09.12.2016 Views

Pearl37

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sewaktu masih menjadi<br />

siswa SMP, saya ingat<br />

betapa saya dan beberapa<br />

teman dekat merasa<br />

terpanggil untuk mendoakan<br />

teman-teman di sekolah. Saat itu,<br />

kami yang duduk di kelas 3 SMP<br />

melihat beberapa teman mulai<br />

terjerumus ke dalam pergaulan<br />

bebas. Beberapa yang lain bolos<br />

pelajaran untuk main playstation<br />

sambil minum minuman keras,<br />

bahkan mengadakan pesta<br />

‘ajeb-ajeb’ sampai tengah malam.<br />

Sebagai remaja yang sudah Kristen<br />

sejak lahir, mereka tidak merasa<br />

canggung. Semua itu mereka anggap<br />

sebagai kebiasaan ‘anak gaul’.<br />

Saya masih ingat ketika kami sangat<br />

bersemangat untuk berdoa bagi<br />

teman-teman. Kami minta Tuhan<br />

memberikan kami hati yang<br />

mengasihi jiwa-jiwa, yang mampu<br />

mengasihi seperti Tuhan mengasihi<br />

mereka. Kami berdoa agar mereka<br />

bisa bertobat, berbalik dari<br />

kebiasaan mereka yang tidak benar,<br />

lalu bertumbuh dalam pengenalan<br />

akan Tuhan. Sepulang sekolah, atau<br />

saat ada jam pelajaran yang kosong,<br />

kami selalu berkumpul untuk berdoa<br />

atau sekedar sharing. Tidak hanya<br />

berdoa, kami juga bersemangat<br />

untuk berbicara dengan mereka. Ya,<br />

kami hanya mengingatkan tentang<br />

apa yang mereka lakukan bisa<br />

mendukakan hati Tuhan. Tidak bisa<br />

dikatakan sebagai menginjili, karena<br />

mereka sebenarnya sudah menerima<br />

Yesus sebagai juru selamat.<br />

#037 (Des 2016-Jan 2017) |<br />

TEMA: Love always protects,<br />

trusts, hopes, perseveres.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!