06.12.2016 Views

Warta Banda Aceh EDISI X 2016

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> Model Kota Madani Edisi X <strong>2016</strong><br />

Bersama Polisi, KIP<br />

Pantau Kampanye<br />

hingga ke Medsos<br />

Pilkada <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

Harus Jadi Contoh<br />

Harapan Pilkada Damai<br />

di <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

Layanan Pengaduan Konsumen Cerdas Disperindagkop dan UKM Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, SMS ke No 082369947484


2 SALAM REDAKSI<br />

| Edisi X <strong>2016</strong><br />

Damai Itu Saling<br />

Menjaga<br />

Pilkada damai merupakan impian dan<br />

harapan kita bersama. Sebagai masyarakat<br />

yang maju tentu tidak menginginkan<br />

terjadi gesekan dengan sesama ketika<br />

pesta demokrasi berlangsung, baik prapilkada<br />

maupun pascapilkada.<br />

Kita harus memahami tujuan utama dari<br />

pelaksanaan Pilkada adalah untuk memilih<br />

dan terpilih pemimpin yang baik.<br />

Oleh sebab itu, tentu harus melalui proses<br />

yang baik pula. Hindari saling menghujat<br />

sesama tim sukses. Apalagi sampai terlibat<br />

kepada kekerasan.<br />

Tentu semua itu sangat tidak diinginkan<br />

oleh semua pihak. Mari kita tunjukkan<br />

kualitas calon pemimpin idola kita masing-masing,<br />

dengan tidak menjelekkan<br />

idola calon orang lain. Orang yang cerdas<br />

memiliki sejuta cara untuk memperkenal<br />

calonnya ke publik.<br />

Apalagi masyarakat<br />

Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

umum nya sudah cerdas.<br />

Tanpa saling<br />

menjelekkan, mereka<br />

ten tu mampu menilai<br />

siapa pemimpin<br />

ter baik versi mereka.<br />

Mari kita saling menjaga<br />

ketertiban dan keamanan.<br />

Jangan sampai gara-gara<br />

Pilkada silaturrahim kita menjadi rusak.<br />

Jangan sampai gara-gara Pilkada<br />

tidak terlihat lagi duduk minum<br />

kopi semeja. Dan yang paling<br />

penting, nanti hari H Pilkada<br />

mari semua yang sudah punya<br />

hak memilih untuk mendatangi<br />

bilik pemugutan suara. Kenali<br />

baik-baik calon pemimpin yang<br />

akan dipilih. Jangan gara-gara<br />

salah pilih sehari bisa menyesal lima<br />

tahun ke depan.[]<br />

Opini<br />

Pilkada Damai untuk <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

Oleh: Hasanuddin Yusuf Adan<br />

Ketua Umum Dewan Dakwah <strong>Aceh</strong><br />

Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> yang selama ini<br />

oleh walikotanya Illiza Sa’aduddin<br />

Djamal sering menggelarnya<br />

sebagai model kota madani memang<br />

menjadi tolok ukur bagi daerah tingkat dua lain<br />

berkenaan dengan keseriusan pelaksanaan<br />

syari’at Islam dan pembangunan kota yang<br />

sangat fundamental, sehingga walikotanya<br />

mendapatkan penghargaan keberhasilan memimpin<br />

dari presiden Republik Indonesia<br />

(RI) berkali-kali. Prestasi tersebut tidaklah<br />

mudah diperoleh tanpa ada usaha dan kerja<br />

nyata sehingga membuahkan hasil yang menyenangkan<br />

mata.<br />

Di balik kesuksesan tersebut pemimpin<br />

kota termegah di <strong>Aceh</strong> tersebut dihadapkan<br />

dengan tanggung jawab mempertahankannya<br />

yang melebihi tanggung jawab memperolehnya.<br />

Untuk memperoleh gelar sesuatu untuk sebuah<br />

wilayah tidaklah membebankan kita, namun<br />

untuk mempertahankan sesuatu yang sudah<br />

diraih itu sangatlah amat payah dan susah.<br />

Dengan demikian kedamaian dan kesejahteraan<br />

masyarakat bisa saja terusik manakala<br />

pertahanan kekuatan intelektualitas pemimpin<br />

tidak selaras dengan rakyat yang dipimpinnya.<br />

Untuk itulah bermimpi agar mampu<br />

mengawal pilkada yang damai di <strong>Aceh</strong><br />

bukanlah persoalan mudah karena ia harus<br />

berhadapan dengan rival yang berupaya keras<br />

ingin menggantikan posisi nomor satu di dalam<br />

wilayah kekuasaannya. Pertarungan perebutan<br />

kekuasaan semisal itu sering berhadapan antara<br />

satu dengan lain kandidat dalam ranah yang<br />

menjurus kepada kriminal. Ketika itu Pilkada<br />

damai dapat terancam oleh prilaku upnormal<br />

dari sesuatu usaha para kandidat atau timses<br />

dan pendukungnya. Hanya sifat sabar, dan<br />

dewasalah yang dapat menormalkan situasi<br />

sehingga wacana pilkada damai itu tidak terusik<br />

dan tidak terganggu.<br />

KEHARUSAN BERPARTISIPASI<br />

Untuk mewujudkan Pilkada damai di<br />

ibu kota <strong>Aceh</strong> yang bernama <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> itu<br />

haruslah terlibat semua komponen masyarakat<br />

dalam usaha tersebut. Peran masyarakat sangat<br />

diperlukan mulai dari masyarakat awam,<br />

masyarakat terdidik, pihak kepolisian, tentera<br />

negara, para guru dan dosen, pengusaha, para<br />

pemuda, kaum tani, nelayan, dan buruh serta<br />

yang lainnya. Partisipasi damai semua golongan<br />

masyarakat tersebut dalam mensukseskan<br />

pilkada damai sangat menentukan keberhasilan<br />

Pilkada damai di kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>.<br />

Partisipasi paling urgen yang<br />

mesti wujud dalam upaya mewujudkan<br />

Pilkada damai di sini adalah<br />

keterlibatan kaum intelektual,<br />

para ulama, dan tokoh adat yang<br />

memberikan wacana kesuksesan<br />

dan kedamaian pelaksanaan pilka<br />

da di zaman lampau. Keterlibatan<br />

mereka semua menjadi<br />

ru jukan bagi masyarakat awam dan<br />

terkadang boleh jadi ia akan menjadikan<br />

panutan masyarakat awam ketika kesusksesan<br />

Pilkada damai telah terjadi.<br />

Keharusan berpartisipasi segenap komponen<br />

masyarakat dalam wilayah kota <strong>Banda</strong> betulbetul<br />

menjadi tolok ukur keberhasilan pilkada<br />

damai. Dengan ketentuan partisipasi yang<br />

diberikan itu mesti menjurus kearah lahirnya<br />

problem solving bagi warga kota khususnya<br />

dalam menangani pilkada dan mengembangkan<br />

kehidupan kota pasca Pilkada. Bentuk-bentuk<br />

partisipasi yang harus diberikan warga kota<br />

untuk mewujudkan pilkada damai adalah:<br />

pertama, semua warga kota harus turun ke<br />

TPS-TPS pada hari H untuk memberikan suara<br />

terhadap salah satu calon pememimpin mereka;<br />

kedua, tidak mengamalkan money politics<br />

dalam suasana pilkada; ketiga adalah tidak<br />

berlaku curang dalam pelaksanaan Pilkada, baik<br />

yang dimulai oleh pasangan kandidat maupun<br />

yang diprakarsai oleh tim suksesnya di lapangan;<br />

keempat, semua pihak harus bersabar<br />

manakala keberuntungan belum memihak<br />

kepada kita dalam dan sesudah selesainya<br />

Pilkada; kelima, semua warga kota memilih<br />

salah satu pasangan calon pemimpin mereka<br />

adalah berdasarkan tuntutan agama bukan<br />

karena anjuran dan pengaruh pihak manapun<br />

jua yang tidak berada dalam bingkai agama yang<br />

benar yakni Islam.<br />

Dengan menjaga lima rambu-rambu di<br />

atas insya Allah Pilkada untuk kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

akan berlangsung damai. Dengan demikian<br />

kehidupan bangsa tidak terganggu sehingga<br />

mereka mudah untuk mencari nafkah hidup.<br />

Sebaliknya kalau praktik Pilkada di <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

