Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
12 Aneka <strong>Bisnis</strong><br />
EDISI <strong>282</strong>/TAHUN 06, 17 - 23 OKTOBER 2016<br />
Pelukis yang Hidup dari<br />
Hasil Warung Kopi<br />
Sulistyono ampas kopi (40), penyair dan pelukis yang kerap<br />
meladeni pelanggan warung kopinya di pinggiran kota<br />
<strong>Surabaya</strong>. Seniman yang tak mau mengexplor dirinya lebih<br />
dalam ini mengatakan “saya lebih memilih fokus di warung kopi dari<br />
pada memperdalam kesenian karena warung kopi yang menghidupi<br />
saya dan keluarga,” kata Sulistyono.<br />
Padahal bapak dua anak ini bisa menjual karya-karyanya dan<br />
bisa melebihi dari hasil warung kopinya setiap bulannya dengan<br />
bakat yang dimiliki sejak kecil itu. Tetapi Sulistyono, tetap bersikukuh<br />
dengan warung kopinya.<br />
Menurut dia, kopi mempunyai<br />
arti yang dalam ketika kopi<br />
tersebut sudah menjadi<br />
ampas. Sebab, sisa kopi<br />
tersebut lebih berarti dari<br />
segalanya. Ampas kopi<br />
memiliki arti filosofi sebuah<br />
proses perjuangan<br />
yang panjang rasa sakit<br />
yang tak dirasakan, dan<br />
mengering menjadi<br />
endapan. Tetapi ampas<br />
tersebut bisa menjadi<br />
tinta yang sangat luar<br />
biasa dengan perjalanan<br />
waktu yang sangat luar biasa.<br />
(Dona)<br />
Safira Ishami :<br />
Pernah Diremehkan Sebagai Anak Magang Fotografi<br />
Fotografi semakin diminati. Mulai dari anak muda<br />
hingga dewasa. Fotografi seakan menjadi gaya hidup<br />
bagi mayoritas orang. Tak sedikit pula, yang menjadikan<br />
fotografi sebagai bisnis yang cukup menjanjikan.<br />
Salah satunya Safira Ishami. Berawal dari hobi, kini ia<br />
bersama dua temannya mencoba peruntungan sebagai<br />
fotografer profesional. Selain memotret pre wedding,<br />
Fira juga melayani jasa pemotretan foto produk, keluarga,<br />
event dan yang lain.<br />
“Saya hobi foto sejak dari SMA. Waktu itu punya<br />
kamera pocket. Serius belajar fotografinya ketika kuliah<br />
dan baru ganti kamera DSLR,” kata Fira, sapaan akrabnya.<br />
Ia makin terpacu mengembangkan hobinya ketika<br />
berhasil memenangkan beberapa lomba fotografi. Salah<br />
satunya, lomba foto model on the spot. Lomba foto<br />
tersebut merupakan lomba foto pertama yang diikuti<br />
Fira dan mendapatkan juara ketiga.<br />
“Saya gak nyangka bisa dapat juara. Soalnya, kamera<br />
pesertanya bagus-bagus, peralatannya lengkap.<br />
Sedangkan kameraku yang paling standar,” kenang<br />
Alumni Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga ini.<br />
Karena itu, ia merasa bangga karena bisa mengalahkan<br />
peserta yang kebanyakan laki-laki dalam kompetisi<br />
tersebut.<br />
“Bukan bermaksud apa-apa. Pekerjaan fotografer<br />
identik dengan laki-laki. Tapi bukan hal yang gak<br />
mungkin kalau perempuan juga bisa melakukannya,”<br />
tambah Fira. Selama menjadi fotografer profesional,<br />
Fira kerap dipandang sebelah mata karena perempuan.<br />
Namun, ia tidak ingin streotype tersebut menjadi penghalang<br />
bagi karirnya.<br />
“Sering banget ketemu klien pas pertama ketemu<br />
dibilang ‘oh ini fotografernya, kirain cowok’. Pernah<br />
lagi dianggap anak magang. Ada juga yang pas tahu<br />
cewek yang motret, dijutekin, dikiranya gak bisa apaapa,”<br />
kilah Fira. Untuk menangkal stigma negative itu,<br />
ia mempunyai cara jitu guna mengatasi hal tersebut.<br />
