20.12.2016 Views

E-Magazine|Free

Majalah-ICT-No.51-2016

Majalah-ICT-No.51-2016

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

E-<strong>Magazine|Free</strong><br />

www.majalahict.com


DARI REDAKSI<br />

Pembaca Majalah ICT dimanapun berada,<br />

Tak terasa kita sudah memasuki penghujung<br />

tahun 2016. Begitu banyak perkembangan,<br />

tantangan, aturan dan juga layanan teknologi<br />

informasi dan komunikasi yang hadir di 2016<br />

ini. Selain hadirnya Roadmap E-Commerce,<br />

yang membuat harapan e-commerce yang akan<br />

memberikan kontribusi 130 miliar dolar AS pada<br />

2020 bukan sekadar dongeng menjelang tidur,<br />

yang juga menyita perhatian publik di akhir<br />

2016 ini adalah kehadiran UU No.19 Tahun 2016<br />

tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 11<br />

Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi<br />

Elektronik.<br />

Kehadiran UU No.19 Tahun 2016 ini akan<br />

menjadi bahasan di edisi pamungkas Majalah ICT di<br />

tahun 2016. Sebab, walaupun ini merupakan revisi<br />

dan dapat dikatakan perbaikan terhadap UU ITE<br />

sebelumnya, No. 11/2008, dengan pengurangan<br />

sanksi khususnya untuk soal pencemaran nama<br />

baik atau fitnah sebagaimana diatur dalam<br />

Pasal 27 ayat 3, namun UU baru dianggap tetap<br />

mengancam. Tercatat, setelah UU ini disahkan<br />

Paripurna DPR, banyak yang kemudian dijadikan<br />

tersangka dengan menggunakan UU ITE ini.<br />

Hal lainnya, yang juga kami angkat dalam edisi<br />

ini adalah rencana pemerintah untuk reorientasi<br />

dan mempermudah sertifikasi perangkat<br />

telekomunikasi telepon seluler, komputer<br />

genggam, dan komputer tablet. Kemudian<br />

ada juga informasi penghentian penggunaan<br />

frekuensi 1900 MHz yang digunakan Smart<br />

Telecom. Pembersihan frekuensi 1900 MHz<br />

ini penting mengingat ada dua blok frekuensi<br />

di rentang 2,1 GHz yang digunakan untuk 3G<br />

hingga kini menganggur tak terpakai. Padahal,<br />

frekuensi merupakan sumber daya terbatas<br />

dengan nilai yang cukup besar jika dirupiahkan.<br />

Tak ketinggalan, ada juga ulasan seputar<br />

perkembangan terkini teknologi informasi dan<br />

komunikasi lainnya.<br />

Melalui forum ini dapat kami sampaikan, kami<br />

tetap menanti Sidang Pembaca untuk memberi<br />

masukan, kritikan maupun pertanyaan melalui<br />

redaksi@majalahict.com atau melalui form navigasi<br />

Redaksi yang ada di laman www.majalahict.com.<br />

Selamat membaca, Selamat merayakan Natal<br />

dan Tahun Baru 2017. Semoga di tahun 2017,<br />

memberikan harapan baru perkembangan teknologi<br />

informasi dan komunikasi Indonesia. Maju terus<br />

ICT Indonesia.<br />

• Redaksi<br />

C<br />

2 Majalah I No. 51 Desember 2016<br />

T<br />

TARIF IKLAN<br />

DESAIN COVER: ISA<br />

Cover<br />

184 x 50 mm = Rp10 Juta/edisi<br />

50 x 50 mm = Rp5 Juta/edisi<br />

Halaman Belakang<br />

Full page = Rp10 Juta/edisi<br />

Half page = Rp8,5 Juta/edisi<br />

184 x 50 mm = Rp5 Juta/edisi<br />

50 x 50 mm = Rp1,5 Juta/edisi<br />

Halaman Dalam<br />

Full page = Rp8,5 Juta/edisi<br />

Half page =Rp5 Juta/edisi<br />

184 x 50 mm = Rp2 Juta/edisi<br />

50 x 50 mm = Rp1 Juta/edisi<br />

REDAKSI<br />

Alamat Redaksi: Villa Cemara No. 22<br />

Jl. Sawangan Raya-Depok<br />

Email: redaksi@majalahict.com<br />

IKLAN & PROMOSI<br />

Email: marketing@majalahict.com<br />

Telepon: (021) 7750301,<br />

Fax. 021- 7756782


DAFTAR ISI<br />

Wajah Baru’ UU ITE Tetap<br />

Mengancam................................. 4<br />

Blue Bird Lengkapi Aplikasi<br />

‘My Blue Bird’ untuk Mudahkan<br />

Pengguna...................................19<br />

Ada 50 Situs Berisi SARA dalam<br />

Pilkada DKI Jakarta, 30 Situs<br />

Diblokir.......................................20<br />

Mengandung Pornografi,<br />

Bigo Live Kena Blokir................21<br />

i-Otentik BPPT, Tingkatkan<br />

Keabsahan Layanan Transaksi<br />

Data Elektronik Pemerintah.....23<br />

Daftar Panjang Korban<br />

UU ITE.......................................... 7<br />

R&D Apple Siap Dibangun......... 9<br />

Penggunaan Frekuensi 1900<br />

MHz Smart Telecom Resmi<br />

Dihentikan..................................11<br />

Produk Gadget Dipermudah<br />

Sertifikasinya.............................13<br />

Indosat Ooredoo Kontrak<br />

5 Tahun Terapkan Ericsson<br />

Revenue Manager.....................14<br />

Untuk Perluas Akses Pasar,<br />

UKM Disarankan Gunakan<br />

E-Commerce..............................16<br />

BI Hadirkan Layanan Keuangan<br />

Digital untuk Pesantren............17<br />

Teknologi Menjadi Faktor Utama<br />

Perubahan RRI Menuju Era<br />

Digital..........................................25<br />

KPI Terima Kunjungan Delegasi<br />

Korea Communications<br />

Commission (KCC)...................26<br />

TelkomGroup Dirikan Posko<br />

Bencana dan Salurkan Bantuan<br />

di Aceh........................................27<br />

Streaming Musik Tanpa Batas<br />

Bersama Smartfren...................28<br />

Paska Gempa Aceh, Indosat<br />

Hadirkan Posko Bantuan..........30<br />

Canon EOS M5, Kamera<br />

Mirrorless untuk Beragam<br />

Kebutuhan Foto & Video..........31<br />

Majalah I<br />

C<br />

T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

33


LAPORAN UTAMA<br />

‘Wajah Baru’ UU ITE<br />

Tetap Mengancam<br />

Naskah Undang-Undang tentang<br />

Perubahan Undang-Undang<br />

Nomor 11 Tahun 2008 tentang<br />

Informasi dan Transaksi<br />

Elektronik telah ditandatangani Presiden<br />

Joko Widodo pada tanggal 25 November<br />

2016. UU ITE baru ini resmi berubah<br />

menjadi Undang-Undang Nomor 19<br />

Tahun 2016. Sebelumnya naskah<br />

Undang-Undang tersebut telah disahkan<br />

pada Rapat Paripurna DPR RI tanggal 27<br />

Oktober 2016.<br />

Naskah Undang-Undang tersebut<br />

tercatat dalam Lembaran Negara<br />

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor<br />

251 dan Tambahan Lembaran Negara<br />

No 5952 dan mulai diundangkan sejak<br />

tanggal diundangkan pada 25 November<br />

2016.<br />

Dijelaskan Plt Kepala Biro Humas<br />

Kementerian Kominfo Noor Iza, Undang-<br />

Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang<br />

Informasi dan Transaksi Elektronik<br />

(ITE) adalah hukum yang mengatur<br />

penggunaan dan pemanfaatan teknologi<br />

informasi yang pertama di Indonesia.<br />

Awalnya, UU ini dimaksudkan untuk<br />

meningkatkan pertumbuhan ekonomi<br />

Indonesia dengan menjadi payung<br />

hukum untuk kegiatan transaksi atau<br />

perdagangan elektronik di dunia maya<br />

(e-commerce).<br />

Seiring perkembangan penggunaan<br />

media sosial, kata Noor, sejumlah pasal<br />

dalam UU ITE dianggap merugikan,<br />

bahkan mengancam kebebasan<br />

berekspresi dan berpendapat.<br />

Penyebabnya, sejumlah pasal cenderung<br />

multitafsir dan tumpang tindih dengan<br />

peraturan hukum lain. Polemik pun<br />

muncul setelah banyaknya kasus<br />

hukum terkait pelanggaran UU ITE.<br />

“Setelah melalui serangkaian prosedur<br />

dan kegiatan sejak 2015, akhirnya<br />

C<br />

4 Majalah I No. 51 Desember 2016<br />

T


LAPORAN UTAMA<br />

pemerintah dan DPR RI sepakat<br />

mengesahkan muatan materi perubahan<br />

UU ITE, ” ujar Noor.<br />

Adapun muatan materi pokok<br />

revisi UU ITE yang diharapkan mampu<br />

menjawab dinamika TIK di Indonesia<br />

meliputi, pertama, menambahkan<br />

sejumlah penjelasan untuk menghindari<br />

multitafsir terhadap “ketentuan<br />

penghinaan/pencemaran nama baik”<br />

pada Pasal 27 ayat 3. Di antaranya,<br />

Pertama, menegaskan ketentuan<br />

tersebut adalah delik aduan dan unsur<br />

pidana mengacu pada ketentuan<br />

pencemaran nama baik dan fitnah yang<br />

diatur dalam KUHP.<br />

Kedua, menurunkan ancaman pidana<br />

pencemaran nama baik dari paling lama<br />

6 tahun menjadi 4 tahun dan denda<br />

dari Rp 1 miliar menjadi Rp 750 juta.<br />

Selain itu, menurunkan ancaman pidana<br />

ancaman kekerasan dan atau menakutnakuti<br />

pada pasal 29 dari paling lama<br />

12 tahun penjara menjadi 4 tahun dan<br />

denda dari Rp 2 miliar menjadi Rp 750<br />

juta.<br />

Ketiga, melaksanakan putusan<br />

Mahkamah Konstitusi atas pasal 31 ayat<br />

4 yang mengamanatkan pengaturan<br />

tata cara intersepsi ke dalam Undang-<br />

Undang. Selain itu, menambahkan<br />

penjelasan pasal 5 terkait keberadaan<br />

informasi elektronik sebagai alat bukti<br />

hukum yang sah.<br />

Keempat, melakukan sinkronisasi<br />

ketentuan hukum acara pada pasal 43<br />

ayat 5 dan ayat 6 dengan ketentuan<br />

hukum acara pada KUHAP, yakni<br />

penggeledahan dan/atau penyitaan yang<br />

semula harus mendapatkan izin Ketua<br />

Pengadilan Negeri setempat, disesuaikan<br />

kembali dengan ketentuan KUHAP.<br />

Selain itu, penangkapan penahanan yang<br />

semula harus meminta penetapan Ketua<br />

Pengadilan Negeri setempat dalam<br />

waktu 1 x 24 jam, disesuaikan kembali<br />

dengan ketentuan KUHAP.<br />

Kelima, memperkuat peran penyidik<br />

pegawai negeri sipil (PPNS) UU ITE pada<br />

pasal 43 ayat 5, dengan menambahkan<br />

kewenangan untuk memutuskan akses<br />

terkait tindak pidana teknologi informasi<br />

dan kewenangan meminta informasi dari<br />

penyelenggara sistem elektronik terkait<br />

tindak pidana teknologi informasi.<br />

Keenam, menambahkan ketentuan<br />

“right to be forgotten” atau kewajiban<br />

menghapus konten yang tidak relevan<br />

bagi penyelenggara sistem elektronik.<br />

Pelaksanaan “right to be forgotten”<br />

dilakukan atas permintaan orang yang<br />

bersangkutan berdasarkan penetapan<br />

pengadilan.<br />

Ketujuh, memperkuat peran<br />

Pemerintah untuk mencegah<br />

penyebarluasan konten negatif<br />

di internet dengan menyisipkan<br />

