br />
kamera pocket. Serius belajar fotografinya ketika kuliah<br />
dan baru ganti kamera DSLR,” kata Fira, sapaan akrabnya.<br />
Ia makin terpacu mengembangkan hobinya ketika<br />
berhasil memenangkan beberapa lomba fotografi. Salah<br />
satunya, lomba foto model on the spot. Lomba foto<br />
tersebut merupakan lomba foto pertama yang diikuti<br />
Fira dan mendapatkan juara ketiga.<br />
“Saya gak nyangka bisa dapat juara. Soalnya, kamera<br />
pesertanya bagus-bagus, peralatannya lengkap.<br />
Sedangkan kameraku yang paling standar,” kenang<br />
Alumni Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga ini.<br />
Karena itu, ia merasa bangga karena bisa mengalahkan<br />
peserta yang kebanyakan laki-laki dalam kompetisi<br />
tersebut.<br />
“Bukan bermaksud apa-apa. Pekerjaan fotografer<br />
identik dengan laki-laki. Tapi bukan hal yang gak<br />
mungkin kalau perempuan juga bisa melakukannya,”<br />
tambah Fira. Selama menjadi fotografer profesional,<br />
Fira kerap dipandang sebelah mata karena perempuan.<br />
Namun, ia tidak ingin streotype tersebut menjadi penghalang<br />
bagi karirnya.<br />
“Sering banget ketemu klien pas pertama ketemu<br />
dibilang ‘oh ini fotografernya, kirain cowok’. Pernah<br />
lagi dianggap anak magang. Ada juga yang pas tahu<br />
cewek yang motret, dijutekin, dikiranya gak bisa apaapa,”<br />
kilah Fira. Untuk menangkal stigma negative itu,<br />
ia mempunyai cara jitu guna mengatasi hal tersebut.<br />
Yakni, tetap bekerja secara profesional dan menunjukkan<br />
hasil terbaik.<br />
“Alhamdulillah, setelah tahu fotonya kayak gimana,<br />
mereka malah jadi langganan.<br />
Setelah<br />
foto anak pertamanya, lanjut<br />
ke anak<br />
kedua,” katanya sambil ter-<br />
tawa.<br />
Tidak hanya melihat streo-<br />
type<br />
pekerjaan fotografer sebagai<br />
hal yang<br />
buruk, Fira melihatnya<br />
dalam<br />
sisi yang positif pula.<br />
Dengan dipandang<br />
sebelah mata, ia makin<br />
terpacu untuk terus<br />
berkarya.<br />
“Hal tersebut<br />
malah jadi motivasi<br />
buat aku biar gak gitu-gitu<br />
aja. Aku sih<br />
ingin menunjukkan<br />
kalau perempuan<br />
juga bisa bekerja di<br />
lahan basah lelaki,”<br />
kata perempuan<br />
kelahiran Jombang,<br />
17 September 1992<br />
ini. (Dona)<br />
Jalan Menur Pumpungan 30 <strong>Surabaya</strong> - 60118 / Email: stiesia@sby.dnet.net.id - Kontak Kami : (031) 594-7505, 594-7840 / Fax : (031) 593-2218<br />
Pengertian Koperasi<br />
Sesuai dengan Undang-Undang no. 17<br />
tahun 2012 tentang Koperasi bahwa Koperasi<br />
adalah badan hukum yang didirikan oleh orang<br />
perseorangan atau badan hukum koperasi,<br />
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya<br />
sebagai modal menjalankan usaha yang<br />
memenuhhi aspirasi dan kebutuhan bersama<br />
di bidang ekonomi, social dan budaya sesuai<br />
dengan nilai dan prinsip koperasi.<br />
Koperasi Syariah<br />
Koperasi Syariah didirikan dengan tujuan<br />
untuk meningkatkan kesejahteraan anggota<br />
pada khususnya dan pada masyarakat<br />