mirip dengan Pilkada di kawasan perkampungan<br />

yang tidak ketat dijaga polisi maka macammacam<br />

boleh terjadi sehingga terkadang dapat<br />

menjejaskan hidup dan kehidupan anak bangsa.<br />

Tiada jalan lain untuk mensejahterakan anak<br />

bangsa melainkan semua pihak meninggalkan<br />

kebiasaan lama yang buruk, menyusahkan<br />

rakyat, dan merugikan tanah air<br />

dan bangsa.<br />

MASYARAKAT<br />

MADANI DAN PIL­<br />

KADA DAMAI<br />

Seandainya warga<br />

kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> sudah<br />

ter golong kedalam masyarakat<br />

madani dari awalawal<br />

lagi maka untuk mewujudkan<br />

Pilkada damai di sini<br />

tidaklah merepotkan. Namun karena<br />

masyarakat madani yang sebenarnya belum lagi<br />

wujud di <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, maka di situlah terletak<br />

persoalan besar dalam menghadirkan pilkada<br />

damai di sini. Selama ini penguasa <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

serius menggembar gemborkan <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

sebagai model kota madani, namun konsep<br />

dan rule model kota madani belum disentuh<br />

sedikitpun sehingga orang-orang ada yang suka<br />

mengucapkan <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> sebagai kota madani<br />

namun tidak ada tolok ukurnya.<br />

Ketimbang kota yang dimadanikan jauh lebih<br />

penting masyarakat kota itu sendiri yang mesti<br />

madani sehingga bergelar masyarakat madani. Nilai<br />

lebihnya kalau warga kota sebagai penghuni kota<br />

madani sudah ta’at dan tunduk patuh kepada Allah<br />

dan RasulNya sepenuhnya. Konsep kota madani<br />

dengan konsep masyarakat madani sangatlah<br />

berbeda, kalau kota madani yang ditonjolkan maka<br />

wajah kotalah yang kelihatan ceria dengan berbagai<br />

perhiasan pembangunan dalam berbagai bentuk<br />

dan modelnya, namun kesejahteraan, ketenangan,<br />

kematangan, dan kelayakan hidup warga belum<br />

tentu terealisasi di sana.<br />

Namun kalau masyarakat madani yang<br />

ditonjolkan sebagai tolok ukur menuju Pilkada<br />

damai maka besar kemungkinan aroma<br />

wacana kota madani dapat direpresentasikan<br />

oleh keta’atan masyarakat madani untuk kota<br />

madani. Ketika masyarakat madani sudah<br />

mendominasi sebuah kota yang diberi gelar<br />

model kota madani, pada masa itulah kota<br />

tersebut menjadi kota madani dikarenakan<br />

ulah dan prilaku masyarakatnya yang duluan<br />

menjadi masyarakat madani. Oleh karenanya<br />

apabila dihadapkan kepada dua pilihan antara<br />

kota madani dengan masyarakat kamdani maka<br />

kita mestilah memilih masyarakat madani,<br />

karena kalau masyarakat madani yang kita pilih<br />

besar kemungkinan kota madani akan segera<br />

wujud oleh prilaku masyarakat madani. Namun<br />

sebaliknya kalau yang kita pilih itu adalah kota<br />

madani maka kota tersebut tidak lebih seperti<br />

seorang dara yang dipoles dan diberi dandanan<br />

sesuai dengan selera pendandan itu sendiri<br />

sehingga hilang marwah asasinya.<br />

Satu lagi poin esensil adalah apabila kota<br />

madani yang dikedepankan untuk satu Pilkada<br />

damai maka boleh jadi pilkada itu tidak akan<br />

berlangsung damai karena penghuni kota<br />

madani tersebut belum lagi menjadi masyarakat<br />

madani yang sebenarnya. Namun sebaliknya,<br />

kalau upaya mewujudkan Pilkada damai untuk<br />

kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> menghandalkan masyarakat<br />

madani maka besar kemungkinan Pilkada itu<br />

akan berlangsung damai. Itu semua sangat<br />

ditentukan dan dipengaruhi oleh eksisstensi<br />

masyarakat madani yang bersifat dinamis, aktif,<br />

agresif, konstruktif, ekspansif, dan konprehensif.<br />

Konsep tersebut masuk ke dalam wacana<br />

komparatif antara kota madani dengan<br />

masyarakat madani. Kota madani sering<br />

dilambangkan dengan kebersihan dan kerapian<br />

kota, baik dari sisi pandang pengaturan<br />

komponen-komponen masyarakat dalam kota<br />

maupun tata letak bangunan dalam kota yang<br />

semua itu bersifat statis dan tidak berdaya<br />

untuk menggerakkan kemajuan kota kalau tidak<br />

dimulai oleh warga kota. Sementara masyarakat<br />

madani adalah masyarakat kota yang tunduk<br />

patuh kepada seluruh ketentuan Allah dalam<br />

berbagai dimensi kehidupan termasuk pilkada<br />

damai dan dapat mewarnai kesejahteraan dan<br />

kehidupan kota.<br />

Masyarakat semacam itulah yang memiliki<br />

potensi dapat mewujudkan pilkada damai bagi<br />

kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> karena mereka terikat dengan<br />

ketentuan tuhan dan tunduk patuh kepadanya.<br />

Karena itulah untuk mewujudkan ketenangan,<br />

ketentraman dan kedamaian dalam kehidupan<br />

berbangasa dan bernegara mestilah dimulai<br />

dari kesiapan warga kota bukan keindahan<br />

kota semata. Kota itu akan sempurna<br />

manakala warganya sudah sempurna, tapi<br />

warga kota belum tentu sempurna walaupun<br />

kota sudah duluan sempurna. Kota tidak akan<br />

pernah mampu mewujudkan Pilkada damai<br />

sampai kapanpun, dalam bentuk apapun,<br />

dan dimanapun karena kota itu bersifat pasif.<br />

Namun masyarakat sesuatu kota itulah yang<br />

menjadi motor untuk mewujudkan pilkada<br />

damai karena masyarakat itu bersifat aktif dan<br />

dinamis. Oleh karenanya untuk mewujudkan<br />

pilkada damai di kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> maka<br />

haruslah masyarakat madani yang menjadi<br />

motornya, bukan kota madani.[]<br />

REDAKSI<br />

PENERBIT Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> | PEMBINA Walikota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> - Wakil Walikota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> PENANGGUNG JAWAB Sekretaris Daerah Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> |<br />

PENGARAH M. Nurdin, S.Sos | PEMIMPIN REDAKSI Wirzaini Usman Al-Mutiarai | REDAKTUR PELAKSANA Evi Marlina | RADAKTUR Mahdi Andela - Hayatullah Pasee | KONSULTASI<br />

HUKUM Mukhlis, SH | REPORTER Hafid Junaidi- Afrizal Meukek - Abi Qanita | STAF REDAKSI Musfa Gustiawaty, S.Sos - Syamsul Bahri, Yudhi Risman | FOTOGRAFER Irwansyah Putra S.Sos<br />

- Surya Mardiansyah-Tuwahed Lambada - Kikin | LAYOUTER Mulyadi | Diterbitkan berdasarkan keputusan Walikota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> Nomor 55 Tahun 2011, Tanggal 28 Februari 2011<br />

Redaksi menerima tulisan berupa opini dan surat pembaca, sesuai dengan misi <strong>Warta</strong> <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, kirimkan beserta foto copy tanda pengenal ke alamat redaksi: Bagian Humas Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, Jalan T. Abu Lam U No 07, <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>.<br />

Email: bna.warta@gmail.com


| Edisi X <strong>2016</strong> INFO KOTA<br />

3<br />

Presiden Dijadwalkan Buka<br />

Kegiatan City Sanitation Summit<br />

Ir. Syukri, M.Sc<br />

Ketua Sekretariat City Sanitation Summit (CSS) XVI<br />

sudah berjumlah 449 anggota,”lanjutnya.<br />

Menurut Syukri, pada hari terakhir<br />

kegiatan juga akan dilakukan city tour bagi<br />

tamu-tamu yang datang ke kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>,<br />

dengan mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah<br />

seperti peninggalan tsunami dan tempattempat<br />

bersejarah di <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>.<br />

“Dengan datangnya tamu ini kita harap<br />

kan bisa berdampak bagi perekonomian<br />

masyarakat kita di sini, karena kalau setiap<br />

daerah yang datang empat orang saja, artinya<br />

akan lebih seribu orang yang datang ke <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong>,”lanjutnya.<br />

