You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Majalah Internal Bank BTN EDISI <strong>Maret</strong> <strong>2016</strong><br />
Properti<br />
BTN Optimistis, Pasar Properti<br />
<strong>2016</strong> Lebih Prospektif<br />
PAsar Modal<br />
Ayo, Mendulang<br />
Gain dari BTN<br />
KEUANGAN<br />
Bank BTN Digital Lounge<br />
Menjawab Tantangan<br />
Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
salamdariharmoni<br />
Dream Come True<br />
DEWANREDAKSI<br />
Paras<br />
Pelindung:<br />
Direksi<br />
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk<br />
Penasehat:<br />
Kepala Divisi dan Kepala Cabang<br />
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk<br />
Pemimpin Redaksi:<br />
Eko Waluyo<br />
Corporate Secretary Bank BTN<br />
Redaktur Pelaksana:<br />
Silvia Kardena<br />
Sekretaris Redaksi:<br />
Dody Agoeng S<br />
Reporter:<br />
Ardy, Gita, Yanita, Andreas, Poni, Budi<br />
Foto:<br />
Corporate Communication Department<br />
Iklan:<br />
Marketing Communication Department<br />
Alamat Redaksi:<br />
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk<br />
Jl Gajah Mada No.1 Jakarta Pusat 10130<br />
Telepon:<br />
021-6336789, 6332666<br />
Ext. 2005, 2011, 2013<br />
Fax:<br />
021-6336719<br />
Email:<br />
majalahparas@btn.co.id<br />
Facebo<strong>ok</strong>:<br />
majalahparas.btn<br />
Twitter:<br />
majalahparas.btn<br />
Gantungkan cita-citamu setinggi langit, demikian Bung Karno<br />
pernah berujar. Manajemen Bank BTN berserta segenap karyawannya,<br />
tak enggan untuk memakai slogan itu. Terbukti, cita-cita yang<br />
digantungkan di langit nan tinggi itu menjadi kenyataan. BTN, setapak<br />
demi setapak, kini menjadi sebuah bank besar.<br />
Belum menjadi bank terbesar, memang. Namun, kini, dalam<br />
hal asset, BTN telah menjadi bank terbesar ke 7. Dan targetnya,<br />
manajemen akan mengangkat BTN menjadi bank ke 5 terbesar, pada<br />
2017 nanti.<br />
Bukan hanya itu, BTN juga berhasil mencatat akad Kredit Pemilikan<br />
Rumah (KPR) sebanyak 8.597 unit rumah dalam sehari. Angka ini<br />
mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)<br />
2015 sebagai bank dengan perolehan kredit perumahan terbanyak.<br />
“Ini kebanggaan tersendiri dengan meraih rekor MURI dan ini<br />
tanggung jawab yang kita tidak bisa berhenti sampai di sini dan<br />
kita terus bersama membangun bangsa,” kata Direktur Utama BTN<br />
Maryono, Jakarta (10/12/2015). Pencapaian kinerja ini menyebabkan<br />
BTN mendapat penghargaan dari lembaga independen internasional<br />
dan nasional yaitu Gold Award Best Annual Report dari LACP, dan dari<br />
ASEAN CG Scorecard.<br />
Seiring peningkatan-peningkatan aset, laba bersihnya pun ikut<br />
melonjak. Nah, tentang laba ini juga ada ceritanya tersendiri. Syahdan,<br />
Maryono pada, bulan Juli 2015 menargetkan, bank yang dipimpinnya<br />
akan meraih peningkatan laba bersih sebesar 40%. Kontan saja,<br />
pernyataan itu—oleh sebagian bankir—dianggap sebagai “mimpi<br />
di siang bolong”. Betapa tidak seluruh lini bisnis sedang dilanda<br />
kelesuan. Jadi bagaimana BTN bisa laba melonjak sedemikian rupa?<br />
Kalau dihitung-hitung, untuk mencapai target tersebut, berarti BTN<br />
harus meraih untung bersih selama setahun sebelsar Rp 1,55 triliun.<br />
Tapi apa yang terjadi? “Mimpi di siang bolong” itu,belum habis tahun<br />
sudah tercapai. Tepatnya bulan November 2015, perseroan telah<br />
menghimpun laba bersih senilai Rp1,56 triliun. Akhirnya mencatatkan<br />
untung bersih Rp 1,82 triliun.<br />
Perseroan juga mencatatkan kinerja kredit dan pembiayaan sebesar<br />
Rp139 triliun, meningkat 19,88% dari periode yang sama tahun 2014<br />
senilai Rp115,91 triliun. “Pertumbuhan kredit ini berada di atas rata-rata<br />
industri nasional yang hanya pada kisaran 9,85%,” katanya.<br />
Begitu pula peningkatan Dana Pihak Ketiga alias DPK cukup<br />
mengagumkan, karena mencapai Rp128 triliun di akhir 2015. Itu<br />
berarti, naik 19,97% dari periode sebelumnya senilai Rp106,7 triliun.<br />
Perolehan DPK tersebut juga berada di atas rata-rata industri nasional<br />
yang hanya pada kisaran 7,70%<br />
Makanya, manajemen optimistis tahun ini kinerja perseroan bakal<br />
kian melaju. Penyumbangnya, yakni posisi BTN sebagai salah satu<br />
penggerak program satu juta rumah dan transformasi bisnis yang<br />
telah dilakukan.<br />
Dalam rencana bisnis bank (RBB) BTN <strong>2016</strong>, perseroan ditargetkan<br />
akan mencatatkan pertumbuhan laba bersih di atas 25% secara<br />
tahunan (y-o-y). Dari sisi kredit dan dana pihak ketiga (DPK), perseroan<br />
membidik akan naik masing-masing sebesar 18%-20% y-o-y dan 12%<br />
y-o-y. Sementara non-performing loan (NPL) ditargetkan akan turun di<br />
bawah 3% pada tahun depan.<br />
Nah, melihat target itu, mari kita bekerja keras dengan disiplin<br />
yang tinggi, agar “mimpi” itu kembali menjadi kenyataan. Seperti<br />
sekarang. •<br />
Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong><br />
3
DaftarIsi<br />
07 22 24<br />
26<br />
Laporan UTAMA<br />
Menangkal Kelesuan<br />
Dengan Transformasi<br />
BTN Tahap 2<br />
14 PasarModal<br />
Ayo, Mendulang<br />
Gain dari BTN<br />
18 Keuangan<br />
Bank BTN Digital Lounge<br />
Menjawab Tantangan<br />
Properti<br />
BTN Optimistis, Pasar<br />
Properti <strong>2016</strong> Lebih<br />
Prospektif<br />
PRofil<br />
Kejujuran<br />
Sang Pencetak Uang<br />
28<br />
30<br />
DariKami<br />
Membangun Reputasi<br />
Perusahaan melalui<br />
media sosial<br />
34 Wisata<br />
Replika Lautan Dunia<br />
Wawancara<br />
Irwan Lubis,<br />
Deputi Komisioner<br />
Pengawasan Perbankan OJK<br />
CommunityDevelopment<br />
Bedah Rumah, Kado BTN<br />
buat Para Veteran<br />
BTN sebagai BUMN Terbaik<br />
Program BUMN Hadir untuk Negeri<br />
38 fengshui<br />
Feng Shui Rumah<br />
di Tepi Sungai<br />
40<br />
afterhours<br />
Uniknya Melantai<br />
di Liquid Exchange<br />
42 SeputarKorporasi<br />
foto :<br />
Ilustrasi<br />
48 Komunitas<br />
Vespa, Masuk Komunitas<br />
Terbesar Dunia<br />
50<br />
CSR<br />
BTN Bawa Siswa<br />
Mengenal Papua<br />
4<br />
Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
EDITORIAL<br />
Mudah-Mudahan<br />
Tidak Crash<br />
Alhamdulillah, tahun 2015 telah kita lewati<br />
dengan baik. Banyak prestasi yang berhasil<br />
kita ukir di tahun itu. Mulai dari kinerja yang<br />
kinclong, rekor penyalur KPR terbanyak di antara<br />
bank-bank yang ada di tanah air dan sederet<br />
penghargaan, hingga terpilihnya BTN sebagai<br />
satu-satunya bank yang berhasil menerima Penghargaan<br />
Keterbukaan Informasi Publik (KIP) terbaik di tahun 2015, yang<br />
diserahkan oleh Presiden RI di Istana Merdeka<br />
Semua prestasi itu, tentu, bukan jatuh dari langit. Kita perlu<br />
bekerja keras untuk mendapatkannya. Keseriusan manajemen<br />
beserta karyawan dalam membangun sangat dibutuhkan. Apalagi,<br />
manajemen telah mencanangkan untuk menjadikan BTN<br />
sebagai bank yang memberikan pelayanan dengan standar<br />
kelas dunia.<br />
Target ini, jelas, merupakan tantangan yang tidak ringan.<br />
Apalagi dalam situasi perekonomian yang sedang melambat<br />
seperti sekarang. Banyak kalangan yang memperkirakan <strong>2016</strong><br />
bukan tahun yang baik. Bahkan, mungkin akan lebih buruk<br />
dari tahun 2015.<br />
Lantas bagaimana dengan bisnis properti, yang merupakan<br />
andalan BTN?<br />
Banyak yang memperkirakan, sektor ini masih akan mengalami<br />
kontraksi di tahun ini. Terutama properti komersial Itu<br />
terlihat dari melambatnya kenaikan harga pada kuartal III-<br />
2015.<br />
Survei Perkembangan Properti Komersial yang dilansir<br />
Bank Indonesia (BI) beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa<br />
harga properti komersial melemah 1,69% secara triwulanan,<br />
dan 32,31% secara tahunan.<br />
Perlambatan kenaikan harga secara triwulanan ini terjadi<br />
hampir di semua segmen kecuali hotel dan pusat perbelanjaan.<br />
Kedua segmen ini justru memperlihatkan kenaikan lebih<br />
tinggi dari kinerja pada kuartal II-2015. Itu sebabnya banyak<br />
pengembang yang menunda proyek mereka.<br />
Namun, tidak demikian dengan pengembang lainnya. Mereka,<br />
optimistis, bisnis properti tahun ini akan menggeliat, setelah<br />
terpuruk ke dasar di tahun lalu. Terutama untuk segmen<br />
permahan menengah ke bawah. Yang penting, suku bunga<br />
tidak naik (syukur kalau turun), likuiditas kredit perumahan<br />
rakyat (KPR) terjamin dan tidak ada tambahan aturan yang tidak<br />
karuan. Jangan ada batasan untuk memenuhi kebutuhan<br />
konsumen.<br />
Jika semua syarat itu terpanuhi, palagi kalau pemerintah<br />
menambah insentifnya, bisnis properti tahun ini bakal lebih<br />
baik dari tahun 2015.<br />
Sikap optimistis juga diungkapkan Ali Tranghanda, Direktur<br />
Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW). Ia yakin tahun ini<br />
akan jauh lebih baik karena berbagai faktor. Selain itu, perlambatan<br />
termasuk perbaikan kondisi ini bagian dari siklus alami<br />
pasar properti.<br />
Menurut dia, saat ini, pasar properti dalam kondisi wait and<br />
see. Tidak terlalu lama untuk memasuki percepatan di pertengahan<br />
<strong>2016</strong>. “Jadi tidak benar bila ada yang mengatakan pasar<br />
properti sedang mengalami crash. Property dalam kondisi<br />
takeoff position,” kata Ali.<br />
Nah, kalau ada optimisme seperti itu, bukankah kita juga<br />
seharusnya yakin akan masa depan BTN? •<br />
Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong><br />
5
Laporanutama<br />
Pembangunan perumahan<br />
program satu juta rumah:<br />
Tetap menjadi lomotif di tahun <strong>2016</strong>.<br />
Foto: Dahlan RP<br />
Menangkal Kelesuan Dengan<br />
Tranformasi BTN Tahap 2<br />
Kendati ekonomi di tahun <strong>2016</strong> masih akan<br />
berat, BTN tetap optimis. Lewat transformasi<br />
tahap 2, sejumlah strategi bisnis telah disiapkan<br />
manajemen untuk menghadapi tahun suram.<br />
Akhirnya, tahun 2015 harus kita lepas juga.<br />
Mungkin dengan nafas lega, karena satu periode<br />
berat telah berlalu. Apakah tahun lalu<br />
akan menjadi kenangan buruk karena begitu<br />
banyak kejadian tidak menyenangkan<br />
telah mengotorinya, ataukah akan menjadi<br />
kenangan yang manis?<br />
Rahmat dan bencana, atau keberhasilan dan kegagalan,<br />
keduanya memang selalu singgah di hati kita sepanjang<br />
2015. Tapi, bagi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, tahun<br />
lalu bisa dibilang masa penuh berkah. Bagaimana tidak?<br />
Kendati kondisi ekonomi kurang bersahabat, BTN justru berhasil<br />
menorehkan prestasi besar.<br />
Dari sisi aset, misalnya. Sepanjang 2015, kekayaan perseroan<br />
tumbuh 18,83% dari Rp 144, 58 menjadi Rp 171,81<br />
triliun. BTN juga mampu menjaga net interest margin (NIM)<br />
di level 4,87%. Tingkat efisiensi di bank pelat merah ini pun<br />
menunjukan perbaikan. Nah, efisiensi yang diikuti peningkatan<br />
NIM membuat BTN sukses meraup laba bersih Rp 1,85<br />
triliun atau tumbuh 61,57% dibandingkan tahun 2014.<br />
Yang lebih menggembirakan, kepercayaan masyarakat kepada<br />
BTN terus meningkat. Itu terlihat dari pengelolaan dana<br />
pihak ketiga (DPK) yang naik 19,97% menjadi Rp 127,75 triliun.<br />
Kepercayaan yang berikan masyarakat ini membuat perseroan<br />
semakin yakin dalam menjalankan fungsi intermediasi.<br />
Itu sebabnya, ketika sejumlah bank mengerem kucuran kreditnya,<br />
BTN justru mampu berlari kencang dengan kucuran<br />
kredit Rp 138,88 triliun atau tumbuh 19,88%. Jauh di atas rata-rata<br />
industri perbankan nasional sebesar 9,95%.<br />
Sungguh pun kredit yang diberikan cukup kencang, penerapan<br />
risk management dan prudential banking tidak pernah<br />
kendur, malah lebih ditingkatkan. Ini terlihat dari coverage<br />
ratio yang naik sekitar 25%. Perbaikan-perbaikan dalam<br />
manajemen penagihan pun terbukti efektif menekan non<br />
Kinerja BTN Per 31 Desember 2015 (Rp Miliar)<br />
Q4 2014 Q4 2015 Y.O.Y % Rata-rata<br />
Industri *)<br />
Total Aset 144.582 171.808 18,83% 9,29%<br />
Total Kredit<br />
& Pembiayaan<br />
115.916 138.956 19,88% 9,85%<br />
Total Dana<br />
Pihak Ketiga<br />
106.479 127.746 19.97% 7,70%<br />
Laba Bersih 1.146 1.851 61.57% (8,57%)**<br />
NPL Gross (%) 4,01% 3,42%<br />
Sumber: BTN *) Data per 30 November 2015<br />
**) Data per 31 Agustus 2015<br />
6<br />
Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
Menangkal Kelesuan Dengan Tranformasi Tahap 2<br />
performing loan (NPL). Jika di akhir 2014 angka NPL gross<br />
mencapai 4,01%, kini sudah turun menjadi 3,42%.<br />
Meneng<strong>ok</strong> kinerja perseroan sepanjang 2015 adalah<br />
bukti bahwa manajemen dan seluruh karyawan tidak mainmain<br />
dalam mengelola BTN. Namun, memang, keberhasilan<br />
itu tidak selalu dinilai dalam meraih laba besar. Tidak pula<br />
dilihat dari berapa besar deviden yang disetor ke negara.<br />
Tapi juga kemampuan dalam menjaga rasio keuangan yang<br />
sehat serta manfaat yang diberikan kepada masyarakat. Dan<br />
perseroan telah mampu membuktikan semua itu.<br />
Data yang ada menunjukkan, sejak KPR digulirkan pada<br />
1976 hingga sekarang, BTN telah menyalurkan kredit lebih<br />
dari Rp 170 triliun yang dinikmati oleh hampir 4 juta rakyat<br />
Indonesia. Dari prestasi yang telah “merumahi” begitu banyak<br />
masyarakat di negeri ini, tak heran bila BTN terus menjadi<br />
tumpuan banyak orang, khususnya bagi masyarakat dari<br />
kalangan menengah ke bawah.<br />
Berkat kerja keras manajemen serta dukungan seluruh<br />
karyawan, saat ini BTN tetap bertengger sebagai pemimpin<br />
pasar KPR dengan pangsa 30,6%. Bahkan untuk program<br />
KPR bersubsidi, BTN menguasai pangsa 98% (lihat tabel<br />
pangsa pasar KPR dan KPR FLPP BTN 2015).<br />
Maka, sangat wajar bila seluruh karyawan BTN kini bisa<br />
menepuk dada. Apalagi, selama periode 2015, peringkat<br />
BTN naik dari posisi ke-9 menjadi ke-7 sebagai bank terkaya<br />
di Tanah Air. Ini bukan hanya sebuah prestasi besar, tapi juga<br />
menjadi kado istimewa bagi BTN yang merayakan ulang<br />
tahunnya yang ke-66 pada 9 Februari lalu.<br />
Transformasi tahap 2<br />
Menurut Maryono, Direktur Utama PT BTN, ada beberapa<br />
hal yang membuat perusahaan yang dipimpinnya mampu<br />
mengungguli bank-bank lainnya. Pertama, karena BTN telah<br />
melakukan transformasi terlebih dahulu. Termasuk keputusan<br />
manajemen agar BTN lebih f<strong>ok</strong>us di bisnis pembiayaan<br />
perumahan. Apalagi setelah BTN ditunjuk pemerintah<br />
sebagai l<strong>ok</strong>omotif pembiayaan program satu juta rumah.<br />
Kedua terkait dengan peningkatan pelayanan dengan<br />
menggunakan teknologi informasi (IT). Faktor ketiga, transformasi<br />
sumber daya manusia (SDM) dengan melakukan perubahan<br />
cara berbisnis. Pengembangan dan peningkatan mutu<br />
SDM serta perubahan budaya perusahaan salah satunya dilakukan<br />
melalui Perumusan Budaya Perusahaan dan Employee<br />
Value Proposition. “Kami ingin meningkatkan human capital<br />
supaya bisa mengimbangi persaingan ke depan dengan adanya<br />
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN),” ujar Maryono.<br />
Transformasi itu sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak<br />
2013. Dan tahun 2015 merupakan tahun pertama BTN memasuki<br />
transformasi tahap 2, yakni periode digital banking.<br />
Transformasi yang dijalankan selama tiga tahun ini terbukti<br />
efektif dalam mendongkrak kinerja BTN. “Ini menunjukkan<br />
transformasi yang kami lakukan berjalan efektif. Kami mengucapkan<br />
terimakasih atas dukungan seluruh karyawan, masyarakat,<br />
dan stakeholder,” ujar Maryono.<br />
Tak silau oleh prestasi, manajemen bertekad untuk melanjutkan<br />
pembenahan di dalam. Apalagi tantangan yang<br />
dihadapi perseroan di tahun <strong>2016</strong> masih akan berat. Kele-<br />
Beberapa Penghargaan yang diterima<br />
BTN selama 2015<br />
International Award<br />
THE LEAGUE OF AMERICAN COMMUNICATIONS<br />
PROFESSIONALS (LACP) AWARD 2014<br />
• Gold Award<br />
• #77 of Top 100 Annual Report Worldwide<br />
• #17 of Top 50 Annual Report in the Asia Pacific Region<br />
• #10 Indonesian Annual Report of 2014<br />
• Best Letter to Shareholders<br />
REGIONAL Award<br />
ASEAN CORPORATE<br />
GOVERNANCE AWARD 2015<br />
“Top Two Publicity Listed<br />
Companies with the Most<br />
Improved Scores “<br />
TOP NATIONAL AWARDS 2015<br />
ANUGERAH<br />
PERBANKAN<br />
INDONESIA 2015 –<br />
ECONOMIC REVIEW<br />
“Peringkat I Kelomp<strong>ok</strong><br />
Bank Buku III“ dan<br />
“T<strong>ok</strong>oh Perbankan<br />
2015 untuk Direktur<br />
Utama Bank BTN”<br />
THE 7th IICD Corporate<br />
Governance AWARD<br />
“The Best Financial<br />
Services”<br />
ANNUAL REPORT<br />
AWARD 2014<br />
“Juara III Kategori BUMN<br />
Keuangan Listed”<br />
Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong><br />
7
Laporanutama<br />
Maryono<br />
Kami ingin meningkatkan human<br />
capital supaya bisa mengimbangi<br />
persaingan ke depan dengan adanya<br />
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).<br />
(Maryono)<br />
suan ekonomi dunia, ditambah melambatnya perekonomian<br />
China, dan diperparah lagi oleh menguatnya nilai tukar<br />
dolar, adalah faktor eksternal yang masih dapat mengancam<br />
perekonomian Indonesia di <strong>2016</strong>.<br />
Karena itu, para pengamat meramalkan perekonomian<br />
Indonesia tahun ini hanya akan tumbuh sekitar 5%. Sedikit lebih<br />
tinggi dari pertumbuhan ekonomi 2015 sebesar 4,73%.<br />
Agus Martowardojo pun sudah mengungkapkan kesuraman<br />
itu. “Kita perlu hati-hati dengan pelambatan ekonomi dunia,<br />
China, penurunan harga komoditi, serta kenaikan suku bunga<br />
The Fed” ujar Gubernur BI ini.<br />
Strategi menghadapi <strong>2016</strong><br />
Tapi, seberat apa pun masalah yang akan dihadapi, toh tahun<br />
<strong>2016</strong> harus dijalani juga. Manajemen BTN sendiri tetap<br />
optimistis menghadapi tahun Monyet Api ini dengan menetapkan<br />
target pertumbuhan laba bersih sebesar 25%. Sementara<br />
itu aset dan kreditnya ditargetkan tumbuh 18% - 20%.<br />
Adapun dana pihak ketiga (DPK) diproyeksikan naik 12%.<br />
Menurut Maryono, target yang cukup tinggi tadi akan<br />
ditopang oleh program satu juta rumah, melanjutkan upaya<br />
efisiensi yang tengah dijalankan perusahaan, perbaikan<br />
kualitas kredit, pengembangan produk serta peningkatan<br />
Foto: Istimewa<br />
layanan digital banking. Maryono berharap, keempat faktor<br />
tadi dapat mengurangi dampak dari belum pulihnya kondisi<br />
ekonomi.<br />
Ambisi besar perseroan tentu bukan tanpa alasan. Kendati<br />
masih dibayangi kelesuan, para pengamat memperkirakan<br />
bisnis properti tahun ini akan lebih baik dibandingkan<br />
2015, terutama untuk ceruk pasar kelas bawah. Dengan<br />
pertumbuhan ekonomi sekitar 5%, kredit perumahan tahun<br />
ini diprediksi akan tumbuh 8,5% - 10%. Paling tidak, hal itu<br />
terungkap dari Seminar BTN “Outlo<strong>ok</strong> Ekonomi, Perbankan,<br />
Properti <strong>2016</strong>” (Lihat: Properti hal 26).<br />
Program satu juta rumah tampaknya masih akan menjadi<br />
motor penggerak bisnis properti <strong>2016</strong>. Terkait dengan program<br />
ini, tahun lalu BTN berkontribusi dalam pengadaan<br />
474.099 unit rumah, baik melalui pemberian kredit perumahan<br />
(KPR) maupun kredit konstruksi. Nah, pada tahun ini,<br />
BTN telah mengantongi potensi pasar 1.500.000 unit untuk<br />
mendukung program satu juta rumah.<br />
Untuk menangkap peluang tersebut, perseroan telah<br />
menyiapkan sejumlah strategi. Dalam mendukung program<br />
sejuta rumah, misalnya, BTN telah membagi strategi kreditnya<br />
ke dalam tiga kelomp<strong>ok</strong>. Yaitu Kredit Pemilikan Rumah<br />
(KPR) dan kredit konstruksi, kredit perumahan lainnya dan<br />
konsumer, serta kredit komersial. Dengan strategi ini, BTN<br />
akan menyasar segmen kredit lainnya seperti pembiayaan<br />
kebutuhan rumah tangga dan pendidikan.<br />
Manajemen yakin, dengan strategi tadi, tahun ini kredit<br />
BTN masih bisa tumbuh 20%. Kalau pun meleset, pertumbuhan<br />
sebesar 18% masih dalam jangkauan. Tapi, memang,<br />
kelesuan ekonomi masih berpotensi menggerek NPL ke<br />
atas. Rendahnya daya beli serta tingginya angka PHK dapat<br />
membuat debitur kesulitan memenuhi kewajibannya kepada<br />
bank. Tingginya tingkat bunga kredit pun membuat potensi<br />
pembengkakan NPL masih menganga.<br />
Oleh sebab itu, kendati pertumbuhan kredit dipat<strong>ok</strong> 20%,<br />
manajemen tidak mau gegabah dalam mengucurkan kreditnya.<br />
Sementara untuk mengejar target NPL gross di bawah<br />
3% di akhir <strong>2016</strong>, manajemen telah menyiapkan lima<br />
strategi. Pertama, menerapkan early warning system bagi<br />
kredit lancar. Kedua, membentuk dua unit kerja (CCRD dan<br />
AMD) untuk menangani NPL. Dari unit kerja itu, nantinya ada<br />
Sumber: OJK<br />
Sepuluh bank nasional terkaya (triliun Rp)<br />
Tahun 2014 tahun 2015<br />
Posisi Aset Posisi Aset<br />
1. Bank BRI 778,02 1. Bank BRI 849,41<br />
2. Bank Mandiri 755,87 2. Bank Mandiri 807,79<br />
3. Bank BCA 541,91 3. Bank BCA 582,54<br />
4. Bank BNI 393,47 4. Bank BNI 478,72<br />
5. Bank CIMB Niaga 227,08 5. Bank CIMN Niaga 233,58<br />
6. Bank Permata 185,09 6. Bank Permata 182,41<br />
7. Bank Danamon 163,09 7. Bank BTN 172,00<br />