umumnya serta ikut membangun tata<br />
perekonomian yang berkeadilan sesuai<br />
dengan syariat Islam.<br />
Sebagaimana dengan pendirian koperasi<br />
pada umumnya, koperasi Syariah juga<br />
membutuhkan modal awal yang dihimpun<br />
dari anggota koperasi yang harus disahkan<br />
oleh Notaris. Modal awal koperasi syariah<br />
bersumber dari dana usaha yang berasal dari :<br />
1. Modal Sendiri, yang berasal<br />
dari Simpanan Pokok, Simpanan Wajib,<br />
Cadangan, Hibah dan Donasi.<br />
2. Modal Penyertaan, yang dapat<br />
diperoleh dari Anggota, koperasi lain, Bank,<br />
penerbitan Obligasi, Surat Utang dan sumber<br />
lainnya yang sah.<br />
3. Dana Amanah, dapat berupa<br />
simpanan sukarela anggota, dana amanah<br />
perorangan atau lembaga.<br />
Konsep Koperasi Syariah<br />
Koperasi Syariah memiliki 7 konsep/nilai<br />
syariah dalam bisnis, yaitu :<br />
1. Shiddiq, mencerminkan kejujuran,<br />
akurasi dan akuntabilitas,<br />
2. Istiqomah, mencerminkan<br />
konsistensi, komitmen dan loyalitas,<br />
3. Tabligh, mencerminkan<br />
Tentang Koperasi Syariah<br />
Oleh :<br />
Yuliastuti Rahayu, Dra.,<br />
M.S.A., Ak, C.A<br />
Dosen Tetap Sekolah Tinggi<br />
Ilmu Ekonomi Indonesia<br />
STIESIA <strong>Surabaya</strong><br />
email: yulie.jzd@gmail.com<br />
transparansi, kontrol, edukatif dan<br />
komunikatif,<br />
4. Amanah, mencerminkan<br />
kepercayaan, integritas, reputasi dan<br />
kreditabilitas,<br />
5. Fathanah, mencerminkan etos<br />
profesional, kompeten, kreatif dan inovatif,<br />
6. Ri’ayah, mencerminkan semangat<br />
solidaritas, empati, kepedulian dan awareness,<br />
7. Mas’uliyah, mencerminkan<br />
responsibilitas<br />
Persamaan dan Perbedaan antara<br />
Koperasi dengan Koperasi Syariah<br />
Koperasi dan Koperasi Syariah memiliki<br />
persamaan dalam hal tehnis penerimaan uang,<br />
mekanisme transfer, tehnologi komputer<br />
yang digunakan dan syarat-syarat untuk<br />
memperoleh pembiayaan. Namun demikian<br />
banyak perbedaan diantara keduanya.<br />
Perbedaan antara Koperasi konvensional<br />
dengan Koperasi Syariah dapat ditinjau dari<br />
beberapa faktor yaitu :<br />
Faktor Pembeda<br />
Koperasi<br />
Konvensional<br />
Masalah Beda : Bunga dan Bagi<br />
Hasil<br />
Bunga adalah tambahan yang<br />
dikenakan untuk transaksi pinjaman uang<br />
yang diperhitungkan dari pokok pinjaman<br />
tanpa mempertimbangkan pemanfaatan/<br />
hasil pokok tersebut, berdasarkan tempo<br />
waktu dan diperhitungkan secara pasti<br />
dimuka berdasarkan persentase yang<br />
ditentukan oleh pihak yang memberi<br />
pinjaman (Antonio, 2001 dalam Sinarwati,<br />
2013)<br />
Bagi Hasil merupakan konsep<br />
pembagian hasil atas keuntungan<br />
proyek nasabah dengan nisbah yang<br />
telah disepakati sebelumnya. Jika<br />
proyek gagal atau rugi maka kerugian<br />
ditanggung bersama sesuai proporsi yang<br />
telah disepakati. Hal ini yang menjadi<br />
keunikan produk dalam sistem bagi hasil<br />
(Muhammad, 2004 dalam Sinarwati, 2013)<br />
Sumber Dana<br />
Sumber dana koperasi simpan pinjam<br />