Yakni, tetap bekerja secara profesional dan menunjukkan<br />
hasil terbaik.<br />
“Alhamdulillah, setelah tahu fotonya kayak gimana,<br />
mereka malah jadi langganan.<br />
Setelah<br />
foto anak pertamanya, lanjut<br />
ke anak<br />
kedua,” katanya sambil ter-<br />
tawa.<br />
Tidak hanya melihat streo-<br />
type<br />
pekerjaan fotografer sebagai<br />
hal yang<br />
buruk, Fira melihatnya<br />
dalam<br />
sisi yang positif pula.<br />
Dengan dipandang<br />
sebelah mata, ia makin<br />
terpacu untuk terus<br />
berkarya.<br />
“Hal tersebut<br />
malah jadi motivasi<br />
buat aku biar gak gitu-gitu<br />
aja. Aku sih<br />
ingin menunjukkan<br />
kalau perempuan<br />
juga bisa bekerja di<br />
lahan basah lelaki,”<br />
kata perempuan<br />
kelahiran Jombang,<br />
17 September 1992<br />
ini. (Dona)<br />
Jalan Menur Pumpungan 30 <strong>Surabaya</strong> - 60118 / Email: stiesia@sby.dnet.net.id - Kontak Kami : (031) 594-7505, 594-7840 / Fax : (031) 593-2218<br />
Pengertian Koperasi<br />
Sesuai dengan Undang-Undang no. 17<br />
tahun 2012 tentang Koperasi bahwa Koperasi<br />
adalah badan hukum yang didirikan oleh orang<br />
perseorangan atau badan hukum koperasi,<br />
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya<br />
sebagai modal menjalankan usaha yang<br />
memenuhhi aspirasi dan kebutuhan bersama<br />
di bidang ekonomi, social dan budaya sesuai<br />
dengan nilai dan prinsip koperasi.<br />
Koperasi Syariah<br />
Koperasi Syariah didirikan dengan tujuan<br />
untuk meningkatkan kesejahteraan anggota<br />
pada khususnya dan pada masyarakat<br />
umumnya serta ikut membangun tata<br />
perekonomian yang berkeadilan sesuai<br />
dengan syariat Islam.<br />
Sebagaimana dengan pendirian koperasi<br />
pada umumnya, koperasi Syariah juga<br />
membutuhkan modal awal yang dihimpun<br />
dari anggota koperasi yang harus disahkan<br />
oleh Notaris. Modal awal koperasi syariah<br />
bersumber dari dana usaha yang berasal dari :<br />
1. Modal Sendiri, yang berasal<br />
dari Simpanan Pokok, Simpanan Wajib,<br />
Cadangan, Hibah dan Donasi.<br />
2. Modal Penyertaan, yang dapat<br />
diperoleh dari Anggota, koperasi lain, Bank,<br />
penerbitan Obligasi, Surat Utang dan sumber<br />
lainnya yang sah.<br />
3. Dana Amanah, dapat berupa<br />
simpanan sukarela anggota, dana amanah<br />
perorangan atau lembaga.<br />
Konsep Koperasi Syariah<br />
Koperasi Syariah memiliki 7 konsep/nilai<br />
syariah dalam bisnis, yaitu :<br />
1. Shiddiq, mencerminkan kejujuran,<br />
akurasi dan akuntabilitas,<br />
2. Istiqomah, mencerminkan<br />
konsistensi, komitmen dan loyalitas,<br />
3. Tabligh, mencerminkan<br />
Tentang Koperasi Syariah<br />
Oleh :<br />
Yuliastuti Rahayu, Dra.,<br />
M.S.A., Ak, C.A<br />
Dosen Tetap Sekolah Tinggi<br />
Ilmu Ekonomi Indonesia<br />
STIESIA <strong>Surabaya</strong><br />
email: yulie.jzd@gmail.com<br />
transparansi, kontrol, edukatif dan<br />
komunikatif,<br />
4. Amanah, mencerminkan<br />
kepercayaan, integritas, reputasi dan<br />
kreditabilitas,<br />
5. Fathanah, mencerminkan etos<br />
profesional, kompeten, kreatif dan inovatif,<br />
6. Ri’ayah, mencerminkan semangat<br />
solidaritas, empati, kepedulian dan awareness,<br />
7. Mas’uliyah, mencerminkan<br />
responsibilitas<br />
Persamaan dan Perbedaan antara<br />
Koperasi dengan Koperasi Syariah<br />
Koperasi dan Koperasi Syariah memiliki<br />
persamaan dalam hal tehnis penerimaan uang,<br />
