20.01.2017 Views

PARAS Maret 2016 ok

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Majalah Internal Bank BTN EDISI <strong>Maret</strong> <strong>2016</strong><br />

Properti<br />

BTN Optimistis, Pasar Properti<br />

<strong>2016</strong> Lebih Prospektif<br />

PAsar Modal<br />

Ayo, Mendulang<br />

Gain dari BTN<br />

KEUANGAN<br />

Bank BTN Digital Lounge<br />

Menjawab Tantangan<br />

Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


salamdariharmoni<br />

Dream Come True<br />

DEWANREDAKSI<br />

Paras<br />

Pelindung:<br />

Direksi<br />

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk<br />

Penasehat:<br />

Kepala Divisi dan Kepala Cabang<br />

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk<br />

Pemimpin Redaksi:<br />

Eko Waluyo<br />

Corporate Secretary Bank BTN<br />

Redaktur Pelaksana:<br />

Silvia Kardena<br />

Sekretaris Redaksi:<br />

Dody Agoeng S<br />

Reporter:<br />

Ardy, Gita, Yanita, Andreas, Poni, Budi<br />

Foto:<br />

Corporate Communication Department<br />

Iklan:<br />

Marketing Communication Department<br />

Alamat Redaksi:<br />

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk<br />

Jl Gajah Mada No.1 Jakarta Pusat 10130<br />

Telepon:<br />

021-6336789, 6332666<br />

Ext. 2005, 2011, 2013<br />

Fax:<br />

021-6336719<br />

Email:<br />

majalahparas@btn.co.id<br />

Facebo<strong>ok</strong>:<br />

majalahparas.btn<br />

Twitter:<br />

majalahparas.btn<br />

Gantungkan cita-citamu setinggi langit, demikian Bung Karno<br />

pernah berujar. Manajemen Bank BTN berserta segenap karyawannya,<br />

tak enggan untuk memakai slogan itu. Terbukti, cita-cita yang<br />

digantungkan di langit nan tinggi itu menjadi kenyataan. BTN, setapak<br />

demi setapak, kini menjadi sebuah bank besar.<br />

Belum menjadi bank terbesar, memang. Namun, kini, dalam<br />

hal asset, BTN telah menjadi bank terbesar ke 7. Dan targetnya,<br />

manajemen akan mengangkat BTN menjadi bank ke 5 terbesar, pada<br />

2017 nanti.<br />

Bukan hanya itu, BTN juga berhasil mencatat akad Kredit Pemilikan<br />

Rumah (KPR) sebanyak 8.597 unit rumah dalam sehari. Angka ini<br />

mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)<br />

2015 sebagai bank dengan perolehan kredit perumahan terbanyak.<br />

“Ini kebanggaan tersendiri dengan meraih rekor MURI dan ini<br />

tanggung jawab yang kita tidak bisa berhenti sampai di sini dan<br />

kita terus bersama membangun bangsa,” kata Direktur Utama BTN<br />

Maryono, Jakarta (10/12/2015). Pencapaian kinerja ini menyebabkan<br />

BTN mendapat penghargaan dari lembaga independen internasional<br />

dan nasional yaitu Gold Award Best Annual Report dari LACP, dan dari<br />

ASEAN CG Scorecard.<br />

Seiring peningkatan-peningkatan aset, laba bersihnya pun ikut<br />

melonjak. Nah, tentang laba ini juga ada ceritanya tersendiri. Syahdan,<br />

Maryono pada, bulan Juli 2015 menargetkan, bank yang dipimpinnya<br />

akan meraih peningkatan laba bersih sebesar 40%. Kontan saja,<br />

pernyataan itu—oleh sebagian bankir—dianggap sebagai “mimpi<br />

di siang bolong”. Betapa tidak seluruh lini bisnis sedang dilanda<br />

kelesuan. Jadi bagaimana BTN bisa laba melonjak sedemikian rupa?<br />

Kalau dihitung-hitung, untuk mencapai target tersebut, berarti BTN<br />

harus meraih untung bersih selama setahun sebelsar Rp 1,55 triliun.<br />

Tapi apa yang terjadi? “Mimpi di siang bolong” itu,belum habis tahun<br />

sudah tercapai. Tepatnya bulan November 2015, perseroan telah<br />

menghimpun laba bersih senilai Rp1,56 triliun. Akhirnya mencatatkan<br />

untung bersih Rp 1,82 triliun.<br />

Perseroan juga mencatatkan kinerja kredit dan pembiayaan sebesar<br />

Rp139 triliun, meningkat 19,88% dari periode yang sama tahun 2014<br />

senilai Rp115,91 triliun. “Pertumbuhan kredit ini berada di atas rata-rata<br />

industri nasional yang hanya pada kisaran 9,85%,” katanya.<br />

Begitu pula peningkatan Dana Pihak Ketiga alias DPK cukup<br />

mengagumkan, karena mencapai Rp128 triliun di akhir 2015. Itu<br />

berarti, naik 19,97% dari periode sebelumnya senilai Rp106,7 triliun.<br />

Perolehan DPK tersebut juga berada di atas rata-rata industri nasional<br />

yang hanya pada kisaran 7,70%<br />

Makanya, manajemen optimistis tahun ini kinerja perseroan bakal<br />

kian melaju. Penyumbangnya, yakni posisi BTN sebagai salah satu<br />

penggerak program satu juta rumah dan transformasi bisnis yang<br />

telah dilakukan.<br />

Dalam rencana bisnis bank (RBB) BTN <strong>2016</strong>, perseroan ditargetkan<br />

akan mencatatkan pertumbuhan laba bersih di atas 25% secara<br />

tahunan (y-o-y). Dari sisi kredit dan dana pihak ketiga (DPK), perseroan<br />

membidik akan naik masing-masing sebesar 18%-20% y-o-y dan 12%<br />

y-o-y. Sementara non-performing loan (NPL) ditargetkan akan turun di<br />

bawah 3% pada tahun depan.<br />

Nah, melihat target itu, mari kita bekerja keras dengan disiplin<br />

yang tinggi, agar “mimpi” itu kembali menjadi kenyataan. Seperti<br />

sekarang. •<br />

Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong><br />

3


DaftarIsi<br />

07 22 24<br />

26<br />

Laporan UTAMA<br />

Menangkal Kelesuan<br />

Dengan Transformasi<br />

BTN Tahap 2<br />

14 PasarModal<br />

Ayo, Mendulang<br />

Gain dari BTN<br />

18 Keuangan<br />

Bank BTN Digital Lounge<br />

Menjawab Tantangan<br />

Properti<br />

BTN Optimistis, Pasar<br />

Properti <strong>2016</strong> Lebih<br />

Prospektif<br />

PRofil<br />

Kejujuran<br />

Sang Pencetak Uang<br />

28<br />

30<br />

DariKami<br />

Membangun Reputasi<br />

Perusahaan melalui<br />

media sosial<br />

34 Wisata<br />

Replika Lautan Dunia<br />

Wawancara<br />

Irwan Lubis,<br />

Deputi Komisioner<br />

Pengawasan Perbankan OJK<br />

CommunityDevelopment<br />

Bedah Rumah, Kado BTN<br />

buat Para Veteran<br />

BTN sebagai BUMN Terbaik<br />

Program BUMN Hadir untuk Negeri<br />

38 fengshui<br />

Feng Shui Rumah<br />

di Tepi Sungai<br />

40<br />

afterhours<br />

Uniknya Melantai<br />

di Liquid Exchange<br />

42 SeputarKorporasi<br />

foto :<br />

Ilustrasi<br />

48 Komunitas<br />

Vespa, Masuk Komunitas<br />

Terbesar Dunia<br />

50<br />

CSR<br />

BTN Bawa Siswa<br />

Mengenal Papua<br />

4<br />

Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


EDITORIAL<br />

Mudah-Mudahan<br />

Tidak Crash<br />

Alhamdulillah, tahun 2015 telah kita lewati<br />

dengan baik. Banyak prestasi yang berhasil<br />

kita ukir di tahun itu. Mulai dari kinerja yang<br />

kinclong, rekor penyalur KPR terbanyak di antara<br />

bank-bank yang ada di tanah air dan sederet<br />

penghargaan, hingga terpilihnya BTN sebagai<br />

satu-satunya bank yang berhasil menerima Penghargaan<br />

Keterbukaan Informasi Publik (KIP) terbaik di tahun 2015, yang<br />

diserahkan oleh Presiden RI di Istana Merdeka<br />

Semua prestasi itu, tentu, bukan jatuh dari langit. Kita perlu<br />

bekerja keras untuk mendapatkannya. Keseriusan manajemen<br />

beserta karyawan dalam membangun sangat dibutuhkan. Apalagi,<br />

manajemen telah mencanangkan untuk menjadikan BTN<br />

sebagai bank yang memberikan pelayanan dengan standar<br />

kelas dunia.<br />

Target ini, jelas, merupakan tantangan yang tidak ringan.<br />

Apalagi dalam situasi perekonomian yang sedang melambat<br />

seperti sekarang. Banyak kalangan yang memperkirakan <strong>2016</strong><br />

bukan tahun yang baik. Bahkan, mungkin akan lebih buruk<br />

dari tahun 2015.<br />

Lantas bagaimana dengan bisnis properti, yang merupakan<br />

andalan BTN?<br />

Banyak yang memperkirakan, sektor ini masih akan mengalami<br />

kontraksi di tahun ini. Terutama properti komersial Itu<br />

terlihat dari melambatnya kenaikan harga pada kuartal III-<br />

2015.<br />

Survei Perkembangan Properti Komersial yang dilansir<br />

Bank Indonesia (BI) beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa<br />

harga properti komersial melemah 1,69% secara triwulanan,<br />

dan 32,31% secara tahunan.<br />

Perlambatan kenaikan harga secara triwulanan ini terjadi<br />

hampir di semua segmen kecuali hotel dan pusat perbelanjaan.<br />

Kedua segmen ini justru memperlihatkan kenaikan lebih<br />

tinggi dari kinerja pada kuartal II-2015. Itu sebabnya banyak<br />

pengembang yang menunda proyek mereka.<br />

Namun, tidak demikian dengan pengembang lainnya. Mereka,<br />

optimistis, bisnis properti tahun ini akan menggeliat, setelah<br />

terpuruk ke dasar di tahun lalu. Terutama untuk segmen<br />

permahan menengah ke bawah. Yang penting, suku bunga<br />

tidak naik (syukur kalau turun), likuiditas kredit perumahan<br />

rakyat (KPR) terjamin dan tidak ada tambahan aturan yang tidak<br />

karuan. Jangan ada batasan untuk memenuhi kebutuhan<br />

konsumen.<br />

Jika semua syarat itu terpanuhi, palagi kalau pemerintah<br />

menambah insentifnya, bisnis properti tahun ini bakal lebih<br />

baik dari tahun 2015.<br />

Sikap optimistis juga diungkapkan Ali Tranghanda, Direktur<br />

Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW). Ia yakin tahun ini<br />

akan jauh lebih baik karena berbagai faktor. Selain itu, perlambatan<br />

termasuk perbaikan kondisi ini bagian dari siklus alami<br />

pasar properti.<br />

Menurut dia, saat ini, pasar properti dalam kondisi wait and<br />

see. Tidak terlalu lama untuk memasuki percepatan di pertengahan<br />

<strong>2016</strong>. “Jadi tidak benar bila ada yang mengatakan pasar<br />

properti sedang mengalami crash. Property dalam kondisi<br />

takeoff position,” kata Ali.<br />

Nah, kalau ada optimisme seperti itu, bukankah kita juga<br />

seharusnya yakin akan masa depan BTN? •<br />

Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong><br />

5


Laporanutama<br />

Pembangunan perumahan<br />

program satu juta rumah:<br />

Tetap menjadi lomotif di tahun <strong>2016</strong>.<br />

Foto: Dahlan RP<br />

Menangkal Kelesuan Dengan<br />

Tranformasi BTN Tahap 2<br />

Kendati ekonomi di tahun <strong>2016</strong> masih akan<br />

berat, BTN tetap optimis. Lewat transformasi<br />

tahap 2, sejumlah strategi bisnis telah disiapkan<br />

manajemen untuk menghadapi tahun suram.<br />

Akhirnya, tahun 2015 harus kita lepas juga.<br />

Mungkin dengan nafas lega, karena satu periode<br />

berat telah berlalu. Apakah tahun lalu<br />

akan menjadi kenangan buruk karena begitu<br />

banyak kejadian tidak menyenangkan<br />

telah mengotorinya, ataukah akan menjadi<br />

kenangan yang manis?<br />

Rahmat dan bencana, atau keberhasilan dan kegagalan,<br />

keduanya memang selalu singgah di hati kita sepanjang<br />

2015. Tapi, bagi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, tahun<br />

lalu bisa dibilang masa penuh berkah. Bagaimana tidak?<br />

Kendati kondisi ekonomi kurang bersahabat, BTN justru berhasil<br />

menorehkan prestasi besar.<br />

Dari sisi aset, misalnya. Sepanjang 2015, kekayaan perseroan<br />

tumbuh 18,83% dari Rp 144, 58 menjadi Rp 171,81<br />

triliun. BTN juga mampu menjaga net interest margin (NIM)<br />

di level 4,87%. Tingkat efisiensi di bank pelat merah ini pun<br />

menunjukan perbaikan. Nah, efisiensi yang diikuti peningkatan<br />

NIM membuat BTN sukses meraup laba bersih Rp 1,85<br />

triliun atau tumbuh 61,57% dibandingkan tahun 2014.<br />

Yang lebih menggembirakan, kepercayaan masyarakat kepada<br />

BTN terus meningkat. Itu terlihat dari pengelolaan dana<br />

pihak ketiga (DPK) yang naik 19,97% menjadi Rp 127,75 triliun.<br />

Kepercayaan yang berikan masyarakat ini membuat perseroan<br />

semakin yakin dalam menjalankan fungsi intermediasi.<br />

Itu sebabnya, ketika sejumlah bank mengerem kucuran kreditnya,<br />

BTN justru mampu berlari kencang dengan kucuran<br />

kredit Rp 138,88 triliun atau tumbuh 19,88%. Jauh di atas rata-rata<br />

industri perbankan nasional sebesar 9,95%.<br />

Sungguh pun kredit yang diberikan cukup kencang, penerapan<br />

risk management dan prudential banking tidak pernah<br />

kendur, malah lebih ditingkatkan. Ini terlihat dari coverage<br />

ratio yang naik sekitar 25%. Perbaikan-perbaikan dalam<br />

manajemen penagihan pun terbukti efektif menekan non<br />

Kinerja BTN Per 31 Desember 2015 (Rp Miliar)<br />

Q4 2014 Q4 2015 Y.O.Y % Rata-rata<br />

Industri *)<br />

Total Aset 144.582 171.808 18,83% 9,29%<br />

Total Kredit<br />

& Pembiayaan<br />

115.916 138.956 19,88% 9,85%<br />

Total Dana<br />

Pihak Ketiga<br />

106.479 127.746 19.97% 7,70%<br />

Laba Bersih 1.146 1.851 61.57% (8,57%)**<br />

NPL Gross (%) 4,01% 3,42%<br />

Sumber: BTN *) Data per 30 November 2015<br />

**) Data per 31 Agustus 2015<br />

6<br />

Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


Menangkal Kelesuan Dengan Tranformasi Tahap 2<br />

performing loan (NPL). Jika di akhir 2014 angka NPL gross<br />

mencapai 4,01%, kini sudah turun menjadi 3,42%.<br />

Meneng<strong>ok</strong> kinerja perseroan sepanjang 2015 adalah<br />

bukti bahwa manajemen dan seluruh karyawan tidak mainmain<br />

dalam mengelola BTN. Namun, memang, keberhasilan<br />

itu tidak selalu dinilai dalam meraih laba besar. Tidak pula<br />

dilihat dari berapa besar deviden yang disetor ke negara.<br />

Tapi juga kemampuan dalam menjaga rasio keuangan yang<br />

sehat serta manfaat yang diberikan kepada masyarakat. Dan<br />

perseroan telah mampu membuktikan semua itu.<br />

Data yang ada menunjukkan, sejak KPR digulirkan pada<br />

1976 hingga sekarang, BTN telah menyalurkan kredit lebih<br />

dari Rp 170 triliun yang dinikmati oleh hampir 4 juta rakyat<br />

Indonesia. Dari prestasi yang telah “merumahi” begitu banyak<br />

masyarakat di negeri ini, tak heran bila BTN terus menjadi<br />

tumpuan banyak orang, khususnya bagi masyarakat dari<br />

kalangan menengah ke bawah.<br />

Berkat kerja keras manajemen serta dukungan seluruh<br />

karyawan, saat ini BTN tetap bertengger sebagai pemimpin<br />

pasar KPR dengan pangsa 30,6%. Bahkan untuk program<br />

KPR bersubsidi, BTN menguasai pangsa 98% (lihat tabel<br />

pangsa pasar KPR dan KPR FLPP BTN 2015).<br />

Maka, sangat wajar bila seluruh karyawan BTN kini bisa<br />

menepuk dada. Apalagi, selama periode 2015, peringkat<br />

BTN naik dari posisi ke-9 menjadi ke-7 sebagai bank terkaya<br />

di Tanah Air. Ini bukan hanya sebuah prestasi besar, tapi juga<br />

menjadi kado istimewa bagi BTN yang merayakan ulang<br />

tahunnya yang ke-66 pada 9 Februari lalu.<br />

Transformasi tahap 2<br />

Menurut Maryono, Direktur Utama PT BTN, ada beberapa<br />

hal yang membuat perusahaan yang dipimpinnya mampu<br />

mengungguli bank-bank lainnya. Pertama, karena BTN telah<br />

melakukan transformasi terlebih dahulu. Termasuk keputusan<br />

manajemen agar BTN lebih f<strong>ok</strong>us di bisnis pembiayaan<br />

perumahan. Apalagi setelah BTN ditunjuk pemerintah<br />

sebagai l<strong>ok</strong>omotif pembiayaan program satu juta rumah.<br />

Kedua terkait dengan peningkatan pelayanan dengan<br />

menggunakan teknologi informasi (IT). Faktor ketiga, transformasi<br />

sumber daya manusia (SDM) dengan melakukan perubahan<br />

cara berbisnis. Pengembangan dan peningkatan mutu<br />

SDM serta perubahan budaya perusahaan salah satunya dilakukan<br />

melalui Perumusan Budaya Perusahaan dan Employee<br />

Value Proposition. “Kami ingin meningkatkan human capital<br />

supaya bisa mengimbangi persaingan ke depan dengan adanya<br />

MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN),” ujar Maryono.<br />

Transformasi itu sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak<br />

2013. Dan tahun 2015 merupakan tahun pertama BTN memasuki<br />

transformasi tahap 2, yakni periode digital banking.<br />

Transformasi yang dijalankan selama tiga tahun ini terbukti<br />

efektif dalam mendongkrak kinerja BTN. “Ini menunjukkan<br />

transformasi yang kami lakukan berjalan efektif. Kami mengucapkan<br />

terimakasih atas dukungan seluruh karyawan, masyarakat,<br />

dan stakeholder,” ujar Maryono.<br />

Tak silau oleh prestasi, manajemen bertekad untuk melanjutkan<br />

pembenahan di dalam. Apalagi tantangan yang<br />

dihadapi perseroan di tahun <strong>2016</strong> masih akan berat. Kele-<br />

Beberapa Penghargaan yang diterima<br />

BTN selama 2015<br />

International Award<br />

THE LEAGUE OF AMERICAN COMMUNICATIONS<br />

PROFESSIONALS (LACP) AWARD 2014<br />

• Gold Award<br />

• #77 of Top 100 Annual Report Worldwide<br />

• #17 of Top 50 Annual Report in the Asia Pacific Region<br />

• #10 Indonesian Annual Report of 2014<br />

• Best Letter to Shareholders<br />

REGIONAL Award<br />

ASEAN CORPORATE<br />

GOVERNANCE AWARD 2015<br />

“Top Two Publicity Listed<br />

Companies with the Most<br />

Improved Scores “<br />

TOP NATIONAL AWARDS 2015<br />

ANUGERAH<br />

PERBANKAN<br />

INDONESIA 2015 –<br />

ECONOMIC REVIEW<br />

“Peringkat I Kelomp<strong>ok</strong><br />

Bank Buku III“ dan<br />

“T<strong>ok</strong>oh Perbankan<br />

2015 untuk Direktur<br />

Utama Bank BTN”<br />

THE 7th IICD Corporate<br />

Governance AWARD<br />

“The Best Financial<br />

Services”<br />

ANNUAL REPORT<br />

AWARD 2014<br />

“Juara III Kategori BUMN<br />

Keuangan Listed”<br />

Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong><br />

7


Laporanutama<br />

Maryono<br />

Kami ingin meningkatkan human<br />

capital supaya bisa mengimbangi<br />

persaingan ke depan dengan adanya<br />

MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).<br />

(Maryono)<br />

suan ekonomi dunia, ditambah melambatnya perekonomian<br />

China, dan diperparah lagi oleh menguatnya nilai tukar<br />

dolar, adalah faktor eksternal yang masih dapat mengancam<br />

perekonomian Indonesia di <strong>2016</strong>.<br />

Karena itu, para pengamat meramalkan perekonomian<br />

Indonesia tahun ini hanya akan tumbuh sekitar 5%. Sedikit lebih<br />

tinggi dari pertumbuhan ekonomi 2015 sebesar 4,73%.<br />

Agus Martowardojo pun sudah mengungkapkan kesuraman<br />

itu. “Kita perlu hati-hati dengan pelambatan ekonomi dunia,<br />

China, penurunan harga komoditi, serta kenaikan suku bunga<br />

The Fed” ujar Gubernur BI ini.<br />

Strategi menghadapi <strong>2016</strong><br />

Tapi, seberat apa pun masalah yang akan dihadapi, toh tahun<br />

<strong>2016</strong> harus dijalani juga. Manajemen BTN sendiri tetap<br />

optimistis menghadapi tahun Monyet Api ini dengan menetapkan<br />

target pertumbuhan laba bersih sebesar 25%. Sementara<br />

itu aset dan kreditnya ditargetkan tumbuh 18% - 20%.<br />

Adapun dana pihak ketiga (DPK) diproyeksikan naik 12%.<br />

Menurut Maryono, target yang cukup tinggi tadi akan<br />

ditopang oleh program satu juta rumah, melanjutkan upaya<br />

efisiensi yang tengah dijalankan perusahaan, perbaikan<br />

kualitas kredit, pengembangan produk serta peningkatan<br />

Foto: Istimewa<br />

layanan digital banking. Maryono berharap, keempat faktor<br />

tadi dapat mengurangi dampak dari belum pulihnya kondisi<br />

ekonomi.<br />

Ambisi besar perseroan tentu bukan tanpa alasan. Kendati<br />

masih dibayangi kelesuan, para pengamat memperkirakan<br />

bisnis properti tahun ini akan lebih baik dibandingkan<br />

2015, terutama untuk ceruk pasar kelas bawah. Dengan<br />

pertumbuhan ekonomi sekitar 5%, kredit perumahan tahun<br />

ini diprediksi akan tumbuh 8,5% - 10%. Paling tidak, hal itu<br />

terungkap dari Seminar BTN “Outlo<strong>ok</strong> Ekonomi, Perbankan,<br />

Properti <strong>2016</strong>” (Lihat: Properti hal 26).<br />

Program satu juta rumah tampaknya masih akan menjadi<br />

motor penggerak bisnis properti <strong>2016</strong>. Terkait dengan program<br />