8. Bank Panin 159,01 8. Bank Panin 168,97<br />
9. Bank BTN 144,60 9. Bank Danamon 157,97<br />
10 Maybank Indonesia 135,54 10. Maybank Indonesia 148,91<br />
8<br />
Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
Menangkal Kelesuan Dengan Tranformasi Tahap 2<br />
bagian kredit masalah yang akan dilelang.<br />
Langkah ketiga, melakukan restrukturisasi kredit terhadap<br />
kreditur yang memenuhi syarat. Keempat, menjalin kerja<br />
sama dengan balai lelang agar proses pelelangan (agunan)<br />
kredit bermasalah berjalan dengan baik. Kemudian kelima,<br />
memperbanyak pameran rumah bekas alias second.<br />
Masalahnya, di tengah upaya perbaikan kualitas kredit<br />
yang tengah dilakukan manajemen, ancaman NPL baru terus<br />
bermunculan. Karena itu, untuk meredamnya, tingkat<br />
suku bunga kredit mau tak mau diupayakan untuk diturunkan.<br />
Tapi, langkah ini baru akan berhasil jika upaya efisiensi<br />
yang tengah dilakukan perseroan berjalan dengan baik.<br />
Terkait dengan langkah efisiensi yang telah dilakukan perseroan,<br />
sejauh ini boleh dibilang berjalan cukup baik. Jika di<br />
akhir 2014 rasio beban operasional terhadap pendapatan<br />
operasional (BOPO) masih berada di level 88,97%, maka tahun<br />
lalu sudah turun ke level 84,83%. Jika rasio BOPO bisa<br />
ditekan terus, suku bunga kredit pun dapat dipangkas. Alhasil,<br />
penurunan bunga kredit ini dapat membantu para dibitor<br />
dalam menghadapi kelesuan ekonomi.<br />
Mengefisienkan mesin uang<br />
Itu sebabnya, majemen terus berikhtiar mencari terbaik<br />
agar bisnis BTN menjadi makin efisien. Salah satunya dengan<br />
makin serius masuk ke digital banking (Lihat: keuangan<br />
hal 18). Transaksi melalui digital banking, selain memangkas<br />
waktu, juga bisa mengurangi beban biaya bank.<br />
Seorang direktur bank swasta pernah mengatakan, rasio<br />
biaya transaksi melalui teller dengan digital banking sekitar<br />
2,5 banding satu. Ilustrasi sederhananya, apabila transaksi<br />
melalui teller membuat bank harus mengeluarkan biaya sekitar<br />
Rp 1.500, maka lewat digital banking cukup Rp 600. Jadi,<br />
bisa dibayangkan betapa besar penghematan yang bisa dilakukan<br />
BTN dengan masuk ke digital banking.<br />
Sisi positif lainnya, nasabah juga tidak dibebani biaya<br />
transaksi mahal, sementara BTN bisa menggenjot pendapatan<br />
non bunga (fee based income). Maryono yakin, dengan<br />
digital banking, tahun ini fee based income perseroan<br />
akan tumbuh 20% - 30%. Jangan dilupakan, dengan digital<br />
banking, BTN juga bisa menekan biaya ekspansi. Jika transaksinya<br />
bisa melibatkan banyak nasabah, penetrasi cabang<br />
dan penambahan pegawai juga ikut berkurang. “Di situ<br />
penghematan bisa dilakukan,” ujarnya.<br />
Tak hanya lewat digital banking, langkah efisiensi juga dilakukan<br />
dengan menekan biaya dana. Tahun ini, BTN akan<br />
mengoptimalisasi penghimpunan dana murah, terutama<br />
lewat produk tabungan (lihat: Keuangan hal 20). Perseroan<br />
juga akan masuk ke wholesale funding dan melakukan aliansi<br />
dengan BUMN. Alasannya, masih banyak BUMN dan lembaga<br />
dana pensiun yang belum digarap secara optimal oleh<br />
BTN. Dengan strategi ini, manajemen menargetkan pertumbuhan<br />
DPK sebesar 12%.<br />
Pendek kata, semua unsur yang memiliki peluang untuk<br />
dikembangkan demi kemajuan perseroan, akan menjadi<br />
prioritas dalam pengembangan BTN di <strong>2016</strong>. Termasuk pengembangan<br />
unit usaha syariah (UUS) BTN yang pada 2015<br />
mampu menyumbangkan keuntungan Rp 260,33 miliar atau<br />
tumbuh 28,79% dibanding periode yang sama 2014. “Selama<br />
potensinya ada, kami akan terus dorong untuk menjadi<br />
bagian pengembangan bisnis BTN,” ujar Maryono.<br />
Pertanyaannya, seberapa besar peluang untuk mencapai<br />
target-target tadi? Tentu tergantung dari banyak faktor, baik<br />
yang bersifat politik maupun ekonomi. Di bidang politik,<br />
misalnya, tergantung seberapa besar dukungan stake holder<br />
terhadap program satu juga rumah yang telah berjalan hampir<br />
satu tahun. Di bidang ekonomi, tentu tak bisa dilepaskan<br />
dari kebijakan pemerintah, BI dan OJK di tahun <strong>2016</strong>.<br />
Dan, yang lebih penting lagi, keberhasilan dalam mencapai<br />
target-target tadi sangat ditentukan oleh keseriusan<br />
serta kerja keras seluruh pegawai BTN dalam melaksanakan<br />
road map transformasi yang telah disusun. Jika hal ini bisa<br />
diwujudkan, insyaallah kinerja BTN akan lebih bagus. •<br />
Menunggu Restu<br />
Dari OJK<br />
Ketika Maryono ditunjuk menjadi nahkoda BTN, akhir 2012, kondisi bank<br />
yang f<strong>ok</strong>us pada sektor perumahan ini tengah dililit masalah kredit macet<br />
(NPL). Beruntung, manajemen baru mampu membawa BTN ke luar dari<br />
persoalan besat tersebut. Perlahan tapi pasti, bank BUMN ini bisa mengembangkan<br />
usahanya dengan lancar. Tahun 2015 yang lalu, bank ini<br />
mampu membukukan kenaikan laba sebesar 61,75%.<br />
Tak hanya sehat, BTN juga benar-benar menjadi bank yang agresif.<br />
Untuk mendukung program satu juta rumah, BTN akan menggandeng<br />
Housing Development Finance Center (HDFC) India dan Kementerian Pekerjaan<br />
Umum dan Perumahan Rakyat dalam pendirian perusahaan pembiayaan.<br />
“HDFC memiliki pengalaman sebagai lembaga pembiayaan perumahan<br />
terbaik di dunia,” ujar Maryono.<br />
Selain itu, BTN juga berencana mendirikan perusahaan asuransi jiwa.<br />
Di bisnis ini, BTN akan menggandeng PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).<br />
Menurut Sahala L Tobing, Direktur Jasindo, di usaha patungan ini BTN dan<br />
Jasindo. “Setelah kami hitung-hitung, modal awalnya sekitar Rp 150 miliar,”<br />
ujarnya.<br />
Jika menyimak tipikal BTN yang f<strong>ok</strong>us pada kredit perumahan, keberadaan<br />
perusahaan asuransi jiwa memang cukup strategis dan menguntungkan.<br />
Hal itu telah dibuktikan oleh Bank BNI. Untuk memproteksi debitornya,<br />
bank ini menggandeng BNI Life. Sedangkan Bank Mandiri memanfaatkan<br />
jasa Mandiri AXA General Insurance. Sementara itu BRI bekerjasama dengan<br />
Bringin Life.<br />
Selama ini BTN lebih banyak memanfaatkan jasa perusahaan asuransi<br />
swasta untuk memproteksi para debitornya. Padahal, sejak 1976 hingga<br />
2015, bank ini telah menyalurkan KPR Rp 170 triliun kepada lebih dari 4<br />
juta nasabah. Karena itu, masuknya BTN ke bisnis asuransi dinilai positif oleh<br />
banyak kalangan. Paling tidak, bisnis baru ini kelak bisa menambah pendapatan<br />
BTN.<br />
Jadi, kapan kedua anak usaha ini akan beroperasi? “Kami berharap restu<br />
dari OJK ke luar di kuartal I,” ujarnya. •<br />
Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong><br />
9
Laporanutama<br />
ATM Bank BUMN: Holding bank BUMN<br />
akan menjadi kekuatan baru.<br />
Menuju Holding Bank BUMN<br />
Indonesia sebentar lagi bakal memiliki holding<br />
bank BUMN. Nantinya, Bank BTN, Bank Mandiri,<br />
Bank BRI, dan Bank BNI berkedudukan setara.<br />
Akan ada sesuatu yang baru dalam wajah industri perbankan<br />
ketika tahun <strong>2016</strong> baru dimulai. Di minggu<br />
pertama <strong>2016</strong>, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan<br />
merilis Master Plan Jasa Keuangan Indonesia (MPJKI).<br />
Secara umum, kebijakan ini akan mengatur soal kontribusi sektor<br />
keuangan terhadap perekonomian nasional, daya tahan saat<br />
menghadapi krisis, serta perluasan industri keuangan (inklusi).<br />
Jika MPJKI benar-benar bisa terlaksana secara optimal,<br />
bukan mustahil akan tercipta industri keuangan yang sehat,<br />
kuat, dan memiliki daya saing tinggi. Soalnya, sang induk harus<br />
menyediakan modal minimum yang besarannya dihitung<br />
dengan memakai rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum<br />
Terintergrasi (KPMM), yakni perbandingan antara total<br />
modal aktual (TMA) konsolidasi dengan total modal minimum<br />
(TMM) konsolidasi.<br />
Yang cukup menarik dalam master plan itu, OJK juga menyinggung<br />
soal konsolidasi antara bank BUMN. Harus diakui,<br />
semua bank BUMN cenderung berebut di pasar yang sama,<br />
yakni konsumer dan investasi. Sebagai contoh produk KPR<br />
dan bancassurance. Produk ini termasuk unggulan di Bank<br />
BTN Mandiri, BRI, dan BNI. Akibatnya, tak hanya bersaing dengan<br />
bank swasta atau asing, mereka pun harus bertarung<br />
sesama saudara sendiri.<br />
Memang, sejak Kementerian BUMN dipegang oleh Rini<br />
Soemarno, rumor tentang penggabungan bank BUMN<br />
kembali marak. Bahkan, Presiden J<strong>ok</strong>o Widodo saat menjamu<br />
seluruh direktur utama BUMN di Istana Negara bulan<br />
Oktober lalu mengingatkan tentang pentingnya pembentukan<br />
holding. “Saya ingin agar BUMN-BUMN ini menjadi<br />
besar, entah lewat revaluasi aset dan lain-lain itu. Tidak<br />
hanya menjadi besar, tetapi juga tetap lincah. BUMN yang<br />
kuat,” kata Presiden.<br />
Sejak saat itu, Kementerian BUMN bergerak cepat. Mereka<br />
berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),<br />
Kementerian Keuangan, dan DPR. Hasilnya, jika semua proses<br />
berjalan lancar, holding bank BUMN bisa terwujud pada<br />
tahun 2018.<br />
10 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
Menuju Holding Bank BUMN<br />
Pembentukan holding bank BUMN merupakan salah satu<br />
dari 14 sektor yang bakal diajukan Kementerian BUMN kepada<br />
Presiden J<strong>ok</strong>o Widodo. Nantinya, empat bank BUMN<br />
yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara<br />
Indonesia (BNI), serta Bank Tabungan Negara (BTN)<br />
akan berkedudukan setara. “Mirip dengan Temasek di Singapura<br />
dan Khazanah di Malaysia,” ujar Gatot Trihargo, Deputi<br />
Bidang Usaha Jasa Keuangan Kementerian BUMN.<br />
Salah satu kendaraan untuk mewujudkan holding adalah<br />
peluncuran ATM terintegrasi pada pertengahan Desember<br />
lalu, bernama ATM Himbara Link Merah Putih. Tahun <strong>2016</strong>, kata<br />
Gatot, akan ada beberapa merger produk lain yang tercipta.<br />
Misalnya, mesin electronic data capture (EDC) terintegrasi.<br />
Gatot mencatat setidaknya ada enam manfaat yang bisa<br />
diperoleh bank BUMN dengan terbentuknya holding. Pertama,<br />
kapasitas pemberian kredit menjadi lebih baik. Kedua,<br />
optimalisasi aset bank-bank BUMN. Ketiga, tercipta database<br />
(pusat data) terintegrasi.<br />
Manfaat keempat yang bisa diperoleh, efisien dari segi belanja<br />
modal. Kelima, sinergi pemberian dividen. Keenam, meningkatkan<br />
nilai perusahaan atau rating ketika ingin mencari<br />
pendanaan lewat surat utang.<br />
Pembentukan holding agar efisiensi<br />
bisa lebih dimaksimalkan. Ujungujungnya,<br />
“Keempat bank BUMN<br />
ini akan lebih cepat berkembang<br />
menjadi bank yang besar. ”<br />
(Maryono)<br />
Foto: Dahlan RP<br />
DIPIMPIN SEORANG PEJABAT<br />
Mulya E. Siregar, Deputi Komisioner OJK berpendapat,<br />
holding bank BUMN sejalan dengan konsep pengawasan<br />
terpadu (integrated supervision). Selain itu, konsep holding<br />
juga sebagai bentuk penerapan aturan kepemilikan tunggal.<br />
“Holding dipimpin oleh pejabat yang ditunjuk pemerintah,”<br />
ujarnya.<br />
Dukungan pun mengalir dari direksi bank BUMN. Direktur<br />
Utama Bank BTN Maryono menyatakan, pembentukan<br />
holding agar efisiensi bisa lebih dimaksimalkan. Ujung-ujungnya,<br />
“Keempat bank BUMN ini akan lebih cepat berkembang<br />
menjadi bank yang besar,” katanya.<br />
Seperti halnya Maryono, Direktur Utama Bank Mandiri<br />
Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama Bank BNI Achmad<br />
Baiquni menyatakan hal yang sama. Menurut Baiquni, pembentukan<br />
holding ini bertujuan agar bank milik pemerintah<br />
menjadi bank besar di kawasan Asia Tenggara.<br />
“Selain itu, nantinya ketika sudah terbentuk holding, diharapkan<br />
biaya logistik dan operasional akan lebih ringan sehingga<br />
mendorong efisiensi,” kata dia.<br />
Menurut Baiquni, peluncuran ATM Himbara Link yang direalisasikan<br />
Desember lalu merupakan satu langkah maju.<br />
Sebelumnya, kartu uang elektronik (e-money) bersama<br />
terintegrasi sudah terwujud lewat pembukaan akses e-Toll<br />
milik Bank Mandiri kepada saudara-saudaranya sesama bank<br />
BUMN beberapa waktu lalu.<br />
Sebenarnya, strategi pembentukan holding sudah sejak<br />
jauh dilakukan oleh bank swasta, terutama yang telah dikuasai<br />
investor asing. Misalnya, business cooperating agreement<br />
(BCA) yang diteken Standard Chatered Bank dengan Bank<br />
Permata. Dengan Stanchard, misalnya, Permata yang belum<br />
terlalu familiar di pasar global bisa memanfaatkan jaringan<br />
milik bank asal Inggris itu.<br />
Di luar itu, Permata juga langsung menerapkan best practice<br />
international yang telah dilakukan Stanchard, termasuk<br />
yang berkaitan dengan good corporate governance. Permata<br />
pun rela melikuidasi produk kredit kepemilikan mobil (KKM)<br />
yang menjadi andalannya. Sebagai gantinya, Permata melakukan<br />
joint financing dengan Astra Sendaya Finance, multifinance<br />
milik Astra International.<br />
Langkah yang sama juga diayunkan Bank Buana dan NISP.<br />
Bank Buana, misalnya, menjalin kerjasama dengan UOB Bank<br />
Indonesia. Sementara Bank NISP merentas jejak serupa dengan<br />
OCBC Bank Indonesia. Melalui sinergi bisnis ini, kedua<br />
bank itu bisa menekan beberapa komponen biaya seperti pengembangan<br />
produk. Dampaknya, tingkat efisiensi di Bank<br />
Buana dan NISP terus membaik.<br />
Mudah-mudahan saja, pembentukan holding akan membuat<br />
bank BUMN menjadi semakin kuat dan hebat. •<br />
Paras 11<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
Laporanutama<br />
Maryono,<br />
Direktur Utama Bank BTN<br />
Karena BTN<br />
Melakukan<br />
Transformasi<br />
Apa yang dilakukan Bank BTN sepanjang tahun 2015?<br />
Kondisi perekonomian secara global maupun makro nasional<br />
di tahun 2015 memang agak berbeda dibandingkan<br />
tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2015 memang banyak<br />
hal yang mengalami perlambatan di dalam pertumbuhan<br />
maupun aktivitas bisnis. Kondisi ini tidak hanya dipengaruhi<br />
sisi makro di Indonesia, tetapi juga dipengaruhi sisi global<br />
negara maju, yaitu Amerika, China, dan Jepang.<br />
Apa yang dilakukan Bank BTN di tengah kondisi<br />
seperti itu?<br />
Pada awal tahun 2015, BTN telah melakukan transformasi.<br />
Sebetulnya, ini sudah dimulai di pertengahan tahun 2013. Di<br />
dalamnya kita buat suatu periode, yaitu tahun 2013 sampai<br />
2015, yang kita sebut sebagai periodic survival.<br />
Dalam periode itu, kita tetap melakukan konsentrasi sebagai<br />
perusahaan bank yang mendominasi sektor pembiayaan<br />
perumahan. Kemudian kita lakukan proteksi dari pasar<br />
dan kita lakukan perubahan financial capital driven.<br />
Transformasi kedua, 2015 sampai 2019, kita sebut sebagai<br />
periode digital banking. Di dalamnya, selain tetap melakukan<br />
dominasi dan percepatan, kita juga melakukan suatu<br />
pendekatan dengan teknologi dan perubahan yang lebih<br />
cepat. Di samping itu, juga melakukan human capital driven.<br />
Transformasi ketiga, adalah periode 2020 sampai 2025.<br />
Di periode ini kita akan melakukan suatu pengembangan<br />
size-ing. Di jaringan, kita masuk ke global karena kita sudah<br />
harus masuk ke dalam suatu persaingan internasional dan<br />
melanjutkan perubahan.<br />
Tiga transformasi ini menyangkut tiga p<strong>ok</strong><strong>ok</strong>, yakni bisnis,<br />
teknologi, dan human capital.<br />
Apakah ada perubahan setelah melakukan transformasi?<br />
Dengan adanya transformasi ini, kinerja kita di tahun 2015<br />
mengalami perubahan. Perubahan yang kita lakukan mencakup<br />
beberapa hal. Pertama, di dalam pengembangan bisnis,<br />
BTN telah siap melakukan Program Satu Juta Rumah. Kedua,<br />
kita mulai melakukan pengembangan digital banking. Ketiga,<br />
kita mendapatkan fundamental yang kita lakukan di tahun<br />
2013, yakni perbaikan dari sisi good corporate governance,<br />
perbaikan risk manajemen, dan perbaikan proses bisnis.<br />
Satu periode berat di tahun 2015 baru saja kita lewati.<br />
Melambatnya perekonomian dunia dan nasional, jatuhnya<br />
harga berbagai komoditas, serta menguatnya nilai<br />
tukar dolar AS terhadap rupiah telah membuat banyak<br />
sektor di dalam negeri terpukul.<br />
Apakah tahun <strong>2016</strong> ini keadaannya akan serupa? Samarsamar<br />
terlihat demikian. Meskipun begitu, pemerintah masih<br />
tetap optimis pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai<br />
5,8% - 6,2%. Kalaupun meleset, pertumbuhan sebesar<br />
5,2% - 5,6% masih bisa terjangkau.<br />
Bagaimana PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk<br />
menghadapi kondisi ini? Apa strateginya? Bagaimana mereka<br />
melewati tahun 2015 lalu? Di bawah ini penjelasan Direktur<br />
Utama Bank BTN, Maryono tiga hari menjelang tutup akhir tahun<br />
2015:<br />
Apakah permintaan KPR meningkat dalam pelaksanaan<br />
Program Satu Juta Rumah?<br />
Kalau kita lihat Program Satu Juta Rumah, kita mengedepankan<br />
tagline, yakni BTN punya lima SIAP. Siap dalam pendanaan,<br />
IT, supply rumah, sumber daya manusia, dan proses<br />
bisnis.<br />
Dalam Program Satu Juta Rumah, BTN jadi petugas utama.<br />
Fasilitasnya adalah, bunga 5% dan uang muka minimal 1%.<br />
Ini betul-betul ide BTN. Ini juga berdampak pada permintaan<br />
KPR yang meningkat.<br />
Dengan kebijakan tadi, realisasi KPR BTN sampai 30<br />
November 2015 sebanyak 110.084 unit subsidi, nonsubsidi<br />
48.304 unit. Sedangkan konstruksi yang belum selesai ada<br />
270.706 unit.<br />
Realisasi KPR subsidi itu, 98% dilakukan oleh BTN. Sisa-<br />
12 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
BTN tetap konsisten di bisnis inti<br />
nya oleh bank-bank lain. Sampai saat ini sudah 600 ribu unit,<br />
belum termasuk rumah yang dibangun secara swadaya. Pengembangan<br />
digital banking, ada program jaringan yang<br />
berkaitan dengan Lakupandai.<br />
Bagaimana kinerja di tahun 2015?<br />
Di tahun 2015, penilaian kinerja tiap tahun dengan menggunakan<br />
penilaian kinerja unggul yang dilakukan oleh lembaga<br />
tertentu.<br />
Di tahun 2014, BTN mendapat nilai 339 yang disebut sebagai<br />
early start dan di 2015 naik menjadi 492 atau disebut<br />
good performance. Kita naik hampir dua tingkat. Biasanya<br />
satu tingkat.<br />
Tingkat kesehatannya?<br />
Di tahun 2015 tingkat kesehatan Bank BTN dapat setara<br />
dengan bank BUMN lain. Kalau di tahun 2014 kita ada di peringkat<br />
3, sekarang (tahun 2015) kita naik menjadi 2. GCG<br />
kita juga dinilai 2, sama dengan beberapa bank lain.<br />
Kalau dinilai dengan komparasi beberapa bank, per Oktober<br />
2015 BTN berada di rangking 7 dibandingkan dengan<br />
perbankan nasional. Kalau di tahun 2014 BTN masuk di rangking<br />
9 dari sisi aset.<br />
Dari sisi dana?<br />
Dari sisi dana kita juga naik ke nomor 7, begitu pula sisi<br />
kredit dan laba juga di rangking 7. Ini adalah perbandingan<br />
komparasi terhadap perbankan nasional, baik milik pemerintah<br />
atau swasta atau bank asing.<br />
Dari sisi aset?<br />
Dari sisi aset, tadinya aset BTN Rp 107 triliun kemudian naik<br />
17% menjadi Rp 135 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) dari Rp<br />
121,7 triliun naik 18%, dan laba Rp 1,6 triliun naik 61%.<br />
CAR masih sekitar 17%, NIM 4,8. Di samping itu, BTN juga<br />
dapat penghargaan dari sisi kualitas, yakni GCG Most Improvement<br />
di level ASEAN masuk ke Top 2. Di tingkat nasional,<br />
dari sisi perusahaan finansial dijadikan The Best Finansial<br />
2015 versi AEC.<br />
Kalau dari sisi endorse spot, kita dapatkan award dari<br />
BUMN keuangan di tingkat ketiga.<br />
Dari sisi saham, harga saham BTN dihitung yoy mulai Januari<br />
sampai Desember mencapai peningkatan 8,7%. Itu<br />
adalah nomor 7 dibanding seluruh perusahaan yang listing.<br />
Apa hasilnya dari transformasi yang dilakukan?<br />
Dalam tempo tiga tahun, kita telah memperbaiki dari sisi<br />
fondasi GCG, risk manajemen, dan human capital. Dalam<br />
transformasi tahap pertama di tahun 2015 mulai menunjukkan<br />
hasil. Sekarang menuju tahap kedua.<br />
Dalam perubahan ini, kenapa BTN lebih maju di tengah<br />
kondisi perekonomian global dan nasional melambat? Karena<br />
BTN melakukan transformasi lebih dulu dan melakukan<br />
perubahan strategi sehingga ini adalah hasilnya.<br />
Lantas, apa rencana tahun <strong>2016</strong>?<br />
Rencana di tahun <strong>2016</strong>, kita tetap melakukan pembiayaan<br />
Di tahun 2014, BTN mendapat<br />
nilai 339 yang disebut sebagai<br />
early start dan di 2015 naik<br />
menjadi 492 atau disebut good<br />
performance. Kita naik hampir<br />
dua tingkat. Biasanya satu tingkat.<br />
(Maryono)<br />
perumahan dan melakukan optimalisasi Program Satu Juta Rumah.<br />
Maksudnya, kita akan menggerakkan semua kerjasama<br />
dengan lintas kementerian atau lembaga dan menggerakkan<br />
masing-masing pengembang agar bisa lebih cepat lagi.<br />
Dalam hal pendanaan, kita tetap konsentrasi pada tabungan,<br />
masuk ke dalam pendanaan koorporasi yang bersifat<br />
low cost.<br />
Bagaimana dengan NPL?<br />
Soal non performing loan (NPL) kita perkirakan ada di bawah<br />
3,5%.<br />
Kualitas kredit yang ukurannya sensitif, prosesnya kita<br />