syariah sama dengan Koperasi Simpan<br />
Pinjam Konvensional. Secara umum,<br />
sumber dana koperasi berasal dari anggota<br />
sendiri berupa simpanan pokok, simpanan<br />
wajib dan simpanan sukarela. Modal awal<br />
Koperasi Syariah berasal dari dana usaha,<br />
Koperasi Syariah<br />
1. Pembiayaan Bunga Bagi hasil<br />
(Mudharobah)<br />
2. Pengawasan Pengawasan Kinerja Pengawasan Kinerja &<br />
Pengawasan syariah<br />
3. Penyaluran Produk Kredit barang/uang Menjual tunai barang<br />
4. Fungsi sebagai<br />
Lembaga Zakat Tidak ada Ada<br />
dana-dana ini dapat bersumber dari dan<br />
diusahakan oleh Koperasi Syariah, yaitu :<br />
1. Modal Sendiri, didapat dari<br />
simpanan pokok, simpanan wajib,<br />
cadangan, hibah dan donasi<br />
2. Modal Penyertaan, didapat dari<br />
anggota, Koperasi lain, Bank, Penerbitan<br />
Obligasi da Surat Utang serta sumber<br />
lainnnya yang sah.<br />
3. Dana Amanah, dapat berupa<br />
simpanan sukarela anggota dan amanah<br />
perorangan atau lembaga.<br />
Prinsip Pendirian Koperasi Syariah<br />
Jika dihubungkan dengan sumber<br />
dananya maka koperasi syariah dapat<br />
didirikan atas dasar prinsip :<br />
1. Syirkah mufawadhah, yaitu<br />
kerjasama antara dua orang/lebih dengan<br />
masing2 pihak memberikan kontribusi<br />
dana (simpanan pokok dan wajib)<br />
yang sama, sedang simpanan suka rela<br />
tergantung pada masing2 anggota.<br />
2. Syirkatul inan, yaitu kerjasama<br />
dua orang/lebih dengan kontribusi dana<br />
dari masing2 anggota secara bervariasi.<br />
Dana itu dikembangkan bersama-sama dan<br />
pembagian keuntungannya berdasarkan<br />
kesepakatan bersama.<br />
Tata cara Perhitungan Sisa Hasil<br />
Usaha Koperasi<br />
Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah<br />
pendapatan koperasi dalam satu tahun<br />
buku dikurangi dengan biaya, penyusutan<br />
dan kewajiban lain termasuk pajak dalam<br />
tahun buku yang bersangkutan. Penetapan<br />
besarnya pembagian kepada para anggota<br />
dan jenis serta jumlahnya untuk keperluan<br />
lain ditetapkan oleh Rapat Anggota dengan<br />
AD/ART Koperasi. Jasa usaha mencakup<br />
transaksi usaha dan partisipasi modal.<br />
A.946
EDISI <strong>282</strong>/TAHUN 06, 17 - 23 OKTOBER 2016<br />
Suwardi :<br />
Herbalis Solusi Kesehatan<br />
<strong>Bisnis</strong> herbal kini diminati konsumen. Sebab,<br />
herbalis selain tanpa efek samping juga tak menggunakan<br />
bahan kimia. Suwardi, pebisnis herbalis mengatakan<br />
perbedaan obat herbal dan obat kimia tidak<br />
hanya berdasarkan reaksi cepat atau lambat dalam<br />
proses kerjanya. Namun,<br />
herbal memiliki banyak<br />
keunggulan yang tidak dimiliki<br />
obat kimia. Sehingga<br />
kurangnya pengetahuan<br />
masyarakat tentang perbedaan<br />
obat herbal dan obat<br />
kimia membuat posisi obat<br />
kimia lebih diprioritaskan.<br />
Kenyataannya, kurang<br />
pengetahuan tentang<br />
perbedaan yang masih dialami<br />
oleh beberapa dokter<br />
yang notabene sebagai<br />
ahli dibidang obat kimia.<br />
Akibatnya, sampai sekarang<br />