mekanisme transfer, tehnologi komputer<br />
yang digunakan dan syarat-syarat untuk<br />
memperoleh pembiayaan. Namun demikian<br />
banyak perbedaan diantara keduanya.<br />
Perbedaan antara Koperasi konvensional<br />
dengan Koperasi Syariah dapat ditinjau dari<br />
beberapa faktor yaitu :<br />
Faktor Pembeda<br />
Koperasi<br />
Konvensional<br />
Masalah Beda : Bunga dan Bagi<br />
Hasil<br />
Bunga adalah tambahan yang<br />
dikenakan untuk transaksi pinjaman uang<br />
yang diperhitungkan dari pokok pinjaman<br />
tanpa mempertimbangkan pemanfaatan/<br />
hasil pokok tersebut, berdasarkan tempo<br />
waktu dan diperhitungkan secara pasti<br />
dimuka berdasarkan persentase yang<br />
ditentukan oleh pihak yang memberi<br />
pinjaman (Antonio, 2001 dalam Sinarwati,<br />
2013)<br />
Bagi Hasil merupakan konsep<br />
pembagian hasil atas keuntungan<br />
proyek nasabah dengan nisbah yang<br />
telah disepakati sebelumnya. Jika<br />
proyek gagal atau rugi maka kerugian<br />
ditanggung bersama sesuai proporsi yang<br />
telah disepakati. Hal ini yang menjadi<br />
keunikan produk dalam sistem bagi hasil<br />
(Muhammad, 2004 dalam Sinarwati, 2013)<br />
Sumber Dana<br />
Sumber dana koperasi simpan pinjam<br />
syariah sama dengan Koperasi Simpan<br />
Pinjam Konvensional. Secara umum,<br />
sumber dana koperasi berasal dari anggota<br />
sendiri berupa simpanan pokok, simpanan<br />
wajib dan simpanan sukarela. Modal awal<br />
Koperasi Syariah berasal dari dana usaha,<br />
Koperasi Syariah<br />
1. Pembiayaan Bunga Bagi hasil<br />
(Mudharobah)<br />
2. Pengawasan Pengawasan Kinerja Pengawasan Kinerja &<br />
Pengawasan syariah<br />
3. Penyaluran Produk Kredit barang/uang Menjual tunai barang<br />
4. Fungsi sebagai<br />
Lembaga Zakat Tidak ada Ada<br />
dana-dana ini dapat bersumber dari dan<br />
diusahakan oleh Koperasi Syariah, yaitu :<br />
1. Modal Sendiri, didapat dari<br />
simpanan pokok, simpanan wajib,<br />
cadangan, hibah dan donasi<br />
2. Modal Penyertaan, didapat dari<br />
anggota, Koperasi lain, Bank, Penerbitan<br />
Obligasi da Surat Utang serta sumber<br />
lainnnya yang sah.<br />
3. Dana Amanah, dapat berupa<br />
simpanan sukarela anggota dan amanah<br />
perorangan atau lembaga.<br />
Prinsip Pendirian Koperasi Syariah<br />
Jika dihubungkan dengan sumber<br />
dananya maka koperasi syariah dapat<br />
didirikan atas dasar prinsip :<br />
1. Syirkah mufawadhah, yaitu<br />
kerjasama antara dua orang/lebih dengan<br />
masing2 pihak memberikan kontribusi<br />
dana (simpanan pokok dan wajib)<br />
yang sama, sedang simpanan suka rela<br />
tergantung pada masing2 anggota.<br />
2. Syirkatul inan, yaitu kerjasama<br />
dua orang/lebih dengan kontribusi dana<br />
dari masing2 anggota secara bervariasi.<br />
Dana itu dikembangkan bersama-sama dan<br />
pembagian keuntungannya berdasarkan<br />
kesepakatan bersama.<br />
Tata cara Perhitungan Sisa Hasil<br />
Usaha Koperasi<br />
Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah<br />
pendapatan koperasi dalam satu tahun<br />
buku dikurangi dengan biaya, penyusutan<br />
dan kewajiban lain termasuk pajak dalam<br />
tahun buku yang bersangkutan. Penetapan<br />
besarnya pembagian kepada para anggota<br />
dan jenis serta jumlahnya untuk keperluan<br />
lain ditetapkan oleh Rapat Anggota dengan<br />
AD/ART Koperasi. Jasa usaha mencakup<br />
transaksi usaha dan partisipasi modal.<br />
A.946