ini, tahun lalu BTN berkontribusi dalam pengadaan<br />

474.099 unit rumah, baik melalui pemberian kredit perumahan<br />

(KPR) maupun kredit konstruksi. Nah, pada tahun ini,<br />

BTN telah mengantongi potensi pasar 1.500.000 unit untuk<br />

mendukung program satu juta rumah.<br />

Untuk menangkap peluang tersebut, perseroan telah<br />

menyiapkan sejumlah strategi. Dalam mendukung program<br />

sejuta rumah, misalnya, BTN telah membagi strategi kreditnya<br />

ke dalam tiga kelomp<strong>ok</strong>. Yaitu Kredit Pemilikan Rumah<br />

(KPR) dan kredit konstruksi, kredit perumahan lainnya dan<br />

konsumer, serta kredit komersial. Dengan strategi ini, BTN<br />

akan menyasar segmen kredit lainnya seperti pembiayaan<br />

kebutuhan rumah tangga dan pendidikan.<br />

Manajemen yakin, dengan strategi tadi, tahun ini kredit<br />

BTN masih bisa tumbuh 20%. Kalau pun meleset, pertumbuhan<br />

sebesar 18% masih dalam jangkauan. Tapi, memang,<br />

kelesuan ekonomi masih berpotensi menggerek NPL ke<br />

atas. Rendahnya daya beli serta tingginya angka PHK dapat<br />

membuat debitur kesulitan memenuhi kewajibannya kepada<br />

bank. Tingginya tingkat bunga kredit pun membuat potensi<br />

pembengkakan NPL masih menganga.<br />

Oleh sebab itu, kendati pertumbuhan kredit dipat<strong>ok</strong> 20%,<br />

manajemen tidak mau gegabah dalam mengucurkan kreditnya.<br />

Sementara untuk mengejar target NPL gross di bawah<br />

3% di akhir <strong>2016</strong>, manajemen telah menyiapkan lima<br />

strategi. Pertama, menerapkan early warning system bagi<br />

kredit lancar. Kedua, membentuk dua unit kerja (CCRD dan<br />

AMD) untuk menangani NPL. Dari unit kerja itu, nantinya ada<br />

Sumber: OJK<br />

Sepuluh bank nasional terkaya (triliun Rp)<br />

Tahun 2014 tahun 2015<br />

Posisi Aset Posisi Aset<br />

1. Bank BRI 778,02 1. Bank BRI 849,41<br />

2. Bank Mandiri 755,87 2. Bank Mandiri 807,79<br />

3. Bank BCA 541,91 3. Bank BCA 582,54<br />

4. Bank BNI 393,47 4. Bank BNI 478,72<br />

5. Bank CIMB Niaga 227,08 5. Bank CIMN Niaga 233,58<br />

6. Bank Permata 185,09 6. Bank Permata 182,41<br />

7. Bank Danamon 163,09 7. Bank BTN 172,00<br />

8. Bank Panin 159,01 8. Bank Panin 168,97<br />

9. Bank BTN 144,60 9. Bank Danamon 157,97<br />

10 Maybank Indonesia 135,54 10. Maybank Indonesia 148,91<br />

8<br />

Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


Menangkal Kelesuan Dengan Tranformasi Tahap 2<br />

bagian kredit masalah yang akan dilelang.<br />

Langkah ketiga, melakukan restrukturisasi kredit terhadap<br />

kreditur yang memenuhi syarat. Keempat, menjalin kerja<br />

sama dengan balai lelang agar proses pelelangan (agunan)<br />

kredit bermasalah berjalan dengan baik. Kemudian kelima,<br />

memperbanyak pameran rumah bekas alias second.<br />

Masalahnya, di tengah upaya perbaikan kualitas kredit<br />

yang tengah dilakukan manajemen, ancaman NPL baru terus<br />

bermunculan. Karena itu, untuk meredamnya, tingkat<br />

suku bunga kredit mau tak mau diupayakan untuk diturunkan.<br />

Tapi, langkah ini baru akan berhasil jika upaya efisiensi<br />

yang tengah dilakukan perseroan berjalan dengan baik.<br />

Terkait dengan langkah efisiensi yang telah dilakukan perseroan,<br />

sejauh ini boleh dibilang berjalan cukup baik. Jika di<br />

akhir 2014 rasio beban operasional terhadap pendapatan<br />

operasional (BOPO) masih berada di level 88,97%, maka tahun<br />

lalu sudah turun ke level 84,83%. Jika rasio BOPO bisa<br />

ditekan terus, suku bunga kredit pun dapat dipangkas. Alhasil,<br />

penurunan bunga kredit ini dapat membantu para dibitor<br />

dalam menghadapi kelesuan ekonomi.<br />

Mengefisienkan mesin uang<br />

Itu sebabnya, majemen terus berikhtiar mencari terbaik<br />

agar bisnis BTN menjadi makin efisien. Salah satunya dengan<br />

makin serius masuk ke digital banking (Lihat: keuangan<br />

hal 18). Transaksi melalui digital banking, selain memangkas<br />

waktu, juga bisa mengurangi beban biaya bank.<br />

Seorang direktur bank swasta pernah mengatakan, rasio<br />

biaya transaksi melalui teller dengan digital banking sekitar<br />

2,5 banding satu. Ilustrasi sederhananya, apabila transaksi<br />

melalui teller membuat bank harus mengeluarkan biaya sekitar<br />

Rp 1.500, maka lewat digital banking cukup Rp 600. Jadi,<br />

bisa dibayangkan betapa besar penghematan yang bisa dilakukan<br />

BTN dengan masuk ke digital banking.<br />

Sisi positif lainnya, nasabah juga tidak dibebani biaya<br />

transaksi mahal, sementara BTN bisa menggenjot pendapatan<br />

non bunga (fee based income). Maryono yakin, dengan<br />

digital banking, tahun ini fee based income perseroan<br />

akan tumbuh 20% - 30%. Jangan dilupakan, dengan digital<br />

banking, BTN juga bisa menekan biaya ekspansi. Jika transaksinya<br />

bisa melibatkan banyak nasabah, penetrasi cabang<br />

dan penambahan pegawai juga ikut berkurang. “Di situ<br />

penghematan bisa dilakukan,” ujarnya.<br />

Tak hanya lewat digital banking, langkah efisiensi juga dilakukan<br />

dengan menekan biaya dana. Tahun ini, BTN akan<br />

mengoptimalisasi penghimpunan dana murah, terutama<br />

lewat produk tabungan (lihat: Keuangan hal 20). Perseroan<br />

juga akan masuk ke wholesale funding dan melakukan aliansi<br />

dengan BUMN. Alasannya, masih banyak BUMN dan lembaga<br />

dana pensiun yang belum digarap secara optimal oleh<br />

BTN. Dengan strategi ini, manajemen menargetkan pertumbuhan<br />

DPK sebesar 12%.<br />

Pendek kata, semua unsur yang memiliki peluang untuk<br />

dikembangkan demi kemajuan perseroan, akan menjadi<br />

prioritas dalam pengembangan BTN di <strong>2016</strong>. Termasuk pengembangan<br />

unit usaha syariah (UUS) BTN yang pada 2015<br />

mampu menyumbangkan keuntungan Rp 260,33 miliar atau<br />

tumbuh 28,79% dibanding periode yang sama 2014. “Selama<br />

potensinya ada, kami akan terus dorong untuk menjadi<br />

bagian pengembangan bisnis BTN,” ujar Maryono.<br />

Pertanyaannya, seberapa besar peluang untuk mencapai<br />

target-target tadi? Tentu tergantung dari banyak faktor, baik<br />

yang bersifat politik maupun ekonomi. Di bidang politik,<br />

misalnya, tergantung seberapa besar dukungan stake holder<br />

terhadap program satu juga rumah yang telah berjalan hampir<br />

satu tahun. Di bidang ekonomi, tentu tak bisa dilepaskan<br />

dari kebijakan pemerintah, BI dan OJK di tahun <strong>2016</strong>.<br />

Dan, yang lebih penting lagi, keberhasilan dalam mencapai<br />

target-target tadi sangat ditentukan oleh keseriusan<br />

serta kerja keras seluruh pegawai BTN dalam melaksanakan<br />

road map transformasi yang telah disusun. Jika hal ini bisa<br />

diwujudkan, insyaallah kinerja BTN akan lebih bagus. •<br />

Menunggu Restu<br />

Dari OJK<br />

Ketika Maryono ditunjuk menjadi nahkoda BTN, akhir 2012, kondisi bank<br />

yang f<strong>ok</strong>us pada sektor perumahan ini tengah dililit masalah kredit macet<br />

(NPL). Beruntung, manajemen baru mampu membawa BTN ke luar dari<br />

persoalan besat tersebut. Perlahan tapi pasti, bank BUMN ini bisa mengembangkan<br />

usahanya dengan lancar. Tahun 2015 yang lalu, bank ini<br />

mampu membukukan kenaikan laba sebesar 61,75%.<br />

Tak hanya sehat, BTN juga benar-benar menjadi bank yang agresif.<br />

Untuk mendukung program satu juta rumah, BTN akan menggandeng<br />

Housing Development Finance Center (HDFC) India dan Kementerian Pekerjaan<br />

Umum dan Perumahan Rakyat dalam pendirian perusahaan pembiayaan.<br />

“HDFC memiliki pengalaman sebagai lembaga pembiayaan perumahan<br />

terbaik di dunia,” ujar Maryono.<br />

Selain itu, BTN juga berencana mendirikan perusahaan asuransi jiwa.<br />

Di bisnis ini, BTN akan menggandeng PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).<br />

Menurut Sahala L Tobing, Direktur Jasindo, di usaha patungan ini BTN dan<br />

Jasindo. “Setelah kami hitung-hitung, modal awalnya sekitar Rp 150 miliar,”<br />

ujarnya.<br />

Jika menyimak tipikal BTN yang f<strong>ok</strong>us pada kredit perumahan, keberadaan<br />

perusahaan asuransi jiwa memang cukup strategis dan menguntungkan.<br />

Hal itu telah dibuktikan oleh Bank BNI. Untuk memproteksi debitornya,<br />

bank ini menggandeng BNI Life. Sedangkan Bank Mandiri memanfaatkan<br />

jasa Mandiri AXA General Insurance. Sementara itu BRI bekerjasama dengan<br />

Bringin Life.<br />

Selama ini BTN lebih banyak memanfaatkan jasa perusahaan asuransi<br />

swasta untuk memproteksi para debitornya. Padahal, sejak 1976 hingga<br />

2015, bank ini telah menyalurkan KPR Rp 170 triliun kepada lebih dari 4<br />

juta nasabah. Karena itu, masuknya BTN ke bisnis asuransi dinilai positif oleh<br />

banyak kalangan. Paling tidak, bisnis baru ini kelak bisa menambah pendapatan<br />

BTN.<br />

Jadi, kapan kedua anak usaha ini akan beroperasi? “Kami berharap restu<br />

dari OJK ke luar di kuartal I,” ujarnya. •<br />

Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong><br />

9


Laporanutama<br />

ATM Bank BUMN: Holding bank BUMN<br />

akan menjadi kekuatan baru.<br />

Menuju Holding Bank BUMN<br />

Indonesia sebentar lagi bakal memiliki holding<br />

bank BUMN. Nantinya, Bank BTN, Bank Mandiri,<br />

Bank BRI, dan Bank BNI berkedudukan setara.<br />

Akan ada sesuatu yang baru dalam wajah industri perbankan<br />

ketika tahun <strong>2016</strong> baru dimulai. Di minggu<br />

pertama <strong>2016</strong>, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan<br />

merilis Master Plan Jasa Keuangan Indonesia (MPJKI).<br />

Secara umum, kebijakan ini akan mengatur soal kontribusi sektor<br />

keuangan terhadap perekonomian nasional, daya tahan saat<br />

menghadapi krisis, serta perluasan industri keuangan (inklusi).<br />

Jika MPJKI benar-benar bisa terlaksana secara optimal,<br />

bukan mustahil akan tercipta industri keuangan yang sehat,<br />

kuat, dan memiliki daya saing tinggi. Soalnya, sang induk harus<br />

menyediakan modal minimum yang besarannya dihitung<br />

dengan memakai rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum<br />

Terintergrasi (KPMM), yakni perbandingan antara total<br />

modal aktual (TMA) konsolidasi dengan total modal minimum<br />

(TMM) konsolidasi.<br />

Yang cukup menarik dalam master plan itu, OJK juga menyinggung<br />

soal konsolidasi antara bank BUMN. Harus diakui,<br />

semua bank BUMN cenderung berebut di pasar yang sama,<br />

yakni konsumer dan investasi. Sebagai contoh produk KPR<br />

dan bancassurance. Produk ini termasuk unggulan di Bank<br />

BTN Mandiri, BRI, dan BNI. Akibatnya, tak hanya bersaing dengan<br />

bank swasta atau asing, mereka pun harus bertarung<br />

sesama saudara sendiri.<br />

Memang, sejak Kementerian BUMN dipegang oleh Rini<br />

Soemarno, rumor tentang penggabungan bank BUMN<br />

kembali marak. Bahkan, Presiden J<strong>ok</strong>o Widodo saat menjamu<br />

seluruh direktur utama BUMN di Istana Negara bulan<br />

Oktober lalu mengingatkan tentang pentingnya pembentukan<br />

holding. “Saya ingin agar BUMN-BUMN ini menjadi<br />

besar, entah lewat revaluasi aset dan lain-lain itu. Tidak<br />

hanya menjadi besar, tetapi juga tetap lincah. BUMN yang<br />

kuat,” kata Presiden.<br />

Sejak saat itu, Kementerian BUMN bergerak cepat. Mereka<br />

berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),<br />

Kementerian Keuangan, dan DPR. Hasilnya, jika semua proses<br />

berjalan lancar, holding bank BUMN bisa terwujud pada<br />

tahun 2018.<br />

10 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


Menuju Holding Bank BUMN<br />

Pembentukan holding bank BUMN merupakan salah satu<br />

dari 14 sektor yang bakal diajukan Kementerian BUMN kepada<br />

Presiden J<strong>ok</strong>o Widodo. Nantinya, empat bank BUMN<br />

yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara<br />

Indonesia (BNI), serta Bank Tabungan Negara (BTN)<br />

akan berkedudukan setara. “Mirip dengan Temasek di Singapura<br />

dan Khazanah di Malaysia,” ujar Gatot Trihargo, Deputi<br />

Bidang Usaha Jasa Keuangan Kementerian BUMN.<br />

Salah satu kendaraan untuk mewujudkan holding adalah<br />

peluncuran ATM terintegrasi pada pertengahan Desember<br />

lalu, bernama ATM Himbara Link Merah Putih. Tahun <strong>2016</strong>, kata<br />

Gatot, akan ada beberapa merger produk lain yang tercipta.<br />

Misalnya, mesin electronic data capture (EDC) terintegrasi.<br />

Gatot mencatat setidaknya ada enam manfaat yang bisa<br />

diperoleh bank BUMN dengan terbentuknya holding. Pertama,<br />

kapasitas pemberian kredit menjadi lebih baik. Kedua,<br />

optimalisasi aset bank-bank BUMN. Ketiga, tercipta database<br />

(pusat data) terintegrasi.<br />

Manfaat keempat yang bisa diperoleh, efisien dari segi belanja<br />

modal. Kelima, sinergi pemberian dividen. Keenam, meningkatkan<br />

nilai perusahaan atau rating ketika ingin mencari<br />

pendanaan lewat surat utang.<br />

Pembentukan holding agar efisiensi<br />

bisa lebih dimaksimalkan. Ujungujungnya,<br />

“Keempat bank BUMN<br />

ini akan lebih cepat berkembang<br />

menjadi bank yang besar. ”<br />

(Maryono)<br />

Foto: Dahlan RP<br />

DIPIMPIN SEORANG PEJABAT<br />

Mulya E. Siregar, Deputi Komisioner OJK berpendapat,<br />

holding bank BUMN sejalan dengan konsep pengawasan<br />

terpadu (integrated supervision). Selain itu, konsep holding<br />

juga sebagai bentuk penerapan aturan kepemilikan tunggal.<br />

“Holding dipimpin oleh pejabat yang ditunjuk pemerintah,”<br />

ujarnya.<br />

Dukungan pun mengalir dari direksi bank BUMN. Direktur<br />

Utama Bank BTN Maryono menyatakan, pembentukan<br />

holding agar efisiensi bisa lebih dimaksimalkan. Ujung-ujungnya,<br />

“Keempat bank BUMN ini akan lebih cepat berkembang<br />

menjadi bank yang besar,” katanya.<br />

Seperti halnya Maryono, Direktur Utama Bank Mandiri<br />

Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama Bank BNI Achmad<br />

Baiquni menyatakan hal yang sama. Menurut Baiquni, pembentukan<br />

holding ini bertujuan agar bank milik pemerintah<br />

menjadi bank besar di kawasan Asia Tenggara.<br />

“Selain itu, nantinya ketika sudah terbentuk holding, diharapkan<br />

biaya logistik dan operasional akan lebih ringan sehingga<br />

mendorong efisiensi,” kata dia.<br />

Menurut Baiquni, peluncuran ATM Himbara Link yang direalisasikan<br />

Desember lalu merupakan satu langkah maju.<br />

Sebelumnya, kartu uang elektronik (e-money) bersama<br />

terintegrasi sudah terwujud lewat pembukaan akses e-Toll<br />

milik Bank Mandiri kepada saudara-saudaranya sesama bank<br />

BUMN beberapa waktu lalu.<br />

Sebenarnya, strategi pembentukan holding sudah sejak<br />

jauh dilakukan oleh bank swasta, terutama yang telah dikuasai<br />

investor asing. Misalnya, business cooperating agreement<br />

(BCA) yang diteken Standard Chatered Bank dengan Bank<br />

Permata. Dengan Stanchard, misalnya, Permata yang belum<br />

terlalu familiar di pasar global bisa memanfaatkan jaringan<br />

milik bank asal Inggris itu.<br />

Di luar itu, Permata juga langsung menerapkan best practice<br />

international yang telah dilakukan Stanchard, termasuk<br />

yang berkaitan dengan good corporate governance. Permata<br />

pun rela melikuidasi produk kredit kepemilikan mobil (KKM)<br />

yang menjadi andalannya. Sebagai gantinya, Permata melakukan<br />

joint financing dengan Astra Sendaya Finance, multifinance<br />

milik Astra International.<br />

Langkah yang sama juga diayunkan Bank Buana dan NISP.<br />

Bank Buana, misalnya, menjalin kerjasama dengan UOB Bank<br />

Indonesia. Sementara Bank NISP merentas jejak serupa dengan<br />

OCBC Bank Indonesia. Melalui sinergi bisnis ini, kedua<br />

bank itu bisa menekan beberapa komponen biaya seperti pengembangan<br />

produk. Dampaknya, tingkat efisiensi di Bank<br />

Buana dan NISP terus membaik.<br />

Mudah-mudahan saja, pembentukan holding akan membuat<br />

bank BUMN menjadi semakin kuat dan hebat. •<br />

Paras 11<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


Laporanutama<br />

Maryono,<br />

Direktur Utama Bank BTN<br />

Karena BTN<br />

Melakukan<br />

Transformasi<br />

Apa yang dilakukan Bank BTN sepanjang tahun 2015?<br />

Kondisi perekonomian secara global maupun makro nasional<br />

di tahun 2015 memang agak berbeda dibandingkan<br />

tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2015 memang banyak<br />

hal yang mengalami perlambatan di dalam pertumbuhan<br />

maupun aktivitas bisnis. Kondisi ini tidak hanya dipengaruhi<br />

sisi makro di Indonesia, tetapi juga dipengaruhi sisi global<br />

negara maju, yaitu Amerika, China, dan Jepang.<br />

Apa yang dilakukan Bank BTN di tengah kondisi<br />

seperti itu?<br />

Pada awal tahun 2015, BTN telah melakukan transformasi.<br />

Sebetulnya, ini sudah dimulai di pertengahan tahun 2013. Di<br />

dalamnya kita buat suatu periode, yaitu tahun 2013 sampai<br />

2015, yang kita sebut sebagai periodic survival.<br />

Dalam periode itu, kita tetap melakukan konsentrasi sebagai<br />

perusahaan bank yang mendominasi sektor pembiayaan<br />

perumahan. Kemudian kita lakukan proteksi dari pasar<br />

dan kita lakukan perubahan financial capital driven.<br />

Transformasi kedua, 2015 sampai 2019, kita sebut sebagai<br />

periode digital banking. Di dalamnya, selain tetap melakukan<br />

dominasi dan percepatan, kita juga melakukan suatu<br />

pendekatan dengan teknologi dan perubahan yang lebih<br />

cepat. Di samping itu, juga melakukan human capital driven.<br />

Transformasi ketiga, adalah periode 2020 sampai 2025.<br />

Di periode ini kita akan melakukan suatu pengembangan<br />

size-ing. Di jaringan, kita masuk ke global karena kita sudah<br />

harus masuk ke dalam suatu persaingan internasional dan<br />

melanjutkan perubahan.<br />

Tiga transformasi ini menyangkut tiga p<strong>ok</strong><strong>ok</strong>, yakni bisnis,<br />

teknologi, dan human capital.<br />

Apakah ada perubahan setelah melakukan transformasi?<br />

Dengan adanya transformasi ini, kinerja kita di tahun 2015<br />

mengalami perubahan. Perubahan yang kita lakukan mencakup<br />

beberapa hal. Pertama, di dalam pengembangan bisnis,<br />

BTN telah siap melakukan Program Satu Juta Rumah. Kedua,<br />

kita mulai melakukan pengembangan digital banking. Ketiga,<br />

kita mendapatkan fundamental yang kita lakukan di tahun<br />

2013, yakni perbaikan dari sisi good corporate governance,<br />

perbaikan risk manajemen, dan perbaikan proses bisnis.<br />

Satu periode berat di tahun 2015 baru saja kita lewati.<br />

Melambatnya perekonomian dunia dan nasional, jatuhnya<br />

harga berbagai komoditas, serta menguatnya nilai<br />

tukar dolar AS terhadap rupiah telah membuat banyak<br />

sektor di dalam negeri terpukul.<br />

Apakah tahun <strong>2016</strong> ini keadaannya akan serupa? Samarsamar<br />

terlihat demikian. Meskipun begitu, pemerintah masih<br />

tetap optimis pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai<br />

5,8% - 6,2%. Kalaupun meleset, pertumbuhan sebesar<br />

5,2% - 5,6% masih bisa terjangkau.<br />

Bagaimana PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk<br />

menghadapi kondisi ini? Apa strateginya? Bagaimana mereka<br />

melewati tahun 2015 lalu? Di bawah ini penjelasan Direktur<br />

Utama Bank BTN, Maryono tiga hari menjelang tutup akhir tahun<br />

2015:<br />

Apakah permintaan KPR meningkat dalam pelaksanaan<br />

Program Satu Juta Rumah?<br />

Kalau kita lihat Program Satu Juta Rumah, kita mengedepankan<br />

tagline, yakni BTN punya lima SIAP. Siap dalam pendanaan,<br />

IT, supply rumah, sumber daya manusia, dan proses<br />

bisnis.<br />

Dalam Program Satu Juta Rumah, BTN jadi petugas utama.<br />

Fasilitasnya adalah, bunga 5% dan uang muka minimal 1%.<br />

Ini betul-betul ide BTN. Ini juga berdampak pada permintaan<br />

KPR yang meningkat.<br />

Dengan kebijakan tadi, realisasi KPR BTN sampai 30<br />

November 2015 sebanyak 110.084 unit subsidi, nonsubsidi<br />

48.304 unit. Sedangkan konstruksi yang belum selesai ada<br />

270.706 unit.<br />

Realisasi KPR subsidi itu, 98% dilakukan oleh BTN. Sisa-<br />

12 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


BTN tetap konsisten di bisnis inti<br />

nya oleh bank-bank lain. Sampai saat ini sudah 600 ribu unit,<br />

belum termasuk rumah yang dibangun secara swadaya. Pengembangan<br />

digital banking, ada program jaringan yang<br />

berkaitan dengan Lakupandai.<br />

Bagaimana kinerja di tahun 2015?<br />

Di tahun 2015, penilaian kinerja tiap tahun dengan menggunakan<br />

penilaian kinerja unggul yang dilakukan oleh lembaga<br />

tertentu.<br />

Di tahun 2014, BTN mendapat nilai 339 yang disebut sebagai<br />

early start dan di 2015 naik menjadi 492 atau disebut<br />

good performance. Kita naik hampir dua tingkat. Biasanya<br />

satu tingkat.<br />

Tingkat kesehatannya?<br />

Di tahun 2015 tingkat kesehatan Bank BTN dapat setara<br />

dengan bank BUMN lain. Kalau di tahun 2014 kita ada di peringkat<br />

3, sekarang (tahun 2015) kita naik menjadi 2. GCG<br />

kita juga dinilai 2, sama dengan beberapa bank lain.<br />

Kalau dinilai dengan komparasi beberapa bank, per Oktober<br />

2015 BTN berada di rangking 7 dibandingkan dengan<br />

perbankan nasional. Kalau di tahun 2014 BTN masuk di rangking<br />

9 dari sisi aset.<br />

Dari sisi dana?<br />

Dari sisi dana kita juga naik ke nomor 7, begitu pula sisi<br />

kredit dan laba juga di rangking 7. Ini adalah perbandingan<br />

komparasi terhadap perbankan nasional, baik milik pemerintah<br />

atau swasta atau bank asing.<br />

Dari sisi aset?<br />

Dari sisi aset, tadinya aset BTN Rp 107 triliun kemudian naik<br />

17% menjadi Rp 135 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) dari Rp<br />