orang masih tersugesti untuk segera minum obat<br />
kimia ketika gejala sakit mulai menyerang.<br />
Diakui Suwardi yang bergelut selama 5 tahun<br />
berbisnis obat herbalis ini, obat herbal dianggap lebih<br />
aman dibandingkan obat kimia. Semua bahan-bahan<br />
alami yang dibuat, tidak memiliki efek samping.<br />
Dengan demikian, konsumsi jangka panjang<br />
obat-obatan herbalis, sebenarnya sehat dan dapat<br />
meningkatkan organ-organ tubuh berfungsi dengan<br />
semestinya. Proses kerjanya jauh berbeda dengan<br />
penggunaan bahan sintetis dalam jangka panjang.<br />
Dan tidak akan menyebabkan<br />
ketergantungan,”<br />
katanya Suwardi.<br />
Ditambah lagi, katanya,<br />
produk yang ia jual sebelum<br />
dipasarkan kekonsumen<br />
dirinya mencobanya terlebih<br />
dulu.” Seperti produk Shake<br />
herbalis misalnya saya telah<br />
mengkonsumsinya dan<br />
hasil nyatanya kami rasakan<br />
sendiri dari berat badan 89<br />
kg menjadi 70 kg” ujarnya<br />
meyakinkan<br />
Kini, Suwardi telah<br />
memiliki ratusan konsumen<br />
yang memakai produknya dengan beberapa tahun<br />
terakhir, kesadaran tentang manfaat herbal sudah<br />
lebih terbuka. Bahkan, penggunaan bahan herbal<br />
digunakan sebagai gaya hidup kontemporer. back to<br />
nature. Menjadi slogan yang sering ucapkan Masyarakat<br />
pengguna herbal. (ton)<br />
Sby & Sda<br />
Ditengarai Banyak Wanita Asing<br />
Dipekerjakan di Tempat Hiburan Malam<br />
13<br />
Hampir semua tempat hiburan malam<br />
yang ada di <strong>Surabaya</strong> diduga mempekerjakan<br />
wanita asing. Seperti tempat hiburan<br />
malam di kawasan <strong>Surabaya</strong> Selatan. Tempat<br />
hiburan kelas wahid ini tak menampik<br />
ketika ditanya soal wanita asing untuk<br />
mencari duit di Indonesia.<br />
Malah dia (sebut saja inisial Tn) yang<br />
dipercaya mengkoordinir wanita asing asal<br />
Beijing/Cina. Cuma dia enggan menyebut<br />
angka bokingannya. Intinya, memang ada<br />
cuma takut kalau ditulis di media. Pasalnya,<br />
pihak Imigrasi sudah mengendus dan akan melakukan operasi di tempat tersebut.<br />
Lokasinya di atas swalayan dan tempat itu dipergunakan untuk karaoke. Mungkin<br />
juga triping alias narkoba dan Miras. Yang jelas tarifnya di atas wanita lokal.<br />
Kayaknya pihak pengelola enggan menyebut secara rinci. “Yang jelas jangan<br />
dibesar-besarkan pak tempat kami dioperasi mungkin akan ditutup,” kata lelaki<br />
berkulit kuning. Bagaimana di tempat hiburan malam lainnya. Tepatnya di tengah<br />
kota juga tak menutup kemungkinan melakukan hal serupa. Sayangnya, belum ada<br />
tanda-tanda tempat maksiat ini digerebek dan diberi sanksi yang berat.<br />
Baik pihak Imigrasi, Pemkot <strong>Surabaya</strong> maupun polisi tetap tenang saja. Belum<br />
lagi di tempat hiburan wilayah <strong>Surabaya</strong> Utara. Beberapa waktu lalu menyiapkan<br />
wanita asing dan secara terang-terangan mengumbar auratnya di depan umum.<br />
‘’Sekarang sudah tidak menyediakan wanita asing,” kata salah satu stafnya saat<br />