jaga dengan kriteria mengelola transformasi proses bisnis.<br />
Kita punya ukuran debitur kualitas baru itu, kualitasnya berapa.<br />
Itu ukurannya hanya satu tahun. Yang sudah lama kita bagi-bagi<br />
lagi menurut umur. Ini kita jaga setiap saat sehingga<br />
karakteristik kredit konsumer yang KPR itu, begitu nunggak<br />
3 bulan maka jadi masalah.<br />
Makanya, yang sudah kadung nunggak kita lakukan perbaikan<br />
dengan cara diskusi dengan nasabah untuk dilakukan<br />
beberapa kegiatan sehingga mampu membayar kembali.<br />
Target NPL di tahun <strong>2016</strong>?<br />
Kita juga melakukan intensitas secara masif. Sampai Sabtu-Minggu<br />
kerja terus untuk menunjukkan kualitas kredit<br />
yang bisa diandalkan. Dan, tahun <strong>2016</strong> kita akan targetkan<br />
NPL di bawah 3%.<br />
Dari hasil kalkulasi, kami berhasil profiling setiap problematika<br />
dari segmen kredit yang bermasalah. Di sini kita<br />
intens pada kualitas kredit menurut segmennya, karakteristik<br />
dan problematikanya.<br />
Kalau industri perbankan tahun ini meningkat, NPL kita<br />
juga menurun. Kita juga kerjasama dengan lembaga luar negeri,<br />
seperti SPSD dari India yang dijadikan sebagai kiblat<br />
untuk memperbaiki agar lebih teliti lagi. Sehingga early warning<br />
system akan kita lakukan.<br />
Kita juga bangun pabrikan. NPL KPR kita masih di bawah<br />
NPL industri. Kalau NPL konsumer industri 2,8%, kita 2,6%.<br />
Dan saya yakin tahun <strong>2016</strong> akan lebih turun lagi.<br />
Strategi yang akan diterapkan dalam membangun komersial<br />
landing, konsentrasinya adalah di kredit subsidi<br />
pembiayaan perumahan. Pemenuhan dananya dari sisi digital<br />
banking baik untuk meningkatkan percepatan. •<br />
Paras 13<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
pasar modal<br />
Ayo, Mendulang<br />
Gain Dari BTN<br />
BBTN menjadi saham yang diincar investor. Dengan kinerja<br />
yang mentereng, harganya masih terbilang murah.<br />
Perputaran roda perekonomian<br />
boleh melambat.<br />
Bahkan banyak pengamat<br />
menduga pelambatan<br />
akan berlangsung hingga<br />
akhir <strong>2016</strong> ini. Tapi kondisi<br />
itu, ternyata, tidak berpengaruh besar<br />
pada pertumbuhan kinerja PT Bank<br />
Tabungan Negara. Teng<strong>ok</strong> saja prestasi<br />
yang telah dicapainya. Di kala bank lain<br />
megap-megap menghadapi situasi sulit<br />
(dengan mencatatkan laba bersih yang<br />
stagnan dan turun), kinerja BTN malah<br />
sebaliknya, mengilau.<br />
Setelah mencatatkan kenaikan laba<br />
bersih sebesar 60,52% menjadi Rp 1,22<br />
triliun pada kuartal III, pada akhir tahun<br />
lalu BTN mencatatkan laba bersih Rp<br />
1,85 triliun. Itu berarti naik 62% dibanding<br />
perolehan periode yang sama tahun<br />
sebelumnya senilai Rp1,14 triliun.<br />
Makanya, tidak berlebihan jika di tahun<br />
<strong>2016</strong> ini manajemen menargetkan<br />
bank yang dipimpinnya akan memperoleh<br />
untung bersih di atas Rp 1,8 triliun.<br />
“Kami akan al<strong>ok</strong>asikan kelebihannya untuk<br />
memperkuat pencadangan,” kata jelas<br />
Iman Nugroho Soeko, Direktur Treasury<br />
dan Asset Management BTN.<br />
Direktur Utama BBTN, Maryono mengatakan<br />
seiring laba, perseroan mencatatkan<br />
kinerja kredit dan pembiayaan<br />
sebesar Rp139 triliun, meningkat<br />
19,88% dari periode yang sama tahun<br />
2014 senilai Rp115,91 triliun. “Pertumbuhan<br />
kredit ini berada di atas rata-rata<br />
industri nasional yang hanya pada<br />
kisaran 9,85%,” katanya.<br />
Sejalan dengan pertumbuhan dan<br />
peningkatan kualitas kredit, peningkatan<br />
bisnis Bank BTN juga terlihat dari<br />
meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK)<br />
14 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
Ayo, Mendulang Gain Dari BTN<br />
yang mencapai Rp128 triliun di akhir<br />
2015, naik 19,97% dari periode sebelumnya<br />
senilai Rp106,7 triliun. Kenaikan<br />
DPK inipun berada diatas rata-rata industri<br />
nasional yang hanya pada kisaran<br />
7,70%.<br />
Menurut Maryono, pada tahun ini kinerja<br />
perseroan bakal kian melaju. Penyumbang-nya,<br />
yakni posisi BTN sebagai<br />
salah satu penggerak program satu<br />
juta rumah dan transformasi bisnis yang<br />
telah dilakukan.<br />
Dalam rencana bisnis bank (RBB)<br />
BTN <strong>2016</strong>, perseroan ditargetkan akan<br />
mencatatkan pertumbuhan laba bersih<br />
di atas 25% secara tahunan (y-o-y).<br />
Dari sisi kredit dan dana pihak ketiga<br />
(DPK), perseroan membidik akan naik<br />
masing-masing sebesar 18%-20% y-o-y<br />
dan 12% y-o-y.<br />
Kemudian, dengan kenaikan kredit<br />
tersebut, aset emiten bersandi saham<br />
BBTN ini diyakini juga akan melaju sebesar<br />
18%-20%. Yang tak kalah menarik<br />
adalah prediksi tentang perbaikan kualitas<br />
aset. Seiring dengan naiknya kredit<br />
yang disalurkan, non-performing loan<br />
(NPL) perseroan turun menjadi 3,42%<br />
(gross). Dan manajemen yakin, <strong>2016</strong><br />
NPL bisa ditekan lebih rendah lagi.<br />
SAHAMNYA LAYAK BELI<br />
Oprtimisme yang tidak terlalu berlebihan<br />
tampaknya. Lantas bagaimana<br />
Harga sahamnya ditargetkan berpeluang<br />
mencapai Rp1.525 per saham atau memiliki<br />
ruang penguatan 17,7% dari harga saat ini.<br />
dengan perkembangan harga sahamnya.<br />
Tahun lalu, tercatat harga saham<br />
berkode BBTN ini hanya naik Rp 90 atau<br />
sekitar 7,4%. Tapi, ini sudah terbilang<br />
lumayan. Paling tidak dibandingkan dengan<br />
saham-saham bank pelat merah<br />
lainnya yang, pada periode yang sama,<br />
malah mengalami penurunan harga.<br />
Namun setelah melihat prestasi terakhir,<br />
para analis memprediksi, harga<br />
saham PT Bank Tabungan Negara Tbk<br />
(BBTN), berpeluang ditransaksikan dengan<br />
Price Bo<strong>ok</strong> Value (PBV) 1,1 kali<br />
setahun ke depan sesuai dengan historisnya.<br />
Harga sahamnya ditargetkan berpeluang<br />
mencapai Rp1.525 per saham<br />
atau memiliki ruang penguatan 17,7%<br />
dari harga saat ini.<br />
David Sutyanto, analis riset First Asia<br />
Capital, melihat BBTN, sekarang masih<br />
berada dalam kisaran support Rp1.270<br />
dan resistance Rp1.350. Sejak pertengahan<br />
November lalu, saham ini bergerak<br />
bullish di tengah iklim pasar yang<br />
tengah konsolidasi.<br />
Kinerja yang tumbuh positif sepanjang<br />
tahun ini dibandingkan emiten<br />
bank lainnya menjadi pemicu penguatan<br />
harga sahamnya. Earnings per<br />
Share (EPS) proyeksi 2015 sebesar Rp<br />
1525. Pada saat ini harga sudah berada<br />
di level Rp1.485, BBTN relatif murah<br />
karena ditransaksikan dengan Price to<br />
Bo<strong>ok</strong> Value (PBV) satu kali.<br />
Sedangkan Price to Earnings Ratio<br />
(PER) rasio hanya 8,4 kali berdasarkan<br />
estimasi 2015. David memperkirakan,<br />
harga sahamnya berpeluang ditransaksikan<br />
dengan PBV 1,16 kali atau mencapai<br />
Rp1.525.<br />
Secara technical pergerakan harganya<br />
membentuk pola bullish continuation.<br />
“Saya rekomendasikan akumulasi<br />
bertahap saham BBTN, dan stop loss di<br />
Rp1.260,” kata David.<br />
Nah, selamat berinvestasi. Sebab<br />
keyakinan pelaku pasar BBTN akan ke<br />
harga Rp 1.700. •<br />
Paras 15<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
pasarmodal<br />
Tak Semua Properti<br />
Lesu Darah<br />
Keraguan terhadap bisnis properti masih menggelayuti benak<br />
para investor. Tapi, perumahan yang diperuntukkan bagi segmen<br />
menengah bawah diyakini tetap akan laris manis.<br />
Pro kontra tentang bisnis properti<br />
tahun ini, memang, cukup<br />
membingungkan. Ada kalangan<br />
yang menyebutkan, sektor ini<br />
masih akan melemah, dan baru akan<br />
menggeliat pada semester ke dua. Tapi,<br />
tak sedikit yang optimistis, dengan mengatakan<br />
bahwa yang masih akan lesu hanyalah<br />
segmen kelas menengah ke atas.<br />
Sementara untuk segmen menengah ke<br />
bawah relatif stabil.<br />
Para Ahli memprediksi di Tahun <strong>2016</strong><br />
pasar properti akan lebih baik daripada<br />
tahun 2015. Hal ini dikarenakan dukungan<br />
oleh beberapa regulasi Pemerintah,<br />
seperti peraturan baru LTV (loan<br />
to value).<br />
Pada peraturan tersebut, batasan<br />
maksimum LTV sebesar 80 persen akan<br />
ditetapkan pada transaksi kredit properti<br />
pertama, sedangkan batasan maksimum<br />
LTV sebesar 70 persen dan 60 persen masing-masing<br />
akan ditetapkan pada transaksi<br />
kredit properti kedua dan ketiga.<br />
Di sisi lain, tingkat pertumbuhan<br />
permintaan tahunan diharapkan dapat<br />
mencapai 3,6 persen di akhir 2015 dan<br />
secara moderat meningkat menjadi 3,9<br />
persen di <strong>2016</strong>. Sementara, tingkat pertumbuhan<br />
pas<strong>ok</strong>an tahunan diharapkan<br />
dapat meningkat sebesar 3,9 persen<br />
pada akhir 2015 dan menjadi 4,1 persen<br />
pada <strong>2016</strong>, dimana mayoritas pas<strong>ok</strong>an<br />
berasal dari segmen menengah ke bawah<br />
dan menengah.<br />
Diperkirakan rata-rata harga tanah di<br />
Jabodetabek dapat meningkat menjadi<br />
Rp9,7 juta per meter persegi pada akhir<br />
2015 (meningkat 16,7 persen YoY), dan<br />
diproyeksikan dapat mencapai Rp11,7<br />
juta per meter persegi di <strong>2016</strong> (meningkat<br />
20,7 persen YoY).<br />
Rencana pengembangan infrastruktur<br />
secara masif yang dilakukan Pemerintah,<br />
seperti tol dan LRT, menjadi salah<br />
satu faktor yang meningkatkan harga<br />
tanah secara signifikan. “Saya optimistis<br />
di tahun <strong>2016</strong> yang tinggal menghitung<br />
hari ini, kondisi pasar properti Indonesia<br />
akan jauh lebih baik. Jika ada perlambatan<br />
properti itu wajar, karena merupakan<br />
sebuah siklus alami. Nah, yang tidak<br />
benar adalah fakta yang mengungkapkan<br />
bahwa pasar properti tengah berada<br />
di titik crash,” kata Ali Tranghanda,<br />
CEO Indonesia Property Watch.<br />
Sementara itu, untuk emiten kelas<br />
menengah ke atas sangat terpengaruh<br />
oleh pelambatan ekonomi. Sebab, konsumen<br />
menengah ke atas (apartemen),<br />
lebih banyak menggunakan pendanaan<br />
internal daripada perbankan.<br />
Perusahaan properti yang<br />
beruntung<br />
Contoh perusahaan properti yang<br />
sangat tergantung pada bisnis bank, terutama<br />
Kredit Kepemilikan Rumah (KPR),<br />
adalah yang segmennya untuk kelas<br />
menengah bawah. Seperti PT Bumi Serpong<br />
Damai dan PT Ciputra Development.<br />
Dua emiten ini sangat tergantung<br />
16 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
Tak Semua Properti Lesu Darah<br />
pada pembiayaan perbankan.<br />
Nah, jika tahun ini BI rate jadi turun<br />
yang biasanya diikuti dengan penurunan<br />
suku bunga Kredit Kepemilikan<br />
Rumah (KPR), maka perusahaan seperti<br />
Bumi Serpong Damai dan Ciputra Development<br />
akan diuntungkan.<br />
Permintaan perumahan di kalangan<br />
menengah akan kembali meningkat.<br />
“Apalagi, perumahan untuk kelas menengah<br />
ke bawah. Segmen ini menjadi<br />
kontribusi terbesar baik bagi BSDE maupun<br />
CTRA,” kata Alfred Nainggolan, pengamat<br />
pasar modal.<br />
Kondisi itu diperkuat dengan penurunan<br />
harga Bahan Bakar Minyak (BBM)<br />
bersubsidi pada Januari <strong>2016</strong> yang kemungkinan<br />
akan diikuti dengan penurunan<br />
tarif dasar listrik. Penurunan harga<br />
energi itu memungkinkan inflasi tergerus<br />
atau bahkan bisa terjadi deflasi yang<br />
besar.<br />
Itu juga yang jadi alasan Kredit Kepemilikan<br />
Rumah (KPR) masih akan tumbuh<br />
cukup bagus di tahun ini. Apalagi gap kepemilikan<br />
rumah masih cukup besar.<br />
Walhasil, peluang penurunan BI rate<br />
menjadi kabar baik bagi saham yang diterbitkan<br />
Bumi Serpong Damai (BSDE)<br />
dan Ciputra Development (CTRA). Apalagi,<br />
kita tahu bahwa pendapatan per<br />
kapita Indonesia bakal terus tumbuh di<br />
<strong>2016</strong>.<br />
Dalam 12 bulan ke depan, target<br />
harga saham BSDE di Rp2.150. Sementara<br />
CTRA ditargetkan Alfred akan mencapai<br />
harga Rp1.710. “Saya rekomendasikan<br />
beli dua saham tersebut,” katanya.<br />
Pendapat yang sama dikemukakan<br />
Akhmad Nurcahyadi, analis PT Samuel<br />
Sekuritas Indonesia. Kata dia, saham-saham<br />
yang diterbitkan emiten residensial<br />
lebih menarik ketimbang efek keluaran<br />
perusahaan sub-sektor perkantoran dan<br />
kawasan industri.<br />
Makanya, ia begitu yakin, kenaikan<br />
volume penjualan di sektor ini masih<br />
akan didorong oleh segmen properti<br />
residensial menengah ke bawah. •<br />
kondisi pasar properti Indonesia akan jauh lebih<br />
baik. Jika ada perlambatan properti itu wajar,<br />
karena merupakan sebuah siklus alami. Nah, yang<br />
tidak benar adalah fakta yang mengungkapkan<br />
bahwa pasar properti tengah berada di titik crash.<br />
Foto: Bigstock<br />
Paras 17<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
keuangan<br />
Bank BTN<br />
Digital<br />
Lounge<br />
Menjawab<br />
Tantangan<br />
Bank BTN bertransformasi menjadi bank berbasis<br />
teknologi. Bank BUMN ini sudah siap untuk bersaing<br />
dalam menghadapi era MEA.<br />
Awal tahun <strong>2016</strong>, dibuka dengan<br />
catatan manis oleh PT<br />
Bank Tabungan Negara (Persero)<br />
Tbk. Tanggal 9 Februari<br />
<strong>2016</strong>, bank pelat merah ini mendirikan<br />
digital lounge. Tak tanggung-tanggung,<br />
sebanyak 70 gerai akan didirikan tahun<br />
ini. Dari jumlah itu, sebanyak 65 berdiri<br />
di kantor cabang Bank BTN dan lima gerai<br />
berdiri di pusat perbelanjaan (mall).<br />
“Kami menginvestasikan dana di bawah<br />
Rp 100 miliar untuk mendirikan gerai<br />
ini,” kata Sis Apik Wijayawanto, Direktur<br />
Funding dan Distribusi Bank BTN.<br />
Digital lounge ini merupakan layanan<br />
berbasis teknologi yang memberikan<br />
layanan pengajuan kredit pemilikan rumah<br />
(KPR) yang miliki aplikasi pilihan<br />
l<strong>ok</strong>asi dan harga, serta layanan pembukaan<br />
rekening.<br />
Harapannya, digital lounge akan meningkatkan<br />
bisnis KPR BTN yang di tahun<br />
<strong>2016</strong> ditargetkan tumbuh 18%-19%<br />
untuk KPR non subsidi dan 13%-15% untuk<br />
KPR subsidi.<br />
Dari sisi nasabah mikro, Bank BTN<br />
akan menambah jumlah agen Laku Pandai.<br />
Sis Apik menambahkan, pihaknya<br />
akan menambah 1.500 agen Laku Pandai<br />
di tahun <strong>2016</strong>.<br />
Agen tersebut terdiri dari 500 agen<br />
Laku Pandai yang menggunakan mesin<br />
EDC dan 1.000 agen Laku Pandai yang<br />
menggunakan telefon genggam. Kedua<br />
agen ini memiliki fungsi yang sama yaitu<br />
pembukaan rekening, cek saldo, tarik tunai<br />
dan setor tunai.<br />
Selanjutnya, Bank BTN akan memberikan<br />
layanan asuransi mikro dan pengajuan<br />
KPR di agen Laku Pandai. Misalnya,<br />
Bank BTN akan menggandeng<br />
anak usaha hasil perkawinan dengan<br />
18 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
Mekar di kala ekonomi susah<br />
Jasindo untuk layanan asuransi mikro di<br />
agen Laku Pandai.<br />
Sekadar informasi, Bank BTN telah<br />
memiliki 850 agen Laku Pandai di tahun<br />
2015 yang terdiri dari 600 agen menggunakan<br />
EDC dan 250 agen menggunakan<br />
telefon genggam.<br />
Terakhir, Bank BTN mulai meluncurkan<br />
uang elektronik (e-money) yang<br />
bekerjasama dengan PT Bank Mandiri<br />
Tbk melalui skema co-branding. Tahap<br />
awal, BTN akan menerbitkan 30.000-<br />
40.000 e-money di tahun <strong>2016</strong> dengan<br />
nasabah yang menjadi incaran adalah<br />
karyawan BTN, nasabah dan masyarakat<br />
umum. Alasan BTN memilih Mandiri<br />
karena e-money dapat digunakan di jalan<br />
tol, transjakarta, commuter line (CL),<br />
vending machine dan riteler Indomaret.<br />
“Kerjasama co-branding e-money<br />
BTN dengan Mandiri ini berlangsung selama<br />
satu tahun,” tambah Sis.<br />
Jika berjalan mulus, Bank BTN berencana<br />
untuk mendirikan e-money sendiri<br />
tanpa campur tangan Bank Mandiri. Caranya,<br />
Bank BTN akan mempelajari sistem<br />
teknologi informasi (TI) dalam mengembangkan<br />
uang elektronik.<br />
SIAP BERSAING DALAM MEA<br />
Memang, sejak tahun lalu Bank BTN<br />
telah mencanangkan road map transformasi.<br />
Tujuannya, untuk terus meningkatkan<br />
dominasi bank BUMN ini di bidang<br />
pembiayaan perumahan dan menjadikannya<br />
sebagai bank terdepan dengan<br />
Ini adalah pilot project yang akan kami<br />
kembangkan lebih lengkap dan diharapkan dapat<br />
menjawab semua kebutuhan masyarakat sebagai<br />
nasabah Bank BTN.<br />
layanan kualitas dunia.<br />
Tahun 2015 adalah tahun pertama<br />
BTN memasuki transformasi tahap 2,<br />
yaitu periode digital banking. Dalam periode<br />
digital banking ini, Bank BTN telah<br />
mengembangkan berbagai produk dan<br />
layanan yang berbasis digital, seperti<br />
mobile BTN, internet banking dan cash<br />
management. Selain itu, pengembangan<br />
digital banking juga dimaksudkan untuk<br />
terus meningkatkan kecepatan layanan<br />
serta volume bisnis Bank BTN.<br />
Inilah momentum yang akan dimanfaatkan<br />
Bank BTN untuk lepas landas<br />
(take off) dan menyatakan kesiapannya<br />
untuk bersaing pada era Masyarakat<br />
Ekonomi ASEAN (MEA). “Transformasi IT<br />
sudah berjalan dan kami tinggal melangkah<br />
sedikit. Hari ini bertepatan dengan<br />
HUT ke-66 Bank BTN kami melakukan<br />
launching pembukaan kantor layanan<br />
masa depan “Bank BTN Digital Lounge,”<br />
ujar Maryono, Direktur Utama Bank BTN<br />
Maryono menyatakan, digital lounge<br />
adalah konsep layanan perbankan yang<br />
mengintegrasikan dan mengedepankan<br />
teknologi guna menciptakan customer<br />
experience yang cepat, simple<br />
serta memberikan kemudahan sekaligus<br />
menjadi solusi bagi nasabah, jelas<br />
Maryono.<br />
Bank BTN Digital Lounge diharapkan<br />
dapat melayani transaksi perbankan<br />
melalui elektronik dengan beberapa<br />
layanan, seperti opening account, teller<br />
push form, notifikasi transaksi, prepaid<br />
card, laku pandai, EDC, web recruitment.<br />
Dalam BTN Digital Lounge juga<br />
tersedia antara lain ATM, CDM, e-KTP<br />
Reader, Pin Pad, all in one PC, Internet<br />
Conner, Digital Banner Interactive, pembukaan<br />
rekening tabungan dengan<br />
menggunakan Web, e-KTP Reader dan<br />
SSB (self service banking), informasi dan<br />
layanan permohonan KPR, pembukaan<br />
deposito dan giro, mobile banking dan<br />
internet banking, setor dan tarik tunai.<br />
“Ini adalah pilot project yang akan<br />
kami kembangkan lebih lengkap dan<br />
diharapkan dapat menjawab semua kebutuhan<br />
masyarakat sebagai nasabah<br />
Bank BTN,” tambah Maryono. “Dan, kami<br />
sudah siap untuk bersaing dalam kita<br />
menghadapi era MEA.” •<br />
Paras 19<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
keuangan<br />
Banyak Cara<br />
Menjala Dana Murah<br />
promosi program undian Serba Untung (SERBU)<br />
BTN: Masih efektif untuk meningkatkan DPK dan nasabah.<br />
Foto: Istimewa<br />
Di tengah perang suku bunga,<br />
produk tabungan ternyata<br />
masih bisa diandalkan untuk<br />
mencari dana murah. BTN telah<br />
berhasil membuktikannya.<br />
Bank BTN memang unik.<br />
Sebagai bank umum, sejatinya<br />
bank pelat merah ini<br />
bisa bersaing untuk mendapatkan<br />
dana masyarakat<br />
(DPK). Akan tetapi, dengan<br />
jaringan yang terbatas, hal itu ternyata tidak<br />
cukup mudah dilakukan. Makanya,<br />
bisa dipahami jika akhirnya BTN banyak<br />
menyandarkan sumber pendanaan pada<br />
obligasi atau kontrak investasi kolektif<br />
efek beragunan aset (KIK – EBA).<br />
Tapi itu dulu. Sejak Maryono ditunjuk<br />
sebagai nahkoda BTN, Desember 2012,<br />
upaya mencari dana murah lewat produk<br />
tabungan kembali digarap secara<br />
serius. Lihat saja, lewat program undian<br />
Serba Untung (SERBU), BTN kembali<br />
menawarkan hadiah lebih dari Rp 24<br />
miliar kepada deposan Tabungan BTN<br />
Batara. Tak hanya itu, nasabah deposan<br />
juga berkesempatan memenangi<br />
grandprize berupa dua unit Mercedez<br />
Benz serta lima unit Lexus.<br />
Untuk menyedot dana murah, memang,<br />
sekarang ini tidak cukup dengan<br />
iming-iming suku bunga tinggi. Selain<br />
terbentur aturan Lembaga Penjaminan<br />
Simpanan (LPS), pemberian hadiah ternyata<br />
cukup efektif untuk meningkatkan<br />
jumlah nasabah dan DPK. Itu sebabnya,<br />
lewat program undian SERBU, BTN berharap<br />
bisa menggaet 150.000 nasabah<br />
baru dan kenaikan DPK Rp 5 triliun.<br />
Dalam upaya menghimpun dana<br />
murah ini, BTN tak melulu mengimingimingi<br />
nasabahnya dengan berbagai<br />
hadiah, tapi juga rajin menerbitkan produk<br />
tabungan. Sebut saja Tabungan<br />
BTN Cermat, Tabungan BTN e-Batarapos,<br />
Tabungan BTN Batara, Tabungan<br />
Pendirikan hingga Tabungan BTN Qurban<br />
iB. Bahkan Tabungan BTN Cermat<br />
sejak Agustus tahun lalu telah menjadi<br />
produk tabungan laku pandai berbasis<br />
digital banking.<br />
20 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
Banyak Cara Menjala Dana Murah<br />
Yang menarik, dalam upaya menghimpun<br />
dana ini BTN tidak pilih-pilih.<br />
Untuk menampung dana masyarakat<br />
bawah, misalnya, BTN menyediakan produk<br />
TabunganKu BTN. Hanya dengan setoran<br />
awal Rp 20.000, masyarakat sudah<br />
bisa memiliki rekening TabunganKu BTN.<br />