121,7 triliun naik 18%, dan laba Rp 1,6 triliun naik 61%.<br />

CAR masih sekitar 17%, NIM 4,8. Di samping itu, BTN juga<br />

dapat penghargaan dari sisi kualitas, yakni GCG Most Improvement<br />

di level ASEAN masuk ke Top 2. Di tingkat nasional,<br />

dari sisi perusahaan finansial dijadikan The Best Finansial<br />

2015 versi AEC.<br />

Kalau dari sisi endorse spot, kita dapatkan award dari<br />

BUMN keuangan di tingkat ketiga.<br />

Dari sisi saham, harga saham BTN dihitung yoy mulai Januari<br />

sampai Desember mencapai peningkatan 8,7%. Itu<br />

adalah nomor 7 dibanding seluruh perusahaan yang listing.<br />

Apa hasilnya dari transformasi yang dilakukan?<br />

Dalam tempo tiga tahun, kita telah memperbaiki dari sisi<br />

fondasi GCG, risk manajemen, dan human capital. Dalam<br />

transformasi tahap pertama di tahun 2015 mulai menunjukkan<br />

hasil. Sekarang menuju tahap kedua.<br />

Dalam perubahan ini, kenapa BTN lebih maju di tengah<br />

kondisi perekonomian global dan nasional melambat? Karena<br />

BTN melakukan transformasi lebih dulu dan melakukan<br />

perubahan strategi sehingga ini adalah hasilnya.<br />

Lantas, apa rencana tahun <strong>2016</strong>?<br />

Rencana di tahun <strong>2016</strong>, kita tetap melakukan pembiayaan<br />

Di tahun 2014, BTN mendapat<br />

nilai 339 yang disebut sebagai<br />

early start dan di 2015 naik<br />

menjadi 492 atau disebut good<br />

performance. Kita naik hampir<br />

dua tingkat. Biasanya satu tingkat.<br />

(Maryono)<br />

perumahan dan melakukan optimalisasi Program Satu Juta Rumah.<br />

Maksudnya, kita akan menggerakkan semua kerjasama<br />

dengan lintas kementerian atau lembaga dan menggerakkan<br />

masing-masing pengembang agar bisa lebih cepat lagi.<br />

Dalam hal pendanaan, kita tetap konsentrasi pada tabungan,<br />

masuk ke dalam pendanaan koorporasi yang bersifat<br />

low cost.<br />

Bagaimana dengan NPL?<br />

Soal non performing loan (NPL) kita perkirakan ada di bawah<br />

3,5%.<br />

Kualitas kredit yang ukurannya sensitif, prosesnya kita<br />

jaga dengan kriteria mengelola transformasi proses bisnis.<br />

Kita punya ukuran debitur kualitas baru itu, kualitasnya berapa.<br />

Itu ukurannya hanya satu tahun. Yang sudah lama kita bagi-bagi<br />

lagi menurut umur. Ini kita jaga setiap saat sehingga<br />

karakteristik kredit konsumer yang KPR itu, begitu nunggak<br />

3 bulan maka jadi masalah.<br />

Makanya, yang sudah kadung nunggak kita lakukan perbaikan<br />

dengan cara diskusi dengan nasabah untuk dilakukan<br />

beberapa kegiatan sehingga mampu membayar kembali.<br />

Target NPL di tahun <strong>2016</strong>?<br />

Kita juga melakukan intensitas secara masif. Sampai Sabtu-Minggu<br />

kerja terus untuk menunjukkan kualitas kredit<br />

yang bisa diandalkan. Dan, tahun <strong>2016</strong> kita akan targetkan<br />

NPL di bawah 3%.<br />

Dari hasil kalkulasi, kami berhasil profiling setiap problematika<br />

dari segmen kredit yang bermasalah. Di sini kita<br />

intens pada kualitas kredit menurut segmennya, karakteristik<br />

dan problematikanya.<br />

Kalau industri perbankan tahun ini meningkat, NPL kita<br />

juga menurun. Kita juga kerjasama dengan lembaga luar negeri,<br />

seperti SPSD dari India yang dijadikan sebagai kiblat<br />

untuk memperbaiki agar lebih teliti lagi. Sehingga early warning<br />

system akan kita lakukan.<br />

Kita juga bangun pabrikan. NPL KPR kita masih di bawah<br />

NPL industri. Kalau NPL konsumer industri 2,8%, kita 2,6%.<br />

Dan saya yakin tahun <strong>2016</strong> akan lebih turun lagi.<br />

Strategi yang akan diterapkan dalam membangun komersial<br />

landing, konsentrasinya adalah di kredit subsidi<br />

pembiayaan perumahan. Pemenuhan dananya dari sisi digital<br />

banking baik untuk meningkatkan percepatan. •<br />

Paras 13<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


pasar modal<br />

Ayo, Mendulang<br />

Gain Dari BTN<br />

BBTN menjadi saham yang diincar investor. Dengan kinerja<br />

yang mentereng, harganya masih terbilang murah.<br />

Perputaran roda perekonomian<br />

boleh melambat.<br />

Bahkan banyak pengamat<br />

menduga pelambatan<br />

akan berlangsung hingga<br />

akhir <strong>2016</strong> ini. Tapi kondisi<br />

itu, ternyata, tidak berpengaruh besar<br />

pada pertumbuhan kinerja PT Bank<br />

Tabungan Negara. Teng<strong>ok</strong> saja prestasi<br />

yang telah dicapainya. Di kala bank lain<br />

megap-megap menghadapi situasi sulit<br />

(dengan mencatatkan laba bersih yang<br />

stagnan dan turun), kinerja BTN malah<br />

sebaliknya, mengilau.<br />

Setelah mencatatkan kenaikan laba<br />

bersih sebesar 60,52% menjadi Rp 1,22<br />

triliun pada kuartal III, pada akhir tahun<br />

lalu BTN mencatatkan laba bersih Rp<br />

1,85 triliun. Itu berarti naik 62% dibanding<br />

perolehan periode yang sama tahun<br />

sebelumnya senilai Rp1,14 triliun.<br />

Makanya, tidak berlebihan jika di tahun<br />

<strong>2016</strong> ini manajemen menargetkan<br />

bank yang dipimpinnya akan memperoleh<br />

untung bersih di atas Rp 1,8 triliun.<br />

“Kami akan al<strong>ok</strong>asikan kelebihannya untuk<br />

memperkuat pencadangan,” kata jelas<br />

Iman Nugroho Soeko, Direktur Treasury<br />

dan Asset Management BTN.<br />

Direktur Utama BBTN, Maryono mengatakan<br />

seiring laba, perseroan mencatatkan<br />

kinerja kredit dan pembiayaan<br />

sebesar Rp139 triliun, meningkat<br />

19,88% dari periode yang sama tahun<br />

2014 senilai Rp115,91 triliun. “Pertumbuhan<br />

kredit ini berada di atas rata-rata<br />

industri nasional yang hanya pada<br />

kisaran 9,85%,” katanya.<br />

Sejalan dengan pertumbuhan dan<br />

peningkatan kualitas kredit, peningkatan<br />

bisnis Bank BTN juga terlihat dari<br />

meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK)<br />

14 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


Ayo, Mendulang Gain Dari BTN<br />

yang mencapai Rp128 triliun di akhir<br />

2015, naik 19,97% dari periode sebelumnya<br />

senilai Rp106,7 triliun. Kenaikan<br />

DPK inipun berada diatas rata-rata industri<br />

nasional yang hanya pada kisaran<br />

7,70%.<br />

Menurut Maryono, pada tahun ini kinerja<br />

perseroan bakal kian melaju. Penyumbang-nya,<br />

yakni posisi BTN sebagai<br />

salah satu penggerak program satu<br />

juta rumah dan transformasi bisnis yang<br />

telah dilakukan.<br />

Dalam rencana bisnis bank (RBB)<br />

BTN <strong>2016</strong>, perseroan ditargetkan akan<br />

mencatatkan pertumbuhan laba bersih<br />

di atas 25% secara tahunan (y-o-y).<br />

Dari sisi kredit dan dana pihak ketiga<br />

(DPK), perseroan membidik akan naik<br />

masing-masing sebesar 18%-20% y-o-y<br />

dan 12% y-o-y.<br />

Kemudian, dengan kenaikan kredit<br />

tersebut, aset emiten bersandi saham<br />

BBTN ini diyakini juga akan melaju sebesar<br />

18%-20%. Yang tak kalah menarik<br />

adalah prediksi tentang perbaikan kualitas<br />

aset. Seiring dengan naiknya kredit<br />

yang disalurkan, non-performing loan<br />

(NPL) perseroan turun menjadi 3,42%<br />

(gross). Dan manajemen yakin, <strong>2016</strong><br />

NPL bisa ditekan lebih rendah lagi.<br />

SAHAMNYA LAYAK BELI<br />

Oprtimisme yang tidak terlalu berlebihan<br />

tampaknya. Lantas bagaimana<br />

Harga sahamnya ditargetkan berpeluang<br />

mencapai Rp1.525 per saham atau memiliki<br />

ruang penguatan 17,7% dari harga saat ini.<br />

dengan perkembangan harga sahamnya.<br />

Tahun lalu, tercatat harga saham<br />

berkode BBTN ini hanya naik Rp 90 atau<br />

sekitar 7,4%. Tapi, ini sudah terbilang<br />

lumayan. Paling tidak dibandingkan dengan<br />

saham-saham bank pelat merah<br />

lainnya yang, pada periode yang sama,<br />

malah mengalami penurunan harga.<br />

Namun setelah melihat prestasi terakhir,<br />

para analis memprediksi, harga<br />

saham PT Bank Tabungan Negara Tbk<br />

(BBTN), berpeluang ditransaksikan dengan<br />

Price Bo<strong>ok</strong> Value (PBV) 1,1 kali<br />

setahun ke depan sesuai dengan historisnya.<br />

Harga sahamnya ditargetkan berpeluang<br />

mencapai Rp1.525 per saham<br />

atau memiliki ruang penguatan 17,7%<br />

dari harga saat ini.<br />

David Sutyanto, analis riset First Asia<br />

Capital, melihat BBTN, sekarang masih<br />

berada dalam kisaran support Rp1.270<br />

dan resistance Rp1.350. Sejak pertengahan<br />

November lalu, saham ini bergerak<br />

bullish di tengah iklim pasar yang<br />

tengah konsolidasi.<br />

Kinerja yang tumbuh positif sepanjang<br />

tahun ini dibandingkan emiten<br />

bank lainnya menjadi pemicu penguatan<br />

harga sahamnya. Earnings per<br />

Share (EPS) proyeksi 2015 sebesar Rp<br />

1525. Pada saat ini harga sudah berada<br />

di level Rp1.485, BBTN relatif murah<br />

karena ditransaksikan dengan Price to<br />

Bo<strong>ok</strong> Value (PBV) satu kali.<br />

Sedangkan Price to Earnings Ratio<br />

(PER) rasio hanya 8,4 kali berdasarkan<br />

estimasi 2015. David memperkirakan,<br />

harga sahamnya berpeluang ditransaksikan<br />

dengan PBV 1,16 kali atau mencapai<br />

Rp1.525.<br />

Secara technical pergerakan harganya<br />

membentuk pola bullish continuation.<br />

“Saya rekomendasikan akumulasi<br />

bertahap saham BBTN, dan stop loss di<br />

Rp1.260,” kata David.<br />

Nah, selamat berinvestasi. Sebab<br />

keyakinan pelaku pasar BBTN akan ke<br />

harga Rp 1.700. •<br />

Paras 15<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


pasarmodal<br />

Tak Semua Properti<br />

Lesu Darah<br />

Keraguan terhadap bisnis properti masih menggelayuti benak<br />

para investor. Tapi, perumahan yang diperuntukkan bagi segmen<br />

menengah bawah diyakini tetap akan laris manis.<br />

Pro kontra tentang bisnis properti<br />

tahun ini, memang, cukup<br />

membingungkan. Ada kalangan<br />

yang menyebutkan, sektor ini<br />

masih akan melemah, dan baru akan<br />

menggeliat pada semester ke dua. Tapi,<br />

tak sedikit yang optimistis, dengan mengatakan<br />

bahwa yang masih akan lesu hanyalah<br />

segmen kelas menengah ke atas.<br />

Sementara untuk segmen menengah ke<br />

bawah relatif stabil.<br />

Para Ahli memprediksi di Tahun <strong>2016</strong><br />

pasar properti akan lebih baik daripada<br />

tahun 2015. Hal ini dikarenakan dukungan<br />

oleh beberapa regulasi Pemerintah,<br />

seperti peraturan baru LTV (loan<br />

to value).<br />

Pada peraturan tersebut, batasan<br />

maksimum LTV sebesar 80 persen akan<br />

ditetapkan pada transaksi kredit properti<br />

pertama, sedangkan batasan maksimum<br />

LTV sebesar 70 persen dan 60 persen masing-masing<br />

akan ditetapkan pada transaksi<br />

kredit properti kedua dan ketiga.<br />

Di sisi lain, tingkat pertumbuhan<br />

permintaan tahunan diharapkan dapat<br />

mencapai 3,6 persen di akhir 2015 dan<br />

secara moderat meningkat menjadi 3,9<br />

persen di <strong>2016</strong>. Sementara, tingkat pertumbuhan<br />

pas<strong>ok</strong>an tahunan diharapkan<br />

dapat meningkat sebesar 3,9 persen<br />

pada akhir 2015 dan menjadi 4,1 persen<br />

pada <strong>2016</strong>, dimana mayoritas pas<strong>ok</strong>an<br />

berasal dari segmen menengah ke bawah<br />

dan menengah.<br />

Diperkirakan rata-rata harga tanah di<br />

Jabodetabek dapat meningkat menjadi<br />

Rp9,7 juta per meter persegi pada akhir<br />

2015 (meningkat 16,7 persen YoY), dan<br />

diproyeksikan dapat mencapai Rp11,7<br />

juta per meter persegi di <strong>2016</strong> (meningkat<br />

20,7 persen YoY).<br />

Rencana pengembangan infrastruktur<br />

secara masif yang dilakukan Pemerintah,<br />

seperti tol dan LRT, menjadi salah<br />

satu faktor yang meningkatkan harga<br />

tanah secara signifikan. “Saya optimistis<br />

di tahun <strong>2016</strong> yang tinggal menghitung<br />

hari ini, kondisi pasar properti Indonesia<br />

akan jauh lebih baik. Jika ada perlambatan<br />

properti itu wajar, karena merupakan<br />

sebuah siklus alami. Nah, yang tidak<br />

benar adalah fakta yang mengungkapkan<br />

bahwa pasar properti tengah berada<br />

di titik crash,” kata Ali Tranghanda,<br />

CEO Indonesia Property Watch.<br />

Sementara itu, untuk emiten kelas<br />

menengah ke atas sangat terpengaruh<br />

oleh pelambatan ekonomi. Sebab, konsumen<br />

menengah ke atas (apartemen),<br />

lebih banyak menggunakan pendanaan<br />

internal daripada perbankan.<br />

Perusahaan properti yang<br />

beruntung<br />

Contoh perusahaan properti yang<br />

sangat tergantung pada bisnis bank, terutama<br />

Kredit Kepemilikan Rumah (KPR),<br />

adalah yang segmennya untuk kelas<br />

menengah bawah. Seperti PT Bumi Serpong<br />

Damai dan PT Ciputra Development.<br />

Dua emiten ini sangat tergantung<br />

16 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


Tak Semua Properti Lesu Darah<br />

pada pembiayaan perbankan.<br />

Nah, jika tahun ini BI rate jadi turun<br />

yang biasanya diikuti dengan penurunan<br />

suku bunga Kredit Kepemilikan<br />

Rumah (KPR), maka perusahaan seperti<br />

Bumi Serpong Damai dan Ciputra Development<br />

akan diuntungkan.<br />

Permintaan perumahan di kalangan<br />

menengah akan kembali meningkat.<br />

“Apalagi, perumahan untuk kelas menengah<br />

ke bawah. Segmen ini menjadi<br />

kontribusi terbesar baik bagi BSDE maupun<br />

CTRA,” kata Alfred Nainggolan, pengamat<br />

pasar modal.<br />

Kondisi itu diperkuat dengan penurunan<br />

harga Bahan Bakar Minyak (BBM)<br />

bersubsidi pada Januari <strong>2016</strong> yang kemungkinan<br />

akan diikuti dengan penurunan<br />

tarif dasar listrik. Penurunan harga<br />

energi itu memungkinkan inflasi tergerus<br />

atau bahkan bisa terjadi deflasi yang<br />

besar.<br />

Itu juga yang jadi alasan Kredit Kepemilikan<br />

Rumah (KPR) masih akan tumbuh<br />

cukup bagus di tahun ini. Apalagi gap kepemilikan<br />

rumah masih cukup besar.<br />

Walhasil, peluang penurunan BI rate<br />

menjadi kabar baik bagi saham yang diterbitkan<br />

Bumi Serpong Damai (BSDE)<br />

dan Ciputra Development (CTRA). Apalagi,<br />

kita tahu bahwa pendapatan per<br />

kapita Indonesia bakal terus tumbuh di<br />

<strong>2016</strong>.<br />

Dalam 12 bulan ke depan, target<br />

harga saham BSDE di Rp2.150. Sementara<br />

CTRA ditargetkan Alfred akan mencapai<br />

harga Rp1.710. “Saya rekomendasikan<br />

beli dua saham tersebut,” katanya.<br />

Pendapat yang sama dikemukakan<br />

Akhmad Nurcahyadi, analis PT Samuel<br />

Sekuritas Indonesia. Kata dia, saham-saham<br />

yang diterbitkan emiten residensial<br />

lebih menarik ketimbang efek keluaran<br />

perusahaan sub-sektor perkantoran dan<br />

kawasan industri.<br />

Makanya, ia begitu yakin, kenaikan<br />

volume penjualan di sektor ini masih<br />

akan didorong oleh segmen properti<br />

residensial menengah ke bawah. •<br />

kondisi pasar properti Indonesia akan jauh lebih<br />

baik. Jika ada perlambatan properti itu wajar,<br />

karena merupakan sebuah siklus alami. Nah, yang<br />

tidak benar adalah fakta yang mengungkapkan<br />

bahwa pasar properti tengah berada di titik crash.<br />

Foto: Bigstock<br />

Paras 17<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


keuangan<br />

Bank BTN<br />

Digital<br />

Lounge<br />

Menjawab<br />

Tantangan<br />

Bank BTN bertransformasi menjadi bank berbasis<br />

teknologi. Bank BUMN ini sudah siap untuk bersaing<br />

dalam menghadapi era MEA.<br />

Awal tahun <strong>2016</strong>, dibuka dengan<br />

catatan manis oleh PT<br />

Bank Tabungan Negara (Persero)<br />

Tbk. Tanggal 9 Februari<br />

<strong>2016</strong>, bank pelat merah ini mendirikan<br />

digital lounge. Tak tanggung-tanggung,<br />

sebanyak 70 gerai akan didirikan tahun<br />

ini. Dari jumlah itu, sebanyak 65 berdiri<br />

di kantor cabang Bank BTN dan lima gerai<br />

berdiri di pusat perbelanjaan (mall).<br />

“Kami menginvestasikan dana di bawah<br />

Rp 100 miliar untuk mendirikan gerai<br />

ini,” kata Sis Apik Wijayawanto, Direktur<br />

Funding dan Distribusi Bank BTN.<br />

Digital lounge ini merupakan layanan<br />

berbasis teknologi yang memberikan<br />

layanan pengajuan kredit pemilikan rumah<br />

(KPR) yang miliki aplikasi pilihan<br />

l<strong>ok</strong>asi dan harga, serta layanan pembukaan<br />

rekening.<br />

Harapannya, digital lounge akan meningkatkan<br />

bisnis KPR BTN yang di tahun<br />

<strong>2016</strong> ditargetkan tumbuh 18%-19%<br />

untuk KPR non subsidi dan 13%-15% untuk<br />

KPR subsidi.<br />

Dari sisi nasabah mikro, Bank BTN<br />

akan menambah jumlah agen Laku Pandai.<br />

Sis Apik menambahkan, pihaknya<br />

akan menambah 1.500 agen Laku Pandai<br />

di tahun <strong>2016</strong>.<br />

Agen tersebut terdiri dari 500 agen<br />

Laku Pandai yang menggunakan mesin<br />

EDC dan 1.000 agen Laku Pandai yang<br />

menggunakan telefon genggam. Kedua<br />

agen ini memiliki fungsi yang sama yaitu<br />

pembukaan rekening, cek saldo, tarik tunai<br />

dan setor tunai.<br />

Selanjutnya, Bank BTN akan memberikan<br />

layanan asuransi mikro dan pengajuan<br />

KPR di agen Laku Pandai. Misalnya,<br />

Bank BTN akan menggandeng<br />

anak usaha hasil perkawinan dengan<br />

18 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


Mekar di kala ekonomi susah<br />

Jasindo untuk layanan asuransi mikro di<br />

agen Laku Pandai.<br />

Sekadar informasi, Bank BTN telah<br />

memiliki 850 agen Laku Pandai di tahun<br />

2015 yang terdiri dari 600 agen menggunakan<br />

EDC dan 250 agen menggunakan<br />

telefon genggam.<br />

Terakhir, Bank BTN mulai meluncurkan<br />

uang elektronik (e-money) yang<br />

bekerjasama dengan PT Bank Mandiri<br />

Tbk melalui skema co-branding. Tahap<br />

awal, BTN akan menerbitkan 30.000-<br />

40.000 e-money di tahun <strong>2016</strong> dengan<br />

nasabah yang menjadi incaran adalah<br />

karyawan BTN, nasabah dan masyarakat<br />

umum. Alasan BTN memilih Mandiri<br />

karena e-money dapat digunakan di jalan<br />

tol, transjakarta, commuter line (CL),<br />

vending machine dan riteler Indomaret.<br />

“Kerjasama co-branding e-money<br />

BTN dengan Mandiri ini berlangsung selama<br />

satu tahun,” tambah Sis.<br />

Jika berjalan mulus, Bank BTN berencana<br />

untuk mendirikan e-money sendiri<br />

tanpa campur tangan Bank Mandiri. Caranya,<br />

Bank BTN akan mempelajari sistem<br />

teknologi informasi (TI) dalam mengembangkan<br />

uang elektronik.<br />

SIAP BERSAING DALAM MEA<br />

Memang, sejak tahun lalu Bank BTN<br />

telah mencanangkan road map transformasi.<br />

Tujuannya, untuk terus meningkatkan<br />

dominasi bank BUMN ini di bidang<br />

pembiayaan perumahan dan menjadikannya<br />

sebagai bank terdepan dengan<br />

Ini adalah pilot project yang akan kami<br />

kembangkan lebih lengkap dan diharapkan dapat<br />

menjawab semua kebutuhan masyarakat sebagai<br />

nasabah Bank BTN.<br />

layanan kualitas dunia.<br />

Tahun 2015 adalah tahun pertama<br />

BTN memasuki transformasi tahap 2,<br />

yaitu periode digital banking. Dalam periode<br />

digital banking ini, Bank BTN telah<br />

mengembangkan berbagai produk dan<br />

layanan yang berbasis digital, seperti<br />

mobile BTN, internet banking dan cash<br />

management. Selain itu, pengembangan<br />

digital banking juga dimaksudkan untuk<br />

terus meningkatkan kecepatan layanan<br />

serta volume bisnis Bank BTN.<br />

Inilah momentum yang akan dimanfaatkan<br />

Bank BTN untuk lepas landas<br />

(take off) dan menyatakan kesiapannya<br />

untuk bersaing pada era Masyarakat<br />

Ekonomi ASEAN (MEA). “Transformasi IT<br />

sudah berjalan dan kami tinggal melangkah<br />

sedikit. Hari ini bertepatan dengan<br />

HUT ke-66 Bank BTN kami melakukan<br />

launching pembukaan kantor layanan<br />

masa depan “Bank BTN Digital Lounge,”<br />

ujar Maryono, Direktur Utama Bank BTN<br />

Maryono menyatakan, digital lounge<br />

adalah konsep layanan perbankan yang<br />

mengintegrasikan dan mengedepankan<br />

teknologi guna menciptakan customer<br />

experience yang cepat, simple<br />

serta memberikan kemudahan sekaligus<br />

menjadi solusi bagi nasabah, jelas<br />

Maryono.<br />

Bank BTN Digital Lounge diharapkan<br />

dapat melayani transaksi perbankan<br />

melalui elektronik dengan beberapa<br />

layanan, seperti opening account, teller<br />

push form, notifikasi transaksi, prepaid<br />

card, laku pandai, EDC, web recruitment.<br />

Dalam BTN Digital Lounge juga<br />

tersedia antara lain ATM, CDM, e-KTP<br />

Reader, Pin Pad, all in one PC, Internet<br />

Conner, Digital Banner Interactive, pembukaan<br />

rekening tabungan dengan<br />

menggunakan Web, e-KTP Reader dan<br />

SSB (self service banking), informasi dan<br />

layanan permohonan KPR, pembukaan<br />

deposito dan giro, mobile banking dan<br />

internet banking, setor dan tarik tunai.<br />

“Ini adalah pilot project yang akan<br />

kami kembangkan lebih lengkap dan<br />

diharapkan dapat menjawab semua kebutuhan<br />

masyarakat sebagai nasabah<br />

Bank BTN,” tambah Maryono. “Dan, kami<br />

sudah siap untuk bersaing dalam kita<br />

menghadapi era MEA.” •<br />

Paras 19<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


keuangan<br />

Banyak Cara<br />

Menjala Dana Murah<br />

promosi program undian Serba Untung (SERBU)<br />

BTN: Masih efektif untuk meningkatkan DPK dan nasabah.<br />

Foto: Istimewa<br />

Di tengah perang suku bunga,<br />

produk tabungan ternyata<br />

masih bisa diandalkan untuk<br />

mencari dana murah. BTN telah<br />

berhasil membuktikannya.<br />

Bank BTN memang unik.<br />

Sebagai bank umum, sejatinya<br />

bank pelat merah ini<br />

bisa bersaing untuk mendapatkan<br />

dana masyarakat<br />

(DPK). Akan tetapi, dengan<br />