dikonfirmasi <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong>/BS. Sementara Dirjen Imigrasi, Ronny F Somphi,<br />
saat dikonfirmasi terkait banyaknya wanita asing yang dipekerjakan di tempat<br />
hiburan tidak dapat dihubungi. (mt)<br />
DPRD PROVINSI JAWA TIMUR<br />
Jl. Indrapura No. 1 <strong>Surabaya</strong><br />
Menyikapi Fenomena Kaya Instan ala Dimas Kanjeng<br />
HIDUPKAN AKAL SEHAT DAN DAYA KRITIS<br />
Kasus mencuatnya penipuan<br />
berkedok penggandaan<br />
uang Yayasan<br />
Padepokan Dimas Kanjeng di Gading,<br />
Probolingga mengindikasikan<br />
betapa mental masyarakat kita masih<br />
sangat irasional dan berpikir<br />
secara instan. Budaya<br />
ingin cepat kaya dengan<br />
cara instan masih mendominasi<br />
pola pikir masyarakat<br />
Jatim. Ini bisa dilihat<br />
dari banyaknya pengikut<br />
Padepokan tersebut yang<br />
berasal dari berbagai latar<br />
belakang sosial. Mulai akademisi,<br />
pengusaha, TNI,<br />
PNS, tokoh agama sampai<br />
politiuus sekelas Marwah Daud<br />
Ibrahim.<br />
Kontradiktif sekali ketika di era<br />
globalisasi yang ditandai dengan<br />
kecanggihan tehnologi yang memungkinkan<br />
manusia bisa melakukan<br />
aktifitas dengan cepat, mudah<br />
dan melakukan beberapa hal secara<br />
sekaligus , justru masih terjebak<br />
pada pola pikir dan perilaku tidak<br />
realistis, seperti fenomena kaya<br />
dengan instan. Seyogjaya, globalisasi<br />
tidak hanya memudahkan manusia<br />
untuk mengakses berbagai<br />
sarana/aktifitas untuk memenuhi<br />
kebutuhan hidupnya. Tetapi juga<br />
terbukanya peluang dan jaringan<br />
yang luas, komunikasi lebih mudah,<br />
intensif dan cepat, sehinga kesempatan<br />
untuk bisa berkembang<br />
dan bergerak secara luas, terbuka<br />
lebar. Apalagi, pergerakan kemajuan<br />
tehnologi tidak lagi hanya bisa<br />
diakses masyarakat perkotaan, tapi<br />
juga mereka yang tinggal di pedesaan<br />
dan pegunungan. Globalisasi<br />
dan kecanggihan tehnologi terutama<br />
media online, memungkinkan<br />
tiap individu memiliki kesempatan<br />
sama untuk maju dan berkembang.<br />
Konsekwensi logis globalisasi yakni,<br />
tingginya persaingan dalam segala<br />
bidang, menyisakan berbagai<br />
persoalan di masyarakat kita. Yang<br />
memiliki keunggulan akan semakin<br />
berjaya, sementara yang kalah akan<br />
tergerus persaingan pasar.<br />
“Sejalan dengan kemajuan<br />
tehnologi di era globalisasi, penguatan<br />
pemahaman dan pendidikan<br />
masyarakat Jatim harus terus<br />
ditingkatkan. Pendidikan kan tidak<br />
harus ditempuh secara formal di<br />
sekolah atau bangku kuliah. Pola<br />
pendidikan agama dan dakwah<br />
harus menekankan akidah terlebih<br />
dahulu. Pemberian sosialisasi atas<br />
pemahaman yang benar menjadi<br />
tugas bagi elemen bangsa. Kalau<br />
budaya instan masih menjadi pilihan<br />
masyarakat kita, kondisi dan<br />
situasi sama akan terus terjadi dan<br />
berulang ulang. Kadang nafsu dan<br />
keinginan cepat kaya membuat<br />
orang tidak bisa berfikir rasional sehingga<br />
mudah terpedaya orang lain<br />
yang dianggap mampu mewujutkan<br />