kewenangan tambahan pada ketentuan<br />

pasal 40, yakni pemerintah wajib<br />

melakukan pencegahan penyebarluasan<br />

informasi elektronik yang memiliki<br />

muatan yang dilarang.<br />

“Melalui revisi UU ITE, Pemerintah<br />

juga berwenang memutus akses dan/<br />

atau memerintahkan penyelenggara<br />

sistem elektronik untuk memutus akses<br />

terhadap informasi elektronik yang<br />

bermuatan melanggar hukum. Revisi<br />

UU ITE diharapkan dapat memberikan<br />

perlindungan hukum bagi masyarakat. Di<br />

sisi lain, masyarakat diharapkan semakin<br />

cerdas dalam menggunakan internet,<br />

menjaga etika dalam berkomunikasi<br />

dan menyebarkan informasi, serta<br />

menghindari konten berunsur SARA,<br />

radikalisme, dan pornografi,” yakin Noor<br />

Iza.<br />

Mengancam<br />

Stigma pasal karet yang selama ini<br />

Majalah I<br />

C<br />

T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

35


LAPORAN UTAMA<br />

menempel pada UU ITE No.11/2008<br />

khususnya pada Pasal 27 ayat 3<br />

nampaknya tak berubah karena Pasal<br />

tersebut tidak dicabut dalam versi<br />

revisinya. Pasal tersebut selama ini<br />

selalu menjadi senjata andalan untuk<br />

mengajukan tuntutan pencemaran nama<br />

baik, sehingga mengancam kebebasan<br />

berekspresi di internet. Pemerintah yang<br />

diharapkan menambahkan sejumlah<br />

penjelasan untuk menghindari multitafsir<br />

terhadap ketentuan penghinaan atau<br />

pencemaran nama baik pada Pasal 27<br />

ayat 3, ternyata memutuskan hanya<br />

mengurangi ancaman hukumannya.<br />

“Pemerintah seharusnya mencabut<br />

ketentuan Pasal 27 ayat (3),<br />

tidak hanya mengurangi ancaman<br />

hukumannya,” tutur peneliti dari<br />

lembaga kajian Institute for Criminal<br />

Justice Reform (ICJR) Anggara. Menurut<br />

Anggara, argumen pemerintah itu lemah.<br />

ICJR dan LBH Pers berpandangan bahwa<br />

norma dan praktik perubahan tersebut<br />

masih tetap berpotensi mengancam<br />

kebebasan ekspresi. Selain itu, katanya,<br />

ada persoalan duplikasi tindak pidana<br />

karena ketentuan–ketentuan yang<br />

sama dalam KUHP masih mampu untuk<br />

menjangkau perbuatan–perbuatan yang<br />

dilakukan dengan medium internet.<br />

Ditandaskan Anggara, mengurangi<br />

ancaman hukuman tidak menjawab akar<br />

masalah karena dalam praktik, aparat<br />

penegak hukum kerap menggunakan<br />

tuduhan ganda, pasal berlapis, sehingga<br />

ancaman pidana yang ada dapat<br />

menahan sesorang yang dilaporkan<br />

atas pasal 27 ayat (3). “Problem<br />

yang terjadi adalah pasal-pasal pidana<br />

tersebut terbukti masih bersifat<br />

karet, multi intrepretasi, dan gampang<br />

disalahgunakan,” kata Anggara.<br />

Sementara itu, Koordinator Regional<br />

Southeast Asia Freedom of Expression<br />

Network (SafeNet) Damar Juniarto<br />

mengaku sangat kecewa terhadap<br />

pengesahan UU ITE yang baru.<br />

“Kecewa saya. Jokowi adalah presiden<br />

yang punya visi ke depan karena<br />

memperhatikan dunia digital. Namun<br />

reformasi hukum UU ITE ini masih<br />

minimalis,” kata Damar. Menurutnya,<br />

revisi UU ITE masih berpotensi<br />

mengancam kebebasan berekspresi<br />

masyarakat Indonesia di ranah digital.<br />

Dan aturan tersebut bisa jadi ganjalan<br />

dalam pelaksanaan demokrasi ke depan<br />

dengan lebih banyak orang dipenjarakan<br />

karena ekspresinya diberangus dengan<br />

alasan pencemaran nama, penodaan<br />

agama, dan pengancaman.<br />

C<br />

6 Majalah I No. 51 Desember 2016<br />

T


LAPORAN UTAMA<br />

Daftar<br />

Panjang<br />

Korban<br />

UU ITE<br />

Sejak diundangkan pada tahun<br />

2008, UU ITE ini sendiri sudah<br />

beberapa kali memakan korban<br />

karena multi tafsir. Menurut data<br />

SAFENet, sejak tahun 2008 hingga<br />

November 2015, ada 118 netizen yang<br />

menjadi korban UU ITE. Di tahun 2015<br />

sendiri, ELSAM mencatat ada sekitar 47<br />

korban yang terjerat UU ITE. Menariknya,<br />

menurut data Remotivi dalam rentang<br />

periode 28 Agustus 2008 hingga 23<br />

Agustus 2016, dari total 126 laporan<br />

terkait UU ITE yang tercatat, 50 kasus<br />

di antaranya dilaporkan oleh mereka<br />

yang merupakan aparatur negara, seperti<br />

kepala daerah, anggota legislatif di<br />

tingkat daerah, hakim atau jaksa serta<br />

aparat penegak hukum.<br />

UU ITE ini juga banyak digunakan<br />

oleh kalangan profesional dan pelaku<br />

bisnis. Alasan yang paling sering<br />

digunakan adalah penghinaan terhadap<br />

pejabat negara. Di samping itu, tuduhan<br />

lain seperti melakukan korupsi dan<br />

kekerasan juga menjadi alasan kuat<br />

mengapa mereka melakukan pelaporan.<br />

Laporan paling banyak ditujukan kepada<br />

aktivis LSM sehingga wartawan serta<br />

masyarakat awam. Dari data ini dapat<br />

disimpulkan bahwa penggunaan UU ITE<br />

banyak digunakan oleh orang-orang yang<br />

memiliki kekuasaan, baik yang memiliki<br />

jabatan, kekuatan politik ataupun pemilik<br />

modal.<br />

Masalah dalam UU ITE ini sendiri<br />

adalah kerap kali UU ITE, khususnya<br />

pasal 28 ayat 2 dan pasal 27 ayat 3,<br />

yang digunakan bukan pada porsinya.<br />

Pasal-pasal tersebut sering kali dipelintir<br />

oleh pengadunya untuk menghukum<br />

seseorang karena dianggap melakukan<br />

penodaan agama atau pencemaran nama<br />

baik.<br />

Sejak diketok palu pada akhir Oktober<br />

di Paripurna DPR, daftar korban UU<br />

ITE bukan kian menghilang, namun<br />

meningkat dengan sangat signifikan.<br />

Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki<br />

Tjahaja Purnama alias Ahok, ditetapkan<br />

sebagai tersangka atas kasus dugaan<br />

penistaan agama. Ia dikenai pasal 156<br />

a KUHP juncto pasal 28 ayat 2 UU No<br />

11 Tahun 2008 tentang Informasi dan<br />

Transaksi Elektronik (UU ITE). Meski<br />

kemudian, di sidang pengadilan, Pasal<br />

28 ayat 2 dari UU ITE dihilangkan dari<br />

dakwaan. Namun, di sisi lain, seorang<br />

pengunggah video Ahok saat berpidato<br />

di Kepulauan Seribu, Buni Yani, dijadikan<br />

tersangka dengan menggunakan pasal<br />

27 dan pasal 28 terkait penyebar<br />

kebencian terkait SARA dalam UU ITE.<br />

Tak berhenti di Buni Yani, UU ITE<br />

kemudian juga dikaitkan dengan isu<br />

makar terhadap pemerintahan yang<br />

sah, menyusul demo besar-besaran<br />

yang dihaluskan menjadi menjadi<br />

aksi damai pada 4 November dan 2<br />

Desember 2016 ini. Pada 2 Desember,<br />

Kepala Biro Penerangan Masyarakat<br />

Divisi Humas Polri Komisaris Besar<br />

Majalah I<br />

C<br />

T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

37


LAPORAN UTAMA<br />

Rikwanto menjelaskan bahwa kepolisian<br />

menangkap 10 orang yang diduga<br />

melakukan permufakatan jahat. Delapan<br />

orang diduga merencanakan makar atau<br />

penggulingan terhadap pemerintahan<br />

yang sah, dan dua orang diduga<br />

melanggar Undang-undang Informasi dan<br />

Transaksi Elektronik (UU ITE).<br />

“Telah ditangkap 10 orang tadi pagi<br />

antara jam 3-6 pagi. Inisial mereka<br />

adalah AD, E, AD, KZ, FA, RA, RS, SB, JA,<br />

dan RK,” kata Rikwanto.<br />

Rikwanto menjelaskan,<br />

delapan pelaku dijerat<br />

dengan Pasal 107 juncto<br />

Pasal 110 juncto Pasal<br />

87 Kitab Undang-Undang<br />

Hukum Pidana yang<br />

mengatur tentang pidana<br />

makar. “Sedangkan, JA<br />

dan RK dikenakan Pasal 28<br />

UU ITE,” kata Rikwanto.<br />

Inisial JA adalah Jamran<br />

dan RK adalah Rizal Kobar.<br />

Dalam<br />

perkembangannya,<br />

Kepala Divisi Humas<br />

Polri, Irjen Boy Rafli Amar<br />

mengatakan, penangkapan<br />

dan penahanan aktivis<br />

Sri Bintang Pamungkas<br />

berkaitan dengan konten<br />

dalam media sosial<br />

terutama di Youtube<br />

ajakan penghasutan.<br />

“Barang bukti sudah<br />

diamankan penyidik, dan<br />

dalam proses pemeriksaan.<br />

Dikenakan UU ITE,”<br />

tuturnya.<br />

Tak berhenti di situ,<br />

sebab selanjutnya ada<br />

aktivis Hatta Taliwang<br />

yang ditangkap polisi<br />

dengan tuduhan makar.<br />

8 Majalah I C T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

Hatta Taliwang juga dijerat Undangundang<br />

Informasi dan Transaksi<br />

Elektronik (ITE) atas dugaan penyebaran<br />

kebencian dan permusuhan berdasarkan<br />

SARA. Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah<br />

Air (ACTA) Ahmad Leksono mengakui,<br />

Hatta Taliwang dipersangkakan Pasal<br />

107 jo Pasal 110 KUHP atas dugaan<br />

makar. Hatta Taliwang, kata dia juga<br />

dikenakan Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45<br />

UU ITE.<br />

Revisi itu Hanya Ada<br />

Dipenjelasan<br />

Harapan publik akan perbaikan terhadap<br />

sejumlah pasal dalam UU ITE No.11/2008<br />

yang dianggap merugikan, bahkan mengancam<br />

kebebasan berekspresi dan berpendapat,<br />

nampaknya belum sepenuhnya diakomodasi<br />

dalam UU No.19/2016 mengenai Perubahan UU<br />

ITE. Penyebabnya, sejumlah penjelasan untuk<br />

menghindari multitafsir terhadap “ketentuan<br />

penghinaan/pencemaran nama baik” pada Pasal 27<br />

ayat 3, yang diharapkan jelas dan masuk di batang<br />

tubuh, ternyata hanya ditempatkan di bagian<br />

penjelasan UU No.19/2016.<br />

Adapun bunyi perubahannya terutama Pasal 27<br />

adalah sebagai berikut:<br />

“4. Ketentuan Pasal 27 tetap dengan perubahan<br />

penjelasan ayat (1), ayat (3), dan ayat (4)<br />

sehingga penjelasan Pasal 27 menjadi sebagaimana<br />

ditetapkan dalam penjelasan pasal demi pasal<br />

Undang-Undang ini.”<br />

Dan diaturan Penjelasannya:<br />

Angka 4, Pasal 27, Ayat (3)<br />

Ketentuan pada ayat ini mengacu pada<br />

ketentuan pencemaran nama baik dan/atau fitnah<br />

yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum<br />

Pidana (KUHP).