jaringan yang terbatas, hal itu ternyata tidak<br />

cukup mudah dilakukan. Makanya,<br />

bisa dipahami jika akhirnya BTN banyak<br />

menyandarkan sumber pendanaan pada<br />

obligasi atau kontrak investasi kolektif<br />

efek beragunan aset (KIK – EBA).<br />

Tapi itu dulu. Sejak Maryono ditunjuk<br />

sebagai nahkoda BTN, Desember 2012,<br />

upaya mencari dana murah lewat produk<br />

tabungan kembali digarap secara<br />

serius. Lihat saja, lewat program undian<br />

Serba Untung (SERBU), BTN kembali<br />

menawarkan hadiah lebih dari Rp 24<br />

miliar kepada deposan Tabungan BTN<br />

Batara. Tak hanya itu, nasabah deposan<br />

juga berkesempatan memenangi<br />

grandprize berupa dua unit Mercedez<br />

Benz serta lima unit Lexus.<br />

Untuk menyedot dana murah, memang,<br />

sekarang ini tidak cukup dengan<br />

iming-iming suku bunga tinggi. Selain<br />

terbentur aturan Lembaga Penjaminan<br />

Simpanan (LPS), pemberian hadiah ternyata<br />

cukup efektif untuk meningkatkan<br />

jumlah nasabah dan DPK. Itu sebabnya,<br />

lewat program undian SERBU, BTN berharap<br />

bisa menggaet 150.000 nasabah<br />

baru dan kenaikan DPK Rp 5 triliun.<br />

Dalam upaya menghimpun dana<br />

murah ini, BTN tak melulu mengimingimingi<br />

nasabahnya dengan berbagai<br />

hadiah, tapi juga rajin menerbitkan produk<br />

tabungan. Sebut saja Tabungan<br />

BTN Cermat, Tabungan BTN e-Batarapos,<br />

Tabungan BTN Batara, Tabungan<br />

Pendirikan hingga Tabungan BTN Qurban<br />

iB. Bahkan Tabungan BTN Cermat<br />

sejak Agustus tahun lalu telah menjadi<br />

produk tabungan laku pandai berbasis<br />

digital banking.<br />

20 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


Banyak Cara Menjala Dana Murah<br />

Yang menarik, dalam upaya menghimpun<br />

dana ini BTN tidak pilih-pilih.<br />

Untuk menampung dana masyarakat<br />

bawah, misalnya, BTN menyediakan produk<br />

TabunganKu BTN. Hanya dengan setoran<br />

awal Rp 20.000, masyarakat sudah<br />

bisa memiliki rekening TabunganKu BTN.<br />

Lewat Simpanan Pelajar (Simpel), BTN<br />

juga giat menjaring duit anak-anak sekolah.<br />

“Sedikit-sedikit, kalau dikumpulkan,<br />

banyak juga,” ujar Sis Apik Wijayanto,<br />

Direktur Retail & Funding BTN.<br />

Apa boleh buat, berbagai upaya menjaring<br />

dana murah itu dilakukan demi masyarakat<br />

menengah kecil agar bisa memiliki<br />

rumah sendiri. Lagi pula pemerintah<br />

telah menunjuk BTN sebagai l<strong>ok</strong>omotif<br />

pembiayaan program satu juta rumah.<br />

Dan tugas mulia yang diamanatkan oleh<br />

pemerintah itu telah dilaksanakan oleh<br />

bank yang berkantor pusat di kawasan<br />

Harmoni, Jakarta, ini dengan serius.<br />

Salah satu, ya itu tadi, dengan menggarap<br />

sumber-sumber pendaaan murah<br />

secara optimal. Lewat dana murah ini,<br />

menurut Sis, manajemen berharap biaya<br />

dana kredit (cost of fund) bisa ditekan.<br />

Nah, bila biaya dana bisa dibikin murah,<br />

otomatis suku bunga kredit (lending<br />

rate) kepelikan rumah (KPR) bisa semakin<br />

murah dan terjangkau oleh masyarajat<br />

menengah bawah. “Kami berharap,<br />

market share KPR perseroan juga bisa<br />

naik,” ujar Sis.<br />

Didukung digital banking<br />

Sebagai agent of development di<br />

bidang pembiayaan perumahan, BTN<br />

sebenarnya telah “merumahi” begitu<br />

banyak masyarakat di negeri. Data yang<br />

ada menunjukan, BTN telah mengucurkan<br />

KPR kepada sekitar 4 juta nasabah<br />

di seluruh Tanah Air. Jika masing-masing<br />

rumah dihuni oleh sekitar 5 orang,<br />

berarti sampai saat ini KPR BTN telah<br />

dinikmati oleh sekitar 20 juta penduduk<br />

Indonesia. Tak heran bila sampai saat ini<br />

BTN masih bertengger sebagai bank<br />

pemberi kredit perumahan terbesar.<br />

Memang, kerja keras manajemen<br />

serta seluruh pegawai BTN itu belum<br />

mampu mewujudkan mimpi sebagian<br />

besar masyarakat. Maklum, kesenjangan<br />

antara kebutuhan rumah dan rumah dibangun<br />

(backlog) sudah terlampau besar,<br />

ditaksir mencapai 15 juta. Itu sebabnya,<br />

untuk mengatasi backlog, berbagai<br />

langkah efisiensi terus dilakukan. Termasuk<br />

di antaranya dengan menekan<br />

biaya dana dan bunga kredit. “Berbagai<br />

upaya kami lakukan agar rakyat bisa<br />

memiliki rumah,” ujar Maryono, Direktur<br />

Utama BTN.<br />

Hasilnya? Lumayan. Sampai akhir<br />

2015, DPK yang berhasil dihimpun perseroan<br />

mengalami kenaikan sebesar<br />

19,97% menjadi Rp 128 triliun. Ada pun<br />

komponen DPK yang mengalami kenaikan<br />

cukup tinggi adalah giro dengan<br />

pertumbuhan sebesar 31,75%, dari Rp<br />

23,43 pada 2014 menjadi Rp 30,87 triliun.<br />

Sementara dana tabungan (saving<br />

account) meningkat 16,91% menjadi Rp<br />

29,87 triliun.<br />

Dengan demikian, dana murah (current<br />

account and savings account/CASA)<br />

yang berhasil dihimpun perseroan<br />

hingga 2015 mencapai Rp 60,74 triliun<br />

atau 51,12% dari total DPK. Naik sedikit<br />

dibandingkan dengan tahun 2014, dimana<br />

porsi dana murah hanya 49,21%<br />

dari total DPK. Kenaikan yang cukup<br />

rendah ini lantaran hingga 31 Desember<br />

2015 simpanan deposito mengalami kenaikan<br />

luamayan tinggi, yakni 14,91%<br />

menjadi Rp 58,09 triliun.<br />

Namun, dengan menggelar undian<br />

behadiah dan promosi ke daerah-daerah,<br />

Sis optimistis tahun ini porsi CASA<br />

BTN akan meningkat pesat. Apalagi tahun<br />

ini sekitar 65 kantor cabang BTN sudah<br />

dilengkapi dengan layanan digital<br />

banking. Sehingga, dengan modernisasi<br />

ini pembukaan rekening sudah bisa<br />

dilakukan lewat website. “Ini akan mendukung<br />

pertumbuhan DPK BTN ke depan,”<br />

ujar Sis.<br />

Jika optimisme Sis menjadi kenyataan,<br />

buntutnya kelak suku bunga KPR<br />

BTN yang kini berada di kisaran 7,5%<br />

per tahun kemungkinan besar bisa dipangkas<br />

lagi. Ini berarti kesempatan masyarakat<br />

kelas menengah bawah untuk<br />

memiliki rumah bakal semakin terbuka<br />

dan lebih mudah. •<br />

Foto: Dahlan RP<br />

Paras 21<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


profil<br />

Lucky Fathul Aziz Hadibrata, Komisaris Bank BTN:<br />

Kejujuran<br />

Sang Pencetak Uang<br />

Bagi saya, betul-betul<br />

menjadi pembelajaran<br />

yang menarik. Karena<br />

soal perumahan ini dari<br />

sisi demand tak akan<br />

pernah berhenti sampai<br />

kapan pun, sementara<br />

dari sisi supply sendiri<br />

ada keterbatasan.<br />

Foto-foto: Dahlan RP<br />

22 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


Kejujuran Sang Pencetak Uang<br />

“Kejujuran tak bisa ditawar<br />

lagi.” Kalimat itulah yang terlontar<br />

dari Lucky Fathul Aziz Hadibrata,<br />

Komisaris Bank BTN, ketika ditanya<br />

prinsip hidupnya. Berbekal<br />

kejujuran, karier sarjana peternakan Universitas<br />

Padjajaran ini terus melejit di dunia<br />

perbankan.<br />

“Saya masih harus terus belajar banyakbanyak<br />

selama enam bulan menjadi komisaris<br />

di Bank BTN ini,” begitu kalimat<br />

pertama Lucky, panggilan akrabnya, saat<br />

ditemui <strong>PARAS</strong>, di ruangannya, Lantai 20,<br />

Gedung Bank BTN, Jakarta Pusat, pada Selasa<br />

(12/1/<strong>2016</strong>).<br />

Menurut Lucky, masalah pembiayaan<br />

perumahan yang menjadi core bisnis Bank<br />

BTN sangat menarik. “Bagi saya, betulbetul<br />

menjadi pembelajaran yang menarik.<br />

Karena soal perumahan ini dari sisi<br />

demand tak akan pernah berhenti sampai<br />

kapan pun, sementara dari sisi supply sendiri<br />

ada keterbatasan,” ujar penyandang<br />

gelar MA dari Boston University ini.<br />

Apalagi saat ini, konsep Bank BTN sudah<br />

supply change bussines process. “Itu<br />

menarik. Nantinya mulai dari hulu sampai<br />

ke hilir, ada proses bisnis yang Bank BTN<br />

lakukan,” katanya.<br />

Lucky mulai menjadi Komisaris Bank<br />

BTN melalui Rapat Umum Pemegang Saham<br />

(RUPS), pada 24 <strong>Maret</strong> 2015. Dan<br />

mulai dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa<br />

Keuangan (OJK), per 27 Juli 2015.<br />

Pembicara di Perlemen Rusia<br />

Perjalanan karier Lucky di dunia perbankan<br />

memang melejit. Setelah malangmelintang<br />

di Bank Indonesia (BI) sejak<br />

tahun 1982, pada Desember 2012 ditugaskan<br />

untuk ikut merintis berdirinya OJK.<br />

Penugasan di OJK sangat berkesan<br />

baginya. “ Bayangkan, merintis organisasi<br />

dari tidak ada menjadi ada. Apalagi menggabungkan<br />

budaya yang beda, mulai dari<br />

Kementerian Keuangan, Bapepam LK<br />

dan BI,” ujar Lucky yang sempat menjabat<br />

Deputi Komisioner Manajemen Strategis<br />

OJK.<br />

Dan kini, Lucky boleh bernafas lega<br />

melihat OJK yang dibidaninya tumbuh<br />

menjadi lembaga yang kredibel. “Sekarang<br />

ini, hampir semua orang tahu, apa itu<br />

OJK,” ujarnya.<br />

Perjalanan karier di BI juga tak kalah<br />

mengilap. Lucky mulai memegang posisi<br />

penting, saat dipercaya menjabat Direktur<br />

Direktorat Pengedaran Uang, sejak<br />

Juli 2004 hingga Desember 2005. Sebelumnya,<br />

sejak 2001, dia sudah menjabat<br />

deputi direktur di direktorat yang juga<br />

bertugas mencetak rupiah tersebut.<br />

Setelah itu, ditugaskan menjadi Kepala<br />

Perwakilan BI di New York, Amerika<br />

Serikat, sejak 2007 hingga 2010. Saat<br />

ditarik kembali ke Indonesia pada Oktober<br />

2010, dipercaya menjadi Kepala Perwakilan<br />

bank Indonesia Wilayah VI yang<br />

berpusat di Bandung. Selanjutnya pada<br />

Desember 2012, Lucky ditugaskan oleh<br />

BI untuk ikut mempersiapkan kelahiran<br />

OJK.<br />

Bagi Lucky, pengalaman paling berkesan<br />

selama di BI, tak lain saat bertugas di<br />

Direktorat Pengedaran Uang. Bagaimana<br />

tidak, saat itu, dia sempat diundang ke<br />

Rusia untuk menjadi pembicara di depan<br />

anggota parlemen, di Gedung Parlemen<br />

Duma. Materi yang dibawakan “The<br />

Experience of Indonesia in using Polymer<br />

Banknotes” atau pengalaman Indonesia<br />

menggunakan uang dari plastik polimer.<br />

Pada awalnya, Lucky kaget menerima<br />

undangan dari Kementerian Keuangan<br />

Rusia yang memintanya untuk menjadi<br />

pembicara di depan parlemen Rusia tersebut.<br />

“Mengapa harus saya? Kan BI punya<br />

banyak ahli untuk bicara soal uang<br />

plastik,” katanya.<br />

Dia sempat mengusulkan nama lain<br />

penggantinya kepada Kementerian<br />

Keuangan Rusia, namun ditolak. Lucky<br />

pun akhirnya berangkat ke Rusia.<br />

Sesampai di Duma, tahulah Lucky<br />

bahwa sos<strong>ok</strong> pengundangnya tak lain,<br />

Vladimir, sahabatnya yang merupakan<br />

agen pemas<strong>ok</strong> kertas uang dari Goznak,<br />

perusahaan kertas uang milik pemerintah<br />

Rusia. “Apa kabar Lucky? Saya maunya<br />

hanya Anda yang bicara pada parlemen<br />

kami,” kata Vladimir saat itu.<br />

Lucky pun kemudian berbicara mengenai<br />

uang dari bahan polimer atau<br />

plastik yang pernah dipergunakan Indonesia<br />

untuk pecahan Rp 100 ribu, pada<br />

tahun 1999. Saat itu, persoalan yang dihadapi<br />

Indonesia, tak lain soal bahan<br />

baku polimer yang hanya bisa dicetak<br />

oleh Note Printing Australia, anak usaha<br />

Reserve Bank of Australia.<br />

Pada intinya, Lucky mengatakan bahwa<br />

uang dari bahan polimer lebih rentan<br />

terhadap pemalsuan jika dibandingkan<br />

menggunakan bahan baku kertas.<br />

Maklum, jika menggunakan bahan kertas,<br />

bisa dicantumkan benang pengaman dengan<br />

ramuan zat-zat kimia tertentu yang<br />

tak mudah dipalsu.<br />

Belakangan setelah kembali ke Tanah<br />

Air, tahulah Lucky bahwa materi pembicaraannya<br />

soal uang plastik, ternyata<br />

menjadi pijakan bagi parlemen Rusia<br />

untuk menolak tawaran pihak Australia<br />

untuk mencetak rubel dalam bentuk<br />

polimer.<br />

Apalagi kemudian, PM Australia John<br />

Howard sempat menelepon Presiden Megawati<br />

untuk menanyakan, siapa pejabat<br />

bank di Indonesia yang telah mempengaruhi<br />

parlemen Rusia sehingga menolak<br />

mencetak rubel dalam bentuk polimer.<br />

“Hahaha...., saya tidak tahu bahwa materi<br />

yang saya bawakan berdampak sejauh<br />

itu,” kata Lucky.<br />

Kini, Lucky telah siap mendukung Bank<br />

BTN agar sukses meraih visinya menjadi<br />

bank terdepan dalam hal pembiayaan perumahan.<br />

Berbekal kejujuran yang selalu<br />

dipegang teguh, dia optimis untuk itu. •<br />

Paras 23<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


wawancara<br />

Irwan Lubis, Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK:<br />

Perbankan Tidak Boleh<br />

Berleha-leha<br />

Ada sejumlah tantangan<br />

ekonomi serta industri<br />

keuangan nasional yang<br />

akan dihadapi Indonesia<br />

pada <strong>2016</strong> ini. Pertama, pertumbuhan<br />

ekonomi di beberapa negara<br />

maju, khususnya China masih berjalan<br />

lambat. Hingga saat ini, perekonomian<br />

China masih dibayangi ketidakpastian.<br />

Kedua, pelemahan kinerja keuangan<br />

korporasi (perusahaan) nasional yang terjadi<br />

di semester II-2015 masih akan berlanjut<br />

akibat dampak pelambatan perekonomian<br />

global dan domestik. Ketiga,<br />

kenaikan suku bunga acuan The Fed yang<br />

dilakukan secara bertahap, yang sudah dimulai<br />

Desember lalu.<br />

Keputusan The Fed yang akan menaikkan<br />

suku bunga acuan secara bertahap<br />

tersebut membuat investor berjaga-jaga<br />

dan mereka berusaha mengamankan<br />

dananya di pasar modal. Itulah sebabnya,<br />

tekanan arus dana keluar atau outflow dari<br />

transaksi investor asing di pasar modal Indonesia<br />

diperkirakan akan terus menurun.<br />

Di tengah berbagai tantangan yang<br />

akan dihadapi pada tahun <strong>2016</strong> ini, seberapa<br />

besar pertumbuhan ekonomi Indonesia<br />

di tahun ini? IMF memproyeksikan<br />

pertumbuhan ekonomi Indonesia akan<br />

berada di kisaran 5,1% dan dari ADB 5,4%.<br />

Apa yang akan dilakukan Otoritas Jasa<br />

Keuangan (OJK) menghadapi situasi ini?<br />

Berikut penjelasan Deputi Komisioner<br />

Pengawasan Perbankan OJK, Irwan Lubis:<br />

Tantangan apa yang akan dihadapi<br />

perekonomian dan industri<br />

keuangan nasional di tahun<br />

<strong>2016</strong> ini?<br />

Kalau untuk perekonomian, kita (Otoritas<br />

Jasa Keuangan - OJK) prediksi akan<br />

membaik. Tapi tetap ada tantangannya.<br />

Berbagai indikator makro ekonomi dan<br />

capaian di tahun 2015 lalu, bisa jadi landasan<br />

prediksi kita. Perbankan juga begitu,<br />

tapi bukan berarti bisa berleha-leha.<br />

Soal tantangan bagi perbankan, bukan<br />

lagi pada kredit bermasalah, tapi soal<br />

dana. LDR (loan to deposite ratio) terhadap<br />

dana pihak ketiga, posisinya hampir<br />

90%. Cukup tinggi. Perbankan enggak<br />

gampang capai pertumbuhan kredit kalau<br />

enggak didukung pertumbuhan dana<br />

dengan baik. Ini tantangan mencari strategi<br />

membangun funding yang tepat dan<br />

benar. Pertumbuhan dana jadi salah satu<br />

Foto-foto: Riset<br />

24 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


wawancara<br />

sumber utama pertumbuhan kredit.<br />

Bagaimana prospek industri<br />

perbankan?<br />

Kalau dalam survei perbankan BI (Bank<br />

Indonesia) terkait dana pihak ketiga, responden<br />

memprediksi pertumbuhan kuartalan<br />

bakal melambat di kuartal I-<strong>2016</strong>. Ini<br />

diperkirakan gara-gara penurunan suku<br />

bunga dana. Kalau di kuartal I-<strong>2016</strong>, rata-rata<br />

suku bunga dana diperkirakan akan<br />

turun 3 BP (basis poin) jadi 7,02%.<br />

Bagaimana prospek pasar<br />

modal?<br />

Jelas, komitmen pemerintah sangat dibutuhkan.<br />

Tahun lalu (2015-red), tekanan<br />

ekonomi cukup berat. Tapi syukur industri<br />

kita bisa lolos dan investor juga masih<br />

terjaga.<br />

Saya yakin potensi dana dari pasar modal<br />

akan semakin besar. Namun masih<br />

perlu dukungan pemerintah. Apalagi pasar<br />

modal bisa jadi alternatif pembiayaan<br />

pembangunan, selain kredit perbankan.<br />

Di tahun lalu, paket kebijakan yang dikeluarkan<br />

pemerintah mendapat respon<br />

positif dari pasar. Di tahun ini (<strong>2016</strong>), kami<br />

upayakan mendorong penambahan jumlah<br />

emiten dan investor di pasar modal.<br />

Saya yakin pasar modal bisa jadi tempat<br />

mobilisasi dana untuk koorporasi dan<br />

BUMN. Ini bisa perkuat struktur tata kelola<br />

perusahaan sehingga meningkatkan kepercayaan.<br />

Pendalaman pasar akan terus dilakukan<br />

dengan menambah jumlah emiten dan investor<br />

l<strong>ok</strong>al dengan melakukan edukasi<br />

dan sosialisasi. OJK juga akan meningkatkan<br />

tata kelola pengawasan dan pengetatan<br />

untuk menjaga kredibilitas industri<br />

pasar modal di mata investor. Ini untuk<br />

mengantisipasi era integrasi MEA (Masyarakat<br />

Ekonomi ASEAN).<br />

Bagaimana prospek asuransi?<br />

Saya sudah sampaikan, pertumbuhan<br />

industri keuangan nonbank akan terus digenjot.<br />

Caranya lewat program perekrutan<br />

10 juta agen asuransi. Caranya, melalui<br />

kerjasama dengan Asosiasi Asuransi Jiwa<br />

Indonesia (AAJI).<br />

Layanan dari perusahaan asuransi itu<br />

kan cenderung memanfaatkan kantor cabang.<br />

Bukan cuma asuransi, tapi bank.<br />

Sehingga, belum seluruh masyarakat Indonesia<br />

belum merasa dekat dengan pelayanan<br />

karena kantor cabang umumnya<br />

ada di kota-kota.<br />

Makanya, kemarin kita sudah mulai dengan<br />

laku pandai dan sebagainya. Sekarang<br />

ini kita akan dorong semakin banyak<br />

jumlah agen, tidak hanya agen yang mewakili<br />

bank, tapi juga merangkap asuransi,<br />

tidak hanya yang konvensional, tapi juga<br />

syariah, terutama asuransi mikro.<br />

Rencana mau merekrut 10 juta agen<br />

asuransi bertahap selama beberapa tahun<br />

untuk bisa mengakses dan memberikan<br />

kemudahan layanan bagi masyarakat. Produknya<br />

asuransi mikro dan mikro syariah,<br />

juga konvensional.<br />

Target 10 juta agen bukan sesuatu<br />

yang mustahil. Melalui kecanggihan teknologi,<br />

semua hal bisa dijangkau. Karena<br />

teknologi bisa memungkinkan itu terjadi.<br />

Kenapa ini memiliki urgensi tinggi? Karena<br />

kita ingin buka seluas-luasnya layanan<br />

masyarakat dan juga seluas-luasnya meningkatkan<br />

pengetahuan keuangan.<br />

Selama ini kan perekrutan agen asuransi<br />

cenderung sangat konvensional. Kadang-kadang<br />

meminta kehadiran fisik dan<br />

cenderung administrasinya bertele-tele.<br />

Bahkan, kadang-kadang proses pendidikan<br />

untuk menjadi agen asuransi membutuhkan<br />

waktu yang cukup lama. Penyelesaian<br />

sertifikasinya karena memang tidak<br />

dilakukan secara terintegrasi.<br />

Kemudian apa yang sekarang terjadi di<br />

asuransi dan pembiayaan? Metode pemasaran<br />

masih sangat konvensional, apalagi<br />

asuransi yang jauh kalah sama bank dan<br />

juga perusahaan pembiayaan, makanya<br />

kita ingin tingkatkan kapasitasnya.<br />

Melalui perekrutan 10 juta agen asuransi,<br />

diharapkan masyarakat Indonesia<br />

dapat lebih mudah melakukan akses<br />

layanan keuangan yang tentu saja nantinya<br />

tidak hanya asuransi tapi layanan<br />

keuangan lainnya.<br />

Nah, agen asuransi ini nantinya dapat<br />

menjelaskan produk-produk asuransi<br />

kepada masyarakat dan dengan menggunakan<br />

teknologi seperti di perbankan,<br />

mudah-mudahan bisa mempermudah kegiatan<br />

edukasinya karena nanti akan ada<br />

dukungan teknologi.<br />

Nantinya, pola perekrutan agen asuransi<br />

dilakukan melalui pendidikan pelatihan<br />

yang standar sehingga diharapkan<br />

generasi muda, khususnya mahasiswa<br />

atau wiraswasta bisa memanfaatkan peluang<br />

ini.<br />

Sambil kerja atau part timer dia bisa<br />

jadi agen asuransi. Kalau dia sukses ada<br />

success fee. Kalau tidak sukses dia ada minimum<br />

gaji bulanan, terus on top dan itu<br />

ditentukan oleh suksesnya.<br />

Apa ada syarat khusus untuk<br />

jadi agen?<br />

Tidak ada. Kita akan manfaatkan part<br />

timer, mahasiswa, ibu rumah tangga.<br />

Ini akan sangat mudah karena tidak ada<br />

syarat pendidikan dan menciptakan lapangan<br />

kerja.<br />

Kita akan terus memantau agen,<br />

mengutamakan l<strong>ok</strong>asi yang lebih dekat<br />

dengan masyarakat, sampai daerah dan<br />

pelos<strong>ok</strong> desa. Mudah-mudahan ini menjadi<br />

satu gebrakan. Dalam waktu dekat<br />

akan kita lakukan sebelum habis tahun ini,<br />

nanti akan kita launching, akan kita buka.<br />

Apa yang akan dilakukan OJK<br />

menghadapi tekanan-tekanan<br />

ini? Misalnya, di industri perbankan<br />

apa yang akan<br />

dilakukan?<br />

Sudah saya jelaskan tadi, perekonomian<br />

nasional akan membaik. Tapi tetap<br />

ada tantangannya. Perbankan juga saya<br />

rasa akan membaik. Tapi bukan berarti<br />

bisa berleha-leha.<br />

Pertumbuhan kredit perbankan tidak<br />

gampang dicapai kalau tidak didukung<br />

pertumbuhan dana. Ini tantangannya<br />

mencari strategi membangun funding<br />

yang tepat dan benar. Sebab soal pertumbuhan<br />

dana menjadi salah satu sumber<br />

utama pertumbuhan kredit. •<br />

Paras 25<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


properti<br />

BTN Optimistis,<br />

Pasar Properti <strong>2016</strong><br />

Lebih Prospektif<br />

Kinerja Bank BTN tumbuh di atas rata-rata meski terjadi<br />

perlambatan ekonomi di tahun 2015. Membaiknya ekonomi di<br />

tahun <strong>2016</strong>, bakal mendongkrak kinerja perusahaan.<br />

Perlambatan ekonomi yang<br />

terjadi di sepanjang 2015, ternyata<br />

tidak mempengaruhi kinerja<br />