apa yang diinginkan secara instan.<br />
Apalagi sosok yang dianut selama<br />
ini mampu mengesankan prilaku<br />
dan figur popuper , mumpuni dan<br />
berwibawa , sehingga memiliki<br />
pengaruh kuat untuk mempengaruhi<br />
dan mengendalikan<br />
orang lain. Kita tidak<br />
bisa menuding dan menyalahkan<br />
pihak manapun.<br />
Ini harus dikembalikan<br />
ke diri sendiri, instropeksi<br />
diri, berpikir secara wajar,<br />
sewajarnya. Berpikir logis,<br />
bagaimana menguatkan<br />
mental itu yang terpenting.<br />
Sayangnya, saat ini masyarakat<br />
cenderung menguatkan dan menyempurnakan<br />
sisi fisik/ permukaan<br />
saja, tetapi kosong secara batiniahnya.<br />
Yang terjadi kemudian adalah<br />
degradasi moral dalam tatanan kehidupan<br />
masyarakat “ tutur Achmad<br />
Heri, Sekretaris Fraksi Nasdem Hanura<br />
DPRD Provinsi Jatim<br />
Achmad Heri juga menghimbau<br />
pentingnya kita semua harus<br />
memiliki kemampuan untuk mengendalikan<br />
diri, menahan hawa<br />
nafsu, meningkatkan kesadaran<br />
dan kesabaran diri dengan bertindak<br />
secara sadar dan terukur. Hal<br />
hal ini yang akan menguatkan diri<br />
agar tidak mudah terjebak prilaku<br />
konsumtif. Instropeksi diri dan<br />
terus terusan menciptakan budaya<br />
produktif, mengoptimalisasi<br />
kemampuan agar bisa terus meningkatkan<br />
pendapatan dengan<br />
cara-cara kreatif, tingkatkan selalu<br />
keimanan serta menjaga moral. Masyarakat<br />
harus benar benar berhatihati,<br />
jangan mudah percaya, apalagi<br />
dengan membawa nama agama. Hal<br />
ini sudah jelas menyangkut persoalan<br />
akidah yang salah..<br />
“Yang perlu difahami adalah,<br />
tidak semua orang Islam mampu<br />
mempraktikkan bentuk pengajaran<br />
Aqidah Islam secara benar.. Begitu<br />
juga pesantren, tidak semua ajarannya<br />
benar. Ini yang memicu tumbuh<br />
suburnya gerakan Islam liberal<br />
semacam gerakan spiritual yang tak<br />
memiliki identitas yang jelas. Mereka<br />
mereka ini menggunakan label<br />
agama Islam sebagai kedok untuk<br />
mempraktikkan kegiatan kegiatan<br />
yang tidak sejalan dengan Islam.<br />
Di saat yang sama arus padatnya<br />
kompetisi di era globalisasi melahirkan<br />
kondisi kondisi krisis moral,<br />
sehingga mudah dipengaruhi. Untuk,<br />
masyarakat hendaknya jangan<br />
gampang percaya, harus waspada<br />
atas gejala kehadiran padepokan<br />
seperti Dimas Kanjeng, yang hadir<br />
di tengah kondisi masyarakat yang<br />
sedang mengalami krisis moral dan<br />
spiritual.” Kata Achmad Iskandar,<br />
Wakil Ketua DPRD Jatim dari fraksi<br />
Demokrat<br />
Achmad Iskandar juga menambahkan,<br />
faktor faktor obsesi<br />
berlebihan terhadap jabatan politik<br />
yang membutuhkan modal besar<br />
untuk mencapainya, , kerakusan<br />
harta benda, dan kesulitan keuangan<br />
adalah beberapa faktor yang mendasari<br />
keputusan seseorang untuk<br />
mencari jalan pintas, cara tak lazim<br />
dan menghalalakan segala cara.<br />
Daya kritis atau rasionalitas masyarakat<br />
dikalahkan oleh ekspektasi<br />