Ia berharap banyak pelajaran yang bisa<br />

diambil oleh Pemerintah Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

dari Pertemuan AKKOPSI nanti, khususnya<br />

dari daerah-daerah yang sudah cukup berhasil<br />

mengelola sanitasinya.<br />

Sebelumnya Konsultan Ahli Bappenas<br />

Ahmad Syarif, menyebutkan AKKOPSI dibentuk<br />

pada 2009 lalu oleh enam Walikota di Solo.<br />

Pemerkarsanya adalah Presiden Jokowi sendiri<br />

yang saat itu masih menjabat sebagai Walikota<br />

Solo. Tujuannya untuk meningkatkan kepedulian<br />

dari para walikota/bupati dalam mendukung<br />

kondisi layanan sanitasi yang lebih baik.<br />

“Jadi sekarang sudah ada 444 Kabupaten/<br />

kota anggota AKKOPSI memiliki komitmen<br />

yang tinggi terhadap penyediaan sanitasi<br />

yang layak dan telah pula memiliki dokumen<br />

strategi sanitasi di daerahnya masingmasing.<br />

Dokumen juga sejalan dengan<br />

program percepatan pembangunan sanitasi<br />

pemukiman nasional,” katanya.<br />

Ia menambahkan, pada acara CSS nantinya<br />

juga akan dideklarasikan komitmen bersama<br />

para walikota untuk efektifitas pelaksanaan<br />

strategi sanitasi dan juga implementasi di<br />

lapangan. “Dari hasil evaluasi pemerintah,<br />

universal akses hingga 2015 sudah tercapai 62<br />

persen. Artinya dalam lima tahun ke depan<br />

kita harus mencapai 38 persen lagi, baik<br />

infrastrukturnya maupun layanan akses kepada<br />

masyarakat. Perjuangan ini berat tapi kita tetap<br />

optimis, dan tentu membutuhkan mobilisasi<br />

berbagai sumber-sumber pendanaan, penguat<br />

an kelembagaan, dan aspek-aspek pendukung<br />

lainnya,” kata Ahmad Syarif. Abi Qanita<br />

Presiden RI Joko Widodo bersama<br />

empat Menteri kabinetnya dijadwalkan<br />

akan menghadiri acara<br />

City Sanitation Summit (CSS) XVI,<br />

Asosiasi Kabupaten/ Kota Peduli Sanitasi<br />

(AKKOPSI) VIII yang digelar di Kota <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong> pada 23 - 25 November <strong>2016</strong>.<br />

Keempat menteri yang dijadwalkan<br />

hadir masing-masing Menteri Dalam<br />

Negeri, Menteri Kesehatan, Menteri PUPR,<br />

dan Menteri Kepala Bapppenas, selain itu<br />

sebanyak 444 kepala daerah dari kabupaten<br />

kota anggota AKKOPSI dari seluruh<br />

Indonesia juga diundang untuk hadir.<br />

Ketua Sekretariat City Sanitation Summit<br />

(CSS) XVI, Ir. Syukri, M.Sc mengatakan<br />

kegiatan puncak akan berlangsung pada<br />

24 November <strong>2016</strong> di gedung AAC Dayan<br />

Dawood Darussalam <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>. Kegiatan ini<br />

direncanakan dibuka langsung oleh Presiden<br />

Jokowi yang juga akan bertindak sebagai<br />

keynote speaker pada kegiatan yang mengambil<br />

tema “Optimalisasi gerakan AKKOPSI untuk<br />

pencapaian target universal akses sanitasi dan<br />

air minum Indonesia tahun 2019”.<br />

“Nanti juga akan ada talkshownya dengan<br />

pemateri dengan Dirjen-dirjen dari empat<br />

Kementrian tersebut, kemudian ada juga<br />

pemateri dari empat kepala daerah terpilih<br />

untuk berbagai pengalaman,”ujarnya.<br />

Syukri menyebutkan, pada kegiatan<br />

itu juga akan diumumkan masuknya lima<br />

daerah baru sebagai anggota AKKOPSI<br />

yang akan dibacakan langsung oleh ketua<br />

Seknas AKKOPSI pusat. “Jadi sekarang<br />

anggota AKKOPSI sebanyak 444, dengan<br />

bertambahnya lima anggota baru maka kita<br />

Plt Walikota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> Tandatangani<br />

Kesepakatan Kerjasama Pemberantasan Korupsi<br />

Pelaksana Tugas (Plt) Walikota<br />

<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> Hasanuddin menandatangani<br />

kesepakatan (MoU)<br />

kerjasama jaringan lintas daerah untuk<br />

memberantas korupsi dengan penerapan<br />

Sistem Pelayanan Perijinan Terpadu<br />

(SIPPADU) secara online dengan Pemerintah<br />

Kabupaten Sidoarjo, jawa Timur<br />

yang difasilitasi Komisi Pemberantasan<br />

Korupsi (KPK).<br />

Selain SIPPADU yang ditandatangani<br />

di Pendopo Bupati Sidoarjo, Jawa<br />

Timur, Pemerintah Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

juga manandatangi kesepakatan dengan<br />

Pemerintah Kota Surabaya tentang penggunaan<br />

aplikasi e-goverment.<br />

“SIPPADU online dan e-goverment<br />

menjadi implementasi dalam pencegahan<br />

korupsi, dua aplikasi ini akan segera<br />

kita terapkan di Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> sebagai<br />

upaya meningkatkan pelayanan kepada<br />

masyarakat,” kata Plt Walikota <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong> di Sidoarjo, Selasa.<br />

Selain Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, sebanyak<br />

tiga Gubernur dan 26 Bupati serta Walikota<br />

juga ikut serta menandatangai<br />

Penandatangan kesepakatan bersama<br />

Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan<br />

Bupati Sidoarjo Saifu llah yang juga disaksikan<br />

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.<br />

Plt Walikota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> Hasanuddin<br />

seusai penandatangan kerjasama jaringan<br />

lintas daerah juga mengatakan SIPPADU<br />

yang telah diterapkan Pemkab Sidoarjo dan<br />

e-goverment oleh Pemkot Surabaya telah<br />

menjadi rujukan pemerindah Daerah lain<br />

di seluruh Indonesia dalam upaya meningkatkan<br />

pelayanan publik.<br />

“Penandatangan nota kesepahaman<br />

penerapan SIPPADU dan e-goverment<br />

merupakan bagian dari upaya pemberantasan<br />

korupsi dengan membangun sistem<br />

berbasis elektronik yang transparan sehingga<br />

dapat mengurangi keinginan untuk<br />

melanggar berkorupsi,” kata Hasanuddin.<br />

Ia juga mengatakan Pemkot <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong> akan segera mengirim staf untuk<br />