Lewat Simpanan Pelajar (Simpel), BTN<br />
juga giat menjaring duit anak-anak sekolah.<br />
“Sedikit-sedikit, kalau dikumpulkan,<br />
banyak juga,” ujar Sis Apik Wijayanto,<br />
Direktur Retail & Funding BTN.<br />
Apa boleh buat, berbagai upaya menjaring<br />
dana murah itu dilakukan demi masyarakat<br />
menengah kecil agar bisa memiliki<br />
rumah sendiri. Lagi pula pemerintah<br />
telah menunjuk BTN sebagai l<strong>ok</strong>omotif<br />
pembiayaan program satu juta rumah.<br />
Dan tugas mulia yang diamanatkan oleh<br />
pemerintah itu telah dilaksanakan oleh<br />
bank yang berkantor pusat di kawasan<br />
Harmoni, Jakarta, ini dengan serius.<br />
Salah satu, ya itu tadi, dengan menggarap<br />
sumber-sumber pendaaan murah<br />
secara optimal. Lewat dana murah ini,<br />
menurut Sis, manajemen berharap biaya<br />
dana kredit (cost of fund) bisa ditekan.<br />
Nah, bila biaya dana bisa dibikin murah,<br />
otomatis suku bunga kredit (lending<br />
rate) kepelikan rumah (KPR) bisa semakin<br />
murah dan terjangkau oleh masyarajat<br />
menengah bawah. “Kami berharap,<br />
market share KPR perseroan juga bisa<br />
naik,” ujar Sis.<br />
Didukung digital banking<br />
Sebagai agent of development di<br />
bidang pembiayaan perumahan, BTN<br />
sebenarnya telah “merumahi” begitu<br />
banyak masyarakat di negeri. Data yang<br />
ada menunjukan, BTN telah mengucurkan<br />
KPR kepada sekitar 4 juta nasabah<br />
di seluruh Tanah Air. Jika masing-masing<br />
rumah dihuni oleh sekitar 5 orang,<br />
berarti sampai saat ini KPR BTN telah<br />
dinikmati oleh sekitar 20 juta penduduk<br />
Indonesia. Tak heran bila sampai saat ini<br />
BTN masih bertengger sebagai bank<br />
pemberi kredit perumahan terbesar.<br />
Memang, kerja keras manajemen<br />
serta seluruh pegawai BTN itu belum<br />
mampu mewujudkan mimpi sebagian<br />
besar masyarakat. Maklum, kesenjangan<br />
antara kebutuhan rumah dan rumah dibangun<br />
(backlog) sudah terlampau besar,<br />
ditaksir mencapai 15 juta. Itu sebabnya,<br />
untuk mengatasi backlog, berbagai<br />
langkah efisiensi terus dilakukan. Termasuk<br />
di antaranya dengan menekan<br />
biaya dana dan bunga kredit. “Berbagai<br />
upaya kami lakukan agar rakyat bisa<br />
memiliki rumah,” ujar Maryono, Direktur<br />
Utama BTN.<br />
Hasilnya? Lumayan. Sampai akhir<br />
2015, DPK yang berhasil dihimpun perseroan<br />
mengalami kenaikan sebesar<br />
19,97% menjadi Rp 128 triliun. Ada pun<br />
komponen DPK yang mengalami kenaikan<br />
cukup tinggi adalah giro dengan<br />
pertumbuhan sebesar 31,75%, dari Rp<br />
23,43 pada 2014 menjadi Rp 30,87 triliun.<br />
Sementara dana tabungan (saving<br />
account) meningkat 16,91% menjadi Rp<br />
29,87 triliun.<br />
Dengan demikian, dana murah (current<br />
account and savings account/CASA)<br />
yang berhasil dihimpun perseroan<br />
hingga 2015 mencapai Rp 60,74 triliun<br />
atau 51,12% dari total DPK. Naik sedikit<br />
dibandingkan dengan tahun 2014, dimana<br />
porsi dana murah hanya 49,21%<br />
dari total DPK. Kenaikan yang cukup<br />
rendah ini lantaran hingga 31 Desember<br />
2015 simpanan deposito mengalami kenaikan<br />
luamayan tinggi, yakni 14,91%<br />
menjadi Rp 58,09 triliun.<br />
Namun, dengan menggelar undian<br />
behadiah dan promosi ke daerah-daerah,<br />
Sis optimistis tahun ini porsi CASA<br />
BTN akan meningkat pesat. Apalagi tahun<br />
ini sekitar 65 kantor cabang BTN sudah<br />
dilengkapi dengan layanan digital<br />
banking. Sehingga, dengan modernisasi<br />
ini pembukaan rekening sudah bisa<br />
dilakukan lewat website. “Ini akan mendukung<br />
pertumbuhan DPK BTN ke depan,”<br />
ujar Sis.<br />
Jika optimisme Sis menjadi kenyataan,<br />
buntutnya kelak suku bunga KPR<br />
BTN yang kini berada di kisaran 7,5%<br />
per tahun kemungkinan besar bisa dipangkas<br />
lagi. Ini berarti kesempatan masyarakat<br />
kelas menengah bawah untuk<br />
memiliki rumah bakal semakin terbuka<br />
dan lebih mudah. •<br />
Foto: Dahlan RP<br />
Paras 21<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
profil<br />
Lucky Fathul Aziz Hadibrata, Komisaris Bank BTN:<br />
Kejujuran<br />
Sang Pencetak Uang<br />
Bagi saya, betul-betul<br />
menjadi pembelajaran<br />
yang menarik. Karena<br />
soal perumahan ini dari<br />
sisi demand tak akan<br />
pernah berhenti sampai<br />
kapan pun, sementara<br />
dari sisi supply sendiri<br />
ada keterbatasan.<br />
Foto-foto: Dahlan RP<br />
22 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
Kejujuran Sang Pencetak Uang<br />
“Kejujuran tak bisa ditawar<br />
lagi.” Kalimat itulah yang terlontar<br />
dari Lucky Fathul Aziz Hadibrata,<br />
Komisaris Bank BTN, ketika ditanya<br />
prinsip hidupnya. Berbekal<br />
kejujuran, karier sarjana peternakan Universitas<br />
Padjajaran ini terus melejit di dunia<br />
perbankan.<br />
“Saya masih harus terus belajar banyakbanyak<br />
selama enam bulan menjadi komisaris<br />
di Bank BTN ini,” begitu kalimat<br />
pertama Lucky, panggilan akrabnya, saat<br />
ditemui <strong>PARAS</strong>, di ruangannya, Lantai 20,<br />
Gedung Bank BTN, Jakarta Pusat, pada Selasa<br />
(12/1/<strong>2016</strong>).<br />
Menurut Lucky, masalah pembiayaan<br />
perumahan yang menjadi core bisnis Bank<br />
BTN sangat menarik. “Bagi saya, betulbetul<br />
menjadi pembelajaran yang menarik.<br />
Karena soal perumahan ini dari sisi<br />
demand tak akan pernah berhenti sampai<br />
kapan pun, sementara dari sisi supply sendiri<br />
ada keterbatasan,” ujar penyandang<br />
gelar MA dari Boston University ini.<br />
Apalagi saat ini, konsep Bank BTN sudah<br />
supply change bussines process. “Itu<br />
menarik. Nantinya mulai dari hulu sampai<br />
ke hilir, ada proses bisnis yang Bank BTN<br />
lakukan,” katanya.<br />
Lucky mulai menjadi Komisaris Bank<br />
BTN melalui Rapat Umum Pemegang Saham<br />
(RUPS), pada 24 <strong>Maret</strong> 2015. Dan<br />
mulai dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa<br />
Keuangan (OJK), per 27 Juli 2015.<br />
Pembicara di Perlemen Rusia<br />
Perjalanan karier Lucky di dunia perbankan<br />
memang melejit. Setelah malangmelintang<br />
di Bank Indonesia (BI) sejak<br />
tahun 1982, pada Desember 2012 ditugaskan<br />
untuk ikut merintis berdirinya OJK.<br />
Penugasan di OJK sangat berkesan<br />
baginya. “ Bayangkan, merintis organisasi<br />
dari tidak ada menjadi ada. Apalagi menggabungkan<br />
budaya yang beda, mulai dari<br />
Kementerian Keuangan, Bapepam LK<br />
dan BI,” ujar Lucky yang sempat menjabat<br />
Deputi Komisioner Manajemen Strategis<br />
OJK.<br />
Dan kini, Lucky boleh bernafas lega<br />
melihat OJK yang dibidaninya tumbuh<br />
menjadi lembaga yang kredibel. “Sekarang<br />
ini, hampir semua orang tahu, apa itu<br />
OJK,” ujarnya.<br />
Perjalanan karier di BI juga tak kalah<br />
mengilap. Lucky mulai memegang posisi<br />
penting, saat dipercaya menjabat Direktur<br />
Direktorat Pengedaran Uang, sejak<br />
Juli 2004 hingga Desember 2005. Sebelumnya,<br />
sejak 2001, dia sudah menjabat<br />
deputi direktur di direktorat yang juga<br />
bertugas mencetak rupiah tersebut.<br />
Setelah itu, ditugaskan menjadi Kepala<br />
Perwakilan BI di New York, Amerika<br />
Serikat, sejak 2007 hingga 2010. Saat<br />
ditarik kembali ke Indonesia pada Oktober<br />
2010, dipercaya menjadi Kepala Perwakilan<br />
bank Indonesia Wilayah VI yang<br />
berpusat di Bandung. Selanjutnya pada<br />
Desember 2012, Lucky ditugaskan oleh<br />
BI untuk ikut mempersiapkan kelahiran<br />
OJK.<br />
Bagi Lucky, pengalaman paling berkesan<br />
selama di BI, tak lain saat bertugas di<br />
Direktorat Pengedaran Uang. Bagaimana<br />
tidak, saat itu, dia sempat diundang ke<br />
Rusia untuk menjadi pembicara di depan<br />
anggota parlemen, di Gedung Parlemen<br />
Duma. Materi yang dibawakan “The<br />
Experience of Indonesia in using Polymer<br />
Banknotes” atau pengalaman Indonesia<br />
menggunakan uang dari plastik polimer.<br />
Pada awalnya, Lucky kaget menerima<br />
undangan dari Kementerian Keuangan<br />
Rusia yang memintanya untuk menjadi<br />
pembicara di depan parlemen Rusia tersebut.<br />
“Mengapa harus saya? Kan BI punya<br />
banyak ahli untuk bicara soal uang<br />
plastik,” katanya.<br />
Dia sempat mengusulkan nama lain<br />
penggantinya kepada Kementerian<br />
Keuangan Rusia, namun ditolak. Lucky<br />
pun akhirnya berangkat ke Rusia.<br />
Sesampai di Duma, tahulah Lucky<br />
bahwa sos<strong>ok</strong> pengundangnya tak lain,<br />
Vladimir, sahabatnya yang merupakan<br />
agen pemas<strong>ok</strong> kertas uang dari Goznak,<br />
perusahaan kertas uang milik pemerintah<br />
Rusia. “Apa kabar Lucky? Saya maunya<br />
hanya Anda yang bicara pada parlemen<br />
kami,” kata Vladimir saat itu.<br />
Lucky pun kemudian berbicara mengenai<br />
uang dari bahan polimer atau<br />
plastik yang pernah dipergunakan Indonesia<br />
untuk pecahan Rp 100 ribu, pada<br />
tahun 1999. Saat itu, persoalan yang dihadapi<br />
Indonesia, tak lain soal bahan<br />
baku polimer yang hanya bisa dicetak<br />
oleh Note Printing Australia, anak usaha<br />
Reserve Bank of Australia.<br />
Pada intinya, Lucky mengatakan bahwa<br />
uang dari bahan polimer lebih rentan<br />
terhadap pemalsuan jika dibandingkan<br />
menggunakan bahan baku kertas.<br />
Maklum, jika menggunakan bahan kertas,<br />
bisa dicantumkan benang pengaman dengan<br />
ramuan zat-zat kimia tertentu yang<br />
tak mudah dipalsu.<br />
Belakangan setelah kembali ke Tanah<br />
Air, tahulah Lucky bahwa materi pembicaraannya<br />
soal uang plastik, ternyata<br />
menjadi pijakan bagi parlemen Rusia<br />
untuk menolak tawaran pihak Australia<br />
untuk mencetak rubel dalam bentuk<br />
polimer.<br />
Apalagi kemudian, PM Australia John<br />
Howard sempat menelepon Presiden Megawati<br />
untuk menanyakan, siapa pejabat<br />
bank di Indonesia yang telah mempengaruhi<br />
parlemen Rusia sehingga menolak<br />
mencetak rubel dalam bentuk polimer.<br />
“Hahaha...., saya tidak tahu bahwa materi<br />
yang saya bawakan berdampak sejauh<br />
itu,” kata Lucky.<br />
Kini, Lucky telah siap mendukung Bank<br />
BTN agar sukses meraih visinya menjadi<br />
bank terdepan dalam hal pembiayaan perumahan.<br />
Berbekal kejujuran yang selalu<br />
dipegang teguh, dia optimis untuk itu. •<br />
Paras 23<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
wawancara<br />
Irwan Lubis, Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK:<br />
Perbankan Tidak Boleh<br />
Berleha-leha<br />
Ada sejumlah tantangan<br />
ekonomi serta industri<br />
keuangan nasional yang<br />
akan dihadapi Indonesia<br />
pada <strong>2016</strong> ini. Pertama, pertumbuhan<br />
ekonomi di beberapa negara<br />
maju, khususnya China masih berjalan<br />
lambat. Hingga saat ini, perekonomian<br />
China masih dibayangi ketidakpastian.<br />
Kedua, pelemahan kinerja keuangan<br />
korporasi (perusahaan) nasional yang terjadi<br />
di semester II-2015 masih akan berlanjut<br />
akibat dampak pelambatan perekonomian<br />
global dan domestik. Ketiga,<br />
kenaikan suku bunga acuan The Fed yang<br />
dilakukan secara bertahap, yang sudah dimulai<br />
Desember lalu.<br />
Keputusan The Fed yang akan menaikkan<br />
suku bunga acuan secara bertahap<br />
tersebut membuat investor berjaga-jaga<br />
dan mereka berusaha mengamankan<br />
dananya di pasar modal. Itulah sebabnya,<br />
tekanan arus dana keluar atau outflow dari<br />
transaksi investor asing di pasar modal Indonesia<br />
diperkirakan akan terus menurun.<br />
Di tengah berbagai tantangan yang<br />
akan dihadapi pada tahun <strong>2016</strong> ini, seberapa<br />
besar pertumbuhan ekonomi Indonesia<br />
di tahun ini? IMF memproyeksikan<br />
pertumbuhan ekonomi Indonesia akan<br />
berada di kisaran 5,1% dan dari ADB 5,4%.<br />
Apa yang akan dilakukan Otoritas Jasa<br />
Keuangan (OJK) menghadapi situasi ini?<br />
Berikut penjelasan Deputi Komisioner<br />
Pengawasan Perbankan OJK, Irwan Lubis:<br />
Tantangan apa yang akan dihadapi<br />
perekonomian dan industri<br />
keuangan nasional di tahun<br />
<strong>2016</strong> ini?<br />
Kalau untuk perekonomian, kita (Otoritas<br />
Jasa Keuangan - OJK) prediksi akan<br />
membaik. Tapi tetap ada tantangannya.<br />
Berbagai indikator makro ekonomi dan<br />
capaian di tahun 2015 lalu, bisa jadi landasan<br />
prediksi kita. Perbankan juga begitu,<br />
tapi bukan berarti bisa berleha-leha.<br />
Soal tantangan bagi perbankan, bukan<br />
lagi pada kredit bermasalah, tapi soal<br />
dana. LDR (loan to deposite ratio) terhadap<br />
dana pihak ketiga, posisinya hampir<br />
90%. Cukup tinggi. Perbankan enggak<br />
gampang capai pertumbuhan kredit kalau<br />
enggak didukung pertumbuhan dana<br />
dengan baik. Ini tantangan mencari strategi<br />
membangun funding yang tepat dan<br />
benar. Pertumbuhan dana jadi salah satu<br />
Foto-foto: Riset<br />
24 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
wawancara<br />
sumber utama pertumbuhan kredit.<br />
Bagaimana prospek industri<br />
perbankan?<br />
Kalau dalam survei perbankan BI (Bank<br />
Indonesia) terkait dana pihak ketiga, responden<br />
memprediksi pertumbuhan kuartalan<br />
bakal melambat di kuartal I-<strong>2016</strong>. Ini<br />
diperkirakan gara-gara penurunan suku<br />
bunga dana. Kalau di kuartal I-<strong>2016</strong>, rata-rata<br />
suku bunga dana diperkirakan akan<br />
turun 3 BP (basis poin) jadi 7,02%.<br />
Bagaimana prospek pasar<br />
modal?<br />
Jelas, komitmen pemerintah sangat dibutuhkan.<br />
Tahun lalu (2015-red), tekanan<br />
ekonomi cukup berat. Tapi syukur industri<br />
kita bisa lolos dan investor juga masih<br />
terjaga.<br />
Saya yakin potensi dana dari pasar modal<br />
akan semakin besar. Namun masih<br />
perlu dukungan pemerintah. Apalagi pasar<br />
modal bisa jadi alternatif pembiayaan<br />
pembangunan, selain kredit perbankan.<br />
Di tahun lalu, paket kebijakan yang dikeluarkan<br />
pemerintah mendapat respon<br />
positif dari pasar. Di tahun ini (<strong>2016</strong>), kami<br />
upayakan mendorong penambahan jumlah<br />
emiten dan investor di pasar modal.<br />
Saya yakin pasar modal bisa jadi tempat<br />
mobilisasi dana untuk koorporasi dan<br />
BUMN. Ini bisa perkuat struktur tata kelola<br />
perusahaan sehingga meningkatkan kepercayaan.<br />
Pendalaman pasar akan terus dilakukan<br />
dengan menambah jumlah emiten dan investor<br />
l<strong>ok</strong>al dengan melakukan edukasi<br />
dan sosialisasi. OJK juga akan meningkatkan<br />
tata kelola pengawasan dan pengetatan<br />
untuk menjaga kredibilitas industri<br />
pasar modal di mata investor. Ini untuk<br />
mengantisipasi era integrasi MEA (Masyarakat<br />
Ekonomi ASEAN).<br />
Bagaimana prospek asuransi?<br />
Saya sudah sampaikan, pertumbuhan<br />
industri keuangan nonbank akan terus digenjot.<br />
Caranya lewat program perekrutan<br />
10 juta agen asuransi. Caranya, melalui<br />
kerjasama dengan Asosiasi Asuransi Jiwa<br />
Indonesia (AAJI).<br />
Layanan dari perusahaan asuransi itu<br />
kan cenderung memanfaatkan kantor cabang.<br />
Bukan cuma asuransi, tapi bank.<br />
Sehingga, belum seluruh masyarakat Indonesia<br />
belum merasa dekat dengan pelayanan<br />
karena kantor cabang umumnya<br />
ada di kota-kota.<br />
Makanya, kemarin kita sudah mulai dengan<br />
laku pandai dan sebagainya. Sekarang<br />
ini kita akan dorong semakin banyak<br />
jumlah agen, tidak hanya agen yang mewakili<br />
bank, tapi juga merangkap asuransi,<br />
tidak hanya yang konvensional, tapi juga<br />
syariah, terutama asuransi mikro.<br />
Rencana mau merekrut 10 juta agen<br />
asuransi bertahap selama beberapa tahun<br />
untuk bisa mengakses dan memberikan<br />
kemudahan layanan bagi masyarakat. Produknya<br />
asuransi mikro dan mikro syariah,<br />
juga konvensional.<br />
Target 10 juta agen bukan sesuatu<br />
yang mustahil. Melalui kecanggihan teknologi,<br />
semua hal bisa dijangkau. Karena<br />
teknologi bisa memungkinkan itu terjadi.<br />
Kenapa ini memiliki urgensi tinggi? Karena<br />
kita ingin buka seluas-luasnya layanan<br />
masyarakat dan juga seluas-luasnya meningkatkan<br />
pengetahuan keuangan.<br />
Selama ini kan perekrutan agen asuransi<br />
cenderung sangat konvensional. Kadang-kadang<br />
meminta kehadiran fisik dan<br />
cenderung administrasinya bertele-tele.<br />
Bahkan, kadang-kadang proses pendidikan<br />
untuk menjadi agen asuransi membutuhkan<br />
waktu yang cukup lama. Penyelesaian<br />
sertifikasinya karena memang tidak<br />
dilakukan secara terintegrasi.<br />
Kemudian apa yang sekarang terjadi di<br />
asuransi dan pembiayaan? Metode pemasaran<br />
masih sangat konvensional, apalagi<br />
asuransi yang jauh kalah sama bank dan<br />
juga perusahaan pembiayaan, makanya<br />
kita ingin tingkatkan kapasitasnya.<br />
Melalui perekrutan 10 juta agen asuransi,<br />
diharapkan masyarakat Indonesia<br />
dapat lebih mudah melakukan akses<br />
layanan keuangan yang tentu saja nantinya<br />
tidak hanya asuransi tapi layanan<br />
keuangan lainnya.<br />
Nah, agen asuransi ini nantinya dapat<br />
menjelaskan produk-produk asuransi<br />
kepada masyarakat dan dengan menggunakan<br />
teknologi seperti di perbankan,<br />
mudah-mudahan bisa mempermudah kegiatan<br />
edukasinya karena nanti akan ada<br />
dukungan teknologi.<br />
Nantinya, pola perekrutan agen asuransi<br />
dilakukan melalui pendidikan pelatihan<br />
yang standar sehingga diharapkan<br />
generasi muda, khususnya mahasiswa<br />
atau wiraswasta bisa memanfaatkan peluang<br />
ini.<br />
Sambil kerja atau part timer dia bisa<br />
jadi agen asuransi. Kalau dia sukses ada<br />
success fee. Kalau tidak sukses dia ada minimum<br />
gaji bulanan, terus on top dan itu<br />
ditentukan oleh suksesnya.<br />
Apa ada syarat khusus untuk<br />
jadi agen?<br />
Tidak ada. Kita akan manfaatkan part<br />
timer, mahasiswa, ibu rumah tangga.<br />
Ini akan sangat mudah karena tidak ada<br />
syarat pendidikan dan menciptakan lapangan<br />
kerja.<br />
Kita akan terus memantau agen,<br />
mengutamakan l<strong>ok</strong>asi yang lebih dekat<br />
dengan masyarakat, sampai daerah dan<br />
pelos<strong>ok</strong> desa. Mudah-mudahan ini menjadi<br />
satu gebrakan. Dalam waktu dekat<br />
akan kita lakukan sebelum habis tahun ini,<br />
nanti akan kita launching, akan kita buka.<br />
Apa yang akan dilakukan OJK<br />
menghadapi tekanan-tekanan<br />
ini? Misalnya, di industri perbankan<br />
apa yang akan<br />
dilakukan?<br />
Sudah saya jelaskan tadi, perekonomian<br />
nasional akan membaik. Tapi tetap<br />
ada tantangannya. Perbankan juga saya<br />
rasa akan membaik. Tapi bukan berarti<br />
bisa berleha-leha.<br />
Pertumbuhan kredit perbankan tidak<br />
gampang dicapai kalau tidak didukung<br />
pertumbuhan dana. Ini tantangannya<br />
mencari strategi membangun funding<br />
yang tepat dan benar. Sebab soal pertumbuhan<br />
dana menjadi salah satu sumber<br />
utama pertumbuhan kredit. •<br />
Paras 25<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
properti<br />
BTN Optimistis,<br />
Pasar Properti <strong>2016</strong><br />
Lebih Prospektif<br />
Kinerja Bank BTN tumbuh di atas rata-rata meski terjadi<br />
perlambatan ekonomi di tahun 2015. Membaiknya ekonomi di<br />
tahun <strong>2016</strong>, bakal mendongkrak kinerja perusahaan.<br />
Perlambatan ekonomi yang<br />
terjadi di sepanjang 2015, ternyata<br />
tidak mempengaruhi kinerja<br />
sejumlah pengembang<br />
nasional untuk membangun proyek properti.<br />
Memasuki tahun <strong>2016</strong>, pasar properti<br />
diprediksi bakal mengalami percepatan<br />
pertumbuhan.<br />
“Pasar properti dalam kondisi pasar<br />
menunggu tidak terlalu lama lagi untuk<br />
memasuki percepatan di <strong>2016</strong>. Yang terjadi<br />
tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya,<br />
termasuk proyeksi <strong>2016</strong>, merupakan<br />
bagian dari siklus alami pasar properti.<br />
Artinya, ada masanya pasar lesu, lalu ada<br />
saatnya pasar kembali naik,” kata Maryono,<br />
Direktur Utama Bank BTN, pada<br />
seminar “BTN Outlo<strong>ok</strong> Ekonomi, Perbankan<br />
dan Properti <strong>2016</strong>”, pada Kamis<br />
(10/12/2015).<br />
Seminar yang digelar di Grand Ballroom,<br />
Kempinski Hotel Indonesia itu, diselenggarakan<br />
dalam rangka HUT ke-39<br />
KPR Bank BTN yang diperingati setiap<br />
10 Desember. Dalam sejarahnya, Bank<br />
BTN untuk pertama kalinya merealisasi<br />
KPR di Indonesia pada 10 Desember<br />
1976, di Semarang.<br />
Selanjutnya hingga September 2015,<br />
Bank BTN secara total telah membiayai<br />
kredit senilai sekitar Rp 145 triliun. Kredit<br />
telah dimanfaatkan oleh lebih dari<br />
3.500.000 keluarga. Jika rata-rata satu rumah<br />
diisi oleh empat orang, maka kredit<br />
dari Bank BTN sudah dinikmati oleh sekitar<br />
14 juta warga Indonesia.<br />
Turut hadir pada seminar tersebut,<br />
Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan<br />
Umum dan Perumahan Rakyat<br />
(PUPR) Taufik Widjoyono, Direktur Jenderal<br />
Pembiayaan Perumahan Kementerian<br />
PUPR Maurin Sitourus, serta Deputi Bidang<br />
Usaha Jasa Keuangan Kementerian<br />
BUMN Gatot Trihargo.<br />
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan<br />
Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono<br />
memberikan apresiasi khusus buat<br />
Bank BTN, atas perannya<br />
mewujudkan program<br />