sejumlah pengembang<br />

nasional untuk membangun proyek properti.<br />

Memasuki tahun <strong>2016</strong>, pasar properti<br />

diprediksi bakal mengalami percepatan<br />

pertumbuhan.<br />

“Pasar properti dalam kondisi pasar<br />

menunggu tidak terlalu lama lagi untuk<br />

memasuki percepatan di <strong>2016</strong>. Yang terjadi<br />

tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya,<br />

termasuk proyeksi <strong>2016</strong>, merupakan<br />

bagian dari siklus alami pasar properti.<br />

Artinya, ada masanya pasar lesu, lalu ada<br />

saatnya pasar kembali naik,” kata Maryono,<br />

Direktur Utama Bank BTN, pada<br />

seminar “BTN Outlo<strong>ok</strong> Ekonomi, Perbankan<br />

dan Properti <strong>2016</strong>”, pada Kamis<br />

(10/12/2015).<br />

Seminar yang digelar di Grand Ballroom,<br />

Kempinski Hotel Indonesia itu, diselenggarakan<br />

dalam rangka HUT ke-39<br />

KPR Bank BTN yang diperingati setiap<br />

10 Desember. Dalam sejarahnya, Bank<br />

BTN untuk pertama kalinya merealisasi<br />

KPR di Indonesia pada 10 Desember<br />

1976, di Semarang.<br />

Selanjutnya hingga September 2015,<br />

Bank BTN secara total telah membiayai<br />

kredit senilai sekitar Rp 145 triliun. Kredit<br />

telah dimanfaatkan oleh lebih dari<br />

3.500.000 keluarga. Jika rata-rata satu rumah<br />

diisi oleh empat orang, maka kredit<br />

dari Bank BTN sudah dinikmati oleh sekitar<br />

14 juta warga Indonesia.<br />

Turut hadir pada seminar tersebut,<br />

Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan<br />

Umum dan Perumahan Rakyat<br />

(PUPR) Taufik Widjoyono, Direktur Jenderal<br />

Pembiayaan Perumahan Kementerian<br />

PUPR Maurin Sitourus, serta Deputi Bidang<br />

Usaha Jasa Keuangan Kementerian<br />

BUMN Gatot Trihargo.<br />

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan<br />

Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono<br />

memberikan apresiasi khusus buat<br />

Bank BTN, atas perannya<br />

mewujudkan program<br />

pemerintah dalam bidang<br />

pembiayaan perumahan<br />

selama hampir<br />

40 tahun terakhir.<br />

Khususnya, sejak<br />

diluncurkannya program pembangunan<br />

rumah bersubsidi di Indonesia.<br />

“Kunci keberhasilan program tersebut<br />

adalah sinergitas para pelaku yang terlibat,<br />

terutama mengingat penyediaan<br />

yang dilakukan langsung oleh pemerintah<br />

hanya kurang dari 10% dari total target<br />

sebanyak sejuta rumah,” kata Basuki<br />

dalam sambutan tertulis yang dibacakan<br />

Dirjen Pembiayaan Perumahan Maurin<br />

Sitourus.<br />

Sementara itu, Dirut<br />

Maryono mengatakan,<br />

kondisi pelemahan<br />

26 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


BTN optimistis, pasar properti <strong>2016</strong> lebih prospektif<br />

ekonomi 2015 telah menyebabkan harga-harga<br />

naik. Khususnya barang p<strong>ok</strong><strong>ok</strong><br />

dan material. Namun, hal tersebut<br />

ternyata tidak mempengaruhi kinerja<br />

sejumlah pengembang nasional untuk<br />

membangun proyek properti. Meskipun<br />

terjadi perubahan strategi, yakni<br />

mulai menyasar kalangan menengah<br />

ke bawah.<br />

“Nilai tukar AS yang fluktuatif, justru<br />

membuat orang ingin menginvestasikannya<br />

untuk properti. Alasannya, karena<br />

properti adalah investasi yang aman di<br />

tengah ketidakpastian pasar, mengingat<br />

harga tanah tidak pernah turun,” kata<br />

Dirut Maryono.<br />

Jika melihat pergerakan nilai tukar rupiah<br />

terhadap dolar AS yang terus menguat,<br />

disertai pembangunan infrastruktur<br />

yang segera akan menggerakkan<br />

sektor riil, hal itu diyakini bakal meningkatkan<br />

daya beli masyarakat. “Maka tanda-tanda<br />

perbaikan hanya menunggu<br />

waktu,” kata Dirut Maryono optimis.<br />

Peran Strategis BTN<br />

Seminar bertema “BTN Outlo<strong>ok</strong> Ekonomi,<br />

Perbankan dan Properti <strong>2016</strong>” memang<br />

diharapkan menjadi solusi dalam<br />

pengembangan ekonomi dan<br />

bisnis di Indonesia. Oleh<br />

sebab itu, diundang sejumlah<br />

stakeholder dan<br />

Nilai tukar AS yang fluktuatif, justru<br />

membuat orang ingin menginvestasikannya<br />

untuk properti. Alasannya, karena properti<br />

adalah investasi yang aman di tengah<br />

ketidakpastian pasar, mengingat harga<br />

tanah tidak pernah turun.<br />

pemangku kebijakan. Harapannya, dapat<br />

memberikan arah bisnis yang tepat di sepanjang<br />

tahun <strong>2016</strong>.<br />

“Dengan hadirnya para pakar di<br />

bidangnya, semoga ini menjadi sumbangan<br />

Bank BTN untuk negeri. Dan<br />

kami akan terus berupaya semaksimal<br />

yang dapat dilakukan untuk bagaimana<br />

terus mendapat peran strategis sesuai<br />

dengan kompetensi yang dimiliki Bank<br />

BTN dalam mendukung program pemerintah<br />

guna Indonesia yang lebih baik,”<br />

tegas Dirut Maryono.<br />

Maryono memaparkan bahwa kredit<br />

yang disalurkan Bank BTN untuk<br />

pembiayaan perumahan,<br />

ternyata berdampak dengan<br />

menggeliatnya sektor industri<br />

yang terkait dengan<br />

pembangunan perumahan.<br />

Sektor industri<br />

ini terus tumbuh begitu<br />

pembangunan perumahan<br />

dilakukan di<br />

sebuah l<strong>ok</strong>asi atau<br />

wilayah. Tumbuhnya<br />

industri ini, secara<br />

tidak langsung<br />

mendorong sekaligus<br />

memperkuat ekonomi<br />

nasional.<br />

“Dan ini belum disadari betul oleh<br />

semua pihak, bahwa ternyata pembiayaan<br />

perumahan telah membuat sektor<br />

industri terkait tahan banting terhadap<br />

kondisi ekonomi 2015. Bahkan efek<br />

domino dari kredit pada sektor pembiayaan<br />

perumahan tersebut telah mendorong<br />

tumbuhnya PDB nasional,” kata<br />

Dirut Maryono.<br />

Pembiayaan perumahan sebagai penguat<br />

sendi-sendi ekonomi bangsa, ternyata<br />

sudah teruji jika melihat posisi Bank<br />

BTN yang sangat baik, justru ketika kondisi<br />

ekonomi nasional mengalami perlambatan.<br />

“Kinerja bisnis Bank BTN tahun<br />

2015 sangat bagus di tengah pelemahan<br />

ekonomi nasional,” tegas Dirut Maryono.<br />

Pada akhirnya, Dirut Maryono optimistis<br />

bahwa kinerja perseroan akan<br />

lebih baik di tahun <strong>2016</strong>. Dalam kondisi<br />

perlambatan ekonomi tahun 2015 saja,<br />

di mana antara supply dan demand tidak<br />

seimbang, kinerja Bank BTN tumbuh<br />

di atas rata-rata.<br />

Maka membaiknya ekonomi <strong>2016</strong>,<br />

diyakini bakal mendorong keseimbangan<br />

antara supply dan demand. Dan<br />

dampaknya, tentu bakal mendongkrak<br />

kinerja Bank BTN lebih baik lagi. “Kami<br />

optimistis <strong>2016</strong> kinerja perseroan akan<br />

lebih baik,” tegas Dirut Maryono. •<br />

Foto: Dahlan RP<br />

Paras 27<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


community development<br />

Bedah Rumah, Kado<br />

BTN buat Para Veteran<br />

Bank BTN terlibat aktif dalam peringatan HUT RI ke-70<br />

di wilayah Papua. Salah satunya, merenovasi rumah<br />

45 veteran dengan anggaran Rp 900 juta.<br />

Sebanyak 45 veteran yang berkumpul<br />

di Jayapura terlihat ceria.<br />

Mereka bergembira karena<br />

mendapat kado peringatan HUT<br />

RI ke-70, berupa perbaikan rumah yang<br />

mereka tempati. Kado ‘bedah rumah’ dari<br />

Bank BTN itu bernilai Rp 900 juta.<br />

“Apa yang telah kami sumbangkan<br />

seperti untuk para veteran hari ini, tidak<br />

sebanding dengan pengorbanan para<br />

veteran yang telah berjuang merebut<br />

dan mempertahankan kemerdekaan<br />

dengan segala upaya,” kata Maryono,<br />

Direktur Utama Bank BTN, di Jayapura,<br />

Provinsi Papua, pada Senin (17/8/2015).<br />

Pada peringatan HUT RI tahun 2015<br />

untuk wilayah Papua yang dipusatkan<br />

di GOR Cendrawasih, Jayapura, Bank<br />

BTN memang patut berbangga hati.<br />

Sebab, Bank BTN dipercaya oleh Menteri<br />

BUMN menjadi koordinator untuk<br />

wilayah Papua, bersama PT Reasuransi<br />

Indonesia Utama (Persero).<br />

Sebagai kehormatan, Dirut Maryono<br />

pun didaulat menjadi inspektur upacara<br />

bendera, yang pesertanya antara lain<br />

perwakilan BUMN-BUMN. Kementerian<br />

BUMN sendiri telah menetapkan tema<br />

untuk peringatan HUT RI ke-70 adalah<br />

“Kado untuk Negeri”.<br />

Selain ‘bedah rumah’ bagi para<br />

veteran, Bank BTN juga memberikan<br />

bantuan penyediaan atau perbaikan<br />

sarana laboratorium untuk 17 Sekolah<br />

Menengah Kejuruan (SMK). Termasuk<br />

peningkatan sarana perpustakaan di 8<br />

SD Negeri.<br />

Bantuan berupa fasilitas laboratorium<br />

dan perpustakaan untuk sekolah,<br />

diharapkan mampu membantu peningkatan<br />

kemampuan belajar dan menumbuhkan<br />

minat baca yang lebih tinggi<br />

bagi para siswa. “Kami sangat yakin dan<br />

percaya, bahwa masa depan Indonesia<br />

akan gemilang dengan generasi yang<br />

28 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


Bedah Rumah, Kado BTN buat Para Veteran<br />

dipersiapkan lebih baik. Mereka yang<br />

akan melanjutkan cita-cita pr<strong>ok</strong>lamasi<br />

bangsa Indonesia,” kata Maryono.<br />

Tak hanya itu, Bank BTN juga memberikan<br />

bantuan sembako di 17 wilayah<br />

Papua. Di mana untuk masing-masing<br />

wilayah, disiapkan 170 paket sembako.<br />

Semua bantuan diserahkan dan diprioritaskan<br />

untuk masyarakat Papua.<br />

Total Rp 3,5 Miliar<br />

Menurut Dirut Maryono, Bank BTN<br />

dan seluruh BUMN memang mendapat<br />

penugasan di wilayah perbatasan Indonesia<br />

yang tergolong masih rawan<br />

konflik. Namun, semua merasa bangga<br />

dengan kepercayaan yang diberikan<br />

pemerintah tersebut.<br />

“Kami datang sebagai putra bangsa<br />

yang ingin bersama-sama membangun<br />

Papua. Oleh karena itu, BUMN yang<br />

berada di wilayah Papua ingin menunjukkan<br />

bahwa kami hadir untuk membangun<br />

wlayah ini. Banyak kegiatan sosial<br />

yang dilakukan dalam rangka HUT RI,<br />

yang semuanya diarahkan untuk perbaikan<br />

ekonomi masyarakat Papua.<br />

Kami bangga menjadi bagian dalam<br />

mengembangkan wilayah ini,” tegas<br />

Maryono.<br />

Masih menurut Maryono, seluruh<br />

BUMN telah menyiapkan dana sebesar<br />

Rp 3,5 miliar untuk kegiatan “Kado untuk<br />

Negeri” di wilayah Papua.<br />

“Walaupun tidak besar untuk dapat<br />

mengubah dalam waktu cepat, tetapi ini<br />

adalah satu komitmen untuk dapat dilakukan<br />

bukan hanya pada moment HUT<br />

RI ini saja. Progaram ini merupakan program<br />

lanjutan untuk bagaimana BUMN<br />

di wilayah Papua terus mengawal implementasinya<br />

sehingga BUMN benarbenar<br />

ada membawa manfaat di Papua,”<br />

jelas Maryono.<br />

Bank BTN sebagai bagian dari<br />

BUMN, lanjut Maryono, bakal senantiasa<br />

terlibat aktif dalam program sosial<br />

di berbagai daerah. “Hal ini sejalan dengan<br />

program Kementerian BUMN hadir<br />

untuk negeri,” katanya.<br />

Beberapa kegiatan lain yang diselenggarakan<br />

berkaitan HUT RI, di antaranya<br />

gerak jalan dan kuliner yang<br />

melibatkan lebih 5.000 peserta. Juga<br />

digelar pasar murah dengan program<br />

diskon 70% dari harga pasar. Dalam<br />

program ini, disiapkan sembako lebih<br />

dari 2.000 paket. Seluruh paket terjual<br />

habis. Hasil penjualan dibagikan kembali<br />

untuk masyarakat di 17 wilayah<br />

yang ada di Papua.<br />

Berbagai kegiatan yang kami laksanakan<br />

ini merupakan wujud upaya kami untuk<br />

memberikan dukungan nyata bagi<br />

masyarakat Indonesia. Selain itu, kami juga<br />

berharap kegiatan ini dapat mempererat<br />

tali persaudaraan antara kami dan berbagai<br />

lapisan masyarakat.<br />

Usai upacara peringatan kemerdekaan,<br />

Dirut Maryono sempat mendatangi<br />

rumah Keliopas Sueni (76), salah<br />

satu veteran pejuang Papua. Keliopas<br />

pernah bertempur di Serui pada tahun<br />

1958. Pertempuran Serui merupakan salah<br />

satu peletup kembalinya Papua ke<br />

NKRI pada tahun 1969.<br />

Menurut Dirut Maryono, rangkaian<br />

kegiatan yang dilakukan BTN dapat<br />

menjadi momentum bagi bangsa Indonesia<br />

untuk menjaga persatuan, termasuk<br />

meningkatkan rasa kebanggaan<br />

berbangsa dan bernegara.<br />

“Berbagai kegiatan yang kami laksanakan<br />

ini merupakan wujud upaya kami<br />

untuk memberikan dukungan nyata<br />

bagi masyarakat Indonesia. Selain itu,<br />

kami juga berharap kegiatan ini dapat<br />

mempererat tali persaudaraan antara<br />

kami dan berbagai lapisan masyarakat,”<br />

ujar Maryono. •<br />

Foto-foto: Istimewa<br />

Paras 29<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


darikami<br />

Membangun<br />

Reputasi Perusahaan<br />

Melalui Media Sosial<br />

Oleh: Poni Ibnu Marjito<br />

Corporate Secretary Division<br />

Suatu hari Rudy (bukan nama sebenarnya)<br />

mencoba mengumbar informasi<br />

di komunitas sosialnya melalui sebuah<br />

handphone-nya. Karena informasinya cukup<br />

menarik, oleh komunitasnya disebar<br />

ke komunitas lain melalui media sosial.<br />

Informasi dari Rudy kemudian menjadi<br />

trending topic karena menjadi bahan<br />

pembicaraan semua orang banyak. Dimana-mana<br />

orang membicarakan informasi<br />

yang diumbar seorang Rudy hanya<br />

melalui handphone-nya dan diunduh di<br />

media sosial.<br />

Cerita tentang Rudy di atas hanyalah<br />

sebagai pengantar saja begitu hebatnya<br />

sosial media mengubah perilaku banyak<br />

orang. Membuat orang yang tadinya<br />

tidak tahu menjadi tahu. Dari<br />

cuma sebagian orang ke seluruh<br />

penjuru dunia. Media sosial sudah<br />

menjadi icon baru bagi banyak orang<br />

untuk menyampaikan sesuatu yang<br />

dianggapnya menarik dan perlu diumbar<br />

ke masyarakat.<br />

Media sosial telah mengubah perilaku<br />

hampir semua orang seolah-olah<br />

mulai berbondong-bondong menuju<br />

tren digital. Ini dapat dilihat dari trend<br />

pengguna Internet, khususnya fenomena<br />

penggunaan media sosial beberapa tahun<br />

terakhir ini sungguh sangat mencengangkan.<br />

Data kuantitatif dari pengguna<br />

internet di Indonesia saat ini mencapai 63<br />

juta jiwa. Dari angka tersebut, 95 persennya<br />

menggunakan internet untuk mengakses<br />

jejaring sosial. Namun sayang dari<br />

data itu tidak diperoleh informasi berapa<br />

banyak mereka menggunakan internet<br />

untuk mengumbar hal-hal negatif.<br />

MEDIA SOSIAL BAGI PERUSAHAAN<br />

Dengan data statistik di atas kita dapat<br />

melihat betapa besarnya potensi<br />

yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan<br />

dengan internet. Perusahaan dapat memanfaatkan<br />

SDM-nya untuk menjadikan<br />

bagaimana dengan internet perusahaan<br />

menjadi maju, misalnya. SDM dapat<br />

membantu mengembangkan peluangpeluang<br />

baru bagi perusahaan bertahan<br />

di tengah persaingan, karena internet.<br />

Media sosial tanpa disadari dapat<br />

menjadi tempat dalam mengembangkan<br />

strategi pemasaran perusahaan<br />

yang sangat efektif, efisien<br />

dan tepat sasaran. Media<br />

sosial adalah salah satu tools<br />

Digital Marketing yang sangat<br />

populer digunakan saat ini. Digital<br />

Marketing telah menjadi tren di<br />

kalangan pebisnis, baik itu individu maupun<br />

korporasi.<br />

Digital Marketing atau pemasaran digital<br />

adalah suatu bentuk usaha mempromosikan<br />

dan memasarkan sebuah merek<br />

(brand) dengan menggunakan media<br />

digital, seperti internet. Digital marketing<br />

kini merupakan strategi yang sangat<br />

popular dan digunakan oleh hampir sebagian<br />

besar marketers di seluruh dunia.<br />

Dengan hadirnya media sosial tersebut,<br />

saat ini media tidak lagi dikonsumsi<br />

secara pasif. Pemanfaat media saat ini<br />

juga mengelola informasi tersebut baik<br />

dalam bentuk berbagi (share,<br />

retweet) ataupun mengelaborasi<br />

dan menciptakan konten baru ber-<br />

30 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


darikami<br />

dasarkan informasi yang dikonsumsinya.<br />

Bagi brand, sangat penting untuk memastikan<br />

informasi yang beredar dapat<br />

berkontribusi dalam membangun reputasinya<br />

(positif).<br />

MENGELOLA ISU DI MEDIA SOSIAL<br />

Isu yang beredar di media sosial harus<br />

dikelola dengan baik dalam menciptakan<br />

kondisi yang menguntungkan<br />

bagi brand. Dalam hal ini, potensi sekaligus<br />

risiko yang seringkali dilupakan adalah<br />

warga (karyawan), semua yang bekerja<br />

dalam perusahaan di mana brand<br />

berasal.<br />

Warga usaha (karyawan) adalah pengguna<br />

media sosial yang berinteraksi secara<br />

aktif setiap hari dengan brand dan<br />

berbagai jenis stakeholder brand, termasuk<br />

konsumen. Perlu mereka sadari<br />

bahwa sesungguhnya mereka adalah<br />

representasi dari brand dan memiliki potensi<br />

sangat besar untuk membangun reputasi<br />

positif bagi brand. Pada saat yang<br />

sama, informasi yang mereka sebarkan<br />

memiliki potensi sangat besar untuk mencoreng<br />

nama baik brand.<br />

Bayangkan apabila seorang costumer<br />

service mengirim fotonya saat berdiri di<br />

atas buku tabungan yang telah dibuat<br />

dengan menggunakan sandal jepit, apalagi<br />

jika data nasabah bocor atau tersebar<br />

di Twitter, Facebo<strong>ok</strong>, dll. Hal-hal ini<br />

akan menimbulkan kerepotan luar biasa<br />

bagi brand untuk mengembalikan kepercayaan<br />

klien dan konsumennya. Komunikasi<br />

yang dilakukan secara positif<br />

oleh karyawan akan dapat membangun<br />

citra positif bagi brand.<br />

Jika perusahaan atau brand tidak<br />

tanggap dan berpartipasi dalam media<br />

sosial, mereka akan kehilangan kesempatan<br />

untuk mengetahui aspirasi terdalam<br />

dari konsumen dan kelomp<strong>ok</strong> stakeholder<br />

lainnya. Mereka bisa kalah cepat<br />

dengan kompetitor dalam menembak<br />

dan menjawab kebutuhan konsumen<br />

secara jitu dan memenangkan pertempuran<br />

pasar. Mereka juga kehilangan<br />

kesempatan menyampaikan pesan atau<br />

mengomunikasikan nilai-nilai positif<br />

brand dari berbagai sudut pandang.<br />

Dengan komunikasi yang konsisten,<br />

brand akan selalu tampil fresh, menarik,<br />

menggelitik bahkan memotivasi serta<br />

menginspirasi. Hal inilah yang membangun<br />

"value" dari interaksi brand dengan<br />

komunikasi media sosialnya. Keluhan<br />

yang dikelola dengan baik juga berpotensi<br />

membangun citra yang baik bagi<br />

brand.<br />

Media sosial tanpa disadari<br />

dapat menjadi tempat dalam<br />

mengembangkan strategi pemasaran<br />

perusahaan yang sangat efektif,<br />

efisien dan tepat sasaran.<br />

MEDIA SOSIAL MEMBANGUN IMAGE<br />

Dapat dilihat dari penjelasan di atas<br />

bahwa media sosial tidak hanya mempengaruhi<br />

kegiatan pemasaran, tapi juga<br />

operasional perusahaan serta citra dan<br />

reputasi perusahaan secara keseluruhan.<br />

Tentu hal ini perlu menjadi domain para<br />

pengambil kebijakan dalam perusahaan<br />

secara umum.<br />

Membangun reputasi sebuah bisnis<br />

menggunakan social media butuh kerja<br />

keras dan keseriusan yang tinggi. Aktif<br />

membangun reputasi di social media bukan<br />

sekedar posting konten secara berkala,<br />

namun bagaimana membuat konten<br />

yang solutif dan positif.<br />

Reputasi di sini bukan tentang mengumbar<br />

mengenai prestasi penjualan<br />

bisnis brand, atau tentang mengapa produk/layanan<br />

sebuah brand lebih baik<br />

dari kompetitor, sungguh bukan reputasi<br />

itu yang dimaksud. Reputasi yang<br />

dimaksud adalah bagaimana sebuah<br />

brand bisa menggunakan konten yang<br />

bermanfaat untuk pelanggan atau calon<br />

pelanggan dan mereka juga memberikan<br />

umpan balik yang positif atas konten<br />

yang anda buat untuk mereka.<br />

Membangun reputasi bisnis di social<br />

media berarti memberikan pengetahuan<br />

secara gratis dan bebas. Bagi nasabah<br />

atau calon nasabah pengetahuan adalah<br />

segalanya, hal itu akan meningkatkan<br />

kepercayaan dan reputasi perusahaan.<br />

Hal ini merupakan proses yang berkelanjutan<br />

untuk menjalin hubungan baik<br />

dengan nasabah atau calon nasabah.<br />

Akhirnya suka atau tidak suka, mau<br />

atau tidak mau perusahaan harus dapat<br />

menerima kenyataan bahwa SDM saat<br />

ini sudah sangat melek internet dan tinggal<br />

bagimana caranya agar potensi itu<br />

dapat dimanfaatkan perusahaan untuk<br />

membangun reputasi yang lebih baik.<br />

Harus dapat dikelola dengan baik agar<br />

era digital menjadi momentum bagi perusahaan<br />

membangun reputasi melalui<br />

media sosial (internet). •<br />

Paras 31<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


darikami<br />

Kebutuhan Pengakuan<br />

Bukan Alasan Resign<br />

Oleh: Pratomo Harimawan<br />

Bank BTN Cabang Karawaci<br />

Pensiun dini (resign) adalah bahasa<br />

lain dari pengunduran diri seseorang<br />

dari tempat bekerja sebelum masa kerja<br />

berakhir normal seperti pensiun. Meskipun<br />

pada dasarnya sama, istilah pensiun<br />

dini lebih sering digunakan untuk pensiun<br />

yang bersifat sukarela. Hal ini untuk<br />

membedakan dengan istilah Pemutusan<br />

Hubungan Kerja (PHK). PHK lebih banyak<br />

dipakai untuk kondisi terpaksa. Kondisi<br />

pensiun dini terjadi bisa karena penawaran<br />

secara terbuka dari perusahaan<br />

dengan tawaran pesangon yang menarik<br />

atau pegawai sendiri yang secara sukarela<br />

mengajukan pengunduran diri karena<br />

alasan tertentu.<br />

Sering kita lihat, karyawan memutuskan<br />

mengajukan pensiun dini hanya karena<br />

mempertimbangkan besarnya pesangon<br />

atau manfaat pensiun. Beberapa<br />