mengikuti pelattiha penggunaan aplikasi<br />

SIPPADU dan e-goverment.<br />

Sistem Pelayanan Perijinan Terpadu<br />

(SIPPADU) Kabupaten Sidoarjo patut<br />

dibanggakan. Pasalnya menjadi salah<br />

satu best practice (praktek terbaik) dalam<br />

tata kelola pemerintahan dan pelayanan<br />

publik yang baik.<br />

Bahkan program ini dijadikan<br />

”tem plate” upaya berbagi Sistem dalam<br />

penyelenggaraan pemerintahan<br />

ba gi daerah lain. Upaya berbagi sistem<br />

dengan daerah lain itu langsung inisiasi<br />

dari komisi pemberantasan korupsi<br />

(KPK).<br />

Sementara e-goverment merupakan<br />

suatu upaya untuk mengembangkan penyalenggaraan<br />

kepemerintahan yang berbasis<br />

elektronik. Suatu penataan system<br />

manajemen dan proses kerja di lingkungan<br />

pemerintah dengan mengoptimalkan<br />

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.<br />

E-goverment adalah penggunaan<br />

tek nologi informasi oleh pemerintah<br />

untuk memberikan informasi dan pelayanan<br />

bagi warganya, urusan bisnis,<br />

serta hal-hal lain yang berkenaan dengan<br />

pemerintahan yang juga dapat diaplikasikan<br />

pada legislatif, yudikatif,<br />

atau administrasi publik untuk meningkatkan<br />

efisiensi internal, menyampaikan<br />

pelayanan publik, atau proses kepemerintahan<br />

yang demokratis. Humas<br />

Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

Motivasi<br />

Positif Membawa<br />

Optimis<br />

Oleh: Riza Mulia S. Aw<br />

JADILAH kita pribadi yang senantiasa<br />

mengatur jalannya pikiran baik,<br />

tak sembarang menilai dan berpandangan<br />

buruk terhadap sesuatu. Walau terkadang<br />

yang mengundang dugaan adalah<br />

buruk, tentu saja perlu kehati-hatian,<br />

jauh sebelum tersengat oleh pikiran buruk,<br />

apalagi dihuni sampah pikiran yang<br />

menyelewengkan perilaku.<br />

Melatih dan membentuk pola pikir<br />

yang baik, lagi bijak tak serta merta<br />

terjadi begitu saja, tanpa kita asah<br />

melalui hal-hal kecil yang kita<br />

sikapi ragam hal dalam kehidupan<br />

sehari-hari. Ya, harus bermula<br />

dari hal-hal kecil, seperti<br />

memenuhi janji baik terhadap diri<br />

sendiri, sampai membangun persahabatan,<br />

dan menyikapi ragam hal di<br />

tengah-tengah perbedaan.<br />

Karena, sesuatu yang dipandang dari<br />

sudut pandang negatif akan menjadikan<br />

buruk. Sepositif apapun itu, sama halnya,<br />

sesuatu yang dipandang dari sudut pandang<br />

positif akan menjadikan baik. Terhadap<br />

hal-hal kecil tatkala tak mampu dilerai dan<br />

diselesaikan dengan cara baik-baik dikhawatirkan<br />

merembes kepada persoalan besar<br />

yang kian serius. Bukankah sering yang<br />

menanggapi pola perilaku adalah<br />

pikiran. Pikiran akan mengonsep<br />

sudut pandang yang tak<br />

jarang merucut kepada keyakinan<br />

hati. Sekira kita tidak<br />

meneguhi diri untuk tetap<br />

berhati-hati atau waspada<br />

tentu saja akan mudah terseret<br />

oleh pengaruh perilaku yang<br />

mengacaukan.<br />

Setidaknya ada dua faktor terpenting<br />

yang baik kita barengi untuk menguatkan<br />

jalannya pikiran positif. Pertama,<br />

berprasangka baik kepada Allah SWT. Tidaklah<br />

Allah menterjadikan segala sesuatu<br />

melainkan menjadikan kita ujian sekaligus<br />

hikmah. Jalan prasangka baik akan mengoptimiskan<br />

kita jauh dari kesedihan, galau,<br />

apalagi putus asa. Namun, sekira saja cara<br />

penyikapannya adalah buruk tentu hampir<br />

tidak terbaca meskipun di sebalik ujian<br />

adalah hidangan hikmah.<br />

Kedua, menyadari buruk dari dampak<br />

berpikir negatif. Meski yang terjadi adalah<br />

hal baik, dengan munculnya pikiran negatif<br />

pasti terkaitkan keburukan-keburukan.<br />

Atas dasar karena berpikir buruk sama<br />

sekali tidak mendamaikan perasaan, maka<br />

sangat patut dijauhi dan dihindari sama<br />

sekali. Bahayanya, berpikir negatif akan<br />

mewarnai perasaan, lalu beraksi kepada<br />

perilaku yang juga negatif.<br />

Ujung berbagi pada kesempatan ini<br />

tidaklah optimisme bertahan melainkan<br />

pikiran positif selalu menyertai. Demi<br />

menjaga tetap utuhnya semangat mari<br />

kita membangun diri yang positif. Menjaga<br />

tutur lisan, mengawal pikiran sampai<br />

mampu menjadikan kelakuan adalah<br />

teladan baik bagi sesama. [Nobel]


4 LAPORAN UTAMA<br />

| Edisi X <strong>2016</strong><br />

Dok Humas<br />

Plt Walikota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, Ir. H. Hasanuddin, M. Si memberi sambutan pada<br />

deklarasi Pilkada berintegritas dan damai di Taman Sari, Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>.<br />

Harapan Pilkada Damai<br />

di <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> akan melaksanakan<br />

Pemilihan Kepala<br />

Daerah (Pilkada) bersama 20<br />

kabupaten/kota lainnya se-<br />

<strong>Aceh</strong> secara serentak pada 15 Februari<br />

2107. Pemilihan kali ini, Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

diharapkan berlangsung sukses dan menjadi<br />

contoh bagi daerah lainnya.<br />

Harapan itu disampaikan Pelaksana<br />

Tugas (Plt) Walikota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, Ir.<br />

H. Hasanuddin, M. Si saat membuka<br />

kegiatan serta menjadi narasumber pada<br />

Rapat Koordinasi Forum Komunikasi<br />

Pemerintah Daerah (Forkompimda) Kota<br />

<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> di Aula Balai Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>,<br />

Kamis (03/11/<strong>2016</strong>).<br />

Rapat penting itu turut menghadirkan<br />

pihak kepolisian Polresta <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> dan<br />

jajaran, Kodim 0101 BS, KIP Kota <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong> serta jajaran hingga ke tingkat PPS,<br />

Panwaslih, DPRK <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, para keuchik<br />

dan imum mukim sekota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>.<br />

Pihaknya telah memberikan fasilitas<br />

pendukung untuk KIP, Panwaslih dan<br />

juga Polresta <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> dalam rangka<br />

pemilihan walikota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> periode<br />

2017-2022.<br />

Hasanuddin mengingatkan, Pilkada<br />

merupakan tanggungjawab semua komponen<br />

warga mulai dari pemerintah kota,<br />

TNI/Polri, KIP, Panwaslih serta masyarakat<br />

kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, oleh karena itu<br />

ia mengajak semua pihak untuk menyukseskan<br />

Pilkada <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> agar berjalan<br />

aman dan lancar.<br />

“Untuk itu mari kita sama-sama<br />

mendukung Pilkada di <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> agar<br />

dapat berjalan aman, tertib dan lancar,”<br />

lanjutnya.<br />

Pada kesempatan itu Hasanuddin<br />

berharap kepada KIP dan Panwaslih <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong> agar melaksanakan Pilkada sesuai<br />

dengan peraturan perundang-undangan<br />

yang berlaku.<br />

Kemudian ia meminta kepada seluruh<br />

instansi pemerintah baik instansi vertikal<br />

maupun instansi yang berada di lingkungan<br />

pemerintah kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, khususnya<br />

jujaran PNS Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> agar menjaga<br />

netralitas dan menggunakan hak pilihnya<br />

pada 15 Februari 2017.<br />

“Ini sebagaimana intruksi bapak<br />

gubernur juga, selain PNS, keuchik dan<br />

mukim dan jajarannya bahwa netralitas<br />

adalah hal utama supaya Pilkada ini berjalan<br />

lancar, netralitas kita ikut memberikan<br />

kenyamanan bagi masyarakat,” lanjutnya.<br />

Ia mengajak semua pihak menjaga kedamaian<br />

dan ketertiban umum selama proses<br />

pilkada berlangsung, dan meminta semua<br />

pihak agar segera memberikan informasi jika<br />

melihat adanya potensi gangguan Kam tibmas<br />

pada saat tahapan Pilkada ber langsung sampai<br />

berakhirnya tahapan Pilkada.<br />

Ia menambahkan, sebagai sebuah proses,<br />

penyelenggaraan Pilkada dalam praktiknya<br />

tidak akan lepas dari berbagai tantangan<br />

dan hambatan yang berpotensi melunturkan<br />

nilai-nilai demokrasi.<br />

“Hal tersebut semestinya perlu disikapi<br />

sejak dini dan dimulai dari tingkat gampong<br />

guna mendorong stabilitas keamanan politik<br />

dalam rangka sukses pemilihan kepala<br />

daerah,” sebutnya.<br />

Namun ia menyebutkan Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

merupakan barometernya <strong>Aceh</strong>. Perhatian<br />

berbagai pihak di tingkat nasional maupun<br />

internasional masih cukup besar untuk<br />

<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, termasuk soal penyelenggaraan<br />