pemerintah dalam bidang<br />
pembiayaan perumahan<br />
selama hampir<br />
40 tahun terakhir.<br />
Khususnya, sejak<br />
diluncurkannya program pembangunan<br />
rumah bersubsidi di Indonesia.<br />
“Kunci keberhasilan program tersebut<br />
adalah sinergitas para pelaku yang terlibat,<br />
terutama mengingat penyediaan<br />
yang dilakukan langsung oleh pemerintah<br />
hanya kurang dari 10% dari total target<br />
sebanyak sejuta rumah,” kata Basuki<br />
dalam sambutan tertulis yang dibacakan<br />
Dirjen Pembiayaan Perumahan Maurin<br />
Sitourus.<br />
Sementara itu, Dirut<br />
Maryono mengatakan,<br />
kondisi pelemahan<br />
26 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
BTN optimistis, pasar properti <strong>2016</strong> lebih prospektif<br />
ekonomi 2015 telah menyebabkan harga-harga<br />
naik. Khususnya barang p<strong>ok</strong><strong>ok</strong><br />
dan material. Namun, hal tersebut<br />
ternyata tidak mempengaruhi kinerja<br />
sejumlah pengembang nasional untuk<br />
membangun proyek properti. Meskipun<br />
terjadi perubahan strategi, yakni<br />
mulai menyasar kalangan menengah<br />
ke bawah.<br />
“Nilai tukar AS yang fluktuatif, justru<br />
membuat orang ingin menginvestasikannya<br />
untuk properti. Alasannya, karena<br />
properti adalah investasi yang aman di<br />
tengah ketidakpastian pasar, mengingat<br />
harga tanah tidak pernah turun,” kata<br />
Dirut Maryono.<br />
Jika melihat pergerakan nilai tukar rupiah<br />
terhadap dolar AS yang terus menguat,<br />
disertai pembangunan infrastruktur<br />
yang segera akan menggerakkan<br />
sektor riil, hal itu diyakini bakal meningkatkan<br />
daya beli masyarakat. “Maka tanda-tanda<br />
perbaikan hanya menunggu<br />
waktu,” kata Dirut Maryono optimis.<br />
Peran Strategis BTN<br />
Seminar bertema “BTN Outlo<strong>ok</strong> Ekonomi,<br />
Perbankan dan Properti <strong>2016</strong>” memang<br />
diharapkan menjadi solusi dalam<br />
pengembangan ekonomi dan<br />
bisnis di Indonesia. Oleh<br />
sebab itu, diundang sejumlah<br />
stakeholder dan<br />
Nilai tukar AS yang fluktuatif, justru<br />
membuat orang ingin menginvestasikannya<br />
untuk properti. Alasannya, karena properti<br />
adalah investasi yang aman di tengah<br />
ketidakpastian pasar, mengingat harga<br />
tanah tidak pernah turun.<br />
pemangku kebijakan. Harapannya, dapat<br />
memberikan arah bisnis yang tepat di sepanjang<br />
tahun <strong>2016</strong>.<br />
“Dengan hadirnya para pakar di<br />
bidangnya, semoga ini menjadi sumbangan<br />
Bank BTN untuk negeri. Dan<br />
kami akan terus berupaya semaksimal<br />
yang dapat dilakukan untuk bagaimana<br />
terus mendapat peran strategis sesuai<br />
dengan kompetensi yang dimiliki Bank<br />
BTN dalam mendukung program pemerintah<br />
guna Indonesia yang lebih baik,”<br />
tegas Dirut Maryono.<br />
Maryono memaparkan bahwa kredit<br />
yang disalurkan Bank BTN untuk<br />
pembiayaan perumahan,<br />
ternyata berdampak dengan<br />
menggeliatnya sektor industri<br />
yang terkait dengan<br />
pembangunan perumahan.<br />
Sektor industri<br />
ini terus tumbuh begitu<br />
pembangunan perumahan<br />
dilakukan di<br />
sebuah l<strong>ok</strong>asi atau<br />
wilayah. Tumbuhnya<br />
industri ini, secara<br />
tidak langsung<br />
mendorong sekaligus<br />
memperkuat ekonomi<br />
nasional.<br />
“Dan ini belum disadari betul oleh<br />
semua pihak, bahwa ternyata pembiayaan<br />
perumahan telah membuat sektor<br />
industri terkait tahan banting terhadap<br />
kondisi ekonomi 2015. Bahkan efek<br />
domino dari kredit pada sektor pembiayaan<br />
perumahan tersebut telah mendorong<br />
tumbuhnya PDB nasional,” kata<br />
Dirut Maryono.<br />
Pembiayaan perumahan sebagai penguat<br />
sendi-sendi ekonomi bangsa, ternyata<br />
sudah teruji jika melihat posisi Bank<br />
BTN yang sangat baik, justru ketika kondisi<br />
ekonomi nasional mengalami perlambatan.<br />
“Kinerja bisnis Bank BTN tahun<br />
2015 sangat bagus di tengah pelemahan<br />
ekonomi nasional,” tegas Dirut Maryono.<br />
Pada akhirnya, Dirut Maryono optimistis<br />
bahwa kinerja perseroan akan<br />
lebih baik di tahun <strong>2016</strong>. Dalam kondisi<br />
perlambatan ekonomi tahun 2015 saja,<br />
di mana antara supply dan demand tidak<br />
seimbang, kinerja Bank BTN tumbuh<br />
di atas rata-rata.<br />
Maka membaiknya ekonomi <strong>2016</strong>,<br />
diyakini bakal mendorong keseimbangan<br />
antara supply dan demand. Dan<br />
dampaknya, tentu bakal mendongkrak<br />
kinerja Bank BTN lebih baik lagi. “Kami<br />
optimistis <strong>2016</strong> kinerja perseroan akan<br />
lebih baik,” tegas Dirut Maryono. •<br />
Foto: Dahlan RP<br />
Paras 27<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
community development<br />
Bedah Rumah, Kado<br />
BTN buat Para Veteran<br />
Bank BTN terlibat aktif dalam peringatan HUT RI ke-70<br />
di wilayah Papua. Salah satunya, merenovasi rumah<br />
45 veteran dengan anggaran Rp 900 juta.<br />
Sebanyak 45 veteran yang berkumpul<br />
di Jayapura terlihat ceria.<br />
Mereka bergembira karena<br />
mendapat kado peringatan HUT<br />
RI ke-70, berupa perbaikan rumah yang<br />
mereka tempati. Kado ‘bedah rumah’ dari<br />
Bank BTN itu bernilai Rp 900 juta.<br />
“Apa yang telah kami sumbangkan<br />
seperti untuk para veteran hari ini, tidak<br />
sebanding dengan pengorbanan para<br />
veteran yang telah berjuang merebut<br />
dan mempertahankan kemerdekaan<br />
dengan segala upaya,” kata Maryono,<br />
Direktur Utama Bank BTN, di Jayapura,<br />
Provinsi Papua, pada Senin (17/8/2015).<br />
Pada peringatan HUT RI tahun 2015<br />
untuk wilayah Papua yang dipusatkan<br />
di GOR Cendrawasih, Jayapura, Bank<br />
BTN memang patut berbangga hati.<br />
Sebab, Bank BTN dipercaya oleh Menteri<br />
BUMN menjadi koordinator untuk<br />
wilayah Papua, bersama PT Reasuransi<br />
Indonesia Utama (Persero).<br />
Sebagai kehormatan, Dirut Maryono<br />
pun didaulat menjadi inspektur upacara<br />
bendera, yang pesertanya antara lain<br />
perwakilan BUMN-BUMN. Kementerian<br />
BUMN sendiri telah menetapkan tema<br />
untuk peringatan HUT RI ke-70 adalah<br />
“Kado untuk Negeri”.<br />
Selain ‘bedah rumah’ bagi para<br />
veteran, Bank BTN juga memberikan<br />
bantuan penyediaan atau perbaikan<br />
sarana laboratorium untuk 17 Sekolah<br />
Menengah Kejuruan (SMK). Termasuk<br />
peningkatan sarana perpustakaan di 8<br />
SD Negeri.<br />
Bantuan berupa fasilitas laboratorium<br />
dan perpustakaan untuk sekolah,<br />
diharapkan mampu membantu peningkatan<br />
kemampuan belajar dan menumbuhkan<br />
minat baca yang lebih tinggi<br />
bagi para siswa. “Kami sangat yakin dan<br />
percaya, bahwa masa depan Indonesia<br />
akan gemilang dengan generasi yang<br />
28 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
Bedah Rumah, Kado BTN buat Para Veteran<br />
dipersiapkan lebih baik. Mereka yang<br />
akan melanjutkan cita-cita pr<strong>ok</strong>lamasi<br />
bangsa Indonesia,” kata Maryono.<br />
Tak hanya itu, Bank BTN juga memberikan<br />
bantuan sembako di 17 wilayah<br />
Papua. Di mana untuk masing-masing<br />
wilayah, disiapkan 170 paket sembako.<br />
Semua bantuan diserahkan dan diprioritaskan<br />
untuk masyarakat Papua.<br />
Total Rp 3,5 Miliar<br />
Menurut Dirut Maryono, Bank BTN<br />
dan seluruh BUMN memang mendapat<br />
penugasan di wilayah perbatasan Indonesia<br />
yang tergolong masih rawan<br />
konflik. Namun, semua merasa bangga<br />
dengan kepercayaan yang diberikan<br />
pemerintah tersebut.<br />
“Kami datang sebagai putra bangsa<br />
yang ingin bersama-sama membangun<br />
Papua. Oleh karena itu, BUMN yang<br />
berada di wilayah Papua ingin menunjukkan<br />
bahwa kami hadir untuk membangun<br />
wlayah ini. Banyak kegiatan sosial<br />
yang dilakukan dalam rangka HUT RI,<br />
yang semuanya diarahkan untuk perbaikan<br />
ekonomi masyarakat Papua.<br />
Kami bangga menjadi bagian dalam<br />
mengembangkan wilayah ini,” tegas<br />
Maryono.<br />
Masih menurut Maryono, seluruh<br />
BUMN telah menyiapkan dana sebesar<br />
Rp 3,5 miliar untuk kegiatan “Kado untuk<br />
Negeri” di wilayah Papua.<br />
“Walaupun tidak besar untuk dapat<br />
mengubah dalam waktu cepat, tetapi ini<br />
adalah satu komitmen untuk dapat dilakukan<br />
bukan hanya pada moment HUT<br />
RI ini saja. Progaram ini merupakan program<br />
lanjutan untuk bagaimana BUMN<br />
di wilayah Papua terus mengawal implementasinya<br />
sehingga BUMN benarbenar<br />
ada membawa manfaat di Papua,”<br />
jelas Maryono.<br />
Bank BTN sebagai bagian dari<br />
BUMN, lanjut Maryono, bakal senantiasa<br />
terlibat aktif dalam program sosial<br />
di berbagai daerah. “Hal ini sejalan dengan<br />
program Kementerian BUMN hadir<br />
untuk negeri,” katanya.<br />
Beberapa kegiatan lain yang diselenggarakan<br />
berkaitan HUT RI, di antaranya<br />
gerak jalan dan kuliner yang<br />
melibatkan lebih 5.000 peserta. Juga<br />
digelar pasar murah dengan program<br />
diskon 70% dari harga pasar. Dalam<br />
program ini, disiapkan sembako lebih<br />
dari 2.000 paket. Seluruh paket terjual<br />
habis. Hasil penjualan dibagikan kembali<br />
untuk masyarakat di 17 wilayah<br />
yang ada di Papua.<br />
Berbagai kegiatan yang kami laksanakan<br />
ini merupakan wujud upaya kami untuk<br />
memberikan dukungan nyata bagi<br />
masyarakat Indonesia. Selain itu, kami juga<br />
berharap kegiatan ini dapat mempererat<br />
tali persaudaraan antara kami dan berbagai<br />
lapisan masyarakat.<br />
Usai upacara peringatan kemerdekaan,<br />
Dirut Maryono sempat mendatangi<br />
rumah Keliopas Sueni (76), salah<br />
satu veteran pejuang Papua. Keliopas<br />
pernah bertempur di Serui pada tahun<br />
1958. Pertempuran Serui merupakan salah<br />
satu peletup kembalinya Papua ke<br />
NKRI pada tahun 1969.<br />
Menurut Dirut Maryono, rangkaian<br />
kegiatan yang dilakukan BTN dapat<br />
menjadi momentum bagi bangsa Indonesia<br />
untuk menjaga persatuan, termasuk<br />
meningkatkan rasa kebanggaan<br />
berbangsa dan bernegara.<br />
“Berbagai kegiatan yang kami laksanakan<br />
ini merupakan wujud upaya kami<br />
untuk memberikan dukungan nyata<br />
bagi masyarakat Indonesia. Selain itu,<br />
kami juga berharap kegiatan ini dapat<br />
mempererat tali persaudaraan antara<br />
kami dan berbagai lapisan masyarakat,”<br />
ujar Maryono. •<br />
Foto-foto: Istimewa<br />
Paras 29<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
darikami<br />
Membangun<br />
Reputasi Perusahaan<br />
Melalui Media Sosial<br />
Oleh: Poni Ibnu Marjito<br />
Corporate Secretary Division<br />
Suatu hari Rudy (bukan nama sebenarnya)<br />
mencoba mengumbar informasi<br />
di komunitas sosialnya melalui sebuah<br />
handphone-nya. Karena informasinya cukup<br />
menarik, oleh komunitasnya disebar<br />
ke komunitas lain melalui media sosial.<br />
Informasi dari Rudy kemudian menjadi<br />
trending topic karena menjadi bahan<br />
pembicaraan semua orang banyak. Dimana-mana<br />
orang membicarakan informasi<br />
yang diumbar seorang Rudy hanya<br />
melalui handphone-nya dan diunduh di<br />
media sosial.<br />
Cerita tentang Rudy di atas hanyalah<br />
sebagai pengantar saja begitu hebatnya<br />
sosial media mengubah perilaku banyak<br />
orang. Membuat orang yang tadinya<br />
tidak tahu menjadi tahu. Dari<br />
cuma sebagian orang ke seluruh<br />
penjuru dunia. Media sosial sudah<br />
menjadi icon baru bagi banyak orang<br />
untuk menyampaikan sesuatu yang<br />
dianggapnya menarik dan perlu diumbar<br />
ke masyarakat.<br />
Media sosial telah mengubah perilaku<br />
hampir semua orang seolah-olah<br />
mulai berbondong-bondong menuju<br />
tren digital. Ini dapat dilihat dari trend<br />
pengguna Internet, khususnya fenomena<br />
penggunaan media sosial beberapa tahun<br />
terakhir ini sungguh sangat mencengangkan.<br />
Data kuantitatif dari pengguna<br />
internet di Indonesia saat ini mencapai 63<br />
juta jiwa. Dari angka tersebut, 95 persennya<br />
menggunakan internet untuk mengakses<br />
jejaring sosial. Namun sayang dari<br />
data itu tidak diperoleh informasi berapa<br />
banyak mereka menggunakan internet<br />
untuk mengumbar hal-hal negatif.<br />
MEDIA SOSIAL BAGI PERUSAHAAN<br />
Dengan data statistik di atas kita dapat<br />
melihat betapa besarnya potensi<br />
yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan<br />
dengan internet. Perusahaan dapat memanfaatkan<br />
SDM-nya untuk menjadikan<br />
bagaimana dengan internet perusahaan<br />
menjadi maju, misalnya. SDM dapat<br />
membantu mengembangkan peluangpeluang<br />
baru bagi perusahaan bertahan<br />
di tengah persaingan, karena internet.<br />
Media sosial tanpa disadari dapat<br />
menjadi tempat dalam mengembangkan<br />
strategi pemasaran perusahaan<br />
yang sangat efektif, efisien<br />
dan tepat sasaran. Media<br />
sosial adalah salah satu tools<br />
Digital Marketing yang sangat<br />
populer digunakan saat ini. Digital<br />
Marketing telah menjadi tren di<br />
kalangan pebisnis, baik itu individu maupun<br />
korporasi.<br />
Digital Marketing atau pemasaran digital<br />
adalah suatu bentuk usaha mempromosikan<br />
dan memasarkan sebuah merek<br />
(brand) dengan menggunakan media<br />
digital, seperti internet. Digital marketing<br />
kini merupakan strategi yang sangat<br />
popular dan digunakan oleh hampir sebagian<br />
besar marketers di seluruh dunia.<br />
Dengan hadirnya media sosial tersebut,<br />
saat ini media tidak lagi dikonsumsi<br />
secara pasif. Pemanfaat media saat ini<br />
juga mengelola informasi tersebut baik<br />
dalam bentuk berbagi (share,<br />
retweet) ataupun mengelaborasi<br />
dan menciptakan konten baru ber-<br />
30 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
darikami<br />
dasarkan informasi yang dikonsumsinya.<br />
Bagi brand, sangat penting untuk memastikan<br />
informasi yang beredar dapat<br />
berkontribusi dalam membangun reputasinya<br />
(positif).<br />
MENGELOLA ISU DI MEDIA SOSIAL<br />
Isu yang beredar di media sosial harus<br />
dikelola dengan baik dalam menciptakan<br />
kondisi yang menguntungkan<br />
bagi brand. Dalam hal ini, potensi sekaligus<br />
risiko yang seringkali dilupakan adalah<br />
warga (karyawan), semua yang bekerja<br />
dalam perusahaan di mana brand<br />
berasal.<br />
Warga usaha (karyawan) adalah pengguna<br />
media sosial yang berinteraksi secara<br />
aktif setiap hari dengan brand dan<br />
berbagai jenis stakeholder brand, termasuk<br />
konsumen. Perlu mereka sadari<br />
bahwa sesungguhnya mereka adalah<br />
representasi dari brand dan memiliki potensi<br />
sangat besar untuk membangun reputasi<br />
positif bagi brand. Pada saat yang<br />
sama, informasi yang mereka sebarkan<br />
memiliki potensi sangat besar untuk mencoreng<br />
nama baik brand.<br />
Bayangkan apabila seorang costumer<br />
service mengirim fotonya saat berdiri di<br />
atas buku tabungan yang telah dibuat<br />
dengan menggunakan sandal jepit, apalagi<br />
jika data nasabah bocor atau tersebar<br />
di Twitter, Facebo<strong>ok</strong>, dll. Hal-hal ini<br />
akan menimbulkan kerepotan luar biasa<br />
bagi brand untuk mengembalikan kepercayaan<br />
klien dan konsumennya. Komunikasi<br />
yang dilakukan secara positif<br />
oleh karyawan akan dapat membangun<br />
citra positif bagi brand.<br />
Jika perusahaan atau brand tidak<br />
tanggap dan berpartipasi dalam media<br />
sosial, mereka akan kehilangan kesempatan<br />
untuk mengetahui aspirasi terdalam<br />
dari konsumen dan kelomp<strong>ok</strong> stakeholder<br />
lainnya. Mereka bisa kalah cepat<br />
dengan kompetitor dalam menembak<br />
dan menjawab kebutuhan konsumen<br />
secara jitu dan memenangkan pertempuran<br />
pasar. Mereka juga kehilangan<br />
kesempatan menyampaikan pesan atau<br />
mengomunikasikan nilai-nilai positif<br />
brand dari berbagai sudut pandang.<br />
Dengan komunikasi yang konsisten,<br />
brand akan selalu tampil fresh, menarik,<br />
menggelitik bahkan memotivasi serta<br />
menginspirasi. Hal inilah yang membangun<br />
"value" dari interaksi brand dengan<br />
komunikasi media sosialnya. Keluhan<br />
yang dikelola dengan baik juga berpotensi<br />
membangun citra yang baik bagi<br />
brand.<br />
Media sosial tanpa disadari<br />
dapat menjadi tempat dalam<br />
mengembangkan strategi pemasaran<br />
perusahaan yang sangat efektif,<br />
efisien dan tepat sasaran.<br />
MEDIA SOSIAL MEMBANGUN IMAGE<br />
Dapat dilihat dari penjelasan di atas<br />
bahwa media sosial tidak hanya mempengaruhi<br />
kegiatan pemasaran, tapi juga<br />
operasional perusahaan serta citra dan<br />
reputasi perusahaan secara keseluruhan.<br />
Tentu hal ini perlu menjadi domain para<br />
pengambil kebijakan dalam perusahaan<br />
secara umum.<br />
Membangun reputasi sebuah bisnis<br />
menggunakan social media butuh kerja<br />
keras dan keseriusan yang tinggi. Aktif<br />
membangun reputasi di social media bukan<br />
sekedar posting konten secara berkala,<br />
namun bagaimana membuat konten<br />
yang solutif dan positif.<br />
Reputasi di sini bukan tentang mengumbar<br />
mengenai prestasi penjualan<br />
bisnis brand, atau tentang mengapa produk/layanan<br />
sebuah brand lebih baik<br />
dari kompetitor, sungguh bukan reputasi<br />
itu yang dimaksud. Reputasi yang<br />
dimaksud adalah bagaimana sebuah<br />
brand bisa menggunakan konten yang<br />
bermanfaat untuk pelanggan atau calon<br />
pelanggan dan mereka juga memberikan<br />
umpan balik yang positif atas konten<br />
yang anda buat untuk mereka.<br />
Membangun reputasi bisnis di social<br />
media berarti memberikan pengetahuan<br />
secara gratis dan bebas. Bagi nasabah<br />
atau calon nasabah pengetahuan adalah<br />
segalanya, hal itu akan meningkatkan<br />
kepercayaan dan reputasi perusahaan.<br />
Hal ini merupakan proses yang berkelanjutan<br />
untuk menjalin hubungan baik<br />
dengan nasabah atau calon nasabah.<br />
Akhirnya suka atau tidak suka, mau<br />
atau tidak mau perusahaan harus dapat<br />
menerima kenyataan bahwa SDM saat<br />
ini sudah sangat melek internet dan tinggal<br />
bagimana caranya agar potensi itu<br />
dapat dimanfaatkan perusahaan untuk<br />
membangun reputasi yang lebih baik.<br />
Harus dapat dikelola dengan baik agar<br />
era digital menjadi momentum bagi perusahaan<br />
membangun reputasi melalui<br />
media sosial (internet). •<br />
Paras 31<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
darikami<br />
Kebutuhan Pengakuan<br />
Bukan Alasan Resign<br />
Oleh: Pratomo Harimawan<br />
Bank BTN Cabang Karawaci<br />
Pensiun dini (resign) adalah bahasa<br />
lain dari pengunduran diri seseorang<br />
dari tempat bekerja sebelum masa kerja<br />
berakhir normal seperti pensiun. Meskipun<br />
pada dasarnya sama, istilah pensiun<br />
dini lebih sering digunakan untuk pensiun<br />
yang bersifat sukarela. Hal ini untuk<br />
membedakan dengan istilah Pemutusan<br />
Hubungan Kerja (PHK). PHK lebih banyak<br />
dipakai untuk kondisi terpaksa. Kondisi<br />
pensiun dini terjadi bisa karena penawaran<br />
secara terbuka dari perusahaan<br />
dengan tawaran pesangon yang menarik<br />
atau pegawai sendiri yang secara sukarela<br />
mengajukan pengunduran diri karena<br />
alasan tertentu.<br />
Sering kita lihat, karyawan memutuskan<br />
mengajukan pensiun dini hanya karena<br />
mempertimbangkan besarnya pesangon<br />
atau manfaat pensiun. Beberapa<br />
karyawan yang lain beralasan mengajukan<br />
pensiun dini karena karir yang ment<strong>ok</strong>,<br />
organisasi perusahaan yang tidak<br />
bisa menampung lagi atas pertumbuhan<br />
kompetensi pegawainya. Ada juga seseorang<br />
mengajukan pengunduran diri<br />
dari bekerja karena alasan yang remehtemeh,<br />
seperti bosan bekerja, anak tidak<br />
ada yang mengasuh sampai ditolak<br />
pacar sesama karyawan.<br />
Dari berbagai alasan seseorang<br />
mengajukan pensiun dini, ada satu<br />
alasan pengunduran diri yang sebenarnya<br />
kurang tepat yaitu alasan ketiadaan<br />
pengakuan diri atas eksistensi pegawai<br />
di perusahaan. Sering kita dengar seseorang<br />
mengajukan pengunduran diri<br />
karena merasa tidak ada perhatian perusahaan,<br />
atasan maupun lingkungan.<br />
Meskipun kita memahami bahwa perhatian<br />
atas kinerja seseorang karyawan sehingga<br />
kebutuhan akan pengakuan diri<br />
adalah penting, tapi perlu dipikirkan lagi<br />
bahwa di tempat baru justru semakin tidak<br />
ada pengakuan atas eksistensi diri.<br />
BUKAN ALASAN VERBAL<br />
Seorang teman penulis bercerita<br />
bahwa awalnya dia karyawan di sebuah<br />
BUMN besar. Dengan penuh pengabdian<br />
dia memberikan kemampuan terbaiknya<br />
buat perusahaan. Dengan alasan<br />
dia tidak masuk rekruitmen dari jalur karir<br />
atau sering disebut Management Trainee,<br />
dia merasa karirnya telah habis atau ment<strong>ok</strong>.<br />
Sebagian anak buahnya justru menjadi<br />
atasannya, sementara dia merasa kemampuannya<br />
jauh lebih unggul.<br />
Dalam kondisi seperti ini dia merasa<br />
perusahaan melupakan kemampuan<br />
dirinya. Bukan saja sekadar perbedaan<br />
gaji yang semakin jauh, eksistensi dirinya<br />
pun merasa semakin tidak diakui. Satu hal<br />
yang perlu diingat, selama bekerja dia telah<br />
bekerja di berbagai unit kerja, hampir<br />
seluruh pekerjaan dia bisa lakukan. Dari<br />
pengalaman kerja yang beragam inilah<br />