karyawan yang lain beralasan mengajukan<br />

pensiun dini karena karir yang ment<strong>ok</strong>,<br />

organisasi perusahaan yang tidak<br />

bisa menampung lagi atas pertumbuhan<br />

kompetensi pegawainya. Ada juga seseorang<br />

mengajukan pengunduran diri<br />

dari bekerja karena alasan yang remehtemeh,<br />

seperti bosan bekerja, anak tidak<br />

ada yang mengasuh sampai ditolak<br />

pacar sesama karyawan.<br />

Dari berbagai alasan seseorang<br />

mengajukan pensiun dini, ada satu<br />

alasan pengunduran diri yang sebenarnya<br />

kurang tepat yaitu alasan ketiadaan<br />

pengakuan diri atas eksistensi pegawai<br />

di perusahaan. Sering kita dengar seseorang<br />

mengajukan pengunduran diri<br />

karena merasa tidak ada perhatian perusahaan,<br />

atasan maupun lingkungan.<br />

Meskipun kita memahami bahwa perhatian<br />

atas kinerja seseorang karyawan sehingga<br />

kebutuhan akan pengakuan diri<br />

adalah penting, tapi perlu dipikirkan lagi<br />

bahwa di tempat baru justru semakin tidak<br />

ada pengakuan atas eksistensi diri.<br />

BUKAN ALASAN VERBAL<br />

Seorang teman penulis bercerita<br />

bahwa awalnya dia karyawan di sebuah<br />

BUMN besar. Dengan penuh pengabdian<br />

dia memberikan kemampuan terbaiknya<br />

buat perusahaan. Dengan alasan<br />

dia tidak masuk rekruitmen dari jalur karir<br />

atau sering disebut Management Trainee,<br />

dia merasa karirnya telah habis atau ment<strong>ok</strong>.<br />

Sebagian anak buahnya justru menjadi<br />

atasannya, sementara dia merasa kemampuannya<br />

jauh lebih unggul.<br />

Dalam kondisi seperti ini dia merasa<br />

perusahaan melupakan kemampuan<br />

dirinya. Bukan saja sekadar perbedaan<br />

gaji yang semakin jauh, eksistensi dirinya<br />

pun merasa semakin tidak diakui. Satu hal<br />

yang perlu diingat, selama bekerja dia telah<br />

bekerja di berbagai unit kerja, hampir<br />

seluruh pekerjaan dia bisa lakukan. Dari<br />

pengalaman kerja yang beragam inilah<br />

dia memiliki banyak teman di luar. Teman<br />

di luar inilah yang menurut dia justru banyak<br />

memberikan perhatian. Pengakuan<br />

dirinya justru diperoleh dari orang-orang<br />

di luar organisasi.<br />

Tapi benarkan teman-teman di luar ini<br />

memberikan pengakuan diri kepadanya?<br />

Tuluskah mereka? Apakah pernah berpikir<br />

bahwa pengakuan dan penghargaan<br />

dari mereka hanya sekadar basa-basi?<br />

Perlu dipahami bahwa banyak pengakuan<br />

dari luar bukan semata-mata pada<br />

32 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


darikami<br />

pribadi kita, namun karena organisasi<br />

besar kita tempat bernaung sehingga<br />

pengakuan itu masih ada. Selama kita<br />

masih bekerja di perusahaan, tak peduli<br />

di unit mana saat ini bertugas, pengakuan<br />

pada diri kita akan tetap melekat.<br />

Pertanyaannya, masih adakah pengakuan<br />

ketika kita sudah tidak bergabung<br />

di perusahaan sekarang?<br />

Teman saya telah merasakannya. Begitu<br />

dia resign dan memasuki dunia baru<br />

seperti bekerja atau mencoba berwirausaha,<br />

justru kebutuhan akan pengakuan<br />

diri semakin jauh dan hampa.<br />

Orang-orang yang dulu memuji, satu<br />

persatu mulai mengabaikannya, meskipun<br />

tidak semua. Dia mulai memahami<br />

bahwa orang-orang yang selama ini berhubungan<br />

pada umumnya didasarkan<br />

pada kepentingan dengan perusahaan<br />

tempat bekerja yang lama. Selama kepentingannya<br />

bisa dipenuhi, orangorang<br />

luar ini akan sangat membutuhkan<br />

kita. Tapi begitu kita sudah bukan bagian<br />

dari perusahaan lama, bagi mereka kita<br />

sudah dianggap sama.<br />

Meskipun kurang menyenangkan,<br />

yakinlah bahwa tempat bekerja kita<br />

pada dasarnya tempat terbaik kita memiliki<br />

pengakuan diri dibanding tempat<br />

bekerja yang baru. Perbaikan diri dalam<br />

cara bekerja, cara berhubungan dan komunikasi<br />

dengan sesama karyawan adalah<br />

pilihan yang lebih realistis dibanding<br />

memiliki resign karena alasan ini.<br />

Yang dimaksud alasan resign pada tulisan<br />

ini bukan alasan verbal yang akan<br />

disampaikan ke perusahaan tempat kita<br />

bekerja, tapi alasan sejujur-jujurnya yang<br />

keluar dari lubuk hati yang paling dalam.<br />

Alasan verbal kalau hanya sekadar agar<br />

keinginan resign-nya bisa disetujui perusahaan,<br />

banyak dan bisa kita hapal dan<br />

tulis. Alasan seperti tidak ada karir, gaji<br />

kecil, ikut suami (untuk perempuan) dan<br />

banyak alasan lain bisa kita ungkapkan.<br />

Tulisan ini hanya mengingatkan bahwa<br />

alasan kebutuhan pengakuan diri kurang<br />

tepat sebagai alasan kita resign. Carilah<br />

alasan yang bisa menjawab keinginan<br />

hati itu.<br />

JIKA TETAP INGIN RESIGN<br />

Yang paling utama dari keputusan<br />

untuk tetap resign dari perusahaan tempat<br />

kita bekerja justru persiapan diri. Persiapan<br />

diri terdiri dari kesiapan ekonomi<br />

khususnya keuangan dan kesiapan psikologis.<br />

Kesiapan ekonomi khususnya keuangan<br />

menjadi prioritas utama. Pertimbangkan<br />

bahwa setelah kita resign, tabungan<br />

ataupun uang pesangon cukup untuk<br />

membiayai dapur dalam kurun waktu tertentu.<br />

Sisihkan sebagian uang tabungan<br />

atau pesangon itu untuk biaya dapur 6<br />

bulan sampai dengan 1 tahun. Yakinlah<br />

bahwa di tempat yang baru apakah sebagai<br />

karyawan atau wiraswasta, kita<br />

adalah orang baru. Sangat sedikit yang<br />

masih peduli pada situasi kita. Sebagai<br />

orang yang terbiasa dalam zona nyaman<br />

yaitu gajian tiap bulan, menjadi wirausaha<br />

pada dasarnya memasuki dunia ketidakpastian.<br />

Kehati-hatian dalam mengelola<br />

cadangan keuangan menjadi faktor penentu<br />

kita bisa selamat setelah resign.<br />

Kesiapan psikologis pada dasarnya<br />

adalah kesiapan mental kita ketika memutuskan<br />

resign. Banyak kondisi dan situasi<br />

yang akan kita temui. Kondisi psikologis<br />

pada anak dan istri kita ketika kita<br />

sudah tidak bekerja formal menjadi penting<br />

untuk dipersiapkan. Demikian juga<br />

kondisi eksternal yaitu lingkungan kita,<br />

komentar tetangga yang kadang kala<br />

membuat kita menjadi kurang nyaman.<br />

Tidak semua orang bisa memahami seseorang<br />

dari BUMN besar memutuskan<br />

resign. Anggapan ada masalah dalam<br />

bekerja sering menjadi faktor yang lebih<br />

dibicarakan dibanding penjelasan yang<br />

kita miliki.<br />

Jika kita tidak segera menemukan<br />

tempat bekerja yang baru setelah<br />

resign, secara mental juga akan sangat<br />

mempengaruhi diri kita. Demikian juga<br />

jika kegiatan berwirausaha tidak segera<br />

berjalan. Kebiasaan-kebiasaan dan gaya<br />

hidup yang selama ini kita jalankan tidak<br />

mudah untuk kita kurangi, terlebih<br />

pada anak dan istri kita. Mental kita akan<br />

benar-benar akan diuji. Ingat, begitu kita<br />

ke luar, maka kita akan sama dengan<br />

orang-orang yang sudah di luar. Penghargaan<br />

terhadap diri kita yang dulu<br />

begitu mudah didapat ketika kita masih<br />

bekerja, semua tidak akan terjadi lagi.<br />

Apakah masih tetap ingin resign? •<br />

Paras 33<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


wisata<br />

Raja ampat<br />

REPLIKA<br />

LAUTAN DUNIA<br />

Nama kawasan wisata Raja Ampat telah mendunia.<br />

Kepulauan di ujung timur Nusantara itu bahkan<br />

dikenal luas sebagai surganya para penyelam.<br />

Boleh jadi oleh banyak pelancong,<br />

khususnya yang menggemari kegiatan<br />

wisata air, Raja Ampat merupakan<br />

destinasi impian. Petualangan terasa<br />

belumlah lengkap dan sempurna bila<br />

belum berhasil menjejakkan kaki di<br />

kawasan tersebut.<br />

Kabupaten Raja Ampat yang terletak<br />

di Sorong, Papua. Total luas wilayah<br />

kabupaten itu sejatinya adalah sekitar<br />

46.000 km 2 . Namun, hanya 6.000 km 2<br />

yang berupa daratan. Sedangkan 40.000<br />

km 2 sisanya berupa lautan.<br />

Pusat pemerintahan dan sekaligus<br />

Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat adalah<br />

sebuah kota yang terletak di Pulau Waigeo,<br />

yaitu Kota Waisai. Sedangkan empat<br />

pulau besar di kawasan itu adalah Pulau<br />

34<br />

Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


Replika Lautan Dunia<br />

Foto-foto: Riset<br />

Misool, Salawati, Batanta, dan Waigeo.<br />

Merupakan kawasan kepulauan,<br />

Raja Ampat tercatat terdiri dari lebih 610<br />

pulau dengan panjang total tepi pantai<br />

kabupaten tersebut mencapai 753 km.<br />

Dan dari 610 pulau tersebut, hanya 35<br />

pulau saja yang berpenghuni.<br />

Lantaran itu bisa dikatakan, keasrian<br />

pulau-pulau dan lautan di sekitar Raja<br />

Ampat itulah yang membuat wisatawan<br />

jatuh hati. Lebih dari itu, Kepulauan Raja<br />

Ampat juga terletak di jantung pusat<br />

segitiga karang dunia (coral triangle)<br />

dan merupakan pusat keanekaragaman<br />

hayati laut tropis terkaya di dunia saat ini.<br />

Raja Ampat memiliki kekayaan dan<br />

keunikan spesies yang tinggi dengan<br />

ditemukannya 1.104 jenis ikan, 699 jenis<br />

moluska (hewan lunak), dan 537 jenis<br />

hewan karang. Tidak hanya jenis-jenis<br />

ikan, Raja Ampat juga kaya akan keanekaragaman<br />

terumbu karang, hamparan<br />

padang lamun, hutan mangrove, dan<br />

pantai tebing berbatu yang indah.<br />

Melihat posisinya di kawasan segitiga<br />

terumbu karang, yang tepat pada<br />

pusat keragaman terumbu karang dunia,<br />

laut di Kepulauan Raja Ampat diindikasikan<br />

sebagai kawasan yang paling kaya<br />

keragaman hayatinya di dunia.<br />

Kumpulan terumbu karang yang<br />

luas dan kaya ini sekaligus menjadi bukti<br />

bahwa terumbu karang di kepulauan ini<br />

mampu bertahan terhadap ancamanancaman<br />

seperti pemutihan karang dan<br />

penyakit—dua ancaman yang kini sangat<br />

membahayakan kelangsungan hidup<br />

terumbu karang di seluruh dunia.<br />

Kuatnya arus samudra di Raja Ampat<br />

memegang peran penting dalam menyebarkan<br />

larva karang dan ikan melewati<br />

samudra Hindia dan Pasifik ke ekosistem<br />

karang lainnya. Kemampuan tersebut<br />

didukung oleh keragaman dan tingkat<br />

ketahanannya menjadikan kawasan ini<br />

prioritas utama untuk dilindungi.<br />

Kepulauan Raja Ampat adalah<br />

bagian dari wilayah yang dikenal sebagai<br />

Kawasan Bentang Laut Kepala Burung,<br />

yang di dalamnya termasuk Teluk<br />

Cendrawasih, Taman Laut Nasional terbesar<br />

di Indonesia.<br />

Kepulauan Raja Ampat merupakan<br />

tempat yang sangat berpotensi untuk<br />

dijadikan sebagai objek wisata, terutama<br />

wisata penyelaman. Berbagai sumber<br />

menyebutkan, perairan Kepulauan Raja<br />

Ampat merupakan salah satu dari 10<br />

perairan terbaik untuk diving site di seluruh<br />

dunia. Bahkan kini, boleh jadi diakui<br />

memiliki kelengkapan flora dan fauna<br />

bawah air nomor satu di dunia.<br />

Suasana dari bawah permukaan laut<br />

Wisatawan di raja ampat<br />

DILINDUNGI SECARA KHUSUS<br />

Ketenaran Raja Ampat sebagai salah<br />

satu destinasi perjalanan paling menarik<br />

juga telah did<strong>ok</strong>umentasikan dalam film<br />

d<strong>ok</strong>umenter yang berjudul “Edis Paradise<br />

3”. Film itu menjalani penayangan<br />

perdananya di Swiss.<br />

Film d<strong>ok</strong>umenter yang dibuat oleh<br />

Avant Premiere ini mengangkat keindahan<br />

alam bawah laut Raja Ampat di Papua<br />

yang disebut sebagai Amazon Lautan<br />

Dunia. Julukan itu disandang karena posisi<br />

Raja Ampat tersebut berada di pusat<br />

segitiga karang dunia.<br />

Tingginya nilai strategis alam laut<br />

di Papua tersebut menyebabkan wisata<br />

Raja Ampat di Papua secara khusus dilindungi<br />

oleh aturan perundangan yang<br />

berlaku di negeri ini. Hal itu dilakukan<br />

demi mencegah berbagai tindakan<br />

perusakan ekosistem laut yang semata-mata<br />

mengejar keuntungan bisnis.<br />

Wisata Raja Ampat di Papua menawarkan<br />

sejumlah objek wisata yang<br />

sangat diminati oleh para wisatawan<br />

mancanegara pada khususnya, yakni<br />

diving. Kegiatan diving (penyelaman bawah<br />

laut) dan snorkeling di Raja Ampat<br />

akan menunjukkan keindahan alam bawah<br />

laut Raja Ampat di Papua yang begitu<br />

mempesona, dengan berbagai jenis<br />

spesies ikan serta terumbu-terumbu karang<br />

yang hidup natural.<br />

Diving di Raja Ampat mampu membuat<br />

Anda menikmati beraneka spesies<br />

ikan yang bahkan belum pernah Anda<br />

lihat sebelumnya. Misalnya, pernahkah<br />

Anda melihat ikan Pari Manta? Lebar tubuh<br />

ikan pari tersebut bahkan ada yang<br />

mampu mencapai ukuran 2 meter.<br />

Sebagian wisatawan bahkan ada<br />

yang datang ke kawasan ini hanya khusus<br />

untuk berselancar. Sebab memang,<br />

tempat wisata ini juga dikenal memiliki<br />

Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong><br />

35


wisata<br />

ombak laut yang cukup menantang.<br />

Selain kegiatan air, di antaranya diving<br />

dan snorkeling, wisata alam Papua<br />

ini juga sangat menarik bagi para pecinta<br />

flora dan fauna darat. Pasalnya, l<strong>ok</strong>asi<br />

ini memiliki hutan yang lebat, gugusan<br />

batu kapur yang berwarna-warni, aneka<br />

spesies tumbuhan langka, serta sarang<br />

penyu di tepi pantai.<br />

Jika Anda ingin melihat burung Cendrawasih<br />

yang menjadi satwa khas Papua,<br />

misalnya, dapat langsung mengunjungi<br />

Kepulauan Gam. Di sana, terdapat 4 jenis<br />

burung cendrawasih yang hidup di Kepulauan<br />

Gam tersebut, yaitu cendrawasih<br />

merah, cendrawasih besar, cendrawasih<br />

kecil, dan cendrawasih belah rotan.<br />

Jika merasa tertantang untuk mendaki<br />

karang, pilihannya dapat pergi<br />

menuju Pulau Karang. Di pulau ini pendakian<br />

karang dapat dilakukan bahkan<br />

dengan kemiringan mencapai 90<br />

derajat. Dan jika berhasil sampai di atas,<br />

Anda akan terpukau dengan keindahan<br />

panorama laut Raja Ampat. Di puncak<br />

karang tersebut, Anda bahkan dapat<br />

melihat keselurahan pulau hijau yang dikelilingi<br />

birunya air laut.<br />

Beberapa pulau di Raja Ampat yang<br />

paling sering dikunjungi adalah Pulau<br />

Wayag, Pulau Waiwo, Pulau Karang, Kepulauan<br />

Gam, dan Pulau Arborek.<br />

DIINCAR, TAPI…<br />

Sebagian orang menyebutkan wisata<br />

Raja Ampat di Papua sebagai surga<br />

wisata tersembunyi yang dimiliki oleh<br />

Indonesia. Selain wisata yang terdapat<br />

di ujung barat Indonesia, khususnya di<br />

Pulau Weh Sabang, Aceh.<br />

Kekayaan alam yang memukau tak<br />

pelak telah memancing ketertarikan<br />

wisatawan mancanegara untuk datang.<br />

Terbukti, jumlah kunjungan wisatawan<br />

mancanegara ke Raja Ampat terus menunjukkan<br />

tren peningkatan dari waktu<br />

ke waktu.<br />

Namun, tingginya minat wisman ke<br />

Raja Ampat nyatanya tidak berbanding<br />

lurus dengan kedatangan wisatawan domestik.<br />

Boleh jadi, salah satu sebabnya<br />

adalah tingginya biaya untuk bisa mencapai<br />

kawasan kepulauan tersebut.<br />

Selain itu, kondisi infrastruktur di Papua<br />

juga belum memadai dan besarnya<br />

biaya transportasi ke/dari Papua membuat<br />

sebuah tempat menarik di Papua<br />

ini belum ramai dikunjungi wisatawan<br />

Indonesia. Belum lagi tentang biaya<br />

akomodasi dan logistik yang harus dikeluarkan<br />

selama menikmati wisata di Raja<br />

Ampat tersebut. •<br />

LEGENDA EMPAT RAJA<br />

Ada sejumlah kisah tentang asal muasal nama Raja<br />

Ampat. Beberapa di antaranya disiarkan secara turuntemurun<br />

di kalangan masyarakat adat yang mendiami<br />

kepulauan Raja Ampat, Sorong, Papua.<br />

Pada abad ke-15, Kepulauan Raja<br />

Ampat merupakan bagian dari<br />

kekuasaan Kesultanan Tidore, yang<br />

berpusat di Kepulauan Maluku. Diketahui,<br />

untuk menjalankan pemerintahannya<br />

di kawasan tersebut, Kesultanan<br />

Tidore menunjuk 4 orang raja<br />

l<strong>ok</strong>al untuk berkuasa di pulau Waigeo,<br />

Batanta, Salawati, dan Misool.<br />

Oleh sebagian kalangan, penunjukan<br />

keempat raja untuk berkuasa<br />

di empat pulau terbesar dalam jajaran<br />

kepulauan Raja Ampat itulah<br />

yang membuat kawasan tersebut<br />

kini dikenal dengan nama Kepulauan<br />

Raja Ampat.<br />

Namun masyarakat sekitar nyatanya<br />

memiliki beberapa keyakinan<br />

lain tentang asal-muasal penamaan<br />

kepulauan yang terletak di sebelah<br />

barat paruh burung Pulau Papua tersebut.<br />

Salah satunya merujuk pada kisah<br />

tentang sepasang suami istri yang tinggal<br />

di Teluk Kabui, Kampung Wawiyai.<br />

Syahdan, sehari-harinya pasangan<br />

suami istri itu itu mencari makan di dalam<br />

hutan sebagai perambah hutan.<br />

Sampai pada suatu hari, keduanya melakukan<br />

perjalanan ke dalam hutan dan<br />

tibalah di tepi Sungai Waikeo (wai artinya<br />

air, kew artinya teluk).<br />

Di sana, dikisahkan pasangan tersebut<br />

menemukan enam butir telur<br />

naga. Oleh keduanya, telur-telur itu<br />

dimasukkan ke dalam n<strong>ok</strong>en (kantong)<br />

dan dibawa pulang. Sesampainya di rumah,<br />

telur-telur tersebut diletakkan di<br />

kamar.<br />

Namun ketika malam tiba, mereka<br />

mendengar ada suara-suara aneh dari<br />

36 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


Surga yang terasing<br />

dalam rumah. Demi mengetahui sumber<br />

suara tersebut, mereka pun melakukan<br />

pencarian dengan sangat teliti.<br />

Ternyata di dalam kamar, mereka<br />

mendapati keenam telur yang ditemukan<br />

di tepi sungai itu telah menetas.<br />

Namun alangkah terkejutnya pasangan<br />

suami istri tersebut tatkala mengetahui<br />

bahwa isi telur itu bukanlah binatang<br />

melainkan anak-anak.<br />

Anak-anak itu terdiri dari empat lelaki<br />

dan satu anak perempuan. Mereka<br />

mengenakan pakaian yang sangat halus,<br />

yang menurut keyakinan masyarakat setempat,<br />

hanya dikenakan oleh kalangan<br />

bangsawan keturunan raja.<br />

Tersebutlah nama keempat anak<br />

lelaki itu adalah War kelak menjadi Raja<br />

di Waigeo, Betani memimpin di Salawati,<br />

Dohar berkuasa di Lilinta (Misool), dan<br />

Mohamad yang menjadi Raja di Waigama<br />

(Batanta). Sedangkan satu anak perempuan<br />

dinamai Pintolee.<br />

Dilegendakan, Pintolee kemudian<br />

“disingkirkan” oleh para kakak lelakinya<br />

setelah didapati tengah mengandung.<br />

Pintolee diletakkan dalam kulit bia (kerang)<br />

besar lalu dihanyutkan dan akhirnya<br />

terdampar di Pulau Numfor.<br />

BATU KERAMAT<br />

Berbeda dengan empat telur yang<br />

menetaskan anak-anak, satu telur lainnya<br />

malah mengeras menjadi batu. Kendati<br />

berujud batu, telur yang dikenal dengan<br />

nama Kapatnai itu tetap dikeramatkan<br />

oleh masyarakat sekitar.<br />

Bahkan, Kapatnai juga diperlakukan<br />

sebagaimana layaknya raja oleh masyakat.<br />

Selain diberi ruangan sebagai tempat<br />

tinggalnya, Kapatnai juga diberi dua<br />

pengawal yang berjaga di pintu masuk<br />

ruangan tersebut. Hanya saja, kedua<br />

pengawal Kapatnai pun juga berbentuk<br />

batu.<br />

Konon, ujud Kapatnai tersebut hanya<br />

bisa dilihat saat masyarakat sekitar dilakukan<br />

ritual pemandian. Ritual itu dilakukan<br />

setahun sekali. Oleh masyarakat<br />

Suku Kawe, air bekas memandikan Kapatnai<br />

tersebut dianggap seperti air suci.<br />

aSebagai bentuk penghormatan masyarakat<br />

atas keberadaan telur-telur tersebut,<br />

belakangan dibangunlah sebuah<br />

rumah di tepi Sungai Waikeo. Hingga<br />

kini, rumah tersebut masih dijadikan sebagai<br />

objek pemujaan masyarakat setempat.<br />

•<br />

SURGA YANG TERASING<br />

Keindahan Raja Ampat di Papua tidak lagi diragukan.<br />

Terletak di barat laut Pulau Papua, tepatnya di Sorong,<br />

tempat ini menjadi favorit para pecinta olahraga<br />

menyelam sejak awal 2000-an.<br />

Ada sejumlah fakta yang membuat<br />

kawasan kepulauan Raja Ampat begitu<br />

istimewa bagi wisatawan mancanegara<br />

maupun domestik. Berikut<br />

beberapa penyebab kemasyhuran<br />

wisata alam di kawasan di ujung<br />

timur Nusantara tersebut:<br />

“Hutan Amazon” Bawah Laut<br />

Jika Hutan Amazon yang sesungguhnya<br />

merupakan hutan yang<br />

memiliki spesies binatang darat terbanyak,<br />

maka Raja Ampat adalah<br />

“Hutan Amazon” di bawah laut.<br />

Di sini penyelam bisa menjumpai<br />

Papuan Epaulette hingga hiu karpet<br />

Wobbegong Shark, kuda laut jenis<br />

pigmy yang sebesar ruas kelingking<br />

hingga ikan besar dengan bentang<br />

sayap mencapai lima meter, serta<br />

rombongan ikan Barakuda.<br />

Tak Sengaja “Ditemukan”<br />

Kecantikan Raja Ampat mulai<br />

mendunia sejak 1990. Bermula saat<br />

itu, seorang penyelam berkebangsaan<br />

Belanda bernama Max Ammer<br />

mengunjungi kawasan tersebut.<br />

Awalnya, Ammer ingin menelusuri<br />

keberadaan pesawat dan kapal<br />

yang digunakan dalam Perang Dunia<br />

II yang diperkirakan karam di<br />

sekitar kawasasan itu. Ternyata dia<br />

justru terkesima dengan keragaman<br />

biota di Raja Ampat<br />

Pada 1998, Ammer pun mengajak<br />

Gerry Allen, seorang ahli perikanan<br />

dari Australia, untuk mengadakan<br />

survei di kawasan beralam<br />

memukau tersebut.<br />

Belakangan, ditemukan bahwa<br />

di dasar laut kepulauan Raja Ampat<br />

ada beberapa peninggalan bekas<br />

perang. So, bisa dibilang, kekayaan<br />

Raja Ampat bukan hanya keragaman<br />

biotanya saja, namun juga kekayaan<br />

historisnya.<br />

Terumbu Karang Terindah<br />

Raja Ampat merupakan surganya<br />

terumbu karang. Ada beberapa<br />