Pilkada. “Dan Alhamdulillah, Kota <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong> hari ini masih relatif aman dibandingkan<br />

dengan daerah lainnya. Hal ini dapat kita lihat<br />

pada pemberitaan di media cetak maupun<br />

media eletronik. Mudah-mudahan suasana<br />

keamanan dan kenyamanan ini dapat<br />

terus berlangsung sampai dengan proses<br />

pemungutan suara maupun pasca berakhirnya<br />

Pilkada 2017 nanti,” harapnya.<br />

Jangan Golput<br />

Hasanuddin juga mengajak seluruh<br />

warga kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> untuk proaktif<br />

menyukseskan pilkada yang jatuh pada<br />

15 Februari 2017, salah satunya dengan<br />

tidak Golput (Golongan Putih). Menurut<br />

Hasanuddin, prilaku Golput justru membahayakan,<br />

karena menurutnya jika banyak<br />

orang baik yang golput dikhawatirkan akan<br />

terpilih pemimpin yang kurang baik.<br />

“Makanya nanti kita akan gencarkan<br />

sosialisasi juga agar kita bisa menekan angka<br />

Golput di Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> ini, kita ingin<br />

membuat bagaimana warga rindu dengan<br />

TPS,”tambahnya.<br />

Hasanuddin mengajak masyarakat untuk<br />

menentukan pilihannya, namun sebelum<br />

itu masyarakat diminta untuk mempelajari<br />

para kandidat yang muncul, mulai dari visimisinya,<br />

dan juga track recordnya.<br />

Jam Malam<br />

Pada kesempatan itu Hasanudin menyebutkan,<br />

ada informasi yang diterima<br />

pihak nya dari Polresta <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, menjelang<br />

hari H nantinya juga akan diberlakukan<br />

jam malam bagi warga Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>,<br />

tujuannya untuk mewujudkan Pilkada damai<br />

di Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>.<br />

“Tapi kita berharap sebelum jaga malam<br />

ini dibuat, agar kita sama-sama panggil dulu<br />

pra keuchik dan kepala-kepala dusun untuk<br />

kita busat kesepahaman bersama, agar<br />

jangan salah faham dikemudian hari,”ujar<br />

Hasanuddin yang juga Kadishubkominfo<br />

<strong>Aceh</strong> itu.<br />

Surat Edaran Sekda Kota<br />

Sekretaris Daerah Kota (Sekdakota)<br />

<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, Ir Bahagia Dipl SE meminta<br />

PNS Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> bersikap netral pada<br />

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Walikota<br />

dan Wakil Walikota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> yang akan<br />

berlangsung Februari mendatang. Hal<br />

yang sama juga berlaku untuk pemilihan<br />

Gubernur dan Wakil Gubernur <strong>Aceh</strong> dan<br />

Bupati dan Wakil Bupati se-<strong>Aceh</strong>.<br />

Permintaan Sekda ini disampaikan<br />

melalui Surat Edaran yang ditandatangani<br />

Sekdakota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, Ir Bahagia Dipl SE<br />

dengan Nomor 800/2275.<br />

Surat edaran ini menindaklanjuti Surat<br />

Edaran Gubernur <strong>Aceh</strong>, nomor 800/1800<br />

tanggal 7 September <strong>2016</strong>, dimana Pegewai<br />

Negeri Sipil (PNS) dilarang memberikan<br />

dukungan kepada Calon Gubernur/Wakil<br />

Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/<br />

Wakil Walikota.<br />

Dalam Surat Edaran tersebut, ada<br />

beberapa poin penting yang harus dipatuhi<br />

oleh PNS, seperti dilarang terlibat atau ikut<br />

serta sebagai pelaksana kempanye, menjadi<br />

peserta kempanye dengan mengerahkan PNS<br />

di lingkungan kerjanya serta menggunakan<br />

fasilitas Negara dan fasilitas yang terkait<br />

dengan jabatan dan kegiatan kempanye.<br />

PNS juga dilarang membuat keputusan<br />

atau tindakan yang menguntungkan salahsatu<br />

pasangan calon. Kemudian PNS juga<br />

dilarang mengadakan kegiatan berupa<br />

pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau<br />

pemberian barang, uang jasa kepada PNS<br />

dalam unit kerjanya, anggota keluarga dan<br />

masyarakat sebagai bentuk keberpihakan<br />

terhadap pasangan calon.<br />

PNS juga dilarang memberikan surat<br />

dukungan disertai fotocopy KTP kepada<br />

salah-satu pasangan calon.<br />

Bagi PNS yang tidak menaati ketentuan<br />

terhadap larangan tersebut, maka akan<br />

dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan<br />

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun<br />

2010 tentang disiplin bagi PNS. Abi Qanita


| Edisi X <strong>2016</strong> MEREKA BICARA<br />

5<br />

Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> merupakan jantungnya Provinsi <strong>Aceh</strong>. Dari tahun ke tahun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota ini<br />

selalu berjalan aman dan damai. Mari kita simak apa harapan mereka terhadap Pilkada mendatang.<br />

Pilkada <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> Harus Jadi Contoh<br />

Pada prinsipnya kita di DPR Kota<br />

sangat berharap dan bercitacita<br />

dengan dukungan semua<br />

pihak, baik pihak keamanan, KIP dan<br />

Panwas Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> serta unsur<br />

partai yang terlibat untuk mewujudkan<br />

Pilkada damai di <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>.<br />

Kita juga berharap Pilkada 15<br />

Februari 2017 nanti yang di <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

yang hanya dua kandidat agar jadi pilot<br />

project (contoh) bagi daerah lain, tidak<br />

hanya di <strong>Aceh</strong> bahkan di Indonesia,<br />

artinya Pilkada ini bisa dijalankan<br />

dengan damai, tertib dan terkendali.<br />

Jadi kita tidak menginginkan adanya<br />

intimidasi, teror dan aksi-aksi kekeran di<br />

<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, dan kita percaya andaikan<br />

ada potensi itu bisa kita minimalisirkan,<br />

artinya dengan pemahaman politik warga<br />

<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> yang sudah menyentuh<br />

hingga level bawah, cara-cara intimidasi<br />

tidak akan berhasil.<br />

Kemudian kita dari Forkompimda<br />

<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> yang melingkupi semua<br />

jajaran selalu berkomunkasi pada halhal<br />

yang kita rasakan perlu persetujuan<br />

bersama. Kita sudah duduk bersama Plt<br />

Walikota membahas sejumlah persoalan<br />

yang harus kita antisipasi.<br />

Alhamdulillah semua jajaran Forkopimda<br />

<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> komitmen kalau ada<br />

persoalan yang timbul, kita langsung<br />

duduk bersama, mengambil langkahlangkah<br />

penanggulangan bersama-sama.<br />

Kita juga berharap Pilkada 15<br />

Februari 2017 nanti yang di <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong> yang hanya dua kandidat<br />

agar jadi pilot project (contoh)<br />

bagi daerah lain, tidak hanya di<br />

<strong>Aceh</strong> bahkan di Indonesia, artinya<br />

Pilkada ini bisa dijalankan dengan<br />

damai, tertib dan terkendali.<br />

Arif Fadilah<br />

Ketua DPRK <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

Kami Punya Kewajiban<br />

Menyukseskan Pilkada<br />

Kami berharap Pilkada ini betulbetul<br />

damai, artinya tidak ada<br />

kisruh di sana-sini. Siapa yang<br />

menang dialah pemimpin <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

untuk lima tahun mendatang.<br />

Saya selaku ketua pusat pemilihan<br />

umum akses disabilitas provinsi <strong>Aceh</strong><br />

punya kewajiban menyukseskan pilkada<br />

damai. Bahkan pada 3 Desember nanti<br />

kami akan mendudukkan kedua calon<br />

Walikota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> untuk deklarasi<br />