berlebihan. ’Keyakinan berlebihan<br />
terhdap figur yang dianggap mampu<br />
menyelesaian masalah, membuat<br />
rasionalitas mereka luntur. Apalagi<br />
sosok yang dipercaya itu mampu<br />
mendesaian dirinya dengan berbagai<br />
atribut sedemikian rupa supaya terlihat<br />
meyakinkan dan berwibawa..<br />
“fenomena Dimas Kanjeng harusnya<br />
membuat pemerintah kita<br />
menyadari betul bahwa kondisi<br />
kemiskinan berpotensi menggiring<br />
mereka ke hal-hal yang instan dan<br />
mistik. Dalam kondisi miskin, masyarakat<br />
mudah terpengaruh dengan<br />
segala hal. Pengaruh globalisasi dan<br />
pemikiran kapitalis, membuat banyak<br />
orang berpikir instan. Hidupkan<br />
akal sehat dan daya kritis, agar tidak<br />
mudah tergiur dan terprovokasi janji-janji<br />
semu. Faktanya berbagai jenis<br />
penggandaan uang, tidak pernah<br />
sukses. Kita harapkan pemerintah<br />
memberikan perhatian dan pengawasan<br />
yang lebih tegas dan serius”,<br />
tutup Achmad Iskandar.<br />
A.958
EDISI <strong>282</strong>/TAHUN 06, 17 - 23 OKTOBER 2016<br />
14 <strong>Surabaya</strong> Direktori<br />
Paket Berlangganan :<br />
Perluas pasar bisnis anda disini<br />
Rp. 25.000/ Bulan Rp. 130.000/ 6 Bulan<br />
Rp. 65.000/ 3 Bulan Rp. 275.000/ 1 Tahun<br />
Hubungi : (031)5668432 e-mail : editor_bisnis@yahoo.com / Contact Person : Hanni : 081259118251<br />
Ingin Usaha<br />
Anda Tayang<br />
di <strong>Surabaya</strong> TV ?<br />
CELLULER<br />
Kelurahan<br />
Sambikerep<br />
Jl. Sambikerep, <strong>Surabaya</strong><br />
INSTANSI<br />
Satpol PP<br />
Kota <strong>Surabaya</strong><br />
Jl. Jaksa Agung Suprapto no. 2 <strong>Surabaya</strong><br />
Perpustakaan<br />
BI (Bank Indonesia)<br />
Jl. Raya Darmo,<br />
<strong>Surabaya</strong><br />
ESDM<br />
Dinas Energi dan Sumber<br />
Daya Mineral<br />
Jl. Tidar no. 123, <strong>Surabaya</strong><br />
Kelurahan Pakis<br />
Jl. Bintang<br />
Diponggo<br />
RR House of Flower<br />
Jl. Kutai no. 60<br />
Humas<br />
Pemkot <strong>Surabaya</strong><br />
Jl. Jimerto, <strong>Surabaya</strong><br />
Pratama cell<br />
jl. Kaliasin 110<br />
<strong>Surabaya</strong><br />
KULINER<br />
Bank Indonesia<br />
Jl. Pahlawan no.105,<br />
<strong>Surabaya</strong> Timur<br />
UNIVERSITAS<br />
Rektor Universitas<br />
Widya Kartika<br />
Jl. Sutorejo Prima Utara II-1<br />
TRANSPORTASI
EDISI <strong>282</strong>/TAHUN 06, 17 - 23 OKTOBER 2016<br />
<strong>Surabaya</strong> Direktori<br />
15<br />
KURSUS<br />
HOTEL<br />
UNIVERSITAS<br />
KULINER<br />
TRANSPORTASI<br />
ANEKA BISNIS & BANK
EDISI <strong>282</strong>/TAHUN 06, 17 - 23 OKTOBER 2016<br />
Iklan/Redaksi/Sirkulasi 031-5633456, 5668432 Fax : 031 - 5675240<br />
Kembangkan Jamur Tiram<br />
SMP Tri Murti 2 Malang Mampu<br />
Tutupi Biaya Operasional Sekolah<br />
Guna mencukupi dana operasional sekolah, SMP Tri<br />
Murti 2 Malang mempraktikan budidaya jamur tiram<br />
sebagai ekstra kulikuner/ekskul. Dari hasil penjualan<br />
jamur tiram tersebut, keuangan sekolah yang sangat<br />
terbatas dan cenderung kurang, kini bisa tercukupi.<br />