LAPORAN KHUSUS<br />

R&D Apple<br />

Siap Dibangun<br />

Pemerintah melalui Kementerian<br />

Komunikasi dan Informatika telah<br />

secara resmi menandatangani<br />

kesepakatan kerja sama dengan<br />

perusahaan teknologi Apple Inc. Kerja<br />

sama pemerintah dengan perusahaan<br />

berbasis di Cupertino Amerika Serikat<br />

ini akan meliputi bidang penelitian<br />

dan pengembangan (research and<br />

development - R&D) teknologi serta<br />

industri.<br />

“Kami sudah sign kerja sama dengan<br />

Apple, mereka setuju bangun R&D di sini<br />

dan siap merekrut orang-orang kita kerja<br />

sama mereka,” kata Menteri Komunikasi<br />

dan Informatika Rudiantara. Menurut<br />

Rudiantara, dari kerja sama tersebut,<br />

di bidang R&D pihaknya akan terjun<br />

langsung. “Di bidang R&D saya yang<br />

terjun langsung, kerja sama soal industri<br />

pekerjaanya Menteri Perindustrian,”<br />

ujarnya.<br />

Ditambahkannya, dalam kesepakatan<br />

kerja sama itu pada dasarnya adalah<br />

kesempatan Indonesia menjadi bagian<br />

dari rencana investasi Apple. “Nanti biar<br />

orang Apple yang kasih tahu. Bocorannya<br />

di atas Rp.100 miliar-lah,” jelasnya.<br />

Sebelumnya, setelah pengumuman<br />

pembangunan beberapa pusat riset<br />

dan pengembangan di India dan China,<br />

Apple disebutkan akan membangun<br />

pusat R&D di Jakarta tahun depan. Hal<br />

ini disebut-sebut sebagai upaya Apple<br />

untuk memastikan hubungan baik dengan<br />

negara-negara pasarnya, sehingga<br />

mereka memberikan izin bagi Apple<br />

untuk menjual produk-produknya.<br />

Khusus Indonesia, pembangunan<br />

fasilitas ini adalah upaya Apple agar<br />

mereka bisa menjual ponsel 4G di<br />

Indonesia, yang merupakan negara<br />

dengan populasi terbesar ke-4<br />

setelah Tiongkok, India, dan Amerika<br />

Serikat. Sebab sebagaimana diketahui,<br />

pemerintah Indonesia memang telah<br />

menerapkan peraturan TKDN (Tingkat<br />

Kandungan Dalam Negeri) untuk ponsel<br />

4G. Pada bulan Juli, ditetapkan 2 skema<br />

TKDN, yaitu software dan hardware.<br />

Pada bulan September, Kementerian<br />

Perindustrian menetapkan satu skema<br />

baru, yaitu investasi.<br />

Sebagaimana dilansir 9to5Mac,<br />

Menteri Komunikasi dan Informatika<br />

Rudiantara mengungkapkan bahwa<br />

Apple akan mengonfirmasi tempat<br />

pembangunan fasilitas penelitian dan<br />

pengembangan tersebut pada bulan<br />

depan. Sedangkan proses konstruksi<br />

dan perekrutan karyawan akan dilakukan<br />

pada tahun 2017. Disebutkannya, pada<br />

pemerintah Apple telah menunjukkan<br />

nilai investasinya, tapi tidak untuk<br />

diumumkan ke masyarakat.<br />

Apple atau Foxconn?<br />

Mengenai rencana Apple di Indonesia,<br />

alih-alih berhasil membuat Apple ‘tunduk’<br />

kepada pemerintah, namun ternyata<br />

ada kabar bahwa sesungguhnya Apple<br />

tidak membangun apa-apa dimanapun,<br />

melainkan Foxconn, vendor ponsel<br />

Apple. Demikian terungkap berdasar<br />

Majalah I<br />

C<br />

T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

39


LAPORAN KHUSUS<br />

tulisan yang dilansir dari Bloomberg.<br />

Dalam sebuah tulisan berjudul<br />

“Dear Mr. Trump, About Those U.S<br />

iPhone” yang disampaikan Terry Gou,<br />

Chairman, Foxconn Technology Group,<br />

disebut-sebut nama Indonesia di<br />

sana. Disampaikan Terry, menyangkut<br />

permintaan calon presiden terpilih<br />

AS Donald Trump agar iPhone<br />

membangun pabrik di AS sana,<br />

sebenarnya dirinya bisa membantu<br />

Trump mewujudkan hal tersebut.<br />

“Jika Anda melihat Brasil, Indonesia,<br />

India dan setengah lusin provinsi Cina,<br />

Anda akan melihat bahwa pekerjaan<br />

saya membuktikannya,” kata Terry.<br />

Namun kemudian, Terry<br />

menyingung Indonesia sebagai<br />

pencapaian terbesarnya. “Lihat<br />

Indonesia, yang merupakan salah satu<br />

prestasi paling membanggakan saya.<br />

Oh tidak, saya tidak membuat satupun<br />

iPhone di sana dan mungkin tidak akan<br />

pernah. Selama diskusi tertutup, mereka<br />

membiarkan diri mereka percaya bahwa<br />

saya mungkin menginvestasikan 10 miliar<br />

dolar untuk membangun pada pabrik<br />

ponsel. Ini bukan salahku beberapa<br />

politisi sangat bersemangat, tertarik<br />

untuk memoles reputasinya sebagai<br />

pemimpin yang bisa mewujudkan hal<br />

tersebut dengan mengoceh di media,”<br />

ungkapnya.<br />

Ditambahkannya, yang dirinya lakukan<br />

adalah menyampaikan tuntutan, dan<br />

kemudian “Saya menonton birokrat<br />

dan politisi berdebat tentang apakah<br />

mereka mampu untuk memiliki saya atau<br />

risiko jatuh dalam kampanye. Karena itu<br />

(pengalaman di Indonesia), Anda dan<br />

saya perlu bicara.<br />

Saya mendengar Anda sudah<br />

memberitahu orang-orang Anda akan<br />

mendapatkan Apple untuk membangun<br />

hal-hal di Amerika. Nah, Anda lihat, Tim<br />

Cook tidak membangun sesuatu, saya<br />

lakukan. Bahkan, saya mendapat 75<br />

10 Majalah I C T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

miliar dolar pendapatan dari mereka<br />

tahun lalu,” tegasnya.<br />

Dari pernyataan Terry, memang maju<br />

mundurnya Foxconn membangun pabrik<br />

adalah sejak era akhir pemerintah Susilo<br />

Bambang Yudhoyono. Sampai pemerintah<br />

memastikan bahwa Foxconn tidka<br />

serius membangun pabrik di sini dengan<br />

mencari-cari alasan, termasuk lahan yang<br />

sangat-sangat luas dibutuhkan.<br />

Namun kemudian, kini Apple berniat<br />

membangun pusat R&D di Indonesia.<br />

Pemerintah melalui Kementerian<br />

Komunikasi dan Informatika menyatakan<br />

telah secara resmi menandatangani<br />

kesepakatan kerja sama dengan<br />

perusahaan teknologi Apple Inc.<br />

Kerja sama pemerintah dengan<br />

perusahaan berbasis di Cupertino<br />

Amerika Serikat ini akan meliputi bidang<br />

penelitian dan pengembangan (research<br />

and development – R&D) teknologi<br />

serta industri. Namun dari pernyataan<br />

Terry Gou jelas bahwa Apple tidak<br />

menggelontorkan dana, melainkan<br />

Foxconn. Dan mungkin, Indonesia<br />

menjadi pencapaian ‘korban’ terbaiknya<br />

seolah-olah Apple lah yang membangun<br />

itu semua, dan kita semua percaya itu.


TELEKOMUNIKASI<br />

Penggunaan<br />

Frekuensi 1900<br />

MHz Smart<br />

Telecom Resmi<br />

Dihentikan<br />

Pemerintah dalam hal ini<br />

Kementerian Komunikasi dan<br />

Informatika melakukan program<br />

penataan ulang spektrum frekuensi<br />

radio untuk mendapatkan tambahan<br />

bandwidth atau pita frekuensi yang lebih<br />

lebar serta meningkatkan kecepatan<br />

untuk kebutuhan mobile broadband<br />

secara nasional.<br />

Hal ini ditempuh melalui beberapa<br />

tindakan, yaitu melalui peningkatan<br />

(upgrade) teknologi, menambah jumlah<br />

menara telekomunikasi, dan menambah<br />

kapasitas bandwith spektrum frekuensi<br />

radio yang menunjang hal tersebut.<br />

Penataan ulang blok-blok frekuensi<br />

dilakukan agar terjadi keberurutan pita<br />

spektrum sehingga dapat meningkatkan<br />

utilitas suatu pita.<br />

Penataan juga dilakukan untuk<br />

menjaga spektrum<br />

frekuensi tertentu<br />

agar terbebas dari<br />

interferensi, dengan<br />

demikian pemanfaatan<br />

spektrum tertentu<br />

tersebut dapat<br />

mendorong percepatan<br />

pembangunan, peningkatan kapasitas<br />

pelanggan, dan penambahan kecepatan<br />

layanan mobile broadband.<br />

Menurut Plt Kepala Biro Humas<br />

Kementerian Kominfo Noor Iza, sebagai<br />

bagian dari penataan spektrum frekuensi<br />

secara nasional PT. Smart Telecom telah<br />

diminta untuk memindahkan spektrum<br />

1900MHz ke 2,3GHz agar pita 2,1GHz.<br />

Sebagai informasi, pita 2,1 GHz saat ini<br />

menjadi tumpuan utama Pita 3G nasional<br />

dengan penetrasi lebih dari 90%<br />

Majalah I<br />

C<br />

T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

311


TELEKOMUNIKASI<br />

Kabupaten/Kota di seluruh nusantara.<br />

“Dengan pemindahan tersebut,<br />

maka pita 2,1 GHz dapat terhindar<br />

dari interferensi sehingga pelanggan<br />

3G nasional dapat lebih optimal. Hal<br />

ini selaras dengan program ke depan<br />

Pemerintah untuk menyediakan<br />

tambahan spectrum broadband<br />

pada pita 2,1GHz yang akan dapat<br />

dimanfaatkan oleh masyarakat ke<br />

depannya,” katanya.<br />

Dijelaskan Noor, karena itu pada<br />

tanggal 14 Desember 2016, bertempat<br />

di Serpong diadakan penandatanganan<br />

Berita Acara Switch Off Pita Frekuensi<br />

Radio 1900 MHz antara Direktur Utama<br />

PT. Smart Telecom dan 18 Kepala<br />

UPT Monitoring Spektrum Frekuensi<br />

Radio, disaksikan oleh Direktur Jendral<br />

SDPPI Kominfo dan Para Anggota<br />

BRTI. Berita Acara ini ditandatangani<br />

setelah memastikan hasil pengukuran<br />

di 18 Propinsi yang merupakan wilayah<br />

layanan PT. Smart Telecom.<br />

“Switch off ini sesuai dengan amanat<br />

dari Peraturan Menteri Kominfo No : 22<br />

Tahun 2014 tentang Penggunaan Pita<br />

Frekuensi Radio 2,3 GHz untuk Keperluan<br />

Penyelenggaraan Telekomunikasi Bergerak<br />

Seluler dan Realokasi Penggunaan Pita<br />

Frekuensi Radio 1,9 GHz yang menerapkan<br />

Personal Commmunication System<br />

1900 ke Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz.<br />

Switch off pita frekuensi 1900 MHz PT.<br />

Smart Telecom berakhir secara nasional<br />

per 14 Desember 2016 dan berpindah<br />

ke spektrum frekuensi pengganti yang<br />

dialokasikan pita frekuensi 2.3GHz,”<br />

tambahnya.<br />

Diungkapkannya, adapun upaya<br />

yang dilaksanakan oleh PT. Smart<br />

Telecom sebelum pelaksanaan switch<br />

off, antara lain pelaksanaan relokasi<br />

pita frekuensi 1900 MHz dimulai<br />

pada bulan November 2016 dengan<br />

memperhatikan keberlangsungan<br />

layanan pelanggan, relokasi pita<br />

12 Majalah I C T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

frekuensi 1900 MHz dilaksanakan<br />

dengan cara mengurangi jumlah carrier<br />

secara bertahap di seluruh daerah<br />

hingga menyisakan 1 (satu) carrier pada<br />

tanggal 6 Desember 2016.<br />

Switch off secara nasional telah<br />

selesai secara nasional pada tanggal<br />

14 Desember 2016. Dalam pertemuan<br />

tersebut Direktur Jenderal SDPPI Dr.<br />

Ismail menyampaikan bahwa switch off<br />

penggunaan pita 1900 ini merupakan<br />

bagian dari penataan Pita Frekuensi<br />

Seluler Nasional secara keseluruhan<br />

dengan tujuan agar lebih efisien dan<br />

optimal dalam penggunaannya.<br />

Dengan switch off penggunaan<br />

1900 MHz oleh PT. Smart Telecom,<br />

Kementerian Kominfo dapat melakukan<br />

penataan kembali penggunaan blok<br />

11 dan 12 pada pita 2100 MHz<br />

yang selama ini terganggu dengan<br />

penggunaan pita 1900 MHz berteknologi<br />

CDMA,” ujarnya.<br />

Direktur Jenderal SDPPI Ismail<br />

menegaskan, meskipun pelaksanaan<br />

switch off 1900 MHz PT. Smart Telecom<br />

sudah dilaksanakan dan sesuai dengan<br />

jadwal yang telah ditentukan, Direktorat<br />

Jenderal SDPPI melalui Direktorat<br />

Pengendalian SDPPI beserta Unit<br />

Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI<br />

tetap terus melakukan pengawasan dan<br />

pengendalian pita frekuensi 1900 MHz<br />

secara terus menerus untuk memastikan<br />

tidak adanya potensi gangguan yang<br />

merugikan pada pita frekuensi 2,1 GHz.<br />

Dengan demikian terhitung mulai<br />

tanggal 15 Desember 2016 pukul<br />

00.00 WIB layanan PT. Smart Telecom<br />

tidak akan ada lagi pada pita frekuensi<br />

1900MHz. Smart Telecom sendiri<br />

mendapat frekuensi pengganti nasional<br />

di 2,3 MHz sebesar 30 MHz. Jumlah<br />

frekuensi yang berkali lipat dibanding<br />

frekuensi Smart Telecom yang<br />

dialokasikan di 1900 MHz yang sebesar<br />

6,75 MHz.


