-eBook-Ekonomi-Teknik
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
15.000m<br />
50.000m<br />
t=5 → UPD 5 =<br />
3<br />
t=6 → UPD 6 =<br />
3<br />
3<br />
5.000m<br />
50.000m<br />
3<br />
50.000 m3 (Rp 700—Rp150)= Rp165juta<br />
m3 (Rp 700—Rp 150) Rp55juta<br />
Jadi jadwal pembayaran depresiasi adalah:<br />
Tahun Skedul Produksi Depresiasi<br />
1 4.000 M3 Rp 44 juta<br />
2 6.000 M3 Rp 66 juta<br />
3 10.000 M Rp 110 juta<br />
4 10.000 M3 Rp 110 juta<br />
5 15.000 M3 Rp 165 juta<br />
6 5.000 M3 Rp 55 juta<br />
∑ 50.000 M3 Rp 550 juta<br />
D. Depresiasi, Pajak, dan Cash Flow Setelah Pajak<br />
Depresiasi dilaksanakan untuk tujuan perpajakan sebagai suatu pengurangan<br />
pendapatan terkena pajak sesuai dengan undang-undang serta peraturan perpajakan<br />
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Sebetulnya ada banyak jenis pajak yang<br />
dikenakan pada sebuah perusahaan, di antaranya adalah sebagai berikut.<br />
1. Pajak pendapatan, yaitu pajak yang dipungut sebagai fungsi dari pendapatan<br />
usaha ataupun perorangan, yang besarnya dihitung sebagai persentase dari<br />
pendapatan bersih perusahaan atau perorangan.<br />
2. Pajak kekayaan yang dibebankan oleh pemerintah pada pemilik tanah, bangunan,<br />
mesin/peralatan, barang inventaris, dan lainnya sesuai dengan peraturan.<br />
3. Pajak penjualan yang ditentukan sebagai fungsi dari pembelian barang atau<br />
pemberian pelayanan dan tidak ada kaitannya dengan pendapatan bersih atau<br />
keuntungan perusahaan.<br />
Dari berbagai jenis pajak tersebut, yang relevan untuk dibicarakan dengan<br />
persoalan ekonomi teknik hanya pajak pendapatan saja.<br />
Pendapatan yang dimaksud meliputi hasil penjualan produk, jasa, devidendeviden<br />
yang diterima saham, bunga dari pinjaman, sewa-sewa, honorarium dan<br />
penerimaan lainnya yang diperoleh dari kepemilikan modal dan kekayaan. Di samping<br />
itu, potonganpotongan mencakup: kerugian-kerugian dari kebakaran, pencurian,<br />
iuran-iuran, penyusutan (depresiasi), bunga obligasi, pengeluaran untuk penelitian<br />
dan pengembangan, dan sebagainya.<br />
Perbedaan antara pendapatan dan potongan adalah merupakan pendapatan<br />
yang terkena wajib pajak.