Pilkada damai versi disabiltas, karena<br />

kebetulan pada 3 Desember adalah<br />

word disability day atau hari disabilitas<br />

dunia.<br />

Kalau terkait akses Pilkada bagi<br />

disabilitas kami sudah surati KIP,<br />

untuk memberikan pendidikan pemilih<br />

bagi pemilih terutama kepada pemilih<br />

pemula dari kalangan disabilitas.<br />

Kemudian kami juga butuh penjelasan<br />

dari KIP dan Panwas serta simulasi<br />

sebelum hari H.<br />

Selanjutnya khusus bagi<br />

penyandang disabilitas terutama yang<br />

tuna netra agar disediakan hak berupa<br />

pendamping sehingga berjalan dengan<br />

baik. Kami akan lakukan pendidikan<br />

untuk ini.<br />

Syarifuddin<br />

Ketua Pusat Pemilihan Umum Akses<br />

Disabilitas Provinsi <strong>Aceh</strong><br />

Kalau terkait akses Pilkada bagi disabilitas<br />

kami sudah surati KIP, untuk memberikan<br />

pendidikan pemilih bagi pemilih terutama<br />

kepada pemilih pemula dari kalangan<br />

disabilitas. Kemudian kami juga butuh<br />

penjelasan dari KIP dan Panwas serta<br />

simulasi sebelum hari H<br />

Pemuda Penentu Terwujudnya<br />

Pilkada Damai<br />

Pemuda adalah salah satu unsur<br />

penentu keberhasilan Pilkada<br />

damai di Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>,<br />

karena tidak dapat kita pungkiri bahwa<br />

pemuda adalah manyoritas di kota<br />

<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>.<br />

Kepeloporan pemuda selalu muncul<br />

sebagai kekuatan penentu di Pilkada<br />

hari ini, oleh karena itu menurut saya<br />

pemuda jangan alergi dengan namanya<br />

politik, karena dalam berpolitik kita<br />

bisa merubah kebijakan ke arah yang<br />

lebih baik.<br />

Pilihlah pemimpin yang terbaik dari<br />

yang baik. Perbedaan pilihan bukan<br />

alasan untuk kita saling anarkis dan<br />

bercerai berai, karena keyakinan itu<br />

adalah pilihan dan beropini itu adalah<br />

hak setiap pemuda.<br />

Saya selaku ketua KNPI Kota <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong> mengajak seluruh pemuda Kota<br />

<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> untuk mengawal pesta<br />

demokrasi ini untuk lebih santun dan<br />

menjalin silaturrahmi untuk lebih baik.<br />

Pemuda kita harapkan untuk menggunakan<br />

intelektualnya menyelesaikan<br />

setiap permasalahan secara win-win<br />

solution, agar dapat menciptakan<br />

Pilkada damai dan tidak terpencing<br />

oleh tindakan yang tidak sportif dan<br />

Afdhal Khalilullah<br />

Ketua KNPI Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

Saya selaku ketua KNPI Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

mengajak seluruh pemuda Kota <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong> untuk mengawal pesta demokrasi<br />

ini untuk lebih santun dan menjalin<br />

silaturrahmi untuk lebih baik.<br />

mengganggu ketertiban masyarakat. Ayo<br />

kita wujudkan Pilkada damai, karena<br />

damai itu adalah mulia.<br />

Jangan Ada Upaya Memecah Belah Masyarakat<br />

Pada masa-masa tahapan Pilkada ini<br />

berlangsung para keuchik di Kota<br />

<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> diharapkan menjadi<br />

pimpinan yang bisa menjaga kestabilan<br />

dalam hal apapun, pertama keamanan di<br />

gampongnya, kemudian kestabilan emosi<br />

masyarakatnya yang terdiri dari berbagai<br />

pilihan nanti.<br />

Kemudian satu lagi para keuchik harus<br />

bisa menjadi pelaku sosialisasi di gampong<br />

masing-masing, artinya menyampaikan<br />

perihal Pilkada damai kepada masyarakat<br />

dan keuchik menjadi pintu masuknya para<br />

timses dan juga bakal calon ke gampong.<br />

Dan kita mengharapkan kepada timses<br />

manapun itu harus mengerti dan berupaya<br />

semaksimal mungkin untuk menjaga<br />

kedamaian di gampong-gampong, jangan<br />

sampai setelah Pilkada nanti malah menimbulkan<br />

PR baru, kita tidak berharap nanti<br />

keuchik akan menghadapi dua kubu berbeda<br />

setelah Pilkada, padahal pesta demokrasinya<br />

sudah usai tapi permusuhan masih ada.<br />

Begitupun kepada para calon agar memberikan<br />

arahan kepada timnya agar menjaga<br />

perdamaian saat Pilkada itu berlangsung, jadi<br />

jangan ada upaya me mecah belah masyarakat,<br />

atau menghasut masyarakat, maka saya<br />

mengajak semua pihak, ayolah sama-sama<br />

kita memilih, tentu tidak ada yang sempurna,<br />

semua calon baik walaupun masing-masing<br />

punya kelebihan dan kelemahan, akan tetapi<br />

mari kita kembali ke hati nurani masingmasing,<br />

siapa yang diyakin lebih baik pilih<br />

mereka.<br />

Terakhir dengan dukungan semua pihak,<br />

Dan kita mengharapkan kepada tim ses<br />

manapun itu harus mengerti dan berupaya<br />

semaksimal mungkin untuk menjaga<br />

kedamaian di gampong-gampong, jangan<br />

sampai setelah Pilkada nanti malah menimbulkan<br />

PR baru, kita tidak berharap<br />

nanti keuchik akan menghadapi dua kubu<br />

berbeda setelah Pilkada, padahal pesta<br />

demokrasinya sudah usai tapi permusuhan<br />

masih ada.<br />

baik dari para calon, timses dan perangkat<br />

gampong maka Pilkada damai harus jadi<br />

motto bersama, sehingga tidak menimbulkan<br />

hal yang tidak baik dimasyarakat.<br />

T. Syaiful Banta<br />

Ketua Asosiasi Keuchik<br />

se-Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>


6 WAWANCARA<br />

| Edisi X <strong>2016</strong><br />

Ketua KIP Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, Munawarsyah, MA<br />

Bersama Polisi, KIP Pantau<br />

Kampanye hingga ke Medsos<br />

Sejauh ini tahapan demi<br />

tahapan terus dilaksanakan<br />

KIP Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, seperti<br />

pendaftaran calon, penetapan<br />

calon tetap pada 24 Oktober <strong>2016</strong>,<br />

pengambilan nomor urut calon pada<br />

25 Oktober <strong>2016</strong> serta penyampaian<br />

visi-misi calon di hadapan sidang<br />

paripurna DPRK <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> pada 29<br />

Oktober <strong>2016</strong>.<br />

Pada rapat pleno penetapan calon<br />

24 Oktober <strong>2016</strong> lalu KIP menetapkan<br />

dua pasangan calon yang akan maju<br />

pada Pilkada Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> nanti,<br />

masing-masing,<br />

pasangan calon<br />

nomor<br />

urut<br />

Satu, Hj. Illiza Sa’aduddn Djamal,<br />

SE - Farid Nyak Umar, ST yang<br />

diusung delapan partai politik ( Partai<br />

Demokrat, Partai <strong>Aceh</strong>, PPP, PKS,<br />

PDA, PKPI, PDIP dan Hanura) dan<br />

pasangan calon nomor urut Dua yaitu<br />

Aminullah Usman, SE, Ak-Drs, Zainal<br />

Arifin yang diusung enam partai politik<br />

(PAN, Nasdem, Golkar, PBB, PKB dan<br />

Gerindra).<br />

Lalu apa saja tahapan selanjutnya<br />

yang akan dijalankan oleh KIP Kota<br />

<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>, berikut wawancara<br />

Reporter <strong>Warta</strong> <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

Abi Qanita dengan Ketua<br />

KIP Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>,<br />

Munawarsyah.<br />

Sampai sejauh<br />

ini tahapan apa<br />

yang sedang<br />

berlangsung?<br />

Sekarang sudah<br />

masuk tahapan<br />

kampanye.<br />

Jadi<br />

tahapan kampanye itu mulai 28<br />

Oktober sampai 11 Februari.<br />

Model Kampanye apa saja yang<br />

dibenarkan?<br />

Ada beberapa metode kampanye<br />

dan itu sudah kita sosialisasi, seperti<br />

kampanye tatap muka, pemasangan<br />

alat peraga, kampanye dialog dan<br />

kegiatan lain yang boleh dilakukan tapi<br />

dibatasi.<br />

Terkait alat peraga ada yang kita<br />

cetak, ada yang dicetak oleh calon,<br />

tapi harus sesuai dengan aturan yang<br />

telah ditetapkan. Titik pemasangan<br />

alat peraga kampanye juga sudah kita<br />

tentukan. Kemudian pada 4 Februari<br />

2017 akan kita lakukan debat kandidat,<br />

dan 14 hari sebelum pemungutan suara<br />

juga akan kita sampaikan iklan di<br />

media cetak atau elektronik<br />

Kalau kampanye rapat umum<br />

pengerahan masa kapan?<br />

Rapat umum kita laksanakan<br />

nanti kita cari waktu di bulan Januari,<br />

ini belum kita koordinasi dengan<br />

pasangan calon, karena<br />

setiap calon diberikan satu<br />

kali kampanye pengerahan<br />

masa, jadi hanya butuh<br />

waktu dua hari saja, akan<br />

tetapi tempat sudah<br />

ditentukan di pelataran<br />

parkir stadion H Murtala<br />

Lampineung.<br />

Terkait masih<br />

adanya black<br />

campaign di<br />

media sosial, apa<br />

tanggapan KIP?<br />

Secara ketentuan<br />

PKPU Nomor 12,<br />

setiap pasangan calon<br />

harus menyampaikan<br />

kepada kita akunakun<br />

medsos yang<br />

digunkan selama<br />

kampanye, baik yang<br />

dibuat oleh calon, maupun<br />

oleh tim kampanye atau<br />

relawan, dan di <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong> kedua calon sudah<br />