TELEKOMUNIKASI<br />

Produk Gadget<br />

Dipermudah Sertifikasinya<br />

Perkembangan teknologi<br />

perangkat telekomunikasi<br />

telepon seluler, komputer<br />

genggam, dan komputer tablet<br />

sangat cepat dan dinamis, membuat<br />

diperlukannya percepatan layanan publik<br />

bidang Sertifikasi Alat serta Perangkat<br />

Telekomunikasi. Berdasarkan<br />

pertimbangan tersebut, Kementerian<br />

Komunikasi dan Informatika akan<br />

merevisi beleid mengenai Sertifikasi<br />

Perangkat Telekomunikasi Pesawat<br />

Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan<br />

Komputer Tablet.<br />

Dijelaskan Plt Kepala Biro Humas<br />

Kementerian Kominfo Noor Iza, substansi<br />

yang diatur dalam Rencana Peraturan<br />

Menkominfo (RPM) meliputi sertifikasi<br />

perangkat pesawat telepon seluler,<br />

komputer genggam, dan komputer<br />

tablet dapat dilakukan melalui evaluasi<br />

dokumen dan pengujian. “Perangkat<br />

dengan kategori merek global, merek non<br />

global dan merek lokal dapat mengajukan<br />

sertifikasi melalui dua cara tersbeut,”<br />

kata Noor.<br />

Ditambahkannya, evaluasi dokumen<br />

dilakukan melalui pernyataan diri (self<br />

declaration of conformity) serta ara lain<br />

sesuai ketentuan peraturan perundang<br />

undangan. “Untuk dapat masuk dalam<br />

kategori merek global kami mengusulkan<br />

agar harus memenuhi kriteria masuk<br />

dalam lima besar pangsa pasar dunia<br />

berdasarkan hasil survey lembaga<br />

independen internasional dan/atau<br />

memiliki sertifikat dari lembaga uji yang<br />

bereputasi Internasional,” terangnya.<br />

Sertifikasi melalui pernyataan diri<br />

(self declaration on conformity)<br />

diperuntukkan bagi perangkat dengan<br />

kategori merek global dan merek<br />

lokal, dengan ketentuan bagi merek<br />

global adalah hanya dapat dilakukan<br />

oleh Pemegang Merek dan Distributor<br />

resmi yang ditunjuk oleh pemegang<br />

merek, dilakukan untuk setiap tipe<br />

perangkat yang akan dimasukkan untuk<br />

diperdagangkan ke Indonesia, mekanisme<br />

pengajuan secara online melalui web<br />

e-sertifikasi dengan mengisi data<br />

teknis perangkat serta melampirkan<br />

hasil uji (test result); dan sertifikat<br />

Tingkat Komponen Dalam Negeri<br />

(TKDN) dari Kementerian Perindustrian.<br />

Sednagkan bagi merek lokal, yang<br />

dapat mengajukan sertifikasi melalui<br />

pernyataan diri (self declaration on<br />

conformity) ditetapkan oleh Dirjen<br />

SDPPI berdasarkan hasil supervisi yang<br />

dilakukan oleh Tim yang dibentuk<br />

oleh Dirjen SDPPI. Supervisi dilakukan<br />

oleh Tim terhadap semua pabrikan<br />

merek lokal. Merek lokal yang tidak<br />

mendapatkan penetapan Dirjen SDPPI<br />

untuk dapat mengajukan sertifikasi<br />

melalui pernyataan diri (self declaration<br />

on conformity), harus mengajukan<br />

sertifikasi melalui evaluasi dokumen atau<br />

pengujian dengan melampirkan hasil<br />

uji (test result); dan sertifikat Tingkat<br />

Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari<br />

Kementerian Perindustrian.<br />

Dan berkenaan dengan tersebut,<br />

Direktur Jenderal Sumber Daya dan<br />

Perangkat Pos dan Informatika ( Dirjen<br />

Majalah I<br />

C<br />

T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

313


TELEKOMUNIKASI<br />

SDPPI) pada tanggal 16 Desember<br />

2016 mengirimkan surat kepada<br />

Pemilik Merek Alat dan Perangkat<br />

Telekomunikasi, agar melaporkan diri<br />

sebagai pemegang merek global. “Dalam<br />

rangka penyempurnaan proses sertifikasi<br />

untuk perangkat telekomunikasi jenis<br />

Pesawat Telepon Selular, Komputer<br />

Genggam, dan Komputer Tablet dengan<br />

ini kami memberi kesempatan kepada<br />

seluruh pemilik merek alat dan perangkat<br />

telekomunikasi asing untuk mengajukan<br />

formulir permohonan sebagai Merek<br />

Global (formulir terlampir) yang akan<br />

dievaluasi lebih lanjut dan mendapatkan<br />

penetapan Menteri Komunikasi dan<br />

Informatika,” demikian bunyi surat yang<br />

ditandatangani Dirjen SDPPI Ismail.<br />

Pemegang merek global tersebut<br />

diharapkan segera menyampaikan<br />

kelengkapan data-data yang dibutuhkan<br />

dan dapat diterima selambat-lambatnya<br />

pada tanggal 22 Desember 2016 melalui<br />

Loket Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI<br />

atau melalui surat elektronik dengan<br />

alamat gunarto@postel.go.id atau<br />

wahyu@postel.go.id. Penyampaian datadata<br />

sebagaimana dimaksud tidak serta<br />

merta memperoleh penetapan sebagai<br />

merek global.<br />

Indosat Ooredoo Kontrak<br />

5 Tahun Terapkan Ericsson<br />

Revenue Manager<br />

PT Indosat Ooredoo Tbk (Indosat)<br />

menjalin kerja sama dengan<br />

Ericsson dalam menerapkan<br />

Ericsson Revenue Manager. Kontrak<br />

antara Ooredoo Group dan Ericsson ini<br />

berdurasi 5 tahun. Penerapannya berlaku<br />

pada beberapa group perusahaan yang<br />

berada di wilayah Timur Tengah, Afrika<br />

Utara, dan Asia Tenggara serta Oceania.<br />

Presiden Director & CEO<br />

Indosat Ooredoo Alexander Rusli<br />

menjelaskan, sistem ini akan mulai<br />

dijalankan pertama kali di Indosat<br />

Ooredoo, sebelum digelar secara<br />

keseluruhan di tahun 2016 dan 2017.<br />

Ditambahkannya, sistem penagihan<br />

dan pembayaran terbaru ini membuat<br />

Indosat Ooredoo mampu memberikan<br />

14 Majalah I C T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

sebuah layanan produk dan paket sesuai<br />

dengan permintaan pelanggan yang ada<br />

di Indonesia.<br />

“Indosat Ooerdoo adalah pemimpin<br />

Data Experience, yang mana kami<br />

akan memberikan apa yang dibutuhkan<br />

oleh pelanggan. Seiring kerja sama<br />

dengan Ericsson, kami akan secara<br />

cepat memberikan penawaran berupa<br />

produk data terbaru serta layanan yang<br />

mendukung pertumbuhan portofolio<br />

layanan Digital, yang pada akhirnya akan<br />

memungkinkannya Internet of Things.”<br />

katanya.<br />

Alex mengungkapkan, sistem yang<br />

dinamakan, ericsson revenue manager,<br />

adalah sistem penagihan pembayaran<br />

yang berbasis Cloud dengan kemampuan


TELEKOMUNIKASI<br />

mendefenisikan role dari Business<br />

Support System(BSS). Sistem ini<br />

menawarkan inovasi dalam era layanan<br />

digital telekomunikasi yang mampu<br />

memberikan kecepatan dan efisiensi dari<br />

berbagai industri.<br />

Menurutnya, pemanfaatan Software<br />

Ericsson dan juga teknologi Cloud akan<br />

membantu Indosat Ooredoo dalam<br />

proses transformasi bisnis digital.<br />

Dan dengan mengganti sistem yang<br />

lama dengan menggunakan evolusi<br />

teknologi terbaru dari Ericsson, Indosat<br />

Ooredoo akan mampu menghemat biaya<br />

penagihan dan pembayaran.<br />

Sementara itu, Thomas Jul, Head of<br />

Ericsson Indonesia and Timor Lesete,<br />

mengungkapkan, Ericsson Revenue<br />

mManager akan membantu Indosat<br />

Ooredoo dalam banyak hal<br />

seperti memperbarui produk<br />

dan pengembangan inovasi<br />

digital di Indonesia.<br />

Konfigurasi simpel seperti<br />

mengurangi dependesi pada Technical<br />

Departments, mempermudah dan<br />

mempercepat peluncuran layanan<br />

baru serta mendukung future-proof<br />

operations dalam menghadapi perubahan<br />

permintaan dari pelanggan serta<br />

gangguan teknologi.<br />

“Kami bangga bisa bekerja sama<br />

dengan Indosat Ooredoo dalam strategi<br />

transformasi digital di Indonesia.<br />

Kolaborasi ini membuktikan Inovasi<br />

Ericsson Revenue Manager memberikan<br />

pengalaman berbeda bagi pelanggan.<br />

Perjanjian kerja sama ini menjadi sorotan<br />

utama kami dalam proses transformasi<br />

pelanggan kami dalam membentuk<br />

dan mempercepat network society di<br />

Indonesia,” katanya.<br />

Majalah I<br />

C<br />

T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

315


E-BISNIS<br />

Untuk Perluas Akses<br />

Pasar, UKM Disarankan<br />

Gunakan E-Commerce<br />

Menteri Koperasi dan UKM, AAGN<br />

Puspayoga menyatakan, pelaku<br />

usaha kecil dan menengah<br />

(UKM) di seluruh Indonesia untuk<br />

memperluas akses pasar, UKM juga perlu<br />

menggunakan pemasaran melalui online<br />

(e-Commerce). Demikian dikatakan<br />

Puspayoga saat meresmikan gedung<br />

PLUT-KUMKM dan launching Kampung<br />

UKM Digital Kabupaten Tulungagung, di<br />

Tulungagung, Jawa Timur<br />

“Pemasaran melalui online itu sebuah<br />

keharusan. Bila tidak, maka kita akan<br />

ketinggalan. Saya juga berharap<br />

PT Telkom mengadakan pelatihanpelatihan<br />

bagi UKM agar bisa melakukan<br />

pemasaran secara online,” katanya.<br />

Di Tulungagung, Menkop Puspayoga<br />

memberikan apresiasi atas kehadiran<br />

Kampung UKM Digital<br />

di Tulungagung,<br />

sebagai upaya dalam<br />

pengembangan kinerja<br />

UKM memperluas akses<br />

pasar. Menurutnya,<br />

Tulungagung, memiliki<br />

potensi produk-produk<br />

unggulan yang bisa<br />

dikembangkan.<br />

“Potensi yang<br />

luar biasa itu harus<br />

dikemas secara optimal<br />

dan dimanfaatkan<br />

bagi kepentingan<br />

ekonomi masyarakat<br />

Tulungagung. Pilihannya hanya dua,<br />

yaitu menangkap peluang yang ada atau<br />

menciptakan peluang,” tandasnya.<br />

Ditambahkannya, pelaku UKM<br />

di seluruh Indonesia harus mampu<br />

memproduksi produk yang memang<br />

diterima atau laku di pasaran.<br />

Untuk itu diperlukan produk<br />

berkualitas. Menurutnya, agar bisa<br />

hasilkan produk berkualitas, pelaku usaha<br />

kecil dan menengah bisa memanfaatkan<br />

pusat layanan usaha terpadu (PLUT)<br />

dengan sebaik-baiknya.<br />

“Dengan kreativitas kita bisa<br />

memberikan nilai tambah atas sebuah<br />

produk. Produktivitas juga bisa kita<br />

tingkatkan. Tapi, bila produk tersebut<br />

tidak laku di pasaran, ya percuma saja,”<br />

pungkasnya.<br />

C<br />

16 Majalah I No. 51 Desember 2016<br />

T


E-BISNIS<br />

BI Hadirkan Layanan<br />

Keuangan Digital untuk<br />

Pesantren<br />

Bank Indonesia hadirkan<br />

layanan keuangan digital<br />

untuk pesantren. Hal<br />

tersebut terlaksana setelah<br />

BI bekerjasama dengan Kantor Wilayah<br />

Kementerian Agama Sulsel, Majelis<br />

Ulama Indonesia Sulsel, dan Perbankan<br />

di Kota Makassar yang terdiri dari<br />

BNI, Bank Mandiri, dan BRI untuk<br />

mengimplementasikan Layanan<br />

Keuangan Digital (LKD).<br />

Untuk penggunaan instrumen non<br />

tunai kepada 150 Pondok Pesantren<br />

akan dipusatkan di tiga tempat. Masingmasing<br />

di Kota Makassar, Kabupaten<br />

Luwu, dan Kabupaten Bulukumba.<br />

Tujuan dari implementasi LKD yaitu<br />

untuk mendorong perluasan akses<br />

keuangan kepada masyarakat dan<br />

membiasakan transaksi non tunai yang<br />

mudah, murah dan praktis. Melalui<br />

implementasi LKD juga diharapkan<br />

dapat mewujudkan kemandirian<br />

ekonomi pesantren.<br />

Majalah I<br />

C<br />

T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

317


E-BISNIS<br />

Kepala Kantor Perwakilan (KPw)<br />