kawasan terumbu karang<br />

yang kondisinya masih sangat baik<br />

dengan persentase penutupan karang<br />

hidup hingga 90%. Antara lain, di selat<br />

Dampier (selat yang memisahkan Pulau<br />

Waigeo dan Pulau Batanta), Kepulauan<br />

Kofiau, Kepulauan Misool Timur Selatan,<br />

dan Kepulauan Wayag.<br />

Tipe dari terumbu karang di Raja<br />

Ampat umumnya adalah terumbu karang<br />

tepi dengan kontur landai hingga<br />

curam. Tetapi ditemukan juga tipe atol<br />

dan tipe gosong atau taka. Bagi yang<br />

tidak bisa menyelam pun, terumbu karang<br />

juga masih bisa dinikmati, yaitu di<br />

kampung Saondarek.<br />

Tempat Menyelam Terbaik<br />

Ada beberapa diving spot yang terkenal<br />

di Raja Ampat, seperti Manta Point,<br />

Mike’s Point, Sardine Reef, dan Shark<br />

Point. Masing-masing point memiliki<br />

keistimewaan sendiri. Misalnya, di Manta<br />

point, dengan mudah bisa ditemukan<br />

ikan Manta dengan diameter 9 meter tengah<br />

berhilir-mudik.<br />

Di sekitar Kepulauan Kaboei Bay<br />

Rock terdapat sebuah teluk yang di bawahnya<br />

merupakan sebuah terowongan<br />

batu karang. Di Kaboei Bay Rock juga<br />

terdapat gua-gua karang yang dihuni<br />

oleh kelelawar, bahkan di beberapa tempat<br />

ditemukan sisa-sisa tulang manusia.<br />

Karena daerahnya yang banyak<br />

pulau dan selat sempit, maka sebagian<br />

besar tempat penyelaman pada waktu<br />

tertentu memiliki arus yang kencang. Hal<br />

itu memungkinkan penyelam melakukan<br />

drift dive (menyelam sambil mengikuti<br />

arus yang kencang dengan air yang sangat<br />

jernih sambil menerobos kumpulan<br />

ikan). Istimewanya lagi, di l<strong>ok</strong>asi wisata<br />

alam itu masih banyak situs terumbu<br />

karang yang belum pernah dijamah. •<br />

Paras 37<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


fengshui<br />

Feng Shui Rumah<br />

di Tepi Sungai<br />

Hunian yang berdekatan dengan aliran sungai atau riverside,<br />

mulai menjamur. Tapi, bagaimana pandangan ilmu Feng Shui?<br />

Menurut salah satu ahli Feng Shui, rumah<br />

di dekat aliran sungai atawa riverside<br />

ini, punya kelebihan. Tapi juga ada sisi<br />

buruknya.<br />

Ada beberapa hal yang perlu dicermati,<br />

salah satu yang penting yakni perhatikan<br />

kontur tanahnya. Kuncinya adalah<br />

pilih rumah yang kontur tanahnya tinggi.<br />

Sebaliknya, hindari membeli atau<br />

membangun rumah yang kontur tanahnya<br />

lebih rendah dari aliran sungai itu.<br />

Kalaupun terpaksa ingin dekat dengan<br />

sungai, pilihlah yang posisinya agak jauh.<br />

Alasan ini, tentunya sangat masuk akal.<br />

Ketika sungai meluap, tentu rumah yang<br />

konturnya rendah akan dilahap. Sedangkan<br />

yang tinggi, berpeluang selamat.<br />

Selain kontur tanah, perhatikan pula<br />

bentuk aliran sungainya. Menurut ilmu<br />

Feng Shui, rumah yang dipeluk aliran<br />

sungai lebih menguntungkan. Tapi, hindari<br />

rumah yang menyiku dengan aliran<br />

38 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong><br />

sungai.<br />

Perhatikan juga bentuk aliran sungainya.<br />

Menurut ilmu Feng Shui tersebut,<br />

rumah dengan dipeluk aliran sungai<br />

cenderung membawa h<strong>ok</strong>i dan keselamatan.<br />

Apalagi airnya bersih, jernih, bebas<br />

dari sampah.<br />

Simak juga bagaimana pergerakan<br />

air di sungai tersebut. Kalau airnya terlalu<br />

deras, menimbulkan energi negatif<br />

yang bisa memengaruhi perjalanan<br />

hidup penghuni rumah.<br />

Sungai yang berukuran besar dipercaya<br />

mendatangkan rezeki yang berlimpah.<br />

Boleh percaya atau tidak. Daerah<br />

yang memiliki sungai besar, rata-rata<br />

kehidupan rakyatnya lebih makmur.<br />

DAMPAK FINANSIAL SAMPAI SEKSUAL<br />

Apabila rumah menghadap ke utara<br />

sebaiknya tidak baik menghadap sungai<br />

yang alirannya dari barat ke timur.<br />

Aliran sungai yang baik dari timur menuju<br />

barat.<br />

Sebaliknya, rumah yang menghadap<br />

selatan tidak baik menghadap sungai<br />

yang alirannya timur ke barat. Coc<strong>ok</strong>nya<br />

berhadapan dengan sungai yang<br />

alirannya dari barat ke timur.<br />

Nah, kalau aturan ini dilanggar, konsekuensinya<br />

serius-serius sedap juga.<br />

Mempengaruhi kehidupan seksual<br />

penghuninya.<br />

Sedangkan untuk rumah yang berada<br />

di samping sungai, harus memperhatikan<br />

arah aliran. Pilihlah sungai yang<br />

arah alirannya mulai dari depan ke belakang<br />

(rumah).<br />

Dampaknya, rezeki penghuni rumah<br />

bisa mengering. Untuk rumah yang berada<br />

di siku sungai, sebaiknya dihindari<br />

saja. Karena dampaknya kepada kesehatan<br />

penghuni rumah.<br />

Boleh percaya, tidakpun boleh. •


Pedoman Feng Shui untuk Pagar<br />

Fungsi pagar tak sekedar untuk keindahan atau pelindung<br />

rumah. Namun juga berguna untuk menangkal segala bentuk<br />

energi negatif. Menurut ilmu Feng Shui, dua hal yang<br />

harus diperhatikan dalam membangun pagar adalah:<br />

fengshui<br />

1. Letak Pagar<br />

Jangan membangun pintu gerbang pagar yang sejajar<br />

dengan pintu utama rumah. Karena, berdampak<br />

kepada menurunnya inisiatif dan kreativitas penghuni<br />

rumah. Selain juga bisa mengurangi rezeki.<br />

Selain itu, jarak antara pintu utama dengan pagar,<br />

janganlah terlalu dekat. Karena bisa mengganggu<br />

sirkulasi energi negatif di rumah tersebut.<br />

hindari pintu gerbang pagar berdekatan dengan<br />

tempat sampah atau tempat-tempat kotor. Kondisi<br />

ini akan berdampak kepada kesehatan dan keberuntungan<br />

penghuninya.<br />

2. Bentuk Pagar<br />

Pilihlah pagar yang berukuran tinggi, namun juga jangan<br />

terlalu tinggi, sampai melebihi atap rumah. Karena<br />

akan mengurangi masuknya energi positif ke dalam<br />

rumah.<br />

Desain pintu yang lancip sebaiknya tidak mengarah<br />

ke dalam rumah atau pintu utama. Itu sama artinya<br />

dengan panah racun yang bisa menumbulkan apes<br />

atau kemalangan. Hindari juga lubang persegi empat,<br />

karena mengurangi masuknya energi positif.<br />

Sedangkan pagar temb<strong>ok</strong>, sangat dianjurkan<br />

untuk membuat lubang angin berbentuk setengah<br />

lingkaran yang menghadap ke atas. Melambangkan<br />

keharmonisan dan kemakmuran. •<br />

Pedoman Feng Shui untuk Lukisan<br />

Foto-foto: Riset<br />

Untuk mempercantik penampilan interior disarankan<br />

memasang lukisan. Namun, tidak semua lukisan membawa<br />

peruntungan. Berikut petunjuk Feng Shui yang berguna<br />

untuk memilih tema lukisan.<br />

1. Lukisan kuda melambangkan karir yang mantap, keuletan<br />

dan keberanian, serta kecepatan bertindak guna<br />

meraih kemajuan.<br />

2. Lukisan ikan koi melambangkan kekayaan. Lukisan koi<br />

biasanya berjumlah 9, sebanyak 8 ekor bewarna merah,<br />

seekor bewarna hitam. Simbol kekayaan besar<br />

yang bertahan lama.<br />

3. Lukisan bambu melambangkan kegigihan, kekuatan<br />

dan tatanan hidup yang terus meningkat.<br />

4. Lukisan kelinci melambangkan kesuburan, coc<strong>ok</strong> buat<br />

pasangan yang belum dikaruniai momongan.<br />

5. Lukisan naga melambangkan manusia besar yang<br />

mendapatkan kedudukan. Yang hobi melakukan kebajikan<br />

untuk kesejahteraan dan kebahagiaan.<br />

6. Lukisan alam pedesaan dengan tema sawah yang sedang<br />

di panen dengan bulir-bulir padi berwarna kuning<br />

keemasan, melambangkan kemakmuran.<br />

7. Lukisan pohon pinus atau cemara, melambangkan kekuatan<br />

dan ketabahan yang abadi. •<br />

39<br />

Paras 39<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


afterhours<br />

UNIKNYA MELANTAI<br />

DI LIQUID EXCHANGE<br />

Liquid Exchange:<br />

Jalan HR Rasuna Said,<br />

Epicentrum Walk Lantai G<br />

Unit W#136B, Jakarta<br />

Untuk sebagian orang yang memahami,<br />

bermain saham dapat menjadi salah satu<br />

kegiatan yang mengasikkan. Apalagi,<br />

jika bisa membeli dengan harga murah<br />

dan menjualnya di harga tinggi. Uniknya,<br />

kenikmatan trading serupa itu juga dapat<br />

ditemui di Liquid Exchange.<br />

Liquid Exchange boleh jadi mengingatkan<br />

pada Jakarta Stock Exchange<br />

atau bahkan New York Stock Exchange.<br />

Sah saja jika ingatan itu muncul? Pasalnya,<br />

di ketiga l<strong>ok</strong>asi tersebut di atas<br />

memang Anda akan menemui adanya<br />

kegiatan jual beli. Bedanya, di Liquid<br />

Exchange yang ditransaksikan bukanlah<br />

saham, sebagaimana di dua l<strong>ok</strong>asi lainnya.<br />

Melainkan, liquier atau k<strong>ok</strong>tail.<br />

Memasuki ruangan restoran Liquid Exchange<br />

atau yang akrab disebut LEX, suasana<br />

tak saja terasa seperti saat menapak<br />

ke trading room di Bursa Efek Indonesia.<br />

Anda juga dimanjakan dengan arsitektur<br />

bergaya Edwardian. Gaya arsitektur<br />

itu karena dipadukan dengan dengan<br />

arsitektur ala Romawi, yang terwujud dari<br />

dua pilar marmer putih raksasa yang eye<br />

catching di dua sisi meja bar.<br />

“Kami mencampur desain interior<br />

Eropa sehingga terlihat unik,” begitu<br />

pernah disampaikan Pinka Bia, Desainer<br />

Grafis dan Marketing Communication<br />

Liquid Exchange.<br />

Dengan kapasitas 200 orang, restoran<br />

LEX memiliki dua venue menghadap<br />

ke meja bartender, di lantai dasar<br />

dan di lantai dua. Namun bagi mereka<br />

yang ingin menikmati pemandangan<br />

outdoor, LEX juga menyediakan teras<br />

yang menghadap langsung ke kawasan<br />

Epicentrum, Kuningan.<br />

Sedangkan jika Anda memerlukan<br />

sedikit privasi, LEX pun telah menciptakan<br />

disain yang sesuai. Di lantai dua<br />

bangunan tersebut, sebuah ruangan dengan<br />

ukuran yang proporsional, separuh<br />

dari luas lantai dasar, mengusung suasana<br />

agak temaram.<br />

Tetap dengan gaya Edwardian, ruangan<br />

itu berdindingkan bata ekspos dan<br />

berhiaskan oleh pigura-pigura persegi<br />

yang tersusun rapi. Pada pigura-pigura<br />

yang tersemat di dinding itu, Anda dapat<br />

menemukan beragam gambar terkait<br />

bursa, saham, dan uang. “Kami ingin<br />

menonjolkan keunikan sebagai bar stock,”<br />

tambah Pinka.<br />

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan<br />

bar stock? Ternyata maknanya adalah<br />

tempat trading k<strong>ok</strong>tail. Di mana di<br />

sana minuman campuran antara alkohol,<br />

sprite, dan ekstrak buah tersebut bisa<br />

dibeli dengan harga murah. Jika, Anda<br />

bisa cepat membeli saat harga k<strong>ok</strong>tail<br />

bergerak turun. Wow….<br />

Tak ubahnya lantai bursa, pergerakan<br />

harga minuman yang populer sejak<br />

abad ke-18 itu juga bisa dilihat di grafik<br />

yang terpampang pada lima layar LCD<br />

berukuran 29 inci di belakang meja bartender.<br />

Begitu pesan minuman k<strong>ok</strong>tail<br />

jenis apa pun, pesanan yang tercatat di<br />

kasir langsung diteruskan ke layar tadi.<br />

“Pengunjung bisa segera memesan<br />

jenis k<strong>ok</strong>tail yang harganya sedang turun<br />

sebelum closing,” lanjutnya.<br />

Minuman k<strong>ok</strong>tail yang menjadi favorit<br />

pengunjung adalah strawberry magical<br />

poison. LEX juga menyediakan variasi<br />

k<strong>ok</strong>tail, m<strong>ok</strong>tail, dan minuman non-alkohol<br />

lain. Harganya berkisar antara Rp<br />

25.000 sampai Rp 200.000 per gelas.<br />

Menjajal trading k<strong>ok</strong>tail di LEX, tentunya<br />

jangan sampai membuat Anda lupa<br />

untuk mencicipi beragam hidangan andalan,<br />

seperti roasted baby chicken dengan<br />

saus jamur shiitake. Sajian dengan<br />

tingkat kematangan ayam yang pas itu<br />

akan membuat Anda dapat merasakan<br />

daging yang juicy, empuk, dipadu dengan<br />

saus jamur yang gurih.Porsinya besar,<br />

lengkap dengan beberapa potong<br />

wortel, buncis, br<strong>ok</strong>oli, dan tiga perkedel<br />

kentang.<br />

Bagi mereka yang tengah mengikuti<br />

program diet, LEX juga menyediakan<br />

menu sehat seperti jus buah yang dicampur<br />

dengan yoghurt dan susu rendah<br />

lemak, roti panini isi, dan aneka masakan<br />

bagi kalangan vegetarian.<br />

LEX menyajikan semua kemewahan<br />

nan menawan bagi para pengunjungnya<br />

mulai pukul 11.00 hingga 01.00 WIB.<br />

Sedangkan bagi para kaum hawa, LEX<br />

secara khusus memberikan program ladies<br />

night pada Rabu. Sedangkan, sajian<br />

musik akustik dan guest DJ ditampilkan<br />

pada akhir pekan. “Kami juga akan rutin<br />

menggelar sunset party dengan pesta<br />

barbeque di teras,” pungkas Pinka. •<br />

Foto-foto: Riset<br />

40<br />

Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


afterhours<br />

JAS MERAH DI<br />

GALANGAN VOC<br />

tempat itu nyaman untuk berbincang<br />

di sore hari sambil menikmati kopi dan<br />

hidangan kecil.<br />

Untuk menambah keindahan dan<br />

daya tarik, pengelola Galangan Resto<br />

and Café melengkapinya dengan membeli<br />

fosil kayu dari Pelabuhan Ratu. Bahkan<br />

selain delman, ada juga mobil Ford<br />

buatan 1929 yang diparkir di halaman.<br />

Sedangkan pada sudut lainnya tanah<br />

yang lowong diisi dengan bangunan asli<br />

rumah Kudus (Jawa Tengah) yang usianya<br />

sekitar 100 tahun.<br />

Sebagai kelengkapan sebuah resto<br />

dan kafe maka disiapkan sekitar 140 minuman,<br />

di antaranya adalah Syahbandar<br />

Cafe. Selain itu, di restoran yang buka jam<br />

11.00 sampai 24.00 WIB ini tersedia juga<br />

42 menu makanan dan buah-buahan.<br />

Galangan VOC kini telah bermetamorfosis.<br />

Itulah sebabnya, di saat-saat libur<br />

cukup banyak pelancong dari Belanda<br />

yang datang sekedar untuk mengenang<br />

sejarah bangunan yang didirikan oleh<br />

leluhurnya. •<br />

Foto-foto: Riset<br />

Sebagai anak bangsa, tentu kita pernah<br />

mendengar istilah “jas merah”? Istilah itu<br />

diambil dari judul pidato terakhir Bung<br />

Karno pada 1966 yang oleh si empunya<br />

dimaknai sebagai peringatan agar “jangan<br />

sekali-kali meninggalkan sejarah”.<br />

Sejarah memang acap menjadi bagian<br />

penting bagi perkembangan manusia.<br />

Melalui sejarah, manusia dapat mempelajari<br />

banyak hal, demi mencapai masa<br />

depan yang lebih baik dan ideal. Dan<br />

boleh jadi, berbekal semangat itulah seorang<br />

perempuan pengusaha yang juga<br />

peminat seni budaya dan kolektor benda-benda<br />

seni, bernama Susilawati, pada<br />

1998 mulai menyulap bangunan bekas<br />

galangan kapal dari abad 17-18 menjadi<br />

Kafe/Restoran VOC Galangan.<br />

Sejarah menyebutkan, pelabuhan Jakarta<br />

memang pernah menjadi bandar<br />

terpenting di Asia. Tak heran, Galangan<br />

Kapal VOC menjadi unsur pendukung<br />

yang sangat penting bagi lancarnya<br />

jaringan niaga.<br />

Galangan kapal sendiri sudah<br />

berfungsi sejak 1623. Banyak kapal yang<br />

diperbaiki di galangan tersebut. Pada<br />

1721, terjadi kebakaran besar di sana,<br />

sehingga oleh pemerintah saat itu dilakukan<br />

pembangunan kembali dan menjadikan<br />

bangunan tersebut semacam<br />

gudang.<br />

Namun sekalipun tidak terawat dan<br />

sudah berdiri selama 350 tahun, bangunan<br />

di sana tetap tampak k<strong>ok</strong>oh.<br />

Kendati belum bisa ditelusuri waktu tepatnya,<br />

sejarah sudah menunjukkan adanya<br />

pembangunan tambahan di l<strong>ok</strong>asi<br />

itu berupa serambi kayu bertingkat dua.<br />

Dalam perjalanannya, kondisi bangunan<br />

tua itu sempat terlihat sangat<br />

menyedihkan. Temb<strong>ok</strong> dan atap rusak<br />

dan kumuh di sana-sini. Dengan kondisi<br />

seperti itu, Susilawati bak memperbaiki<br />

mangkuk antic kuno. Dia tak segan menggelontorkan<br />

miliaran rupiah demi menciptakan<br />

peruntukan baru atas bangunan<br />

yang terletak di Jalan Kakap St No 1 - 3<br />

Penjaringan, Jakarta Utara itu.<br />

Setahun lamanya bangunan kumuh<br />

dan tua itu direnovasi total. Bagian-bagian<br />

yang busuk dan hancur dibangun<br />

kembali. Sedangkan pilar-pilar kayu dan<br />

teras kayu masih dipertahankan.<br />

Pascarekonstruksi bangunan di kawasan<br />

itu, tidak ada lagi gang yang kumuh<br />

atau jembatan yang kotor di sana. Bangunan<br />

dengan halaman berumput hijau<br />

pun menghampar. Lengkap dengan<br />

beberapa tenda dan kursi membuat<br />

Galangan Resto & Café:<br />

Jalan Kakap St No 1 - 3<br />

Penjaringan, Jakarta Utara<br />

Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong><br />

41


seputarkorporasi<br />

Kegiatan HUT BTN Ke-66<br />

Serangkaian kegiatan dilakukan PT Bank Tabungan<br />

Negara (Persero) Tbk menyambut HUT ke-66 pada tanggal<br />

9 Februari <strong>2016</strong>. Acara dimulai di Kota Semarang,<br />

Jawa Tengah dengan menyelenggarakan fun bike yang diikuti<br />

3.000 peserta dan dihadiri Menteri PU dan Perumahan Rakyat<br />

Basuki Hadimuljono. Semarang dipilih karena menjadi saksi 2<br />

sejarah yang tidak akan dilupakan Bank BTN. Pertama sejarah<br />

KPR Bank BTN dan kedua adalah pertama kali program sejuta<br />

rumah dicanangkan oleh Bapak Presiden RI.<br />

Puncak kegiatan HUT ke-66 BTN diselenggarakan pada hari<br />

Minggu (21/2/<strong>2016</strong>) di Senayan berupa homerun in harmony<br />

dengan jarak sekitar 5 km yang diikuti 10.000 peserta. Acara ini<br />

dihadiri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Kusuma (Ah<strong>ok</strong>).<br />

Pada kesempatan tersebut, BTN menyerahkan bantuan program<br />

CSR kepada Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI<br />

Jakarta sebesar Rp 2 miliar. Dana ini untuk rehabilitasi gedung<br />

Rusun Cipinang Besar Selatan sebagai bentuk komitmen mereka<br />

mendukung program pemerintah.<br />

Selain itu, BTN juga menggelar layanan digital banking di<br />

seluruh outlet dalam melayani masyarakat sebagai nasabahnya.<br />

Ini merupakan bagian dari transformasi yang tengah dilakukan<br />

Bank BTN.Yang sangat prestisius, dalam Indonesia Property<br />

Expo (IPEX) dari 13 sampai 21 Februari <strong>2016</strong>, BTN mencatatkan<br />

transaksi lebih Rp 3 Triliun. Dari pameran tersebut, BTN meningkatkan<br />

target perolehan kucuran kredit baru menjadi Rp 1,5 triliun<br />

dari target tahun 2015 sebesar Rp 1 triliun. •<br />

42 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


seputarkorporasi<br />

DIbalik sukses BTN ada IIKPA<br />

Kehadiran Ikatan Istri Karyawan dan Pensiunan Bank BTN<br />

(IIKPA) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk selama ini<br />

telah mampu memberikan support atas aktivitas suami<br />

mereka membawa keberhasilan bank BUMN ini. “Keberhasilan<br />

itu tentu saja baik untuk keluarga karena dengan hasil kerja yang<br />

maksimal perusahaan akan memberikan imbalan lebih kepada<br />

para pegawai,” tutur Ibu Dei Maryono, Ketua IIKPA Bank BTN di<br />

depan para istri yang tergabung dalam IIKPA Bank BTN.<br />

IIKPA Bank BTN sudah punya sejumlah program. Program<br />

tersebut antara lain peningkatan keterampilan dalam berorganisasi.<br />

Apalagi menyangkut masalah sosial yang turut menjadi<br />

perhatian pemerintah daerah ataupun pusat. “Untuk itulah kami<br />

mengajak para istri untuk aktif di dalam IIKPA. Banyak positifnya<br />

karena sejak awal saya menanamkan itu kepada para anggota<br />

yang tergabung dalam IIKPA Bank BTN,” tambahnya. •<br />

Paras 43<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


seputarkorporasi<br />

BTN Mewakili Perbankan Dalam KIP 2015<br />

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menjadi<br />

satu-satunya yang mewakili perbankan dalam penghargaan<br />

Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2015. Penghargaan<br />

langsung diberikan oleh Presiden RI J<strong>ok</strong>owi kepada<br />

10 BUMN yang berhasil menjalankan KIP dengan baik.<br />

Bank BTN merupakan satu-satunya bank yang masuk dalam<br />

10 besar BUMN yang menerima penghargaan tersebut. “Kami<br />

bangga Bapak Presiden telah memberikan apresiasi khususnya<br />

kepada Bank BTN dalam menjalankan KIP,” ujar Maryono, Direktur<br />

Utama Bank BTN usai menghadiri acara pemberian penghargaan<br />

KIP 2015 kepada 10 BUMN oleh Presiden RI J<strong>ok</strong>owi di<br />

Istana Negara, 15 Desember 2015.<br />

Maryono menambahkan apresiasi kepada BUMN ini sejalan<br />

dengan apa yang sudah Bank BTN lakukan seiring beberapa<br />

penghargaan menyangkut GCG (good corporate governance)<br />

dan keterbukaan informasi yang diperoleh Bank BTN dari beberapa<br />

lembaga, baik dari dalam maupun luar negeri.<br />

“Apresiasi KIP 2015 yang diserahkan langsung oleh Presiden<br />

J<strong>ok</strong>owi kepada BUMN yang mendapatkan kesempatan<br />

menjadi pemenang 3 besar akan memacu semangat kami untuk<br />

menjalankan KIP lebih baik lagi ke depan. Semangat kami<br />

menjadi terpacu untuk melakukannya sebagai yang terbaik di<br />

masa mendatang,” tegas Maryono.<br />

Maryono menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh<br />

pihak yang telah memberikan kepercayaan itu kepada<br />

Bank BTN. “Sehingga BTN masuk dalam 10 besar BUMN dalam<br />

penyelenggaraan KIP terbaik,” jelas Maryono. •<br />

BANK BTN Siap Sukseskan ATM Himbara<br />

efisiensi dan layanan yang lebih baik untuk masyarakat dalam<br />

bertransaksi,” ujarnya.<br />

Menurut dia, implementasi ATM Himbara ini sekaligus menunjukkan<br />

semangat kerakyatan yang diusung pemerintahan<br />

J<strong>ok</strong>owi-JK dalam sistem perbankan Indonesia. “Ini bagus karena<br />

ujungnya untuk rakyat dan kami mendukung,” tegasnya.<br />

Untuk tahap pertama, sebanyak 50 jaringan mesin ATM milik<br />

4 (empat) bank BUMN dikonsolidasikan dengan l<strong>ok</strong>asi awal<br />

tersebar di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya. Selanjutnya<br />