dia memiliki banyak teman di luar. Teman<br />
di luar inilah yang menurut dia justru banyak<br />
memberikan perhatian. Pengakuan<br />
dirinya justru diperoleh dari orang-orang<br />
di luar organisasi.<br />
Tapi benarkan teman-teman di luar ini<br />
memberikan pengakuan diri kepadanya?<br />
Tuluskah mereka? Apakah pernah berpikir<br />
bahwa pengakuan dan penghargaan<br />
dari mereka hanya sekadar basa-basi?<br />
Perlu dipahami bahwa banyak pengakuan<br />
dari luar bukan semata-mata pada<br />
32 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
darikami<br />
pribadi kita, namun karena organisasi<br />
besar kita tempat bernaung sehingga<br />
pengakuan itu masih ada. Selama kita<br />
masih bekerja di perusahaan, tak peduli<br />
di unit mana saat ini bertugas, pengakuan<br />
pada diri kita akan tetap melekat.<br />
Pertanyaannya, masih adakah pengakuan<br />
ketika kita sudah tidak bergabung<br />
di perusahaan sekarang?<br />
Teman saya telah merasakannya. Begitu<br />
dia resign dan memasuki dunia baru<br />
seperti bekerja atau mencoba berwirausaha,<br />
justru kebutuhan akan pengakuan<br />
diri semakin jauh dan hampa.<br />
Orang-orang yang dulu memuji, satu<br />
persatu mulai mengabaikannya, meskipun<br />
tidak semua. Dia mulai memahami<br />
bahwa orang-orang yang selama ini berhubungan<br />
pada umumnya didasarkan<br />
pada kepentingan dengan perusahaan<br />
tempat bekerja yang lama. Selama kepentingannya<br />
bisa dipenuhi, orangorang<br />
luar ini akan sangat membutuhkan<br />
kita. Tapi begitu kita sudah bukan bagian<br />
dari perusahaan lama, bagi mereka kita<br />
sudah dianggap sama.<br />
Meskipun kurang menyenangkan,<br />
yakinlah bahwa tempat bekerja kita<br />
pada dasarnya tempat terbaik kita memiliki<br />
pengakuan diri dibanding tempat<br />
bekerja yang baru. Perbaikan diri dalam<br />
cara bekerja, cara berhubungan dan komunikasi<br />
dengan sesama karyawan adalah<br />
pilihan yang lebih realistis dibanding<br />
memiliki resign karena alasan ini.<br />
Yang dimaksud alasan resign pada tulisan<br />
ini bukan alasan verbal yang akan<br />
disampaikan ke perusahaan tempat kita<br />
bekerja, tapi alasan sejujur-jujurnya yang<br />
keluar dari lubuk hati yang paling dalam.<br />
Alasan verbal kalau hanya sekadar agar<br />
keinginan resign-nya bisa disetujui perusahaan,<br />
banyak dan bisa kita hapal dan<br />
tulis. Alasan seperti tidak ada karir, gaji<br />
kecil, ikut suami (untuk perempuan) dan<br />
banyak alasan lain bisa kita ungkapkan.<br />
Tulisan ini hanya mengingatkan bahwa<br />
alasan kebutuhan pengakuan diri kurang<br />
tepat sebagai alasan kita resign. Carilah<br />
alasan yang bisa menjawab keinginan<br />
hati itu.<br />
JIKA TETAP INGIN RESIGN<br />
Yang paling utama dari keputusan<br />
untuk tetap resign dari perusahaan tempat<br />
kita bekerja justru persiapan diri. Persiapan<br />
diri terdiri dari kesiapan ekonomi<br />
khususnya keuangan dan kesiapan psikologis.<br />
Kesiapan ekonomi khususnya keuangan<br />
menjadi prioritas utama. Pertimbangkan<br />
bahwa setelah kita resign, tabungan<br />
ataupun uang pesangon cukup untuk<br />
membiayai dapur dalam kurun waktu tertentu.<br />
Sisihkan sebagian uang tabungan<br />
atau pesangon itu untuk biaya dapur 6<br />
bulan sampai dengan 1 tahun. Yakinlah<br />
bahwa di tempat yang baru apakah sebagai<br />
karyawan atau wiraswasta, kita<br />
adalah orang baru. Sangat sedikit yang<br />
masih peduli pada situasi kita. Sebagai<br />
orang yang terbiasa dalam zona nyaman<br />
yaitu gajian tiap bulan, menjadi wirausaha<br />
pada dasarnya memasuki dunia ketidakpastian.<br />
Kehati-hatian dalam mengelola<br />
cadangan keuangan menjadi faktor penentu<br />
kita bisa selamat setelah resign.<br />
Kesiapan psikologis pada dasarnya<br />
adalah kesiapan mental kita ketika memutuskan<br />
resign. Banyak kondisi dan situasi<br />
yang akan kita temui. Kondisi psikologis<br />
pada anak dan istri kita ketika kita<br />
sudah tidak bekerja formal menjadi penting<br />
untuk dipersiapkan. Demikian juga<br />
kondisi eksternal yaitu lingkungan kita,<br />
komentar tetangga yang kadang kala<br />
membuat kita menjadi kurang nyaman.<br />
Tidak semua orang bisa memahami seseorang<br />
dari BUMN besar memutuskan<br />
resign. Anggapan ada masalah dalam<br />
bekerja sering menjadi faktor yang lebih<br />
dibicarakan dibanding penjelasan yang<br />
kita miliki.<br />
Jika kita tidak segera menemukan<br />
tempat bekerja yang baru setelah<br />
resign, secara mental juga akan sangat<br />
mempengaruhi diri kita. Demikian juga<br />
jika kegiatan berwirausaha tidak segera<br />
berjalan. Kebiasaan-kebiasaan dan gaya<br />
hidup yang selama ini kita jalankan tidak<br />
mudah untuk kita kurangi, terlebih<br />
pada anak dan istri kita. Mental kita akan<br />
benar-benar akan diuji. Ingat, begitu kita<br />
ke luar, maka kita akan sama dengan<br />
orang-orang yang sudah di luar. Penghargaan<br />
terhadap diri kita yang dulu<br />
begitu mudah didapat ketika kita masih<br />
bekerja, semua tidak akan terjadi lagi.<br />
Apakah masih tetap ingin resign? •<br />
Paras 33<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
wisata<br />
Raja ampat<br />
REPLIKA<br />
LAUTAN DUNIA<br />
Nama kawasan wisata Raja Ampat telah mendunia.<br />
Kepulauan di ujung timur Nusantara itu bahkan<br />
dikenal luas sebagai surganya para penyelam.<br />
Boleh jadi oleh banyak pelancong,<br />
khususnya yang menggemari kegiatan<br />
wisata air, Raja Ampat merupakan<br />
destinasi impian. Petualangan terasa<br />
belumlah lengkap dan sempurna bila<br />
belum berhasil menjejakkan kaki di<br />
kawasan tersebut.<br />
Kabupaten Raja Ampat yang terletak<br />
di Sorong, Papua. Total luas wilayah<br />
kabupaten itu sejatinya adalah sekitar<br />
46.000 km 2 . Namun, hanya 6.000 km 2<br />
yang berupa daratan. Sedangkan 40.000<br />
km 2 sisanya berupa lautan.<br />
Pusat pemerintahan dan sekaligus<br />
Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat adalah<br />
sebuah kota yang terletak di Pulau Waigeo,<br />
yaitu Kota Waisai. Sedangkan empat<br />
pulau besar di kawasan itu adalah Pulau<br />
34<br />
Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
Replika Lautan Dunia<br />
Foto-foto: Riset<br />
Misool, Salawati, Batanta, dan Waigeo.<br />
Merupakan kawasan kepulauan,<br />
Raja Ampat tercatat terdiri dari lebih 610<br />
pulau dengan panjang total tepi pantai<br />
kabupaten tersebut mencapai 753 km.<br />
Dan dari 610 pulau tersebut, hanya 35<br />
pulau saja yang berpenghuni.<br />
Lantaran itu bisa dikatakan, keasrian<br />
pulau-pulau dan lautan di sekitar Raja<br />
Ampat itulah yang membuat wisatawan<br />
jatuh hati. Lebih dari itu, Kepulauan Raja<br />
Ampat juga terletak di jantung pusat<br />
segitiga karang dunia (coral triangle)<br />
dan merupakan pusat keanekaragaman<br />
hayati laut tropis terkaya di dunia saat ini.<br />
Raja Ampat memiliki kekayaan dan<br />
keunikan spesies yang tinggi dengan<br />
ditemukannya 1.104 jenis ikan, 699 jenis<br />
moluska (hewan lunak), dan 537 jenis<br />
hewan karang. Tidak hanya jenis-jenis<br />
ikan, Raja Ampat juga kaya akan keanekaragaman<br />
terumbu karang, hamparan<br />
padang lamun, hutan mangrove, dan<br />
pantai tebing berbatu yang indah.<br />
Melihat posisinya di kawasan segitiga<br />
terumbu karang, yang tepat pada<br />
pusat keragaman terumbu karang dunia,<br />
laut di Kepulauan Raja Ampat diindikasikan<br />
sebagai kawasan yang paling kaya<br />
keragaman hayatinya di dunia.<br />
Kumpulan terumbu karang yang<br />
luas dan kaya ini sekaligus menjadi bukti<br />
bahwa terumbu karang di kepulauan ini<br />
mampu bertahan terhadap ancamanancaman<br />
seperti pemutihan karang dan<br />
penyakit—dua ancaman yang kini sangat<br />
membahayakan kelangsungan hidup<br />
terumbu karang di seluruh dunia.<br />
Kuatnya arus samudra di Raja Ampat<br />
memegang peran penting dalam menyebarkan<br />
larva karang dan ikan melewati<br />
samudra Hindia dan Pasifik ke ekosistem<br />
karang lainnya. Kemampuan tersebut<br />
didukung oleh keragaman dan tingkat<br />
ketahanannya menjadikan kawasan ini<br />
prioritas utama untuk dilindungi.<br />
Kepulauan Raja Ampat adalah<br />
bagian dari wilayah yang dikenal sebagai<br />
Kawasan Bentang Laut Kepala Burung,<br />
yang di dalamnya termasuk Teluk<br />
Cendrawasih, Taman Laut Nasional terbesar<br />
di Indonesia.<br />
Kepulauan Raja Ampat merupakan<br />
tempat yang sangat berpotensi untuk<br />
dijadikan sebagai objek wisata, terutama<br />
wisata penyelaman. Berbagai sumber<br />
menyebutkan, perairan Kepulauan Raja<br />
Ampat merupakan salah satu dari 10<br />
perairan terbaik untuk diving site di seluruh<br />
dunia. Bahkan kini, boleh jadi diakui<br />
memiliki kelengkapan flora dan fauna<br />
bawah air nomor satu di dunia.<br />
Suasana dari bawah permukaan laut<br />
Wisatawan di raja ampat<br />
DILINDUNGI SECARA KHUSUS<br />
Ketenaran Raja Ampat sebagai salah<br />
satu destinasi perjalanan paling menarik<br />
juga telah did<strong>ok</strong>umentasikan dalam film<br />
d<strong>ok</strong>umenter yang berjudul “Edis Paradise<br />
3”. Film itu menjalani penayangan<br />
perdananya di Swiss.<br />
Film d<strong>ok</strong>umenter yang dibuat oleh<br />
Avant Premiere ini mengangkat keindahan<br />
alam bawah laut Raja Ampat di Papua<br />
yang disebut sebagai Amazon Lautan<br />
Dunia. Julukan itu disandang karena posisi<br />
Raja Ampat tersebut berada di pusat<br />
segitiga karang dunia.<br />
Tingginya nilai strategis alam laut<br />
di Papua tersebut menyebabkan wisata<br />
Raja Ampat di Papua secara khusus dilindungi<br />
oleh aturan perundangan yang<br />
berlaku di negeri ini. Hal itu dilakukan<br />
demi mencegah berbagai tindakan<br />
perusakan ekosistem laut yang semata-mata<br />
mengejar keuntungan bisnis.<br />
Wisata Raja Ampat di Papua menawarkan<br />
sejumlah objek wisata yang<br />
sangat diminati oleh para wisatawan<br />
mancanegara pada khususnya, yakni<br />
diving. Kegiatan diving (penyelaman bawah<br />
laut) dan snorkeling di Raja Ampat<br />
akan menunjukkan keindahan alam bawah<br />
laut Raja Ampat di Papua yang begitu<br />
mempesona, dengan berbagai jenis<br />
spesies ikan serta terumbu-terumbu karang<br />
yang hidup natural.<br />
Diving di Raja Ampat mampu membuat<br />
Anda menikmati beraneka spesies<br />
ikan yang bahkan belum pernah Anda<br />
lihat sebelumnya. Misalnya, pernahkah<br />
Anda melihat ikan Pari Manta? Lebar tubuh<br />
ikan pari tersebut bahkan ada yang<br />
mampu mencapai ukuran 2 meter.<br />
Sebagian wisatawan bahkan ada<br />
yang datang ke kawasan ini hanya khusus<br />
untuk berselancar. Sebab memang,<br />
tempat wisata ini juga dikenal memiliki<br />
Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong><br />
35
wisata<br />
ombak laut yang cukup menantang.<br />
Selain kegiatan air, di antaranya diving<br />
dan snorkeling, wisata alam Papua<br />
ini juga sangat menarik bagi para pecinta<br />
flora dan fauna darat. Pasalnya, l<strong>ok</strong>asi<br />
ini memiliki hutan yang lebat, gugusan<br />
batu kapur yang berwarna-warni, aneka<br />
spesies tumbuhan langka, serta sarang<br />
penyu di tepi pantai.<br />
Jika Anda ingin melihat burung Cendrawasih<br />
yang menjadi satwa khas Papua,<br />
misalnya, dapat langsung mengunjungi<br />
Kepulauan Gam. Di sana, terdapat 4 jenis<br />
burung cendrawasih yang hidup di Kepulauan<br />
Gam tersebut, yaitu cendrawasih<br />
merah, cendrawasih besar, cendrawasih<br />
kecil, dan cendrawasih belah rotan.<br />
Jika merasa tertantang untuk mendaki<br />
karang, pilihannya dapat pergi<br />
menuju Pulau Karang. Di pulau ini pendakian<br />
karang dapat dilakukan bahkan<br />
dengan kemiringan mencapai 90<br />
derajat. Dan jika berhasil sampai di atas,<br />
Anda akan terpukau dengan keindahan<br />
panorama laut Raja Ampat. Di puncak<br />
karang tersebut, Anda bahkan dapat<br />
melihat keselurahan pulau hijau yang dikelilingi<br />
birunya air laut.<br />
Beberapa pulau di Raja Ampat yang<br />
paling sering dikunjungi adalah Pulau<br />
Wayag, Pulau Waiwo, Pulau Karang, Kepulauan<br />
Gam, dan Pulau Arborek.<br />
DIINCAR, TAPI…<br />
Sebagian orang menyebutkan wisata<br />
Raja Ampat di Papua sebagai surga<br />
wisata tersembunyi yang dimiliki oleh<br />
Indonesia. Selain wisata yang terdapat<br />
di ujung barat Indonesia, khususnya di<br />
Pulau Weh Sabang, Aceh.<br />
Kekayaan alam yang memukau tak<br />
pelak telah memancing ketertarikan<br />
wisatawan mancanegara untuk datang.<br />
Terbukti, jumlah kunjungan wisatawan<br />
mancanegara ke Raja Ampat terus menunjukkan<br />
tren peningkatan dari waktu<br />
ke waktu.<br />
Namun, tingginya minat wisman ke<br />
Raja Ampat nyatanya tidak berbanding<br />
lurus dengan kedatangan wisatawan domestik.<br />
Boleh jadi, salah satu sebabnya<br />
adalah tingginya biaya untuk bisa mencapai<br />
kawasan kepulauan tersebut.<br />
Selain itu, kondisi infrastruktur di Papua<br />
juga belum memadai dan besarnya<br />
biaya transportasi ke/dari Papua membuat<br />
sebuah tempat menarik di Papua<br />
ini belum ramai dikunjungi wisatawan<br />
Indonesia. Belum lagi tentang biaya<br />
akomodasi dan logistik yang harus dikeluarkan<br />
selama menikmati wisata di Raja<br />
Ampat tersebut. •<br />
LEGENDA EMPAT RAJA<br />
Ada sejumlah kisah tentang asal muasal nama Raja<br />
Ampat. Beberapa di antaranya disiarkan secara turuntemurun<br />
di kalangan masyarakat adat yang mendiami<br />
kepulauan Raja Ampat, Sorong, Papua.<br />
Pada abad ke-15, Kepulauan Raja<br />
Ampat merupakan bagian dari<br />
kekuasaan Kesultanan Tidore, yang<br />
berpusat di Kepulauan Maluku. Diketahui,<br />
untuk menjalankan pemerintahannya<br />
di kawasan tersebut, Kesultanan<br />
Tidore menunjuk 4 orang raja<br />
l<strong>ok</strong>al untuk berkuasa di pulau Waigeo,<br />
Batanta, Salawati, dan Misool.<br />
Oleh sebagian kalangan, penunjukan<br />
keempat raja untuk berkuasa<br />
di empat pulau terbesar dalam jajaran<br />
kepulauan Raja Ampat itulah<br />
yang membuat kawasan tersebut<br />
kini dikenal dengan nama Kepulauan<br />
Raja Ampat.<br />
Namun masyarakat sekitar nyatanya<br />
memiliki beberapa keyakinan<br />
lain tentang asal-muasal penamaan<br />
kepulauan yang terletak di sebelah<br />
barat paruh burung Pulau Papua tersebut.<br />
Salah satunya merujuk pada kisah<br />
tentang sepasang suami istri yang tinggal<br />
di Teluk Kabui, Kampung Wawiyai.<br />
Syahdan, sehari-harinya pasangan<br />
suami istri itu itu mencari makan di dalam<br />
hutan sebagai perambah hutan.<br />
Sampai pada suatu hari, keduanya melakukan<br />
perjalanan ke dalam hutan dan<br />
tibalah di tepi Sungai Waikeo (wai artinya<br />
air, kew artinya teluk).<br />
Di sana, dikisahkan pasangan tersebut<br />
menemukan enam butir telur<br />
naga. Oleh keduanya, telur-telur itu<br />
dimasukkan ke dalam n<strong>ok</strong>en (kantong)<br />
dan dibawa pulang. Sesampainya di rumah,<br />
telur-telur tersebut diletakkan di<br />
kamar.<br />
Namun ketika malam tiba, mereka<br />
mendengar ada suara-suara aneh dari<br />
36 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
Surga yang terasing<br />
dalam rumah. Demi mengetahui sumber<br />
suara tersebut, mereka pun melakukan<br />
pencarian dengan sangat teliti.<br />
Ternyata di dalam kamar, mereka<br />
mendapati keenam telur yang ditemukan<br />
di tepi sungai itu telah menetas.<br />
Namun alangkah terkejutnya pasangan<br />
suami istri tersebut tatkala mengetahui<br />
bahwa isi telur itu bukanlah binatang<br />
melainkan anak-anak.<br />
Anak-anak itu terdiri dari empat lelaki<br />
dan satu anak perempuan. Mereka<br />
mengenakan pakaian yang sangat halus,<br />
yang menurut keyakinan masyarakat setempat,<br />
hanya dikenakan oleh kalangan<br />
bangsawan keturunan raja.<br />
Tersebutlah nama keempat anak<br />
lelaki itu adalah War kelak menjadi Raja<br />
di Waigeo, Betani memimpin di Salawati,<br />
Dohar berkuasa di Lilinta (Misool), dan<br />
Mohamad yang menjadi Raja di Waigama<br />
(Batanta). Sedangkan satu anak perempuan<br />
dinamai Pintolee.<br />
Dilegendakan, Pintolee kemudian<br />
“disingkirkan” oleh para kakak lelakinya<br />
setelah didapati tengah mengandung.<br />
Pintolee diletakkan dalam kulit bia (kerang)<br />
besar lalu dihanyutkan dan akhirnya<br />
terdampar di Pulau Numfor.<br />
BATU KERAMAT<br />
Berbeda dengan empat telur yang<br />
menetaskan anak-anak, satu telur lainnya<br />
malah mengeras menjadi batu. Kendati<br />
berujud batu, telur yang dikenal dengan<br />
nama Kapatnai itu tetap dikeramatkan<br />
oleh masyarakat sekitar.<br />
Bahkan, Kapatnai juga diperlakukan<br />
sebagaimana layaknya raja oleh masyakat.<br />
Selain diberi ruangan sebagai tempat<br />
tinggalnya, Kapatnai juga diberi dua<br />
pengawal yang berjaga di pintu masuk<br />
ruangan tersebut. Hanya saja, kedua<br />
pengawal Kapatnai pun juga berbentuk<br />
batu.<br />
Konon, ujud Kapatnai tersebut hanya<br />
bisa dilihat saat masyarakat sekitar dilakukan<br />
ritual pemandian. Ritual itu dilakukan<br />
setahun sekali. Oleh masyarakat<br />
Suku Kawe, air bekas memandikan Kapatnai<br />
tersebut dianggap seperti air suci.<br />
aSebagai bentuk penghormatan masyarakat<br />
atas keberadaan telur-telur tersebut,<br />
belakangan dibangunlah sebuah<br />
rumah di tepi Sungai Waikeo. Hingga<br />
kini, rumah tersebut masih dijadikan sebagai<br />
objek pemujaan masyarakat setempat.<br />
•<br />
SURGA YANG TERASING<br />
Keindahan Raja Ampat di Papua tidak lagi diragukan.<br />
Terletak di barat laut Pulau Papua, tepatnya di Sorong,<br />
tempat ini menjadi favorit para pecinta olahraga<br />
menyelam sejak awal 2000-an.<br />
Ada sejumlah fakta yang membuat<br />
kawasan kepulauan Raja Ampat begitu<br />
istimewa bagi wisatawan mancanegara<br />
maupun domestik. Berikut<br />
beberapa penyebab kemasyhuran<br />
wisata alam di kawasan di ujung<br />
timur Nusantara tersebut:<br />
“Hutan Amazon” Bawah Laut<br />
Jika Hutan Amazon yang sesungguhnya<br />
merupakan hutan yang<br />
memiliki spesies binatang darat terbanyak,<br />
maka Raja Ampat adalah<br />
“Hutan Amazon” di bawah laut.<br />
Di sini penyelam bisa menjumpai<br />
Papuan Epaulette hingga hiu karpet<br />
Wobbegong Shark, kuda laut jenis<br />
pigmy yang sebesar ruas kelingking<br />
hingga ikan besar dengan bentang<br />
sayap mencapai lima meter, serta<br />
rombongan ikan Barakuda.<br />
Tak Sengaja “Ditemukan”<br />
Kecantikan Raja Ampat mulai<br />
mendunia sejak 1990. Bermula saat<br />
itu, seorang penyelam berkebangsaan<br />
Belanda bernama Max Ammer<br />
mengunjungi kawasan tersebut.<br />
Awalnya, Ammer ingin menelusuri<br />
keberadaan pesawat dan kapal<br />
yang digunakan dalam Perang Dunia<br />
II yang diperkirakan karam di<br />
sekitar kawasasan itu. Ternyata dia<br />
justru terkesima dengan keragaman<br />
biota di Raja Ampat<br />
Pada 1998, Ammer pun mengajak<br />
Gerry Allen, seorang ahli perikanan<br />
dari Australia, untuk mengadakan<br />
survei di kawasan beralam<br />
memukau tersebut.<br />
Belakangan, ditemukan bahwa<br />
di dasar laut kepulauan Raja Ampat<br />
ada beberapa peninggalan bekas<br />
perang. So, bisa dibilang, kekayaan<br />
Raja Ampat bukan hanya keragaman<br />
biotanya saja, namun juga kekayaan<br />
historisnya.<br />
Terumbu Karang Terindah<br />
Raja Ampat merupakan surganya<br />
terumbu karang. Ada beberapa<br />
kawasan terumbu karang<br />
yang kondisinya masih sangat baik<br />
dengan persentase penutupan karang<br />
hidup hingga 90%. Antara lain, di selat<br />
Dampier (selat yang memisahkan Pulau<br />
Waigeo dan Pulau Batanta), Kepulauan<br />
Kofiau, Kepulauan Misool Timur Selatan,<br />
dan Kepulauan Wayag.<br />
Tipe dari terumbu karang di Raja<br />
Ampat umumnya adalah terumbu karang<br />
tepi dengan kontur landai hingga<br />
curam. Tetapi ditemukan juga tipe atol<br />
dan tipe gosong atau taka. Bagi yang<br />
tidak bisa menyelam pun, terumbu karang<br />
juga masih bisa dinikmati, yaitu di<br />
kampung Saondarek.<br />
Tempat Menyelam Terbaik<br />
Ada beberapa diving spot yang terkenal<br />
di Raja Ampat, seperti Manta Point,<br />
Mike’s Point, Sardine Reef, dan Shark<br />
Point. Masing-masing point memiliki<br />
keistimewaan sendiri. Misalnya, di Manta<br />
point, dengan mudah bisa ditemukan<br />
ikan Manta dengan diameter 9 meter tengah<br />
berhilir-mudik.<br />
Di sekitar Kepulauan Kaboei Bay<br />
Rock terdapat sebuah teluk yang di bawahnya<br />
merupakan sebuah terowongan<br />
batu karang. Di Kaboei Bay Rock juga<br />
terdapat gua-gua karang yang dihuni<br />
oleh kelelawar, bahkan di beberapa tempat<br />
ditemukan sisa-sisa tulang manusia.<br />
Karena daerahnya yang banyak<br />
pulau dan selat sempit, maka sebagian<br />
besar tempat penyelaman pada waktu<br />
tertentu memiliki arus yang kencang. Hal<br />
itu memungkinkan penyelam melakukan<br />
drift dive (menyelam sambil mengikuti<br />
arus yang kencang dengan air yang sangat<br />
jernih sambil menerobos kumpulan<br />
ikan). Istimewanya lagi, di l<strong>ok</strong>asi wisata<br />
alam itu masih banyak situs terumbu<br />
karang yang belum pernah dijamah. •<br />
Paras 37<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
fengshui<br />
Feng Shui Rumah<br />
di Tepi Sungai<br />
Hunian yang berdekatan dengan aliran sungai atau riverside,<br />
