14.08.2017 Views

SERI CERITA TAPAK WATER.ORG

Mendapatkan akses air bersih layak minum dan sanitasi tidak semuanya bisa mendapatkannya. Terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Namun Water.org memberikan beberapa solusi berupa inovasi yang mereka sebut seperi WaterCredit bisa menjadi salah satu alternatif jalan keluar untuk mendapatkan hak esensial sebagai manusia, yaitu air dan sanitasi.

Mendapatkan akses air bersih layak minum dan sanitasi tidak semuanya bisa mendapatkannya. Terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Namun Water.org memberikan beberapa solusi berupa inovasi yang mereka sebut seperi WaterCredit bisa menjadi salah satu alternatif jalan keluar untuk mendapatkan hak esensial sebagai manusia, yaitu air dan sanitasi.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Water.org dalam memberikan akses air bersih dan sanitasi<br />

kepada masyarakat kurang mampu. Program ini disepakati dan<br />

ditandatangani pada bulan Mei 2016 dan mulai berjalan sejak<br />

bulan Desember 2016, Program Pembiayaan ini ditargetkan<br />

dapat menjangkau 9.075 nasabah agar mendapatkan akses air<br />

bersih dan sanitasi di wilayah Madura hingga tahun 2019. Saat ini<br />

pembiayaan Hidup Sehati telah disalurkan kepada 80 orang di<br />

Madura dan 356 telah menapatkan akses air bersih dan sanitasi.<br />

“Sekarang semua sudah terpasang. Saya senang kehidupan saya<br />

jauh lebih mudah sekarang. Saya menggratiskan pengambilan air<br />

untuk tetangga dan siapa pun yang tidak mampu, atau miskin.<br />

Ini untuk amal saya buat mereka. Tapi ada juga beberapa<br />

tetangga ingin menyambung air dari tandon saya agar bisa<br />

langsung sampai di rumah mereka. Saya sudah menghitungnya<br />

sehingga mereka bisa membayar perbulan kepada saya. Jadi ini<br />

yang saya gunakan untuk membayar cicilan pinjaman saya,”<br />

jelasnya.<br />

Kini sudah ada sekitar 10 tetangga warga Desa Gedang-gedang<br />

yang mengiginkan bisa menyambung langsung air ke rumahnya.<br />

Pipanya yang menyediakan kepada yang berminat. Sudhana<br />

sendiri menjelaskan, sebenarnya desanya telah mengajukan<br />

pengadaan akses air untuk warga kepada pemerintah setempat.<br />

Ada beberapa sumur pompa yang terpasang tapi tidak<br />

menjangkau hingga ke rumahnya bahkan banyak warga di<br />

desanya.<br />

Ketika ditanyakan apakah sudah ada program Pansimas masuk<br />

ke desanya, Sudhana malah balik bertanya karena dia tidak tahu<br />

apa Pansimas dan perannya. Karena sejauh ini warga harus<br />

berjuang sendirian utnuk mendapatkan akses air bersih. Tapi kini<br />

Sudhana merasa tidak perlu memikirkannya. Dia hanya fokus<br />

dengan yang dimilikinya sekarang dan bekerja lebih keras lagi<br />

untuk membayar cicilannya.<br />

“Terus terang itu jumlah yang sangat banyak. Jika mengandalkan<br />

hasil kebun dan sewa sound system tidak mencukupi. Jadi saya<br />

kini menambah pekerjaan saya agar bisa membayar cicilan<br />

tersebut. Saya menjadi pengumpul pasir putih. Selama 10 hari<br />

saya menginap di lokasi tersebut dan baru ada di rumah<br />

setelahnya, jika tidak ada musim panen dan tanam. Hanya<br />

beberapa hari saja di rumah. Karena selain cicilan ada biaya<br />

membeli solar untuk sumur bor. Selama dua jam bisa<br />

menghabiskan dua liter dengan harga Rp 13,000,” jelasnya.<br />

(Musfarayani/water.org Indonesia)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!