ditargetkan sebanyak 800 jaringan mesin ATM akan terkonsolidasi<br />

di tahun <strong>2016</strong>. •<br />

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyatakan<br />

kesiapannya mensukseskan program ATM Merah Putih dengan<br />

bergabungnya seluruh ATM Bank BUMN ke dalam ATM<br />

Himbara (Himpunan Bank Milik Negara).<br />

Penggabungan ATM Himbara ini merupakan wujud sinergi<br />

antar BUMN di bidang perbankan. Tujuannya sangat positif dan<br />

akan bermanfaat dalam mendukung efisiensi BUMN, sekaligus<br />

memperbaiki pelayanan kepada masyarakat karena biaya akan<br />

semakin murah dengan fitur layanan lebih.<br />

“Ini bagus dan sesuai dengan roadmap BUMN dan kami<br />

mendukung,” kata Maryono, Direktur Utama Bank BTN di selasela<br />

launching ATM Himbara di Jakarta, 21 Desember 2015.<br />

Maryono menambahkan ATM Himbara ini sekaligus sebagai<br />

implementasi dari sinergi antar BUMN. “Ini adalah bentuk<br />

sinergi yang diterapkan dalam bisnis perbankan dimana bankbank<br />

BUMN menyatukan diri dalam layanan ATM. Sinergi untuk<br />

44 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


seputarkorporasi<br />

BTN Simpel Perkuat Posisi Tabungan Pelajar<br />

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, mendukung<br />

program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pengembangan<br />

produk tabungan yang diperuntukkan khusus bagi kalangan<br />

pelajar. Tabungan yang diberi nama Simpanan Pelajar<br />

(SimPel/SimPel iB) ini diharapkan dapat menghidupkan kembali<br />

budaya menabung di kalangan pelajar. Di samping tentu<br />

saja untuk mendukung literasi keuangan di kalangan pelajar.<br />

“Tabungan Simpel ini juga akan memperkuat produk Tabungan<br />

Juara dan Junior yang dimiliki Bank BTN yang memang<br />

diperuntukkan bagi kalangan pelajar,” ujar Sis Apik Wijayanto,<br />

Direktur BTN usai launching tabungan Simpel di Palembang, 17<br />

Desember 2015.<br />

Sis Apik menambahkan budaya menabung di Indonesia<br />

dulu begitu membudaya di kalangan siswa. Tetapi karena perubahan<br />

jaman dan semakin pesatnya teknologi, budaya menabung<br />

itu lama-lama berkurang dan terkesan hilang. Padahal<br />

budaya menabung itu sangat penting dan diperlukan, terutama<br />

pada saatnya nanti dalam pengelolaan keuangan.<br />

“Apa yang sudah dilakukan OJK dalam Tabungan Simpel ini<br />

sangat luar biasa dan kami sangat mengapresiasi untuk mendukung<br />

program ini bagaimana dapat disinergikan dengan produk<br />

tabungan yang sudah kami miliki sebelumnya,” katanya.<br />

BTN telah memiliki Tabungan Juara yang lebih diperuntukkan<br />

bagi kalangan pelajar SMP dan SMA. BTN juga telah me-<br />

miliki Tabungan Junior yang lebih diperuntukkan bagi kalangan<br />

pelajar SD dan sederajat. Dengan adanya Tabungan Simpel<br />

maka akan memperkuat positioning produk tabungan yang sudah<br />

ada tersebut. •<br />

BTN Optimistis Pasar Properti <strong>2016</strong><br />

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meyakini pasar<br />

properti di Tanah Air masih akan mengalami pertumbuhan<br />

pada <strong>2016</strong>. Terutama, pada segmen menengah ke bawah. Pasalnya,<br />

masih terdapat sebanyak 1,5 juta pelanggan potensial<br />

yang bisa digarap oleh BTN.<br />

“Properti tahun ini masih stabil dan menuju ke pertumbuhan<br />

(akhir tahun). Tahun <strong>2016</strong> kami juga yakin properti masih bisa<br />

tumbuh lebih baik dari 2015. Karena masih ada 1,5 juta customer<br />

potensial yang belum digarap di segmen ini. Jadi itu menjadi<br />

potensial market kita,” kata Direktur Utama BTN, Maryono, di<br />

Jakarta, 10 Desember 2015.<br />

Dengan masih besarnya pasar properti di segmen menengah<br />

ke bawah, Maryono berharap para pengembang (developer)<br />

dapat mengimbangi antara permintaan (demand) dan<br />

penyediaan (supply).<br />

“Jadi tergantung developer, demand sudah ada dari developer<br />

sudah ada tapi kurang berani untuk tumbuh. Kalau ini ada<br />

ballancing, akan mendorong sektor properti lebih tinggi lagi<br />

(pertumbuhannya),” tambah Maryono.<br />

Untuk itu, Maryono berharap, pemerintah dapat menjaga<br />

pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Karena, jika pertumbuhan<br />

ekonomi Indonesia kembali turun, maka akan berdampak kepada<br />

daya beli masyarakat khususnya masyarakat menengah ke<br />

bawah. •<br />

Paras 45<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


seputarkorporasi<br />

BTN Serius Garap<br />

Indonesia Timur<br />

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN)<br />

menunjukkan keseriusan dalam mengembangkan wilayah<br />

Indonesia timur dengan membuka Kantor Wilayah<br />

(Kanwil) IV yang dipusatkan di Makassar.<br />

Direktur Utama Bank BTN Maryono berharap kehadiran<br />

Kanwil ini dapat menyederhanakan bisnis proses sekaligus<br />

memangkas bir<strong>ok</strong>rasi dalam pengambilan keputusan strategis<br />

menyangkut pelayanan perbankan di wilayah tersebut.<br />

“Kami ingin bagaimana Kanwil pada akhirnya akan menjadi<br />

kepanjangan tangan direksi di daerah. Kami ingin setelah ada<br />

Kanwil IV maka kantor cabang yang berada di dalamnya harus<br />

memberikan pelayanan lebih baik dan bekerja lebih cepat,”<br />

katanya usai meresmikan Kanwil IV Bank BTN di Makassar, 11<br />

Desember 2015.<br />

Dia menambahkan Kanwil IV BTN akan mengawasi 13 kantor<br />

cabang. Menurutnya di tengah perkembangan bisnis yang<br />

sangat cepat, maka harus diimbangi dengan kecepatan pada<br />

pelayanan. Baginya proses bisnis harus cepat dan bir<strong>ok</strong>rasi harus<br />

semaksimal mungkin dikurangi.<br />

Kanwil IV Bank BTN akan membawahi kantor cabang Ambon,<br />

Balikpapan, Banjarmasin, Gorontalo, Jayapura, Kedari,<br />

Makassar, Manado, Palu, Pontianak, Samarinda, Palangkaraya<br />

dan Ternate. Total aset yang akan dikelola Kanwil IV mencapai<br />

sekitar Rp 17,4 triliun dengan total kredit sekitar Rp16,9 triliun.<br />

Aksi korporasi yang ditujukan ini untuk meningkatkan size<br />

perusahaan dalam kelomp<strong>ok</strong> 10 besar bank di Indonesia, dimana<br />

saat ini BTN sudah masuk 7 besar bank terbesar di Indonesia.<br />

“Kami mempunyai target pada 2019 standar pelayanan<br />

Bank BTN sudah berkelas dunia. Ini sekaligus untuk menjawab<br />

MEA,” ujarnya. •<br />

BTN Kelola Dana Kemenristek Dikti<br />

Program Satu Juta Rumah membutuhkan dana yang cukup<br />

besar. Selama ini Bank BTN telah berupaya melakukan<br />

kegiatan korporasi guna memperoleh sumber dana untuk<br />

mendukung program tersebut. Beberapa lembaga sudah<br />

tercatat menjadi mitra Bank BTN untuk tujuan ini. Kementrian<br />

Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi adalah lembaga<br />

berikutnya yang diincar Bank BTN dalam pengelolaan<br />

dana lembaga untuk mendukung program sejuta rumah.<br />

“Kami perlu sumber dana besar untuk mendukung<br />

program pemerintah dalam sejuta rumah. Walaupun sudah<br />

cukup banyak lembaga yang ikut mendukung dalam<br />

bentuk penempatan dana, kami masih tetap harus siap<br />

dengan dana yang besar. Oleh karena itu, kami sangat<br />

siap soal kesiapan dana untuk program sejuta rumah,”<br />

ujar Direktur Utama Bank BTN Maryono usai penandatanganan<br />

kerjasama dengan Menristekdikti di Jakarta, 30<br />

November 2015.<br />

Kerjasama BTN dengan Kemenristekdikti, menurut<br />

Maryono, lebih dimaksudkan untuk pengelolaan dana<br />

lembaga, dimana dalam kerjasama ini nantinya Bank BTN<br />

akan mengelola dana Kemenristekdikti dengan pemanfaatan<br />

sebesar-besarnya untuk keperluan Kemenristekdikti.<br />

Kami juga akan memberikan fasilitas jasa dan layanan<br />

perbankan untuk memenuhi kebutuhan bisnis Kemenristekdikti.<br />

Menristek Dikti Mohamad Nasir mengatakan perbankan<br />

merupakan lembaga yang dapat digunakan oleh<br />

mahasiswa dan dosen untuk membantu membiayai kegiatan<br />

mereka. Karena itu, lanjutnya, perbankan diharapkan<br />

menjadi tumpuan utama dalam memberikan kemudahan<br />

pembiayaan bagi mahasiswa dan dosen. •<br />

46 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


seputarkorporasi<br />

Dalam Sehari, BTN Akad Kredit 6.600 KPR<br />

PT Bank Tabungan Negara Tbk tidak pernah berhenti untuk<br />

terus mendorong realisasi KPR dalam mendukung tercapainya<br />

target program satu juta rumah tahun 2015. Berbagai upaya<br />

telah dilakukan untuk mendorong bagaimana pasar merespon<br />

dengan cepat gerakan sejuta rumah ini. Dibutuhkan semangat<br />

tinggi dari berbagai pihak untuk sama-sama mendorong realisasi<br />

atas program ini.<br />

“Hari ini kami melakukan akad kredit 6.600 KPR di beberapa<br />

kantor cabang yang dilakukan secara serentak dalam sehari.<br />

Ini adalah inisiatif korporasi dalam mendorong program<br />

satu juta rumah,” ungkap Maryono, Direktur Utama Bank BTN<br />

usai menyaksikan penandatanganan akad kredit 6.600 KPR dalam<br />

sehari di Makassar, 25 November 2015 .<br />

Maryono menjelaskan 6.600 debitur proses akad kredit<br />

KPR dalam sehari itu sangat luar biasa. Ini sekaligus menjawab<br />

BTN dalam kondisi pendanaan yang sangat aman dan sangat<br />

siap dalam mendukung program satu juta rumah.<br />

“Sejak awal kami menegaskan bahwa BTN siap menjadi<br />

motor penggerak dalam Program Satu Juta Rumah. Meskipun<br />

demikian, karena ini bukan menjadi tugas dan tanggung jawab<br />

BTN sendiri, maka semua pihak terkait di negeri ini harus memberikan<br />

dukungan karena ini adalah program pemerintah untuk<br />

rakyat,” tegasnya.<br />

BTN sebelumnya telah melakukan hal yang sama untuk salah<br />

satu kantor cabang di Tangerang dengan realisasi kredit sebanyak<br />

1.000 KPR dalam sehari. Tahun 2010 BTN pun juga<br />

pernah melakukan realisasi kredit sebanyak 5.557 dalam<br />

sehari. Realisasi kredit ini telah tercatat dalam MURI sebagai<br />

realisasi kredit terbanyak dalam sehari. •<br />

BTN Terbitkan Kartu Elektronik Unbraw<br />

Bank BTN menyasar para alumni Universitas Brawiljaya<br />

(Unbraw) dalam pengelolaan dana dan pemanfaatan jasa<br />

layanan perbankan. Sebagai langkah awal, BTN telah menerbitkan<br />

2.200 kartu elektronik kepada para alumni Unbraw<br />

(IKA IB).<br />

Pada pelepasan para wisudawan dan wisudawati Unbraw<br />

periode IV tahun akademik 2015/<strong>2016</strong> yang berlangsung di<br />

kampus besar Unbraw Malang tersebut, BTN menyiapkan<br />

kartu debit visa elektronik kepada para lulusan Unbraw.<br />

“Ini merupakan awal bagaimana kami memberikan dukungan<br />

jasa dan layanan perbankan kepada para alumni<br />

Unbraw untuk memberikan kemudahan dalam transaksi<br />

perbankan,” demikian Sis Apik Wijayanto, Direktur Bank<br />

BTN usai acara wisuda sarjana dan pasca sarjana Unbraw<br />

periode IV tahun akademik 2015/<strong>2016</strong> di Malang, 21 November<br />

2015.<br />

Sis Apik menambahkan hampir seluruh universitas di Indonesia<br />

telah menjadi mitra Bank BTN dalam pengelolaan<br />

dana kampus dan penyediaan fasilitas perbankan bagi kampus<br />

dan mahasiswa.<br />

Penerbitan kartu elektronik IKA UB adalah salah satu dari<br />

apa yang dapat diberikan BTN untuk membantu mereka<br />

agar mudah melakukan transaksi perbankan kapan saja dan<br />

dimana saja. “Aktivitas para alumni ini pasti nantinya akan sangat<br />

tinggi dan kartu IKA UB yang berbasis elektronik visa<br />

akan membantunya,” tambahnya.<br />

Kartu IKA UB yang diterbitkan Bank BTN untuk para alumni<br />

Universitas Brawijaya merupakan Kartu Debit BTN Visa<br />

yang terdiri dari 3 jenis kartu, yaitu Kartu Debit BTN Regular,<br />

Kartu Debit BTN Prioritas Gold dan Kartu Debit BTN Prioritas<br />

Platinum. •<br />

Paras 47<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


seputarkorporasi<br />

BTN Sabet<br />

Berbagai Penghargaan<br />

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meraih<br />

penghargaan ASEAN Corporate Governance Awards di<br />

Manila. BTN ditetapkan sebagai salah satu bank terbaik<br />

dalam penerapan good corporate governance (GCG) kelomp<strong>ok</strong><br />

negara-negara ASEAN.<br />

Dalam ASEAN Corporate Governance and Award yang diselenggarakan<br />

oleh Forum Pasar Modal ASEAN (ASEAN Capital<br />

Market Forum/ACMF) di Manila-Filipina, Bank BTN ditetapkan<br />

sebagai bank terbaik dan satu-satunya yang mewakili bank<br />

BUMN di Indonesia dalam penerapan GCG.<br />

Maryono, Dirut Bank BTN menjelaskan hal itu usai menerima<br />

penghargaan yang sama untuk wilayah regional Indonesia yang<br />

diselenggarakan IICD. Bank BTN mendapatkan penghargaan<br />

The Best Financial 2015 dari Indonesian Institute for Corporate<br />

Directorship (IICD). Penghargaan ini merupakan kelanjutan dari<br />

apa yang sudah diterima Bank BTN pada ASEAN Corporate Governance<br />

and Award yang diselenggarakan oleh Forum Pasar<br />

Modal ASEAN.<br />

”Ini sebuah apresiasi yang luar biasa bagi Bank BTN dan<br />

kami berterima kasih seluruh pihak telah memberikan kepercayaan<br />

itu kepada Bank BTN,” kata Maryono usai menerima peng-<br />

hargaan IICD Corporate Governance Award 2015 di Jakarta, 16<br />

November 2015.<br />

GCG yang telah diterapkan di Bank BTN telah dianggap<br />

memenuhi syarat standart internasional karena mencakup komponen<br />

scorecard antara lain: Pengungkapan dan Transparansi,<br />

Perlakuan Setara Terhadap Pemegang Saham, Peran Pemangku<br />

Kepentingan, Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Hak-Hak<br />

Pemegang Saham.<br />

Dengan penghargaan tersebut, Bank BTN telah sejajar dengan<br />

perusahaan-perusahaan besar dan terkemuka di negara-negara<br />

ASEAN.<br />

Penghargaan sejenis sudah beberapa kali diterima oleh<br />

Bank BTN sejak 2011. Ini berarti perseroan sudah sangat patuh<br />

dalam penerapan GCG di dalam perusahaan. Proses yang panjang<br />

dalam implementasi GCG itu telah membuahkan hasil. •<br />

BTN Targetkan Zero Fraud Dalam Operasional<br />

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan zero<br />

fraud (tidak ada penyimpangan) dalam operasional perusahaan.<br />

Untuk mencapai hal tersebut salah satu yang dilakukan<br />

perseroan ialah mengintegrasikan sistem governance risk management<br />

and compliance (GRC).<br />

”Zero fraud itu target semua bank, termasuk BTN. Tahun ini<br />

GCG dan risk management diBTN mau diintegrasikan menjadi<br />

namanya integrated GRC,” ujar Direktur BTN Irman Alvian<br />

Zahiruddin di Jakarta usai menerima penghargaan anugerah<br />

perbankan Indonesia 2015 di Jakarta, 5 November 2015.<br />

Irman menjelaskan, penerapan good corporate governance<br />

(GCG) di BTN sudah semakin baik, hal ini terlihat dari berbagai<br />

penghargaan yang telah diterima perseroan. Salah satunya dari<br />

ajang Anugerah Perbankan Indonesia 2015.<br />

Menurut Irman, risk management sebagai pilar kedua dari<br />

bank prosesnya harus memberikan nilai tambah kepada bisnis<br />

bank. Salah satunya dalam pelaksanaan proses kredit melalui<br />

dua jalur, yakni melihat kelayakan bisnis dan menganalisis cashflow<br />

nasabah. ”Kenyataannya pelaksanaan fraud itu juga makin<br />

canggih dan oleh karenanya harus diikuti dengan sistem keamanan<br />

bank yang canggih. Dan BTN sudah mengimplementasikan<br />

itu dalam pelaksanaan proses bisnisnya,” tutur Irman.<br />

Dengan integrasi GRC dan transformasi kultur di seluruh lini<br />

diharapkan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dan<br />

berkelas internasional dapat diimplementasikan secara menyeluruh<br />

di BTN. ”Intinya bagaimana kita bisa meningkatkan<br />

integrasi ini dengan dampak yang maksimum di bank BTN,”<br />

paparnya. •<br />

48 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


seputarkorporasi<br />

BTN Gandeng Kemenag dan Muhammadiyah<br />

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengajak<br />

kerjasama Kementerian Agama (Kemenag) dalam memberikan<br />

fasilitas kredit berbasis iB bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)<br />

di lingkungan Kemenag. Langkah ini dilakukan kedua instansi<br />

sekaligus guna mendukung Program Satu Juta Rumah yang ditetapkan<br />

oleh pemerintahan J<strong>ok</strong>owi-JK.<br />

“iB BTN Syariah adalah salah satu bentuk layanan yang kami<br />

tawarkan kepada Kemenag untuk memenuhi kebutuhan ru-<br />

mah bagi para PNS di lingkungan Kemenag,” ujar Oni Febriarto,<br />

Direktur Bank BTN usai penandatanganan PKS bersama<br />

Kemenag di Jakarta, 4 November 2015.<br />

Oni menambahkan BTN sebelumnya telah melakukan kerjasama<br />

dengan Kemenag dalam Penerimaan dan Pembayaran<br />

Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia.<br />

Setelah Kemenag, BTN juga menggandeng PP Muhammadiyah<br />

untuk memberikan dukungan pembiayaan berbasis<br />

iB. “Kerjasama dengan Muhammadiyah adalah salah satu terobosan<br />

bagaimana agar anggota Muhammadiyah di seluruh<br />

Indonesia dapat kami berikan fasilitas pembiayaan untuk pembelian<br />

rumah,” ujar Maryono, Dirut Bank BTN usai menandatangani<br />

naskah kerjasama bersama Muhammadiyah di Jakarta,<br />

12 November 2015.<br />

Ruang lingkup kerjasama antara PP Muhammadiyah dan<br />

Kemenag mencakup pengelolaan dana dalam bentuk Giro, Tabungan,<br />

dan Deposito; pembayaran gaji pegawai amal usaha;<br />

pemanfaatan jasa perbankan dan fasilitas pembiayaan lainnya;<br />

dan Cash Management System.<br />

Maryono menjelaskan unit usaha syariah Bank BTN sangat<br />

terkelola dengan baik. Pada Triwulan III 2015 Asset tercatat sebesar<br />

Rp13,18 Triliun atau tumbuh 25,19% dibandingkan tahun<br />

sebelumnya yang sebesar Rp10,53 Triliun. Penghimpunan dana<br />

UUS Bank BTN juga meningkat dari Rp7,91 Triliun pada tahun<br />

2014 menjadi Rp10,50 Triliun atau meningkat 32,75%. •<br />

BTN Raih Penghargaan dari ACMF<br />

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF<br />

memberikan pinjaman kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero)<br />

Tbk sebesar Rp 700 miliar. Dana pinjaman atau refinancing ini<br />

akan dimanfaatkan untuk mendukung bisnis pembiayaan yang<br />

dikelola Bank BTN.<br />

“Program Satu Juta Rumah yang ditetapkan pemerintah<br />

perlu didukung semua pihak. Bank BTN sebagai motor dalam<br />

program ini sudah pasti membutuhkan dana besar,” Raharjo Adisusanto,<br />

Direktur Utama SMF usai menandatangani naskah kerjasama<br />

tersebut bersama Bank BTN di Jakarta, 9 November 2015.<br />

Naskah kerjasama refinancing tersebut ditandatangani<br />

oleh Raharjo Adisusanto, Direktur Utama SMF dan Direktur<br />

Bank BTN Imam Nugroho Soeko.<br />

Raharjo menjelaskan kerjasama refinancing KPR dapat<br />

menjadi salah satu solusi dalam memecah kebuntuan program<br />

perumahan di Indonesia. Lebih dari itu, menurutnya, pembiayaan<br />

bisa berdampak positif bagi pengembangan industri<br />

pembiayaan perumahan dan pertumbuhan di Indonesia.<br />

Imam Nugroho Soeko, Direktur Bank BTN menyambut positif<br />

atas prakarsa SMF untuk turut mendukung pembiayaan<br />

perumahan bagi masyarakat menengah bawah. Program sejuta<br />

rumah bukan menjadi tugas yang harus dipikul oleh Bank<br />

BTN. Ini menjadi tugas bersama karena ini merupakan program<br />

pemerintah. •<br />

Paras 49<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


CSR<br />

BTN Bawa Siswa<br />

Mengenal Papua<br />

Setelah sukses mengoordinir BUMN hadir untuk negeri<br />

di wilayah Papua, kini giliran Bank BTN mengajak siswa<br />

mengenal nusantara di wilayah tersebut.<br />

Jika beberapa waktu lalu BUMN mendapat<br />

tugas untuk membangun daerah<br />

di seluruh pelos<strong>ok</strong> Tanah Air melalui<br />

program ‘BUMN Hadir Untuk Negeri’,<br />

kini BUMN mendapatkan tugas lanjutan<br />

untuk mengajak anak didik mengenal<br />

nusantara. Ini merupakan program lanjutan<br />

Kementerian BUMN kepada seluruh<br />

BUMN pada saat HUT Kemerdekaan<br />

RI tahun 2015 agar masyarakat di daerah<br />

merasakan manfaat hadirnya BUMN.<br />

“Kami menyambut positif program<br />

tersebut dan kami bangga telah menjadi<br />

bagian dari program ini. Kami hadir<br />

langsung di daerah mengoordinir<br />

seluruh BUMN yang ada untuk berbuat<br />

sesuatu yang membawa manfaat untuk<br />

masyarakat daerah. Ini luar biasa dan<br />

kami menjadikan program ini sebagai<br />

program internal tahunan CSR (corporate<br />

social responsibility) Bank BTN,”<br />

Maryono, Direktur Utama Bank BTN saat<br />

menjadi koordinator seluruh BUMN di<br />

wilayah Papua usai menjadi pemimpin<br />

upacara HUT Kemerdekaan RI tahun lalu<br />

di Papua.<br />

Setelah sukses dalam program<br />

‘BUMN Hadir Untuk Negeri’ di wilayah<br />

Papua, kini Bank BTN kembali ke daerah<br />

itu untuk mengajak para siswa mengenal<br />

lebih dekat Papua. Sebagai generasi<br />

penerus bangsa, siswa harus mempunyai<br />

jiwa untuk mengenal dan memahami<br />

sejarah nasional. Sejarah mana diharapkan<br />

dapat menambah rasa memiliki<br />

dan lebih mencintai negaranya.<br />

Dalam program yang diberi nama<br />

Siswa Mengenal Nusantara (SMN) tidak<br />

hanya budaya yang diperkenalkan<br />

kepada para siswa. BUMN koordinator<br />

mempunyai tugas untuk mengajak siswa<br />

belajar beragam hal baru, baik mengenai<br />

sistem pendidikan, pengembangan<br />

ekonomi daerah serta mengenal bagaimana<br />

bank ikut membangun daerah. Pelajar<br />

ke depan diharapkan juga mampu<br />

menjadi entepreuner di daerah.<br />

Eko Waluyo, Corporate Secretary<br />

Bank BTN yang mendampingi sekitar 17<br />

siswa yang mengikuti program SMN di<br />

wilayah Papua merasakan program seperti<br />

ini perlu dilakukan secara rutin tahunan.<br />

Sekolah akan sangat positif jika<br />

mempunyai program seperti ini karena<br />

manfaatnya akan banyak.<br />

“Tidak hanya budaya, kami turut<br />

mempelajari beragam hal baru di sini, seperti<br />

sistem pendidikan, pengembangan<br />

ekonomi daerah serta pelajaran bagaimana<br />

bank berbisnis. Selama ini kami hanya<br />

tahu bank sebagai tempat menyimpan<br />

dan meminjam uang. Ternyata bank<br />

mempunyai peran yang cukup besar<br />

juga dalam membangun ekonomi daerah<br />

di wilayah Papua,” kata salah seorang<br />

siswa Program Mengenal Nusantara asal<br />

SMAN Nusa Tenggara Barat (NTB).<br />

Elia Loupatty, Asisten Setda Provinsi<br />

Papua menyambut positif program SMN<br />

di wilayah Papua. “Kami senang menerima<br />

perwakilan 17 siswa dari NTB<br />

dan terima kasih kepada Bank BTN telah<br />

menjadikan Papua sebagai tempat<br />

untuk berbagi pengalaman bagi para<br />

siswa. Paling tidak mereka akan tahu<br />

sejarah Papua,” ujar Elia.<br />

Program tersebut dikhususkan bagi<br />

siswa SMU Kelas XI dari keluarga kurang<br />

mampu yang menjadi putra daerah berprestasi,<br />

baik di bidang akademik maupun<br />

non-akademik sebagai kesempatan<br />

untuk mengembangkan diri.<br />

Dalam program SMN ini masing-masing<br />

BUMN bertukar untuk membawa<br />

siswa ke daerah yang dikoordinir oleh<br />

masing-masing BUMN. Siswa SMAN<br />

di wilayah Papua dimana BTN menjadi<br />

koordinator di wilayah ini diterima oleh<br />

BUMN yang mengoordinir wilayah Kalimantan<br />

Timur. Sementara BTN di Papua<br />

menerima 17 siswa SMAN wilayah<br />

Nusa Tenggara Barat beserta pendampingnya<br />

untuk mengenal lebih dekat<br />

wilayah Papua. •<br />

50 Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


Paras 51<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>


Paras<br />

EDISI MARET <strong>2016</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!