You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
https://unsplash.com/search/rain?photo=gXF45F46kJU<br />
https://unsplash.com/search/offering-help?photo=tnxRFtX<br />
Dalam Lukas 15:11-32, Tuhan<br />
Yesus menceritakan sebuah<br />
perumpamaan yang terkenal hingga<br />
saat ini. Seorang anak menyakiti hati<br />
ayahnya dengan bertindak kurang<br />
ajar: dia meminta warisannya pada<br />
saat ayahnya masih hidup dan<br />
meninggalkan keluarganya untuk<br />
pergi ke negeri asing dan<br />
menghabiskan kekayaannya. Bagi<br />
seorang ayah dalam konteks budaya<br />
Yahudi dan Romawi waktu itu,<br />
adalah sah bila ayah itu<br />
memutuskan hubungan kekeluargaan<br />
dengan anak yang durhaka itu, atau<br />
bahkan menuntut agar dia dihukum<br />
mati. Kita bisa bayangkan betapa<br />
hancurnya hati orang tua ketika<br />
anak berbuat demikian!<br />
Dan terjadilah, ketika seluruh<br />
harta anak itu sudah habis, dia<br />
terpuruk demikian dalam hingga<br />
nilai dirinya lebih rendah dari babi<br />
ternak (sekadar catatan, babi adalah<br />
binatang najis bagi orang Yahudi).<br />
Direndahkan sejauh itu, dalam<br />
keputusasaannya, sang anak hanya<br />
bisa memikirkan ayahnya, yang telah<br />
dia sakiti. Dengan sisa tenaga dan<br />
keberaniannya, dia memutuskan<br />
datang kepada ayahnya dan minta<br />
belas kasihan agar diizinkan menjadi<br />
budak sang ayah.<br />
Ketika anak itu mendekati rumah<br />
ayahnya, dia melihat sang ayah. Kita<br />
bisa bayangkan betapa takut anak<br />
itu untuk berkata-kata pada<br />
ayahnya. Tapi firman Tuhan berkata<br />
bahwa ayahnya itu “berlari<br />
mendapatkan dia lalu merangkul dan<br />
mencium dia” anak yang kurang<br />
ajar, yang durhaka, dan sekarang<br />
bahkan berbau babi! Anak itu<br />
pulang, tetapi bukannya mendapati<br />
tangan besi yang menghajar dia<br />
karena kesalahannya, dia malah<br />
menemui tangan ayahnya yang<br />
terbuka lebar menyambut dia. Kasih<br />
sang ayah menutupi segala kesalahan<br />
anak itu.<br />
#037 (Des 2016-Jan 2017) |<br />
TEMA: Love always protects,<br />
trusts, hopes, perseveres.