BI Sulsel, Wiwiek Sisto Widayat<br />

mengatakan, dari hasil sosialisasi<br />

tersebut, terdapat 42 Pondok<br />

Pesantren yang berminat dan<br />

berkomitmen untuk perluasan<br />

implementasi LKD. “Untuk tahap<br />

awal dilaksanakan Launching LKD<br />

di PP Darul Aman bekerjasama<br />

dengan Bank Negara Indonesia,<br />

Pondok Pesantren Showatul Is’ad di<br />

Kab. Pangkep dengan Bank Rakyat<br />

Indonesia, dan Pondok Pesantren<br />

Babussalam di Kab. Takalar dengan<br />

Bank Mandiri,” ungkapknya.<br />

Upaya Bank Indonesia (BI) terus<br />

mendorong program digitalisasi<br />

jasa keuangan alias Financial<br />

Technology (fintech) dinilai dapat<br />

meningkatkan efisiensi transaksi<br />

keuangan dan mempermudah<br />

masyarakat mendapatkan akses<br />

keuangan. Menurut Direktur Eksekutif<br />

Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi<br />

di Jakarta, melalui pengembangan<br />

fintech dan regulasinya, Indonesia<br />

diharapkan mampu bersaing di<br />

tengah era globalisasi teknologi<br />

keuangan.<br />

“Artinya masyarakat yang<br />

menggunakan uang cash itu lebih<br />

sedikit. Sehingga mungkin kalau dari<br />

segi teknologi informasi, banyak<br />

sudah sektor keuangan itu yang<br />

menggunakan fintech. Ini yang saya<br />

pikir akan meningkatkan efisiensi di<br />

sektor perbankan,” kata Heru.<br />

Dijelaskannya, meskipun<br />

pengembangan digital teknologi<br />

di sektor perbankan itu tidak<br />

murah, namun Heru berpendapat<br />

jika masyarakat seluruh Indonesia<br />

antusias dengan langkah pemerintah<br />

dan BI mengembangkan fintech<br />

hingga ke pelosok negeri, tidak akan<br />

menimbulkan biaya yang besar.<br />

“Memang, pengembangan<br />

teknologi itu kan tidak murah ya, tapi<br />

kalau yang menggunakan banyak,<br />

dan pemerintah bisa memaksimalkan<br />

hingga ke pedalaman Indonesia,<br />

itu jadinya tidak lagi mahal. Karena<br />

penggunanya banyak, dan mereka<br />

tahu ini praktis. Ini yang harus kita<br />

dorong agar pemanfaatan teknologi<br />

ini menjadi hal yang umum,”<br />

yakinnya.<br />

Bahkan, Heru memperkirakan,<br />

hingga 2018, finansial teknologi<br />

di sektor perbankan bisa tumbuh<br />

sampai double digit. Sedangkan<br />

untuk 2017, diperkirakan akan<br />

tumbuh sekitar 8 persen.<br />

Sementara itu, ekonom PT Bank<br />

Permata Josua Pardede melihta,<br />

Fintech di Indonesia mampu<br />

meminimalisir terjadinya fraud dan<br />

cyber crime di sektor perbankan<br />

nasional. Apalagi, menurutnya,<br />

di tengah era globalisasi saat<br />

ini, pengembangan Fintech pun<br />

menjadi prioritas. “Jika dibandingkan<br />

dengan perbankan ASEAN, sekarang<br />

kita kurang bersaing. Sehingga,<br />

(pengembangan Fintech) memang<br />

harus didukung,” ujar Josua.<br />

Ditambahkannya, pengembangan<br />

fintech memiliki dampak positif<br />

bagi perbankan nasional. Salah<br />

satunya, yaitu meningkatkan efisiensi<br />

perbankan. Dengan hal itu, peluang<br />

untuk semakin memperluas akses<br />

keuangan kepada masyarakat pun<br />

terbuka lebar.<br />

“Sektor perbankan bisa<br />

menciptakan efisiensi, khususnya<br />

bagaimana pemanfaatan teknologi<br />

bisa dimanfaatkan untuk transaksi<br />

perbankan dan keuangan,” kata<br />

Josua.<br />

C<br />

18 Majalah I No. 51 Desember 2016<br />

T


E-BISNIS<br />

Blue Bird<br />

Lengkapi Aplikasi<br />

‘My Blue Bird’<br />

untuk Mudahkan<br />

Pengguna<br />

Blue Bird terus melengkapi aplikasi<br />

‘My Blue Bird’ untuk memudahkan<br />

penggunanya menggunakan Taksi<br />

Blue Bird secara langsung. Hal<br />

ini tentu berbeda dengan taksi online<br />

lainnya dimana penggunanya harus<br />

melakukan pemesanan terlebih dahulu<br />

dan menungggu sampai sopirnya datang.<br />

Dijelaskan Marketing Director Blue<br />

Bird, Febby Intan, melalui fitur baru<br />

tersebut, pengguna aplikasi My Blue<br />

Bird bisa langsung naik ke dalam Taxi<br />

Blue Bird. Pemesanan lewat aplikasi bisa<br />

dilakukan di dalam taksi dengan cara<br />

memasukkan nomor kode taksi, dan<br />

kemudian akan keluar kode khusus untuk<br />

disampaikan kepada sopir tersebut.<br />

“Dengan aplikasi ini, pengguna Blue<br />

Bird tidak harus menunggu lama sampai<br />

taksi yang dipesannya datang. Mereka<br />

bisa langsung naik taksi terdekat, dan<br />

pemesanan lewat aplikasi bisa dilakukan<br />

di dalam taksi,” jelas Febby.<br />

Ditambahkannya, aplikasi yang<br />

diluncurkan sejak pertengan 2016 lalu<br />

ini, juga sudah mulai bisa menggunakan<br />

pembayaran non tunai. Hal itu setelah<br />

pihaknya menjalin kerja sama dengan<br />

Mastercard, sehingga pembayaran<br />

dapat dilakukan dengan kartu kredit<br />

Mastercard.<br />

Sementara itu, fitur lainnya yang<br />

sudah lebih dahulu hadir di aplikasi My<br />

Blue Bird di antaranya kemampuan<br />

melihat taksi yang<br />

tersedia di sekitar<br />

lokasi, sistem penilaian<br />

untuk pengemudi,<br />

hingga advanced<br />

booking. Saat ini<br />

peng guna Blue Bird<br />

memang masih di do–<br />

mi nasi oleh metode<br />

pesan langsung di<br />

jalan. Walapun, peng–<br />

guna aktif aplika si nya<br />

juga sudah 250.000<br />

per hari.<br />

Majalah I<br />

C<br />

T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

319


INTERNET<br />

Ada 50 Situs Berisi SARA<br />

dalam Pilkada DKI Jakarta,<br />

30 Situs Diblokir<br />

Kementerian Komunikasi dan Informatika<br />

menengarai adanya 50 situs yang bermuatan<br />

SARA (suku, ras, agama, dan antargolongan)<br />

terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)<br />

DKI Jakarta 2017. Dari 50 situs tersebut, 30 situs<br />

diantaranya diblokir.<br />

Demikian dikatakan Plt Kepala Biro Humas<br />

Kementerian Komunikasi dan Informatika Noor Iza. “Ada<br />

30 situs online yang kami blokir,” katanya. Dari 50 situs<br />

yang ada, 20 situs lainnya dinilai memiliki informasi<br />

negatif.<br />

Sayangnya, situs-situs yang juga berpotensi<br />

menimbulkan keresahan di masyarakat tersebut, belum<br />

masuk pengaduan secara resmi dari Bawaslu DKI Jakarta<br />

kepada Kementerian Kominfo. “Konten negatif ini<br />

bermuatan mengandung fitnah, mencemarkan nama<br />

baik, maupun SARA,” ujarnya. Dan 20 situs tersebut,<br />

statusnya kini masih didalami sebelum dilakukan<br />

pemblokiran.<br />

Dijelaskannya, isu SARA paling potensial<br />

disalahgunakan dalam masa kampanye Pilkada 2017.<br />

Terutama adalah dalam kampanye di media sosial<br />

(medsos). “Ini utamanya terjadi di Pilkada DKI Jakarta,”<br />

katanya.<br />

Dalam kesempatan tersebut, Noor Iza berharap<br />

masyarakat waspada terhadap konten-konten berbau<br />

SARA di medsos selama masa kampanye. “Jangan mudah<br />

terpancing dan mengirim ulang. Sebab jika terbukti<br />

melanggar, pelaku bisa terancam sanksi sesuai dengan<br />

revisi UU ITE, yang diatur dalam pasal 27 ayat 4, pasal<br />

28 ayat 2, dan pasal 29,” pungkasnya.<br />

C<br />

20 Majalah I No. 51 Desember 2016<br />

T


INTERNET<br />

Mengandung Pornografi,<br />

Bigo Live Kena Blokir<br />

Aplikasi Bigo Live saat ini<br />

‘booming’ di kalangan<br />

anak-anak muda, namun<br />

aplikasi ini dinilai<br />

mengandung banyak muatan<br />

pornografi. Sehingga, ada 10<br />

DNS Bigo Live yang dinotifikasi<br />

Kementerian Kominfo untuk diblokir.<br />

Demikian diungkapkan Plt. Kepala<br />

Biro Humas Kementerian Kominfo<br />

Noor Iza. Ditegaskan Noor, dengan<br />

adanya permintaan blokir sebagian<br />

DNS milik Bigo tersebut diharapkan<br />

dapat mengurangi penyebaran konten<br />

yang berbau dengan pornografi<br />

memanfaatkan platform streaming<br />

itu. “Sementara ini memang diblokir<br />

dulu DNS-nya karena Kominfo telah<br />

melakukan komunikasi dengan Bigo<br />

tetapi tidak ada respon,” kata Noor.<br />

Pihak Kementerian juga mengirim<br />

melalui email ke kantor Bigo di<br />

Singapura, namun email tidak berjawab.<br />

Dan di Indonesia, Bigo belum memiliki<br />

kantro perwakilan. Aplikasi Bigo Live<br />

sendiri berasal dari Singapura yang<br />

berbasis Android dan iOS. Aplikasi ini<br />

membawa pengguna untuk melakukan<br />

siaran langsung dari perangkat mobile<br />

mereka seperti seorang presenter.<br />

Bigo Live dimiliki oleh Bigo Ltd dan<br />

telah memiliki lebih dari 40 paten<br />

dalam teknologi VoIP dan Video. Sejak<br />

diluncurkan pada Maret 2016 lalu,<br />

Bigo Live menjadi aplikasi yang sangat<br />

populer diseluruh dunia termasuk<br />

di Indonesia. aplikasi ini tercatat<br />

menempati peringkat pertama di Apple<br />

App Store Thailand dan Vietnam.<br />

Maraknya konten pornografi itu tak<br />

bisa lepas dari konsep mengumpulkan<br />

gift dari pengunjung dimana pemilik<br />

akun bisa menukarkan hadiah tersebut<br />

menjadi uang tunai. Misalnya saja,<br />

minimal penarikan 6.700 diamond<br />

disebut-sebut setara dengan<br />

Rp.2 Juta. Sehingga, banyak yang<br />

kemudian mengumbar pornografi demi<br />

mendapatkan hadiah dan ditukar menjadi<br />

uang.<br />

Setelah diblokir, akhirnya manajemen<br />

Bigo pun menyambangi Kantor<br />

Menkominfo. Bigo Technology Pte.Ltd.<br />

(Bigo Live) yang berbasis di Singapura<br />

yang melakukan kunjungan ke Kominfo<br />

terdiri atas Presiden Direktur dan<br />

founder Bigo Davie Li, co-founder Jay<br />

He, Marketing Direktur Teng Yee Kiong<br />

serta Country Manager Steven Zhang<br />

Majalah I<br />

C<br />

T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

321


INTERNET<br />

dan langsung diterima Menteri Kominfo,<br />

Rudiantara didampingi oleh Direktur<br />

Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel<br />

Abrijani Pangerapan.<br />

Dijelaskan Steven, Bigo Live hadir di<br />

Indonesia dan memastikan diri untuk<br />

bekerja sesuai dengan lingkungan yang<br />

positif dan sehat. “Dengan mematuhi<br />

hukum dan regulasi, sesuai arahan dari<br />

Kominfo, kami akan terus berusaha<br />

untuk mencapai level terbaik untuk<br />

menyensor dan memblok konten yang<br />

terlarang yang tidak sesuai dengan<br />

norma social atau nilai masyarakat<br />

Indonesia,” kata Steven.<br />

Menurutnya, pihaknya memahami nilainilai<br />

sensitif yang dianut masyarakat<br />

lokal. “Misi kami adalah mempromosikan<br />

C<br />

22 Majalah I No. 51 Desember 2016<br />

T<br />

keindahan Indonesia keseluruh dunia,<br />

dan membantu membangun social<br />

media yang sehat, serta menjalankan<br />

e-bisnis yang lebih bagus buat negara<br />

Indonesia,” tambahnya.<br />

Selain itu, Bigo nampaknya sedang<br />

mempertimbangkan untuk membuka<br />

cabangnya di Indonesia.<br />

Menanggapi hal itu, Rudiantara<br />

menyambut baik apabila Bigo dapat<br />

berinvestasi di Indonesia terutama<br />

meningkatkan ekonomi pada masyarakat<br />

Indonesia dan lebih menyiarkan<br />

unggahan yang berbau positif seperti<br />

pariwisata, edukasi juga ajang<br />

pemberitaan informasi yang berguna<br />

hingga masyarakat mendapatkan<br />

tayangan yang saling bermanfaat.