mulai menjamur. Tapi, bagaimana pandangan ilmu Feng Shui?<br />
Menurut salah satu ahli Feng Shui, rumah<br />
di dekat aliran sungai atawa riverside<br />
ini, punya kelebihan. Tapi juga ada sisi<br />
buruknya.<br />
Ada beberapa hal yang perlu dicermati,<br />
salah satu yang penting yakni perhatikan<br />
kontur tanahnya. Kuncinya adalah<br />
pilih rumah yang kontur tanahnya tinggi.<br />
Sebaliknya, hindari membeli atau<br />
membangun rumah yang kontur tanahnya<br />
lebih rendah dari aliran sungai itu.<br />
Kalaupun terpaksa ingin dekat dengan<br />
sungai, pilihlah yang posisinya agak jauh.<br />
Alasan ini, tentunya sangat masuk akal.<br />
Ketika sungai meluap, tentu rumah yang<br />
konturnya rendah akan dilahap. Sedangkan<br />
yang tinggi, berpeluang selamat.<br />
Selain kontur tanah, perhatikan pula<br />
bentuk aliran sungainya. Menurut ilmu<br />
Feng Shui, rumah yang dipeluk aliran<br />
sungai lebih menguntungkan. Tapi, hindari<br />
rumah yang menyiku dengan aliran<br />
38 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong><br />
sungai.<br />
Perhatikan juga bentuk aliran sungainya.<br />
Menurut ilmu Feng Shui tersebut,<br />
rumah dengan dipeluk aliran sungai<br />
cenderung membawa h<strong>ok</strong>i dan keselamatan.<br />
Apalagi airnya bersih, jernih, bebas<br />
dari sampah.<br />
Simak juga bagaimana pergerakan<br />
air di sungai tersebut. Kalau airnya terlalu<br />
deras, menimbulkan energi negatif<br />
yang bisa memengaruhi perjalanan<br />
hidup penghuni rumah.<br />
Sungai yang berukuran besar dipercaya<br />
mendatangkan rezeki yang berlimpah.<br />
Boleh percaya atau tidak. Daerah<br />
yang memiliki sungai besar, rata-rata<br />
kehidupan rakyatnya lebih makmur.<br />
DAMPAK FINANSIAL SAMPAI SEKSUAL<br />
Apabila rumah menghadap ke utara<br />
sebaiknya tidak baik menghadap sungai<br />
yang alirannya dari barat ke timur.<br />
Aliran sungai yang baik dari timur menuju<br />
barat.<br />
Sebaliknya, rumah yang menghadap<br />
selatan tidak baik menghadap sungai<br />
yang alirannya timur ke barat. Coc<strong>ok</strong>nya<br />
berhadapan dengan sungai yang<br />
alirannya dari barat ke timur.<br />
Nah, kalau aturan ini dilanggar, konsekuensinya<br />
serius-serius sedap juga.<br />
Mempengaruhi kehidupan seksual<br />
penghuninya.<br />
Sedangkan untuk rumah yang berada<br />
di samping sungai, harus memperhatikan<br />
arah aliran. Pilihlah sungai yang<br />
arah alirannya mulai dari depan ke belakang<br />
(rumah).<br />
Dampaknya, rezeki penghuni rumah<br />
bisa mengering. Untuk rumah yang berada<br />
di siku sungai, sebaiknya dihindari<br />
saja. Karena dampaknya kepada kesehatan<br />
penghuni rumah.<br />
Boleh percaya, tidakpun boleh. •
Pedoman Feng Shui untuk Pagar<br />
Fungsi pagar tak sekedar untuk keindahan atau pelindung<br />
rumah. Namun juga berguna untuk menangkal segala bentuk<br />
energi negatif. Menurut ilmu Feng Shui, dua hal yang<br />
harus diperhatikan dalam membangun pagar adalah:<br />
fengshui<br />
1. Letak Pagar<br />
Jangan membangun pintu gerbang pagar yang sejajar<br />
dengan pintu utama rumah. Karena, berdampak<br />
kepada menurunnya inisiatif dan kreativitas penghuni<br />
rumah. Selain juga bisa mengurangi rezeki.<br />
Selain itu, jarak antara pintu utama dengan pagar,<br />
janganlah terlalu dekat. Karena bisa mengganggu<br />
sirkulasi energi negatif di rumah tersebut.<br />
hindari pintu gerbang pagar berdekatan dengan<br />
tempat sampah atau tempat-tempat kotor. Kondisi<br />
ini akan berdampak kepada kesehatan dan keberuntungan<br />
penghuninya.<br />
2. Bentuk Pagar<br />
Pilihlah pagar yang berukuran tinggi, namun juga jangan<br />
terlalu tinggi, sampai melebihi atap rumah. Karena<br />
akan mengurangi masuknya energi positif ke dalam<br />
rumah.<br />
Desain pintu yang lancip sebaiknya tidak mengarah<br />
ke dalam rumah atau pintu utama. Itu sama artinya<br />
dengan panah racun yang bisa menumbulkan apes<br />
atau kemalangan. Hindari juga lubang persegi empat,<br />
karena mengurangi masuknya energi positif.<br />
Sedangkan pagar temb<strong>ok</strong>, sangat dianjurkan<br />
untuk membuat lubang angin berbentuk setengah<br />
lingkaran yang menghadap ke atas. Melambangkan<br />
keharmonisan dan kemakmuran. •<br />
Pedoman Feng Shui untuk Lukisan<br />
Foto-foto: Riset<br />
Untuk mempercantik penampilan interior disarankan<br />
memasang lukisan. Namun, tidak semua lukisan membawa<br />
peruntungan. Berikut petunjuk Feng Shui yang berguna<br />
untuk memilih tema lukisan.<br />
1. Lukisan kuda melambangkan karir yang mantap, keuletan<br />
dan keberanian, serta kecepatan bertindak guna<br />
meraih kemajuan.<br />
2. Lukisan ikan koi melambangkan kekayaan. Lukisan koi<br />
biasanya berjumlah 9, sebanyak 8 ekor bewarna merah,<br />
seekor bewarna hitam. Simbol kekayaan besar<br />
yang bertahan lama.<br />
3. Lukisan bambu melambangkan kegigihan, kekuatan<br />
dan tatanan hidup yang terus meningkat.<br />
4. Lukisan kelinci melambangkan kesuburan, coc<strong>ok</strong> buat<br />
pasangan yang belum dikaruniai momongan.<br />
5. Lukisan naga melambangkan manusia besar yang<br />
mendapatkan kedudukan. Yang hobi melakukan kebajikan<br />
untuk kesejahteraan dan kebahagiaan.<br />
6. Lukisan alam pedesaan dengan tema sawah yang sedang<br />
di panen dengan bulir-bulir padi berwarna kuning<br />
keemasan, melambangkan kemakmuran.<br />
7. Lukisan pohon pinus atau cemara, melambangkan kekuatan<br />
dan ketabahan yang abadi. •<br />
39<br />
Paras 39<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
afterhours<br />
UNIKNYA MELANTAI<br />
DI LIQUID EXCHANGE<br />
Liquid Exchange:<br />
Jalan HR Rasuna Said,<br />
Epicentrum Walk Lantai G<br />
Unit W#136B, Jakarta<br />
Untuk sebagian orang yang memahami,<br />
bermain saham dapat menjadi salah satu<br />
kegiatan yang mengasikkan. Apalagi,<br />
jika bisa membeli dengan harga murah<br />
dan menjualnya di harga tinggi. Uniknya,<br />
kenikmatan trading serupa itu juga dapat<br />
ditemui di Liquid Exchange.<br />
Liquid Exchange boleh jadi mengingatkan<br />
pada Jakarta Stock Exchange<br />
atau bahkan New York Stock Exchange.<br />
Sah saja jika ingatan itu muncul? Pasalnya,<br />
di ketiga l<strong>ok</strong>asi tersebut di atas<br />
memang Anda akan menemui adanya<br />
kegiatan jual beli. Bedanya, di Liquid<br />
Exchange yang ditransaksikan bukanlah<br />
saham, sebagaimana di dua l<strong>ok</strong>asi lainnya.<br />
Melainkan, liquier atau k<strong>ok</strong>tail.<br />
Memasuki ruangan restoran Liquid Exchange<br />
atau yang akrab disebut LEX, suasana<br />
tak saja terasa seperti saat menapak<br />
ke trading room di Bursa Efek Indonesia.<br />
Anda juga dimanjakan dengan arsitektur<br />
bergaya Edwardian. Gaya arsitektur<br />
itu karena dipadukan dengan dengan<br />
arsitektur ala Romawi, yang terwujud dari<br />
dua pilar marmer putih raksasa yang eye<br />
catching di dua sisi meja bar.<br />
“Kami mencampur desain interior<br />
Eropa sehingga terlihat unik,” begitu<br />
pernah disampaikan Pinka Bia, Desainer<br />
Grafis dan Marketing Communication<br />
Liquid Exchange.<br />
Dengan kapasitas 200 orang, restoran<br />
LEX memiliki dua venue menghadap<br />
ke meja bartender, di lantai dasar<br />
dan di lantai dua. Namun bagi mereka<br />
yang ingin menikmati pemandangan<br />
outdoor, LEX juga menyediakan teras<br />
yang menghadap langsung ke kawasan<br />
Epicentrum, Kuningan.<br />
Sedangkan jika Anda memerlukan<br />
sedikit privasi, LEX pun telah menciptakan<br />
disain yang sesuai. Di lantai dua<br />
bangunan tersebut, sebuah ruangan dengan<br />
ukuran yang proporsional, separuh<br />
dari luas lantai dasar, mengusung suasana<br />
agak temaram.<br />
Tetap dengan gaya Edwardian, ruangan<br />
itu berdindingkan bata ekspos dan<br />
berhiaskan oleh pigura-pigura persegi<br />
yang tersusun rapi. Pada pigura-pigura<br />
yang tersemat di dinding itu, Anda dapat<br />
menemukan beragam gambar terkait<br />
bursa, saham, dan uang. “Kami ingin<br />
menonjolkan keunikan sebagai bar stock,”<br />
tambah Pinka.<br />
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan<br />
bar stock? Ternyata maknanya adalah<br />
tempat trading k<strong>ok</strong>tail. Di mana di<br />
sana minuman campuran antara alkohol,<br />
sprite, dan ekstrak buah tersebut bisa<br />
dibeli dengan harga murah. Jika, Anda<br />
bisa cepat membeli saat harga k<strong>ok</strong>tail<br />
bergerak turun. Wow….<br />
Tak ubahnya lantai bursa, pergerakan<br />
harga minuman yang populer sejak<br />
abad ke-18 itu juga bisa dilihat di grafik<br />
yang terpampang pada lima layar LCD<br />
berukuran 29 inci di belakang meja bartender.<br />
Begitu pesan minuman k<strong>ok</strong>tail<br />
jenis apa pun, pesanan yang tercatat di<br />
kasir langsung diteruskan ke layar tadi.<br />
“Pengunjung bisa segera memesan<br />
jenis k<strong>ok</strong>tail yang harganya sedang turun<br />
sebelum closing,” lanjutnya.<br />
Minuman k<strong>ok</strong>tail yang menjadi favorit<br />
pengunjung adalah strawberry magical<br />
poison. LEX juga menyediakan variasi<br />
k<strong>ok</strong>tail, m<strong>ok</strong>tail, dan minuman non-alkohol<br />
lain. Harganya berkisar antara Rp<br />
25.000 sampai Rp 200.000 per gelas.<br />
Menjajal trading k<strong>ok</strong>tail di LEX, tentunya<br />
jangan sampai membuat Anda lupa<br />
untuk mencicipi beragam hidangan andalan,<br />
seperti roasted baby chicken dengan<br />
saus jamur shiitake. Sajian dengan<br />
tingkat kematangan ayam yang pas itu<br />
akan membuat Anda dapat merasakan<br />
daging yang juicy, empuk, dipadu dengan<br />
saus jamur yang gurih.Porsinya besar,<br />
lengkap dengan beberapa potong<br />
wortel, buncis, br<strong>ok</strong>oli, dan tiga perkedel<br />
kentang.<br />
Bagi mereka yang tengah mengikuti<br />
program diet, LEX juga menyediakan<br />
menu sehat seperti jus buah yang dicampur<br />
dengan yoghurt dan susu rendah<br />
lemak, roti panini isi, dan aneka masakan<br />
bagi kalangan vegetarian.<br />
LEX menyajikan semua kemewahan<br />
nan menawan bagi para pengunjungnya<br />
mulai pukul 11.00 hingga 01.00 WIB.<br />
Sedangkan bagi para kaum hawa, LEX<br />
secara khusus memberikan program ladies<br />
night pada Rabu. Sedangkan, sajian<br />
musik akustik dan guest DJ ditampilkan<br />
pada akhir pekan. “Kami juga akan rutin<br />
menggelar sunset party dengan pesta<br />
barbeque di teras,” pungkas Pinka. •<br />
Foto-foto: Riset<br />
40<br />
Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
afterhours<br />
JAS MERAH DI<br />
GALANGAN VOC<br />
tempat itu nyaman untuk berbincang<br />
di sore hari sambil menikmati kopi dan<br />
hidangan kecil.<br />
Untuk menambah keindahan dan<br />
daya tarik, pengelola Galangan Resto<br />
and Café melengkapinya dengan membeli<br />
fosil kayu dari Pelabuhan Ratu. Bahkan<br />
selain delman, ada juga mobil Ford<br />
buatan 1929 yang diparkir di halaman.<br />
Sedangkan pada sudut lainnya tanah<br />
yang lowong diisi dengan bangunan asli<br />
rumah Kudus (Jawa Tengah) yang usianya<br />
sekitar 100 tahun.<br />
Sebagai kelengkapan sebuah resto<br />
dan kafe maka disiapkan sekitar 140 minuman,<br />
di antaranya adalah Syahbandar<br />
Cafe. Selain itu, di restoran yang buka jam<br />
11.00 sampai 24.00 WIB ini tersedia juga<br />
42 menu makanan dan buah-buahan.<br />
Galangan VOC kini telah bermetamorfosis.<br />
Itulah sebabnya, di saat-saat libur<br />
cukup banyak pelancong dari Belanda<br />
yang datang sekedar untuk mengenang<br />
sejarah bangunan yang didirikan oleh<br />
leluhurnya. •<br />
Foto-foto: Riset<br />
Sebagai anak bangsa, tentu kita pernah<br />
mendengar istilah “jas merah”? Istilah itu<br />
diambil dari judul pidato terakhir Bung<br />
Karno pada 1966 yang oleh si empunya<br />
dimaknai sebagai peringatan agar “jangan<br />
sekali-kali meninggalkan sejarah”.<br />
Sejarah memang acap menjadi bagian<br />
penting bagi perkembangan manusia.<br />
Melalui sejarah, manusia dapat mempelajari<br />
banyak hal, demi mencapai masa<br />
depan yang lebih baik dan ideal. Dan<br />
boleh jadi, berbekal semangat itulah seorang<br />
perempuan pengusaha yang juga<br />
peminat seni budaya dan kolektor benda-benda<br />
seni, bernama Susilawati, pada<br />
1998 mulai menyulap bangunan bekas<br />
galangan kapal dari abad 17-18 menjadi<br />
Kafe/Restoran VOC Galangan.<br />
Sejarah menyebutkan, pelabuhan Jakarta<br />
memang pernah menjadi bandar<br />
terpenting di Asia. Tak heran, Galangan<br />
Kapal VOC menjadi unsur pendukung<br />
yang sangat penting bagi lancarnya<br />
jaringan niaga.<br />
Galangan kapal sendiri sudah<br />
berfungsi sejak 1623. Banyak kapal yang<br />
diperbaiki di galangan tersebut. Pada<br />
1721, terjadi kebakaran besar di sana,<br />
sehingga oleh pemerintah saat itu dilakukan<br />
pembangunan kembali dan menjadikan<br />
bangunan tersebut semacam<br />
gudang.<br />
Namun sekalipun tidak terawat dan<br />
sudah berdiri selama 350 tahun, bangunan<br />
di sana tetap tampak k<strong>ok</strong>oh.<br />
Kendati belum bisa ditelusuri waktu tepatnya,<br />
sejarah sudah menunjukkan adanya<br />
pembangunan tambahan di l<strong>ok</strong>asi<br />
itu berupa serambi kayu bertingkat dua.<br />
Dalam perjalanannya, kondisi bangunan<br />
tua itu sempat terlihat sangat<br />
menyedihkan. Temb<strong>ok</strong> dan atap rusak<br />
dan kumuh di sana-sini. Dengan kondisi<br />
seperti itu, Susilawati bak memperbaiki<br />
mangkuk antic kuno. Dia tak segan menggelontorkan<br />
miliaran rupiah demi menciptakan<br />
peruntukan baru atas bangunan<br />
yang terletak di Jalan Kakap St No 1 - 3<br />
Penjaringan, Jakarta Utara itu.<br />
Setahun lamanya bangunan kumuh<br />
dan tua itu direnovasi total. Bagian-bagian<br />
yang busuk dan hancur dibangun<br />
kembali. Sedangkan pilar-pilar kayu dan<br />
teras kayu masih dipertahankan.<br />
Pascarekonstruksi bangunan di kawasan<br />
itu, tidak ada lagi gang yang kumuh<br />
atau jembatan yang kotor di sana. Bangunan<br />
dengan halaman berumput hijau<br />
pun menghampar. Lengkap dengan<br />
beberapa tenda dan kursi membuat<br />
Galangan Resto & Café:<br />
Jalan Kakap St No 1 - 3<br />
Penjaringan, Jakarta Utara<br />
Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong><br />
41
seputarkorporasi<br />
Kegiatan HUT BTN Ke-66<br />
Serangkaian kegiatan dilakukan PT Bank Tabungan<br />
Negara (Persero) Tbk menyambut HUT ke-66 pada tanggal<br />
9 Februari <strong>2016</strong>. Acara dimulai di Kota Semarang,<br />
Jawa Tengah dengan menyelenggarakan fun bike yang diikuti<br />
3.000 peserta dan dihadiri Menteri PU dan Perumahan Rakyat<br />
Basuki Hadimuljono. Semarang dipilih karena menjadi saksi 2<br />
sejarah yang tidak akan dilupakan Bank BTN. Pertama sejarah<br />
KPR Bank BTN dan kedua adalah pertama kali program sejuta<br />
rumah dicanangkan oleh Bapak Presiden RI.<br />
Puncak kegiatan HUT ke-66 BTN diselenggarakan pada hari<br />
Minggu (21/2/<strong>2016</strong>) di Senayan berupa homerun in harmony<br />
dengan jarak sekitar 5 km yang diikuti 10.000 peserta. Acara ini<br />
dihadiri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Kusuma (Ah<strong>ok</strong>).<br />
Pada kesempatan tersebut, BTN menyerahkan bantuan program<br />
CSR kepada Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI<br />
Jakarta sebesar Rp 2 miliar. Dana ini untuk rehabilitasi gedung<br />
Rusun Cipinang Besar Selatan sebagai bentuk komitmen mereka<br />
mendukung program pemerintah.<br />
Selain itu, BTN juga menggelar layanan digital banking di<br />
seluruh outlet dalam melayani masyarakat sebagai nasabahnya.<br />
Ini merupakan bagian dari transformasi yang tengah dilakukan<br />
Bank BTN.Yang sangat prestisius, dalam Indonesia Property<br />
Expo (IPEX) dari 13 sampai 21 Februari <strong>2016</strong>, BTN mencatatkan<br />
transaksi lebih Rp 3 Triliun. Dari pameran tersebut, BTN meningkatkan<br />
target perolehan kucuran kredit baru menjadi Rp 1,5 triliun<br />
dari target tahun 2015 sebesar Rp 1 triliun. •<br />
42 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
seputarkorporasi<br />
DIbalik sukses BTN ada IIKPA<br />
Kehadiran Ikatan Istri Karyawan dan Pensiunan Bank BTN<br />
(IIKPA) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk selama ini<br />
telah mampu memberikan support atas aktivitas suami<br />
mereka membawa keberhasilan bank BUMN ini. “Keberhasilan<br />
itu tentu saja baik untuk keluarga karena dengan hasil kerja yang<br />
maksimal perusahaan akan memberikan imbalan lebih kepada<br />
para pegawai,” tutur Ibu Dei Maryono, Ketua IIKPA Bank BTN di<br />
depan para istri yang tergabung dalam IIKPA Bank BTN.<br />
IIKPA Bank BTN sudah punya sejumlah program. Program<br />
tersebut antara lain peningkatan keterampilan dalam berorganisasi.<br />
Apalagi menyangkut masalah sosial yang turut menjadi<br />
perhatian pemerintah daerah ataupun pusat. “Untuk itulah kami<br />
mengajak para istri untuk aktif di dalam IIKPA. Banyak positifnya<br />
karena sejak awal saya menanamkan itu kepada para anggota<br />
yang tergabung dalam IIKPA Bank BTN,” tambahnya. •<br />
Paras 43<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
seputarkorporasi<br />
BTN Mewakili Perbankan Dalam KIP 2015<br />
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menjadi<br />
satu-satunya yang mewakili perbankan dalam penghargaan<br />
Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2015. Penghargaan<br />
langsung diberikan oleh Presiden RI J<strong>ok</strong>owi kepada<br />
10 BUMN yang berhasil menjalankan KIP dengan baik.<br />
Bank BTN merupakan satu-satunya bank yang masuk dalam<br />
10 besar BUMN yang menerima penghargaan tersebut. “Kami<br />
bangga Bapak Presiden telah memberikan apresiasi khususnya<br />
kepada Bank BTN dalam menjalankan KIP,” ujar Maryono, Direktur<br />
Utama Bank BTN usai menghadiri acara pemberian penghargaan<br />
KIP 2015 kepada 10 BUMN oleh Presiden RI J<strong>ok</strong>owi di<br />
Istana Negara, 15 Desember 2015.<br />
Maryono menambahkan apresiasi kepada BUMN ini sejalan<br />
dengan apa yang sudah Bank BTN lakukan seiring beberapa<br />
penghargaan menyangkut GCG (good corporate governance)<br />
dan keterbukaan informasi yang diperoleh Bank BTN dari beberapa<br />
lembaga, baik dari dalam maupun luar negeri.<br />
“Apresiasi KIP 2015 yang diserahkan langsung oleh Presiden<br />
J<strong>ok</strong>owi kepada BUMN yang mendapatkan kesempatan<br />
menjadi pemenang 3 besar akan memacu semangat kami untuk<br />
menjalankan KIP lebih baik lagi ke depan. Semangat kami<br />
menjadi terpacu untuk melakukannya sebagai yang terbaik di<br />
masa mendatang,” tegas Maryono.<br />
Maryono menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh<br />
pihak yang telah memberikan kepercayaan itu kepada<br />
Bank BTN. “Sehingga BTN masuk dalam 10 besar BUMN dalam<br />
penyelenggaraan KIP terbaik,” jelas Maryono. •<br />
BANK BTN Siap Sukseskan ATM Himbara<br />
efisiensi dan layanan yang lebih baik untuk masyarakat dalam<br />
bertransaksi,” ujarnya.<br />
Menurut dia, implementasi ATM Himbara ini sekaligus menunjukkan<br />
semangat kerakyatan yang diusung pemerintahan<br />
J<strong>ok</strong>owi-JK dalam sistem perbankan Indonesia. “Ini bagus karena<br />
ujungnya untuk rakyat dan kami mendukung,” tegasnya.<br />
Untuk tahap pertama, sebanyak 50 jaringan mesin ATM milik<br />
4 (empat) bank BUMN dikonsolidasikan dengan l<strong>ok</strong>asi awal<br />
tersebar di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya. Selanjutnya<br />
ditargetkan sebanyak 800 jaringan mesin ATM akan terkonsolidasi<br />
di tahun <strong>2016</strong>. •<br />
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyatakan<br />
kesiapannya mensukseskan program ATM Merah Putih dengan<br />
bergabungnya seluruh ATM Bank BUMN ke dalam ATM<br />
Himbara (Himpunan Bank Milik Negara).<br />
Penggabungan ATM Himbara ini merupakan wujud sinergi<br />
antar BUMN di bidang perbankan. Tujuannya sangat positif dan<br />
akan bermanfaat dalam mendukung efisiensi BUMN, sekaligus<br />
memperbaiki pelayanan kepada masyarakat karena biaya akan<br />
semakin murah dengan fitur layanan lebih.<br />
“Ini bagus dan sesuai dengan roadmap BUMN dan kami<br />
mendukung,” kata Maryono, Direktur Utama Bank BTN di selasela<br />
launching ATM Himbara di Jakarta, 21 Desember 2015.<br />
Maryono menambahkan ATM Himbara ini sekaligus sebagai<br />
implementasi dari sinergi antar BUMN. “Ini adalah bentuk<br />
sinergi yang diterapkan dalam bisnis perbankan dimana bankbank<br />
BUMN menyatukan diri dalam layanan ATM. Sinergi untuk<br />
44 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
seputarkorporasi<br />
BTN Simpel Perkuat Posisi Tabungan Pelajar<br />
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, mendukung<br />
program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pengembangan<br />
produk tabungan yang diperuntukkan khusus bagi kalangan<br />
pelajar. Tabungan yang diberi nama Simpanan Pelajar<br />
(SimPel/SimPel iB) ini diharapkan dapat menghidupkan kembali<br />
budaya menabung di kalangan pelajar. Di samping tentu<br />
saja untuk mendukung literasi keuangan di kalangan pelajar.<br />
“Tabungan Simpel ini juga akan memperkuat produk Tabungan<br />
Juara dan Junior yang dimiliki Bank BTN yang memang<br />
diperuntukkan bagi kalangan pelajar,” ujar Sis Apik Wijayanto,<br />
Direktur BTN usai launching tabungan Simpel di Palembang, 17<br />
