03.04.2018 Views

Sriwijaya Magazine April 2018

Majalah resmi maskapai Sriwijaya Air dan NAM Air

Majalah resmi maskapai Sriwijaya Air dan NAM Air

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

44<br />

DISCOVER - NATURE<br />

Muna<br />

Teks & Foto: ZAINAL A. ISHAQ<br />

RATUSAN TEBING TERSERAK DI KAWASAN KARS LOHIA, KABUPATEN MUNA, SULAWESI<br />

TENGGARA. TEBING-TEBING TERSEBUT TERBENTUK DARI HASIL PELAPUKAN BATU GAMPING<br />

BERUSIA RIBUAN TAHUN. BEBERAPA DIANTARANYA MENYEMBUNYIKAN GUA, CERUK DAN<br />

LABIRIN YANG MENJADI ETALASE BAGI RATUSAN LUKISAN FIGURA PRASEJARAH.<br />

k<br />

AWASAN GUA Liangkabori berada dalam<br />

pengawasan Balai Pelestarian Cagar Budaya<br />

(BPCB) Sulawesi Selatan. Untuk menjaga<br />

kelestarian gua dan lukisan-lukisan pra sejarah di<br />

dalamnya, pihak BPCB telah menunjuk beberapa Juru<br />

Pelihara. Selain menjaga kelestarian dan kebersihan gua,<br />

Juru Pelihara juga bertugas sebagai pemandu wisatawan.<br />

Akses menuju lokasi ini terbilang mudah. Hanya 30 menit<br />

dari Kota Raha, Ibukota Kapubaten Muna. Wisatawan<br />

bisa memilih mobil rental atau angkutan umum. Baik<br />

dikawasan tebing kars maupun Liangkabori belum berlaku<br />

tarif masuk. Pada setiap bulan Maret dan Desember, dalam<br />

Kalender Wisata Pemda Muna, telah diagendakan iven<br />

wisata seperti Muna Rock Climbing, Meleura Marathon<br />

hingga Festival Liangkabori dan Festival Laguna Napabale.<br />

Beberapa instruktur profesional siap memandu.<br />

Namun bila belum memiliki cukup keberanian, tak<br />

perlu repot-repot memanjat dinding-dinding tebing.<br />

Berswafoto sembari mengenakan peralatan panjat<br />

tebing juga tak kalah menarik.<br />

Setelah menguji adrenalin di dinding tebing,<br />

wisatawan juga bisa berkeliling di kawasan Gua<br />

Liangkabori. Beberapa dinding gua menyimpan<br />

lebih dari 400 lukisan figura pra sejarah<br />

berusia ribuan tahun. Lukisan-lukisan tersebut<br />

menggambarkan kehidupan pra sejarah manusia<br />

di kawasan ini. Layang-layang serupa di gambar<br />

dinding gua masih dapat ditemukan pada warga<br />

setempat. Mereka menyebutnya Kagati. Terbuat<br />

dari daun umbi hutan yang disebut Kolope.<br />

Para pegiat olahraga Panjat Tebing menyebut kawasan<br />

kars Liangkabori sebagai ‘Surga Para Climber’. Bila<br />

masih awam dengan olahraga panjat tebing, tak<br />

perlu risau untuk menjajal kemampuan atau sekedar<br />

mengobati rasa penasaran.<br />

TRIP GUIDE<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air layani penerbangan<br />

dari/ke Kendari melalui Makassar.<br />

EDISI 86 | APRIL <strong>2018</strong> |

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!