melaporkan kepada kita<br />

dan ditembuskan kepada<br />

Panwaslih.<br />

Kemudian untuk<br />

memantau kampanye<br />

di Medsos ini kita<br />

kerjasama dengan pihak<br />

kepolisian, karena<br />

akun-akun itu sudah<br />

kita laporkan kepada<br />

pihak kepolisian,<br />

sehingga kalau ada<br />

akun yang tidak resmi maka itu wilayah<br />

polisi dan panwas jika ada kampanye<br />

hitam yang merugikan pasangan calon.<br />

Ada berapa akun yang dilaporkan<br />

ke KIP?<br />

Banyak, ada akun atas nama calon<br />

baik dari facebook, twitter, instagram,<br />

whatsapp, dan juga akun relawan<br />

yang mereka bentuk, jadi banyak yang<br />

dilaporkan ke kita dan sudah kita<br />

minta diteruskan juga ke Panwas.<br />

Artinya kalau ada kampanye hitam<br />

di luar akun resmi yang dilaporkan,<br />

berarti ini ada pihak yang tidak<br />

bertanggungjawab untuk melakukan<br />

kampanye hitam.<br />

Bagaimana Komitmen Pilkada<br />

damai dari para timses dan<br />

kandidat?<br />

Dalam beberapa pertemuan dengan<br />

pasangan calon, kita melihat kedua<br />

pasangan calon ini memiliki komitmen<br />

tinggi untuk memelihara kedamaian.<br />

Nanti ada deklarasi dan penandatanganan<br />

Pilkada damai di Taman sari pada tanggal<br />

5 November <strong>2016</strong>, dan kita harap itu tidak<br />

hanya tertulis tapi benar-benar dijalankan,<br />

karena kalau mereka ini saling menghujat<br />

dan usaha-usaha saling menjatuhkan<br />

maka yang dirugikan adalah masyarakat.<br />

Selanjutnya, di luar kampanye,<br />

berapa jumlah pemilih di <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong>? Kapan ditetapkan DPT?<br />

Kita sudah menetapkan melalui<br />

pleno, jumlah Daftar Pemilih<br />

Sementara atau DPS sebanyak 152.080<br />

yang tersebar di 415 TPS pada 90<br />

gampong, ini bisa bertambah dan<br />

bisa berkurang tergantung tanggapan<br />

dari masyarakat. Nanti DPS ini akan<br />

ditempel di kantor-kantor desa, kalau<br />

ada yang keberatan untuk diajukan<br />

kembali. Sementara untuk Daftar<br />

pemilih Tetap atau DPT akan kita<br />

tetapakan nanti di 6 Desember.<br />

Terakhir, Apa himbauan KIP<br />

kepada masyarakat untuk<br />

menyukseskan Pilkada kota<br />

<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>?<br />

Himbauan kami kepada masyarakat,<br />

tentu masyarakat dalam memberikan<br />

pilihannya, memberikan legitimasi<br />

kekuasaan kepada salah satu di antara dua<br />

calon ini agar mempertimbangkan aspek<br />

rasionlitas, melihat visi-misi dan program<br />

yang baik untuk <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> ke depan.<br />

Kedua pasangan ini sudah<br />

menyampaikan visi-misinya yang<br />

menjanjikan dan memberikan harapan<br />

kepada masyarakat, sekarang tinggal<br />

masyarakat memilah mana yang terbaik<br />

dari kedua pasangan calon ini.[]


| Edisi X <strong>2016</strong> LAPORAN KHUSUS<br />

7<br />

Dok. Humas<br />

Kepala Bidang Pengembangan Sistem Informasi Dishubkominfo Kota <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong>, T. Taufik sedang memperlihatkan layar CCTV.<br />

Memantau Situasi Kota <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong> Lewat Command Center<br />

T. Taufik<br />

Kepala Bidang Pengembangan Sistem Informasi<br />

Dishubkominfo Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> kini memiliki Gedung<br />

<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> Madani Center<br />

yang terletak di komplek kantor<br />

Dishubkominfo Kota <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong>. Gedung ini telah diresmi pada Senin<br />

(24/10/<strong>2016</strong>).<br />

Fasilitas utama gedung yang dibangun<br />

dengan dana otsus ini yakni sebuah command<br />

center room untuk memantau situasi<br />

kota secara real time. Pada ruangan ini disematkan<br />

sebuah layar besar yang terdiri dari<br />

10 unit monitor LCD 49 inci. Layar pantau ini<br />

terhubung dengan ratusan CCTV yang telah<br />

dipasang di sejumlah ruang publik dan perkantoran.<br />

Kepala Bidang Pengembangan Sistem Informasi<br />

Dishubkominfo Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> T.<br />

Taufik menyebutkan Comand Center ini lebih<br />

kepada pemantauan dari CCTV di sejumlah<br />

persimpangan dan kawasan Peunayong <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong>.<br />

Untuk sementara ini fungsinya baru pada<br />

tingkat pemantauan kondisi-kondisi di pusat<br />

keramaian dan persimpangan.<br />

“Kalau command center sebenarnya harus<br />

lebih komplek dari pada yang ada sekarang.<br />

Jadi diperlukan alat-alat yang lebih<br />

banyak dan detail lagi, dibutuhkan apliasi<br />

khusus dan operator yang stanby 24 jam,”<br />

katanya.<br />

Menurutnya, command center yang diinginkan<br />

nanti bisa mendukung informasiinformasi<br />

bukan hanya bagi masyarakat tapi<br />

juga pimpinan. Saat ini manfaat yang sudah<br />

mulai dirasakan dengan keberadaan command<br />

center adalah adanya beberapa kecelakaan<br />

lalulintas di persimpangan yang direcord<br />

ruang command center sehingga bisa<br />

dijadikan alat bukti.<br />

“Baru-baru ini kita bisa melihat salah<br />

satu orang yang dicari polisi ketika terjadinya<br />

perampasan HP anak SD di jalan Pocut<br />

Baren dekat Dinas Kebersihan Kota, bahkan<br />

kepala sekolah dan orang tuanya datang<br />

kesini,”tambahnya.<br />

Ia menambahkan saat ini baru empat persimpangan<br />

yang sudah langsung terkoneksi<br />

ke ruang command center. Sementara ke<br />

depan pihaknya menargetkan seluruh sudut<br />

kota, persimpangan dan pusat-pusat keramaian<br />

bisa dipantau.<br />

“Jadi ketika ada kendaraan yang menerobos<br />

bisa difoto dan diambil tindakan. tapi ini<br />

masih butuh waktu dan proses. Bahkan ke<br />

depan kita harapkan kamera-kamera kita ini<br />

bisa melakukan deteksi wajah,”ujarnya.<br />

Aplikasi SuWarga<br />

Selain itu menurutnya, pada ruang yang<br />

sama juga terdapat sistem aplikasi penanganan<br />

laporan yang memudahkan petugas<br />

menindaklanjuti aduan warga. Aplikasi yang<br />

diberi nama SuWarga ini dapat langsung<br />

diakses di http://suwarga.bandaacehkota.<br />

go.id/. Versi mobile android-nya juga telah<br />

tersedia di Google Play Store.<br />

“Dengan adanya aplikasi ini, masyarakat<br />

bisa segera melaporkan informasi di sekitarnya,<br />

misalkan ada jalan rusak, ada parkir<br />

sembarangan dan juga hal-hal lain yang<br />

mungkin meresahkan warga, nanti akan kita<br />

tindaklanjuti,”ujarnya.<br />

Sementara itu, saat meresmikan gedung<br />

tersebut pada 24 Oktober <strong>2016</strong> lalu, Walikota<br />

<strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> Illiza Sa’aduddin Djamal<br />