Desember 2015.<br />
Sis Apik menambahkan budaya menabung di Indonesia<br />
dulu begitu membudaya di kalangan siswa. Tetapi karena perubahan<br />
jaman dan semakin pesatnya teknologi, budaya menabung<br />
itu lama-lama berkurang dan terkesan hilang. Padahal<br />
budaya menabung itu sangat penting dan diperlukan, terutama<br />
pada saatnya nanti dalam pengelolaan keuangan.<br />
“Apa yang sudah dilakukan OJK dalam Tabungan Simpel ini<br />
sangat luar biasa dan kami sangat mengapresiasi untuk mendukung<br />
program ini bagaimana dapat disinergikan dengan produk<br />
tabungan yang sudah kami miliki sebelumnya,” katanya.<br />
BTN telah memiliki Tabungan Juara yang lebih diperuntukkan<br />
bagi kalangan pelajar SMP dan SMA. BTN juga telah me-<br />
miliki Tabungan Junior yang lebih diperuntukkan bagi kalangan<br />
pelajar SD dan sederajat. Dengan adanya Tabungan Simpel<br />
maka akan memperkuat positioning produk tabungan yang sudah<br />
ada tersebut. •<br />
BTN Optimistis Pasar Properti <strong>2016</strong><br />
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meyakini pasar<br />
properti di Tanah Air masih akan mengalami pertumbuhan<br />
pada <strong>2016</strong>. Terutama, pada segmen menengah ke bawah. Pasalnya,<br />
masih terdapat sebanyak 1,5 juta pelanggan potensial<br />
yang bisa digarap oleh BTN.<br />
“Properti tahun ini masih stabil dan menuju ke pertumbuhan<br />
(akhir tahun). Tahun <strong>2016</strong> kami juga yakin properti masih bisa<br />
tumbuh lebih baik dari 2015. Karena masih ada 1,5 juta customer<br />
potensial yang belum digarap di segmen ini. Jadi itu menjadi<br />
potensial market kita,” kata Direktur Utama BTN, Maryono, di<br />
Jakarta, 10 Desember 2015.<br />
Dengan masih besarnya pasar properti di segmen menengah<br />
ke bawah, Maryono berharap para pengembang (developer)<br />
dapat mengimbangi antara permintaan (demand) dan<br />
penyediaan (supply).<br />
“Jadi tergantung developer, demand sudah ada dari developer<br />
sudah ada tapi kurang berani untuk tumbuh. Kalau ini ada<br />
ballancing, akan mendorong sektor properti lebih tinggi lagi<br />
(pertumbuhannya),” tambah Maryono.<br />
Untuk itu, Maryono berharap, pemerintah dapat menjaga<br />
pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Karena, jika pertumbuhan<br />
ekonomi Indonesia kembali turun, maka akan berdampak kepada<br />
daya beli masyarakat khususnya masyarakat menengah ke<br />
bawah. •<br />
Paras 45<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
seputarkorporasi<br />
BTN Serius Garap<br />
Indonesia Timur<br />
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN)<br />
menunjukkan keseriusan dalam mengembangkan wilayah<br />
Indonesia timur dengan membuka Kantor Wilayah<br />
(Kanwil) IV yang dipusatkan di Makassar.<br />
Direktur Utama Bank BTN Maryono berharap kehadiran<br />
Kanwil ini dapat menyederhanakan bisnis proses sekaligus<br />
memangkas bir<strong>ok</strong>rasi dalam pengambilan keputusan strategis<br />
menyangkut pelayanan perbankan di wilayah tersebut.<br />
“Kami ingin bagaimana Kanwil pada akhirnya akan menjadi<br />
kepanjangan tangan direksi di daerah. Kami ingin setelah ada<br />
Kanwil IV maka kantor cabang yang berada di dalamnya harus<br />
memberikan pelayanan lebih baik dan bekerja lebih cepat,”<br />
katanya usai meresmikan Kanwil IV Bank BTN di Makassar, 11<br />
Desember 2015.<br />
Dia menambahkan Kanwil IV BTN akan mengawasi 13 kantor<br />
cabang. Menurutnya di tengah perkembangan bisnis yang<br />
sangat cepat, maka harus diimbangi dengan kecepatan pada<br />
pelayanan. Baginya proses bisnis harus cepat dan bir<strong>ok</strong>rasi harus<br />
semaksimal mungkin dikurangi.<br />
Kanwil IV Bank BTN akan membawahi kantor cabang Ambon,<br />
Balikpapan, Banjarmasin, Gorontalo, Jayapura, Kedari,<br />
Makassar, Manado, Palu, Pontianak, Samarinda, Palangkaraya<br />
dan Ternate. Total aset yang akan dikelola Kanwil IV mencapai<br />
sekitar Rp 17,4 triliun dengan total kredit sekitar Rp16,9 triliun.<br />
Aksi korporasi yang ditujukan ini untuk meningkatkan size<br />
perusahaan dalam kelomp<strong>ok</strong> 10 besar bank di Indonesia, dimana<br />
saat ini BTN sudah masuk 7 besar bank terbesar di Indonesia.<br />
“Kami mempunyai target pada 2019 standar pelayanan<br />
Bank BTN sudah berkelas dunia. Ini sekaligus untuk menjawab<br />
MEA,” ujarnya. •<br />
BTN Kelola Dana Kemenristek Dikti<br />
Program Satu Juta Rumah membutuhkan dana yang cukup<br />
besar. Selama ini Bank BTN telah berupaya melakukan<br />
kegiatan korporasi guna memperoleh sumber dana untuk<br />
mendukung program tersebut. Beberapa lembaga sudah<br />
tercatat menjadi mitra Bank BTN untuk tujuan ini. Kementrian<br />
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi adalah lembaga<br />
berikutnya yang diincar Bank BTN dalam pengelolaan<br />
dana lembaga untuk mendukung program sejuta rumah.<br />
“Kami perlu sumber dana besar untuk mendukung<br />
program pemerintah dalam sejuta rumah. Walaupun sudah<br />
cukup banyak lembaga yang ikut mendukung dalam<br />
bentuk penempatan dana, kami masih tetap harus siap<br />
dengan dana yang besar. Oleh karena itu, kami sangat<br />
siap soal kesiapan dana untuk program sejuta rumah,”<br />
ujar Direktur Utama Bank BTN Maryono usai penandatanganan<br />
kerjasama dengan Menristekdikti di Jakarta, 30<br />
November 2015.<br />
Kerjasama BTN dengan Kemenristekdikti, menurut<br />
Maryono, lebih dimaksudkan untuk pengelolaan dana<br />
lembaga, dimana dalam kerjasama ini nantinya Bank BTN<br />
akan mengelola dana Kemenristekdikti dengan pemanfaatan<br />
sebesar-besarnya untuk keperluan Kemenristekdikti.<br />
Kami juga akan memberikan fasilitas jasa dan layanan<br />
perbankan untuk memenuhi kebutuhan bisnis Kemenristekdikti.<br />
Menristek Dikti Mohamad Nasir mengatakan perbankan<br />
merupakan lembaga yang dapat digunakan oleh<br />
mahasiswa dan dosen untuk membantu membiayai kegiatan<br />
mereka. Karena itu, lanjutnya, perbankan diharapkan<br />
menjadi tumpuan utama dalam memberikan kemudahan<br />
pembiayaan bagi mahasiswa dan dosen. •<br />
46 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
seputarkorporasi<br />
Dalam Sehari, BTN Akad Kredit 6.600 KPR<br />
PT Bank Tabungan Negara Tbk tidak pernah berhenti untuk<br />
terus mendorong realisasi KPR dalam mendukung tercapainya<br />
target program satu juta rumah tahun 2015. Berbagai upaya<br />
telah dilakukan untuk mendorong bagaimana pasar merespon<br />
dengan cepat gerakan sejuta rumah ini. Dibutuhkan semangat<br />
tinggi dari berbagai pihak untuk sama-sama mendorong realisasi<br />
atas program ini.<br />
“Hari ini kami melakukan akad kredit 6.600 KPR di beberapa<br />
kantor cabang yang dilakukan secara serentak dalam sehari.<br />
Ini adalah inisiatif korporasi dalam mendorong program<br />
satu juta rumah,” ungkap Maryono, Direktur Utama Bank BTN<br />
usai menyaksikan penandatanganan akad kredit 6.600 KPR dalam<br />
sehari di Makassar, 25 November 2015 .<br />
Maryono menjelaskan 6.600 debitur proses akad kredit<br />
KPR dalam sehari itu sangat luar biasa. Ini sekaligus menjawab<br />
BTN dalam kondisi pendanaan yang sangat aman dan sangat<br />
siap dalam mendukung program satu juta rumah.<br />
“Sejak awal kami menegaskan bahwa BTN siap menjadi<br />
motor penggerak dalam Program Satu Juta Rumah. Meskipun<br />
demikian, karena ini bukan menjadi tugas dan tanggung jawab<br />
BTN sendiri, maka semua pihak terkait di negeri ini harus memberikan<br />
dukungan karena ini adalah program pemerintah untuk<br />
rakyat,” tegasnya.<br />
BTN sebelumnya telah melakukan hal yang sama untuk salah<br />
satu kantor cabang di Tangerang dengan realisasi kredit sebanyak<br />
1.000 KPR dalam sehari. Tahun 2010 BTN pun juga<br />
pernah melakukan realisasi kredit sebanyak 5.557 dalam<br />
sehari. Realisasi kredit ini telah tercatat dalam MURI sebagai<br />
realisasi kredit terbanyak dalam sehari. •<br />
BTN Terbitkan Kartu Elektronik Unbraw<br />
Bank BTN menyasar para alumni Universitas Brawiljaya<br />
(Unbraw) dalam pengelolaan dana dan pemanfaatan jasa<br />
layanan perbankan. Sebagai langkah awal, BTN telah menerbitkan<br />
2.200 kartu elektronik kepada para alumni Unbraw<br />
(IKA IB).<br />
Pada pelepasan para wisudawan dan wisudawati Unbraw<br />
periode IV tahun akademik 2015/<strong>2016</strong> yang berlangsung di<br />
kampus besar Unbraw Malang tersebut, BTN menyiapkan<br />
kartu debit visa elektronik kepada para lulusan Unbraw.<br />
“Ini merupakan awal bagaimana kami memberikan dukungan<br />
jasa dan layanan perbankan kepada para alumni<br />
Unbraw untuk memberikan kemudahan dalam transaksi<br />
perbankan,” demikian Sis Apik Wijayanto, Direktur Bank<br />
BTN usai acara wisuda sarjana dan pasca sarjana Unbraw<br />
periode IV tahun akademik 2015/<strong>2016</strong> di Malang, 21 November<br />
2015.<br />
Sis Apik menambahkan hampir seluruh universitas di Indonesia<br />
telah menjadi mitra Bank BTN dalam pengelolaan<br />
dana kampus dan penyediaan fasilitas perbankan bagi kampus<br />
dan mahasiswa.<br />
Penerbitan kartu elektronik IKA UB adalah salah satu dari<br />
apa yang dapat diberikan BTN untuk membantu mereka<br />
agar mudah melakukan transaksi perbankan kapan saja dan<br />
dimana saja. “Aktivitas para alumni ini pasti nantinya akan sangat<br />
tinggi dan kartu IKA UB yang berbasis elektronik visa<br />
akan membantunya,” tambahnya.<br />
Kartu IKA UB yang diterbitkan Bank BTN untuk para alumni<br />
Universitas Brawijaya merupakan Kartu Debit BTN Visa<br />
yang terdiri dari 3 jenis kartu, yaitu Kartu Debit BTN Regular,<br />
Kartu Debit BTN Prioritas Gold dan Kartu Debit BTN Prioritas<br />
Platinum. •<br />
Paras 47<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
seputarkorporasi<br />
BTN Sabet<br />
Berbagai Penghargaan<br />
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meraih<br />
penghargaan ASEAN Corporate Governance Awards di<br />
Manila. BTN ditetapkan sebagai salah satu bank terbaik<br />
dalam penerapan good corporate governance (GCG) kelomp<strong>ok</strong><br />
negara-negara ASEAN.<br />
Dalam ASEAN Corporate Governance and Award yang diselenggarakan<br />
oleh Forum Pasar Modal ASEAN (ASEAN Capital<br />
Market Forum/ACMF) di Manila-Filipina, Bank BTN ditetapkan<br />
sebagai bank terbaik dan satu-satunya yang mewakili bank<br />
BUMN di Indonesia dalam penerapan GCG.<br />
Maryono, Dirut Bank BTN menjelaskan hal itu usai menerima<br />
penghargaan yang sama untuk wilayah regional Indonesia yang<br />
diselenggarakan IICD. Bank BTN mendapatkan penghargaan<br />
The Best Financial 2015 dari Indonesian Institute for Corporate<br />
Directorship (IICD). Penghargaan ini merupakan kelanjutan dari<br />
apa yang sudah diterima Bank BTN pada ASEAN Corporate Governance<br />
and Award yang diselenggarakan oleh Forum Pasar<br />
Modal ASEAN.<br />
”Ini sebuah apresiasi yang luar biasa bagi Bank BTN dan<br />
kami berterima kasih seluruh pihak telah memberikan kepercayaan<br />
itu kepada Bank BTN,” kata Maryono usai menerima peng-<br />
hargaan IICD Corporate Governance Award 2015 di Jakarta, 16<br />
November 2015.<br />
GCG yang telah diterapkan di Bank BTN telah dianggap<br />
memenuhi syarat standart internasional karena mencakup komponen<br />
scorecard antara lain: Pengungkapan dan Transparansi,<br />
Perlakuan Setara Terhadap Pemegang Saham, Peran Pemangku<br />
Kepentingan, Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Hak-Hak<br />
Pemegang Saham.<br />
Dengan penghargaan tersebut, Bank BTN telah sejajar dengan<br />
perusahaan-perusahaan besar dan terkemuka di negara-negara<br />
ASEAN.<br />
Penghargaan sejenis sudah beberapa kali diterima oleh<br />
Bank BTN sejak 2011. Ini berarti perseroan sudah sangat patuh<br />
dalam penerapan GCG di dalam perusahaan. Proses yang panjang<br />
dalam implementasi GCG itu telah membuahkan hasil. •<br />
BTN Targetkan Zero Fraud Dalam Operasional<br />
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan zero<br />
fraud (tidak ada penyimpangan) dalam operasional perusahaan.<br />
Untuk mencapai hal tersebut salah satu yang dilakukan<br />
perseroan ialah mengintegrasikan sistem governance risk management<br />
and compliance (GRC).<br />
”Zero fraud itu target semua bank, termasuk BTN. Tahun ini<br />
GCG dan risk management diBTN mau diintegrasikan menjadi<br />
namanya integrated GRC,” ujar Direktur BTN Irman Alvian<br />
Zahiruddin di Jakarta usai menerima penghargaan anugerah<br />
perbankan Indonesia 2015 di Jakarta, 5 November 2015.<br />
Irman menjelaskan, penerapan good corporate governance<br />
(GCG) di BTN sudah semakin baik, hal ini terlihat dari berbagai<br />
penghargaan yang telah diterima perseroan. Salah satunya dari<br />
ajang Anugerah Perbankan Indonesia 2015.<br />
Menurut Irman, risk management sebagai pilar kedua dari<br />
bank prosesnya harus memberikan nilai tambah kepada bisnis<br />
bank. Salah satunya dalam pelaksanaan proses kredit melalui<br />
dua jalur, yakni melihat kelayakan bisnis dan menganalisis cashflow<br />
nasabah. ”Kenyataannya pelaksanaan fraud itu juga makin<br />
canggih dan oleh karenanya harus diikuti dengan sistem keamanan<br />
bank yang canggih. Dan BTN sudah mengimplementasikan<br />
itu dalam pelaksanaan proses bisnisnya,” tutur Irman.<br />
Dengan integrasi GRC dan transformasi kultur di seluruh lini<br />
diharapkan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dan<br />
berkelas internasional dapat diimplementasikan secara menyeluruh<br />
di BTN. ”Intinya bagaimana kita bisa meningkatkan<br />
integrasi ini dengan dampak yang maksimum di bank BTN,”<br />
paparnya. •<br />
48 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
seputarkorporasi<br />
BTN Gandeng Kemenag dan Muhammadiyah<br />
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengajak<br />
kerjasama Kementerian Agama (Kemenag) dalam memberikan<br />
fasilitas kredit berbasis iB bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)<br />
di lingkungan Kemenag. Langkah ini dilakukan kedua instansi<br />
sekaligus guna mendukung Program Satu Juta Rumah yang ditetapkan<br />
oleh pemerintahan J<strong>ok</strong>owi-JK.<br />
“iB BTN Syariah adalah salah satu bentuk layanan yang kami<br />
tawarkan kepada Kemenag untuk memenuhi kebutuhan ru-<br />
mah bagi para PNS di lingkungan Kemenag,” ujar Oni Febriarto,<br />
Direktur Bank BTN usai penandatanganan PKS bersama<br />
Kemenag di Jakarta, 4 November 2015.<br />
Oni menambahkan BTN sebelumnya telah melakukan kerjasama<br />
dengan Kemenag dalam Penerimaan dan Pembayaran<br />
Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia.<br />
Setelah Kemenag, BTN juga menggandeng PP Muhammadiyah<br />
untuk memberikan dukungan pembiayaan berbasis<br />
iB. “Kerjasama dengan Muhammadiyah adalah salah satu terobosan<br />
bagaimana agar anggota Muhammadiyah di seluruh<br />
Indonesia dapat kami berikan fasilitas pembiayaan untuk pembelian<br />
rumah,” ujar Maryono, Dirut Bank BTN usai menandatangani<br />
naskah kerjasama bersama Muhammadiyah di Jakarta,<br />
12 November 2015.<br />
Ruang lingkup kerjasama antara PP Muhammadiyah dan<br />
Kemenag mencakup pengelolaan dana dalam bentuk Giro, Tabungan,<br />
dan Deposito; pembayaran gaji pegawai amal usaha;<br />
pemanfaatan jasa perbankan dan fasilitas pembiayaan lainnya;<br />
dan Cash Management System.<br />
Maryono menjelaskan unit usaha syariah Bank BTN sangat<br />
terkelola dengan baik. Pada Triwulan III 2015 Asset tercatat sebesar<br />
Rp13,18 Triliun atau tumbuh 25,19% dibandingkan tahun<br />
sebelumnya yang sebesar Rp10,53 Triliun. Penghimpunan dana<br />
UUS Bank BTN juga meningkat dari Rp7,91 Triliun pada tahun<br />
2014 menjadi Rp10,50 Triliun atau meningkat 32,75%. •<br />
BTN Raih Penghargaan dari ACMF<br />
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF<br />
memberikan pinjaman kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero)<br />
Tbk sebesar Rp 700 miliar. Dana pinjaman atau refinancing ini<br />
akan dimanfaatkan untuk mendukung bisnis pembiayaan yang<br />
dikelola Bank BTN.<br />
“Program Satu Juta Rumah yang ditetapkan pemerintah<br />
perlu didukung semua pihak. Bank BTN sebagai motor dalam<br />
program ini sudah pasti membutuhkan dana besar,” Raharjo Adisusanto,<br />
Direktur Utama SMF usai menandatangani naskah kerjasama<br />
tersebut bersama Bank BTN di Jakarta, 9 November 2015.<br />
Naskah kerjasama refinancing tersebut ditandatangani<br />
oleh Raharjo Adisusanto, Direktur Utama SMF dan Direktur<br />
Bank BTN Imam Nugroho Soeko.<br />
Raharjo menjelaskan kerjasama refinancing KPR dapat<br />
menjadi salah satu solusi dalam memecah kebuntuan program<br />
perumahan di Indonesia. Lebih dari itu, menurutnya, pembiayaan<br />
bisa berdampak positif bagi pengembangan industri<br />
pembiayaan perumahan dan pertumbuhan di Indonesia.<br />
Imam Nugroho Soeko, Direktur Bank BTN menyambut positif<br />
atas prakarsa SMF untuk turut mendukung pembiayaan<br />
perumahan bagi masyarakat menengah bawah. Program sejuta<br />
rumah bukan menjadi tugas yang harus dipikul oleh Bank<br />
BTN. Ini menjadi tugas bersama karena ini merupakan program<br />
pemerintah. •<br />
Paras 49<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
CSR<br />
BTN Bawa Siswa<br />
Mengenal Papua<br />
Setelah sukses mengoordinir BUMN hadir untuk negeri<br />
di wilayah Papua, kini giliran Bank BTN mengajak siswa<br />
mengenal nusantara di wilayah tersebut.<br />
Jika beberapa waktu lalu BUMN mendapat<br />
tugas untuk membangun daerah<br />
di seluruh pelos<strong>ok</strong> Tanah Air melalui<br />
program ‘BUMN Hadir Untuk Negeri’,<br />
kini BUMN mendapatkan tugas lanjutan<br />
untuk mengajak anak didik mengenal<br />
nusantara. Ini merupakan program lanjutan<br />
Kementerian BUMN kepada seluruh<br />
BUMN pada saat HUT Kemerdekaan<br />
RI tahun 2015 agar masyarakat di daerah<br />
merasakan manfaat hadirnya BUMN.<br />
“Kami menyambut positif program<br />
tersebut dan kami bangga telah menjadi<br />
bagian dari program ini. Kami hadir<br />
langsung di daerah mengoordinir<br />
seluruh BUMN yang ada untuk berbuat<br />
sesuatu yang membawa manfaat untuk<br />
masyarakat daerah. Ini luar biasa dan<br />
kami menjadikan program ini sebagai<br />
program internal tahunan CSR (corporate<br />
social responsibility) Bank BTN,”<br />
Maryono, Direktur Utama Bank BTN saat<br />
menjadi koordinator seluruh BUMN di<br />
wilayah Papua usai menjadi pemimpin<br />
upacara HUT Kemerdekaan RI tahun lalu<br />
di Papua.<br />
Setelah sukses dalam program<br />
‘BUMN Hadir Untuk Negeri’ di wilayah<br />
Papua, kini Bank BTN kembali ke daerah<br />
itu untuk mengajak para siswa mengenal<br />
lebih dekat Papua. Sebagai generasi<br />
penerus bangsa, siswa harus mempunyai<br />
jiwa untuk mengenal dan memahami<br />
sejarah nasional. Sejarah mana diharapkan<br />
dapat menambah rasa memiliki<br />
dan lebih mencintai negaranya.<br />
Dalam program yang diberi nama<br />
Siswa Mengenal Nusantara (SMN) tidak<br />
hanya budaya yang diperkenalkan<br />
kepada para siswa. BUMN koordinator<br />
mempunyai tugas untuk mengajak siswa<br />
belajar beragam hal baru, baik mengenai<br />
sistem pendidikan, pengembangan<br />
ekonomi daerah serta mengenal bagaimana<br />
bank ikut membangun daerah. Pelajar<br />
ke depan diharapkan juga mampu<br />
menjadi entepreuner di daerah.<br />
Eko Waluyo, Corporate Secretary<br />
Bank BTN yang mendampingi sekitar 17<br />
siswa yang mengikuti program SMN di<br />
wilayah Papua merasakan program seperti<br />
ini perlu dilakukan secara rutin tahunan.<br />
Sekolah akan sangat positif jika<br />
mempunyai program seperti ini karena<br />
manfaatnya akan banyak.<br />
“Tidak hanya budaya, kami turut<br />
mempelajari beragam hal baru di sini, seperti<br />
sistem pendidikan, pengembangan<br />
ekonomi daerah serta pelajaran bagaimana<br />
bank berbisnis. Selama ini kami hanya<br />
tahu bank sebagai tempat menyimpan<br />
dan meminjam uang. Ternyata bank<br />
mempunyai peran yang cukup besar<br />
juga dalam membangun ekonomi daerah<br />
di wilayah Papua,” kata salah seorang<br />
siswa Program Mengenal Nusantara asal<br />
SMAN Nusa Tenggara Barat (NTB).<br />
Elia Loupatty, Asisten Setda Provinsi<br />
Papua menyambut positif program SMN<br />
di wilayah Papua. “Kami senang menerima<br />
perwakilan 17 siswa dari NTB<br />
dan terima kasih kepada Bank BTN telah<br />
menjadikan Papua sebagai tempat<br />
untuk berbagi pengalaman bagi para<br />
siswa. Paling tidak mereka akan tahu<br />
sejarah Papua,” ujar Elia.<br />
Program tersebut dikhususkan bagi<br />
siswa SMU Kelas XI dari keluarga kurang<br />
mampu yang menjadi putra daerah berprestasi,<br />
baik di bidang akademik maupun<br />
non-akademik sebagai kesempatan<br />
untuk mengembangkan diri.<br />
Dalam program SMN ini masing-masing<br />
BUMN bertukar untuk membawa<br />
siswa ke daerah yang dikoordinir oleh<br />
masing-masing BUMN. Siswa SMAN<br />
di wilayah Papua dimana BTN menjadi<br />
koordinator di wilayah ini diterima oleh<br />
BUMN yang mengoordinir wilayah Kalimantan<br />
Timur. Sementara BTN di Papua<br />
menerima 17 siswa SMAN wilayah<br />
Nusa Tenggara Barat beserta pendampingnya<br />
untuk mengenal lebih dekat<br />
wilayah Papua. •<br />
50 Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
Paras 51<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>
Paras<br />
EDISI MARET <strong>2016</strong>