Kedepan sekolah berencana memberikan bantuan pada<br />
keluarga siswa yang kurang mampu/untuk bertani jamur<br />
tiram di rumah mereka. Sehingga kedepan siswa dapat<br />
penghasilan tambahan untuk biaya sekolah.<br />
ekskul jamur tiram dibentuk dana<br />
operasional sekolah terbilang sangat<br />
minim. Untuk gaji guru masih<br />
sering kurang, karena dana bos dari<br />
pemerintah tak mencukupi untuk<br />
operasional. Dengan adanya hasil<br />
penjualan jamur tiram ini dana operasional<br />
sekolah dapat terpenuhi.<br />
Setiap bulan rata-rata sekolah<br />
mendapat pemasukan dari penjualan<br />
jamur sekisar Rp 12 juta. Seluruh<br />
penjulan jamur dialokasikan<br />
untuk upah pekerja dan memenuhi<br />
kebutuhan sekolah. Guna keberlangsungan<br />
budidaya jamur, sekolah<br />
berharap ada uluran tanggan<br />
dari para dermawan. Seperti dana<br />
CSR yang dilakukan salah satu perusahaan<br />
Eskrim Campina, dimana<br />
mereka mendanai pembibitan dan<br />
pembangunan rumah jamur<br />
Sekolah berbasis pendidikan<br />
agama Hindu ini berencana, jika<br />
ada investor, setiap siswa yang<br />
tidak mampu akan diberi usaha budidaya<br />
jamur tiram. Yang nantinya<br />
disela-sela waktu sekolah, siswa<br />
bisa berbudidaya jamur, yang diharapkan<br />
dari kegiatan tersebut,<br />
siswa akan mendapat penghasilan<br />
tambahan, yang bisa digunakan untuk<br />
membatu ekonomi keluarga dan<br />
membantu biaya sekolah. (made<br />
sudiksa/surya dewata/stv)<br />
Bertempat di pinggiran<br />
kota Malang, kurang<br />
lebih 15 kilometer<br />
dari kota Malang, SMP Tri Murti<br />
2 Malang bertekat mencetak siswa<br />
yang mumpuni dari segi akademis<br />
maupun softskil. Meski terbatas<br />
dari segi pendanaan, tak menyurutkan<br />
niat pihak sekolah untuk<br />
menjadikan tempat ini sebagai<br />
sekolah berprestasi. Sebagai bukti,<br />
sejak beberapa tahun lalu, sejumlah<br />
prestasi berhasil diraih. Salah satunya,<br />
mendapat perolehan angka<br />
rata2 akademis nomor urut ketiga<br />
dari sejumlah sekolah yang ada di<br />
Kecamatan Wagir Malang.<br />
Kepala Sekolah SMP Tri Murti<br />
2 Malang, Dimas Sujono, SH.,<br />
mengatakan, prestasi yang diraih<br />
adalah hasil kerja keras semua<br />
komponen sekolah. Mulai guru<br />
hingga siswa. Atas torehan prestasinya,<br />
sekolah ini menjadi jujukan<br />
untuk dijadikan sarana penelitian<br />
sejumah mahasiswa S1 maupun<br />
S2.<br />
Selain prestasi akademisnya,<br />
sekolah ini juga berhasil membuat<br />
dan mengembangkan ekskul budidaya<br />
jamur tiram. Melalui ekskul<br />
ini, sekolah bisa berkontribusi<br />
memberikan pembelajaran tepat<br />
guna bagi para siswa. Karena siswa<br />
diajak terlibat langsung membudidayakan<br />
jamur tiram. Namun,<br />
terbatasnya jumlah tenaga pengajar,<br />
saat ini budidaya jamur hanya<br />
dikelolaa wali murid.<br />
Menurut Dimas, sebelum<br />
foto/stv/made/dewa<br />
Kepala Sekolah SMP Tri Murti 2 Malang, Dimas Sujono, SH., saat menunjukkan jamur tiram yang dibudidaya sendiri.<br />
D.957