me ngatakan, keberadaan Gedung Madani<br />

Center plus command center room ini untuk<br />

mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.<br />

Terutama terkait dengan situasi lalu lintas,<br />

pasar, kebersihan, keberadaan gepeng,<br />

pohon, dan lain sebagainya. Gambar yang<br />

didapat dari cc room dapat pula dimanfatkan<br />

secara lintas organisasi seperti kepolisian<br />

dalam hal penegakan hukum.<br />

“Kontrol berbasis ICT ini tentu akan lebih<br />

memudahkan pemerintah dalam merespon<br />

segala laporan warga. Cakupannya juga sangat<br />

luas, dalam satu layar kita dapat melihat<br />

seluruh <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>,” katanya.<br />

Ia menambahkan, dari ratusan CCTV<br />

yang terintegrasi ke command center, saat<br />

ini ada 40 unit yang sudah menggunakan saluran<br />

transmisi fyber optik. “Kualitas gambar<br />

yang dihasilkan jauh lebih bagus dari pada<br />

CCTV radio maupun wireless. Ke depan akan<br />

terus kita tingkatkan, baik jumlah CCTV fyber<br />

optik-nya maupun aplikasi pendukungnya.<br />

Ini semua demi kenyamanan warga maupun<br />

tamu yang datang ke kota kita,” pungkasnya.<br />

Selain aplikasi SuWarga, pada kesempatan<br />

tersebut Pemko <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> juga<br />

me-launching aplikasi open data (http://<br />

data.bandaacehkota.go.id), e-Surat, aplikasi<br />

sistem pencatatan retribusi (Siperi), dan e-<br />

Inventory. Di tempat yang sama, juga diresmikan<br />

secara simbolis Fasilitas Pendukung<br />

Terminal L-300 dan Fasilitas Pendukung<br />

Terminal Mobar. Abi Qanita<br />

Foto: Abi Qanita


W ARTA<br />

PROFIL<br />

8<br />

<strong>EDISI</strong> X <strong>2016</strong><br />

Ir. H. Hasanuddin, M. Si, Plt Walikota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

Tujuan Utama Menyukseskan<br />

Pilkada Damai<br />

Kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> bukanlah<br />

tempat baru bagi Ir.<br />

H. Hasanuddin, M.Si.<br />

Sejak 28 Oktober <strong>2016</strong><br />

ia dipercayakan menjabat sebagai<br />

Pelaksana Tugas Walikota <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong> hingga 11 Februari 2017.<br />

Meskipun dalam deretan panjang<br />

karirnya tidak sekalipun pernah<br />

bertugas kepemerintahan kota ini,<br />

namun lahir dan besar bahkan<br />

menempuh pendidikan hingga<br />

strata di kota yang telah berusia 810<br />

tahun ini. Sehingga Hasanuddin<br />

menjadi orang yang mengerti dengan<br />

perkembangan dan persoalan<br />

kota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong>.<br />

Penunjukkan<br />

Hasanuddin sebagai Plt<br />

Walikota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

dikarenakan Walikota<br />

defenitif Hj. Illiza<br />

Sa’aduddin Djamal<br />

dan Wakil Walikota<br />

Zainal Arifin sedang<br />

mengambil cuti<br />

kampanye.<br />

Peresmian<br />

Hasanuddin<br />

sebagai Plt Walikota<br />

berlangsung di<br />

Anjong<br />

Mon Mata komplek Pendopo<br />

gubernur <strong>Aceh</strong> pada 27 Oktober <strong>2016</strong><br />

lalu, ia dilantik bersama dengan<br />

delapan orang Plt lainnya.<br />

Selain menjabat sebagai Plt<br />

Walikota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> saat ini<br />

Hasanuddin juga dipercayakan<br />

memangku jabatan sebagai Kepala<br />

Dinas Perhubungan, Komunikasi,<br />

Informasi dan Telematika<br />

<strong>Aceh</strong>, setelah sebelumnya juga<br />

dipercayakan sebagai kepala dinas<br />

cipta karya provinsi <strong>Aceh</strong>.<br />

“Saya lama di Kalimantan,<br />

dari tahun 1990 sampai akhirnya<br />

dikembalikan ke <strong>Aceh</strong> pada tahun<br />

1999, artinya kurang lebih<br />

10 tahun bertugas di luar<br />

<strong>Aceh</strong>,”ujar Hasanuddin<br />

saat berbincang-bincang<br />

di ruang kerjanya.<br />

Hasanuddin<br />

menyatakan,<br />

tekadnya sudah<br />

jelas, menyukseskan<br />

pelaksanaan Pilkada<br />

di <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> serta<br />

memastikan pelayanan<br />

publik tetap berjalan<br />

tanpa hambatan. Oleh<br />

sebab itu Hasanuddin<br />

meminta<br />

dukungan<br />

dari semua<br />

pihak,<br />

termasuk media.<br />

Sebelumnya Hasanuddin juga<br />

sudah melakukan pertemuan<br />

dengan berbagai pihak terkait untuk<br />

memastikan tidak ada hambatan<br />

dalam pelaksanaan Pilkada <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong>.<br />

“Semua pihak sudah saya jumpai,<br />

dan juga rapat Forkompimda,<br />

semua kita memiliki harapan yang<br />

sama yaitu Pilkada damai, namun<br />

agar komunikasi kita ini sampai ke<br />

masyarakat, kami butuh dengan<br />

media,” kata Hasanuddin yang juga<br />

pernah menjadi Plt. Kepala Dinas PU<br />

Kabupaten Dati II Hulu Sungai Utara<br />

Kalimantan Selatan.<br />

Hasanuddin mengajak seluruh<br />

warga <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> yang sudah<br />

memiliki hak pilih agar proaktif<br />

dalam Pilkada serta tidak Golput. Ia<br />

mengingatkan, sikap Golput hanya<br />

akan merugikan masyarakat itu<br />

sendiri, karena jika banyak orang baik<br />

golput dikhawatirkan akan terpilih<br />

pemimpin yang tidak baik.<br />

Oleh sebab itu, diakui Hasanuddin,<br />

sosialisasi akan digencarkan untuk<br />

menekan angka Golput di <strong>Banda</strong><br />

<strong>Aceh</strong>. “Orang harus merindukan TPS.<br />

Bila perlu jangan kemana-mana dulu<br />

sebelum ke TPS pada hari H nanti 15<br />

Februari 2017,”ujar<br />

Namun kepada Pegawai Negeri<br />

Sipil, ia lagi-lagi mengingatkan agar<br />

tidak terlibat politik praktis, dan<br />

kepada seluruh Tim Sukses dimintanya<br />

agar melakukan kampanye dengan<br />

cara-cara yang damai.<br />

“Jangan sampai, orang yang<br />

naik walikota, kita yang berantam,”<br />

lanjutnya mengingatkan. Abi Qanita<br />

BIODATA<br />

1. Nama : Ir. H. HASANUDDIN, M.Si<br />

2. Tempat/ Tanggal Lahir : Beurawe/ 02 Juni 1960<br />

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki<br />

4. Agama : Islam<br />

5. Alamat Rumah : Gampong Beurawe <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

6. Jabatan : Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika <strong>Aceh</strong><br />

Pelaksana Tugas Walikota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

RIWAYAT JABATAN :<br />

No. Jabatan TMT<br />

1. Kasi Bina Marga Dinas P.U. Kabupaten Dati II Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan 21-09-1994<br />

2. Plt. Kepala Dinas PU Kabupaten Dati II Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan 03-12-1994<br />

3. Kasi Pemeliharaan Jalan Dinas Prasarana Wilayah Provinsi NAD 13-12-1999<br />

4. Kepala Dinas Kimpraswil Kabupaten Nagan Raya 14-09-2002<br />

5. Wakil Kepala Dinas PERKIM Provinsi NAD 28-12-2006<br />

6. Kepala Dinas Cipta Karya <strong>Aceh</strong> 18-02-2013<br />

7. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telamatika <strong>Aceh</strong> 23-03-2015<br />

8. Pelaksana Tugas Walikota <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong> 27-10-<strong>2016</strong><br />

RIWAYAT PENDIDIKAN :<br />

No. Jenjang dan Jurusan Pendidikan Nama Sekolah/Akademi/ Perguruan Tinggi<br />

1. MIN Latihan 7 Tahun Negeri <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

2. SMP Negeri 2 <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

3. SMA Negeri 3 <strong>Banda</strong> <strong>Aceh</strong><br />

4. Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala<br />

5. Program Studi Magister IESP Universitas Syiah Kuala

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!