INTERNET<br />

i-Otentik BPPT,<br />

Tingkatkan<br />

Keabsahan<br />

Layanan Transaksi<br />

Data Elektronik<br />

Pemerintah<br />

Era Teknologi Informasi<br />

dan Komunikasi saat ini<br />

seakan membuat dunia<br />

tak berjarak. Berbagai<br />

proses dapat dilakukan secara<br />

online karena dianggap dapat<br />

memangkas waktu pelayanan,<br />

khususnya layanan pemerintah<br />

kepada publik. Tentu dalam<br />

pelayanan yang sifatnya<br />

online ini, banyak terjadi<br />

pertukaran data yang tentu<br />

membutuhkan validasi untuk<br />

keabsahan data.<br />

Deputi BPPT Bidang<br />

Teknologi Informasi, Energi<br />

dan Material (TIEM) , Hammam<br />

Riza, menuturkan bahwa<br />

BPPT diberi mandat oleh<br />

Kementerian Komunikasi dan<br />

Informatika (Kominfo) sebagai<br />

penyelenggara sertifikasi<br />

elektronik di lingkungan<br />

instansi pemerintah,<br />

berdasarkan Peraturan<br />

Pemerintah No. 82 Tahun<br />

2012.<br />

Berupaya keras untuk<br />

mencipta inovasi guna<br />

meningkatkan keamanan dan<br />

keabsahan transaksi data<br />

digital, BPPT sebut Hammam,<br />

telah menghadirkan inovasi<br />

layanan sertifikat digital yang<br />

dinamakan i-Otentik.<br />

Majalah I<br />

C<br />

T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

323


INTERNET<br />

Sesuai dengan Peraturan<br />

Pemerintah No. 82 Tahun<br />

2012 tersebut, BPPT dalam hal<br />

Government Certification Authority,<br />

menjadi penyelenggara sertifikat<br />

digital yang berfungsi sebagai pihak<br />

ketiga terpercaya yang berwenang<br />

menerbitkan, melakukan validasi<br />

dan mengelola sertifikat digital yang<br />

diperuntukkan bagi sistem elektronik<br />

di lingkungan Kementerian/<br />

Lembaga.<br />

Layanan i-OTENTIK kata<br />

Hammam, dilakukan oleh Balai<br />

Jaringan Informasi dan Komunikasi<br />

(BJIK-BPPT). Diungkap lebih lanjut,<br />

sertifikat digital menggunakan<br />

teknologi terkini, pun memerhatikan<br />

kriteria sertifikasi digital. Hal ini<br />

lanjutnya juga, sejalan dengan<br />

empat asas hukum transaksi<br />

elektronik dalam UU ITE.<br />

“Empat kriteria itu adalah<br />

autentifikasi, integritas yang<br />

terjaga, kerahasiaan dan nirsangkal.<br />

Dengan adanya sertifikat digital<br />

maka proses transaksi data<br />

atau informasi secara digital,<br />

dapat mengikat dan sudah sah,”<br />

kata Hammam dalam acara<br />

Temu Pelanggan dan Peresmian<br />

Pemanfaatan iOTentik Pada<br />

Dokumen Kepegawaian Negara, yang<br />

digelar di Kantor BPPT, Jakarta.<br />

Hal senada dikatakan Sekretaris<br />

Utama BPPT, Soni Solistia Wirawan,<br />

yang menyebut bahwa BPPT<br />

memiliki wewenang sebagai salah<br />

satu penyelenggara Sertifikat Digital<br />

untuk kalangan instansi pemerintah.<br />

“BPPT memiliki fungsi otoritas<br />

untuk mengintegrasikan pihakpihak<br />

yang melakukan transaksi<br />

secara elektronik di kalangan<br />

pemerintahan,” tambah Soni. BPPT<br />

kata Soni, siap membantu semua<br />

Kementerian/Lembaga, terkait<br />

dengan layanan i-Otentik ini yang<br />

tentunya masih terkait dengan<br />

Agenda Reformasi Birokrasi.<br />

“Seperti BKN dalam urusan<br />

kepegawaian sekian ribu file dan<br />

dokumen, kita akan membuat suatu<br />

sertifikasi dengan cara elektronik”,<br />

tutupnya.<br />

Pada kesempatan yang sama,<br />

Kepala BKN, Bima Haria Wibisana<br />

berharap kerjasama dengan BPPT<br />

akan mendukung akselerasi proses<br />

digitalisasi, sebagai bagian dari<br />

reformasi birokrasi. “Dengan<br />

adanya kerjasama dengan BPPT<br />

diharapkan dokumen yang<br />

BKN keluarkan adalah sah dan<br />

benar serta bisa dipertanggung<br />

jawabkan,” tandasnya.<br />

Sebagai informasi, Badan<br />

Kepegawaian Negara (BKN)<br />

akhir November lalu meresmikan<br />

Layanan Kenaikan Pangkat<br />

Otomatis (KPO) dan Penetapan<br />

Pensiun Otomatis (PPO). KPO dan<br />

PPO adalah layanan berbasis online<br />

yang akan mempermudah setiap<br />

PNS dalam mengajukan usulan<br />

pangkat reguler dan pensiun, tanpa<br />

banyak menyiapkan persyaratan<br />

dokumen -less paper- sehingga<br />

seluruh proses berjalan dengan<br />

singkat. Dalam pelaksanaannya,<br />

BKN menggandeng Kementerian<br />

PAN-RB dan BPPT sebagai<br />

perwakilan instansi pusat yang<br />

akan mulai mengimplementasikan<br />

layanan KPO dan PPO di tahun<br />

2017 mendatang.<br />

C<br />

24 Majalah I No. 51 Desember 2016<br />

T


PENYIARAN<br />

Teknologi Menjadi Faktor Utama<br />

Perubahan RRI Menuju Era Digital<br />

Teknologi merupakan faktor yang<br />

teramat penting dalam mecapai<br />

RRI menjadi renaisance. ”Faktor<br />

utama dalam mewujudkan RRI<br />

bisa mejadi renaisance adalah teknologi,”<br />

ujar Menteri Komunikasi dan Informatika<br />

Rudiantara pada Semiloka “Redefinisi dan<br />

Revitalisasi Public Service Broacasting in<br />

the Era Digital yang diselenggarakan LPP<br />

RRI di Jakarta.<br />

Ditambahkan Menkominfo Rudiantara<br />

bahwa RRI pada hakekatnya adalah milik<br />

generasi masyarakat mendatang. Kita ini<br />

yang dititipkan untuk memastikan bahwa<br />

masa depan RRI untuk menyiapkan<br />

landasan yang siap untuk generasi<br />

tersebut, jadi bukan untuk short term<br />

pada saat ini saja.<br />

Rudiantara kemudian menjelaskan<br />

faktor-faktor yang juga perlu<br />

diperhatikan RRI dalam menuju<br />

Era Digital pada saat. Ini. “Setelah<br />

saya coba cermati ada beberapa,<br />

datanya saya coba tanyakan ke LPP<br />

RRI juga, faktor yang peru dibahas<br />

dalam mengembangkan RRI ke arah<br />

perkembangan digital saat ini. Yakni<br />

SDM, Keuangan, Operasional dan<br />

Teknologi,” jelas Menkominfo.<br />

“RRI harus memiliki desain potur SDM<br />

menjadi LPP. Intinya ke depan dilakukan<br />

dua hal yaitu right sizing dengan melihat<br />

kualitas dan kuantitas. Dengan melihat<br />

kekuatan APBN, kalau kualitas akan<br />

dibagi lebih sedikit dan bisa dibawa<br />

pulang lebih besar kalau kuantitas<br />

pembaginya lebih banyak. Kedua, fokus<br />

kepada kompetensi kapasitas seperti apa<br />

yang dibutuhkan dengan memberikan<br />

komparasi,” tandas Rudiantara.<br />

Sementara sisi keuangan, data yang<br />

diterima Mekominfo yang diperoleh<br />

LPP RRI sendiri, belanja modal dan<br />

barang RRI pada tahun 2014 sebesar<br />

37%. APBN habis untuk gaji sedangkan<br />

belanja barang 55%. RRI harus berani<br />

mengembangkan semacam konten<br />

atau program dimana publik bisa<br />

mendengarkan selama dalam beberapa<br />

waktu tertentu sehingga orang terus<br />

mengenal RRI secara kontinyu.<br />

“Sisi kinerja, RRI mau kemana, RRI<br />

ada 79 lokasi, kalau RRI hanya untuk<br />

kota besar maka tidak jalan lain RRI<br />

harus masuk IT Base. Ataukah mo tetap<br />

teristerial dengan harus ditentukan<br />

ke wilayah mana, khususnya wilayah<br />

perbatasan,” tutur Rudiantara.<br />

Menkominfo juga menambahan faktor<br />

teknologi, “Saat ini telah memasuki era<br />

Majalah I<br />

C<br />

T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

325


PENYIARAN<br />

teknologi konvergensi yg beda konten<br />

dan cara menyajikannya. Menkominfo<br />

mencontohkan Kemenaker yang telah<br />

memiliki TV streaming yang bekerja sama<br />

dengan I-Plus tanpa harUs menggunakan<br />

frekwensi lagi. Konvergensi di RRI<br />

harus berani menerapkan ini juga dan<br />

mengurangi penyiaran teristerial,”<br />

pungkas Rudiantara.<br />

Semiloka “Redefinisi dan Revitalisasi<br />

Public Service Broacasting in the Era<br />

Digital turut menyajikan makalah<br />

dari Anggota Dewas LPP RRI Frederik<br />

Ndolo. Selain Menkominfo Rudiantara,<br />

narasumber lain yang mengisi semiloka<br />

ini adalah Anggota Komisi I DPR RI<br />

Fayakun Andriadi, serta Akademisi<br />

Universitas Indonesia Nina Mutmainnah<br />

Armando. Acara dihadiri pula para<br />

Komisioner Dewan Pengawas LPP RRI,<br />

Pimpinan LPP RRI Jakarta, dan Bogor,<br />

tokoh penyiar LPP RRI.<br />

KPI Terima Kunjungan Delegasi Korea<br />

Communications Commission (KCC)<br />

Komisi Penyiaran Indonesia<br />

(KPI) Pusat menerima<br />

kunjungan delegasi KCC (Korea<br />

Communications Commission),<br />

di Hotel Sari Pan Fasific. Salah satu<br />

agenda pertemuan KPI Pusat dan<br />

KCC itu dalam rangka mempererat<br />

kerjasama kedua lembaga terutam<br />

bagi pengembangan dunia penyiaran<br />

di masing-masing negara. KCC<br />

merupakan lembaga setingkat dengan<br />

KPI yang juga mengurusi bidang<br />

penyiaran.<br />

Delegasi KCC di pimpin<br />

Bae Jung Seob (Director<br />

General of Broadcasting<br />

Infrastructure Bereau<br />

KCC) diterima langsung<br />

Ketua KPI Pusat Yuliandre<br />

Darwis, Wakil Ketua KPI<br />

Pusat Sujarwanto Rahmat<br />

Arifin, Komisioner KPI Pusat<br />

Ubaidillah dan Agung Suprio<br />

serta Kepala Sekretariat KPI Pusat<br />

Maruli Matondang.<br />

Pertemuan yang berlangsung<br />

hangat dan dinamis itu diselingi<br />

bincang-bincang mengenai<br />

pengalaman di masing-masing negara<br />

salah satunya soal implementasi<br />

digitalisasi penyiaran di Korea Selatan.<br />

Selain itu, pertemuan kedua lembaga<br />

juga membahas rencana MoU antara<br />

KPI dan KCC dalam waktu dekat.<br />

C<br />

26 Majalah I No. 51 Desember 2016<br />

T


GALERI<br />

TelkomGroup<br />

Dirikan Posko<br />

Bencana dan<br />

Salurkan<br />

Bantuan<br />

di Aceh<br />

Menindaklanjuti bantuan tanggap<br />

darurat pasca gempa bumi Aceh<br />

sekaligus untuk mempercepat<br />

distribusi bantuan kepada<br />

para korban, PT Telkom Indonesia<br />

(Persero) Tbk (TelkomGroup) dalam<br />

kerangka BUMN Hadir untuk Negeri, telah<br />

mendirikan Posko Bencana di Pidie Jaya,<br />

Aceh. Posko ini akan<br />

meng koordinasikan<br />

berbagai bantuan yang<br />

dihimpun oleh BUMN.<br />

Vice President<br />

Corporate<br />

Communication<br />

Telkom Arif Prabowo<br />

mengungkapkan,<br />

melihat skala kerusakan<br />

akibat gempa bumi<br />

di Pidie Jaya, Aceh<br />

yang terjadi Rabu<br />

pagi, BUMN Indonesia<br />

telah berkoordinasi<br />

untuk secepat mungkin<br />

menghimpun dan<br />

mendistribusikan<br />

bantuan untuk masyarakat yang<br />

terdampak gempa bumi tersebut.<br />

Menurut Arif, TelkomGroup yang<br />

telah ditunjuk sebagai salah satu<br />

koordinator bantuan BUMN bekerja<br />

sama dengan aparat setempat telah<br />

mendirikan tiga posko, dimana satu<br />

posko difungsikan sebagai posko utama<br />

untuk mengkoordinasikan bantuan<br />

dari BUMN dan dua posko lainnya<br />

difungsikan sebagai dapur umum serta<br />

penampungan pengungsi. Dijelaskan Arif,<br />

posko memang dipusatkan di Pidie Jaya<br />

mengingat daerah tersebut mengalami<br />

kerusakan yang paling parah.<br />

Posko tersebut menyediakan<br />

obat obatan ringan dan fasilitas<br />

telepon gratis. “TelkomGroup telah<br />

mengalokasikan bantuan senilai Rp500<br />

juta. Dana tersebut antara lain digunakan<br />

untuk operasional ketiga posko selama<br />

lima hari kedepan serta penyediaan<br />

Majalah I<br />

C<br />

T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

27


GALERI<br />

sembako dan obat-obatan,” demikian<br />

Arif Prabowo.<br />

Menurut Arif, dengan telah berdirinya<br />

ketiga posko tersebut diharapkan<br />

penyaluran bantuan dari BUMN dapat<br />

didistribusikan secara lebih efektif dan<br />

sesuai dengan kebutuhan di lapangan.<br />

Adapun masyarakat yang memerlukan<br />

bantuan maupun informasi dapat<br />

mendatangi Posko Gempa Aceh BUMN,<br />

di Plasa Telkom Meureudu. Jl. Iskandar<br />

Muda Meureudu Kabupaten Pidie Jaya<br />

dengan Nomor Telepon Posko: 0653-<br />

51200<br />

Menyinggung dapur umum, pihaknya<br />

membuka dua buah dapur umum,<br />

masing-masing berlokasi di Pesantren<br />

Al-Hijrah, Gampong (kampung) Mesjid<br />

Tuha Kecamatan Meureudu Kota<br />

Meuredu dan Mesjid Jamik Kecamatan<br />

Ulim Pidie Jaya.<br />

Selain dapur umum dan posko,<br />

TelkomGroup segera setelah kejadian<br />

bencana, juga telah menerjunkan TERRA<br />

atau TelkomGroup Emergency Response<br />

and Recovery Activity guna memberikan<br />

pertolongan serta memberikan bantuan<br />

kepada masyarakat yang terkena<br />

dampak bencana.<br />

TelkomGroup bersama BUMN lain<br />

yang tergabung dalam program BUMN<br />

Hadir untuk Negeri memberikan bantuan<br />

kepada masyarakat di Aceh yang<br />

terdampak gempa bumi dengan harapan<br />

agar masyarakat dapat secepatnya<br />

beraktivitas kembali.<br />

Streaming Musik Tanpa<br />

Batas Bersama Smartfren<br />

PT Smartfren Telecom Tbk<br />

(Smartfren), salah satu<br />

perusahaan telekomunikasi<br />

terdepan dengan jaringan 4G<br />

LTE terluas di Indonesia, merilis<br />

paket internet Music Unlimited,<br />

sebuah paket internet khusus<br />

dari Smartfren dengan kuota<br />

tanpa batas yang memungkinkan<br />

pelanggan untuk mengakses<br />

situs streaming tanpa khawatir<br />

kehabisan kuota. Music Unlimited<br />

dihadirkan bagi para pelanggan<br />

Smartfren prabayar maupun<br />

pascabayar.<br />

“Kehadiran paket internet Music<br />

Unlimited merupakan wujud<br />

komitmen kami untuk selalu<br />

menawarkan pengalaman<br />

terbaik kepada para pelanggan.<br />

Melalui program ini, Smartfren<br />

menjawab kebutuhan para pecinta<br />

musik dengan memberikan<br />

kemudahan streaming musik<br />

sepuasnya tanpa batasan<br />

kuota. Selain itu dilengkapi<br />

dengan onground activity seperti<br />

konser, meet and greet, dan lain<br />

sebagainya guna menyempurnakan<br />

pengalaman pelanggan dalam<br />

menikmati musik.” ujar Revie<br />

Sylviana, Senior Vice President<br />

Digital Services Smartfren.<br />

Smartfren menggandeng<br />

beberapa mitra ternama<br />

guna memenuhi kebutuhan<br />

C<br />

28 Majalah I No. 51 Desember 2016<br />

T


GALERI<br />

pelanggan dalam menikmati<br />

musik. Kuota unlimited yang<br />

terdapat pada paket Music<br />

Unlimited dapat digunakan<br />

untuk mengakses layananlayanan<br />

berikut melalui aplikasi/<br />

website/wap; Smartmusic yang<br />

memiliki 3 juta lagu local dan<br />

internasional, JOOXyaitu salah<br />

satu layanan streaming musik<br />

terbaik di Indonesia, Nada<br />

Kita untuk mendengarkan musik<br />

secara gratis, Prambors, Trax<br />

FM dan HitzFM, iRadio, dan<br />

Hardrock sebagai radio-radio<br />

yang popular di kalangan<br />

generasi muda dengan jangkauan<br />

luas dan beragam segmen<br />

pendengar, Maverick yang<br />

merupakan solusi lengkap untuk<br />

hiburan yang terdiri dari radio dan<br />

beberapa fashion market place.<br />

Paket Music Unlimited dapat<br />

dibeli oleh pelanggan walaupun<br />

sudah memiliki paket internet<br />

lain. Paket Music Unlimited juga<br />

memberikan kuota internet<br />

yang memungkinkan pelanggan<br />

dapat membeli secara terpisah,<br />

layanan premium di masingmasing<br />

partner yang tergabung<br />

dalam Music Unlimited. Pelanggan<br />

hanya dapat berlangganan satu<br />

jenis paket Music Unlimited selama<br />

paket tersebut berlaku.<br />

Selain itu, layanan tidak<br />

hanya terbatas pada penyediaan<br />

paket prabayar saja namun juga<br />

pascabayar. Pada saat membuka<br />

layanan partner yang tergabung<br />

dalam Music Unlimited. Secara<br />

otomatis yang terkonsumsi terlebih<br />

dahulu adalah kuota tanpa batas<br />

dari paket Music Unlimited, namun<br />

hal tersebut tidak berlaku bagi para<br />

pelanggan paket internet unlimited<br />

prabayar harian (Rp. 15,000),<br />

paket internet unlimited prabayar<br />

bulanan (Rp. 60,000, Rp. 100,000<br />

dan Rp. 200,000), paket internet<br />

unlimited pascabayar (Connex<br />

Super, Super Pro, Super Advance,<br />

Super Basic). Kecepatan paket<br />

internet Music Unlimited akan<br />

mengikuti kecepatan internet yang<br />

ada.<br />

Majalah I<br />

C<br />

T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

329


GALERI<br />

Paska Gempa Aceh,<br />

Indosat Hadirkan<br />

Posko Bantuan<br />

C<br />

30 Majalah I No. 51 Desember 2016<br />

T<br />

Gempa yang terjadi di<br />

wilayah Pidie-Aceh<br />

ternyata berdampak<br />

cukup luas dan<br />

hingga hari ini masih banyak<br />

wilayah di pedalaman yang<br />

belum terjamah bantuan<br />

sehingga kondisinya cukup<br />

memprihatinkan. Hingga hari<br />

ini, Indosat Ooredoo masih<br />

terus berupaya menyalurkan<br />

bantuan dan menambah<br />

posko-posko bantuan hingga<br />

pedalaman. Posko Indosat<br />

Ooredoo yang didirikan di Ulee<br />

Glee, Meuredu menyediakan<br />

dapur air, penampungan<br />

pengungsian dan distribusi air,<br />

serta Posko Indosat Ooredoo di<br />

Cot Trieng untuk memberikan<br />

fasilitas kesehatan gratis.<br />

Selain layanan kesehatan<br />

gratis, Indosat Ooredoo juga<br />

telah membagikan kartu<br />

telepon gratis kepada para<br />

korban di berbagai<br />

pengungsian, serta<br />

membuat posko telepon<br />

gratis di Meunasah<br />

Juroung, Kecamatan<br />

Meurah Dua, Kabupaten<br />

Pidie Jaya. Fasilitas<br />

telepon gratis ini dapat<br />

dimanfaatkan masyarakat<br />

untuk menghubungi<br />

keluarga dan kerabat.<br />

Indosat Ooredoo juga<br />

bermitra dengan Lembaga<br />

Swadaya Masyarakat<br />

Inspirasi Pemuda Aceh<br />

(LSM IPA). LSM IPA<br />

membantu menyalurkan<br />

bantuan Indosat Ooredoo<br />

berupa sembako, kursi<br />

roda, genset, dan lain-lain<br />

di 8 kecamatan seperti<br />

Bandar Baru, Pante Raja,<br />

Trienggadeng, Meureudu,<br />

Meurah Dua, Ulim, Jangka Buya,<br />

dan Bandar Dua. Sinergi di<br />

lapangan ini sangat dibutuhkan<br />

agar bantuan yang disalurkan<br />

semakin cepat, merata dan<br />

terkoordinasi.<br />

Selain menyalurkan bantuan<br />

perusahaan, Indosat Ooredoo<br />

juga mengajak pelanggannya<br />

berpartisipasi membantu<br />

korban melalui program donasi<br />

yang bisa disalurkan melalui<br />

rekening Dompetku dan<br />

SMS Donasi. Untuk Rekening<br />

Dompetku, masyarakat dan<br />

pelanggan dapat melakukan<br />

donasi dengan mentransfer<br />

dana ke rekening no: 0815 823<br />

1111. Sementara untuk SMS<br />

Donasi, dapat dilakukan dengan<br />

cara ketik Aceh dan kirim ke<br />

5000. Setiap SMS yang dikirim<br />

akan didonasikan sebesar<br />

Rp5.000.


BEDAH GADGET<br />

Canon EOS M5<br />

Kamera<br />

Mirrorless<br />

untuk<br />

Beragam<br />

Kebutuhan<br />

Foto &<br />

Video<br />

Canon melalui PT Datascrip<br />

sebagai distributor produk<br />

pencitraan digitalnya di Indonesia<br />

memperkenalkan generasi<br />

terbaru kamera mirrorless Canon EOS<br />

M5. Kamera ini mengusung teknologi<br />

Dual Pixel CMOS AF, Electronic<br />

Viewfinder (EF) beresolusi tinggi,<br />

Pengolahan Gambar RAW langsung di<br />

kamera hingga kecanggihan prosesor<br />

DIGIC 7 yang disematkan untuk<br />

menghadirkan kinerja dan performa<br />

tinggi pada kamera ini.<br />

Canon EOS M5 dilengkapi dengan<br />

sensor CMOS APS-C 24.2 Megapiksel<br />

dengan kualitas hasil foto yang tajam<br />

dan cemerlang. Teknologi Dual Pixel<br />

CMOS AF yang digunakan di jajaran<br />

kamera DSLR Canon kelas atas, turut<br />

dihadirkan di seri kamera mirrorless EOS<br />

M5 ini sehingga sistem fokus kamera<br />

bekerja cepat dan akurat.<br />

Tidak hanya itu, untuk pertama<br />

kalinya dalam generasi EOS M dihadirkan<br />

teknologi predictive AF yang bekerja<br />

mengejar fokus dengan cepat dan presisi<br />

terhadap subjek yang sedang bergerak.<br />

Teknologi ini tidak hanya membidik fokus<br />

gerakan dari sisi kanan-kiri, atas-bawah,<br />

namun juga mengejar fokus pada subjek<br />

yang bergerak mendekat atau menjauh<br />

dari kamera.<br />

Teknologi predictive AF ini<br />

menganalisa gerakan dan kecepatan<br />

subjek, lalu secara otomatis mengatur<br />

titik fokus tepat untuk memotret subjek<br />

tersebut pada saat kamera menjepret.<br />

Canon EOS M5 mengusung kecepatan<br />

pemotretan beruntun secara kontinu<br />

hingga 7fps dengan fokus yang terus<br />

mengejar atau hingga 9fps pada posisi<br />

fokus terkunci. Alhasil, semua momen<br />

tak terkecuali subjek yang bergerak<br />

cepat pun dapat diabadikan dengan<br />

tajam dan jelas.<br />

“Hadirnya Canon EOS M5 semakin<br />

Majalah I<br />

C<br />

T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

331


BEDAH GADGET<br />

melengkapi jajaran kamera mirrorless<br />

Canon. Beragam fitur dan teknologi<br />

canggih di kamera ini menjawab<br />

kebutuhan para pecinta fotografi yang<br />

menginginkan kualitas dan performa<br />

prima dari sebuah kamera mirrorless,”<br />

ujar Sintra Wong – Division Manager,<br />

Canon Image Communication Product<br />

Div. Datascrip.<br />

Prosesor DIGIC 7<br />

Prosesor DIGIC 7 menjadi penggerak<br />

utama kamera ini. Ketika memotret<br />

dengan bukaan kecil, prosesor DIGIC 7<br />

menghadirkan tingkat ketajaman yang<br />

tinggi pada foto serta mengoptimalkan<br />

pengaturan tingkat kecerahan dan<br />

ketajaman pada gambar. Berkat<br />

kemampuan koreksi difraksi sinar, detail<br />

gambar tetap terjaga terutama pada<br />

saat memotret di lingkungan yang<br />

sangat terang.<br />

Selain itu, kamera Canon EOS<br />

M5 sangat memudahkan pengguna<br />

melakukan pemotretan kreatif dengan<br />

teknik panning. Subjek bidikan yang<br />

bergerak cepat, seperti mobil, kereta<br />

dan sebagainya dapat direkam dengan<br />

optimal karena performa<br />

kamera yang tinggi.<br />

Berbeda dengan generasi<br />

pendahulunya, Canon EOS<br />

M5 dilengkapi dengan jendela<br />

bidik/viewfinder elektronik<br />

(EVF) yang memiliki<br />

resolusi tinggi, 2,36 juta<br />

titik berteknologi OLED.<br />

Hadirnya viewfinder elektronik<br />

berteknologi tinggi ini<br />

menghadirkan pengalaman<br />

yang sama seperti saat<br />

menggunakan viewfinder di<br />

DSLR dan memberikan<br />

komposisi gambar yang<br />

mendekati warna aslinya<br />

dengan kejernihan tinggi.<br />

Di bagian belakang kamera terdapat<br />

LCD layar sentuh beresolusi tinggi<br />

berukuran 3,2 inci yang dapat ditekuk<br />

hingga 85 derajat ke atas maupun<br />

180 derajat ke bawah untuk memberi<br />

kebebasan pengguna menghasilkan foto<br />

yang lebih variatif dan kreatif. Mengambil<br />

foto selfie atau wefie dengan kamera ini<br />

pun tak menjadi masalah.<br />

Ketika sedang memotret maupun<br />

merekam video melalui EVF, pengguna<br />

dapat memanfaatkan fungsi Touch<br />

& Drag AF untuk memindahkan area<br />

yang mau difokus melalui sentuhan dan<br />

gerakan jari di layar LCD. Fitur ini dapat<br />

dengan mudah diaktifkan atau dimatikan<br />

lewat tombol khusus di bodi kamera.<br />

Melengkapi fungsi EVF, terdapat<br />

tombol empat fungsi yang mudah<br />

diakses pada saat menggunakan EVF,<br />

yaitu pengaturan mode pemotretan,<br />

kompensasi eksposur, bukaan lensa/<br />

aperture atau kecepatan rana/shutter<br />

C<br />

32 Majalah I No. 51 Desember 2016<br />

T


BEDAH GADGET<br />

speed, dan tombol pintas. Tombol pintas<br />

dapat digunakan untuk beberapa fungsi<br />

seperti untuk mengatur white balance,<br />

ISO Speed, dan mode AF.<br />

EOS Movie & Konversi RAW di<br />

Kamera<br />

Dengan kombinasi lensa berfitur IS<br />

(Image Stabilizer) dan penstabil gambar<br />

digital di dalam kamera, kamera akan<br />

bekerja dengan stabilisasi lima axis<br />

ketika kamera sedang bergerak sehingga<br />

guncangan kamera saat merekam video<br />

sambil bergerak dapat diredam.<br />

Kamera Canon EOS M5 hadir dengan<br />

teknologi perekaman video beresolusi<br />

Full HD 60p dengan hasil rekaman yang<br />

halus dan tajam.<br />

Salah satu fitur canggih yang ada<br />

pada kamera Canon EOS M5 adalah<br />

kemampuan untuk mengubah format file<br />

foto RAW secara langsung di kamera<br />

tanpa bantuan perangkat komputer<br />

sehingga pengguna dapat melihat hasil<br />

akhirnya dengan cepat dan bahkan dapat<br />

mengeditnya langsung di kamera.<br />

Canon EOS M5 juga sudah dilengkapi<br />

dengan koneksi Wi-Fi dan NFC yang<br />

dapat mempermudah transfer file<br />

antar perangkat, seperti smartphone,<br />

tablet dan komputer melalui Canon<br />

Image Gateaway. Sekali terhubung,<br />

pengguna dapat mengirim gambar dan<br />

video ke perangkat-perangkat tersebut<br />

dan mengunggahnya ke Canon Image<br />

Gateway, jejaring media sosial, serta<br />

layanan penyimpanan di cloud.<br />

Hadirnya fitur koneksi nirkabel<br />

tersebut juga dapat membantu<br />

pengguna memotret dari jarak jauh<br />

melalui perangkat gadget. Hal ini<br />

cukup berguna untuk memotret dari<br />

sudut yang kreatif maupun pada<br />

saat memotret secara grup. Berbekal<br />

perangkat gadget dan aplikasi Canon<br />

Camera Connect, pengguna secara realtime<br />

dapat mengendalikan pengaturan<br />

kamera seperti shutter speed, memilih<br />

titik fokus yang diinginkan, self-timer<br />

dan masih banyak lagi dari jarak jauh.<br />

EOS M5 dapat menggunakan koneksi ini<br />

untuk terhubung ke perangkat GPS yang<br />

berfungsi untuk menyisipkan geotag<br />

pada foto.<br />

Yang terbaru dan teristimewa dari<br />

Canon yang dihadirkan di EOS M5 adalah<br />

Majalah I<br />

C<br />

T<br />

No. 51 Desember 2016<br />

333


BEDAH GADGET<br />

fitur koneksi Bluetooth yang hemat<br />

energi. Dengan hadirnya pilihan koneksi<br />

ini, EOS M5 bisa terus dihubungkan ke<br />

perangkat pintar tanpa perlu khawatir<br />

menguras baterai dan tanpa perlu<br />

memindah-mindahkan koneksi WiFi jika<br />

perangkat pintar kita sedang terhubung<br />

ke jaringan WiFi lain.<br />

“Canon EOS M5 yang hadir dengan<br />

beragam fitur dan teknologi terbaru,<br />

memberikan kepuasan bagi para<br />

fotografer baik pemula maupun<br />

profesional. Baik untuk pemotretan foto<br />

maupun perekaman video, Canon EOS M5<br />

memberikan hasil berkualitas tinggi dan<br />

performa kamera yang istimewa,” ujar<br />

Merry Harun, Canon Division Director,<br />

Datascrip.<br />

Datascrip sebagai distributor tunggal<br />

produk pencitraan digital Canon di<br />

Indonesia, memasarkan EOS M5 dengan<br />

harga untuk Canon EOS M5 body<br />

Rp14.200.000, Canon EOS M5 dengan<br />

lensa EF-M 15-45mm: Rp15.700.000,<br />

dan Canon EOS M5 dengan lensa EF-M<br />

18-150mm: Rp19.900.000<br />

Jajaran Lensa EF-M Terbaru<br />

Melengkapi pilihan lensa di seri<br />

kamera mirrorless-nya, Canon<br />

menghadirkan lensa EF-M18-150mm<br />

f/3.5-6.3 IS STM dengan dua pilihan<br />

warna, graphite dan silver. Seri ini<br />

juga merupakan lensa telefoto yang<br />

dihadirkan untuk memberikan kualitas<br />

yang prima dengan spektrum yang lebar<br />

untuk menghasilkan kualitas gambar<br />

yang tinggi dengan menggunakan<br />

lensa ini. Dengan dimensi yang kompak<br />

dan penuh gaya, lensa ini memiliki<br />

C<br />

34 Majalah I No. 51 Desember 2016<br />

T<br />

rasio zoom hingga 8,3x dan memberikan<br />

hasil jepretan foto yang berkualitas<br />

prima dengan rentang jarak fokus yang<br />

luas, sehingga sangat membantu untuk<br />

pemotretan landscape yang lebar dari<br />

jarak jauh.<br />

Selain lensa ini, EOS M5 bisa<br />

dipasangkan dengan lensa-lensa seri<br />

EF-M lainnya, serta bila dipasangkan<br />

dengan mount-adapter, Canon EOS M5<br />

dapat memberi keleluasaan pemotretan<br />

tanpa batas dengan puluhan jajaran lensa<br />

Canon EF/EF-S lainnya.<br />

Selain lensa EF-M18-150mm f/3.5-<br />

6.3 IS STM, Canon turut menghadirkan<br />

lensa makro terbaru yang dilengkapi<br />

dengan macro lite, Canon EF-<br />

M28mm f/3.5 Macro IS STM. Lensa<br />

makro ini juga merupakan lensa yang<br />

pertama dilengkapi dengan macro<br />

lite di dalamnya. Hadirnya macro lite<br />

selain memudahkan fotografer untuk<br />

melakukan pemotretan makro secara<br />

lebih kreatif dengan pilihan pengaturan<br />

cahaya yang beragam.<br />

Canon terus melengkapi jajaran<br />

lensa untuk seri EOS M, di antaranya<br />

lensa wide, pancake, hingga lensa telefoto.<br />

PT. Datascrip sebagai distributor<br />

tunggal produk pencitraan digital Canon<br />

di Indonesia, turut memasarkan jajaran<br />

lensa seri EOS M, EF-M11-22mm f/4-5.6<br />

IS STM dengan harga Rp5.925.000, EF-<br />

M18-55mm f/3.5-5.6 IS STM dengan<br />

harga Rp4.575.000, EF-M22mm f/2 STM<br />

dengan harga Rp3.675.000, EF-M55-<br />

200mm f/4.5-6.3 IS STM dengan harga<br />

Rp4.825.000, EF-M18-150mm f/3.5-<br />

6.3 IS STM dengan harga Rp7.500.000<br />

dan EF-M28mm f/3.5 Macro IS STM<br />

dengan harga Rp4.675.000.


Anda memiliki aplikasi, konten maupun produk terkait<br />

teknologi informasi dan komunikasi?<br />

Ingin beriklan dan diketahui pembaca Majalah ICT<br />

dalam dan luar negeri?<br />

Ayo manfaatkan kesempatan langka ini<br />

BERIKLAN<br />

GRATIS<br />

Selama DUA BULAN di MAJALAH ICT<br />

Kirimkan informasi aplikasi, konten dan produk Anda ke<br />

redaksi@majalahict.com<br />

Syarat dan Ketentuan<br />

• Redaksi berhak menentukan besaran iklan dan menyesuaikan dengan etika<br />

periklanan<br />

• Redaksi berhak untuk menentukan edisi penayangan dan memilih iklan yang<br />

akan ditayangkan sesuai dengan segmen, visi dan misi Majalah ICT<br />

• Iklan gratis hanya diberikan maksimal untuk dua bulan atau dua edisi e-paper Majalah<br />

ICT dan bisa tidak berurutan<br />

• Beriklan gratis di Majalah ICT ini hanya berlaku sepanjang tahun 2016.<br />

Manfaatkan<br />

Beriklan<br />

Gratis<br />

di<br />

MAJALAH ICT

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!